Category: Liputan6.com Regional

  • Tingginya Angka Kecelakaan Siswa, Gubernur Bengkulu Minta Pelajar Jalan Kaki ke Sekolah

    Tingginya Angka Kecelakaan Siswa, Gubernur Bengkulu Minta Pelajar Jalan Kaki ke Sekolah

    Liputan6.com, Bandung – Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan baru-baru ini mengeluarkan wacana melarang siswa membawa kendaraan sepeda motor ke sekolah. Hal tersebut dilakukan setelah meningkatnya angka kecelakaan siswa sekolah karena membawa motor.

    Adapun Helmi meminta siswa agar tidak menggunakan kendaraan ke sekolah terutama jika belum memiliki SIM. Pihaknya menyampaikan banyak kecelakaan terjadi ketika siswa membawa kendaraan saat pergi ke sekolah.

    “Banyak pelajar membawa kendaraan yang tidak memiliki surat izin mengemudi, inilah yang menyebabkan banyak terjadi kecelakaan. Untuk itu, pelajar yang belum memiliki SIM agar dilarang membawa kendaraan ke sekolah. Kita menjaga keselamatan mereka,” ucapnya kepada media pada Rabu (7/5/2025).

    Sementara itu, Helmi juga menyampaikan berjalan kaki bisa menjadi solusi terbaik bagi siswa. Selain aman dari kecelakaan, juga dapat menyehatkan pelajar dan tidak memicu kecemburuan sosial bagi pelajar yang tidak memiliki kendaraan.

    “Jalan pagi hari itu menyehatkan. Kita melatih siswa dan siswi untuk hidup sehat. Yang jelas, usia di bawah 17 tahun belum mendapatkan SIM. Aturan yang mengatur bila tidak memiliki SIM maka dilarang membawa kendaraan,” ucapnya.

    Melansir dari RRI, Helmi Hasan menjelaskan bahwa kebijakan tersebut baru disampaikan dan masih dalam pengkajian serta menunggu pendapat masyarakat. Namun, sudah ada dua sekolah yang diketahui melakukan kegiatan sekolah tanpa menggunakan kendaraan yaitu SMA Negeri 15 di Kabupaten Bengkulu Utara dan SMA Negeri 2 Kabupaten Lebong.

  • Mengenal Ngiling Bumbu, Tradisi Khas Warga Merangin Jambi

    Mengenal Ngiling Bumbu, Tradisi Khas Warga Merangin Jambi

    Liputan6.com, Jambi – Ngiling bumbu merupakan salah satu tradisi yang berkembang di Desa Rantau Panjang, Kabupaten Merangin, Jambi. Tradisi ini digelar di sebuah bangunan yang disebut rumah tuo.

    Mengutip dari laman Indonesia Kaya, ngiling bumbu merupakan tradisi bernapaskan kebersamaan, solidaritas, dan gotong royong. Tradisi ini sekaligus menjadi pertemuan jodoh antara pemuda dan pemudi.

    Adapun lokasi rumah tuo konon telah menjadi saksi bisu perjalanan sejarah selama lebih dari 700 tahun. Rumah tuo telah menjadi pusat kehidupan budaya, termasuk menjadi tempat tradisi ngiling bumbu.

    Tradisi ini biasanya digelar dalam berbagai momen penting, seperti persiapan turun ke ladang, panen raya, kenduri pernikahan, hingga pembangunan rumah baru. Tradisi ini sekaligus menjadi bagian dari tradisi beselang atau tradisi gotong royong masyarakat Jambi.

    Dalam pelaksanaannya, tradisi ngiling bumbu selalu dipenuhi canda tawa yang mempererat ikatan masyarakat. Bersamaan dengan itu, tradisi ini juga bertujuan menjaga nilai-nilai warisan leluhur.

    Tradisi ngiling bumbu diikuti oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Biasanya, para gadis akan sibuk menumbuk rempah-rempah, seperti kunyit, jahe, lengkuas, dan serai.

    Sementara yang lainnya sibuk memarut kelapa untuk diolah menjadi santan. Para pemuda akan menangkap belut yang nantinya diolah oleh para gadis.

    Belut dianggap sebagai lambang kekuatan dan kegigihan. Memancing belut pun menjadi perlombaan tradisional yang sekaligus menguji kemahiran, kegagahan, dan mempererat ikatan sosial para pemuda. Kegiatan memancing belut juga mengajarkan nilai kerja sama tim dan keterampilan.

    Bahan-bahan tersebut dikumpulkan dari ladang-ladang subur di sepanjang Sungai Lamuih. Air sungai tersebut mengalir hingga ke Sungai Tabir dan bermuara ke Sungai Batanghari.

     

  • Wali Kota Gorontalo Ultimatum Badut Jalanan, Bersih dalam Sepekan atau Ditindak

    Wali Kota Gorontalo Ultimatum Badut Jalanan, Bersih dalam Sepekan atau Ditindak

    Liputan6.com, Gorontalo – Fenomena badut jalanan yang marak di berbagai sudut Kota Gorontalo kini menjadi sorotan serius Pemerintah Kota. Badut yang awalnya hadir sebagai hiburan ringan kini dinilai mengganggu ketertiban umum dan membahayakan pengguna jalan. Hampir di setiap persimpangan dan lampu lalu lintas, para badut berdiri sambil membawa speaker portabel dan berjoget mengikuti irama musik.

    Aksi ini kerap disertai permintaan uang kepada pengendara yang melintas, sehingga bisa memungkinkan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, menyatakan keprihatinannya terhadap praktik yang dinilainya telah menyimpang dari tujuan awal.

    Dalam keterangan pers Minggu (4/5/2025), Adhan menegaskan akan mengambil tindakan tegas apabila fenomena ini tidak segera dihentikan. “Ini sudah meresahkan masyarakat, baik warga lokal maupun pengunjung. Bahkan, ada titik jalan yang dihiasi belasan badut lengkap dengan kostum mencolok,” kata Adhan di rumah dinasnya, didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Gorontalo.

    Lebih jauh, ia menyebut praktik tersebut bukan lagi aksi individual, melainkan bagian dari pola pungutan liar (pungli) yang terorganisir. Menurutnya, sejumlah badut diduga dikendalikan oleh oknum tertentu yang sengaja melibatkan anak-anak kecil untuk menarik simpati dan memperoleh keuntungan pribadi.

    Sebagai langkah awal, wali kota memberikan batas waktu satu minggu bagi para pelaku untuk menghentikan aktivitas di jalanan. Jika tidak diindahkan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama Dinas Sosial akan dikerahkan untuk melakukan penertiban dan penindakan. “Saya tidak akan ragu. Bila masih ada yang beroperasi setelah batas waktu, kami akan bertindak. Tidak ada toleransi untuk pungutan liar berkedok hiburan,” tegasnya.

    Adhan menambahkan bahwa, Pemerintah Kota Gorontalo hanya akan mendukung penggalangan dana yang dilakukan secara sah dan untuk kepentingan sosial, seperti pembangunan masjid atau bantuan panti asuhan. “Kalau untuk sosial, silakan. Tapi kalau ada sponsor yang membiayai kostum dan perlengkapan demi mencari keuntungan pribadi di jalan raya, itu sudah pungli dan melanggar hukum,” tambahnya.

    Pemerintah Kota berharap kerja sama seluruh pihak, termasuk masyarakat, dalam menjaga ketertiban dan citra Kota Gorontalo sebagai daerah yang aman, nyaman, dan tertata. Evaluasi akan dilakukan setelah tenggat waktu berakhir.

    Menjadi badut penghibur, dilakoni Soni Suprayoga dimulai sejak dirinya menjadi guru honorer. Selain ingin menambah penghasilan, ia ingin menghibur anak-anak. Tak disangka usahanya kini mampu mempekerjakan belasan orang dan menghasilkan cuan. Inilah B…

  • Festival Sriwijaya Kembali Digelar pada 16-18 Mei 2025 di Palembang

    Festival Sriwijaya Kembali Digelar pada 16-18 Mei 2025 di Palembang

    Seperti diketahui, Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim. Kerajaan ini menguasai jalur perdagangan strategis, seperti Selat Malaka, Selat Sunda, dan Semenanjung Malaya.

    Perdagangan ini melibatkan berbagai negara, mulai dari India, Tiongkok, hingga Arab. Hal ini menjadikan Sriwijaya sebagai pusat transit bagi pedagang dari berbagai belahan dunia.

    Festival Sriwijaya XXXIII menjadi salah satu upaya untuk kembali mengenang masa kejayaan kerajaan maritim terbesar di Nusantara tersebut. Festival tahunan ini sekaligus menjadi acara penting yang menyatukan segenap masyarakat di bawah Kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan, khususnya di Palembang.

    Informasi lebih detail terkait acara ini bisa diakses melalui akun Instagram resmi Festival Sriwijaya @festivalsriwijaya. Tersedia twibbon khusus yang bisa digunakan dalam rangka menyambut penyelenggaraan Festival Sriwijaya XXXIII.

    Penulis: Resla

  • Kain Tenun Sengkang, Tenun Sutra Penuh Makna

    Kain Tenun Sengkang, Tenun Sutra Penuh Makna

    Kain tenun khas Sengkang identik dengan motif berupa warisan nusantara dari Sulawesi Selatan, seperti sirsak coppobola, ballo makalu, ballo renni, cabosi, hingga lagosi. Selain itu, ada pula motif khas nusantara lainnya. Setiap motif kain tenun ini memiliki makna berbeda. Selain perkara motif, makna kain tenun ini juga berbeda untuk setiap susunan warnanya.

    Setiap warna memiliki makna tertentu, seperti merah yang berarti berani karena benar, putih berarti kesucian, hijau berarti subur dan makmur, serta kuning berarti indah dan mulia.

    Konon, penggunaan warna juga dikaitkan dengan kejiwaan seseorang, misalnya hitam yang kerap dihubungkan dengan suasana kedukaan, merah dengan perasaan gembira, serta putih yang dihubungkan dengan kesucian.

    Menariknya lagi, masyarakat setempat menyulap kain sutra menjadi kain tenun dengan menggunakan peralatan tenun tradisional, yaitu alat tenun gedongan. Namun seiring perkembangan teknologi, masyarakat Sengkang juga mulai menggunakan mesin pemintal benang otomatis tanpa meninggalkan penggunaan peralatan tenun tradisional.

    Penulis: Resla

  • Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem, Ini Saran dari Pakar UGM

    Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem, Ini Saran dari Pakar UGM

    Liputan6.com, Yogyakarta – Pakar Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan dari Fisipol UGM Hempri Suyatna menanggapi soal terbitnya Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pengentasan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Hempri menyebut keberhasilan pengentasan kemiskinan tidak cukup hanya bergantung pada instruksi normatif, namun dukungan tingkat implementasi penyelesaian akar persoalan di lapangan. “Substansi Inpres ini sudah bagus, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana implementasinya. Jangan sampai hanya berhenti pada aturan di atas kertas,” ujarnya, Selasa (29/5/2025).

    Hempri mengatakan masalah penyelesaian yang perlu diselesaikan adalah perbedaan persepsi para pemangku kepentingan tentang konsep kemiskinan dan kesejahteraan. Pasalnya ada perbedaan dalam data dan indikator masyarakat miskin dari Badan Pusat Statistik dengan Bank Dunia dan masih sering terjadi ketidaksamaan pandangan antara pemerintah, swasta, hingga masyarakat tentang siapa yang masuk kategori miskin atau sejahtera.

    “Jangan-jangan ketidakmampuan pengentasan isu kemiskinan selama ini disebabkan karena para pengambil keputusan tidak memiliki persepsi yang sama tentang konsep kemiskinan dan kesejahteraan sehingga memunculkan fenomena salah sasaran,” ujarnya.

    Hempri memberikan catatan dalam tiga strategi utama dalam Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem tersebut, yakni pengurangan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan, dan penurunan kantong kemiskinan. Menurutnya pendekatan ini baik, namun perlu dilengkapi dengan penguatan dimensi sosial dalam upaya pengentasan kemiskinan.

    “Kemiskinan jangan hanya dilihat dari dimensi ekonomi. Kita memiliki modal sosial yang kuat, seperti gotong royong dan solidaritas komunitas yang seharusnya dioptimalkan dan diberdayakan mengingat indeks kedermawanan dan religiositas masyarakat kita begitu tinggi,” ungkapnya.

    Hempri menegaskan dalam implementasi Inpres ini penting adanya fleksibilitas pendekatan di tiap daerah. Ia menilai bahwa Inpres ini harus berfungsi sebagai pedoman umum, sedangkan pelaksanaannya di tingkat daerah perlu disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan lokal. “Kalau diterapkan secara seragam tanpa mempertimbangkan karakteristik daerah, khawatirnya malah tidak efektif. Harus ada variasi model pembangunan sesuai kekuatan lokal masing-masing,” jelasnya.

    Sementara, Hempri menyoroti persoalan klasik yang berulang dalam upaya pengentasan kemiskinan, yaitu lemahnya koordinasi antar-lembaga. Hempri menegaskan hingga kini tumpang tindih program masih kerap terjadi, baik di antara lembaga pemerintah sendiri, antara pemerintah dan swasta, maupun dengan masyarakat.

    “Kita sudah punya BUMDes dan koperasi unit desa. Lalu muncul lagi koperasi merah putih. Ini menunjukkan kolaborasi dan koordinasi kita masih jauh dari ideal. Kalau setiap ganti rezim ganti kebijakan, kita terus mulai dari nol. Sebaiknya yang sudah ada diperbaiki dan diperkuat, bukan dihapus dan diganti,” tuturnya.

    Dalam konteks efisiensi anggaran yang saat ini digaungkan pemerintah, Hempri menegaskan pentingnya penerapan efisiensi yang adil dan merata di semua tingkat pemerintahan. “Kalau daerah diminta berhemat, pusat juga harus sama. Jangan sampai pusat tetap jor-joran, ini soal keadilan,” ujarnya.

    Hempri pun mendorong pemerintah dalam menyusun master plan pengentasan kemiskinan yang komprehensif dan berjangka panjang. Menurutnya, walaupun telah ada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), diperlukan sebuah blueprint khusus yang lebih terarah dan mendetail untuk mengawal pengentasan kemiskinan secara berkelanjutan. “Kontrol terbaik adalah dari masyarakat. Dengan pengawasan yang kuat dari level desa dan kelurahan, ketidaktepatan sasaran bisa segera terdeteksi dan diperbaiki,” ujarnya soal Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem.

  • Dituduh Penculik, Nenek Renta di Cianjur Dipukuli hingga Wajahnya Lebam

    Dituduh Penculik, Nenek Renta di Cianjur Dipukuli hingga Wajahnya Lebam

    Peristiwa tuduhan penculikan yang menimpa nenek Asyiah berawal ketika dirinya hendak pulang ke rumah usai mencairkan uang pensiunan suaminya, dalam perjalanan korban meminta bantuan seorang anak untuk menuntunnya berjalan karena merasa tidak kuat memasuki jalan menanjak.

    Sempat menemani nenek berjalan, anak tersebut berlari meninggalnya dirinya, namun selang beberapa saat datang seorang warga yang meneriakinya penculik, sehingga warga lainnya berhamburan ke lokasi dan sempat melayangkan pukulan ke tubuh korban.

    Bahkan aksi main hakim tersebut, sempat direkam dan beredar di media sosial, dimana seorang pria sambil memaki korban melayangkan tamparan ke wajah korban, hingga korban akhirnya terduduk di teras rumah warga.

    “Kami mendapat kabar kalau nenek dibawa ke kantor desa, dan baru tahu kalau dipukuli warga karena dituding sebagai pelaku penculikan,” kata cucu korban Nur Azizah (30).

    Setelah menjelaskan neneknya bukan pelaku penculikan, pihak keluarga membawa Asyiah pulang ke rumah yang berjarak lima menit dari kampung dimana korban mendapat penganiayaan, bahkan pihak keluarga menyayangkan nenek mereka mendapat pukulan dan hujatan.

  • Langkah Tepat Saat Pandangan Buram dan Hampir Pingsan Selama Olahraga

    Langkah Tepat Saat Pandangan Buram dan Hampir Pingsan Selama Olahraga

    Liputan6.com, Yogyakarta – Gejala seperti pandangan buram, pusing, atau rasa ingin pingsan saat olahraga bisa menjadi tanda tubuh membutuhkan penanganan segera. Kondisi ini sering kali dipicu oleh dehidrasi, kurangnya aliran darah ke otak, atau kelelahan berlebihan.

    Aktivitas olahraga yang dilakukan dalam durasi panjang terkadang memicu reaksi tubuh yang tidak terduga. Salah satunya adalah munculnya gejala pandangan tiba-tiba buram, kepala terasa ringan, dan sensasi seperti akan pingsan.

    Jika hal ini terjadi, ada beberapa langkah yang perlu segera dilakukan untuk mencegah kondisi lebih buruk. Mengutip dari berbagai sumber dan jurnal, berikut langkah tepat untuk mengatasi pandangan buram dan hampir pingsan selama olahraga:

    1. Hentikan Aktivitas Olahraga

    Jika sedang melakukan olahraga intensitas tinggi seperti lari, kurangi kecepatan secara bertahap dan lakukan pendinginan. Menghentikan aktivitas secara tiba-tiba justru dapat memperburuk gejala.

    Biarkan tubuh kembali normal secara perlahan. Seperti halnya mobil yang menurunkan kecepatan daripada mengerem mendadak.

    2. Beri Tahu Orang di Sekitar

    Meminta bantuan orang terdekat penting untuk memastikan keamanan jika gejala bertambah parah. Orang lain dapat membantu mengawasi atau memberikan pertolongan jika diperlukan. Dengan memberi tahu orang lain, mereka bisa segera menolong jika Anda membutuhkan bantuan atau kondisi Anda memburuk.

    3. Atur Napas

    Panik hanya akan memperburuk keadaan karena tubuh membutuhkan oksigen yang cukup untuk otak dan organ vital. Otak dan organ tubuh perlu oksigen cukup.

    Tarik napas dalam lewat hidung, tahan sebentar, lalu buang pelan-pelan lewat mulut. Cara bernapas ini akan membantu tubuh Anda mendapat oksigen yang dibutuhkan dan menenangkan diri.

    4. Cari Tempat untuk Berbaring

    Posisikan kaki sedikit lebih tinggi dari kepala untuk meningkatkan aliran darah ke otak. Cara ini membantu mengembalikan kesadaran dan mengurangi rasa ingin pingsan. Dengan aliran darah yang cukup ke otak, Anda bisa tetap sadar dan rasa ingin pingsan akan berkurang.

     

  • Berpotensi Hujan, Berikut Prakiraan Cuaca Kota Batam Hari Ini

    Berpotensi Hujan, Berikut Prakiraan Cuaca Kota Batam Hari Ini

    Liputan6.com, Bandung – Memasuki bulan Mei, cuaca di berbagai wilayah Indonesia mulai menunjukkan cuaca tidak menentu. Pasalnya, pada bulan ini, peralihan musim dari penghujan ke kemarau kerap menimbulkan kondisi cuaca yang sulit diprediksi.

    Terkadang hujan masih turun dengan intensitas ringan hingga sedang disertai angin kencang atau cuaca panas yang tiba-tiba. Situasi ini tentu berdampak pada aktivitas masyarakat terutama di kota-kota industri seperti Batam yang memiliki intensitas kegiatan cukup tinggi.

    Kota Batam yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau dikenal sebagai kawasan industri, pelabuhan, dan perdagangan yang sibuk. Aktivitas logistik, pergerakan barang, serta mobilitas masyarakat sangat padat setiap harinya.

    Karena itu, kondisi cuaca menjadi faktor penting yang harus diperhatikan oleh masyarakat Batam. Cuaca yang tidak menentu dapat mengganggu jadwal transportasi, kegiatan luar ruangan, hingga operasional sektor industri yang bergantung pada cuaca cerah.

    Mengetahui prakiraan cuaca menjadi langkah awal yang bijak bagi warga Batam agar bisa mengantisipasi segala kemungkinan. Melansir dari situs BMKG kondisi cuaca di kota Batam diprediksi sebagian besar hujan ringan.

    Salah satunya di kecamatan Batam Kota diprediksi hujan ringan dengan intensitas suhu mulai dari 24 hingga 30 derajat celcius dengan kelembapan 90 persen. Sementara itu, wilayah Lubuk Baja juga diprediksi hujan ringan dengan intensitas suhu 24 hingga 30 derajat celcius.

  • Simak, Prakiraan Cuaca Provinsi Bali Hari Ini 7 Mei 2025

    Simak, Prakiraan Cuaca Provinsi Bali Hari Ini 7 Mei 2025

    Liputan6.com, Bandung – Provinsi Bali sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia dikenal memiliki iklim tropis dengan dua musim utama yaitu musim kemarau dan musim hujan. Saat ini, berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG sebagian wilayah di Bali diprediksi mengalami hujan ringan.

    Melansir dari data hari ini, kota Denpasar misalnya berpotensi mengalami hujan ringan dengan intensitas suhu 24 hingga 32 derajat Celsius. Sementara itu, kelembapan suhunya diprediksi sekitar 76 hingga 94 persen.

    Meskipun hujan yang turun bersifat ringan kondisi tersebut tetap memengaruhi aktivitas masyarakat dan wisatawan di pulau ini. Terutama bagi mereka yang merencanakan kegiatan luar ruangan penting untuk tetap memantau cuaca harian.

    Hujan ringan yang turun secara periodik dapat menyebabkan udara menjadi lebih lembap dan jalanan licin. Beberapa wilayah di Bali seperti Denpasar, Gianyar, dan Tabanan juga termasuk dalam area yang sering diguyur hujan ringan di sore hari.

    Oleh karena itu, wisatawan maupun warga lokal disarankan membawa perlengkapan seperti jas hujan atau payung saat beraktivitas di luar rumah. Selain itu, mengenakan pakaian yang cepat kering dan nyaman akan membantu menjaga kenyamanan di tengah kondisi cuaca seperti ini.

    Perubahan cuaca seperti ini juga kerap memengaruhi kondisi tubuh karena rentan terhadap penyakit seperti flu, demam, dan batuk. Menjaga kesehatan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.

    Selain menjaga tubuh tetap sehat, masyarakat juga disarankan untuk memperhatikan keselamatan saat berkendara. Jalanan yang basah dan licin bisa meningkatkan risiko kecelakaan terutama di daerah-daerah wisata yang ramai.