Category: Liputan6.com Regional

  • Daya Tarik Habitat Park, Destinasi Wisata Cantik di Tengah Kota Jakarta

    Daya Tarik Habitat Park, Destinasi Wisata Cantik di Tengah Kota Jakarta

    Liputan6.com, Bandung – Kota Jakarta sering kali dikenal sebagai pusat bisnis dan pemerintahan yang sibuk dan padat. Namun di balik keramaian aktivitas kerja dan lalu lintasnya Jakarta juga menyimpan beragam destinasi wisata menarik yang cocok dinikmati oleh warganya maupun wisatawan.

    Tempat-tempat tersebut menghadirkan nuansa rekreasi yang menyegarkan bahkan berada di tengah hiruk pikuk kota metropolitan. Salah satu pilihan populer untuk menghabiskan waktu luang di Jakarta adalah kawasan taman.

    Ruang terbuka hijau ini tidak hanya memberikan udara segar tetapi juga menjadi tempat ideal untuk bersantai, berolahraga, hingga menikmati pertunjukan seni jalanan. Keberadaan taman kota seperti ini menjadi ruang rehat di tengah kesibukan yang melelahkan.

    Memiliki segala fasilitas dan destinasi wisata di dalamnya Jakarta membuktikan bahwa kota besar ini tidak hanya menjadi tempat untuk bekerja tetapi juga menyajikan pengalaman wisata yang beragam dan menyenangkan.

    Adapun salah satu tempat yang belakangan ini populer di antara masyarakat kota Jakarta dan wisatawan adalah Habitat Park. Tempat ini dikenal sebagai ruang rekreasi yang menggabungkan konsep taman, kebun binatang mini, hingga cafe dalam satu lokasi.

    Tidak jarang banyak pasangan, keluarga, hingga kelompok pertemanan memilih destinasi ini ketika akhir pekan. Lokasinya yang strategis juga menjadi salah satu alasan tempat ini cukup populer dikunjungi.

  • Mengenal Rabeg Khas Serang H Naswi, Destinasi Kuliner Wajib Dicoba di Banten

    Mengenal Rabeg Khas Serang H Naswi, Destinasi Kuliner Wajib Dicoba di Banten

    Liputan6.com, Bandung – Kota Banten tidak hanya dikenal sebagai daerah yang kaya akan sejarah dan budaya tetapi juga memiliki beragam kuliner khas yang menggugah selera. Salah satu sajian yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat adalah rabeg.

    Hidangan ini memiliki cita rasa yang unik dan kuat menjadikannya daya tarik tersendiri bagi para pencinta kuliner tradisional Nusantara. Rabeg berasal dari pengaruh budaya Timur Tengah yang masuk ke wilayah Banten sejak zaman Kesultanan Banten.

    Konon hidangan ini dulunya disajikan khusus untuk para sultan dan keluarga kerajaan. Kemudian nama “rabeg” sendiri berasal dari nama daerah di Arab Saudi yaitu Rabigh yang dikenal dengan sajian berbumbu kuat dan kaya rempah.

    Bahan utama rabeg adalah daging kambing atau sapi yang dimasak bersama aneka rempah-rempah seperti bawang putih, bawang merah, lada, kayu manis, cengkeh, kapulaga, dan ketumbar.

    Kuahnya cenderung cokelat pekat dengan memiliki rasa gurih manis dan sedikit pedas yang khas. Teknik memasaknya pun membutuhkan ketelatenan agar bumbu meresap sempurna dan daging empuk.

    Selain itu, dalam menikmati rabeg tidak hanya bisa ditemukan di acara-acara adat atau peringatan hari besar keagamaan tapi juga tersedia di berbagai rumah makan khas Banten atau penjual makanan yang khusus menyajikan rabeg.

    Maka dari itu, bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Serang, Pandeglang, atau daerah sekitarnya bisa dengan mudah menemukan sajian ini di warung makan lokal salah satunya seperti di Rabeg Khas Serang H. Naswi.

  • Pembelaan Kades di Cirebon yang Asyik Nyawer di Klub Malam: Manusiawi dan Pakai Uang Pribadi

    Pembelaan Kades di Cirebon yang Asyik Nyawer di Klub Malam: Manusiawi dan Pakai Uang Pribadi

    Sementara itu, Kabid Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Cirebon Dani Irawadi mengaku sudah memanggil kepala desa yang viral tersebut. Dari klarifikasinya, kepala desa mengakui bahwa video yang viral itu adalah Casmari.

    Namun, Dani menyebutkan hasil klarifikasi bahwa kepala desa tersebut sawer menggunakan uang pribadi. Menurutnya, merujuk kepada regulasi yang ada, aktivitas Casmari tidak ada yang melanggar.

    “Tetapi sebagai pejabat publik ke depannya agar menjaga Marwah Kuwu jangan disamakan dengan sewaktu belum menjabat. Karena sekarang sudah menjabat sebagai Kuwu harus bisa menjadi suri tauladan untuk masyarakatnya khususnya masyarakat yang di pimpin oleh nya,” ujarnya.

    Ia mengatakan, sang kepala desa tersebut sudah membuat surat pernyataan bahwa tidak akan mengulangi hal serupa. Jika mengulang lagi, katanya, Casmari akan di berikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.

    “Kami dari DPMD mengimbau kepada seluruh Kuwu dengan adanya kejadian ini harus bisa menjadi pembelajaran karena mau tidak mau sudah di pilih oleh masyarakat jadi harus bisa menjaga sikap baik secara moral serta secara aturan supaya pelaksanaan roda pemerintahan bisa berjalan dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.

    Sementara itu Camat Weru Hevazi Aldahary, mengaku sudah memanggil kepala Desa Casmari dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

    “Perbuatan yang dilakukan oleh oknum Kuwu sudah melanggar etika sebagai pejabat publik karena bagaimanapun tingkah laku kita akan melekat sebagai contoh kepada masyarakat,” ujarnya.

    Pemerintah kecamatan berharap kepada seluruh Kuwu khususnya kecamatan Weru agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.

    “Ke depan kami akan melakukan pembinaan lebih kepada para Kuwu,” ujarnya.

  • Potensi Perguruan Tinggi Membina Eks-Napiter di Lingkungan Sosial

    Potensi Perguruan Tinggi Membina Eks-Napiter di Lingkungan Sosial

    Liputan6.com, Yogyakarta – Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Zuly Qodir usai berdialog kebangsaan dengan Eks-Napiter wilayah DIY, mengatakan masyarakat perlu bersikap terbuka bahwa Eks-Napiter tidak serta merta dilepas begitu saja, namun sudah mendapatkan pembinaan dari lembaga pemerintah yang bekerja sama dengan instansi terkait seperti perguruan tinggi. Menurutnya sinergi antar instansi dan elemen masyarakat menjadi hal yang penting dalam membentuk karakter Eks-Napiter yang mencintai bangsanya. 

    “Sebenarnya, program seperti ini sudah mulai dilakukan di beberapa daerah. Misalkan di Jawa Timur, terdapat Eks-Napiter yang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah, salah satunya oleh Universitas Muhammadiyah Malang. Eks-Napiter ini sempat terlibat dalam kasus Bom Bali 2, dan setelah keluar dari Nusa Kambangan ia dibina oleh BNPT dan Universitas Muhammadiyah Malang bahkan disekolahkan hingga S3,” ujar Guru Besar UMY di bidang Sosiologi ini.

    Lebih lanjut Zuly membuka peluang bagi UMY untuk membina dan memberikan bantuan pendidikan bagi para Eks-Napiter di wilayah DIY. UMY pun bisa menawarkan fasilitas keringanan biaya pendidikan kepada Eks-Napiter atau keluarganya yang ingin berkuliah.

    Menurutnya program ini bisa menjadi salah satu bentuk dakwah bagi UMY dan secara tidak langsung menjadikan Eks-Napiter masuk ke dalam bagian yang tidak terpisahkan dari warga negara biasa. Dialog kebangsaan antara Zuly Qadir dengan para Eks-Napiter ini difasilitasi oleh Kepolisian Daerah DIY, dan banyak membahas cara bermasyarakat yang inklusif dan cinta damai.

    Agenda ini berbarengan dengan momen Iduladha 1446 H sebagai momentum untuk merefleksikan ketulusan dan keikhlasan dalam menjadi warga negara. Zuly menegaskan bahwa tidak ada satupun ketentuan dalam Islam yang mempertentangkan kecintaan terhadap negara.

    “Sebagai warga negara, kita semua punya hak yang sama untuk mencintai negara atas kondisi apapun atas pesan dari agama. Saya melihat para Eks-Napiter di Yogyakarta ini orang-orang yang tulus. Terlepas dari masa lalu mereka, kita harus dapat saling menerima dengan baik dan terbuka sebagai bentuk rekonsiliasi yang harus terus dikembangkan,” imbuhnya.

    Zuly menjelaskan korelasi antara nilai-nilai keagamaan dan nasionalisme menjadi aspek yang harus terus dipupuk oleh seluruh pihak, termasuk perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan. Ia kembali menegaskan bahwa sama sekali tidak ada pertentangan antara pesan kebangsaan, nasionalisme dan agama.

  • Cukup Bawa KTP Pengemudi Ojol di Pemalang Dapat Layanan Kesehatan Gratis: Cek Jadwal, Tempat dan Cara Mendaftar di Sini

    Cukup Bawa KTP Pengemudi Ojol di Pemalang Dapat Layanan Kesehatan Gratis: Cek Jadwal, Tempat dan Cara Mendaftar di Sini

    Pemeriksaan kesehatan gratis tersebut menghadirkan tenaga medis dari Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Sidokkes) Polres Pemalang.

    “Selain memberi layanan pemeriksaan tekanan darah, juga terdapat layanan cek gula darah gratis,” kata Kapolres Pemalang.

    Kata dia, bagi pengemudi Ojol yang memiliki keluhan kesehatan, akan menerima obat dan vitamin gratis.

    “Sampai hari ini, terdapat 39 pengemudi Ojol yang sudah mengikuti layanan kesehatan gratis,” kata Kapolres Pemalang.

    Dari hasil pemeriksaan kesehatan, beberapa pengemudi Ojol mengalami gangguan kesehatan, seperti batuk, flu, sakit tenggorokan, hipertensi, diabetes dan luka lebam.

    “Harapan kami, pemeriksaan kesehatan gratis ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh rekan-rekan pengemudi Ojol, untuk mendeteksi, mencegah dan memberikan pengobatan sejak dini,” ungkap Eko.

  • Rudapaksa Ibu Muda, Ini Tipu Muslihat Dukun Palsu di Serang

    Rudapaksa Ibu Muda, Ini Tipu Muslihat Dukun Palsu di Serang

    Liputan6.com, Serang – Seorang ibu muda berinisial RLS (20) jadi korban rudapaksa dukun palsu. Berdalih bisa membersihkan aura negatif dan melancarkan rezeki, warga Kota Serang, Banten itu dirudapaksa saat akan menjalani ritual pembersihan oleh pelaku DAS (20), yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang urut tradisional. “Pelaku dipergoki oleh warga ketika akan melakukan ritual kedua terhadap korban, selanjutnya personel mengamankan pelaku dan membawa ke kantor Satreskrim Polresta Serang Kota untuk dilakukan proses lebih lanjut,” ujar Kapolresta Serkot, Kombes Pol Yudha Satria, Kamis, (12/6/2025).

    RLS bersama suaminya, MZZ (21) bertemu dengan pelaku dan mengaku bisa membersihkan aura negatif serta melancarkan rezeki, namun harus mengikuti ritual yang akan dilaksanakan. Keduanya kemudian membeli bahan untuk melakukan ritual, diantaranya bawang merah, kunyit dan asam jawa. Hingga proses itu dilakukan pada Kamis (22/5/2025) sekitar pukul 05.00 WIB di rumah pelaku, di Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten. “Kemudian pada saat melakukan ritual pelaku menyuruh korban untuk melepaskan pakaian dan diganti menggunakan sarung,” terangnya.

    Merasa ritual pertama berhasil, pelaku DAS mengajak korbannya melakukan proses yang kedua, dengan alasan untuk penyempurnaan. Hingga pada Kamis (5/6/2025), sekitar pukul 01.30 WIB, ritual itu akan dilaksanakan, namun terpergok warga dan melaporkannya ke Polsek Walantaka dan dibawa ke Polresta Serkot.

    Akibat perbuatannya, pelaku DAS dikenakan Pasal 6 Huruf c Undang-undang (UU) Republik Indonesia nomor 12 tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual dan Pasal 2 ayat (1) UU Republik Indonesia nomor 12 Tahun 1951 tentang senjata tajam. “Kita menyita sejumlah alat ritual, pakaian serta satu bilah pisau. Pelaku terancam penjara paling lama 12 tahun,” jelasnya.

  • Gunung Semeru Erupsi Empat Kali, Tinggi Letusan Capai 1 Kilometer

    Gunung Semeru Erupsi Empat Kali, Tinggi Letusan Capai 1 Kilometer

    Liputan6.com, Lumajang – Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa kembali erupsi pada Kamis (12/6/2025). Kali letusan Gunung Semeru mencapai 1 kilometer atau 1000 meter di atas puncak.

    Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian mengatakan, erupsi pertama terjadi pada pukul 00.29 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut.

    “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang kearah utara,”ujarnya Kamis (12/6/2025).

    Selang beberapa menit kemudian, erupsi Gunung Semeru kembali terjadi pada pukul 00.37 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak.

    Erupsi juga terjadi  pada pukul 09.25 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak.

    Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi itu juga terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 178 detik.

    Gunung  yang berada di perbatasan  Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang itu,  kembali erupsi pada pukul 10.20 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak.

    Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal kea rah barat daya dan erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 132 detik. Ia menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

  • ‘Siap Salah, Ndan!’ Naik Motor Tak Pakai Helm, Dedi Mulyadi Minta Ditilang Polisi

    ‘Siap Salah, Ndan!’ Naik Motor Tak Pakai Helm, Dedi Mulyadi Minta Ditilang Polisi

    Diberitakan Liputan6.com, lagu kebangsaan Palestina, Fida’i, berkumandang saat acara jamuan makan malam yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto di kampus Universitas Pertahanan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu malam (11/6/2025).

    Jamuan makan malam di kampus Universitas Pertahanan (Unhan) merupakan rangkaian dari acara peresmian Kampus Bhinneka Tunggal Ika di kompleks kampus Unhan.

    Dalam acara itu, kadet-kadet Universitas Pertahanan, khususnya para kadet yang berasal dari Palestina, diminta oleh Presiden Prabowo untuk maju ke depan dan menyanyikan lagu kebangsaan negaranya. 

    Prabowo lantas menekankan bangsa Indonesia selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka dan berdaulat.

    “Di sini juga ada mahasiswa dari Palestina. Silakan maju ke depan mahasiswa Palestina untuk menyanyikan lagu kebangsaan Palestina, karena kita menghormati perjuangan Palestina merdeka,” kata Presiden Prabowo Subianto kepada kadet Unhan asal Palestina, dilansir Antara.

    Perwakilan mahasiswa Palestina yang diminta maju itu kemudian menyanyikan lagu kebangsaannya dengan lantang. Kadet lainnya, termasuk para tamu kehormatan, mendengarkan dengan khidmat.

    Sekretariat Presiden dalam siaran resminya menyebut peristiwa itu sebagai simbol solidaritas dan kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh Indonesia.

    Tidak hanya lagu kebangsaan Palestina, lagu kebangsaan Pakistan juga dikumandangkan pada urutan pertama saat acara jamuan makan. Lagu itu dinyanyikan untuk menghormati Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif, yang datang sebagai tamu kehormatan.

    “Hari ini kita mendapat kehormatan, hadir di tengah-tengah kita Menteri Pertahanan dari Pakistan. Untuk menghormati tamu kita, marilah kita semuanya berdiri dan saya minta kita dengarkan lagu kebangsaan Pakistan,” kata Presiden Prabowo.

    Menteri Pertahanan Pakistan yang berdiri di sisi Presiden Prabowo pun menunjukkan gestur terharu, dan dia berterima kasih atas penghormatan yang diberikan kepadanya.

    Di ruang makan kampus Unhan, tiga lagu kebangsaan yaitu dari Pakistan, Indonesia, dan Palestina dikumandangkan dalam satu acara yang sama.

    Peristiwa yang jarang terjadi itu merupakan simbol penghormatan mendalam dari pemerintah Indonesia kepada para tamu dari negara-negara sahabat, sekaligus sebagai simbol persaudaraan dan solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka.

    Indonesia dan Pakistan merupakan dua dari banyak negara yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina, sekaligus mendesak Israel membuka blokade dan menghentikan genosida di Gaza.

  • Event Olahraga Ini Targetkan 2.500 Pasang Sepatu Baru untuk Anak-anak Tidak Mampu

    Event Olahraga Ini Targetkan 2.500 Pasang Sepatu Baru untuk Anak-anak Tidak Mampu

    Liputan6.com, Tangerang – Sebanyak seribu pasang sepatu, berhasil dikumpulkan para pelari dalam GRID Cardio Rush 2025, yang diadakan JHL Collection, bersama GRID Fitness Hub, Minggu (8/6/2025). Ajang ini pun tak berhenti di sini, sebab ditargetkan akan ada 2.500 pasang sepatu yang akan ditargetkan terkumpul hingga akhir Juni.

    Ajang larinya sendiri sudah digelar untuk jarak 5K dan 10K, yang berawal dan berakhir di depan kawasan Carstensz Mall Serpong. Ribuan pelari memenuhi kawasan Gading Serpong, untuk berlari menyalurkan hobi, dan juga berbagi untuk sesama.

    “JHL Collection menghadirkan makna baru dalam dunia olahraga, mengubah setiap langkah peserta menjadi kontribusi nyata bagi masa depan anak-anak Indonesia. Dengan mengusung tema “Run with Mission”, ajang ini berhasil menggalang dukungan dari ribuan pelari yang ikut ambil bagian dalam kategori 5K dan 10K,”ungkap Kay Tadjoedin, Direktur Marketing JHL Collection.

    Menurutnya, sedari awal event olahraga ini diumumkan, setiap pelari yang berpartisiasi mengkonversikan menjadi sepasang sepatu baru yang akan disalurkan kepada siswa siswi dari berbagai sekolah kurang mampu. Seperti di Tangerang, Bogor, Bali, Maluku, Sumba, Kupang hingga Papua.

    “Bukan hanya itu, masyarakat juga didorong untuk menyumbangkan sepatu layak pakai setelah kotak donasi yang disediakan di area Carstensz Mall. Kami percaya, setiap langkah memiliki hati, melalui Jejak Hati Langkahmu, kami ingin menunjukan bahwa hospitility bisa menjadi kendaraan untuk menciptakan dampak sosial yang nyata,”tuturnya.

    Kay juga memastikan, tahun ini GRID Cardio Rush berhasil menyalurkan lebih dari seribu pasang sepatu untuk anak-anak yang membutuhkan. Lalu, pihaknya akan terus melanjutkan program ini hingga akhir Juni mendatang, dengan target bisa mengumpulkan lebih dari 2.500 pasang sepatu.

    Sebagai payung inisiatif CSR JHL Collection, Jejak Hati Langkahmu adalah platform yang konsisten menghadirkan program-program berdampak positif di bidang sosial dan lingkungan. Tahun lalu, inisiatif ini membantu membangun Shine School di Muara Angke. Tahun ini, program donasi sepatu menjadi langkah berikutnya dalam perjalanan membawa perubahan atau Purpose in Every Step.

  • Menyingkap Malam Satu Suro, Keunikan hingga Pantangan Dalam Tradisi Masyarakat Jawa

    Menyingkap Malam Satu Suro, Keunikan hingga Pantangan Dalam Tradisi Masyarakat Jawa

    Masyarakat Jawa percaya bahwa malam satu Suro bukanlah waktu yang tepat untuk menyambut kebahagiaan duniawi karena energi malam ini lebih cenderung berkaitan dengan hal-hal spiritual dan penyucian diri.

    Menggelar pernikahan di malam satu Suro dianggap sebagai bentuk ketidakselarasan antara niat perayaan dengan energi kesunyian dan kekhusyukan malam tersebut.

    Sebuah pernikahan yang dipaksakan pada malam satu Suro diyakini dapat membawa hal-hal yang tidak diinginkan dalam perjalanan rumah tangga, bukan karena malam itu sial, melainkan karena tidak selaras dengan nilai-nilai kebatinan yang dijunjung tinggi dalam tradisi Jawa.

    Begitu pula dengan pindah rumah, yang dalam tradisi Jawa dianggap sebagai peristiwa besar yang memerlukan perhitungan matang dan restu spiritual. Melakukannya pada malam satu Suro dikhawatirkan akan mengganggu harmoni antara penghuni rumah baru dengan energi yang bersemayam di tempat tersebut.

    Pantangan lainnya adalah larangan untuk berbicara keras, berteriak, atau membuat keributan pada malam satu Suro. Dalam budaya Jawa, suara yang keras tidak hanya mengganggu kenyamanan fisik, tetapi juga diyakini dapat mengusik makhluk-makhluk halus yang sedang bergentayangan atau melakukan perjalanan di malam yang penuh kekuatan spiritual ini.

    Karena itulah, suasana malam satu Suro biasanya sunyi, penuh ketenangan, bahkan di beberapa desa, warga memilih untuk memadamkan lampu lebih awal sebagai bentuk penghormatan terhadap malam yang diyakini membawa dimensi spiritual tinggi.

    Keheningan ini bukanlah bentuk ketakutan, melainkan wujud dari pengendalian diri, penghormatan terhadap yang tak terlihat, dan ikhtiar untuk menyelaraskan diri dengan alam semesta. Dalam keheningan itu pula, masyarakat diajak untuk merenung, menyucikan niat, serta mengingat kembali nilai-nilai kebajikan yang telah diwariskan oleh leluhur.

    Tradisi-tradisi ini memang tidak lagi dipegang oleh semua lapisan masyarakat, terlebih di era modern yang kian rasional. Namun demikian, keberadaan pantangan malam satu Suro tetap menjadi warisan kultural yang kaya akan makna dan filosofi.

    Ia mengajarkan manusia untuk memberi ruang bagi keheningan, untuk menahan diri dari kebisingan duniawi, serta untuk menghargai siklus waktu yang diyakini memiliki energi tersendiri. Pantangan-pantangan ini bukanlah larangan mutlak yang harus ditakuti, melainkan bentuk ajakan untuk hidup lebih sadar, lebih menghargai makna malam, dan lebih berserah pada kekuatan yang lebih tinggi.

    Dalam konteks kekinian, mungkin kita tak lagi memaknai malam satu Suro secara mistik, namun esensinya tetap bisa diresapi: malam sebagai waktu untuk jeda, untuk pulang ke dalam diri, dan untuk menyambung kembali hubungan spiritual yang kerap terputus oleh kesibukan dunia.

    Penulis: Belvana Fasya Saad