Category: Liputan6.com Regional

  • Prakiraan Cuaca Kota Batam Hari Ini, Berpotensi Hujan

    Prakiraan Cuaca Kota Batam Hari Ini, Berpotensi Hujan

    Liputan6.com, Bandung – Melansir dari situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi pada hari ini, Rabu, 28 Mei 2025 di Kota Batam diperkirakan mengalami hujan ringan di beberapa wilayah.

    Kemudian suhu udaranya berkisar antara 26 hingga 32 derajat Celcius dengan kelembapan mencapai 67–85%. Kondisi cuaca ini penting untuk diperhatikan, terutama bagi masyarakat yang memiliki aktivitas di luar ruangan.

    Hujan ringan dapat mempengaruhi kenyamanan dan keselamatan terutama bagi pengendara sepeda motor dan pejalan kaki. Oleh karena itu, disarankan untuk mempersiapkan perlengkapan seperti jas hujan atau payung sebelum beraktivitas.

    Selain itu, bagi mereka yang bekerja di sektor maritim atau memiliki aktivitas di perairan sekitar Batam penting untuk memperhatikan prakiraan cuaca maritim. Melalui informasi prakiraan cuaca membantu dalam mengurangi risiko yang timbul akibat perubahan cuaca.

    Penting juga untuk memperhatikan peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG terkait potensi cuaca ekstrem. Meskipun saat ini diperkirakan hanya terjadi hujan ringan kondisi cuaca dapat berubah sewaktu-waktu.

    Adapun berikut ini rincian prakiraan cuaca di kota Batam hari ini di sejumlah kecamatan dan intensitas suhu serta kelembapannya.

  • Simak, Prakiraan Cuaca Provinsi Bali Hari Ini

    Simak, Prakiraan Cuaca Provinsi Bali Hari Ini

    Liputan6.com, Bandung – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa sebagian besar kabupaten dan kota di Bali pada Rabu, 28 Mei 2025 mengalami hujan ringan dan cerah di sejumlah wilayah.

    Misalnya di Kota Denpasar diprediksi hujan ringan dengan intensitas suhu 25 hingga 32 derajat celcius. Sementara itu, di wilayah Buleleng diprediksi cerah berawan dengan intensitas suhu 24 hingga 29 derajat celcius.

    Kondisi cuaca ini penting untuk diperhatikan terutama bagi masyarakat yang memiliki aktivitas di luar ruangan. Hujan ringan dapat mempengaruhi kenyamanan dan keselamatan terutama bagi pengendara sepeda motor dan pejalan kaki.

    Oleh karena itu, disarankan untuk mempersiapkan perlengkapan seperti jas hujan atau payung sebelum beraktivitas. Adapun mengetahui prakiraan cuaca terkini membantu perencanaan aktivitas sehari-hari.

    Terutama untuk  mengurangi risiko yang mungkin timbul akibat perubahan cuaca tidak terduga. Penting juga untuk memperhatikan peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG karena prakiraan cuaca tidak 100 persen akurat.

    Adapun berikut ini rincian lengkap prakiraan cuaca terkini di Provinsi Bali pada Rabu, 28 Mei melansir dari situs resmi BMKG.

  • Pantai Kamali, Destinasi Wisata Alam di Jantung Kota Baubau

    Pantai Kamali, Destinasi Wisata Alam di Jantung Kota Baubau

    Liputan6.com, Kendari – Pantai Kamali berada di Baubau, Sulawesi Tenggara. Pantai ini telah menjadi ikon kebanggaan Kota Baubau karena memiliki keindahan yang luar biasa.

    Pantai Kamali telah menjadi destinasi wisata utama bagi para pencinta pantai saat berkunjung ke Pulau Buton. Tak hanya menjadi incaran wisatawan, penduduk setempat juga kerap bepergian ke pantai ini untuk sekadar berkumpul dan bersenda gurau dengan orang terdekat.

    Mengutip dari laman Indonesia Kaya, salah satu ikon di pantai ini adalah keberadaan patung naga yang berukuran cukup besar. Bahkan, patung ini juga menjadi ikon Kota Baubau.

    Pantai Kamali dibagi menjadi tiga area utama, yakni area barat, timur, dan tengah. Area di wilayah barat pantai ditujukan sebagai tempat parkir yang didominasi oleh para pedagang kaki lima yang menjajakan berbagai macam dagangan.

    Selanjutnya di wilayah timur pantai, terdapat area yang dimanfaatkan oleh para pedagang yang berdagang di malam hari. Sementara area tengah pantai terdapat ikon Kota Baubau berupa patung naga.

    Patung tersebut merepresentasikan kekuatan, kejayaan, dan kegigihan dari Kerajaan Buton tempo dulu. Area tengah pantai inilah yang sekaligus menjadi pusat seluruh aktivitas di Pantai Kamali.

     

  • Sepekan Longsor di Tiga Kawasan Pinggiran Sungai Kota Bandung

    Sepekan Longsor di Tiga Kawasan Pinggiran Sungai Kota Bandung

    Liputan6.com, Bandung – Kota Bandung diguyur hujan deras pada pekan ini, longsor pun dilaporkan terjadi setidaknya di tiga kecamatan, merusak beberapa rumah warga yang berlokasi di daerah pinggiran sungai.  

    Pada Senin, 19 Mei 2025, titik longsor berlokasi di Jalan Sukajadi Gg. Eme RW 04 RT 10, Kelurahan Sukabungah, Kecamatan Sukajadi, sekira pukul 03.30 WIB. Satu rumah ambruk, satu bangunan lain rawan ambruk. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

    “Rumah ini dibangun di atas bantaran sungai. Ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan di zona rawan seperti ini bisa membawa dampak berbahaya,” kata Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, dalam keterangan pers di hari kejadian.

    Selain memberikan bantuan, aku Erwin, pemerintah bakal mengecek status kepemilikan lahan, memperketat pengawasan terhadap bangunan yang berdiri di atas aliran sungai dan bantaran. 

    Permukiman di pinggiran sungai, katanya, tidak hanya rawan bagi bangunan, tetapi juga berpotensi menyebabkan banjir dan bencana lainnya bagi lingkungan sekitar.

    “Saya sudah instruksikan camat dan lurah untuk mendata seluruh bangunan yang berdiri di atas anak sungai atau solokan. Yang berdiri di atas aliran sungai harus segera ditertibkan. Ini bukan hanya soal aturan, tapi soal keselamatan bersama,” katanya. 

    Longsor Cidadap dan Cicendo

    Longsor juga terjadi di Jalan Karang Tengah Barat, RT 04 RW 07, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Jumat, 23 Mei 2025, sekira pukul 01.00 WIB. Pemerintah kota mencatat, meski tidak ada korban jiwa, dua rumah warga dilaporkan terdampak.

    Menurut Ketua RT 03 setempat, Andi, longsor diperkirakan terjadi karena pengikisan tanah akibat aliran sungai di sekitar lokasi. Warga sebelumnya telah menerima imbauan untuk mengungsi sejak tiga hari lalu karena mulai terlihat tanda-tanda keretakan tanah. 

    “Sudah ada retakan-retakan sebelumnya, jadi kami dari kewilayahan mengimbau warga untuk sementara pindah. Alhamdulillah mereka ditampung oleh tetangga,” katanya.

    Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan, longsor disebut terjadi karena pengikisan tanah akibat aliran sungai. Ia menambahkan, penanganan segera dilakukan dengan pengecekan struktur tanah dan rencana perbaikan infrastruktur. 

    “Ini terjadi pengikisan tanah akibat aliran sungai. Ini sudah dilaporkan oleh lurahnya secara langsung. Kami memang sudah memerintahkan para lurah untuk memonitor titik-titik rawan, khususnya aliran sungai yang mengalami pengikisan,” kata Erwin.

    Pada hari yang sama, longsor juga dilaporkan terjadi di Gang Sukarisi, Jalan Ciumbuleuit, Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap. Satu bangunan PAUD dilaporkan terdampak, sebagian bangunannya ambruk ke sungai.

     

    Video Viral Daihatsu Sigra Dikejar dan Diamuk Warga Kebumen, Kenapa?

  • Sepekan Longsor di Tiga Kawasan Pinggiran Sungai Kota Bandung

    Sepekan Longsor di Tiga Kawasan Pinggiran Sungai Kota Bandung

    Liputan6.com, Bandung – Kota Bandung diguyur hujan deras pada pekan ini, longsor pun dilaporkan terjadi setidaknya di tiga kecamatan, merusak beberapa rumah warga yang berlokasi di daerah pinggiran sungai.  

    Pada Senin, 19 Mei 2025, titik longsor berlokasi di Jalan Sukajadi Gg. Eme RW 04 RT 10, Kelurahan Sukabungah, Kecamatan Sukajadi, sekira pukul 03.30 WIB. Satu rumah ambruk, satu bangunan lain rawan ambruk. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

    “Rumah ini dibangun di atas bantaran sungai. Ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan di zona rawan seperti ini bisa membawa dampak berbahaya,” kata Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, dalam keterangan pers di hari kejadian.

    Selain memberikan bantuan, aku Erwin, pemerintah bakal mengecek status kepemilikan lahan, memperketat pengawasan terhadap bangunan yang berdiri di atas aliran sungai dan bantaran. 

    Permukiman di pinggiran sungai, katanya, tidak hanya rawan bagi bangunan, tetapi juga berpotensi menyebabkan banjir dan bencana lainnya bagi lingkungan sekitar.

    “Saya sudah instruksikan camat dan lurah untuk mendata seluruh bangunan yang berdiri di atas anak sungai atau solokan. Yang berdiri di atas aliran sungai harus segera ditertibkan. Ini bukan hanya soal aturan, tapi soal keselamatan bersama,” katanya. 

    Longsor Cidadap dan Cicendo

    Longsor juga terjadi di Jalan Karang Tengah Barat, RT 04 RW 07, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Jumat, 23 Mei 2025, sekira pukul 01.00 WIB. Pemerintah kota mencatat, meski tidak ada korban jiwa, dua rumah warga dilaporkan terdampak.

    Menurut Ketua RT 03 setempat, Andi, longsor diperkirakan terjadi karena pengikisan tanah akibat aliran sungai di sekitar lokasi. Warga sebelumnya telah menerima imbauan untuk mengungsi sejak tiga hari lalu karena mulai terlihat tanda-tanda keretakan tanah. 

    “Sudah ada retakan-retakan sebelumnya, jadi kami dari kewilayahan mengimbau warga untuk sementara pindah. Alhamdulillah mereka ditampung oleh tetangga,” katanya.

    Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan, longsor disebut terjadi karena pengikisan tanah akibat aliran sungai. Ia menambahkan, penanganan segera dilakukan dengan pengecekan struktur tanah dan rencana perbaikan infrastruktur. 

    “Ini terjadi pengikisan tanah akibat aliran sungai. Ini sudah dilaporkan oleh lurahnya secara langsung. Kami memang sudah memerintahkan para lurah untuk memonitor titik-titik rawan, khususnya aliran sungai yang mengalami pengikisan,” kata Erwin.

    Pada hari yang sama, longsor juga dilaporkan terjadi di Gang Sukarisi, Jalan Ciumbuleuit, Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap. Satu bangunan PAUD dilaporkan terdampak, sebagian bangunannya ambruk ke sungai.

     

    Video Viral Daihatsu Sigra Dikejar dan Diamuk Warga Kebumen, Kenapa?

  • Jembatan Cijeruk Bandung Ambruk saat Dilintasi Banyak Warga, Dedi Mulyadi: Konstruksinya Tidak Memadai

    Jembatan Cijeruk Bandung Ambruk saat Dilintasi Banyak Warga, Dedi Mulyadi: Konstruksinya Tidak Memadai

    Liputan6.com, Bandung – Jembatan apung Cijeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat ambruk saat dilalui oleh sepeda motor dan warga pada Jumat malam, 23 Mei 2025. Jembatan tersebut diduga ambruk karena derasnya aliran Sungai Citarum selepas hujan.

    Robohnya jembatan yang menghubungkan kawasan Cijeruk (Bojongsoang) dengan Baleendah ini terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Hingga saat ini, dilaporkan tidak ada korban jiwa atas kejadian itu. Meski demikian, jembatan tersebut diputuskan untuk ditutup.

    Terkait itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memastikan pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung untuk membangun jembatan permanen.

    “Saya sudah telepon bupati Kabupaten Bandung, yang harus dilakukan adalah membangun jembatan permanen,” kata Dedi dalam unggahan di akun Instagram miliknya @dedimulyadi71, dikutip pada Sabtu, 24 Mei 2025.

    Dedi menjelaskan, pembangunan jembatan permanen akan diupayakan secepatnya.

    “Dalam waktu dekat akan kita turunkan tim bersama Pemerintah Kabupaten Bandung untuk melihat dimungkinkannya membangun jembatan permanen agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi,” tutur dia.

    Jembatan Cijeruk, kata Dedi, merupakan jembatan yang sebenarnya memiliki konstruksi tidak memadai.

    “Jembatan itu merupakan jembatan yang dibangun berdasarkan swadaya dan sukarela beberapa pihak, termasuk pihak swasta. Tetapi konstruksinya tidak memadai untuk dilalui jumlah kendaraan yang sangat banyak, sehingga terjadilah roboh jembatan tersebut,” ucapnya.

    Menurutnya, masyarakat kerap melintasi jembatan tersebut sebagai jalur alternatif.

    “Sehingga itu dianggap jembatan yang paling mudah untuk menjangkau tujuan yang dia tuju,” tandasnya.

    Penulis: Arby Salim

     

    Polantas Pemalang Blusukan ke Perkampungan, Distribusi Bersih

  • Dedi Mulyadi Larang Atraksi Ular di Jabar, Kenapa?

    Dedi Mulyadi Larang Atraksi Ular di Jabar, Kenapa?

    Liputan6.com, Bandung – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi akan melarang penggunaan ular dalam berbagai bentuk pertunjukan di Jawa Barat. Larangan tersebut akan diberlakukan menyusul banyaknya kasus pawang yang tewas dipatuk ular.

    Sebelumnya, seorang pawang ular yang dikenal sebagai Abah Kobra meninggal dunia usai dipatuk ular peliharannya sendiri. Peristiwa tragis itu terjadi pada Agustus 2023 silam.

    ”Peristiwa pawang dipatuk ularnya sendiri dalam kegiatan atraksi bukan yang pertama,” kata Dedi dalam unggahan di akun Instagram @dedimulyadi71, dikutip pada Sabtu, 24 Mei 2025.

    Menurut Dedi, ular kerap digunakan dalam atraksi pertunjukan. Namun, atraksi yang menggunakan ular itu pun sudah terlalu banyak memakan korban jiwa.

    “Sudah terlalu banyak orang yang meninggal ketika atraksi pawang ular, baik atraksi ular dalam bentuk pertunjukan maupun tarian,” tandasnya.

    Maka demi keselamatan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan mengeluarkan larangan penggunaan ular dalam berbagai bentuk pertunjukan.

    “Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam waktu yang tidak terlalu lama akan mengeluarkan larangan menggunakan ular sebagai hewan untuk kepentingan-kepentingan pertunjukan karena sangat berbahaya,” tutur dia.

    Selain dinilai berbahaya, larangan tersebut diklaim Dedi juga untuk mencegah agar eksploitasi terharap ular dihentikan.

    “Semoga peristiwa ini adalah peristiwa yang terakhir, dan kita tidak mengeksploitasi ular untuk kepentingan-kepentingan pertunjukan,” ucapnya.

    Di sisi lain, Dedi mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban. “Abah Kobra, seorang pawang ular asal Sumedang meninggal dunia karena dipatuk ular, dan kita sampaikan duka yag mendalam,” ujarnya.

    Penulis: Arby Salim

     

    Simulasi Demo Rusuh usai Pilkada 2024 di Pemalang

  • Isu Nama Purwoko, Jokowi: Yang Saya Tahu, Nama Saya Dulu Mulyono

    Isu Nama Purwoko, Jokowi: Yang Saya Tahu, Nama Saya Dulu Mulyono

    Lebih lanjut, Jokowi juga menyampaikan bahwa dirinya tidak tahu menahu alasan orangtuanya mengganti namanya pada saat itu. Yang ia pahami hanyalah bahwa nama Mulyono diberikan karena ia sering sakit-sakitan semasa kecil, dan kemudian diganti menjadi Joko Widodo. Mengenai nama Purwoko, ia menegaskan belum pernah mendengarnya sebelumnya. “Belum (tahu),” ucapnya singkat.

    Sebelumnya, dalam wawancara di kanal YouTube Forum Keadilan TV, Dian Sandi Permana menyatakan bahwa Jokowi lahir dengan nama Purwoko. Menurut Dian, nama tersebut kemudian diganti menjadi Mulyono, dan akhirnya berubah menjadi Joko Widodo. 

    “Nama Pak Jokowi sebenarnya ada tiga. Waktu beliau lahir itu namanya Purwoko, Purwoko nama beliau lahir. Purwoko, baru kemudian diganti menjadi Mulyono, sampai akhirnya diganti Joko Widodo,” ujarnya.

  • Kisah Tragis Harimau Sumatra di Jambi: Tiga Jari Cakar Putus, Mampukah Bertahan di Alam Liar?

    Kisah Tragis Harimau Sumatra di Jambi: Tiga Jari Cakar Putus, Mampukah Bertahan di Alam Liar?

    Liputan6.com, Jambi – Peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional yang jatuh pada tanggal 22 Mei lalu malah diselimuti kisah duka. Di Jambi, seekor Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) mengalami nasib malang setelah empat hari terjebak dalam jerat seling baja di kawasan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Bungo Pandan, Desa Suo-suo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Jambi.

    Akibat jerat tersebut, harimau jantan berusia lima tahun itu harus kehilangan tiga ruas jari kaki kiri bagian depan. Selama terjerat, aliran darah ke bagian kaki terhenti dan luka infeksi menyebabkan kerusakan jaringan yang serius.

    “Tiga jari putus, tulang ada yang tidak berfungsi, dan jaringan mengalami nekrosis (kematian sel) berat,” kata dokter hewan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, Zulmanudin, dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (23/5/2025).

    Setelah berjuang selama empat hari, harimau akhirnya berhasil dievakuasi dan dibawa ke tempat penyelamatan satwa. Tim medis dari BKSDA Jambi telah memberikan perawatan intensif sejak minggu lalu.

    Tim juga melakukan tindakan medis berupa pengambilan sampel darah, feses, swab, DNA, pengukuran berat badan, serta pemberian antibiotik dan cairan elektrolit. Menurut Zulmanudin, kondisi kerusakan jaringan dan tulang yang tidak berfungsi memerlukan proses lanjutan yang melibatkan dokter ahli ortopedi.

    “Minggu depan, tim medis akan memasang gips pada kaki yang terluka,” jelasnya.

    Harimau yang berusia lima tahun tersebut masih termasuk usia remaja. Setelah ditimbang berat harimau tersebut 70 kilogram. Zulmanudin memperkirakan waktu pemulihan harimau tersebut membutuhkan proses sekitar enam bulan. Kesembuhan sangat penting sebelum melepaskanliaran ke habitat alaminya.

    Secara garis besar, harimau jantan harus mempertahankan wilayah kekuasaan dan berburu untuk bertahan hidup. Kondisi fisik yang cacat akan meningkatkan kemampuan menerkam mangsa dan mempertahankan diri di alam liar.

    “Ada banyak kasus dari rekaman kamera trap yang menunjukkan cacat harimau masih bisa bertahan di alam. Namun, untuk harimau jantan, tantangannya lebih besar,” ujarnya.

    Lokasi ditemukannya harimau yang terjerat itu berada di HTR Bungo Pandan yang berbatasan langsung dengan koridor PT Wira Karya Sakti, anak usaha APP Sinarmas.

    Interaksi negatif antara harimau dan manusia sering terjadi karena penyempitan habitat. Lanskap Bukit Tigapuluh yang menjadi rumah bagi harimau mengalami kerusakan masif. Alih fungsi hutan mendorong satwa mendekati kebun-kebun milik warga.

    Situasi ini menyebabkan populasi harimau Sumatera di alam liar terus menurun. Berdasarkan data BKSDA Jambi tahun 2024, populasi harimau di provinsi ini tersisa 183 ekor. Sekitar 150 ekor berada di Taman Nasional Kerinci Seblat, 25 ekor di Taman Nasional Bukit Tigapuluh, dan sisanya tersebar di kawasan lain.

     

    Polantas Pemalang Blusukan ke Perkampungan, Distribusi Bersih

  • Filosofi Dualisme Istana Dalam Loka Simbol Kekuasaan dan Kesetaraan

    Filosofi Dualisme Istana Dalam Loka Simbol Kekuasaan dan Kesetaraan

    Liputan6.com, Sumbawa – Istana Dalam Loka, peninggalan Kesultanan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat, tidak sekadar bangunan megah dari kayu jati. Kompleks istana ini menyimpan filosofi mendalam tentang keseimbangan kekuasaan, terwujud dalam dua bangunan kembar yang melambangkan harmoni antara Sultan sebagai pemimpin dan Tana Samawa (rakyat Sumbawa) sebagai fondasi pemerintahan.

    Mengutip dari berbagai sumber, Istana Dalam Loka dibangun pada 1885 oleh Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III, sultan ke-16 dari Dinasti Dewa Dalam Bawa. Kompleks ini terdiri dari dua struktur utama, bala rea (bangunan induk) dan bala bulo (bangunan pendamping).

    Bala rea, sebagai pusat pemerintahan, ditopang 99 tiang kayu jati yang melambangkan Asmaul Husna (99 nama Allah dalam Islam). Sementara Bala Bulo, yang digunakan sebagai tempat berkumpul para bangsawan dan putra Sultan. Pembagian ruang di bala rea dirancang untuk mencerminkan struktur kekuasaan yang teratur dan seimbang. Lunyuk agung berfungsi sebagai ruang utama tempat berlangsungnya musyawarah dan upacara penting.

    Sementara itu, lunyuk mas disediakan khusus untuk permaisuri dan anggota keluarga kerajaan. Bagian ruang dalam, terdapat pembagian antara bagian barat untuk putri Sultan dan bagian timur untuk putra yang telah menikah.

    Adapun lawang rare (gerbang utama) menghadap Selatan. Setiap tamu yang masuk harus menunduk.

    Filosofi yang mendasari Istana Dalam Loka sejalan dengan prinsip utama Kesultanan Sumbawa, yaitu adat bersandar pada syariat, syariat bersandar pada Al-Qur’an. Hal ini dapat dilihat dari detail pembangunan istana yang sarat makna simbolis.