Category: Liputan6.com Regional

  • Polisi Sita Rumah dan Ruko Mak Gadi, Ratu Narkoba Indragiri Hulu

    Polisi Sita Rumah dan Ruko Mak Gadi, Ratu Narkoba Indragiri Hulu

    Liputan6.com, Pekanbaru – Tim penyidik Satuan Reserse Narkoba Polres Indragiri Hulu menyita rumah mewah dan rumah toko milik Nurhasana alias Mak Gadi. Perempuan berumur 66 tahun itu dikenal sebagai ratu narkoba.

    Kepolisian menyatakan Mak Gadi sudah berbisnis narkoba 30 tahun lebih. Tidak sendirian, Mak Gadi juga melibatkan anak serta asisten rumah tangganya menjalankan bisnis haram.

    Mak Gadi acap kali lolos dari hukum bahkan pernah divonis bebas. Pada tahun 2024, keberuntungannya kandas setelah divonis 17 tahun di pengadilan tingkat pertama dan dikurangi menjadi 14 tahun pada tingkat kasasi.

    Kapolres Indragiri Hulu AKBP Fahrian Saleh Siregar melalui Kasi Humas Aiptu Misran menjelaskan, penyitaan rumah dan ruko dilakukan pada Senin siang, 28 April 2025. Penyidik menggandeng Dinas Pendapatan Daerah untuk menilai aset.

    Penyitaan ini dilakukan sebagai pengumpulan bukti dari Tindak Pidana Pencucian Uang yang tengah diusut kepolisian. Nilai aset bakal dimasukkan dalam berkas perkara.

    “Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan nilai ekonomis dari aset-aset yang disita guna melengkapi proses hukum yang sedang berjalan,” kata Misran, Selasa siang, 29 April 2025.

    Penyitaan berdasarkan surat penetapan dari pengadilan setempat itu dipimpin Kasat Narkoba AKP Adam Efendy. Kasat didampingi sejumlah personel dan pegawai Bapenda Indragiri Hulu.

     

    *** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Jenazah PMI yang Meninggal di Kamboja Sudah di KBRI, Pemkab Banyuwangi Tangung Biaya Pemulangan

    Jenazah PMI yang Meninggal di Kamboja Sudah di KBRI, Pemkab Banyuwangi Tangung Biaya Pemulangan

    Liputan6.com, Banyuwangi – Jenazah Rizal Sampurna, pekerja migran Indonesia asal Kabupaten Banyuwangi yang meninggal di Kamboja dikabarkan telah berada di Kedutaan Besar RI (KBRI) Phnom Penh. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan membantu biaya pemulangan jenazah Rizal.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Pemkab Banyuwangi terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait soal pemulangan jenazah Rizal.

    “Sudah berproses. Kemarin saya mendapat informasi bahwa jenazah (Rizal) sudah di KBRI dan sudah siap dipulangkan,” kata Ipuk, Selasa (29/4/2025).

    Soal pemulangan jenazah, kata Ipuk, terdapat prosedur teknis yang harus dilewati. Komunikasi intens dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dan KBRI terus dilakukan untuk mendapatkan kabar terbaru.

    “Kapan kepastian pemulangannya, mengikuti prosedur dari sana,” lanjut dia.

    Rizal merupakan PMI yang berasal dari Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro yang berangkat ke Kamboja secara nonprosedural. Ia dikabarkan meninggal dunia setelah bekerja selama beberapa bulan sebagai operator judi online. Ia diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang.

    Terkait hal ini, Ipuk mengatakan perlunya satuan tugas khusus yang berfokus pada TPPO. Satuan tugas itu bisa melengkapi instansi dan badan lain yang sudah ada.

    “Karena di Banyuwangi ini jumlah PMI cukup besar, dan ada yang non-aturan atau tidak sesuai prosedur. (Satuan tugas) itu penting juga untuk menambah tenaga pengawasan,” tutur dia.

     

  • Wamen Komdigi Dorong Perguruan Tinggi Persiapkan Lulusan Pimpin Penguasaan Kecerdasan Artifisial

    Wamen Komdigi Dorong Perguruan Tinggi Persiapkan Lulusan Pimpin Penguasaan Kecerdasan Artifisial

    Liputan6.com, Yogyakarta – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria berharap perguruan tinggi mempersiapkan lulusan yang dapat memimpin penguasaan teknologi kecerdasan artifisial atau AI. Menurutnya AI bukanlah tren semata namun revolusi teknologi dalam kehidupan manusia sehingga peneliti di universitas perlu untuk meningkatkan riset terkait penggunaan AI di industri dan kehidupan sehari-hari.

    “Saya kira, ada ruang untuk berkembang dari sisi kualitas penelitian, tetapi AI ini bukanlah limitasi,” kata Nezar dalam seminar internasional “Night of Ideas 2025 workshop theme: Enhancing AI Society through Humanities Sciences: Freedom to Act, Ability to Do” digelar secara hybrid di Ruang Multimedia Gedung Pusat UGM Selasa 22 April 2025.

    Nezar mengatakan universitas merupakan mesin inovasi penelitian dan terlibat pengembangan etis dalam penggunaan AI. Bahkan ia mengharapkan optimisme dan dukungan semua pihak dalam memanfaatkan kecerdasan artifisial untuk tujuan yang lebih baik.

    “Mari kita mempergunakan AI dengan optimisme, keberanian, dan komitmen untuk berjalan bersama,” katanya.

    Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Wening Udasmoro, mengatakan UGM berkomitmen dalam mendorong pengembangan dan pemanfaatan teknologi kecerdasan artificial dalam meningkatkan kualitas inovasi kualitas penelitian, pendidikan, dan pengabdian masyarakat. Bahkan UGM sendiri juga mendorong upaya pengembangan AI dari sudut pandang ilmu sosial dan humaniora.

    Wening mengatakan diskusi soal isu-isu berkaitan dengan AI bidang sosial dan humaniora masih sangat jarang dilakukan. Terlebih lagi saat ini merupakan era di mana media tidak lagi berada di bawah naungan lembaga negara dengan kata lain media telah menjadi domain yang sangat pribadi. Kebebasan dalam memproduksi, mengedit, dan menyiarkan informasi seringkali kurang memperhatikan pertimbangan kemanusiaan.

    “AI merupakan salah satu produk kecerdasan manusia paling maju. Namun, jika kita gagal menumbuhkan kesadaran kritis dan kapasitas ketajaman internal, AI dapat bertentangan dengan nilai-nilai bersama,” terangnya.

    Direktur Institut Francais Indonesia (IFI) Yogyakarta, Francois Dabin, mengatakan ada tantangan besar dalam pemanfaatankecerdasan artifisial seperti ketergantungan informasi, perlindungan hak dasar, hingga penggantian pekerjaan manusia oleh AI. Sehingga kolaborasi bersama dalam memanfaatkan AI untuk kepentingan masyarakat luas sangat diperlukan.

    “Bersama dengan UGM, kami memilih untuk bertindak lebih spesifik dengan kecerdasan artifisial sebagai alat untuk meningkatkan kecerdasan kolektif dan meningkatkan kapasitas SDM,” ujarnya.

     

    Detik-Detik Pembanting Bayi hingga Tewas Ditangkap Polisi

  • Wali Kota Bandung Sebut Dugaan Pungli Uang Sampah Pasar Gedebage Masuk Babak Baru

    Wali Kota Bandung Sebut Dugaan Pungli Uang Sampah Pasar Gedebage Masuk Babak Baru

    Diketahui, terdapat gundukan sampah di Pasar Gedebage yang diperkirakan mencapai 600 ton atau secara luasan mencapai 1.120 meter kubik. Sampah tersebut diduga tak diurus pihak pengelola sejak Desember 2024 lalu. Kemarin, Selasa, 28 April 2025, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan sidak ke lokasi.

    Pengelolaan sampah di pasar tersebut mandek padahal para pedagang rutin membayar iuran kebersihan. Farhan menyampaikan, ada tiga pengelola di Pasar Gedebage, terdiri dari pihak swasta, paguyuban pedagang, dan perusahaan milik pemerintah daerah.

    Diperkirakan, besaran pungutan itu senilai Rp5.000 per lapak dari sekitar 700-an lapak atau sekira Rp3,5 juta per hari. Selain tidak diangkut secara rutin, pengelolaan sampah di Gedebage diperparah oleh masalah lain di antaranya mesin pencacah yang rusak, biodigester mati, hingga saluran air yang macet.

    Hingga Selasa 29 April 2025 pagi, pengangkutan sampah di kawasan tersebut diklaim telah mencapai sekitar 80 persen. Wali Kota Bandung Muhammad Farhan memastikan upaya ini berjalan sesuai kesepakatan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

    Ia menjelaskan, jumlah ritase pengangkutan tersebut mengambil jatah truk dari Kota Bandung. Dari 140 ritase yang tersedia, 35 rit digunakan pada Senin 28 April 2025 dan 35 rit lagi hari ini. Akibatnya, ada beberapa titik lain di Kota Bandung yang mengalami penundaan pengangkutan sampah.

    “Pasar Gedebage, Insya Allah, sampai tadi jam 4 pagi sudah hampir 80 persen selesai terangkut. Sesuai perjanjian, dalam dua hari ini kita targetkan mengangkut 70 rit dari total 120 rit,” katanya.

     

  • Hari Posyandu Nasional, Begini Sejarah Lahirnya Posyandu

    Hari Posyandu Nasional, Begini Sejarah Lahirnya Posyandu

    Pada 1984, Instruksi Bersama antara Menteri Kesehatan, Kepala BKKBN, dan Menteri Dalam Negeri, dikeluarkan untuk mengintegrasikan berbagai kegiatan yang ada di masyarakat ke dalam satu wadah. Wadah inilah yang kemudian disebut dengan nama Pos Pelayanan Terpadu atau posyandu.

    Posyandu berfokus pada upaya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi, sesuai dengan konsep GOBI-3F (Growth Monitoring, Oral Rehydration, Breastfeeding, Immunization, Female Education, Family Planning, dan Food Supplementation). Di Indonesia, konsep tersebut diterjemahkan ke dalam lima kegiatan posyandu, yakni KIA, KB, imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare.

    Pencanangan posyandu dilakukan secara massal pertama kali pada 1986 di Yogyakarta, bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional. Sejak saat itu, posyandu tumbuh pesat.

    Pada 1990, dikeluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan Mutu Posyandu. Melalui instruksi ini, seluruh kepala daerah ditugaskan untuk meningkatkan pengelolaan mutu posyandu.

    Pengelolaan posyandu kemudian dilakukan oleh Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu. Kelompok kerja ini merupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat dengan pemerintah Pemda dalam menyelenggarakan dan mengelola posyandu.

    Kini, posyandu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari layanan kesehatan masyarakat yang mudah dijangkau. Melalui Hari Posyandu Nasional, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai kontribusi tenaga kesehatan dan kader posyandu.

    Penulis: Resla

  • Utang Janji Konferensi Asia-Afrika, Bandung Dukung Terus Kemerdekaan Palestina

    Utang Janji Konferensi Asia-Afrika, Bandung Dukung Terus Kemerdekaan Palestina

    Sebelumnya, peringatan KAA yang ke-70 tahun dilakukan di Pendopo Kota Bandung. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menjamu sejumaah duta besar dari negara-negara Afrika peserta KAA, antara lain adalah Duta Besar Kerajaan Maroko, Yang Mulia Ouadia Benabdellah.

    Meski tahun ini tidak ada peringatan resmi berskala nasional, peringatan KAA 2025 tetap istimewa sebab secara simbolis, Kota Bandung kini resmi diposisikan sebagai Ibu Kota Bangsa-bangsa Asia dan Bangsa-bangsa Afrika.

    Farhan mengatakan, Kota Bandung akan terus menyuarakan semangat Konferensi Asia-Afrika, terutama dalam menghadapi tantangan multilateralisme yang mulai bergeser menjadi egoisme nasional.

    “Bandung tetap memancarkan cahaya semangat kesetaraan bangsa-bangsa. Tahun ini kami meluncurkan logo baru kota Bandung sebagai simbol ibu kota Asia dan Afrika. Logo ini, yang didesain anak-anak muda Bandung, menggunakan warna hijau, merah, dan putih sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan dan kemanusiaan Palestina,” ujar Farhan, Rabu lalu, 23 April 2025.

    Ia juga menekankan pentingnya memperkuat kerja sama internasional dalam menjawab tantangan global, seperti perubahan iklim, ketegangan geopolitik, dan ketimpangan ekonomi.

    Sementara itu, Duta Besar Ouadia Benabdellah menyampaikan, tahun 2025 merupakan momen istimewa, tidak hanya sebagai peringatan sejarah, tetapi juga sebagai titik tolak masa depan Asia dan Afrika.

    “Konferensi Asia-Afrika adalah tonggak penting dalam perjalanan diplomasi global. Ini memberi suara bagi negara-negara yang baru keluar dari bayang-bayang kolonialisme. Di Bandung, semangat kerja sama lintas benua itu lahir. Dan hari ini, hubungan Asia-Afrika tumbuh semakin kuat, terutama di bidang ekonomi dan politik,” ujar Benabdellah.

    Menurutnya, Afrika saat ini sedang tumbuh menjadi pusat ekonomi dunia berikutnya, dengan populasi muda yang dinamis dan integrasi ekonomi yang meningkat. Asia, di sisi lain, menjadi mitra dagang dan investasi utama bagi Afrika, dengan kontribusi besar dari negara-negara seperti Tiongkok, India, Jepang, dan kawasan ASEAN.

    “Namun kemitraan ini harus melampaui sekadar perdagangan. Kita harus membangunnya di atas landasan pembangunan berkelanjutan, inovasi teknologi, dan investasi dalam sumber daya manusia,” tambahnya.

  • Hari Tari Sedunia: Mengenal Maestro Tari dari Bali Ni Luh Menek

    Hari Tari Sedunia: Mengenal Maestro Tari dari Bali Ni Luh Menek

    Tarian ini memerlukan beberapa keahlian, seperti olah gerak dan olah suara yang selaras dengan instrumen musik. Dalam tarian ini, Ni Luh Menek mendapat dukungan olah suara dari Gede Putu Tirta Ngis.

    Ni Luh Menek pun terus melestarikan dan mengembangkan seni tradisi tari klasik Bali. Salah satu usaha yang dilakukan adalah terus mengajarkan seni tari kepada generasi muda.

    Ia juga menari di banyak tempat bersama para muridnya. Selain itu, Ni Luh Menek juga mengajarkan tari tradisional Bali kepada orang-orang asing. Kiprah Ni Luh Menek dalam dunia seni tari diikuti oleh anak-anaknya, Komang Sriwahyuni dan Made Suyatni.

    Beberapa penghargaan telah didapatkannya, mulai dari penghargaan untuk tari teruna jaya dan palawakya dari Bupati Buleleng pada 2001, Penghargaan Seni Dharma Kusuma dari Pemerintah Provinsi Bali pada 2011, Penghargaan sebagai pelestari dan seniman tari dari Desa Tejakula pada 2013, serta penghargaan 35 tahun Bentara Budaya 2017 atas dedikasinya pada kesenian.

    Saat ini, di usianya yang sudah 86 tahun, Ni Luh Menek masih aktif berpartisipasi dalam seni tari Bali. Ia tinggal di Desa Tejakula dan menurunkan tarian untuk murid-muridnya di sanggar tari Teja Manik di Banjar Dinas Sila Dharma, Tejakula, Buleleng, Bali.

    Penulis: Resla

  • Eks Pj Wako Pekanbaru Terima Setoran Ratusan Juta dari Kadis, Ini Daftarnya

    Eks Pj Wako Pekanbaru Terima Setoran Ratusan Juta dari Kadis, Ini Daftarnya

    Liputan6.com, Pekanbaru – Eks Penjabat Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa tidak hanya korupsi dengan melakukan pemotongan anggaran daerah tapi juga menerima gratifikasi dari sejumlah kepala dinas. Setoran itu diterima setiap bulan dengan nominal berbeda dari pejabat berbeda pula.

    Hal ini terungkap dalam sidang perdana Risnandar Mahiwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Pekanbaru. Dakwaan dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Meyer Volmar Simanjuntak.

    Meyer menjelaskan, Risnandar Mahiwa sewaktu menjadi Penjabat Wali Kota Pekanbaru menerima gratifikasi berupa uang dan barang senilai Rp906 juta dari pada Mei hingga November 2024. Uang dan barang berasal 8 pejabat di Pemerintah Kota Pekanbaru.

    Gratifikasi diterima langsung maupun perantara ajudan terdakwa. Adapun rinciannya, pada Mei 2024, Risnandar Rp5 juta dari Wendi Yuliasdi selaku Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Kebersihan Dinas LHK melalui Tengku Ahmad Reza Pahlevi selaku Sekretaris Dinas LHK.

    Pada Juni 2024, Risnandar Rp50 juta dari Mardiansyah selaku Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman melalui Mochammad Rifaldy Mathar selaku Ajudan Penjabat Wali Kota.

    Kemudian Juni-November 2024, terdakwa Risnandar menerima total Rp70 juta dan sebuah tas merek Bally senilai Rp8,5 juta dari Zulhelmi Arifin selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan melalui Nugroho Adi Putranto alias Untung selaku Ajudan Penjabat Wali Kota.

    Berikutnya menerima total Rp200 juta dari Yulianis selaku Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah melalui Nugroho Adi Putranto alias Untung selaku Ajudan PJ Wali Kota.

    Lalu uang Rp80 juta dan dua kemeja senilai Rp2,5 juta dari Alek Kurniawan Kepala Badan Pendapatan Daerah melalui Nugroho Adi Putranto selaku Ajudan Penjabat Wali Kota.

     

    *** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Kebakaran Melalap Kantor Kas Bank Jatim di Kalisat Jember, Bagaimana Nasib Uang Tunai?

    Kebakaran Melalap Kantor Kas Bank Jatim di Kalisat Jember, Bagaimana Nasib Uang Tunai?

    Liputan6.com, Jember – Kebakaran hebat melanda Kantor Bank Jatim Unit Kecamatan Kalisat, Jember pada Selasa (29/4/2025) dini hari. 

    Menurut Komandan Regu (Danru) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kecamatan Kalisat, Bambang, pihaknya menerima laporan dari Polsek Kalisat tentang kebakaran tersebut sekitar pukul 02.30 WIB.

    “Saat itu juga kami langsung terjunkan satu unit Damkar Kalisat yang terdiri dari 6 personel. Begitu sampai lokasi, langsung dilakukan mapping dan upaya pemadaman,” tutur Bambang pada Selasa (29/04/2025). 

    Bagian yang paling parah mengalami kebakaran adalah ruangan unit yang ada di belakang pelayanan teller. “Luasnya sekitar 15 x 8 meter,” sambungnya. 

    Begitu tiba, api sudah dalam kondisi membesar. Sekitar pukul 04.00 WIB atau menjelang waktu subuh, api baru berhasil dipadamkan. 

    “Proses pemadaman membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam,” ungkap Bambang. 

    Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa tersebut. Namun, berbagai dokumen serta komputer dan meja kantor yang ada di ruangan tersebut, hangus terbakar si jago merah. Beruntung, uang tunai yang ada di kantor kas masih dalam kondisi aman.

    “Dokumen dan komputer semuanya hancur. Kalau uang tidak terbakar, karena tersimpan di brankas besi anti-api. Hanya brankas dalam kondisi panas saja setelah pemadaman usai,” papar Bambang. 

    Sejauh ini, belum diketahui penyebab pasti kebakaran, apakah karena kecelakaan atau motif kesengajaan. Juga taksiran nilai kerugian yang diderita oleh Bank Jatim.

    “Penyebab kebakaran dan juga perkiraan nilai kerugian masih dilakukan penyelidikan oleh Polsek Kalisat,” papar Bambang. 

     

  • Sie Kameng, Kari Kambing Khas Aceh

    Sie Kameng, Kari Kambing Khas Aceh

    Liputan6.com, Aceh – Berwisata kuliner ke Aceh akan terasa kurang tanpa berburu kuliner berbahan dasar daging kambing ini. Adalah sie kameng, sajian kari kambing khas Aceh yang kaya rempah.

    Tak hanya diburu wisatawan, hidangan ini juga kerap disajikan dalam acara-acara penting, seperti pernikahan, hari raya, hingga upacara adat. Bagi masyarakat Aceh, sie kameng adalah hidangan yang menyimpan makna kebersamaan dan spiritual mendalam.

    Mengutip dari laman Indonesia Kaya, tradisi menyajikan sie kameng konon berakar pada nilai-nilai Islam. Dalam masyarakat Aceh, mengonsumsi daging kambing sering dikaitkan dengan ibadah kurban pada Iduladha.

    Tak hanya itu, sie kameng juga memiliki posisi istimewa dalam budaya Aceh. Selain memperkaya kuliner Aceh, kehadirannya dalam berbagai perayaan juga dipercaya dapat mempererat ikatan sosial dan melestarikan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.

    Sie kameng terasa istimewa karena perpaduan empuknya daging kambing dan kuah kari yang gurih. Belum lagi, aroma bumbunya yang menyeruak semakin mengguhah selera.

    Biasanya, sie kameng disajikan bersama nasi putih hangat dan acar. Penggunaan acar sekaligus menjadi penyeimbang rasa gurih dan pedas dari hidangan ini.

    Rahasia kelezatan sie kameng terletak pada campuran rempah, seperti kunyit, ketumbar, jintan, kayu manis, kapulaga, cengkih, dan daun kari. Sie kameng memiliki kuah kental yang khas, berbeda dengan kari kambing di daerah lain. Selain itu, penggunaan santan pada masakan ini mampu menambah tekstur lembut dan rasa gurih.

     

    Viral! Banjir Luapan di Objek Wisata Curug Bayan Baturraden Banyumas