Category: Liputan6.com Regional

  • Tari Mondinggo, Tarian Tradisional Buton Representasi Kehidupan Agraris dan Maritim

    Tari Mondinggo, Tarian Tradisional Buton Representasi Kehidupan Agraris dan Maritim

    Tari mondinggo diiringi musik menggunakan alat musik tradisional seperti ganda. Alat musik ini berfungsi sebagai alat musik perkusi utama.

    Kemudian, alat musik dere-dere digunakan untuk menghasilkan melodi pengiring dalam pertunjukan tari tersebut. Kecapi Buton juga berfungsi memberikan dasar harmoni yang melengkapi iringan musik tari mondinggo.

    Sanggar-sanggar tari di Baubau aktif melatih generasi muda dalam pelestarian tari mondinggo. Pemerintah daerah telah memasukkan tarian ini ke dalam kurikulum muatan lokal sebagai upaya pelestarian budaya.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Kemenpar Genjot Pemerataan Wisata Melalui Program Banyuwangi-Bali Barat-Bali Utara

    Kemenpar Genjot Pemerataan Wisata Melalui Program Banyuwangi-Bali Barat-Bali Utara

    Liputan6.com, Banyuwangi – Kementerian Pariwisata terus mematangkan pengembangan program pariwisata Banyuwangi – Bali Barat – Bali Utara (3B). Hal ini sebagai upaya untuk mendorong pemerataan distribusi wisatawan dan peningkatan ekonomi di ketiga area tersebut. Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata Hariyanto mengungkapkan keseriusan pihaknya dalam menjalankan program pariwsata 3B. Pengembangan wisata 3B, menurut dia, menjadi bagian strategi penting untuk mendorong distribusi pariwisata secara merata.

    “Bahkan tanggal 22 Juni nanti kami akan mengundang kembali pihak-pihak terkait di wilayah 3B untuk membahas percepatan program, lebih massif. Agar program ini bisa segera berjalan,” kata Hariyanto saat meluncurkan Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Pantai Grand Watu Dodol, Banyuwangi Kamis (19/6/2025).

    Saat ini, kata Hariyanto, Pulau Bali telah mengalami over concentrated tourism di Bali bagian selatan. Adanya pariwisata 3B untuk memecah konsentrasi tersebut dan mendistribusi wisatawan untuk pemerataan pariwisata. “Salah satu cara mendistribusikan wisatawan ke wilayah 3B yakni melakukan strategi promosi tentang Banyuwangi dan Bali Barat-Bali Utara. Bahkan kita tidak perlu menunggu semua infrastruktur siap dulu. Lakukan apa yang bisa dengan fasilitas yang sudah tersedia,” imbuhnya.

    Sementara itu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan Banyuwangi siap untuk melaksanakan kolaborasi pengembangan pariwisata 3B. Saat ini sejumlah persiapan telah dilakukan Banyuwangi mulai dari membuat paket wisata hingga membangun konektivitas antar wilayah 3B, salah satunya dengan kapal cepat. “Sejumlah agen travel Banyuwangi sudah siap dengan paket-paket wisata 3B. Operasional kapal cepat juga siap untuk dijalankan tinggal menunggu kesiapan di wilayah Bali,” kata Ipuk.

    Ipuk pun berharap pariwisata 3B bisa segera terealisasi dalam waktu dekat. Ia yakin paket wisata 3B bisa semakin memajukan pariwisata di masing-masing wilayah. “Banyuwangi sudah siap, bandara, pelabuhan, hotel dan homestay kami sudah memadai, serta agenda di Banyuwangi, bahkan juga sudah cukup banyak. Kulinernya juga menarik dan beragam,” jelasnya.

     

  • PHRI Usul Wacana Pemkot Bandung soal Insentif Khusus Hotel Bintang 3 Disalurkan ke Karyawan

    PHRI Usul Wacana Pemkot Bandung soal Insentif Khusus Hotel Bintang 3 Disalurkan ke Karyawan

    Sebelumnya, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyebut hotel bintang 3 banyak mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dan menjadi kelompok yang paling rentan, padahal harga sewanya cenderung lebih rendah dibandingkan hotel bintang 4 atau 5. 

    “Kondisi mereka paling memprihatinkan,” katanya dalam keterangan pers beberapa waktu lalu, (10/6/2025).

    Penurunan itu teramati saat momen libur panjang Idul Adha, tanggal 6-9 Mei lalu. Farhan mengatakan, hanya satu hari yang menunjukkan tingkat hunian 100 persen, yaitu pada Sabtu, sehari setelah Idul Adha.

    “Sisanya langsung turun tajam. Hari Minggu dan Senin hanya 50 persen. Ini sangat memprihatinkan,” ungkap Farhan.

    Ia menilai kondisi ini menjadi sinyal kuat bahwa pelaku industri pariwisata di Bandung membutuhkan insentif maupun program strategis untuk menarik wisatawan. Pemkot Bandung akan menyelenggarakan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di hotel-hotel di kota Bandung khususnya hotel bintang 3.

    “Saatnya kita berikan insentif pada pelaku industri pariwisata. Ini penting agar sektor ini bisa bertahan,” tuturnya.

    Sektor perhotelan, kata Farhan, merupakan salah satu industri terbesar yang menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan juga menyediakan lapangan pekerjaan.

    “Kita harus memastikan APBD bisa menggerakkan ekonomi, salah satunya melalui kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition),”katanya.

    Pemkot Bandung akan memberikan berbagai bentuk insentif kepada hotel bintang 3, namun dengan syarat tertentu. Salah satunya, hotel penerima insentif tidak boleh melakukan PHK terhadap karyawannya. 

    Dukungan ini, menurut Farhan, bukan sekadar formalitas. Ia ingin memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar menyentuh kebutuhan industri perhotelan secara langsung. 

    “Bukan setengah hidup lagi. Kita dukung habis-habisan industri hotel di Bandung,” tambahnya.

     

    Penulis: Arby Salim

  • Bersolek Jadi Waterfront City, Pemkot Cimahi Bakal Bangun Jogging Track Susuri Sungai

    Bersolek Jadi Waterfront City, Pemkot Cimahi Bakal Bangun Jogging Track Susuri Sungai

    Liputan6.com, Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi berencana membangun jalur jogging track sebagai bagian dari penataan kawasan sungai di Kota Cimahi, Jawa Barat.

    Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira saat melakukan pemantauan saat menyusuri jalan di sepanjang sungai. Penyusuran tersebut, kata Adhitia, dilakukan dari ruas Jalan Jend. Amir Machmud hingga Plaza Rakyat Pemkot Cimahi.

    “Nanti ada semacam jogging track dari Jalan Amir Machmud dengan akhir di Pemkot Cimahi dari dua sisi. Namun ada jalur terputus karena beberapa bangunan menghalangi dan harus kita bebaskan ke depannya,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Jumat, 20 Juni 2025.

    Menurut dia, sejauh ini, kondisi sungai di kawasan tersebut cukup baik. Dengan demikian, Adhitia menilai konsep itu realistis untuk diterapkan.

    “Tidak ada sampah menumpuk, air mengalir dengan baik, material sedimen wajar pasti ada apalagi di area tikungan,” ungkapnya.

    Sebelumnya, kata Adhitia, Pemkot Cimahi sudah memiliki konsep untuk penataan kawasan tersebut sejak 2012.

    “Ternyata konsep waterfront city penataan di Sungai Cimahi sudah dibuat sejak 2012. Nanti di-review lagi apakah masih bisa diterapkan atau perlu ada penyesuaian,” tutur dia.

    Sementara terkait anggaran, Adhitia tak menampik penerapan konsep tersebut memang membutuhkan anggaran yang cukup besar.

    “Untuk pembangunan butuh anggaran besar, tapi minimal jalan dulu. Nanti kita masukkan ke dalam tubuh RPJMD Kota Cimahi 2025-2029, soal dieksekusi di tahun mana ya kita lihat struktur anggaran dan kemampuan anggaran Kota Cimahi,” tandasnya.

    Di sisi lain, Adhitia mengeklaim konsep penataan tersebut ditujukan untuk memuliakan sungai. “Kita perlu mengedukasi masyarakat untuk memuliakan sungai,” jelasnya.

     

    Penulis: Arby Salim

  • Libur Panjang di Bandung, Ada ‘Galactic Glow’ Wahana Luar Angkasa Tengah Kota  

    Libur Panjang di Bandung, Ada ‘Galactic Glow’ Wahana Luar Angkasa Tengah Kota  

    Liputan6.com, Bandung – Libur panjang telah tiba dan Kota Bandung memang tak pernah kehabisan sensasi sebagai tempat destinasi. Salah satunya sensasi berada di luar angkasa. Berlokasi Sky Level Paris Van Java hadirkan pengalaman wisata malam yang spektakuler melalui event Galactic Glow 2025. 

    Mengusung tema “Wonders Beyond the Light,” pameran cahaya imersif ini dibuka pada 28 Mei hingga 31 Agustus 2025. 

    “Galactic Glow tahun ini hadir dengan konsep yang lebih futuristic, serta ada tambahan beberapa area yang sebelumnya tidak ada. Dijamin membuat pengunjung terpukau,” ujar salah satu pengelola Galactic Glow, Dimas, dalam siaran Diskominfo Kota Bandung, 27 Juni 2025.

    Setelah kesuksesan tahun sebelumnya, tahun ini Galactic Glow hadir dengan konsep dan visual yang lebih kaya serta mendalam. Pengunjung akan diajak menikmati instalasi cahaya seperti moonlite walk, laser cosmic, waterfall of stars, dan neon galaxy tree memancarkan atmosfer galaksi yang memukau. 

    “Kita menyulap area pusat perbelanjaan menjadi ruang eksplorasi bertema luar angkasa. Mengajak kamu menikmati dunia antariksa di Kota Bandung,” tambah Dimas. 

     

    Saat masuk area pengunjung akan disuguhkan dengan spot-spot foto yang instragramable. Di sini dihadirkan indahnya matahari, bola dunia, astronot dengan roketnya hingga planet-planet ukuran besar dan terkecil dengan cahaya lampu-lampu yang indah bikin serasa berada di luar angkasa.

    Kerennya, saat ini ada juga Galactic Studio berupa workshop. Pengunjung bisa membuat planet sendiri mulai dari galactic painting sampai face painting. 

    Dimas berharap, hal itu bisa menambah daya tarik wisata malam di Kota Bandung. hususnya sebagai alternatif hiburan keluarga dan generasi muda yang menyukai konten visual serta pengalaman interaktif.

    So! Buat kamu yang masih bingung ke mana habiskan liburan? Sini!! Rasakan sensasi luar angkasa di tengah Kota Bandung. Untuk harga tiket weekday Rp40.000 dan Rp55.000 untuk weekend serta hari libur nasional. 

    Buka setiap hari, weekday pukul 17.00- 22.00 WIB, weekend pukul 17.00-23.00 WIB.

  • Jelang Piala Presiden di Kabupaten Bandung, Persib Punya Pemain Kakak-Adik Teranyar

    Jelang Piala Presiden di Kabupaten Bandung, Persib Punya Pemain Kakak-Adik Teranyar

    Persib baru saja mengumumkan perekrutan Al Hamra Hehanussa. Bek yang musim lalu berbaju Persik Kediri ini bersyukur bisa memperkuat klub kebanggaan Bobotoh tersebut.

    Sebelum bergabung dengan Persib, Hamra bermain dua setengah musim bersama Persik dengan 68 kali penampilan serta mencetak 5 gol dan 3 assist. 

    “Alhamdulillah, bisa bergabung dengan Persib. Ini hal yang tidak disangka-sangka. Jadi, saya sangat bersyukur bisa ada di sini. Ini momen terbaik karena untuk pertama kali memperkuat tim besar seperti Persib,” kata pemain kelahiran 1 Juli 1999 tersebut.

    Hamra terkesan dengan ketertarikan Persib yang memiliki sederet prestasi dan dukungan besar dari Bobotoh.

    “Persib, tim besar di Indonesia yang juga punya suporter besar dengan atmosfer pertandingannya selalu bagus dan luar biasa. Itu jadi pertimbangan buat datang ke sini. Persib sudah dua kali juara beruntun, insyaAllah, saya ingin bantu PERSIB jadi juara untuk ketiga kalinya,” harapnya.

     

     

     

  • Dieng, Rekomendasi Tempat Libur Sekolah Penuh Keajaiban Alam dan Budaya

    Dieng, Rekomendasi Tempat Libur Sekolah Penuh Keajaiban Alam dan Budaya

    Festival Dieng Culture Festival yang diadakan setiap tahun bahkan menjadikan upacara ini sebagai salah satu puncak acaranya, lengkap dengan pertunjukan seni, pelepasan lampion, hingga jazz di atas awan yang menambah pesona malam dingin di sana.

    Tidak lengkap rasanya berlibur ke Dieng tanpa menyambangi Telaga Warna dan Telaga Pengilon yang letaknya berdampingan namun memiliki karakter sangat berbeda. Telaga Warna memikat dengan warna airnya yang bisa berubah-ubah karena kandungan sulfur di dasarnya, sementara Telaga Pengilon dikenal karena kejernihannya yang nyaris menyerupai cermin raksasa alami.

    Keduanya memberikan kesan damai yang dalam, apalagi jika dinikmati saat matahari pagi mulai menembus celah-celah pohon, memantulkan bayangan pepohonan di permukaan air yang tenang. Dari sini, perjalanan bisa dilanjutkan ke Batu Pandang Ratapan Angin, sebuah spot yang menyajikan panorama telaga dari ketinggian.

    Duduk di atas batu sambil merasakan hembusan angin pegunungan, melihat telaga dari kejauhan, dan menyaksikan awan bergerak perlahan adalah bentuk meditasi alami yang menenangkan jiwa dan pikiran. Liburan ke Dieng bukan hanya sekadar melepas penat atau mengisi waktu luang, melainkan sebuah perjalanan menyeluruh menyentuh fisik, batin, dan budaya.

    Ia mengajarkan tentang kesederhanaan hidup di dataran tinggi, tentang bagaimana alam dapat menjadi guru terbaik, dan tentang betapa kayanya negeri ini dengan segala pesonanya.

    Ketika kembali dari Dieng, setiap orang seolah membawa pulang sepotong awan, sejumput kabut, dan segenggam pengalaman yang tak tergantikan. Maka tidak berlebihan jika seseorang menyebut liburan ke Dieng sebagai perjalanan menuju negeri para dewa tempat di mana alam, manusia, dan budaya saling berpadu dalam harmoni yang sempurna.

     

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Gendang Beleq, Irama Sakral dari Lombok Menyuarakan Semangat dan Tradisi Leluhur

    Gendang Beleq, Irama Sakral dari Lombok Menyuarakan Semangat dan Tradisi Leluhur

    Makna Gendang Beleq tidak hanya sebatas pada pertunjukan musik atau hiburan semata. Ia membawa filosofi hidup masyarakat Lombok yang menjunjung tinggi solidaritas, kerja sama, dan penghormatan terhadap nilai-nilai spiritual.

    Dalam beberapa konteks upacara adat, seperti Nyongkolan prosesi pernikahan adat Sasak. Gendang Beleq menjadi pengiring utama rombongan pengantin pria yang berjalan menuju rumah mempelai wanita.

    Musik yang ditabuh bukan sekadar irama pengiring, melainkan doa dan restu yang dilantunkan melalui dentuman gendang dan irama gamelan. Dalam konteks lain seperti prosesi kematian atau Ngaben Sasak, Gendang Beleq justru menyuarakan penghormatan terakhir kepada arwah leluhur, mengiringi jiwa menuju alam baka dengan lantunan yang sarat makna spiritual.

    Kesakralan inilah yang menjadikan setiap nada dan gerakan dalam Gendang Beleq sebagai bahasa non-verbal yang dimengerti oleh hati, bukan hanya oleh telinga.Di tengah arus modernisasi dan gempuran budaya global, keberadaan Gendang Beleq tetap berdiri kokoh sebagai identitas budaya masyarakat Sasak.

    Pemerintah daerah maupun komunitas adat di berbagai desa di Lombok berupaya menjaga eksistensi kesenian ini melalui pelatihan generasi muda, festival budaya tahunan, hingga pengenalan dalam kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah.

    Beberapa komunitas Gendang Beleq bahkan berhasil tampil dalam ajang budaya internasional, membawa nama Lombok dan Indonesia ke panggung dunia. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ia berakar dari tradisi masa lampau, Gendang Beleq tetap hidup dan relevan dalam lanskap budaya kontemporer.

    Ia bukan artefak yang diam di museum, melainkan jiwa yang terus berdenyut dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Lombok. Gendang Beleq bukan sekadar alat musik, ia menjadi salah satu warisan, doa, semangat, dan identitas.

    Di balik setiap dentuman gendang dan hentakan kaki para pemainnya, tersimpan kisah tentang keberanian, kebersamaan, dan keabadian nilai-nilai leluhur. Ia adalah bukti bahwa budaya bukan sesuatu yang mati, melainkan terus hidup dalam tubuh-tubuh yang menarikan tradisi, dalam tangan-tangan yang menabuh irama, dan dalam hati-hati yang setia menjaga pusaka warisan bangsa.

    Selama Gendang Beleq masih dimainkan, selama itu pula denyut budaya Sasak akan terus bergema, mengisi ruang-ruang kehidupan dengan harmoni, semangat, dan kebanggaan.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • Rampak Karinding, Perpaduan Karinding dengan Suling dan Kacapi

    Rampak Karinding, Perpaduan Karinding dengan Suling dan Kacapi

    Liputan6.com, Bandung – Rampak karinding merupakan sebuah pertunjukan musik yang menggabungkan karinding dengan suling dan kacapi. Bentuk kolaborasi ini menghasilkan sebuah paduan karinding yang khas.

    Mengutip dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, rampak karinding juga disebut dengan kalinding. Sebutan kalinding merupakan bentuk seserhana dari seluruh nama alat musik yang dimainkan dalam kolaborasi tersebut, yaitu kacapi suling karinding.

    Jumlah karinding dalam pertunjukan ini cukup banyak, sehingga menghasilkan sebuah paduan atau rampak yang istimewa.

    Jika ditarik ke belakang, lahirnya rampak karinding berasal dari sifat alat musik karinding yang bisa dipadupadankan dengan alat musik apapun. Karinding merupakan alat kesenian tradisional Sunda berupa bilahan kecil. Alat musik ini memanfaatkan resonator rongga mulut untuk menghasilkan bunyi dengung.

    Awalnya, karinding berfungsi sebagai alat pengusir rasa bosan bagi para petani di sawah. Alat musik ini kerap dimainkan saat para petani sedang menjaga tanaman padi dari serangga maupun burung pemakan padi.

    Perkembangan berikutnya, karinding berkembang menjadi alat musik yang memiliki fungsi sosial. Karinding pun berkembang menjadi salah satu bagian dari kekayaan alat musik tradisional masyarakat Sunda.

     

  • Kabar Duka dari Tanah Suci, Tokoh Panutan asal NTT Meninggal saat Berhaji

    Kabar Duka dari Tanah Suci, Tokoh Panutan asal NTT Meninggal saat Berhaji

    Liputan6.com, Jakarta – Kabar duka datang dari Tanah Suci, Makkah. Rudi Susanto, jemaah haji asal Kelurahan Waioti, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) dikabarkan meninggal dunia di Makkah pada Sabtu 21 Juni 2025, pukul 23.00 waktu Arab Saudi.

    Informasi meninggalnya Rudi dibenarkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sikka, Yosef Rangga Kapodo. Dalam keterangannya, Yosef menyebut Rudi wafat karena sakit, meskipun tidak dijelaskan secara rinci penyakit yang dideritanya.

    “Benar, informasi dari Mekkah menyebutkan beliau wafat pada pukul 11 malam waktu Arab Saudi. Almarhum meninggal karena sakit,” ujar Yosef, Selasa 24 Juni 2025.

    Berita kepergian Rudi Susanto meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Kabupaten Sikka. Sosoknya dikenal luas sebagai tokoh masyarakat yang bersahaja, aktif di bidang sosial dan keagamaan, serta menjadi panutan di lingkungannya.

    Doa dan ucapan belasungkawa pun mengalir dari berbagai kalangan, baik dari jemaah haji yang berada di Makkah maupun masyarakat di Kabupaten Sikka.

    H. Rudi Susanto menjalankan ibadah haji tahun ini bersama sang istri, Hj. Kartika Sari Arba. Kepergiannya menjadi kehilangan besar, terlebih di tengah momen sakral pelaksanaan rukun Islam kelima tersebut.

    Kepulangan jemaah haji ke tanah air dijadwalkan pada 4 Juli 2025 melalui Bandara Surabaya, dan jemaah asal Sikka akan tiba di Maumere pada 6 Juli mendatang.

    Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah almarhum, mengampuni dosa-dosanya, serta menempatkannya di surga terbaik-Nya. Aamiin.

     

    Aksi Kocak Pak Bhabin Nyanyi dan Joget Bareng Mbah-mbah di Posyandu Lansia