Category: Liputan6.com Regional

  • Pemprov Jabar Punya Utang BPJS Kesehatan Rp311 Miliar, Gara-Gara Pilkada?

    Pemprov Jabar Punya Utang BPJS Kesehatan Rp311 Miliar, Gara-Gara Pilkada?

    Liputan6.com, Bandung – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat memiliki utang tunggakan iuran BPJS Kesehatan senilai Rp311 miliar kepada kabupaten dan kota.

    Terkait itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman mengungkap penyebab tunggakan iuran tersebut. Dia menjelaskan, kondisi itu disebabkan fiskal daerah yang bergeser untuk pembiayaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

    “Kenapa seperti ini? Karena tahun ini kan ada Pilkada serentak ya, dan itu perencanaannya di 2024. Kita kan membutuhkan anggaran cukup besar, jadi memang ada beberapa atensi kepentingan bersama yang harus diselesaikan, sementara fiskal kan terbatas,” ucapnya pada Selasa, 17 Juni 2025.

    Meski terjadi keterlambatan, Herman mengeklaim Pemprov Jawa Barat tidak mengabaikan pembiayaan jaminan kesehatan.

    “Tentu itu ada konsekuensinya pembiayaan. Tapi itu ada hal yang barangkali belum optimal, pembiayaannya BPJS. Tapi bukan berarti tidak penting, BPJS sangat penting, makanya kami sekarang akan seriusi kronologinya akan kami bedah seperti apa,” ucapnya.

    Adapun untuk saat ini, Pemprov Jawa Barat tengah memetakan proporsi kewajiban yang harus disalurkan kepada kabupaten dan kota sesuai dengan aturan dalam Undang-Undang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah (HKPD) yang baru.

    “Jangan-jangan ada yang miss, kabupaten dan kota merasa bantuan harus seperti tahun sebelumnya, padahal dengan HKPD ada konsekuensinya. Jadi akan kami formulasikan ulang pembagian dan solusinya,” pungkas Herman.

    Di sisi lain, Herman mengatakan bahwa tunggakan semacam itu bukanlah hal yang baru. Maka dari itu, dia memastikan bahwa layanan kesehatan akan tetap berjalan seperti biasa.

    “BPJS juga kan sering punya tunggakan ke RSUD. Jadi kita fair. Kami punya tunggakan, dan akan kami selesaikan,” tandasnya.

    Penulis: Arby Salim

     

    Duel Berdarah 2 Pemuda di Ruang Karaoke, 1 Tewas

  • Simak, Kalender Jawa dan Weton Hari Ini 22 Juni 2025

    Simak, Kalender Jawa dan Weton Hari Ini 22 Juni 2025

    Liputan6.com, Bandung – Kalender Jawa merupakan sistem penanggalan tradisional yang masih digunakan hingga kini terutama oleh masyarakat Jawa dan sekitarnya. Meskipun zaman sudah modern, keberadaan kalender ini tetap dianggap penting dalam berbagai aspek kehidupan.

    Mulai dari kegiatan spiritual, adat, hingga penentuan waktu yang dianggap baik atau kurang baik. Salah satu bagian penting dari kalender Jawa adalah weton, yaitu gabungan antara hari dalam kalender Masehi dan pasaran Jawa.

    Sebagai informasi, pasaran Jawa berjumlah lima di antaranya Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Adapun pada Minggu, 22 Juni 2025, berdasarkan kalender Jawa bertepatan dengan tanggal 26 Besar 1958

    Sementara itu, wetonnya jatuh pada Minggu Kliwon yang dianggap memiliki arti dan karakter tersendiri. Bagi sebagian masyarakat, mengetahui weton sangat penting karena dapat memberikan gambaran tentang watak dan potensi seseorang.

    Kemudian digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan hari baik untuk berbagai keperluan seperti pernikahan, pindah rumah, atau memulai usaha. Weton Minggu Kliwon dipercaya memiliki sifat-sifat tertentu yang mencerminkan kepribadian seseorang.

    Contohnya memiliki sifat karismatik, pandai berbicara, dan mampu memikat perhatian orang lain. Orang dengan weton ini biasanya mudah bergaul, disukai oleh banyak orang, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

  • Meriahnya Ulang Tahun Jokowi di Solo, Warga dan Relawan Pesta Nasi Tumpeng

    Meriahnya Ulang Tahun Jokowi di Solo, Warga dan Relawan Pesta Nasi Tumpeng

    Usai pembacaan doa, Jokowi dan keluarganya pamit dan kembali masuk ke dalam rumah. Kemudian prosesi dilanjutkan dengan pembagian nasi tumpeng dan kue ulang tahun kepada para pengunjung. Mereka pun sempat saling berebut untuk mendapatkannya.

    Momen  perayaan Jokowi ulang tahun itu dilanjutkan dengan pembagian bingkisan sembako dan amplop kepada para penarik becak di Solo. Puluhan penarik becak itu tampak antre dengan masing-masing becaknya di depan rumah Jokowi.

    Salah satu relawan Jokowi, Sulaatri mengaku datang dari Boyolali bersama teman-teman relawan untuk ikut merayakan ulang tahun mantan Presiden RI dua periode di kediamannya. “Memang niat ke sini untuk ulang tahun Pak Jokowi. Ini tadi ke sini bareng rombongan relawan Prawiro Militan sekitar 100 orang,” kata dia.

    Dalam kesempatan itu, Sulastri juga memberikam ucapan selamat dan mendoakan Jokowi agar panjang umur dan sehat selalu. “Pokoknya semoga sehat selalu, panjang umur, bahagia bersama dengan keluarga dan semakin sukses,” harapnya.

     

  • Bannang-Bannang, Kue Tradisional Makassar Mewakili Keindahan dalam Gulungan Benang Manis

    Bannang-Bannang, Kue Tradisional Makassar Mewakili Keindahan dalam Gulungan Benang Manis

    Liputan6.com, Jakarta – Di antara sekian banyak kue tradisional Nusantara yang menggoda lidah dan menawan pandangan, Bannang-Bannang muncul sebagai salah satu ikon kuliner Makassar yang tak lekang oleh waktu. Nama Bannang-Bannang sendiri dalam bahasa Bugis-Makassar berarti benang-benang.

    Gulungan tipis menyerupai benang atau jaring halus yang membentuk spiral memikat, seolah-olah ditenun oleh tangan halus seorang seniman kuliner tradisional Makassar. Dibuat dari bahan dasar gula merah, tepung beras, dan santan, kue ini bukan sekadar sajian kering biasa, melainkan simbol warisan budaya yang lekat dengan nilai-nilai tradisi dan estetika masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya Makassar.

    Bentuknya yang rumit dan proses pembuatannya membutuhkan ketelitian tinggi menunjukkan bahwa Bannang-Bannang bukan hanya camilan, melainkan perwujudan dari ketekunan dan kesabaran dalam warisan kuliner lokal.

    Bannang-Bannang biasanya disajikan dalam berbagai hajatan penting seperti pernikahan, khitanan, hingga pesta adat lainnya, di mana kehadirannya di atas nampan sajian menjadi lambang kemanisan hidup dan keterikatan antar manusia layaknya jalinan benang.

    Tak heran jika kue ini memiliki filosofi mendalam, bahwa hidup yang indah adalah hasil dari benang-benang kecil kehidupan yang saling bersilangan dengan harmoni. Teksturnya yang renyah di luar namun meleleh perlahan saat dikunyah menambah nilai sensual dari setiap gigitannya.

    Rasa manis yang kuat namun tidak menusuk menjadikan Bannang-Bannang cocok dinikmati bersama teh atau kopi pahit, menciptakan harmoni rasa yang sempurna dalam satu momen kehangatan.

    Proses pembuatan Bannang-Bannang juga menjadi daya tarik tersendiri yang memperlihatkan keterampilan turun-temurun dari para perempuan Bugis-Makassar. Adonan kue yang telah dibuat akan dituangkan ke dalam wajan panas melalui cetakan khusus yang menghasilkan pola seperti jaring atau benang-benang halus.

  • Tersangka Manfaatkan Kelemahan Mbah Tupon untuk Kuasai 2 Sertifikatnya

    Tersangka Manfaatkan Kelemahan Mbah Tupon untuk Kuasai 2 Sertifikatnya

    Pada April 2024, atas perintah BR, Mbah Tupon diminta menemui TK dan diajak ke Banguntapan untuk menandatangani dokumen. Masih di bulan yang sama. Mbah Tupon dipertemukan VW di Krapyak, Sewon dengan tujuan sama, menandatangani dokumen yang diketahui kemudian adalah akta jual beli (AJB) fiktif.

    ‘Di Krapyak, Mbah Tupon dan istrinya langsung diajak masuk ke dalam rumah seperti kantor dan diminta tanda tangan oleh VW tanpa pernah dibacakan apa isi dari dokumen tersebut,” katanya.

    Oleh para tersangka, sertifikat nomor 24451 ini kemudian dialih namakan atas IF yang merupakan istri MA lewat notaris AH. Sertifikat ini kemudian diagunkan ke bank senilai Rp2,5 miliar oleh MA dengan penjamin IF istrinya. Sedangkan sertifikat nomor 24452, dengan menggunakan akta palsu No. 145/2022 digadaikan VW senilai Rp150 juta.

    “Dilihat dari modus operasinya, kami pastikan semua tersangka sudah mengenal karena terus berkoordinasi. Dari tindak kejahatan penipuan, penggelapan dan pemalsuan para pelaku mendapatkan uang mulai puluhan sampai ratusan juta,” papar Kombes Idham.

    Polisi menjerat pasal 378 KUHP tentang penipuan, Pasal 372 KUHPidana (penggelapan), Pasal 263 dan 266 KUHP (pemalsuan). Kemudian ada pasal 3, 4 dan 5 Undang-Undang Nomor 08 Tahun 2010 tentang pencucian uang dengan ancaman hukuman bervariasi dari empat sampai 20 tahun penjara.

    Kepala Bidang Pengendalian dan Penanganan Sengketa Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bantul, Yuni Andriyastuti mengatakan dalam kasus ini pihaknya menunggu putusan hukum inkrah dari pengadilan.

    “Perubahan sertifikat ke Mbah Tupon akan kami lakukan setelah adanya keputusan hukum dari kasus ini dari pengadilan,” paparnya.

    Di hadapan wartawan pada Kamis (19/6/2025) malam, Mbah Tupon sangat berharap kedua sertifikat yang dibawa oleh orang-orang yang dulu dikenal baik dan bersedia membantu proses pecah belahnya segera dikembalikan.

    Kuasa hukumnya, Sukiratnasari mengakui atas gugatan hukum dari MA, Mbah Tupon masih bingung karena proses hukum pidananya belum selesai namun sudah digugat perdata.

  • Makna Daun Dadap dalam Tradisi Among-Among di Cilacap

    Makna Daun Dadap dalam Tradisi Among-Among di Cilacap

    Liputan6.com, Cilacap – Daun dadap menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi among-among di Cilacap. Selain digunakan dalam among-among, daun dadap juga kerap hadir dalam ritual bersih desa dan upacara panen, dipercaya membawa perlindungan dan keberuntungan.

    Mengutip dari berbagai sumber, masyarakat di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, masih mempertahankan tradisi among-among sebagai bagian dari kehidupan budaya dan spiritual mereka. Tradisi ini dilaksanakan secara turun-temurun dengan tujuan menjaga nilai-nilai religius.

    Among-among juga merupakan sebuah bentuk penghormatan terhadap alam dan leluhur yang diyakini memengaruhi kehidupan sehari-hari. Daun dadap menjadi salah satu elemen penting dalam pelaksanaan among-among.

    Tanaman dengan nama ilmiah erythrina variegata ini sering digunakan sebagai bagian dari sajen dan perlengkapan ritual. Dalam kepercayaan masyarakat setempat, daun dadap memiliki kekuatan spiritual yang mampu memberikan perlindungan dari marabahaya sekaligus mendatangkan keberuntungan.

    Penggunaan daun dadap tidak terbatas pada tradisi among-among. Masyarakat Cilacap juga memanfaatkannya dalam ritual bersih desa dan upacara panen.

    Dalam konteks bersih desa, daun ini dianggap sebagai simbol pembersihan energi negatif dan pemanggilan berkah. Sementara dalam upacara panen, kehadirannya menjadi tanda syukur atas hasil bumi yang melimpah.

    Fungsi daun dadap dalam berbagai ritual tersebut tidak lepas dari kepercayaan masyarakat akan hubungan antara manusia dan alam. Tanaman ini dipandang sebagai perantara yang menghubungkan dunia nyata dengan alam spiritual.

     

  • Keindahan Telaga Cebong, Wisata Alam Mempesona di Wonosobo

    Keindahan Telaga Cebong, Wisata Alam Mempesona di Wonosobo

    Liputan6.com, Bandung – Wonosobo dikenal sebagai salah satu daerah dengan keindahan alam yang memukau. Suasana sejuk, udara segar, serta lanskap perbukitan menjadikan Wonosobo sebagai destinasi ideal untuk healing atau mencari ketenangan dari hiruk-pikuk kehidupan kota.

    Kemudian banyak wisatawan datang ke daerah ini bukan hanya untuk sekadar berlibur tetapi juga untuk menyegarkan pikiran dan menikmati keindahan wisata alam yang masih asri. Salah satu daya tarik utama Wonosobo adalah banyaknya telaga indah yang tersebar di berbagai wilayah.

    Telaga Menjer, misalnya menjadi destinasi favorit karena memiliki air jernih dikelilingi perbukitan hijau dan kebun teh yang luas. Ketika pagi hari tiba, kabut tipis sering menyelimuti permukaan air menciptakan suasana tenang dan menenangkan.

    Selain Telaga Menjer terdapat juga Telaga Warna yang menjadi ikon wisata Wonosobo. Tempat tersebut dikenal dengan fenomena perubahan warna airnya sehingga telaga ini sering tampak kehijauan atau kebiruan tergantung pantulan cahaya matahari.

    Ada pula Telaga Cebong yang berada di kaki Gunung Sikunir tempat ini menawarkan keindahan telaga berlatar pegunungan dengan udara sangat sejuk. Pemandangan alam dan suasana sunyi di malam hari menambah pengalaman healing lebih berkesan.

    Aktivitas seperti berjalan kaki di tepi telaga, naik perahu, memancing, atau bahkan hanya duduk diam mendengarkan suara alam mampu mengembalikan energi positif dalam diri seseorang.

  • Kurangi Dampak Abu Vulkanik Gunung Raung, Warga Banyuwangi Diimbau Gunakan Masker

    Kurangi Dampak Abu Vulkanik Gunung Raung, Warga Banyuwangi Diimbau Gunakan Masker

    Liputan6.com, Banyuwangi – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengimbau kepada masyarakat Banyuwangi yang berada di wilayah sekitar Gunung Raung dan wilayah selatan agar menggunakan masker untuk mengurangi dampak dari erupsi semburan abu vulkanik.

    Disampaikan oleh Prakirawan BMKG Kelas III Banyuwangi, Ganis Dyah Limaran, berdasarkan update pengamatan langsung pada Kamis, (19/6/2025), jika aktivitas vulkanologi Gunung Raung masih ada erupsi di kolom abu teramati kurang lebih 2000 meter diatas puncak.

    “Dan saat ini Gunung Raung berada dalam status Level 2 atau waspada,” jelasnya, Jumat (20/6/2025).

    Kemudian, masih kata Ganis, diprakirakan beberapa jam kedepan, sebaran debu atau abu vulkanik Gunung Raung menuju ke arah tenggara sehingga barat daya Banyuwangi. Dari hal tersebut akan berdampak pada wilayah-wilayah yang dilalui oleh abu.

    “Wilayah yang terdampak seperti, Sempu, Genteng hingga mencapai Siliragung,” terangnya.

    Sedangkan, untuk wilayah sebaliknya yakni wilayah utara seperti Banyuwangi dan sekitarnya tidak akan terdampak oleh abu vulkanik. Hal tersebut didukung oleh hasil paper tes yang dilakukan di Bandara Banyuwangi, yang mana abu tidak sampai ke wilayah Banyuwangi.

    “Khususnya dengan kecepatan angin yakni 10 knots atau 20 kilometer per jam untuk pergerakan dari debu vulkanik menuju ke selatan hingga barat daya,” papar Ganis.

    Melihat kondisi itu, BMKG mengimbau, agar masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Raung selalu waspada. Bagi pendaki diperingatkan agar tidak mendekati bahkan bermalam dipusat erupsi di kawah atau kaldera maupun puncak gunung dengan radius 3 Kilometer.

    Tak hanya itu, Ganis menambahkan, adanya debu vulkanik dapat mengganggu kesehatan terutama sistem pernapasan, termasuk visibilitas atau jarak pandang yang akan mempengaruhi penerbangan.

    “Oleh sebab itu, masyarakat sekitar gunung raung seperti Songgon, Kalibaru dan lainya, termasuk masyarakat yang wilayahnya dilalui oleh persebaran debu vulkanik Gunung Raung bisa menggunakan masker,” imbaunya.

    “Tetap pantau update informasi terbaru BMKG terkait sebaran erupsi Gunung Raung yang bisa di akses melalui Instagram, Telegram maupun X,” imbuhnya.  

     

    Kondisi Arus Mudik 2025 di Tol dan Jalur Pantura Pemalang Jateng

  • Sekubal, Warisan Rasa Lampung Melekat Erat dalam Setiap Lapisan Ketan dan Santan

    Sekubal, Warisan Rasa Lampung Melekat Erat dalam Setiap Lapisan Ketan dan Santan

    Sekubal tidak hanya memiliki rasa yang menggoda dengan tekstur kenyal dan rasa gurih dari santan yang menyerap hingga ke dalam, tetapi juga menyimpan simbol filosofi masyarakat Lampung tentang ketekunan dan kesabaran.

    Setiap lapis dalam proses pembuatannya menggambarkan nilai kerja keras, keterikatan keluarga, dan penghormatan terhadap leluhur. Di masa lalu, Sekubal kerap dijadikan sebagai bekal perjalanan jauh atau hantaran pernikahan, karena daya tahannya yang cukup lama.

    Dalam tradisi Lebaran, Sekubal menjadi suguhan istimewa yang dihidangkan bersama serundeng kelapa, rendang, atau gulai, menciptakan kombinasi rasa yang tak terlupakan. Bahkan, hingga kini, banyak keluarga di Lampung yang tetap mempertahankan tradisi membuat Sekubal sendiri, sebagai wujud pelestarian budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.

    Sayangnya, seiring dengan bergesernya pola hidup modern dan semakin jarangnya masyarakat yang membuat makanan tradisional secara manual, eksistensi Sekubal mulai mengalami tantangan. Banyak generasi muda yang mengenal makanan cepat saji lebih dalam daripada kudapan-kudapan adat seperti Sekubal.

    Namun demikian, beberapa komunitas pecinta kuliner tradisional di Lampung kini mulai bergerak, mengadakan festival makanan, pelatihan membuat Sekubal, hingga menjadikannya sebagai oleh-oleh khas daerah yang dijual secara daring.

    Upaya-upaya semacam ini menjadi harapan baru untuk menjaga Sekubal tetap hidup dan dikenal luas, bukan hanya oleh masyarakat Lampung, tetapi juga oleh seluruh penjuru Indonesia, bahkan dunia. Sebab, Sekubal bukan sekadar makanan, melainkan cerminan jati diri dan kebanggaan dari tanah Sai Bumi Ruwa Jurai.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Gunung Raung Erupsi, Warga Diimbau Jauhi Puncak Kawah

    Gunung Raung Erupsi, Warga Diimbau Jauhi Puncak Kawah

    Liputan6.com, Banyuwangi – Gunung Raung yang berada di perbatasan tiga kabupaten yaitu Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur kembali menunjukkan aktivitasnya dengan erupsi pada hari Jumat, 20 Juni 2025, pukul 02.24 WIB.

    Erupsi kali ini menghasilkan kolom abu setinggi sekitar 1.000 meter di atas puncak, atau sekitar 4.332 meter di atas permukaan laut.

    Menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Raung, Burhan Althea, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang, condong ke arah selatan. Kata dia, erupsi  Gunung Raung berlangsung secara menerus.

    “Rekaman seismik juga menunjukkan dominasi tremor menerus dengan amplitudo maksimum 5 mm, menandakan aktivitas vulkanik yang sedang berlangsung,” ujar Burhan Jumat (20/6/2025).

    Burhan mengatakan, hingga laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung. Saat ini, status Gunung Raung berada pada Level II (Waspada). Oleh karena itu, masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau untuk tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer.

    “Selain itu, warga juga kami minta untuk tidak menuruni kaldera dan bermalam di kawasan kawah demi keselamatan,” paparnya.

    Burhan menambahkan, pihaknya terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Raung dan akan memberikan informasi terbaru jika ada perubahan status atau rekomendasi lebih lanjut.

    “Masyarakat di sekitar lereng Gunung Raung diharapkan tetap tenang namun waspada, serta mengikuti arahan dari petugas,” pungkasnya.

     

    Satgas Pangan Cek Ketersediaan Bahan Pokok di Pasar Tradisional jelang Lebaran Idul Fitri 2025