Category: Liputan6.com Regional

  • Aktivitas Intraslab Lempeng Laut Maluku Picu Gempa di Talaud Sulut

    Aktivitas Intraslab Lempeng Laut Maluku Picu Gempa di Talaud Sulut

    Liputan6.com, Talaud – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa tektonik yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulut akibat aktivitas intraslab Lempeng Laut Maluku.

    “Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intraslab Lempeng Laut Maluku,” kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono pada, Selasa (22/4/2025).

    Daryono memaparkan, dari hasil analisis mekanisme sumber, menunjukkan gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

    Gempa bumi tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Melonguane dengan skala intensitas III-IV MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi).

    Selanjutnya, di daerah Bitung, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara, dan Kabupaten Kepulauan Sitaro dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

    “Dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami,” ujarnya.

    Hingga pukul 19.13 Wita, Selasa (23/4/2025), hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

    Daryono berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

    “Masyarakat diharapkan memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” tuturnya.

    Dia mengatakan, masyarakat juga diharapkan memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.

    Diketahui, pada pukul 18:17:17 Wita, Selasa (23/4/2025), wilayah Kepulauan Talaud, Sulut diguncang gempa tektonik dengan magnitudo 6,3.

    Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,48° LU; 127,64° BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 69 kilometer arah tenggara Pulau Karatung, Sulut pada kedalaman 123 kilometer.

    “Sejauh ini tidak ada laporan kerusakan bagungan dan korban jiwa terkait gempa tersebut,” ujarnya.

  • Remaja Asal Manado Hilang di Perkebunan Minahasa Selatan

    Remaja Asal Manado Hilang di Perkebunan Minahasa Selatan

    Liputan6.com, Manado – Seorang remaja pria bernama Paskah Elean (19), warga Kelurahan Wanea, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Sulut, dilaporkan hilang di perkebunan nilam, Desa Liandok, Kecamatan Tompaso Baru, Kabupaten Minahasa Selatan. Tim SAR Manado masih melakukan pencarian.

    “Korban terakhir terlihat pada 17 April 2025 sekitar pukul 06.00 Wita saat memasuki perkebunan tersebut,” ungkap Humas SAR Manado Nuriadin Gumeleng pada, Selasa (23/4/2025).

    Menurut informasi yang diterima dari Kapolsek Tompaso Baru selaku pelapor, korban sempat terlihat pada keesokan harinya, 18 April 2025 pukul 06.00 Wita, di wilayah transmigrasi.

    “Hingga kini, keberadaannya masih belum diketahui,” kata Nuriadin.

    Laporan resmi mengenai kejadian ini baru diterima Basarnas Manado pada 22 April 2025 pukul 06.05 Wita.

    Pada hari yang sama, pukul 06.30 Wita, Tim Rescue Pos SAR Amurang dari Kantor Basarnas Manado langsung diberangkatkan menuju lokasi kejadian.

    Tim SAR tiba di lokasi sekitar pukul 09.00 Wita dan segera melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

    “Setelah itu, tim kemudian langsung melakukan upaya pencarian terhadap korban,” ujarnya.

    Nuriadin Gumeleng mengatakan, Basarnas melakukan pencarian dengan dua metode pencarian menggunakan drone termal untuk pencarian lewat udara, dan pencarian dengan penyisiran di daerah perbukitan dan lembah.

    “Pihak berwenang mengimbau kepada masyarakat sekitar untuk segera melapor apabila memiliki informasi terkait keberadaan korban,” ujarnya.

  • Truk Terjun ke Jurang di Pesisir Barat Lampung, Tiga Orang Tewas

    Truk Terjun ke Jurang di Pesisir Barat Lampung, Tiga Orang Tewas

    Liputan6.com, Lampung – Kecelakaan tragis terjadi di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, pada Senin (22/4/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Sebuah truk bak terbuka terjun ke jurang di kawasan Jalan Lintas Barat (Jalinbar), menewaskan tiga orang penumpangnya.

    Peristiwa nahas tersebut terjadi tepat di Jembatan Way Karundang, wilayah yang mengarah ke Provinsi Bengkulu. Truk jenis engkel itu dilaporkan mengangkut sekitar 12 penumpang di bagian belakang. “Benar, telah terjadi kecelakaan tunggal di jembatan Way Karundang,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pesisir Barat, AKP Rudy Apriansyah, saat dikonfirmasi pada Rabu (24/4/2025).

    AKP Rudy menjelaskan bahwa truk tersebut sedang melaju dari arah Bengkulu menuju Kabupaten Lampung Selatan. Namun, ketika melintasi area jembatan Way Karundang, sopir diduga kehilangan kendali akibat kondisi jalan yang menurun tajam dan berbelok secara ekstrem. “Kondisi geografis di lokasi memang rawan. Jalannya menurun dan tikungan cukup tajam, sehingga berisiko tinggi jika kendaraan tidak dikendalikan dengan baik,” jelasnya.

    Diduga karena tidak mampu mengendalikan kendaraan, truk tersebut akhirnya terjun ke dalam jurang yang berada tepat di bawah jembatan dan bermuara di aliran sungai Way Karundang.

  • Prabowo Akan Evakuasi Ribuan Warga Palestina, Ini Kata Muhammadiyah

    Prabowo Akan Evakuasi Ribuan Warga Palestina, Ini Kata Muhammadiyah

    Liputan6.com, Yogyakarta – Rencana pemerintah Presiden Prabowo Subianto yang ingin mengevakuasi warga Gaza, Palestina ke Indonesia mendapatkan dukungan PP Muhammadiyah. Langkah ini dinilai merupakan satu perwujudan cita-cita mendiang pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus XVI dalam membela bangsa Palestina.

    “Muhammadiyah benar-benar memahami apa yang diinginkan dan disampaikan Presiden Prabowo. Rencana evakuasi seribu warga Palestina ke Indonesia bersifat sementara untuk diberikan pelayanan kesehatan, keselamatan, bahkan pendidikan dengan disekolahkan. Kemudian nanti dikembalikan ke Tanah Air Palestina,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir di Yogyakarta, Selasa (22/4/2025).

    Haedar meyakini setiap perjuangan membela rakyat Palestina, semua pihak bisa saling memahami, toleran terhadap keragaman caranya. Ada cara diplomasi, politik dan cara-cara kemanusian yang solutif serta realistis. Apa yang ingin dilakukan Presiden Prabowo terhadap Palestina ini menurut Haedar sudah sejalan dengan visi misi serta apa yang turut dilakukan Muhammadiyah.

    Muhammadiyah sudah lama memberikan pelayanan kesehatan langsung di Gaza. Membangun madrasah-madrasah untuk memenuhi pendidikan anak-anak pengungsi Palestina di Beirut. Bahkan di tanah air, Muhammadiyah membantu menyekolahkan pemuda-pemuda Palestina.

    “Muhammadiyah memberikan solusi. Tentunya Langkah-langkah seperti ini juga menjadi perhatian pemerintah, di tengah upaya membela bangsa Palestina secara bebas aktif dan upaya memecahkan masalah,” lanjutnya.

    Haedar menegaskan, meski sejalan dengan visi PP Muhammadiyah. Namun keinginan Presiden Prabowo mengevakuasi seribu warga Palestina ini harus dengan catatan. Pertama tidak menimbulkan kontroversi, kedua tidak bersifat permanen, dan tidak dalam konsep seperti yang ditawarkan Presiden Amerika Donald Trump. “Indonesia punya kebijakan tegas politik membela Palestina secara bebas aktif dan ini menjadi patokan utama untuk menunjukkan komitmennya,” paparnya.

    Sedangkan bagi negara, tokoh, kelompok yang memiliki komitmen yang sama pada kemerdekaan Palestina. Muhammadiyah ingin adanya pemahaman sehingga tidak muncul penghakiman, kontradiksi yang akhirnya tidak bisa memobilisasi energi positif Bersama membela Palestina.

    Terkait dukungan nyata pada keinginan Presiden Prabowo ini, Haedar menyatakan akan melihat dulu pelaksanaannya. Namun dipastikan Muhammadiyah siap bekerjasama dengan pemerintah dan semua golongan dalam hal penanganan warga Palestina dalam bentuk apapun yang bisa dilakukan.

    Secara keseluruhan Haedar melihat keinginan Presiden Prabowo ini sesuai dengan pesan terakhir mendiang Paus Fransiskus agar terwujudnya perdamaian di Palestina dijadikan jantung, hati dan harapan bagi semua pemimpin maupun tokoh-tokoh bangsa dunia.

    “Mudah-mudahan pesan beliau didengar seluruh tokoh-tokoh maupun pemimpin Israel. Hentikan perang, genosida, agresi dan segala bentuknya. Sudah tidak saatnya lagi lahir pemimpin dunia yang ugal-ugalan, yang mengedepankan kekerasan, agresi apalagi genosida,” tutup Haedar.

  • Lirik Lagu Opo Waé Tak Tabrak sing Dadi Penghalang yang Viral di TikTok

    Lirik Lagu Opo Waé Tak Tabrak sing Dadi Penghalang yang Viral di TikTok

    Kepopuleran lirik “Opo wae tak tabrak sing dadi penghalang” di TikTok sangat menarik untuk dikaji. Lirik ini digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda, menunjukkan fleksibilitas dan daya tariknya yang universal. Ada yang menggunakannya dalam video yang lucu dan ringan, ada pula yang menggunakannya dalam video yang dramatis dan penuh emosi.

    Hal ini menunjukkan bahwa lirik tersebut mampu beresonansi dengan berbagai perasaan dan pengalaman. Pengguna TikTok dapat mengadaptasi lirik ini sesuai dengan konteks video mereka, membuatnya menjadi lebih personal dan bermakna. Ini juga menunjukkan bagaimana sebuah karya musik dapat diinterpretasikan ulang dan dibagikan secara kreatif oleh masyarakat.

    Keberagaman interpretasi ini menunjukkan kekuatan lirik tersebut dalam menciptakan keterlibatan audiens. Lirik yang sederhana namun bermakna dalam mampu menginspirasi kreativitas dan ekspresi diri para pengguna TikTok, membuatnya viral dan terus dibicarakan.

    Secara keseluruhan, viralnya lirik “Opo wae tak tabrak sing dadi penghalang” di TikTok merupakan bukti kekuatan musik Jawa dan daya tarik lirik yang kuat secara emosional. Lagu Tresno Tekan Mati berhasil menembus batasan waktu dan media, menunjukkan bahwa pesan cinta dan pengorbanan selalu relevan di setiap zaman.

    Popularitas ini juga menunjukkan bagaimana platform media sosial seperti TikTok dapat menjadi media yang efektif untuk menyebarkan karya musik dan budaya, menjangkau audiens yang lebih luas dan menciptakan fenomena viral yang menarik.

  • Gunung Semeru Erupsi, Letusan Abu Vulkanik Capai Ketinggian 900 Meter

    Gunung Semeru Erupsi, Letusan Abu Vulkanik Capai Ketinggian 900 Meter

    Liputan6.com, Lumajang – Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, kembali erupsi, dengan letusan abu vulkanik mencapai 900 meter di atas puncak pada Rabu (23/4/2025) pagi. “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 06.28 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 900 meter di atas puncak atau 4.576 meter di atas permukaan laut (mdpl),”ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian.

    Sigit menyampaikan bahwa, kolom abu Gunung Semeru teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 123 detik. Berdasarkan catatan petugas,  aktivitas Gunung Semeru masih didominasi gempa letusan pada pengamatan kegempaan hari Selasa (22/4/2025) selama 24 jamtercatat 35 kali gempa letusan atau erupsi, dua kali gempa guguran, lima kali gempa hembusan, tiga kali gempa vulkanik dalam, dan enam kali gempa tektonik jauh.

    Dia menjelaskan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi terkait dengan status Gunung Semeru yang masih Waspada atau Level II, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

    Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. “Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” katanya.

    Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

  • Fakta Unik Pantai Losari, Permata Kota Makassar yang Menawan

    Fakta Unik Pantai Losari, Permata Kota Makassar yang Menawan

    Di sisi lain, pengunjung juga dapat menemukan deretan pedagang makanan khas Makassar, seperti pisang epe yang dibakar dan disiram saus gula merah, coto Makassar yang gurih, hingga es pisang ijo yang menyegarkan.

    Semua elemen ini menciptakan pengalaman multisensori yang memperkaya kunjungan ke Pantai Losari—melalui pemandangan yang memanjakan mata, aroma makanan yang menggoda, serta keramahan warga lokal yang tak pernah enggan menyapa.

    Pantai Losari juga memiliki nilai historis dan simbolis yang tak bisa diabaikan. Dahulu, pantai ini adalah pelabuhan penting tempat kapal-kapal nelayan bersandar, dan menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat pesisir.

    Kini, meski perannya telah bergeser menjadi kawasan wisata, semangat hidup masyarakat pesisir tetap hidup dan tercermin dari berbagai aktivitas seni dan budaya yang kerap digelar di kawasan ini. Festival budaya, pertunjukan musik tradisional, hingga lomba perahu dan kuliner khas seringkali menghiasi akhir pekan di Losari.

    Pantai ini juga menjadi ruang demokrasi tempat masyarakat menyampaikan aspirasi, berkumpul, berdiskusi, atau sekadar menikmati waktu bersama keluarga. Transformasi Pantai Losari dari kawasan pelabuhan menjadi ikon wisata modern tanpa menghilangkan nilai-nilai historisnya menunjukkan betapa kota Makassar mampu berkembang dengan tetap menjaga akar budayanya.

    Kelebihan lainnya dari Pantai Losari adalah aksesibilitasnya yang sangat baik. Berada tepat di pusat kota, pantai ini bisa dijangkau dengan mudah oleh siapa saja, baik menggunakan kendaraan pribadi, transportasi umum, maupun dengan berjalan kaki bagi mereka yang tinggal di sekitar.

    Fasilitas yang tersedia pun cukup lengkap, mulai dari area parkir luas, taman-taman kecil, bangku-bangku untuk bersantai, hingga area bermain anak. Pemerintah Kota Makassar juga terus berupaya mempercantik kawasan ini dengan pembangunan infrastruktur yang ramah pengunjung dan berkelanjutan, termasuk penyediaan jalur pedestrian yang nyaman, lampu-lampu hias, serta pengelolaan kebersihan yang lebih baik.

    Semua ini menjadikan Pantai Losari sebagai salah satu destinasi wisata yang tak hanya indah tetapi juga nyaman, aman, dan inklusif untuk semua kalangan. Keindahan Pantai Losari bukan hanya terletak pada lautnya yang tenang atau langitnya yang memesona, tetapi juga pada cerita-cerita yang tercipta di setiap sudutnya—tentang kebersamaan, cinta, harapan, dan keberlanjutan.

    Dan selama ombak terus berdebur di tepian Losari, selama matahari masih terbit dan tenggelam di ufuk barat Makassar, keindahan itu akan terus hidup, menanti untuk disapa dan dikagumi oleh siapa pun yang datang.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Mengenal Visa F-2 yang Didapat 3 WNI setelah Selamatkan Warga dari Kebakaran Hutan Korea Selatan

    Mengenal Visa F-2 yang Didapat 3 WNI setelah Selamatkan Warga dari Kebakaran Hutan Korea Selatan

    Liputan6.com, Yogyakarta – Tiga warga negara Indonesia (WNI) telah berhasil menyelamatkan beberapa warga Korea Selatan, termasuk lansia, saat terjadi kebakaran hutan yang menjalar hingga ke Desa Gyeongjeong, Yeongdeok, Gyeongsang Utara, pada Maret 2025. Atas jasa-jasa mereka, Kementerian Kehakiman Korea Selatan memberikan penghargaan serta status kependudukan jangka panjang (visa F-2).

    Ketiga WNI tersebut adalah Sugianto (31 tahun), Dipyo Leo (24 tahun), dan Vicky Septa Eka (24 tahun). Satu bulan setelah kejadian tersebut, Kementerian Kehakiman Korea Selatan mengadakan upacara di Ruang Majelis Umum Kementerian Kehakiman dan memberikan penghargaan kepada mereka.

    Menurut laporan Newsis, penghargaan dan status kependudukan baru yang mereka dapatkan memungkinkan mereka untuk bebas bekerja dalam bidang apa pun di Korea Selatan. Mereka juga dibebaskan untuk mengundang keluarga mereka ke negeri ginseng.

    Adapun status visa tersebut mengganti status kependudukan mereka yang sebelumnya menggunakan visa E-9-4 selama bekerja sebagai nelayan atau anak buah kapal.

    Menteri Kehakiman Park Sung-jae mengatakan, ketiga WNI tersebut telah memiliki tindakan berani yang mampu menyelamatkan banyak nyawa. Tindakan tersebut memberikan resonansi yang mendalam dan kenyamanan besar bagi hati orang-orang saat masa sulit bencana nasional yang disebabkan oleh kebakaran hutan.

    “Saya akan secara aktif mendukung orang-orang ini, sehingga mereka dapat hidup stabil di masyarakat Korea,” katanya.

    Sementara itu, Sugianto mengatakan bahwa orang-orang sekitar yang telah ia selamatkan sudah seperti keluarga baginya. Saat kebakaran terjadi, ia hanya melakukan apa yang sudah seharusnya ia lakukan.

    Dalam kesempatan yang sama, Sugianto mengatakan bahwa ia memiliki impian untuk bisa sukses di Korea Selatan. Ia ingin menjadi seorang kapten kapal.

     

  • Mengenal Prosesi Logu Senhor, Warisan Portugis di Sikka NTT

    Mengenal Prosesi Logu Senhor, Warisan Portugis di Sikka NTT

    Liputan6.com, Sikka – Prosesi keagamaan yang kental dengan agama katolik saat hari Jumat Agung, tak hanya dilakukan di Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Namun, warisan Portugis ini juga dilakukan di desa Sikka, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, NTT.

    Jika di Larantuka biasa disebut Semana Santa, maka tradisi sakral di Sikka ini disebut dengan Logu Senhor atau dalam bahasa setempat biasa disebut Sesta Vera.

    Tradisi ini merupakan tradisi tua yang dibawa seorang pastor Portugis ke desa Sikka. Sejak tahun 1960, umat katolik di wilayah itu mulai melakukan prosesi pada perayaan Jumat Agung.

    Logu Senhor memiliki arti berjalan di bawah usungan salib senhor sambil membawa lilin bernyala di tangan sambil melantunkan permohonan dan doa.

    Di dalam keranda yang diusung empat pria, terdapat sebuah salib Yesus yang disebut Salib Senhor.

    Salib senhor ini menyimpan nilai sejarah. Menurut penuturan warga setempat, salib Yesus tersebut dibawa oleh Raja Sikka Don Alexius Ximenes Da Silva pada tahun 1600 silam.

    “Salib sepanjang 75 centimeter itu, semula disimpan di sakristi, namun saat ini, salib suci tersebut disimpan di sebuah kapela kecil di samping gereja Sikka,” ucap budayawan Desa Sikka, Orestis Parera.

     

    Aksi Heroik Kapal Bakamla Usir Kapal China Coast Guard di Laut Natuna

  • Hari Bumi, Simak 7 Rekomendasi Destinasi Wisata Ramah Lingkungan

    Hari Bumi, Simak 7 Rekomendasi Destinasi Wisata Ramah Lingkungan

    3. Desa Wisata Jatiluwih (Tabanan, Bali)

    Selain Desa Wisata Les, Bali juga memiliki desa wisata ramah lingkungan yang berada di wilayah Tabanan. Adalah Desa Wisata Jatiluwih yang bahkan sudah dikenal hingga mancanegara.

    Berlokasi di lereng gunung tertinggi kedua di Bali, Gunung Batukaru, desa wisata ini menawarkan suasana yang alami, dingin, dan sejuk. Salah satu hal yang terkenal di desa ini adalah sistem pengairan sawah tradisional khas Bali yang disebut subak

    Subak telah diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO karena mencerminkan keharmonisan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan (spiritualitas). Hal ini sejalan dengan konsep Tri Hita Karana dalam agama Hindu yang dianut oleh mayoritas orang Bali.

    Daya tarik lain di desa wisata ini adalah kekayaan flora, fauna, serta hasil bumi yang luar biasa. Wisatawan bisa trekking, bersepeda, hingga bertani. Pada 2024, desa wisata ini meraih penghargaan sebagai salah satu desa wisata terbaik di dunia dari United Nations (UN) Tourism.

    4. Ekowisata Tangkahan (Langkat, Sumatra Utara)

    Selanjutnya, ada Ekowisata Tangkahan yang berlokasi di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Berlokasi di dekat perbatasan Taman Nasional Gunung Leuser, destinasi wisata ini menawarkan pengalaman berlibur yang menyenangkan dengan menjelajahi alam.

    Konon, Desa Tangkahan muncul dari kesadaran masyarakat terkait kerusakan lingkungan karena penebangan liar di Kawasan Leuser. Peristiwa tersebut terjadi sekitar era 1980 hingga 1990-an.

    Masyarakat setempat kemudian mengembangkan kawasan ini menjadi destinasi ekowisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Saat ini, Ekowisata Tangkahan dikenal sebagai salah satu tempat konservasi fauna endemik Sumatra, yakni gajah sumatra.

    5. Pulau Macan Eco Lodge (Kepulauan Seribu, DKI Jakarta)

    Pulau Macan Eco Lodge berada di Pulau Macan, Kepulauan Seribu, Jakarta. Lokasinya yang berada di gugusan utara Kepulauan Seribu dan agak jauh dari Teluk Jakarta menjadikannya masih terasa alami, asri, bersih, dan segar.

    Pulau Macan Eco Lodge menawarkan sensasi wisata ramah lingkungan dengan konsep ecotourism (ekoturisme). Kawasan wisata ini mengimplementasikan penggunaan listrik tenaga surya, material kayu daur ulang pada bangunan penginapan, kebijakan bebas plastik, tidak terdapat AC (Air Conditioner) pada kamar, hingga program pelestarian terumbu karang dan mangrove.

    Wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas bahari menarik, seperti berenang, snorkeling, kayaking, atau sekadar bersantai menikmati suasana pantai. Menjelang sore, wisatawan dapat menyaksikan indahnya panorama matahari terbenam sambil menyantap makan malam.