Category: Liputan6.com Regional

  • Prakiraan Cuaca BMKG di Kota Batam Hari Kamis

    Prakiraan Cuaca BMKG di Kota Batam Hari Kamis

    Liputan6.com, Bandung – Kondisi cuaca di Kota Batam pada beberapa hari ini diperkirakan mengalami perubahan yang cukup dinamis. Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca di wilayah ini cenderung tidak menentu.

    Terdapat dominasi langit berawan dan kemungkinan hujan ringan di sejumlah wilayah dalam beberapa waktu. Cuaca semacam ini tentu bisa berdampak pada aktivitas masyarakat terutama mereka yang banyak beraktivitas di luar ruangan.

    Kota Batam sebagai wilayah kepulauan memang kerap mengalami perubahan cuaca yang cepat. Sinar matahari bisa saja terik di pagi hari namun bisa saja berganti dengan hujan ringan menjelang siang atau sore.

    Karena itu, penting bagi masyarakat dan pengunjung kota ini untuk memperhatikan prakiraan cuaca harian sebelum memulai aktivitas. Meskipun hujan yang terjadi tergolong ringan tetap saja bisa mengganggu kenyamanan jika tidak dipersiapkan dengan baik.

    Masyarakat tetap diimbau untuk tetap waspada dan sigap dalam menyesuaikan diri dengan cuaca tidak menentu. Adapun salah satu bentuk kesiapsiagaan yang dianjurkan adalah membawa perlengkapan hujan seperti payung atau jas hujan.

    Cuaca yang tidak stabil juga bisa mempengaruhi kelancaran transportasi laut di sekitar Batam yang menjadi penghubung antar pulau. Oleh sebab itu, masyarakat yang berencana bepergian menggunakan kapal feri atau perahu dianjurkan mengecek prakiraan cuaca terlebih dahulu. 

    Berdasarkan situs resmi BMKG, berikut ini prakiraan cuaca terkini di sejumlah kecamatan di Kota Batam.

  • Mengungkap Keindahan dan Tantangan Mendaki Gunung Leuser

    Mengungkap Keindahan dan Tantangan Mendaki Gunung Leuser

    Pendakian biasanya memakan waktu sekitar 10-14 hari, tergantung pada kecepatan dan kondisi cuaca. Sepanjang jalur, pendaki akan menghadapi berbagai tantangan, seperti sungai yang harus diseberangi, tanjakan terjal yang menguras tenaga, dan kondisi cuaca yang sering berubah secara tiba-tiba.

    Namun, semua kesulitan ini terbayar ketika pendaki mencapai puncak Gunung Leuser. Dari puncak ini, hamparan hutan hijau sejauh mata memandang menjadi pemandangan yang luar biasa, ditambah dengan awan-awan putih yang seolah melayang di kaki gunung.

    Tidak hanya keindahan alamnya, perjalanan mendaki Gunung Leuser juga menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam. Berada di tengah alam liar yang begitu murni, pendaki sering kali merasa lebih dekat dengan Sang Pencipta.

    Hutan yang seolah tak berujung, udara segar yang bebas dari polusi, dan ketenangan yang memeluk setiap sudut gunung ini menciptakan rasa syukur dan kerendahan hati. Selain itu, interaksi dengan masyarakat lokal di sekitar kawasan TNGL juga menjadi pengalaman berharga.

    Penduduk setempat, yang sebagian besar berasal dari suku Gayo dan Alas, dikenal ramah dan memiliki kearifan lokal yang erat kaitannya dengan pelestarian alam. Bagi para pencinta alam sejati, Gunung Leuser menjadi destinasi yang wajib dikunjungi.

    Tidak hanya memberikan tantangan fisik, tetapi juga pengalaman yang memperkaya jiwa. Keindahan yang ditawarkan oleh Gunung Leuser mengingatkan kita akan pentingnya menjaga alam sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang.

    Melalui pendakian ini, setiap langkah yang diambil menjadi pengingat bahwa manusia adalah bagian kecil dari alam semesta yang begitu luas dan megah. Gunung Leuser tidak hanya menjadi tempat untuk menaklukkan ketinggian, tetapi juga untuk menemukan makna hidup dalam setiap hembusan angin dan setiap gemerisik dedaunan di hutan hujan tropisnya.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • Goa Kucing, Tempat Bersejarah Peninggalan Syekh Maulana Ishaq di Probolinggo

    Goa Kucing, Tempat Bersejarah Peninggalan Syekh Maulana Ishaq di Probolinggo

    Kisah ini juga menginspirasi penduduk sekitar untuk ikut serta merawat kucing-kucing tersebut, menjadikan Goa Kucing sebagai simbol harmoni antara manusia dan alam. Hingga kini, Goa Kucing masih menjadi tempat yang dihormati dan sering dikunjungi oleh para peziarah.

    Banyak orang yang datang ke sini untuk berdoa, mencari berkah, atau sekadar mengagumi keindahan alam sekaligus mengenang nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan Syekh Maulana Ishaq.

    Selain memiliki nilai spiritual yang tinggi, Goa Kucing juga menjadi daya tarik wisata budaya dan sejarah. Para pengunjung yang datang tidak hanya bisa menikmati suasana yang damai, tetapi juga belajar tentang kehidupan Syekh Maulana Ishaq dan kontribusinya dalam menyebarkan Islam di Nusantara.

    Pemerintah daerah Probolinggo pun berupaya melestarikan tempat ini dengan menjadikannya sebagai bagian dari situs cagar budaya. Program-program edukasi dan konservasi lingkungan sering diadakan untuk menjaga kelestarian kawasan Goa Kucing, termasuk menjaga populasi kucing yang masih hidup di sekitar goa.

    Goa ini juga menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan oleh para ulama terdahulu tetap relevan hingga saat ini. Goa Kucing ini contoh sempurna bagaimana agama, budaya, dan kasih sayang terhadap makhluk hidup dapat bersatu dalam harmoni.

    Kisah Syekh Maulana Ishaq yang memelihara ribuan kucing tidak hanya menjadi bagian dari sejarah, tetapi juga warisan moral yang penting bagi generasi masa kini. Melalui Goa Kucing, kita diajarkan untuk tidak hanya mencintai sesama manusia, tetapi juga menghormati dan menyayangi setiap makhluk ciptaan Tuhan.

    Probolinggo, dengan segala kekayaan sejarahnya, menawarkan banyak pelajaran berharga, dan Goa Kucing adalah salah satu harta karun yang patut dijaga dan dilestarikan oleh semua pihak.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Legenda Urban: Siluman Ular Besar di Tambang Emas Pongkor Jawa Barat

    Legenda Urban: Siluman Ular Besar di Tambang Emas Pongkor Jawa Barat

    Kisah-kisah semacam ini sering kali memadukan unsur kepercayaan lokal dengan pengaruh spiritual yang lebih luas. Keberadaan legenda ini berdampak pada aktivitas penambangan di Pongkor.

    Sejumlah lokasi dianggap angker dan dihindari oleh para pekerja. Bagi pihak pengelola tambang, cerita ini terkadang dimanfaatkan sebagai bagian dari upaya pengendalian aktivitas penambangan liar.

    Sementara bagi masyarakat sekitar, legenda ini berfungsi sebagai pengingat untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan penghormatan terhadap nilai-nilai tradisional. Meskipun tambang terus berkembang dengan teknologi modern, legenda siluman ular tetap hidup dalam ingatan masyarakat.

    Cerita ini diteruskan dari generasi ke generasi, baik melalui tuturan lisan maupun catatan-catatan lokal. Tambang emas Pongkor menyimpan kekayaan alam berupa emas dan kekayaan budaya dalam bentuk legenda yang terus bertahan.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Asal-usul Teror Mistis Leak, Makhluk Mitologi Bali Kerap Menyerang Wanita Hamil

    Asal-usul Teror Mistis Leak, Makhluk Mitologi Bali Kerap Menyerang Wanita Hamil

    Liputan6.com, Bandung – Kisah teror mistis Leak merupakan salah satu urban legend yang sangat terkenal di Indonesia khususnya di Bali. Sosok Leak dikenal dalam kepercayaan masyarakat Bali sebagai makhluk jadi-jadian yang memiliki kekuatan supranatural.

    Kemudian dalam kisah yang beredar dari generasi ke generasi, Leak sering diasosiasikan dengan ilmu hitam dan praktik mistis yang menakutkan. Cerita tentang Leak tidak hanya menjadi bagian dari legenda tetapi juga telah meresap dalam kebudayaan.

    Leak digambarkan memiliki wujud yang menyeramkan dengan kepala melayang, mata menyala merah, serta lidah panjang yang menjulur. Sosok ini dikenal menakutkan da menjadi mimpi buruk bagi para wanita hamil.

    Pasalnya makhluk ini dikisahkan senang mencari wanita hamil dengan tujuan mengincar bayi dalam kandungan. Leak diyakini dapat menyusup ke dalam rumah dan menyerang korban yang sedang tidak terlindungi terutama pada malam hari.

    Kisah ini membuat banyak orang Bali berhati-hati dan tetap menjaga tradisi spiritual mereka. Adapun dalam tradisi Bali, upaya untuk melindungi diri dari Leak dilakukan melalui berbagai ritual keagamaan, penggunaan sesajen, serta menjaga kesucian rumah dan lingkungan.

    Leak dianggap sebagai simbol dari energi negatif yang harus dilawan dengan kebaikan, kesucian, dan kekuatan spiritual. Oleh karena itu, masyarakat Bali masih sangat menjaga nilai-nilai adat dan spiritual untuk menangkal hal-hal buruk.

    Namun, saat ini sosok leak tidak hanya populer di antara masyarakat Bali tetapi juga hampir seluruh masyarakat Indonesia mengenal kisah mistis makhluk tersebut.

  • Legenda Urban: Kampung Pasar Setan di Bekas Tambang Emas Pegunungan Banjarnegara

    Legenda Urban: Kampung Pasar Setan di Bekas Tambang Emas Pegunungan Banjarnegara

    Lokasi Kampung Pasar Setan pun berada di tengah hutan. Selain itu, jarak antara rumah satu dengan yang lainnya juga berjauhan, sekitar 300-600 meter. Hal ini menambah suasana mencekam di kampung ini.

    Total warga diperkirakan hanya sekitar 10 kepala keluarga dan 11 rumah. Untuk menuju ke kampung ini, warga harus melewati Jembatan Pasar Setan.

    Terkait bekas area tambang di Kampung Pasar Setan, konon terdapat empat titik lorong seperti gua yang sempat menjadi kawasan pertambangan emas. Warga setempat dahulu menggantungkan hidupnya pada tambang tersebut.

    Tepatnya pada 1992, pertambangan emas ini sempat menjadi mata pencaharian warga setempat. Lokasinya berada persis di atas Pasar Setan.

    Operasional tambang ini konon berjalan selama satu tahun. Sementara area tambang lainnya berjalan selama dua tahun.

    Saat ini, area tambang emas di Kampung Pasar Setan sudah tidak aktif. Namun, jejak-jejak aktivitas tambang masih bisa ditemukan di sekitar perkampungan, termasuk desas-desus keberadaan pasar setan yang mencekam.

    Penulis: Resla

  • Tradisi Pemakaman Bawah Air dan Pengembangan TPU di Desa Nagara Kalimantan Selatan

    Tradisi Pemakaman Bawah Air dan Pengembangan TPU di Desa Nagara Kalimantan Selatan

    Pemerintah setempat mengembangkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) di lokasi-lokasi strategis yang tidak terpengaruh pasang surut air. Saat ini, TPU telah beroperasi di kawasan Tumbukan Banyu dan perbatasan Sangai Pinang.

    Sementara itu, pembangunan TPU di Desa Banjar Baru masih dalam tahap penyelesaian. Pembangunan TPU bertujuan menyediakan alternatif pemakaman yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat.

    Inisiatif ini sekaligus mengurangi ketergantungan warga pada tradisi pemakaman bawah air. Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki topografi dataran rendah dengan 90.060 hektare hutan rawa, memengaruhi pola permukiman dan tradisi masyarakat Nagara.

    Selain menggunakan kayu galam dan pemberat, peti tabala harus diikat dengan tali khusus agar tidak bergeser oleh arus air selama proses penguburan. Pemakaman bawah air terutama dilakukan saat musim hujan ketika genangan mencapai puncak, bahkan area TPU darat sekalipun kerap tergenang.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Saparan Wonolelo, Tradisi Tahunan di Kabupaten Sleman yang Terus Dilestarikan

    Saparan Wonolelo, Tradisi Tahunan di Kabupaten Sleman yang Terus Dilestarikan

    Liputan6.com, Yogyakarta – Saparan wonolelo merupakan tradisi tahunan yang digelar masyarakat Dusun Pondok Wonolelo, Widodomartani, Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Tradsi ini digelar untuk mengenang Ki Ageng Wonolelo yang telah menyebarkan agama Islam di wilayah tersebut.

    Mengutip dari laman Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, tradisi saparan wonolelo biasanya diisi dengan kirab pusaka Ki Ageng Wonolelo, kirab gunungan, kirab keprajuritan, tari, dan fragmen. Adapun pusaka peninggalan Ki Ageng Wonolelo yang akan dikirabkan adalah kitab Suci Al-Qur’an, baju ontrokusuma, kopiah, bongkahan mustaka masjid, dan tongkat.

    Kirab dimulai dari Masjid Pondok Wonolelo menuju Makam Ki Ageng Wonolelo sepanjang 800 meter. Kirab gunungan dalam tradisi ini berisi apem yang akan diperebutkan masyarakat.

    Perebutan apem dalam tradisi ini merupakan simbol sedekah yang dianggap dapat mendatangkan keberkahan dan keberuntungan hidup. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 1,5 ton apem diperebutkan oleh pengunjung.

    Menurut cerita sejarah, Ki Ageng Wonolelo memiliki nama asli Jumadi Geno. ia merupakan keturunan Prabu Brawijaya V sekaligus tokoh penyebar agama Islam di masa Kerajaan Mataram.

    Ki Ageng Wonolelo bermukim di Dusun Pondok Wonolelo. Pada masa itu, ia termasuk orang yang memiliki ilmu kebatinan tinggi.

    Karena kelebihan tersebut, ia pernah diutus Raja Mataram ke Kerajaan Sriwijaya di Palembang yang saat itu membangkang terhadap Mataram. Ki Ageng Wonolelo pun berhasil menaklukkan Kerajaan Sriwijaya.

     

  • Kota Bandung Tambah Lagi Kolam Retensi Ciporeat untuk Atasi Banjir

    Kota Bandung Tambah Lagi Kolam Retensi Ciporeat untuk Atasi Banjir

    Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung mengklaim akan membuka kerja sama dengan berbagai mitra dalam pembangunan infrastruktur drainase dan kolam retensi. Pembangunan tersebut dilakukan antara lain untuk penanganan banjir. 

    Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan, jumlah kolam retensi di Kota Bandung masih belum ideal.

    “Kolam retensi itu memang kurang, karena kecil dan sedikit, sedangkan itu harus besar dan dalam. Makannya kita akan cari mitra untuk pemerintah yang bisa membangun drainase sekaligus tempat saluran air limbah atau black water,” kata dia dalam keterangannya di Bandung, Minggu, 13 April 2025.

    “Black water manajemen nantinya akan disalurkan, bermuara sebelum ke sungai. Itu menuju kolam instalasi pengelolaan limbah. Dari situ diharapkan jadi kolam retensi yang multiguna,” tambahnya.

    Diketahui, hingga kini Pemerintah Kota Bandung telah membangun 14 kolam retensi. Dalam pembangunan selanjutnya, kata Farhan, nantinya di beberapa titikan akan ada kolam retensi yang memiliki nilai pariwisata. 

    “Di beberapa titik jadi kolam retensi untuk wisata, seperti Gedebage deket stadion GBLA, ada lahan bawah sawah yang luasnya 67 hektare akan diimanfaatkan. Sawahnya tetap ada tapi nanti air mengalir lebih baik di sana,” ungkapnya. 

    Selain itu, Farhan berencana untuk membangun konservasi Kampung Belekok di Gedebage. Hal itu direncanakan akan bermitra dengan pengembang. 

    “Kami akan membuat konservasi Kampung Belekok di Gedebage. Kerja samanya dengan Summarecon dan developer lainnya untuk sama-sama membangun danau retensi,” tuturnya.

  • Menikmati Suasana Sejuk dan Asri Baturaden, Wisata Alam Terpopuler di Purwokerto

    Menikmati Suasana Sejuk dan Asri Baturaden, Wisata Alam Terpopuler di Purwokerto

    Liputan6.com, Jakarta – Bagi para pencinta alam yang merindukan suasana sejuk, udara segar, dan keindahan alam yang masih terjaga, maka Baturaden adalah destinasi yang wajib dikunjungi.

    Terletak di lereng Gunung Slamet, tepatnya di Desa Karangmangu, kawasan wisata ini menjadi primadona wisata Purwokerto dan sekitarnya. Dengan ketinggian yang cukup untuk menciptakan hawa yang dingin dan menyegarkan, Baturaden menawarkan pesona alam yang begitu menenangkan jiwa dan raga.

    Untuk mencapainya pun tergolong mudah, karena akses ke lokasi sudah sangat baik, bisa dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Jalur menuju Baturaden Purwokerto dihiasi pemandangan indah, mulai dari hutan pinus hingga persawahan yang hijau membentang, menambah semangat dan antusiasme setiap pengunjung yang ingin melepas penat dari hiruk pikuk kota.

    Begitu tiba di lokasi, udara segar langsung menyambut, disertai aroma tanah basah dan dedaunan yang khas dari pegunungan, menciptakan pengalaman pertama yang begitu mengesankan.

    Baturraden tidak hanya memanjakan mata dengan keindahan alamnya, tetapi juga menyediakan berbagai wahana dan fasilitas yang cocok untuk semua kalangan, dari anak-anak hingga dewasa.

    Di dalam area wisata ini, pengunjung bisa menikmati kolam renang yang luas dengan air yang berasal dari sumber alami pegunungan, menciptakan sensasi berenang yang benar-benar berbeda. Ada juga pemandian air panas yang dipercaya mampu meredakan pegal-pegal dan meningkatkan kesehatan tubuh, cocok untuk relaksasi setelah perjalanan jauh.

    Bagi yang membawa anak-anak, kolam luncur menjadi favorit karena memberikan hiburan menyenangkan dan aman. Sementara itu, terapi ikan di kolam khusus juga menjadi daya tarik tersendiri, karena tidak hanya memberikan sensasi geli yang menyenangkan, tapi juga dipercaya membantu melancarkan peredaran darah.

    Untuk yang ingin menikmati pengalaman romantis atau seru-seruan bersama keluarga, tersedia sepeda air di danau buatan yang tenang, dikelilingi pemandangan hijau yang membuat waktu terasa melambat. Dan tak ketinggalan, kebun binatang mini hadir untuk memperkenalkan berbagai jenis hewan kepada anak-anak, menambah nilai edukatif dari kunjungan ke Baturaden.

     

    Kendala Evakuasi 8 Pekerja di Sumur Tambang Emas Banyumas, Debit Air Tak Kunjung Turun