Category: Liputan6.com Regional

  • Gunung Marapi Erupsi, Kabupaten Agam Dihujani Abu Vulkanik

    Gunung Marapi Erupsi, Kabupaten Agam Dihujani Abu Vulkanik

     

    Liputan6.com, Kabupaten Agam – Gunung Marapi kembali erupsi pada Selasa (2/12/2025), pukul 10.34 WIB. Akibatnya abu vulkanik menghujani wilayah Kabupaten Agam. 

    Amril seorang warga mengatakan, erupsi Gunung Marapi sempat menggangu jarak pandangan warga. 

    “Abu letusan sampai ke daerah kami di Baso, cukup mengganggu penglihatan dan sudah diimbau pemerintah desa untuk memakai masker,” kata Amril, warga Sungai Angek, Baso, Amril.

    Kecamatan Baso dan Kecamatan Canduang di Kabupaten Agam menjadi dua daerah yang terpapar kabut abu vulkanik ini. Keduanya berada di arah Utara dan Timur Laut dari Kawah Verbeek Gunung Marapi.

    “Banyak abu yang beterbangan dan menutup bagian kendaraan saya yang terparkir, mudah-mudahan tidak berlangsung lama,” kata warga Canduang, Romi Poslah.

    Pos Pengamanan Gunung Api melaporkan erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.3 mm dan durasi lebih kurang 51 detik, namun tinggi kolom abu tidak teramati dengan jelas.

    “Saat ini Gunung Marapi masih berada pada status level II (waspada) dengan rekomendasi masyarakat tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas,” kata petugas PGA, Ahmad Rifandi.

    Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah dan aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Marapi jiga dimintai mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

    “Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA),” pungkas Ahmad Rifandi.

     

     

  • Update Korban Bencana Sumbar: 193 Meninggal, 116 Hilang

    Update Korban Bencana Sumbar: 193 Meninggal, 116 Hilang

    Liputan6.com, Padang – Jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat terus bertambah. Data per Selasa (2/11/2025) sebanyak 193 orang meninggal dunia dan 116 orang lainnya masih hilang dan dalam proses pencarian di provinsi ini.

    “Dari total tersebut, 161 korban sudah berhasil diidentifikasi. Sementara itu, 32 korban lainnya masih belum diketahui identitasnya. Proses pendataan masih berlanjut karena temuan korban baru terus terjadi di berbagai lokasi terdampak,” ujar Sekretaris Daerah Arry Yuwandi.

    Sementara, lanjut dia, jumlah pengungsi tercatat sebanyak 17.402 jiwa. Mereka berpindah ke berbagai titik aman dengan fasilitas seadanya.

    Arry menjelaskan, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian dan evakuasi terhadap warga yang dilaporkan hilang.

    Menurutnya, hambatan terbesar berasal dari korban yang tertimbun material longsor serta minimnya alat berat yang bisa dioperasikan di lokasi.

    “Kesulitan pencarian korban karena banyak yang tertimbun material longsor dan banjir bandang,” terang Arry, Selasa (2/11/2025) dalam jumpa pers di Padang.

    “Tebalnya material, akses jalan yang terputus, serta cuaca yang tak menentu semakin memperlambat mobilisasi tim penyelamat,” tandas dia.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto meninjau langsung lokasi bencana banjir di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Senin 1 Desember 2025.

    Selain menyalurkan bantuan logistik, Bima juga mengerahkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) ke lokasi bencana.

    Kehadiran pihak Dinas Dukcapil dimaksudkan untuk memberikan pelayanan pencetakan administrasi kependudukan (adminduk) kepada masyarakat terdampak. Layanan tersebut meliputi pencetakan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el), Kartu Keluarga (KK), Kartu Identitas Anak (KIA), Akta Lahir, Akta Kematian, dan dokumen kependudukan lainnya.

     

    Simak informasi dalam Fokus Pagi edisi (27/11) dengan topik-topik pilihan sebagai berikut, Longsor Tutup Jalan Raya, Angin Kencang Hempas Tenda Upacara, Sopir Diduga Mengantuk, Truk Masuk Jurang, Aksi Pemalak Paksa Sopir Truk Berikan Uang.

  • Ada Kota Bersejarah Terancam Hilang Gara-gara Tambang dan Perkebunan Sawit

    Ada Kota Bersejarah Terancam Hilang Gara-gara Tambang dan Perkebunan Sawit

    Liputan6.com, Jakarta Kota Kapur, sebuah kota bersejarah di Provinsi bangka Belitung terancam hilang karena maraknya penambangan bijih timah dan perkebunan sawit. Hal ini disampaikan oleh Bupati Bangka Fery Insani.

    “Jika ini tidak segera diatasi maka situs Kota Kapur ini hilang dan tinggal cerita saja,” kata Fery Insani di Pangkalpinang, Selasa (2/12/2025). Dikutip dari Antara.

    Dia menjelaskan, dalam mengatasi masalah penambangan bijih timah dan pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit di kawasan situs bersejarah ini, Pemerintah Kabupaten Bangka terus berupaya meningkatkan status Cagar Budaya Kota Kapur dari tingkat kabupaten ke tingkat provinsi dan nasional.

    “Kami berharap pemerintah provinsi untuk segera menetapkan Cagar Budaya Kota Kapur, agar bisa ditingkatkan lagi sebagai cagar budaya nasional,” ujarnya.

    Dia mengakui kandungan bijih timah di kawasan Kota Kapur ini sangat banyak, terlebih di arah pesisir timur, sehingga marak aktivitas penambangan timah ilegal yang beroperasi di kawasan tersebut.

    Tidak hanya itu, saat ini perkebunan kelapa sawit sudah masuk ke dalam kawasan situs Kota Kapur, sehingga perluasan perkebunan kelapa sawit ini sangat mengancam keberadaan situs-situs warisan budaya bersejarah di daerah ini.

    “Saat ini perluasan perkebunan kelapa sawit sudah masuk di situs Kota Kapur dan ini sudah mengancam keberadaan situs bersejarah ini,” terangnya.

    Dia menambahkan, situs Kota Kapur ini berada pada bentang lahan perbukitan kecil. Dari arah utara, bukit-bukit di Situs Kota Kapur semakin meninggi. Dataran tinggi Kota Kapur ditandai alam bernama Bukit Besar yang terlihat dari Selat Bangka.

    Daerah perbukitan ini merupakan sumber air dan hulu dari sejumlah sungai yang mengalir. Namun lingkungan sekitar kaki Bukit Besar saat ini telah menjadi lahan tambang, mengakibatkan rusaknya lingkungan dan hilangnya vegetasi.

    Sementara itu, di sebelah utara berbatasan dengan Sungai Mendo, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Penagan, sebelah barat berbatasan dengan Selat Bangka, dan sebelah timur berbatasan dengan Sungai Rukam.

    “Kami berharap perusahaan dan masyarakat tidak lagi membuka perkebunan sawit dan menambang di kawasan situs bersejarah ini, agar warisan budaya ini terjaga dengan baik,” pungkasnya.

  • Duka Berlapis Korban Banjir Sumatera: Rumah Rusak, Harta Dijarah

    Duka Berlapis Korban Banjir Sumatera: Rumah Rusak, Harta Dijarah

    Liputan6.com, Jakarta Belum surut duka yang dialami, cobaan kembali datang. Simus, korban banjir di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengalami bencana bertubi-tubi. Rumahnya rusak parah diterjang banjir. Bahkan lumpur tebal merendam lantai rumah.

    Bukan itu saja, ternyata saat Simus mengungsi, rumahnya yang dalam keadaan kosong, disatroni penjarah. Akibatnya, uang tunai, laptop hingga perhiasan emas senilai total Rp 50 juta yang disimpan di dalam lemari kamar, raib dijarah pelaku.

    Siang itu, Simus nampak sibuk. Gerakannya mondar-mandir di dalam rumah. Sambil memegang alat sederhana yang terbuat dari kayu, dia membersihkan lumpur dari dalam rumah.

    Dia bercerita, rumahnya disatroni maling saat ditinggal mengungsi. Kaca mobil dipecah. Di dalam rumah, laptop hilang.

    “Rumah kosong. Semuanya ditinggal,” kata Simus. Dikutip dari SCTV, Selasa (2/12/2025).

    Pencurian diduga dilakukan pada malam hari, ketika warga korban banjir mengungsi ke tempat yang lebih aman.

    Bukan rumah Simus saja yang disatroni maling. Warga lain juga mengalami kejadian serupa. Kerugian yang diderita warga pun beragam.

    “Banyak terjadi penjarahan. Barang emas, uang. Ini saudara saya sendiri yang di depan saya ini, rumahnya ada penjarahan,” kata korban banjir, Rodi.

    Keluarga Rodi menyadarai barang berharga hilang setelah kembali pulang usai mengungsi. Lemari di dalam rumah dalam kondisi utuh, namun saat dibuka, harta berharga sudah hilang.

    “Kejadiannya di malam pertama. Di malam kedua, kita di hari kedua sudah berkumpul dengan keluarga. Jadi untuk mencari barang-barang berharga, lemari ini terbuka utuh tapi sudah dibuka,” pungkas Rodi.

  • Air Mata Anggota Brimob Tumpah Saat Temukan Jenazah Ibunda di Reruntuhan Longsor Sibolga

    Air Mata Anggota Brimob Tumpah Saat Temukan Jenazah Ibunda di Reruntuhan Longsor Sibolga

    Liputan6.com, Jakarta Kisah haru mewarnai operasi pencarian korban longsor di Kelurahan Angin Nauli, Kecamatan Sibolga Utara. Ketika salah seorang tim pencarian dari Satbrimob Polda Sumut menemukan korban longsor ternyata orang tuanya sendiri.

    Sebanyak 16 personel Kompi 2 Siaga Batalyon-A, dipimpin AKP Alamsyah Surbakti, dikerahkan ke lokasi bencana pada Senin (1/12/2025) sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka bergerak cepat menyisir area terdampak longsor di medan yang terjal, licin, dan dipenuhi material tanah bercampur batu.

    Dalam upaya pencarian yang berlangsung intens dan penuh kehati-hatian, personel Brimob menemukan jenazah seorang ibu bernama Tiurmalina Boru Sinaga (70). 

    Suasana semakin emosional. Ternyata korban adalah ibu kandung dari Aipda Simson Pakpahan, anggota Kompi 1 Batalyon-C Satbrimob Polda Sumut yang masuk dalam tim pencarian. Duka dan air mata Aipda Simson tak terbendung mendapati Jenazah ibunya yang menjadi korban longsor.

    Penemuan ini membawa duka mendalam bagi keluarga, sekaligus memunculkan rasa solidaritas semua anggota Brimob yang berada di lokasi. Meski diliputi suasana haru, personel tetap bekerja untuk kemanusiaan, memastikan proses evakuasi dilakukan dengan penuh kehormatan dan penghormatan kepada korban.

    “Dalam setiap bencana, ada duka yang harus diangkat, ada kepastian yang harus diberikan kepada keluarga. Hari ini kami bukan hanya menjalankan tugas sebagai aparat, tetapi sebagai sesama saudara yang merasakan kehilangan. Brimob akan selalu hadir — kuat di medan, tulus di hati,” kata AKP Alamsyah Surbakti, mewakili Dansat Brimob Polda Sumut, Selasa (2/12/2025).

  • Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Gandeng Kadin untuk Perkuat Ekosistem Usaha di Daerah

    Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Gandeng Kadin untuk Perkuat Ekosistem Usaha di Daerah

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk aktif menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dalam membangun ekosistem usaha yang sehat dan produktif di daerah. Menurutnya, kolaborasi antara Pemda dan Kadin merupakan kunci untuk memperkuat perekonomian daerah, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta membuka peluang bagi daerah untuk melaju lebih cepat.

    Saat memberikan materi pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia 2025 bertema “Kadin Bergotong Royong Memperluas Lapangan Kerja untuk Kesejahteraan dan Kemandirian Indonesia”, Mendagri menekankan pentingnya menghidupkan sektor swasta sebagai motor pertumbuhan daerah. Ia berharap dorongan tersebut mampu membuka ruang ekonomi baru sekaligus mengurangi ketergantungan daerah pada transfer pemerintah pusat.

    “Bagi rekan-rekan kepala daerah saya sampaikan, yang enggak memiliki insting bisnis, sudahlah undang saja teman-teman pengusaha itu. Mereka tergabung dalam asosiasi, ada namanya Kadin, setiap kabupaten [punya perwakilan], undang saja Kadin-nya datang,” katanya di The Park Hyatt Hotel, Jakarta, Senin (1/12/2025).

    Perbesar

    Mendagri Tito Karnavian minta Pemda gandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dalam membangun ekosistem usaha di daerah. (Foto: Humas Kemendagri)… Selengkapnya

    Mendagri menjelaskan bahwa banyak daerah memiliki potensi besar di sektor pariwisata, pertanian, perkebunan, hingga sumber daya alam. Namun, potensi tersebut belum optimal karena minimnya perspektif bisnis. Padahal, Indonesia memiliki kekayaan alam dan demografi yang sangat besar, sehingga peluang pengembangan usaha semakin terbuka jika dapat dikelola secara tepat.

    “Potensi kelautan apalagi belum tereksplor, bukan main [kekayaannya], dan belum lagi kita memiliki sebetulnya juga sumber daya manusia nomor empat terbesar jumlah penduduk, dan 69 persen usia produktif 15-64 tahun. Jadi potensi yang sangat luar biasa Indonesia,” terangnya.

    Tito menilai kepala daerah perlu memiliki kemampuan berpikir kewirausahaan agar mampu menemukan peluang pendapatan daerah secara kreatif. Bila kemampuan tersebut belum dimiliki, keterlibatan pelaku usaha lokal menjadi sangat penting. Karena itu, peran strategis Kadin perlu diperkuat sebagai mitra Pemda dalam mengidentifikasi peluang dan mempercepat pengembangan usaha.

    “Kumpulkan Kadin-nya ajak diskusi apa potensi wilayah kita, yang enggak terbayangkan oleh birokrat,” tambahnya.

    Perbesar

    Mendagri Tito Karnavian minta Pemda gandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dalam membangun ekosistem usaha di daerah. (Foto: Humas Kemendagri)… Selengkapnya

    Mendagri juga menyinggung contoh daerah yang mampu bertahan pada masa pandemi Covid-19, seperti Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tito menjelaskan bahwa DIY tetap mencatat pertumbuhan ekonomi positif karena memiliki basis sektor usaha dan UMKM yang kuat, dengan dukungan kebijakan yang pro-usaha. Dari pengalaman itu, ia menegaskan bahwa daerah hanya dapat melaju jika ekosistem usaha tumbuh.

    “Regulasi-regulasi dibuat pro untuk berusaha, itu dilakukan oleh Sri Sultan. Saya banyak belajar dari beliau dan beliau sukses. Beliau sukses membuat pertumbuhan ekonomi tetap positif di tengah gempuran Covid, data ini penting sekali,” terangnya.

    Lebih lanjut, Mendagri menekankan bahwa daerah tidak bisa mengandalkan pendapatan dari pemerintah pusat semata. Ia mengingatkan bahwa banyak Pemda memiliki porsi belanja pegawai dan operasional yang besar sehingga ruang fiskal untuk pembangunan strategis menjadi terbatas.

    Karena itu, Pemda perlu mendorong kemudahan berusaha melalui perizinan yang cepat dan efisien. Salah satunya melalui kehadiran Mal Pelayanan Publik (MPP) yang terbukti memangkas birokrasi dan memberikan kepastian bagi dunia usaha.

    “Sekarang jumlah Mal Pelayanan Publik ini, kalau lihat angkanya, sudah 296. Di Jawa hampir semua sudah punya. Di tempat-tempat, daerah-daerah yang ada Mal Pelayanan Publik, umumnya akan lebih mudah untuk berusaha,” tandasnya.

  • Kunjungi Lokasi Bencana di Padang Pariaman, Wamendagri Bima Arya Bawa Bantuan Logistik dan Kerahkan Dukcapil

    Kunjungi Lokasi Bencana di Padang Pariaman, Wamendagri Bima Arya Bawa Bantuan Logistik dan Kerahkan Dukcapil

    Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto meninjau langsung lokasi bencana banjir di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (1/12/2025). Selain menyalurkan bantuan logistik, Bima juga mengerahkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) ke lokasi bencana.

    Kehadiran pihak Dinas Dukcapil dimaksudkan untuk memberikan pelayanan pencetakan administrasi kependudukan (adminduk) kepada masyarakat terdampak. Layanan tersebut meliputi pencetakan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el), Kartu Keluarga (KK), Kartu Identitas Anak (KIA), Akta Lahir, Akta Kematian, dan dokumen kependudukan lainnya.

    Dalam kunjungan tersebut, Bima menegaskan pemerintah pusat akan bergerak cepat dan memastikan semua kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik. Hal ini, kata dia, sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.

    “(Hal) yang paling utama itu adalah bahan makanan, kemudian air bersih, obat-obatan, dan pakaian untuk keluarga. Itu paling pertama sekali,” katanya saat ditemui awak media di Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman.

    Perbesar

    Wamendagri datangi langsung lokasi bencana banjir di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (1/12/2025). (Foto: Humas Kemendagri)… Selengkapnya

    Bima menegaskan bahwa pemerintah menjamin upaya pencarian korban jiwa akan dilakukan secara maksimal dengan melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), serta seluruh tim aparat gabungan. “Semaksimal mungkin kita lakukan pencarian dengan berkoordinasi, sambil kemudian melakukan pendataan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Bima juga mendorong Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan pihak terkait untuk segera memperbaiki jaringan listrik di wilayah terdampak. Dia juga meminta masyarakat dan aparat untuk tetap waspada, meskipun berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) puncak curah hujan yang tinggi sudah terjadi pada November lalu.

    “Tapi tetap kita harus mengantisipasi. Jadi tetap waspada dan siaga. Semua perangkat-perangkat kebencanaan harus siaga,” imbuhnya.

    Bima mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan oleh Bupati Padang Pariaman dan jajaran yang telah memberikan pertolongan pertama dengan sigap. Dalam kesempatan tersebut, Bima juga menyalurkan bantuan kepada masyarakat setempat berupa beras, mi, dan kain sarung.

  • Muncul Usulan Kasus 16 Penjarah Minimarket di Sibolga Diselesaikan secara Restorative Justice

    Muncul Usulan Kasus 16 Penjarah Minimarket di Sibolga Diselesaikan secara Restorative Justice

    Liputan6.com, Jakarta Fraksi PKB DPRD Sumut meminta kepolisian untuk menerapkan restorative justice (RJ) kepada 16 terduga pelaku penjarahan minimarket di Kota Sibolga. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa kejadian tersebut berlatar belakang kondisi bencana alam.

    Hal itu diungkapkan Ketua Fraksi PKB DPRD Sumut, Zeira Salim Ritonga. Menurut Zeira, dalam kondisi bencana alam ini, Polres Sibolga disarankan lebih mendepankan kemanusiaan.

    “Saya kira pihak berwajib perlu melakukan restorative justice dalam pendekatan hukum untuk masyarakat, yang mengambil bahan pokok di minimarker di Kota Sibolga,” kata Zeira, Selasa (2/12/2025).

    Politikus PKB ini juga mengatakan, yang dilakukan warga hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka dalam kondisi bencana alam.

    “Saya kira apa yang dilakukan oleh masyarakat di Kota Sibolga merupakan keterpaksaan akan kebutuhan dan bahan makanan untuk bertahan hidup,” ujarnya.

    Wakil Ketua Komisi A DPRD Sumut itu juga menjelaskan, walaupun tidak dibenarkan untuk melakukan tindakan penjarahan, karena melanggar hukum. Tapi, ada faktor krisis pangan dihadapi masyarakat yang jadi korban bencana alam.

    “Kita harus memandang dari sisi krisis pangan akibat bencana. Untuk bertahan hidup,” Zeira berpendapat.

    Zeira mendorong pemerintah untuk segera melakukan penanganan bencana alam dengan cepat dan tepat. Terutama dalam pendistribusian bantuan logistik hingga fasilitas kesehatan.

    “Agar jangan terjadi hal serupa terulang kembali. Pemerintah harus cepat tanggap dalam menyalurkan bantuan makanan ke daerah yang terdampak parah banjir dan longsor,” Zeira menuturkan.

    Sebelumnya diberitakan, Satuan Reserse Kriminal Polres Sibolga mengamankan 16 orang terduga pelaku penjarahan minimarket di Kota Sibolga. Belasan orang itu merupakan korban bencana alam, dan mereka terdampak krisis pangan.

    “Benar ada 16 orang diamankan Polres Sibolga terkait dugaan penjarahan tersebut,” kata Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Sumut AKBP Siti Rohani Tampubolon, Senin (1/12/2025).

    Siti mengatakan 16 orang diamankan berinisial (20), SS (24), AZ (27), ZR (24), OFH (18), ART (19), DH (20), ISS (18), A (18), MS (18), BA (18), ER (21), DAM (18), ABS (18), D (18) dan BNH (17).

    “Lokasi yang telah dijarah, terdapat beberapa minimarket yang menjadi sasaran massa,” Siti menjelaskan.

    Siti mengungkapkan, ada 7 gerai minimarket yang dijarah, yakni Indomaret di Jalan Singamaraja depan SPBU Kebun Jambu. Indomaret di Jalan Suprapto, Indomaret di Jalan Sibolga-Barus.

    Lalu, Alfamidi di Jalan Singamaraja dan Alfamart di Jalan Imam Bonjol, di Jalan Suprapto dan Jalan Merpati, Kota Sibolga.

    Disinggung apakah ke-16 orang diamankan itu juga terlibat dalam penjarahan di Gudang Bulog Sarudik, Kota Sibolga, Siti mengatakan tidak.

    Siti mengimbau kepada masyarakat untuk tenang dan jangan terprovokasi terkait informasi tidak jelas. Karena, pemerintah dan TNI/Polri tengah melakukan pendistribusian secara maksimal ke titik-titik pengungsian dan lokasi terdampak bencana alam ini.

  • Modus 2 Selebgram Lampung Promosikan Judi Online Jaringan Kamboja, Polisi Sita Puluhan Rekening Penampung

    Modus 2 Selebgram Lampung Promosikan Judi Online Jaringan Kamboja, Polisi Sita Puluhan Rekening Penampung

    Liputan6.com, Lampung – Dua selebgram Lampung diringkus Tim Satgas Judi Online Polda Lampung lantaran diduga terlibat dalam promosi situs judi online jaringan internasional. Keduanya berinisial BNS (18), warga Pringsewu, dan IBP (24) asal Pesawaran.

    Direktur Ditreskrimsus Polda Lampung, Kombes Pol Dery Agung Wijaya mengatakan, kedua selebgram tersebut memanfaatkan popularitas mereka di media sosial untuk menyebarkan tautan situs judi online yang terhubung dengan jaringan Kamboja.

    “Modus mereka mempromosikan link judi online melalui akun Instagram dengan memposting dua kali setiap hari. Dari aktivitas itu, para tersangka mendapatkan fee setiap 15 hari,” ujar Dery, Senin (1/12/2025).

    Kasus itu terungkap dari patroli siber yang dilakukan Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Lampung terhadap beberapa akun Instagram yang dicurigai aktif mengiklankan situs perjudian. Kedua tersangka langsung diamankan dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

    Barang Bukti Disita

    Dari penangkapan tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti, antara lain 1 unit iPhone 11 warna kuning, 1 unit Vivo Y02T warna biru, 2 unit Realme 5i warna biru, Kartu SIM, akun WhatsApp, akun Instagram @belabella155b, Akun e-wallet berikut saldo dan uang tunai Rp1,9 juta.

    Para selebgram muda itu dijerat Pasal 27 ayat (2) jo. Pasal 45 ayat (3) UU No 1 Tahun 2024 tentang ITE, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara dan atau denda hingga Rp10 miliar.

     

  • Jenazah dari Kuburan Sampai Terangkat dan Terseret Masuk ke Rumah Warga

    Jenazah dari Kuburan Sampai Terangkat dan Terseret Masuk ke Rumah Warga

     

     

    Liputan6.com, Aceh Timur – Sesosok jenazah lengkap dengan kain kafan ditemukan warga masuk ke dalam rumah di Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur. Sapri, warga setempat, Senin (1/12/2025), seperti dikutip dari Antara memastikan, jenazah tersebut terangkat dari makam dan terbawa arus banjir hingga masuk ke dalam rumah warga.

    “Saya tidak menyangka melihat pemandangan seperti itu. Setelah banjir surut, pemilik rumah mulai membersihkan halaman. Ternyata ada mayat yang terseret masuk ke rumah,” katanya.

    Awalnya pemilik rumah mengira tumpukan kain di dalam rumahnya usai banjir, namun dia menyadari bahwa itu adalah mayat terbungkus kain kafan.

     

    Setelah warga setempat mencari tahu identitas jenazah tersebut, akhirnya ada keluarga yang mengaku mayat tersebut merupakan ibunya yang sudah meninggal satu tahun lalu, tetapi kondisinya masih utuh.

    “Bukan hanya itu, di daerah itu juga ditemukan mayat lagi mayat yang sudah dikubur terangkat dibawa arus banjir. Mayat yang sudah terbungkus kain kafan tersebut tersangkut di tiang,” kata Sapri.

    Sejumlah insiden tragis lainnya juga terjadi di Aceh Timur termasuk kejadian di mana satu keluarga terdiri lima orang meninggal dunia saat berusaha menerobos banjir untuk mencapai lokasi pengungsian di Kecamatan Madat, Aceh Timur.

    Kendaraan yang mereka tumpangi terseret arus kuat, dan upaya penyelamatan yang dilakukan warga sekitar tidak dapat mengimbangi derasnya air.

    “Arusnya sangat kuat dan datang tiba-tiba. Kami melihat mobil itu terguling beberapa kali sebelum hilang terbawa arus,” ujar Herawati, saksi mata.

     

    Sampai saat ini, Senin (1/12/2025), ribuan warga terdampak banjir di Kabupaten Aceh Timur mengungsi di tenda-tenda darurat. Korban banjir tersebut membutuhkan suplai makanan, air bersih, obat-obatan, dan selimut.

    “Kami kekurangan makanan dan air. Anak-anak mulai sakit karena udara dingin dan kondisi darurat yang tidak nyaman,” kata Yusnidar, pengungsi banjir.

    Akses Jalan ke Aceh Timur Lumpuh Total

    Akses menuju ke daerah pedalaman di Aceh Timur juga masih lumpuh total usai daerah tersebut dilanda banjir parah. Hal itu diungkap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur, Senin (1/12/2025).

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Timur Ashadi mengatakan, medan sulit serta kondisi yang belum stabil membuat operasi penyelamatan masyarakat terdampak banjir menjadi hal yang menantang bagi petugas.

    “Jumlah korban cukup banyak dan wilayah yang terdampak juga luas. Akses menuju daerah pedalaman, seperti Pante Bidari, lumpuh total. Kami memprioritaskan evakuasi korban selamat sambil terus mencari yang masih hilang,” katanya.

    Sementara itu, Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky memperkirakan korban jiwa akibat banjir di daerah itu mencapai 30 orang lebih. Korban meninggal dunia terbanyak di antaranya di Kecamatan Pante Bidari.

    “Kemarin juga dua korban telah dievakuasi serta di Peureulak Barat juga telah ditemukan yang sebelumnya hilang terseret arus saat menyelamatkan korban lainnya,” katanya.