Category: Liputan6.com Regional

  • Misteri Lempengan Tjipetir, Jejak Kejayaan Karet Indonesia di Eropa

    Misteri Lempengan Tjipetir, Jejak Kejayaan Karet Indonesia di Eropa

    Liputan6.com, Yogyakarta – Lempengan karet bertuliskan Tjipetir terus ditemukan di berbagai pantai Eropa sejak tahun 2012, yang mengungkap sejarah kejayaan industri karet Indonesia pada masa kolonial. Temuan ini menjadi bukti nyata peran Hindia Belanda sebagai pemasok utama bahan baku kabel bawah laut dunia di awal abad ke-20.

    Mengutip dari berbagai sumber, pabrik Gutta Percha Tjipetir di Sukabumi mulai beroperasi secara resmi pada tahun 1921 di bawah administrasi Pemerintah Kolonial Belanda. Akan tetapi, penanaman pohon gutta percha (palaquium oblongifolium) sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1885.

    Tanaman langka ini hanya tumbuh optimal di wilayah Cipetir dan menghasilkan getah berkualitas tinggi untuk kebutuhan industri global. Pabrik tersebut menjadi pusat produksi bahan insulasi kabel telegraf bawah laut, dengan pasar ekspor utama ke Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat.

    Pada masa kejayaannya, getah perca dari Hindia Belanda memenuhi sekitar 70% kebutuhan global karena sifatnya yang tahan air dan memiliki daya isolasi tinggi. Lempengan bertuliskan Tjipetir pertama kali dilaporkan ditemukan oleh Tracey Williams di pantai Cornwall, Inggris pada tahun 2012.

    Sejak itu, temuan serupa dilaporkan di 16 negara Eropa lainnya, termasuk Swedia dan Swiss. Beberapa teori menyebutkan bahwa lempengan-lempengan ini mungkin berasal dari muatan kapal karam seperti Miyazaki Maru (1917) atau Titanic (1912), meskipun belum ada bukti definitif yang menguatkan teori tersebut.

     

  • Misteri Lempengan Tjipetir, Jejak Kejayaan Karet Indonesia di Eropa

    Misteri Lempengan Tjipetir, Jejak Kejayaan Karet Indonesia di Eropa

    Liputan6.com, Yogyakarta – Lempengan karet bertuliskan Tjipetir terus ditemukan di berbagai pantai Eropa sejak tahun 2012, yang mengungkap sejarah kejayaan industri karet Indonesia pada masa kolonial. Temuan ini menjadi bukti nyata peran Hindia Belanda sebagai pemasok utama bahan baku kabel bawah laut dunia di awal abad ke-20.

    Mengutip dari berbagai sumber, pabrik Gutta Percha Tjipetir di Sukabumi mulai beroperasi secara resmi pada tahun 1921 di bawah administrasi Pemerintah Kolonial Belanda. Akan tetapi, penanaman pohon gutta percha (palaquium oblongifolium) sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1885.

    Tanaman langka ini hanya tumbuh optimal di wilayah Cipetir dan menghasilkan getah berkualitas tinggi untuk kebutuhan industri global. Pabrik tersebut menjadi pusat produksi bahan insulasi kabel telegraf bawah laut, dengan pasar ekspor utama ke Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat.

    Pada masa kejayaannya, getah perca dari Hindia Belanda memenuhi sekitar 70% kebutuhan global karena sifatnya yang tahan air dan memiliki daya isolasi tinggi. Lempengan bertuliskan Tjipetir pertama kali dilaporkan ditemukan oleh Tracey Williams di pantai Cornwall, Inggris pada tahun 2012.

    Sejak itu, temuan serupa dilaporkan di 16 negara Eropa lainnya, termasuk Swedia dan Swiss. Beberapa teori menyebutkan bahwa lempengan-lempengan ini mungkin berasal dari muatan kapal karam seperti Miyazaki Maru (1917) atau Titanic (1912), meskipun belum ada bukti definitif yang menguatkan teori tersebut.

     

  • Trengganon, Kesenian di Kabupaten Sleman Bernapaskan Islam

    Trengganon, Kesenian di Kabupaten Sleman Bernapaskan Islam

    Liputan6.com, Yogyakarta – Kesenian trengganon merupakan salah satu kesenian yang berhubungan dengan ajaran Islam. Kesenian ini tumbuh dan berkembang di Padukuhan Parakan Wetan, Sensangsari, Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

    Mengutip dari laman Pusdatin Kemendikdasmen RI, kesenian trengganon awalnya digunakan sebagai media dakwah untuk menyebarkan agama Islam oleh Kyai Haji Syahid. Syiar agama Islam melalui kesenian ini dilakukan melalui lantunan syair yang diambil dari ayat-ayat Kitab Barzanji. Ayat tersebut kemudian dipadukan dan diselaraskan dengan jurus-jurus silat.

    Terkait namanya, istilah trengganon berasal dari bahasa Arab tarawih dan anggonun. Tarawih berarti suatu hal yang baik, sedangkan anggonun berarti melaksanakan. Trengganon dapat diartikan sebagai melaksanakan suatu kebaikan.

    Awal mula lahirnya kesenian ini bersamaan dengan hadirnya KH Syahid saat memberikan khotbah di Masjid Parakan Kulon sekitar 1930. Pada 1936, mesayarakat sudah mulai mempelajari kesenian ini yang akhirnya menjadi milik masyarakat Parakan Kulon.

    Pada 1983, kesenian ini dipilih menjadi perwakilan kesenian Kabupaten Sleman untuk tampil di Jakarta. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman memberikan waktu berlatih selama dua bulan.

    Namun, masyarakat Parakan Kulon merasa keberatan, sehingga dialihkan ke masyarakat Parakan Wetan. Sejak saat itu, masyarakat Parakan Wetan mempelajari kesenian trengganon. Mulai 1983, kesenian trengganon pun menjadi milik masyarakat Parakan Wetan.

     

  • Pesanan Kue Kering di Bone Bolango Melejit Jelang Idul Adha 2025

    Pesanan Kue Kering di Bone Bolango Melejit Jelang Idul Adha 2025

    Liputan6.com, Gorontalo – Menjelang perayaan Idul Adha 1446 Hijriah, pelaku usaha rumahan pembuat kue kering di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, panen pesanan. Lonjakan permintaan dipicu tradisi keluarga yang menghidangkan camilan khas saat hari raya. Permintaan melonjak hampir dua kali lipat dibandingkan hari biasa, terutama sejak sepekan terakhir.

    Salah satu pembuat kue rumahan, Ruslin, mengaku menerima lebih dari 50 kotak pesanan setiap hari. “Setiap hari kami terima orderan, bahkan beberapa pelanggan sudah memesan jauh hari,” ujarnya di Bone Bolango, Rabu (03/5/2025).

    Menurut Ruslin, kue nastar, putri salju, skippy, dan kue palm sugar menjadi jenis yang paling banyak dipesan. Selain itu, kue tradisional seperti lemper dan srikaya juga banyak diminati warga.

    Lonjakan pesanan membuat Ruslin harus menambah tenaga kerja demi memenuhi permintaan.

    “Kami bekerja dari pagi hingga malam, bahkan sering lembur supaya semua pesanan selesai tepat waktu,” tambahnya.

    Hal serupa dirasakan Yanti, pembuat kue lainnya. Ia mengatakan tahun ini permintaan datang tak hanya dari Bone Bolango, tapi juga dari Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo.

    “Alhamdulillah, pelanggan kami makin luas. Ini jadi motivasi untuk terus menjaga kualitas,” kata Yanti.

    “Ini bukti bahwa produk rumahan kami semakin dikenal dan disukai. Bahkan ada pelanggan yang memesan dalam jumlah besar untuk dijual kembali,” tambah Yanti.

    Tradisi merayakan Idul Adha di Gorontalo tidak hanya identik dengan penyembelihan hewan kurban, tetapi juga dengan kebiasaan berkumpul dan menyajikan hidangan khas.

    Kue kering menjadi suguhan wajib yang mempererat silaturahmi antarkeluarga. Tingginya permintaan turut menggerakkan roda ekonomi lokal.

    Para pembuat kue membeli bahan baku seperti telur, terigu, dan gula dari pedagang di sekitar Bone Bolango.

    “Permintaan meningkat, bahan baku juga ikut terserap lebih banyak. Ini berkah buat semua, tidak hanya kami yang buat kue,” kata Ruslin.

    Dengan meningkatnya pesanan menjelang hari raya, pelaku usaha kue di Bone Bolango berharap tren ini terus berlanjut pada momen besar lainnya. Mereka optimistis, kualitas rasa dan pelayanan akan menjadi daya tarik utama konsumen di masa mendatang.

    Beredar pesan berantai lewat SMS dan applikasi percakapan whatsapp, berisi klaim tawaran uang dari pemerintah melalui Pertamina, sebesar 189 juta rupiah. Penipuan bermodus hadiah lewat pesan berantai masih marak terjadi.

  • Simak, Kalender Jawa dan Weton Hari Ini 6 Juni 2025

    Simak, Kalender Jawa dan Weton Hari Ini 6 Juni 2025

    Liputan6.com, Bandung – Sistem penanggalan Jawa adalah salah satu warisan budaya yang hingga kini tetap memiliki tempat penting di kalangan masyarakat khususnya di Pulau Jawa. Salah satu komponen utama dalam kalender Jawa yang sering jadi perhatian adalah sistem “weton”.

    Pasalnya, weton masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sebagai panduan dalam berbagai aspek kehidupan. Sebagai informasi, weton sendiri merupakan hasil penggabungan antara hari dalam kalender Masehi dan sistem pasaran dalam tradisi Jawa.

    Sebagai contoh, pada hari ini, 6 Juni 2025 jatuh pada hari Jumat Wage yang merupakan kombinasi antara hari jumat dan Pasaran Wage. Jumat wage diyakini mengandung makna dan energi spiritual yang mempengaruhi karakter maupun keberuntungan seseorang.

    Kemudian dalam kepercayaan tradisional, weton tidak hanya berfungsi sebagai penanda waktu tetapi juga menjadi pedoman untuk menentukan hari baik dalam kegiatan penting seperti pernikahan, memulai usaha, hingga acara penting lainnya.

    Selain itu, masyarakat Jawa percaya bahwa kecocokan pasangan dan nasib seseorang bisa ditinjau dari perhitungan weton. Meskipun era modern telah membawa banyak perubahan dan kemudahan melalui teknologi, kepercayaan terhadap weton tetap dilestarikan.

    Bahkan, di berbagai daerah weton masih dijadikan pedoman dalam merencanakan berbagai agenda penting. Masyarakat yang menjunjung nilai-nilai adat istiadat akan memastikan terlebih dahulu weton sebelum menggelar suatu acara.

  • Suplai Listrik di Banten Dipastikan Aman Selama Idul Adha dan Libur Panjang

    Suplai Listrik di Banten Dipastikan Aman Selama Idul Adha dan Libur Panjang

    Liputan6.com, Banten – PLN pastikan pasokan listrik selama Idul Adha dan libur panjang di wilayah Banten tidak akan terganggu. Mereka menurunkan 1.300 pekerjanya, untuk memastikan aliran listrik tidak terkendala.

    Wilayah terluar Banten, seperti Pulau Panjang juga di jamin pasokan listriknya, agar umat muslim bisa takbiran di masjid serta Shalat Idul Adha dengan lancar.

    “Kami terus memastikan sistem kelistrikan di Banten tetap andal dan berjalan lancar. Kami sudah siapkan langkah-langkah antisipasi agar masyarakat bisa beribadah dan merayakan hari besar ini tanpa khawatir soal listrik. Termasuk pada sistem isolated di Pulau Panjang yang telah memiliki stok energi primer sebesar 8,71 Hari Operasi (HOP),” ujar General Manager PLN UID Banten, Muhammad Joharifin, dalam keterangan resminya, Kamis (5/6/2025).

    Di momen Idul Adha dan libur panjang, biasanya terjadi peningkatan aktifitas masyarakat di pelabuhan, terminal, stasiun, rest area hingga pelabuhan. PLN mengaku suplai listrik ke berbagai lokasi strategis tidak akan terganggu. Begitupun di sejumlah masjid, aliran listrik tidak akan terkendala saat masyarakat melaksanakan malam takbir maupun Shalat Idul Adha.

    Bagi masyarakat yang bepergian menggunakan kendaraan listrik bisa menggunakan 163 unit charger di 91 lokasi SPKLU, sehingga tidak perlu khawatir. 

    “PLN UID Banten berkomitmen penuh untuk menghadirkan layanan terbaik, menjaga kontinuitas pasokan listrik, serta memberikan rasa aman bagi masyarakat yang ingin beribadah, bersilaturahmi, maupun bepergian,” terangnya.

  • Khatib Salat Idul Adha di Biak Numfor Papua: Berkurban Hilangkan Tamak dan Dengki

    Khatib Salat Idul Adha di Biak Numfor Papua: Berkurban Hilangkan Tamak dan Dengki

     

    Liputan6.com, Papua – Umat Islam di Kabupaten Biak Numfor, Papua, menggelar salat Idul Adha di Hanggar Cenderawasih Burokub Lanud Manuhua, Jumat (6/6/2026). Hadir sebagai khatib KH Ahmad Burhan Nulhaq. Dalam ceramahnya, Ahmad Burhan menyebut umat Muslim dapat meneladani tiga pelajaran dari Nabi Ismail AS dalam berkurban.

    “Tiga pelajaran yang diwariskan Nabi Ismail di antaranya pertama ketaatan menjalankan perintah Allah, keikhlasan bersyukur mengorbankan anaknya serta kesabaran mendapat cobaan musibah,” katanya.

    Dia juga menjelaskan kisah inspiratif diperlihatkan Nabi Ismail menjadi pelajaran keimanan yang mendalam karena dilakukan dengan dorongan keyakinan yang taat untuk menjalankan perintah Allah SWT.

    Idul Adha, katanya, umat tidak saja dituntut untuk berkurban dengan hewan ternak sapi, kambing, dan domba tetapi dapat mengimplementasikan ajaran berkurban Nabi Ibrahim bersama putranya Ismail.

    “Menjadikan warisan semangat berkurban Nabi Ismail AS dalam tingkat keimanan yang paling tinggi di hadapan Allah SWT,” kata Ahmad Burhan Nulhaq yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Biak Numfor itu.

    Makna berkurban yang paling mendasar dilakukan, menurut dia, menghilangkan sikap tamak dan dengki dalam diri manusia.

    Dari kisah Nabi Ibrahim ini, katanya, umat dapat mengambil pelajaran bahwa kesabaran tidak berarti hanya pasrah menanti perubahan, melainkan sabar dalam berdoa, dan penuh keyakinan bahwa doa akan terkabul.

    “Kesabaran dalam doa dan usaha akan menyegerakan langkah kita pada cita-cita dan tujuan,” katanya.

    Tentu saja, kata dia, umat Islam harus mendoakan dan mengupayakan yang terbaik untuk mencapai cita-cita.

    “Semoga dengan pengorbanan yang kita lakukan di Hari Raya Idu Adha 1446 H dapat meningkatkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,” katanya.

    Shalat Idul Adha 1446 Hijriah diselenggarakan PHBI setempat diikuti 5.000 umat Islam dengan imam Ustadz Sukriadi.

  • Catat, 6 Rekomendasi Wisata untuk Libur Sekolah di Bogor

    Catat, 6 Rekomendasi Wisata untuk Libur Sekolah di Bogor

    3. The Jungle Water Adventure

    Tempat wisata ini merupakan salah satu taman bermain air terbesar yang ada di Bogor. Wisata ini memiliki banyak wahana seru seperti Lazy River, Kolam Ombak, Tower Slide, dan area khusus anak-anak.

    Selain itu, tersedia juga cinema 4D dan taman burung mini yang membuatnya lebih dari sekadar tempat berenang. Memiliki latar belakang pegunungan dan udara yang sejuk tempat ini jadi favorit banyak keluarga untuk menghabiskan waktu libur bersama.

    The Jungle Water Adventure berlokasi di Jl. Bogor Nirwana Residence, Jalan Bogor Nirwana Boulevard, RT.05/RW.12, Mulyaharja, Kec. Bogor. Sel, Kota Bogor, Jawa Barat. Tempatnya buka setiap hari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB.

    4. The Highland Park Resort

    The Highland Park Resort menawarkan pengalaman glamping atau glamorous camping di kaki Gunung Salak. Daya tarik utamanya adalah akomodasi unik berbentuk tenda Mongolia dan Indian tent yang mewah.

    Selain menginap, pengunjung juga dapat menikmati berbagai aktivitas seperti flying fox, berkuda, outbond, serta kolam renang. Panorama alam pegunungan yang indah menjadikan tempat ini sangat cocok bagi keluarga yang ingin merasakan suasana alam dengan santai.

    Lokasinya sendiri berada di Jl. Curug Nangka, Sinarwangi, Sukajadi, Kec. Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kemudian memiliki jadwal buka setiap hari selama 24 jam dan pengunjung yang ingin menginap bisa menghubungi pihak pengelola setempat.

  • Semangat Membara di Oasis Sukabumi, Ratusan Suporter Padati Nobar Timnas vs China

    Semangat Membara di Oasis Sukabumi, Ratusan Suporter Padati Nobar Timnas vs China

    Menurut Evi, pengelola Wisata Alam Oasis, jumlah penonton nobar sepak bola kali ini mencapai sekitar 300 orang. “Kita sounding seminggu yang lalu, tapi memang kita ada kerja sama dengan Viking Sukabumi,” jelas Evi. 

    Evi mengatakan, bahwa meskipun Viking Sukabumi umumnya adalah penggemar Persib, antusiasme mereka terhadap Timnas juga cukup tinggi. Oasis Sukabumi sendiri memiliki kapasitas yang sangat memadai untuk acara nobar berskala besar. 

    “Nobar 1.200 sampai 1.300 masih muat, asal lesehan. Kalau barusan karena sedikit, jadi pakai kursi. Kalau lesehan, lebih dari itu,” terang Evi. 

    Dia menambahkan, bahkan pernah ada acara dengan 1.300-an penonton yang berhasil ditampung di lokasi ini. Menurutnya, fleksibilitas dan kenyamanan jadi daya tarik utama Oasis Sukabumi sebagai lokasi nobar, serta fasilitasnya yang luas dan bersih. 

    “Satu, mungkin tempatnya yang luas dan bersih. Jadi mereka bisa duduk di mana saja, enggak bergantung harus ada kursi, karena di bawah bisa duduk-duduk santai,” jelas Evi. 

    Permukaan area yang nyaman untuk lesehan juga menjadi nilai tambah. Fleksibilitas penempatan layar juga menjadi keunggulan Oasis. Selain itu, area parkir yang luas juga menjadi nilai tambah.

    “Kalau di sini mungkin secara tempat buat nontonnya fleksibel. Kayak tempo hari layar bisa dipasang sebelah sini, tergantung sikon dari pengunjungnya sama waktu penayangan,” tuturnya. 

    Dia mengungkapkan, ide nobar di Oasis Sukabumi bermula dari kegemaran suami Evi pada sepak bola. 

    “Kebetulan memang suami saya juga senang bola, jadi dia awalnya suka nonton di kafe sama teman-teman. Ya sudah, kita pasang saja kalau nobar,” kata dia.

    Untuk fasilitas nobar, Oasis sudah memiliki proyektor yang siap digunakan. Namun, ia juga menjelaskan adanya batasan waktu operasional yakni mulai pukul 09.00 WIB sampai 22.30 WIB

    Untuk dapat menikmati keseruan nobar di Oasis Sukabumi, penonton cukup membayar tiket sebesar Rp20.000 yang dapat ditukarkan dengan minuman jus.

    “Kalau misalkan ada request nobar, bisa sediakan sepanjang memang sesuai dengan jam opening kita. Namun, sampai hari ini belum bisa untuk penayangan di atas jam operasional,” tutupnya. 

     

     

  • Ambil Daging Kurban Dilarang Pakai Plastik, Ganti Kertas atau Daun Pisang

    Ambil Daging Kurban Dilarang Pakai Plastik, Ganti Kertas atau Daun Pisang

    Liputan6.com, Bulungan – Bupati Bulungan mengeluarkan Surat Edaran tentang pelaksanaan Hari Raya Iduladha 2025 yang ramah lingkungan. Salah satu poin utama dalam surat tersebut adalah imbauan untuk tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai dalam pembagian daging kurban.

    Sebagai kemasan alternatif dalam surat edaran Nomor : B.6 00.4.15.1/422/DLH-III itu disebutkan, pengambilan daging kurban dapat menggunakan kemasan berupa kardus, kertas serta daun pisang. Bupati Bulungan, Syarwani menyampaikan bahwa kampanye ini bertujuan untuk mengurangi potensi peningkatan sampah plastik saat Iduladha.

    Beberapa alternatif yang disebutkan dalam surat edaran antara lain daun pisang, kardus, kertas dan bahan sejenisnya yang mudah terurai. Wadah tersebut dinilai lebih ramah lingkungan dan dapat mengurangi dampak sampah plastik.

    “Imbaun ini dalam rangka pengurangan penggunaan sampah plastik dalam momentum hari raya idhuladha nanti,” katanya saat ditemui, Rabu (4/6/2025).

    Untuk itu, masyarakat Bulungan diminta tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai saat membagikan daging kurban. Selain daun pisang atau kertas, sebagai gantinya masyarakat dianjurkan menggunakan bahan alami dan bisa digunakan kembali.

    Seperti diantaranya keranjang, baskom, talam atau ember yang dapat digunakan berkali-kali dalam jangka waktu lama.

    “Ini salah satu cara kita mengkampanyekan untuk sama-sama menjaga lingkungan,” ujar bupati.

    Tidak hanya untuk masyarakat umum, edaran ini juga ditujukan kepada panitia Shalat Iduladha dan kurban.

    Panitia diminta menyiapkan sarana pengelolaan sampah yang memadai.

    “Jadi semua bertanggung jawab nanti. Pihak panitia harus menyiapkan prasaran pengelolaan sampah di sekitar lokasi pemotongan hewan,” pungkasnya.