Category: Liputan6.com Regional

  • Modus Pelarian Endang Pristiwati, Koruptor Rp2 Miliar: Ganti Identitas 4 Kali Selama 8 Tahun

    Modus Pelarian Endang Pristiwati, Koruptor Rp2 Miliar: Ganti Identitas 4 Kali Selama 8 Tahun

    Liputan6.com, Lampung – Setelah delapan tahun buron, mantan teller bank pelat merah, Endang Pristiwati (56), akhirnya ditangkap oleh tim Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampung Tengah. Endang merupakan terpidana kasus korupsi senilai Rp2 miliar yang selama ini dikenal lihai menghindari kejaran hukum.

    Kepala Seksi Intelijen Kejari Lampung Tengah, Alfa Dera, menyebutkan bahwa Endang berpindah-pindah lokasi persembunyian dan telah mengganti identitasnya sebanyak empat kali selama dalam pelarian.

    “Alhamdulillah, setelah pemantauan intensif dan kerja sama lintas seksi, kami berhasil mengamankan yang bersangkutan,” ujar Alfa, Kamis (8/5/2025).

    Endang sempat divonis bersalah secara in absentia oleh pengadilan pada tahun 2017. Namun, sejak proses penyidikan hingga putusan tersebut, ia terus menghindar dari kejaran aparat dengan tinggal di berbagai daerah di Pulau Jawa dan kembali lagi ke Lampung.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, Endang sempat mengganti identitas menjadi “Widyastuti” saat berada di Magelang, Jawa Tengah, dibantu oleh beberapa orang yang kini turut dalam penyelidikan. Setelah itu, dia berpindah ke Wonosobo, lalu ke Pesawaran, dan terakhir ditangkap di Bandar Lampung.

    “Dia mengaku menggunakan nama yang sama, tapi beda alamat di setiap daerah. Ini jadi bagian strateginya mengelabui petugas,” ungkapnya.

  • Penerimaan Murid Baru Kota Bandung: Radius Domisili SD Maksimal 1 Kilometer dan SMP 3 Kilometer

    Penerimaan Murid Baru Kota Bandung: Radius Domisili SD Maksimal 1 Kilometer dan SMP 3 Kilometer

    Liputan6.com, Bandung – Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 di Kota Bandung akan segera dimulai. Masyarakat pun diimbau untuk terus mengikuti perkembanga informasi dengan cermat guna kelancaran proses pelaksanaan SPMB. 

    Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengatakan, SPMB tahun ini mengadopsi banyak sistem dari tahun-tahun sebelumnya, perubahan yang terjadi bersifat minimal. 

    “Khusus di Kota Bandung, sistem ini tidak banyak berubah karena sejak lama kita sudah menggunakan mekanisme yang kini dijadikan rujukan nasional,” kata Farhan dalam keterangannya di Bandung, Kamis, 8 Mei 2025.

    Namun, lanjut dia, salah satu perubahan yang disoroti adalah peralihan dari sistem zonasi ke sistem domisili. Untuk jenjang SD, domisili dalam radius maksimal 1.000 meter atau 1 km dari sekolah menjadi dasar seleksi, sedangkan untuk SMP jaraknya adalah 3.000 meter atau 3 km.

    “Artinya, walau beda wilayah, jika jaraknya memenuhi kriteria, calon siswa tetap bisa mendaftar,” jelasnya.

    Farhan merinci jalur-jalur penerimaan SPMB yaitu jalur Domisili, Afirmasi, Prestasi, dan Mutasi. Kuota penerimaan untuk SD ditetapkan 80 persen melalui jalur domisili, 15 persen afirmasi, dan 5 persen mutasi.

    Sementara untuk SMP, jalur domisili dialokasikan 40 persen, afirmasi 30 persen, prestasi 25 persen, dan mutasi 5 persen.

    Khusus jalur afirmasi, terdapat dua kategori utama: Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) dan Murid Berkebutuhan Khusus (MBK). Kategori RMP mencakup siswa dari keluarga kurang mampu yang tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

    Sedangkan MBK memerlukan rekomendasi dari Unit Layanan Disabilitas (ULD) setelah menjalani asesmen.

    Mutasi siswa pun diatur ketat. Farhan menekankan bahwa mutasi hanya berlaku bagi perpindahan keluarga utuh. “Harus satu keluarga, bukan hanya anaknya saja. Dan perpindahan harus sudah tercatat sebelum 23 Juni 2024,” jelasnya.

    Masyarakat diminta aktif mengakses informasi melalui laman resmi spmb.bandung.go.id dan media sosial Dinas Pendidikan Kota Bandung. Farhan mengimbau para orang tua untuk memahami seluruh mekanisme SPMB dengan cermat.

    “Semua SD dan SMP di Bandung sudah memenuhi standar kualitas. Jangan hanya melihat sekolah unggulan, tapi yakini bahwa semua sekolah negeri di Bandung layak dan siap mendidik anak-anak kita,” tutupnya.

     

  • Menjaga Kehormatan, Bojan Hodak Target Sapu Bersih Sisa Laga Persib Bandung

    Menjaga Kehormatan, Bojan Hodak Target Sapu Bersih Sisa Laga Persib Bandung

    Liputan6.com, Bandung – Pelatih Persib, Bojan Hodak mengaku, bakal memaksimalkan tiga laga terakhir Liga 1 2024/2025. Meski timnya telah mengunci gelar juara, ia tetap menaruh misi sapu bersih laga-laga sisa dengan kemenangan. 

    Pada laga lanjutan pekan ke-32 yang bakal digelar pekan ini, Jumat, 9 Mei 2025, Persib Bandung akan menjamu Barito Putera di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), pukul 19.00 WIB. Ini merupakan pertandingan pertama Persib setelah memastikan gelar juara.

    Hodak menjelaskan, dalam kondisi apapun, pemain harus mau berjuang untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan. Kemenangan tampak ia tempatkan sebagai suatu kehormatan.

    “Kami harus mencoba untuk menang di setiap pertandingan, karena jika sekarang kami lengah dan mulai kalah, tentu orang-orang akan kehilangan rasa hormat. Jadi itulah kenapa setiap laga kami harus coba menang,” kata Hodak dalam siaran resmi di laman Persib, dikutip Kamis, 8 Mei 2025.

    Hodak sedikit berkelakan, kemenangan juga penting untuk menambah uang saku pemainnya. Sebab, setiap kemenangan, tim akan mendapat bonus dari manajemen. Hal itu, katanya jadi tambahan semangat pemain untuk tampil maksimal.

    “Dan tentu saja, anak-anak punya bonus juga (bila sapu bersih tiga laga sisa). Jadi mereka akan berjuang untuk itu (menang,” ucapnya.

    Untuk itu, pelatih asal Kroasia ini mengatakan, ia tetap akan menurunkan komposisi tim terbaiknya. Tanpa harus mengubah komposisi terbaik, Hodak memastikan, pemain lain akan mendapatkan tambahan menit bermain.

    “Skuad utama akan tetap dimainkan. Satu-satunya hal mungkin hanya beberapa pemain akan mendapat menit bermain lebih banyak dari biasanya. Tapi tidak akan ada banyak perubahan. Kami akan bermain untuk menang di setiap pertandingan. Stadion akan penuh, jadi di hadapan para suporter kami selalu mencoba meraih tiga poin,” pungkasnya. 

    Seperti diketahui, PERSIB sudah memastikan gelar juara Liga 1 2024/25 pada pekan ke-31 Liga 1 2024/25. Raihan 64 poin PERSIB sudah tidak mungkin tersalip para pesaingnya di tiga pertandingan tersisa.

  • Tahu Masak dan Tahu Brontak, 2 Varian Tahu Khas Cilacap yang Wajib Dicoba

    Tahu Masak dan Tahu Brontak, 2 Varian Tahu Khas Cilacap yang Wajib Dicoba

    Liputan6.com, Cilacap – Cilacap, kabupaten di pesisir selatan Jawa Tengah, menyimpan kekayaan kuliner berbahan dasar tahu. Dua varian yang menonjol adalah tahu masak dan tahu brontak.

    Keduanya memiliki cita rasa khas, teknik penyajian berbeda, dan menjadi bagian dari tradisi makan masyarakat setempat. Tahu masak khas Cilacap terdiri dari tahu putih rebus yang disajikan dengan lontong, bawang goreng, dan kuah kacang kental.

    Bumbu kacang terbuat dari kacang tanah sangrai yang dihaluskan dengan bawang putih, kencur, dan gula merah. Kuahnya tidak terlalu manis, lebih gurih, dan sedikit pedas.

    Mengutip dari berbagai sumber, perbedaan utama tahu masak dengan sajian serupa di daerah lain terletak pada tekstur kuah. Kuah kacang di Cilacap lebih kental dan tidak menggunakan santan.

    Beberapa warung menambahkan irisan kol rebus atau tauge sebagai pelengkap. Tahu masak mudah ditemui di warung-warung tradisional sekitar Pasar Cilacap.

    Seperti di warung Tahu Masak Pak Joko di Jalan Gatot Subroto. Harganya berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per porsi.

    Tahu brontak berbeda jauh dari tahu masak. Hidangan ini berupa tahu pong berongga yang diisi dengan adonan berbahan telur, wortel, daun bawang, dan bumbu rempah.

    Setelah diisi, tahu digoreng setengah matang lalu dicelup dalam kuah santan berbumbu kuning. Kuah santan tahu brontak mengandung kunyit, kemiri, dan ketumbar, memberikan rasa gurih dengan aroma rempah kuat.

    Beberapa penjual menambahkan irisan cabai rawit untuk sentuhan pedas. Tekstur tahu brontak lebih beragam karena perpaduan renyahnya kulit tahu dan lembutnya isian.

     

  • Penampungan BBM di SPBU Bandar Lampung Terbakar, Api Membubung Tinggi

    Penampungan BBM di SPBU Bandar Lampung Terbakar, Api Membubung Tinggi

    Kabid Pemadam Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Bandar Lampung, Irman Saputra, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, laporan pertama masuk sekitar pukul 06.59 WIB, dan tim pemadam tiba di lokasi lima menit kemudian.

    “Iya benar, telah terjadi kebakaran di SPBU Jalan Pangeran Antasari sekitar pukul 06.59 WIB. Api sempat menyambar cukup besar,” ujar Irman kepada Liputan6.com, Kamis (8/5/2025).

    Menurut keterangan petugas SPBU di lokasi, kebakaran diduga akibat korsleting listrik dari mesin pompa BBM yang terhubung dengan dispenser Dexlite. Meski demikian, api berhasil dipadamkan dalam waktu singkat dan tidak merembet ke area lain.

    “Alhamdulillah api berhasil dipadamkan dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Penyebab pasti masih dalam penyelidikan pihak kepolisian,” tutup Irman.

     

  • Cerita Sedih IRT dari Bekasi dan 2 Anaknya yang Jadi Korban Tewas Kecelakaan Bus ALS

    Cerita Sedih IRT dari Bekasi dan 2 Anaknya yang Jadi Korban Tewas Kecelakaan Bus ALS

    Informasi diperoleh Liputan6.com, korban tewas adalah Reema Andhini Pane (1) warga Mustikajaya, Kota Bekasi, Jabar.

    Naufal Raihan Pane (6), warga Mustikajaya, Kota Bekasi, Jabar. Karmina Gultom (74) warga Silimapuluh, Negeri Dolok, Dolok Pandribuan, Simalungun, Sumut.

    Lalu, Meleaki Sinaga (74), warga warga Silimapuluh, Negeri Dolok, Dolok Pandribuan, Simalungun, Sumut. Saruden Nainggolan (74), warga Sipolina Horison, Pematang Sidamanik, Simalungun.

    Kemudian, Riski Agustini Lubis (32), warga Mustikajaya, Kota Bekasi, Jabar. Desrita Nainggolan, (50) warga Sipolina Horison, Pematang Sidamanik, Simalungun.

    Selanjutnya, Sri Rejeki (38), warga Tenaya Raya, Kota Pekanbaru, Riau. Romalola Sitanggang (74) warga Sipolina Horison, Pematang Sidamanik, Simalungun.

    Etrick Gustaf Wenas (26) warga Kebagusan, Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta.Aryudi (38) warga Bangun Sari, Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumut, dan Atas Silaen (30), warga Lumban Pinasa, Habinsaran, Toba, Sumut.

  • Bukan Sekadar Kudapan, Ini Filosofi di Balik Kue Geplak Khas Betawi

    Bukan Sekadar Kudapan, Ini Filosofi di Balik Kue Geplak Khas Betawi

    Liputan6.com, Jakarta – Kue geplak merupakan salah satu jajanan atau kudapan khas Betawi. Kue ini bisa dengan mudah ditemukan di kawasan Betawi pinggiran.

    Mengutip dari laman Seni & Budaya Betawi, istilah geplak pada kue ini merujuk pada cara pembuatannya yang dipadatkan, ditekan, dan dikeplak-keplak. Dari sanalah lahir nama kue geplak.

    Lahirnya kue bertekstur kenyal ini dipercaya bermula dari ketersediaan bahan yang ada di lingkungan Betawi tempo dulu. Keberadaannya diperkirakan sudah ada sejak 1900-an.

    Hal itu tertulis dalam Penelusuran Sejarah, Filosofi, dan Budaya Makan Kue Geplak Khas Betawi oleh Kezia Elsty dan Zayyini Nahdlah. Kue geplak yang sudah ada sejak 1900-an ini banyak ditemukan di wilayah Betawi pinggiran.

    Geplak betawi ini merupakan hasil kreatifitas dan pengetahuan leluhur etnis Betawi di wilayah Jakarta. Mereka memanfaatkan bahan pangan yang tersedia melimpah, seperti tepung beras dan kelapa parut yang disangrai kemudian disatukan dengan larutan gula

    Penggunaan bahan hasil bumi pada kue geplak memiliki nilai filosofis tersendiri. Penggunaan beras yang merupakan hasil bumi masyarakat setempat menunjukkan kemakmuran sekaligus ukuran kebersamaan.

    Bahan dari ketan umumnya memiliki filosofi sebagai pelekat silaturahmi. Namun, bahan dari tepung beras cenderung lebih menonjolkan filosofi keberkahan dan menyambung silaturahmi.

    Taburan tepung beras yang sudah disangrai pada permukaan kue geplak juga memiliki tujuan tersendiri agar tidak lengket. Selain itu, tambahan taburan ini juga menambah tekstur kue geplak dan mempercantik penampilan.

     

  • Modus Tilang, Briptu MR Anggota Polantas Kupang Kota Diduga Lecehkan Siswi SMK

    Modus Tilang, Briptu MR Anggota Polantas Kupang Kota Diduga Lecehkan Siswi SMK

    Kabid Humas Polda NTT, Kombes Henry Chandra menegaskan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu malam, 3 Mei 2025, di Kantor Satlantas Polresta Kupang Kota.

    Menanggapi laporan yang beredar luas dan memicu keprihatinan publik, Polda NTT langsung menggerakkan Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) untuk menangani kasus ini.

    Ia mengatakan, pemeriksaan awal terhadap Briptu MR dan korban PS telah dilakukan pada Minggu, 4 Mei 2025. Pada Senin (5/5), Bid Propam Polda NTT menggelar gelar perkara internal sebagai langkah awal peningkatan proses ke tahap pemeriksaan mendalam.

    “Polda NTT mengecam keras dugaan tindakan tidak bermoral yang dilakukan oleh oknum anggota kami,” tegasnya.

    Polda NTT menegaskan komitmennya untuk menegakkan hukum secara transparan dan akuntabel. Proses hukum terhadap Briptu MR akan mengikuti ketentuan pidana, kode etik profesi Polri, dan peraturan disiplin yang berlaku.

    “Tidak ada ruang bagi pelanggar hukum di tubuh Polri. Siapa pun yang terbukti bersalah akan ditindak tegas,” tutupnya.

  • Misteri di Balik Keindahan Pantai Pink Labuan Bajo

    Misteri di Balik Keindahan Pantai Pink Labuan Bajo

    Lokasinya terpencil dan hanya bisa dicapai dengan kapal, sehingga masih sangat alami dan terjaga. Pemandangan di sini juga unik karena tebing-tebing kering khas Nusa Tenggara Timur yang kontras dengan birunya air laut.

    Pantai Pink di Labuan Bajo adalah salah satu dari sedikit pantai berpasir pink di dunia, seperti Pink Sands Beach di Bahama dan Elafonissi Beach di Yunani.

    Akan tetapi, Pantai Pink Labuan Bajo lebih istimewa karena warnanya yang lebih terang. Ini hasil dari campuran karang merah dengan pasir putih yang membuat warnanya lebih jelas.

    Pantai ini juga lebih terlindungi karena berada di dalam Taman Nasional Komodo. Jika ingin mengunjungi pantai ini, Anda harus naik perahu dari Labuan Bajo karena tidak bisa dicapai lewat darat.

    Ada tiga pilihan kapal, speedboat yang paling cepat (30 menit) tapi lebih mahal, kapal wisata yang biasanya masuk dalam paket tur Pulau Komodo (1-2 jam), atau kapal lokal yang paling murah tapi paling lama (3-4 jam).

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Detik-Detik Mobil Wapres Gibran Diadang usai Bagi-Bagi Buku di Maumere

    Detik-Detik Mobil Wapres Gibran Diadang usai Bagi-Bagi Buku di Maumere

    Suasana ramai tampak di depan pintu masuk SMA Katolik Bhaktyarsa saat Gibran sedang menyerahkan bantuan di sekolah itu.

    Ribuan pelajar dari SD hingga SMA juga masyarakat, rela berdiri di bawah terik matahari, demi menyalami wakil presiden.

    Saat mobil rombongan wakil presiden keluar dari halaman sekolah, ribuan pelajar dan masyarakat sontak mengadang mobil yang ditumpangi Gibran yang dikawal ketat Paspampres.

    Mobil pun berhenti. Gibran lalu mengeluarkan tangannya memyalami para pelajar dan masyarakat yang menyemut. “Bahagia sekali, bisa pegang tangan wakil presiden,” ujar Selvi, pelajar SMP.

    Setelah dari Kabupaten Sikka, Gibran lalu ke Kabupaten Nagekeo memantau waduk Lombo. Ia kemudian melanjutkan perjalanan ke Kota Kupang untuk melakukan beberapa agenda kerja, termasuk mengunjungi bendungan Manikin.