Category: Liputan6.com Regional

  • Benteng Keraton Wolio di Baubau, Jejak Kejayaan Kesultanan Buton di Masa Lampau

    Benteng Keraton Wolio di Baubau, Jejak Kejayaan Kesultanan Buton di Masa Lampau

    Liputan6.com, Baubau – Benteng Keraton Buton atau Benteng Wolio berada di Jalan Labuke, Melai, Kecamatan Murhum, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Destinasi wisata ini menjadi tujuan terbaik untuk menggali sejarah tentang kejayaan Kesultanan Buton.

    Mengutip dari laman Indonesia Kaya, Benteng Keraton Buton merupakan salah satu benteng terluas di dunia. Benteng ini memiliki bentuk unik yang terbuat dari batu kapur.

    Dahulu, Benteng Keraton Buton digunakan sebagai tempat pertahanan. Namun saat ini, bangunan tersebut telah dialihfungsikan sebagai destinasi wisata yang menampilkan sejarah Kesultanan Buton.

    Benteng ini dibangun pada abad ke-16 oleh Sultan Buton III, La Sangaji. Ia bergelar Sultan Kaimuddin (1591-1596). Benteng Keraton Buton memiliki tiga komponen, yakni badili atau meriam, lawa, dan balarua.

    Badili atau meriam pada benteng ini terbuat dari besi tua berukuran 2-3 depa. Meriam ini merupakan bekas persenjataan Kesultanan Buton peninggalan Portugis dan Belanda. Tak hanya satu, terdapat banyak meriam yang dapat ditemui hampir di seluruh benteng di Kota Baubau.

    Sementara itu, lawa dalam bahasa Wolio berarti pintu gerbang. Sesuai namanya, lawa berfungsi sebagai penghubung keraton dengan kampung-kampung di sekeliling benteng keraton.

    Jumlah 12 lawa di benteng ini konon merujuk pada keyakinan masyarakat yang mewakili jumlah lubang pada tubuh manusia. Benteng keraton pun diibaratkan sebagai tubuh manusia.

    Setiap lawa memiliki nama yang sesuai dengan gelar orang yang mengawasinya. Penyebutan lawa dirangkai dengan na menjadi lawana. Akhiran na dalam bahasa Buton berfungsi sebagai pengganti kata milik “nya”.

    Adapun 12 lawa tersebut adalah lawana rakia, lawana lanto, lawana labunta, lawana kampebuni, lawana waborobo, lawana dete, lawana kalau, lawana wajo atau bariya, lawana burukene atau tanailandu, lawana melai atau baau, lawana lantongau, dan lawana gundu-gundu.

     

  • Asal-usul Teror Babi Ngepet, Kisah Mistis yang Sering Dikaitkan Pesugihan

    Asal-usul Teror Babi Ngepet, Kisah Mistis yang Sering Dikaitkan Pesugihan

    Liputan6.com, Bandung – Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya dan tradisi termasuk kisah mistis yang sudah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Kepercayaan terhadap hal-hal gaib, makhluk halus, dan dunia spiritual masih cukup tinggi.

    Adapun di daerah-daerah yang memegang teguh adat istiadat leluhur sering kali kisah tersebut masih dipercaya dan terus diceritakan turun-temurun. Mulai dari cerita tentang arwah penasaran hingga legenda hantu lokal.

    Sementara itu, salah satu kisah mistis yang masih sangat populer hingga saat ini adalah kisah tentang pesugihan. Pesugihan adalah praktik spiritual yang dipercaya bisa memberikan kekayaan secara instan melalui perjanjian dengan makhluk gaib.

    Dalam kepercayaan masyarakat, pesugihan biasanya dilakukan dengan ritual tertentu di tempat-tempat angker, seperti gunung, gua, atau makam keramat. Ada berbagai jenis pesugihan yang dikenal seperti pesugihan babi ngepet, tuyul, atau Nyi Blorong.

    Setiap jenis pesugihan memiliki cara dan syarat yang berbeda namun semuanya memiliki kesamaan dalam hal harus memberikan tumbal atau pengorbanan. Kisah pesugihan ini menjadi begitu populer karena sering dikaitkan dengan fenomena sosial di masyarakat.

    Misalnya, seseorang yang tiba-tiba menjadi kaya raya tanpa pekerjaan yang jelas sering dicurigai telah melakukan pesugihan. Di sisi lain, cerita tentang pesugihan juga banyak dijadikan bahan cerita dalam sinetron, film horor, dan novel misteri.

    Kemudian melalui artikel ini akan menjelaskan tentang kisah mistis teror babi ngepet yang masih eksis hingga sekarang dan selalu diceritakan oleh banyak orang.

  • Serupa tapi Tak Sama, Keunikan Nasi Berenang Kuliner Khas Sulawesi Barat

    Serupa tapi Tak Sama, Keunikan Nasi Berenang Kuliner Khas Sulawesi Barat

    Menu nasi berenang kini menjadi salah satu sajian kuliner yang cukup mudah ditemui di daerah-daerah tertentu, salah satunya di kawasan Desa Sugihwaras, Kecamatan Wonomulyo.

    Di tempat inilah berdiri sebuah warung sederhana namun legendaris yang bernama Warung Pojok. Warung ini telah melayani pelanggan setianya selama belasan tahun, dan tetap konsisten menyajikan nasi berenang sebagai menu andalan.

    Keberadaan Warung Pojok tidak hanya memperkaya ragam kuliner lokal, tetapi juga menjadi simbol ketekunan dan cinta terhadap tradisi makanan khas daerah. Setiap mangkuk nasi berenang yang disajikan di sana tak hanya diracik dengan keterampilan, melainkan juga dengan sepenuh hati.

    Banyak pelanggan yang datang dari berbagai penjuru bukan hanya karena rasa nasi berenangnya yang khas, tetapi juga karena suasana warung yang hangat dan penuh nuansa kekeluargaan.

    Di tengah derasnya arus modernisasi kuliner dan gempuran makanan cepat saji, Warung Pojok tetap bertahan sebagai penjaga cita rasa lokal yang autentik.Tak berhenti sampai di situ, untuk meningkatkan kenikmatan sajian, seporsi nasi berenang di Warung Pojok biasanya ditemani dengan potongan tempe goreng tepung yang gurih dan renyah.

    Kehadiran tempe goreng ini menjadi pelengkap yang sempurna karena memberikan sentuhan rasa khas nusantara yang menyeimbangkan kelembutan nasi dan kuah dengan tekstur kriuk yang menggoda. Tidak ketinggalan, sebuah elemen rahasia yang menjadi ciri khas Warung Pojok adalah kecap buatan sendiri yang diolah langsung oleh pemilik warung.

    Kecap ini bukan kecap biasa, melainkan hasil rebusan gula aren yang dipadukan dengan aneka rempah-rempah pilihan, menghasilkan rasa manis yang kompleks dan aroma yang memikat. Kecap ini tidak hanya digunakan sebagai penambah rasa, melainkan juga sebagai penguat karakter dari nasi berenang itu sendiri.

    Biasanya pelanggan juga menambahkan sedikit kecap manis dan sambal rawit yang pedas menyengat, seperti halnya ketika menyantap soto ayam, agar rasa yang hadir semakin kaya dan menggugah selera.

    Semua elemen ini berpadu menciptakan sebuah pengalaman bersantap yang bukan hanya mengenyangkan, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam yang sulit dilupakan bagi siapa saja yang mencicipinya.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Serupa tapi Tak Sama, Keunikan Nasi Berenang Kuliner Khas Sulawesi Barat

    Serupa tapi Tak Sama, Keunikan Nasi Berenang Kuliner Khas Sulawesi Barat

    Menu nasi berenang kini menjadi salah satu sajian kuliner yang cukup mudah ditemui di daerah-daerah tertentu, salah satunya di kawasan Desa Sugihwaras, Kecamatan Wonomulyo.

    Di tempat inilah berdiri sebuah warung sederhana namun legendaris yang bernama Warung Pojok. Warung ini telah melayani pelanggan setianya selama belasan tahun, dan tetap konsisten menyajikan nasi berenang sebagai menu andalan.

    Keberadaan Warung Pojok tidak hanya memperkaya ragam kuliner lokal, tetapi juga menjadi simbol ketekunan dan cinta terhadap tradisi makanan khas daerah. Setiap mangkuk nasi berenang yang disajikan di sana tak hanya diracik dengan keterampilan, melainkan juga dengan sepenuh hati.

    Banyak pelanggan yang datang dari berbagai penjuru bukan hanya karena rasa nasi berenangnya yang khas, tetapi juga karena suasana warung yang hangat dan penuh nuansa kekeluargaan.

    Di tengah derasnya arus modernisasi kuliner dan gempuran makanan cepat saji, Warung Pojok tetap bertahan sebagai penjaga cita rasa lokal yang autentik.Tak berhenti sampai di situ, untuk meningkatkan kenikmatan sajian, seporsi nasi berenang di Warung Pojok biasanya ditemani dengan potongan tempe goreng tepung yang gurih dan renyah.

    Kehadiran tempe goreng ini menjadi pelengkap yang sempurna karena memberikan sentuhan rasa khas nusantara yang menyeimbangkan kelembutan nasi dan kuah dengan tekstur kriuk yang menggoda. Tidak ketinggalan, sebuah elemen rahasia yang menjadi ciri khas Warung Pojok adalah kecap buatan sendiri yang diolah langsung oleh pemilik warung.

    Kecap ini bukan kecap biasa, melainkan hasil rebusan gula aren yang dipadukan dengan aneka rempah-rempah pilihan, menghasilkan rasa manis yang kompleks dan aroma yang memikat. Kecap ini tidak hanya digunakan sebagai penambah rasa, melainkan juga sebagai penguat karakter dari nasi berenang itu sendiri.

    Biasanya pelanggan juga menambahkan sedikit kecap manis dan sambal rawit yang pedas menyengat, seperti halnya ketika menyantap soto ayam, agar rasa yang hadir semakin kaya dan menggugah selera.

    Semua elemen ini berpadu menciptakan sebuah pengalaman bersantap yang bukan hanya mengenyangkan, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam yang sulit dilupakan bagi siapa saja yang mencicipinya.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Kalender Jawa Hari Ini, 28 Mei 2025 dan Wetonnya

    Kalender Jawa Hari Ini, 28 Mei 2025 dan Wetonnya

    Liputan6.com, Bandung – Kalender Jawa hingga kini masih penting digunakan oleh masyarakat Indonesia khususnya mereka yang tinggal di Pulau Jawa. Meskipun zaman telah banyak berubah dan era digital semakin dominan penanggalan Jawa tetap digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

    Adapun salah satu fungsinya yang masih relevan adalah sebagai acuan dalam menentukan hari-hari penting seperti pernikahan, selamatan, hingga kegiatan adat. Kalender Jawa merupakan hasil akulturasi dari budaya yang memiliki sistem penanggalan unik.

    Dalam kalender ini, terdapat konsep “weton” yang menggabungkan hari dalam kalender Masehi dengan pasaran Jawa. Kombinasi ini dipercaya memiliki pengaruh terhadap karakter seseorang serta cocok tidaknya waktu untuk melakukan kegiatan tertentu.

    Selain itu, masyarakat Jawa masih sering menggunakan kalender ini untuk menandai hari baik dalam berbagai upacara termasuk pernikahan, khitanan, pindahan rumah, dan acara-acara penting lainnya.

    Kemudian penentuan hari pasaran juga dianggap penting dalam kegiatan berdagang dan bercocok tanam. Tradisi ini diwariskan secara turun temurun sebagai bentuk pelestarian nilai-nilai leluhur.

    Tidak sedikit pula orang tua di Jawa yang masih menghitung weton anaknya untuk mencocokkannya dengan calon pasangan hidup atau untuk mencari waktu yang baik dalam menyelenggarakan syukuran.

    Hal ini menunjukkan bahwa meski teknologi semakin berkembang nilai-nilai budaya seperti kalender Jawa tetap memiliki peran dalam pengambilan keputusan penting.

  • Menjunjung Semangat Bandung, Membangun Jembatan Kerja Sama Teknologi dan Budaya

    Menjunjung Semangat Bandung, Membangun Jembatan Kerja Sama Teknologi dan Budaya

    Liputan6.com, Jakarta – KTT Global Pertama tentang Pembangunan Bersama “Belt and Road” Berkualitas Tinggi yang diselenggarakan oleh United Nations Global Compact (UNGC) dan Pemerintah Indonesia dibuka dengan megah di Jakarta pada tanggal 25 Mei 2025.

    Pada kesempatan ini, dua proyek unggulan dari GEM diumumkan secara global sebagai proyek percontohan kolaborasi teknologi dan budaya pertama dalam Platform Aksi“Belt and Road” UNGC: Laboratorium Riset Bersama Tiongkok-Indonesia GEM-ITB-CSU dan Akademi Metalurgi Masa Depan GEM-UNU Yogyakarta.

    Kedua proyek ini bertujuan untuk memberikan dukungan talenta dan penguatan teknologi demi pembangunan berkelanjutan dalam kerangka “Belt and Road”. Profesor Xu Kaihua, pendiri dan ketua GEM Group, diundang untuk bergabung sebagai anggota Dewan Penasihat Tingkat Tinggi PlatformAksi “Belt and Road” UNGC, menjadikannya salah satu dari sepuluh pengusaha global terkemuka dalam dewan ini.

    Peluncuran Global Laboratorium Riset Bersama dan Akademi Metalurgi Masa Depan Tiongkok-Indonesia pada tanggal 25 Mei 2025, KTT Global Pertama “Belt and Road” bertema Better Business, Better World – Percepatan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan resmi dibuka di Jakarta. Lebih dari 300 tamu tingkat tinggi dari kalangan pemerintah, korporasi, organisasi internasional, akademisi, think tank, dan LSM hadir untuk membahas pembangunan bersama “Belt andRoad” yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.

    Tahun 2025 menandai 75 tahun hubungan diplomatik Tiongkok-Indonesia serta 70 tahun Konferensi Asia-Afrika di Bandung. Dalam peringatan bersejarah ini, dengan disaksikan oleh tokoh-tokoh penting seperti Menko Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto, Wamen Investasi dan IndustriHilir Todotua Pasaribu, dan Wamen Ketahanan Pangan Nani Hendiarti, perwakilan UNGC di Tiongkok Liu Meng mengumumkan peluncuran global dua proyek unggulan GEM.

    Liu Meng memuji proyek GEM sebagai contoh terbaik dari kolaborasi perusahaan dalam inovasi teknologi dan pembangunan berkelanjutan di bawah inisiatif “Belt and Road”, yang mencerminkan kebijaksanaan Tiongkok: “Memberi kail lebih baik daripada memberi ikan”. Ini adalah praktik nyataperusahaan dalam membangun “Belt and Road” berkualitas tinggi secara berkelanjutan.

    Rektor UNU Yogyakarta, Prof. Widya, menjelaskan bahwa Akademi Metalurgi Masa Depan Tiongkok-Indonesia adalah pusat unggulan global dalam pendidikan, riset, dan kebijakan metalurgi basah. Proyek ini didukung oleh pemerintah Tiongkok dan Indonesia serta bekerja sama dengan GEM, perusahaan terdepan dunia dalam bidang pertambangan kota dan metalurgi basah hijau.

    Ia menyatakan keyakinannya bahwa akademi ini akan menjadilandasan dalam melatih generasi ahli metalurgi dan mendukung pembangunan berkelanjutan industri metalurgi global.

    Rektor ITB, Prof. Tatacipta, menyampaikan rasa terima kasih kepada Prof. XuKaihua dan GEM atas dukungannya terhadap ITB. Ia menekankan bahwa Laboratorium Riset Bersama Tiongkok-Indonesia telah membawa lompatan signifikan bagi ITB di bidang riset material baru dan energi.

    Ia berharap kerja sama tripartit “GEM-ITB-CSU” akan menjadi pionir kolaborasi antara universitas dan industri dalam kerangka “Belt and Road”.

    Wakil Rektor CSU, Prof. Guo Xueyi, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Indonesia dan GEM atas dukungan mereka terhadap pengembangan CSU. Ia menekankan komitmen universitas untuk terus menciptakan produktivitas baru guna mendukung “Belt and Road” dengan kekuatan dan kebijaksanaan Tiongkok.

  • Pulau Lembeh, Pesona Permata di Sulawesi Utara

    Pulau Lembeh, Pesona Permata di Sulawesi Utara

    Selain itu, kondisi arus laut yang tenang dan kedalaman yang bervariasi membuat Lembeh menjadi tempat yang ideal tidak hanya untuk penyelam berpengalaman tetapi juga bagi pemula yang ingin belajar menyelam atau meningkatkan keterampilan mereka.

    Secara administratif, Pulau Lembeh terbagi menjadi dua kecamatan yakni Kecamatan Lembeh Utara dan Lembeh Selatan. Pembagian administratif ini tidak hanya mencerminkan struktur pemerintahan lokal, tetapi juga menunjukkan bahwa masyarakat di Pulau Lembeh hidup dalam komunitas-komunitas yang terorganisir, dengan kegiatan ekonomi utama mereka berkaitan erat dengan laut, seperti nelayan, pemandu wisata selam, hingga pengelola penginapan dan resort.

    Meskipun perkembangan pariwisata di pulau ini terus mengalami pertumbuhan, kehidupan masyarakat lokal tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal yang mencerminkan kedekatan mereka dengan alam.

    Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah daerah dan komunitas lokal bersama-sama mengembangkan ekowisata yang berkelanjutan agar keindahan dan kekayaan laut Lembeh dapat dinikmati tidak hanya oleh generasi saat ini, tetapi juga oleh generasi mendatang.

    Hal ini mencakup upaya konservasi terumbu karang, pelestarian mangrove, pengelolaan sampah secara kolektif, serta edukasi lingkungan bagi masyarakat dan wisatawan. Pulau Lembeh merupakan representasi dari keindahan alam Indonesia yang belum banyak terjamah, tempat di mana keheningan, kedamaian, dan keajaiban alam dapat ditemukan dalam satu tarikan napas.

    Lembeh adalah bukti nyata bahwa Indonesia memiliki potensi pariwisata luar biasa yang tersembunyi di balik pulau-pulau kecilnya. Di tengah hiruk pikuk pariwisata massal yang mulai menjamur di berbagai penjuru Nusantara, Lembeh tetap mempertahankan karakternya sebagai surga tersembunyi yang eksklusif, tenang, dan penuh misteri.

    Untuk itu, setiap langkah di Pulau Lembeh adalah pengalaman spiritual yang menghubungkan manusia dengan laut, dengan alam, dan pada akhirnya, dengan dirinya sendiri.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • Kuota SMP dan SMA Terpenuhi, Sekolah Rakyat Banyuwangi Siap Dibuka

    Kuota SMP dan SMA Terpenuhi, Sekolah Rakyat Banyuwangi Siap Dibuka

    Liputan6.com, Banyuwangi – Program pendidikan gratis berbasis asrama untuk keluarga miskin yang digagas Presiden Prabowo Subianto, Sekolah Rakyat siap dibuka di Banyuwangi. Saat ini, kuota siswa untuk rombongan belajar tingkat SMP dan SMA sudah terpenuhi, tinggal tingkat SD yang masih dibuka pendaftaran.  

    “Alhamdulillah kuota siswa untuk tingkat SMP dan SMA sudah terpenuhi. Mereka akan memulai sekolah secara resmi pada tahun ajaran 2025/2026,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Selasa (27/5/2025)

    Para siswa tingkat SMP dan SMA yang diterima telah dibuatkan SK Bupati. Kuota Sekolah Rakyat Banyuwangi untuk tingkat SD sebanyak satu rombel, serta tingkat SMP dan SMA masing-masing sebanyak dua rombel. Tiap rombel diisi oleh 25 siswa.

    Untuk kuota rombel tingkat SMP dan SMA saat sudah terpenuhi, sementara tingkat SD masih dibuka pendaftaran. Salah satu upayanya dilakukan melalui penjaringan oleh koordinator wilayah kecamatan bidang pendidikan.

    “Karena ini sekolah dengan konsep asrama, bisa dimaklumi jika orangtua mungkin belum tega melepas anak-anaknya ke asrama sejak usia awal SD. Kami juga berkoordinasi dengan Kemensos agar untuk tingkat SD bisa dimulai dari kelas empat atau lima, tidak harus dari kelas satu,” jelas Ipuk.

    Ditambahkan Kepala Dinas Sosial Henik Setyorini, siswa berasal dari keluarga miskin yang berasal dari desil satu dan dua Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) Kementerian Sosial (Kemensos).

    “Program ini diperuntukkan bagi warga tidak mampu. Bagi yang akan mendaftar silakan menghubungi pendamping keluarga harapan (PKH) di wilayah masing-masing. Jika tidak tahu siapa pendampingnya, bisa melapor ke desa/kelurahan, nanti akan dihubungkan,” terang Henik.

    Untuk pendaftar tingkat SD, lanjut Henik, kuota 25 orang siswa dengan rentang usia sembilan sampai sebelas tahun.

    Untuk proses pembelajarannya, kata Henik, akan dilaksanakan di Gedung Diklat PNS di Kecamatan Licin. Saat ini gedung tersebut masih dalam tahap renovasi.

    “Targetnya renovasi bisa selesai bulan Juni dan bisa difungsikan saat ajaran baru dimulai pada bulan Juli,” tambah Henik.

     

  • Gunung Semeru Erupsi Rabu Pagi 28 Mei 2025, Kolom Abu Capai 1.200 Meter, Waspada Radius Bahaya

    Gunung Semeru Erupsi Rabu Pagi 28 Mei 2025, Kolom Abu Capai 1.200 Meter, Waspada Radius Bahaya

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Semeru di Lumajang Jatim kembali erupsi pada Rabu (28/5/2025), pukul 06.12 WIB. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Semeru kali ini teramati mencapai 1.200 meter di atas puncak, atau sekitar 4.876 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    Petugas pos pantau Gunung Semeru Liswanto mengimbau warga dan wisatawan yang ada di sekitar Gunung Semeru untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi).

    “Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak,” katanya.

    Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

    Selalu waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

    Sepanjang 2025, Gunung Semeru tercatat sudah meletus sebanyak 1.716 kali. Hingga hari ini, Rabu, 28 Mei 2025, pukul 06.33 WIB, Gunung Semeru masih berstatus Waspada (Level II).

     

  • Prakiraan Cuaca Kota Batam Hari Ini, Berpotensi Hujan

    Prakiraan Cuaca Kota Batam Hari Ini, Berpotensi Hujan

    Liputan6.com, Bandung – Melansir dari situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi pada hari ini, Rabu, 28 Mei 2025 di Kota Batam diperkirakan mengalami hujan ringan di beberapa wilayah.

    Kemudian suhu udaranya berkisar antara 26 hingga 32 derajat Celcius dengan kelembapan mencapai 67–85%. Kondisi cuaca ini penting untuk diperhatikan, terutama bagi masyarakat yang memiliki aktivitas di luar ruangan.

    Hujan ringan dapat mempengaruhi kenyamanan dan keselamatan terutama bagi pengendara sepeda motor dan pejalan kaki. Oleh karena itu, disarankan untuk mempersiapkan perlengkapan seperti jas hujan atau payung sebelum beraktivitas.

    Selain itu, bagi mereka yang bekerja di sektor maritim atau memiliki aktivitas di perairan sekitar Batam penting untuk memperhatikan prakiraan cuaca maritim. Melalui informasi prakiraan cuaca membantu dalam mengurangi risiko yang timbul akibat perubahan cuaca.

    Penting juga untuk memperhatikan peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG terkait potensi cuaca ekstrem. Meskipun saat ini diperkirakan hanya terjadi hujan ringan kondisi cuaca dapat berubah sewaktu-waktu.

    Adapun berikut ini rincian prakiraan cuaca di kota Batam hari ini di sejumlah kecamatan dan intensitas suhu serta kelembapannya.