Category: Liputan6.com Regional

  • Manajah Antang, Ritual Kuno Dayak untuk Mencari Lokasi Musuh dalam Perang

    Manajah Antang, Ritual Kuno Dayak untuk Mencari Lokasi Musuh dalam Perang

    Selain untuk perang, manajah antang juga pernah digunakan dalam pencarian orang hilang atau menentukan lokasi berburu. Akan tetapi, fungsi utamanya sebagai strategi perang tradisional yang diandalkan sebelum adanya teknologi modern.

    Tradisi ini tidak sekadar dianggap sebagai ritual biasa, melainkan memiliki makna yang luas. Salah satu fungsi utamanya adalah membantu mengatasi berbagai kesulitan hidup.

    Masyarakat meyakini bahwa melalui manajah antang, mereka dapat memperoleh bantuan spiritual untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, baik yang bersifat personal maupun komunal. Selain itu, manajah antang juga berperan dalam menciptakan rasa aman dan ketenangan.

    Dalam pelaksanaannya, ritual ini dianggap mampu memberikan perlindungan spiritual, sehingga masyarakat merasa lebih tentram dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Keyakinan akan adanya roh antang yang melindungi turut memperkuat rasa kebersamaan dan kepercayaan diri.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Polisi Ringkus 80 Pengedar Narkoba di Banyuwangi, Mayoritas Usia Produktif

    Polisi Ringkus 80 Pengedar Narkoba di Banyuwangi, Mayoritas Usia Produktif

    Liputan6.com, Banyuwangi – Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polresta Banyuwangi terus berupaya dalam memberantas peredaran narkoba. Hingga bulan Mei 2025, tercatat 80 pengedar narkoba berhasil diamankan dari berbagai wilayah. Angka ini menegaskan komitmen kuat kepolisian untuk membersihkan Bumi Blambangan dari cengkeraman barang haram.

    Dijelaskan Kasat Resnarkoba, AKP Nanang Sugiyono, bahwasanya 80 pengedar tersebut merupakan hasil mengungkap sebanyak 63 kasus peredaran narkoba. “Sampai dengan bulan Mei 2025 tercatat ada sebanyak 63 kasus peredaran narkoba,” jelasnya, Kamis (5/6/2025).

    Adapun barang bukti narkotika yang berhasil disita kepolisian selama hampir setengah tahun itu, yakni jenis Sabu seberat 2.854,41 gram atau kurang lebih 2,8 Kg, kemudian ganja 32,53 gram, dan ekstasi 145 butir. Dari 80 pengedar yang telah diamankan Satresnarkoba, sebagian besar adalah laki-laki dalam kelompok usia produktif. Data menunjukkan, 26 tersangka berada di rentang usia 29 hingga 35 tahun, menjadikannya kelompok usia paling dominan. Posisi kedua ditempati oleh tersangka berusia 36 tahun ke atas dengan 21 orang.

    Di luar kelompok usia dominan, fenomena yang tak kalah mengkhawatirkan adalah keterlibatan usia yang semakin muda dalam peredaran narkoba. Sebanyak 19 tersangka tercatat di rentang usia 24 hingga 28 tahun. Bahkan, ada 14 tersangka yang masih berusia remaja, antara 17 hingga 23 tahun. Hal ini menunjukkan betapa luasnya jangkauan peredaran narkoba hingga menyentuh kalangan muda. “Kita akan terus memberantas habis peredaran narkoba yang membahayakan masyarakat,” tutur AKP Nanang.

    Diketahui untuk di tahun 2024, Satresnarkoba Polresta Banyuwangi berhasil mengungkap sebanyak 104 kasus peredaran narkoba, dengan mengamankan 128 tersangka. Termasuk berhasil menyita narkoba berjenis sabu seberat 10,152 Kg atau 719 paket, 135,71 ganja dan 42 butir ekstasi. 

  • Tari Sigeh Pengunten, Gabungan Dua Kebudayaan di Lampung

    Tari Sigeh Pengunten, Gabungan Dua Kebudayaan di Lampung

    Salah satu ciri khas dalam tari sigeh pengunten adalah aksesoris yang dikenakan para penari. Aksesori utama yang digunakan adalah siger, yakni mahkota berwarna emas. Mahkota ini telah menjadi identitas Lampung, sehingga sangat cocok ditonjolkan sebagai identitas tarian khas Lampung.

    Selain itu, ada juga tanggai yang dikenakan di jemari penari. Tanggai adalah penutup jari berbentuk kerucut berwarna emas. Selain kedua aksesori tersebut, penari sigeh pengunten juga mengenakan papan jajar, gelang kano, gelang burung, kalung buah jukum, dan pending.

    Hingga kini, tari sigeh pengunten sudah kerap ditampilkan sebagai bagian dari ritual penyambutan tamu dalam acara-acara resmi, termasuk prosesi pernikahan. Tarian ini menggambarkan ekspresi kegembiraan atas kedatangan para tamu undangan. Para penari pun mengekspresikan kegembiraan tersebut melalui rangkaian gerakan yang luwes, ramah, dan penuh kehangatan.

    Penulis: Resla

  • Kenaikan Kasus COVID-19, Pakar UGM Imbau Masyarakat Tetap Waspada

    Kenaikan Kasus COVID-19, Pakar UGM Imbau Masyarakat Tetap Waspada

    Liputan6.com, Yogyakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan surat edaran kewaspadaan Covid-19 karena kasus penularan di Asia naik seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia dan Singapura. Guru Besar FK-KMK Universitas Gadjah Mada sekaligus peneliti Mikrobiologi Klinik Tri Wibawa, mengatakan peningkatan kasus Covid-19 di Asia ini tidak dapat secara pasti akan diikuti peningkatan penularan di Indonesia.“Namun, belajar dari penularan di masa pandemi yang sangat cepat dan luas, akan lebih baik kalau kita bersiap,” katanya, Rabu 4 Juni 2025.

    Menurut Tri tingkat kecepatan penyebaran cukup rendah, sebab varian SARS-CoV-2 yang dominan menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, lalu di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1, dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1). Sementara, varian yang dominan di Indonesia saat ini berbeda dengan yang ada di negara tetangga yakni MB 1.1.

    Tri menjelaskan varian ini, belum masuk pada daftar Variants of Interest (VOIs) maupun variants under monitoring (VUMs) yang dikeluarkan oleh WHO. Menurutnya belum banyak informasi spesifik tentang Variant MB1.1, namun, ia menduga manifestasi klinis yang muncul tidak banyak berbeda dengan varian omicron lain yang pernah beredar di Indonesia. “Gejala yang ditimbulkan pun sejauh ini serupa dengan varian-varian COVID-19 sebelumnya, termasuk demam, pusing, batuk, sakit tenggorokan, mual dan muntah, serta nyeri sendi,” imbuhnya.

    Tri mengatakan walau angka kasusnya cukup rendah dan gejalanya cenderung sama, namun masyarakat harus tetap waspada. Ia menganjurkan masyarakat mengantisipasinya dengan menjaga kebersihan dan pola hidup sehat seperti makan makanan bergizi serta istirahat yang cukup juga menggunakan masker jika merasakan gejala seperti flu. “Jika berada dalam kerumunan dan membatasi diri untuk tidak berada di kerumunan jika merasa tidak dalam kondisi kesehatan yang prima,” paparnya.

    Soal informasi kasus Covid-19 Tri meminta masyarakat agar memantau keadaan dari sumber informasi yang dapat dipercaya, termasuk dari pemerintah dan lembaga yang dapat dipercaya. “Kita harus yakin bahwa kita bersama telah memiliki pengalaman dan pengetahuan untuk dapat bertahan pada masa-masa sulit pandemi,” pesannya.

  • Perangi Tikus, Pemkab Banyuwangi Andalkan ‘Tentara’ Burung Hantu

    Perangi Tikus, Pemkab Banyuwangi Andalkan ‘Tentara’ Burung Hantu

    Liputan6.com, Banyuwangi – Guna mengendalikan populasinya hama tikus, Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi sebar ratusan burung hantu (tyto alba) di sejumlah wilayah pertanian yang tingkat populasi tikusnya tinggi. Pemkab juga memfasilitasi rumah burung hantu (rubuha) sebagai tempat transit hewan nokturnal tersebut. Dalam kegiatan pengendalian hama tikus tersebut, Dinas Pertanian telah melepaskan sebanyak 421 ekor burung hantu hasil budidaya para kelompok tani.

    “Ini cara alami untuk mengendalikan hama tikus. Selain ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida, cara ini juga membantu pelestarian burung hantu yang ternyata sangat bermanfaat bagi petani,” ujar Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda, Selasa (3/6/2025).

    Kegiatan tersebut merupakan bagian dari gerakan pengendalian hama tikus yang dilakukan Pemkab Banyuwangi bersama Kodim 0825 dan kelompok tani, yang dilaksanakan serentak di 10 kecamatan sentra padi di Banyuwangi. Salah satunya di areal persawahan milik Kelompok Tani Gajah Tunggal, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh. 

    “Burung hantu mampu mendeteksi mangsa dari jarak jauh. Hewan ini juga mampu terbang cepat, menyergap dengan cepat tanpa suara, serta memiliki pendengaran yang sangat tajam dan mampu mendengar suara tikus dari jarak 500 meter,” ujarnya.

    Seekor burung hantu mampu memakan tikus antara 2-4 ekor per hari dan dapat membunuh tikus lebih dari 10 ekor per hari. “Dengan daya jelajah yang tinggi, menampilkan burung hantu bisa melindungi 25 hektare tanaman padi sehingga sangat ekonomis,” paparnya.

    Pemkab juga memberikan fasilitas rubuha di areal persawahan yang populasi tikusnya tinggi. Rubuha ini diharapkan menjadi lokasi transit dan tempat berkembang biak burung hantu, sehingga populasinya tetap terjaga sebagai ekosistem penyeimbang. “Burung hantu akan datang sendiri ke lokasi-lokasi yang banyak tikusnya. Jadi kita tinggal pasang rubuha, nanti mereka akan menetap di lokasi tersebut,” urai Ilham.

  • VIDEO: Geger! Sungai Kalimas Jadi Tempat Cuci Jeroan Kurban, Padahal Airnya untuk PDAM!

    VIDEO: Geger! Sungai Kalimas Jadi Tempat Cuci Jeroan Kurban, Padahal Airnya untuk PDAM!

    Warga Surabaya dibuat geger saat razia menemukan aktivitas mencuci jeroan hewan kurban di Sungai Kalimas, padahal air sungai ini diolah menjadi air bersih oleh PDAM! Aksi ini dinilai mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan.

    Ringkasan

  • Apakah Asma Bisa Sembuh Total? Ini Penjelasannya

    Apakah Asma Bisa Sembuh Total? Ini Penjelasannya

    Asma termasuk penyakit kronis yang menyerang saluran pernapasan. Asma tergolong penyakit kronis karena berlangsung lama, sering kambuh, dan membutuhkan penanganan jangka panjang.

    Hingga saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit asma sepenuhnya. Namun, gejala asma bisa dikontrol dengan perawatan yang tepat dan penerapan gaya hidup yang sehat.

    Pengobatan dari dokter bertujuan untuk mengendalikan gejala dan meminimalkan kambuhnya serangan asma. Obat asma yang digunakan biasanya berupa inhaler, nebulizer, atau obat minum anti-radang.

    Pada kasus asma berat, dokter mungkin akan meresepkan obat omalizumab atau mepolizumab. Obat ini bekerja dengan cara menargetkan komponen sistem imun yang memicu peradangan saluran napas, sehingga membantu mengontrol gejala asma yang sulit dikendalikan dengan obat biasa.

    Meskipun asma tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, dengan pengelolaan yang tepat, tetap bisa menjalani hidup yang aktif dan produktif.

    Cara Mengendalikan Gejala Asma

    Daripada terus khawatir memikirkan apakah asma bisa sembuh atau tidak, lebih baik jalani langkah untuk mengendalikan gejala asma atau mencegah serangannya.

    Berikut ini adalah berbagai cara mengendalikan gejala asma yang bisa diterapkan :

    Kenali dan hindari pemicu asma, misalnya asap rokok, asap kendaraan, debu, bulu hewan peliharaan, atau bahan kimia tertentu.
    Jagalah kebersihan lingkungan, seperti rutin mengganti sprei dan menyapu lantai.
    Jangan merokok dan hindari asap rokok.Gunakan masker ketika pergi keluar rumah, terutama saat polusi udara buruk.
    Pastikan menggunakan obat pereda dan pengontrol asma sesuai resep.
    Konsumsi makanan sehat.
    Olahraga secara rutin, misalnya jalan kaki, berenang, atau bersepeda.
    Pertahankan berat badan ideal.
    Usahakan untuk tidur dengan posisi telentang atau miring.

    Kesimpulannya, menjalani perawatan yang tepat dan gaya hidup sehat sangat penting bagi penderita asma untuk mengelola gejala dan mengurangi frekuensi kambuhnya serangan asma.

    Pencegahan Asma

    Masalah paru yang satu ini adalah jenis penyakit yang dapat dikendalikan dengan mengatur pola hidup sehat.

    Selain itu, sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut :

    Mengenali dan menghindari pemicu asma
    Mengikuti anjuran rencana penanganan asma dari dokter
    Melakukan langkah pengobatan yang tepat dengan mengenali penyebab serangan asma
    Menggunakan obat-obatan asma yang telah dianjurkan oleh dokter secara teratur
    Memonitor kondisi saluran napas. 

     

     

    Referensi :

    Fitria Saftarina. 2021. Penatalaksanaan Holistik Asma Persisten Sedang pada Pasien Perempuan 36 Tahun Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga. Jurnal Kesehatan Universitas Lampung.

    Nursalam Laily Hidayati, dkk. 2019. Faktor Risiko Asma dan Perilaku Pencegahan Berhubungan dengan Tingkat Kontrol Penyakit Asma. Jurnal Ilmiah Keperawatan, Univesitas Airlangga Surabaya.

    Andi Suryowinoto, dkk. 2020. Deteksi Dini Penyakit Pernafasan Asma dengan Peak Expiratory Flow Meter Berbasis Microcontroller. Jurnal Ilmiah teknologi Institut Tehnologi Adhitama, Surabaya.

    Ikha Darmayanti, dkk. 2015. Asma pada Anak Indonesia : Penyebab dan Pencetus Asma pada Anak Indonesia. Balai Penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI Jakarta.

    Sezgin, M., E., et al. 2024. Efficacy of Mepolizumab and Omalizumab Combination Therapy in Uncontrolled Asthma. Journal of Asthma. 61(2), pp. 173-175.

     

  • Para Komika di Indonesia Tingkatkan Kesadaran Politik Masyarakat

    Para Komika di Indonesia Tingkatkan Kesadaran Politik Masyarakat

    Liputan6.com, Yogyakarta – Hadirnya Stand-up comedy di tanah menurut Dosen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM Ardian Indro Yuwono telah meningkatkan pendidikan demokrasi melalui materi humor para komika dengan pendekatan ringan. Para komika ini dapat menjadi aktor komunikasi alternatif yang mampu mengisi celah-celah literasi politik masyarakat.

    “Isu-isu politik dan sosial bukanlah bahan yang mudah dipahami oleh sebagian masyarakat. Namun media hiburan berupa komedi sejatinya mengambil panggung untuk menerjemahkan isu tersebut ke dalam bahasa dan penyampaian yang dapat diterima oleh masyarakat,” katanya Diskusi Komunikasi Mahasiswa (Diskoma) #21 tajuk Panggung Komika, Panggung Kritik: Politik dalam Balutan Tawa pada Rabu 29 Mei 2025.

    Ardian Indro mengatakan adanya komika ini juga menjadi sarana untuk memperkuat kesadaran politik warga negara, terutama generasi muda. Namun, ia juga mengingatkan bahwa posisi komika sangat rentan terhadap kesalahpahaman. “Materi komedi yang menyentuh isu sensitif dapat dengan mudah disalahartikan sebagai penghinaan, provokasi, atau pelanggaran norma sosial,” imbuhnya. 

    Berbagi pengalaman, komika Sandi Prastowo menceritakan sebagai komika yang sering mengangkat isu-isu sosial politik. Menurutnya, stand up comedy adalah perwujudan dari “stand up for what you believe” bukan hanya sekedar hiburan semata. “Komedi sama halnya dengan seni, memberikan ruang ekspresi yang luas bagi seseorang untuk mengekspresikan keresahan masyarakat atas realitas sosial yang ada,” ujarnya.

    Menurutnya saat penyusunan materi komedi memerlukan riset dan pemahaman mendalam yang jelas untuk mampu mengubah kritik menjadi kemasan komedi. “Cara membuat materi kritik dalam komedi dimulai dari riset berita, menggali keresahan pribadi, merumuskan sudut pandang. Lalu juga bisa menguji materi melalui panggung open mic,” ucapnya.

    Namun tidak hanya itu, sebagai seorang komedian ia harus memertimbangkan penggunaan diksi dalam menyampaikan materi dengan melihat sensitivitas audiens. Ada banyak hal yang boleh dan tidak boleh dikatakan di depan penonton agar tidak jatuh dalam provokasi atau pelanggaran etika.

    Sandi mengaku sering menghadapi berbagai tantangan mengenai batasan antara pesan, moral, dan unsur komedi itu sendiri. Beberapa di antaranya adalah risiko teguran akibat improvisasi spontan yang menyinggung pihak tertentu, penyebaran materi tanpa konteks melalui media sosial, dan respons negatif dari publik yang hanya menangkap kelucuan tanpa memahami substansi kritiknya. “Apalagi di tengah maraknya penggunaan media sosial, komedi bisa menjadi sasaran empuk untuk menebar misinformasi,” ujar komika ini.

  • Konservasi Penyu di Gunungkidul, 101 Tukik Penyu Kembali ke Habitat Asli

    Konservasi Penyu di Gunungkidul, 101 Tukik Penyu Kembali ke Habitat Asli

    Liputan6.com, Gunungkidul – Kecantikan dan ombak Pantai Wediombo, Kalurahan Jepitu, Kapanewon Girisubo, menjadi saksi pelepasan 101 tukik atau anak penyu pada Rabu (4/6/2025) sore. Tukik-tukik mungil itu merangkak pelan menyusuri pasir hangat menuju laut, mengikuti insting purba yang diwariskan dari leluhurnya untuk kembali ke tempat asal kehidupan mereka.

    Momen ini bukan hanya seremonial. Ia adalah simbol harapan bagi ekosistem laut yang terus tertekan. Tukik-tukik tersebut berasal dari telur penyu yang ditemukan dan ditangkarkan di Pantai Pelangi, Bantul oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul beberapa minggu sebelumnya. “Pelepasan tukik sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut. Dari ratusan telur, hanya sebagian kecil yang bertahan hidup sampai dewasa. Maka setiap tukik yang dilepaskan adalah harapan baru,” jelas Wahid Supriyadi, Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul.

    Penyu memiliki insting luar biasa, mereka akan kembali ke pantai tempat mereka menetas untuk bertelur, setelah mengarungi lautan selama puluhan tahun. Mekanisme ini dikenal sebagai “natal homing”. Meski menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut lepas, penyu betina dewasa akan mencari kembali pantai tempat mereka dilahirkan untuk mencari pasir hangat yang dulu pertama kali menyentuh tubuhnya. Pelepasan tukik di pantai alami seperti Wediombo menjadi penting, karena lokasi awal pelepasan akan tertanam dalam sistem navigasi alami penyu. “Entah 10 atau 20 tahun lagi, atau di masa depan, penyu-penyu yang bertahan akan kembali ke sini untuk bertelur dan meneruskan siklus kehidupan,” jelasnya

    Lebih dari pada itu, Keberadaan penyu laut bukan hanya penting untuk dirinya sendiri, tetapi juga bagi ekosistem yang lebih besar. Salah satunya adalah hubungan erat antara penyu terutama penyu Lekang dan terumbu karang. Penyu Lekang memakan alga yang tumbuh di atas karang yang tumbuh berlebihan dan menutupi permukaan terumbu, menyulitkan karang untuk bernapas dan menerima sinar matahari. Dengan kata lain, penyu membantu menjaga keseimbangan juga menjadi pembersih alami yang mendukung kehidupan ratusan spesies ikan dan biota laut lain.

    “Penyu adalah bagian penting dari rantai makanan laut. Tanpa mereka, kerusakan ekosistem bisa lebih cepat terjadi. Mereka seperti tukang kebun laut yang merawat halaman bawah air kita,” tambah Wahid.

    Lebih lanjut, Gunungkidul memiliki potensi besar dalam konservasi penyu. Selain di Wediombo, terdapat 13 titik pantai lain yang menjadi lokasi bertelur penyu, seperti Pantai Ngobaran, Ngrenehan, Sadeng, hingga Pantai Jungwok. “Tekanan aktivitas manusia seperti pariwisata massal, sampah, dan perburuan liar masih menjadi tantangan nyata bagi perkembangan penyu di Kawasan pesisir selatan Gunungkidul,” ulasnya.

    Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah menerbitkan regulasi untuk melindungi penyu dan habitatnya. Salah satunya adalah Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K), yang mengatur pemanfaatan ruang pesisir secara berkelanjutan dan perlindungan kawasan konservasi laut, termasuk habitat penyu.

  • Prakiraan Cuaca BMKG di Kota Batam, 8 Juni 2025

    Prakiraan Cuaca BMKG di Kota Batam, 8 Juni 2025

    Liputan6.com, Bandung – Pada Minggu, 8 Juni 2025 prakiraan cuaca untuk Kota Batam menunjukkan kemungkinan terjadinya hujan ringan di beberapa wilayah. Menurut data dari BMKG potensi hujan ringan dapat terjadi terutama pada malam hari.

    Kemudian suhu udara di Batam pada hari tersebut diperkirakan berkisar antara 26°C hingga 31°C dengan tingkat kelembapan relatif tinggi mencapai 84 hingga 91 persen. Kondisi ini tentunya dapat mempengaruhi aktivitas masyarakat.

    Bagi masyarakat dan wisatawan yang berada di Batam, disarankan untuk mempersiapkan perlengkapan seperti payung atau jas hujan saat beraktivitas di luar ruangan. Selain itu, pengendara kendaraan bermotor diimbau untuk lebih berhati-hati.

    Pasalnya jalanan yang basah dapat meningkatkan risiko kecelakaan karena licin atau pandangan yang kurang jelas. Para pelaku usaha di sektor pariwisata dan transportasi juga perlu memperhatikan kondisi cuaca ini dalam merencanakan operasional mereka.

    Sementara itu, meskipun hujan ringan diperkirakan akan terjadi di Batam pada Minggu, 8 Juni 2025 kondisi cuaca secara umum masih memungkinkan untuk melakukan berbagai aktivitas.

    Prakiraan cuaca tersebut juga tidak sepenuhnya akurat namun cukup membantu masyarakat dalam waspada menghadapi kondisi harian. Adapun informasi cuaca terkini bisa diakses oleh masyarakat melalui platform resmi BMKG.