Category: Liputan6.com Regional

  • 4 Korban Kapal Tenggelam di Perairan Ketapang-Gilimanuk Ditemukan di Wilayah Cekik Bali

    4 Korban Kapal Tenggelam di Perairan Ketapang-Gilimanuk Ditemukan di Wilayah Cekik Bali

    Liputan6.com, Banyuwangi Tiga orang penumpang dan satu orang kru Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya ditemukan dalam kondisi selamat di pantai Cekik Gilimanuk, Jembrana, Bali, Kamis pagi (3/7/2025).

    Satu orang kru itu atas nama Sandi Wariawan salah seorang Kepala Kamar Mesin (KKM) KMP Tunu Pratama Jaya dan tiga orang penumpang itu yakni Manson, Saroji warga Blimbingsari dan Romi Alfa Hidayat warga Blimbingsari Banyuwangi.

    “Betul ada empat orang ditemukan dalam kondisi selamat di pantai cekik Gilimanuk Bali Barat Jembrana Bali,” ungkap Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, Kamis (3/7/2025).

    Saat ini, ke-empatnya tengah berada di kantor ASDP Gilimanuk untuk dimintai keterangan oleh petugas.

     “Jadi salah satu crew kapal ini membuka dan berhasil menyelamatkan tiga orang penumpang ini dengan mengenakan rompi pelampung,” jelas Kapolresta.

    Ke empat orang tersebut akan segera untuk diupayakan digeser dari pelabuhan Gilimanuk menuju pelabuhan Ketapang Banyuwangi untuk mengetahui informasi lebih jelas tentang cerita tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali

    Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Tanjung Wangi Capt. Purgana menambahkan, saat ini ada tambahan satu kapal yang turut melakukan upaya pencarian korban kapal tenggelam di Selat Bali.

    “Total ada sepuluh kapal yang beroperasi di Selat Bali untuk melakukan penyisiran dan pencarian,” pungkasnya.

    Seperti diketahui, Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang beroperasi di pelabuhan penyeberangan Ketapang – Gilimanuk, dikabarkan Tenggelam di Selat Bali, Rabu malam 2 Juli 2025.

    KMP Tunu berangkat pada pukul 22.56 WIB dari pelabuhan penyeberangan Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk Bali, dengan mengangkut 53 orang penumpang, 22 kendaraan

     

  • Prakiraan Cuaca Provinsi Bali Hari Ini, 3 Juli 2025

    Prakiraan Cuaca Provinsi Bali Hari Ini, 3 Juli 2025

    Liputan6.com, Bandung – Provinsi Bali dikenal sebagai salah satu destinasi wisata mempesona di Indonesia yang menarik tidak hanya untuk warga lokal tetapi juga mancanegara. Keindahan alamnya mulai dari pantai-pantai eksotis hingga kawasan pegunungan menjadi daya tarik tersendiri.

    Selain itu, aktivitas wisata yang didominasi kegiatan luar ruangan seperti berjemur, berselancar, trekking atau menikmati suasana alam pedesaan menjadikan informasi prakiraan cuaca sebagai hal yang penting untuk diperhatikan sebelum berlibur.

    Melansir dari situs resmi BMKG, pada hari ini, Kamis, 3 Juli 2025 sebagian besar cuaca di wilayah Bali diprediksi turun hujan ringan hingga sedang. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi masyarakat lokal maupun wisatawan yang tengah atau akan berada di Bali.

    Meskipun diprediksi turun hujan yang tidak besar tetapi hujan ringan juga bisa mengganggu kenyamanan saat melakukan kegiatan di luar ruangan terutama di kawasan alam terbuka seperti pantai atau gunung.

    Adapun cuaca hujan sendiri bukan berarti mengurangi daya tarik Bali sebagai destinasi wisata. Justru, suasana sejuk dan tenang saat hujan turun bisa memberikan nuansa romantis dan berbeda.

    Oleh karena itu, langkah antisipasi sederhana seperti membawa jas hujan, payung, atau mengenakan pakaian yang sesuai sangat dianjurkan. Selain itu, wisatawan juga disarankan untuk memantau informasi cuaca secara berkala melalui platform resmi BMKG.

  • KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali Angkut 53 Penumpang dan 12 Kru Kapal

    KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali Angkut 53 Penumpang dan 12 Kru Kapal

    Liputan6.com, Banyuwangi Proses pencarian kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang dikabarkan tenggelam di Selat Bali masih terus berlangsung.

    Kapal KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam pada Rabu 2 Juli 2025 sekitar pukul 23.20 WIB.

    Berdasarkan data yang diterima Liputan6.com, setidaknya KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut sejumlah kendaraan, penumpang 53 orang dan 12 kru kapal.

    Kepala KSOP Tanjung Wangi Capt. Purgana menjelaskan bahwa sampai saat ini proses pencarian masih berlangsung.

    Setidaknya ada 9 unit kapal yang sedang berada di perairan Selat Bali yang menghubungkan antara Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk.

    Kapal tersebut terdiri dari dari Basarnas, KSOP, TNI AL, Polairud Polresta Banyuwangi, dan Kapal lain yang masih satu perusahaan dengan KMP Tunu Pratama Jaya.

    “Kami belum bisa memastikan tenggelam karena penumpang KMP masih belum ada informasi. Per detik ini belum ada perkembangan,” kata Purgana, Kamis dini hari (3/7/2025).

    Untuk sementara ini pusat pencarian masih berada di Selat Bali. Operasi pencarian ini dikomando oleh Basarnas.

    “Arah pencarian masih ke arah selatan karena arus berubah-ubah,” tegasnya.

    Namun, sejauh ini proses pencarian telah dilakukan selama 3 jam lamanya. Dari informasi itu, Purgana menilai jika KMP Tunu Pratama Jaya diduga tenggelam.

    “Iya tenggelam. Tapi kami belum bisa memastikan karena belum ada penemuan penumpang,” tukasnya.

    Sejauh ini pantauan di Pelabuhan Ketapang masih bersiaga, petugas gabungan, medis, hingga mobil ambulans standby bila ada informasi dan perkembangan penemuan penumpang KMP Tunu Pratama Jaya.

     

  • Intip, Pesona Pantai Watu Bale di Kebumen

    Intip, Pesona Pantai Watu Bale di Kebumen

    Liputan6.com, Bandung – Kebumen dikenal sebagai daerah yang menyimpan banyak keindahan wisata alam salah satunya adalah pesona pantainya yang menawan. Terletak di pesisir selatan Pulau Jawa, Kebumen memiliki garis pantai yang panjang dan dihiasi berbagai destinasi pantai cantik.

    Keindahan pantai-pantai di Kebumen menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta wisata alam yang mencari ketenangan dan keaslian suasana. Beberapa pantai cantik yang populer di Kebumen antara lain Pantai Menganti, Pantai Karang Agung, hingga Pantai Suwuk.

    Selain itu, berlibur ke pantai tidak hanya soal menikmati pemandangan laut tetapi juga memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Udara pantai yang segar kaya dipercaya bisa membantu meningkatkan mood dan mengurangi stres.

    Suara deburan ombak dan pemandangan laut yang luas juga mampu memberikan efek relaksasi yang alami bagi siapa pun yang menikmatinya. Kemudian berjalan kaki di atas pasir pantai dapat merangsang otot dan melancarkan sirkulasi darah.

    Aktivitas di pantai seperti berenang, bermain pasir, atau sekadar duduk menikmati suasana juga bisa meningkatkan rasa bahagia. Oleh karena itu, mengunjungi pantai menjadi pilihan liburan yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga menyegarkan pikiran.

    Adapun melalui artikel ini akan membahas salah satu pantai cantik di Kebumen yang populer dijadikan tempat wisata yaitu Pantai Watu Bale.

  • Kronologi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Sempat Alami Gangguan Mesin

    Kronologi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Sempat Alami Gangguan Mesin

    Liputan6.com, Banyuwangi – Kapal penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, KMP Tunu Pratama Jaya, dikabarkan tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) malam. 

    Informasi awal menyebutkan, kapal tenggelam usai mengalami gangguan mesin sebelum akhirnya hilang kontak. 

    KMP Tunu Pratama Jaya diketahui tengah melakukan pelayaran dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali pada pukul 22.56 WIB, dengan mengangkut sejumlah penumpang dan kendaraan.

    Namun dalam perjalanan KMP Tunu Pratama Jaya sekitar pukul 23.20 WIB mengalami gangguan mesin hingga akhirnya hilang kontak. 

    Setelah mendapat informasi dari Syahbandar Gilimanuk, Tim dari Pos Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banyuwangi dibantu Polairudan TNI AL langsung bergerak cepat melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.

    “Untuk kronologi tadi sekitar pukul 23.20 WIB dari petugas jaga dari shabandar telah terjadi atau minta tolong KMP Tunu Pratama Jaya untuk meminta bantuan evakuasi,” kata Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi, Wahyu Setia Budi Kamis (3/7/2025).

    Wahyu menambahkan, bedasarkan manifest penumpang, KMP Tunu Pratama Jaya yang setiap hari melayani rute Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk membawa 12 anak buak kapal (ABK) dan sekitar 53 orang.

    “Kalau untuk manifest total 53 orang plus kru 12 orang,” tambahnya

     

  • KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Puluhan Orang Hilang

    KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Puluhan Orang Hilang

    Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang membawa sebanyak 53 orang penumpang dan 12 kru kapal itu tenggelam di Selat Bali, pada Rabu (2/7/2025) malam sekitar pukul 23.35 WIB.

    KMP Tunu Pratama Jaya bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi sekitar pukul 22.56 WIB menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.

    Kapal feri di lintasan Ketapang-Gilimanuk itu tenggelam sekitar pukul 23.35 WIB sebelum sampai di Pelabuhan Gilimanuk.

    Wahyu menyebutkan data jumlah penumpang atau manifest KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut sebanyak 53 orang penumpang 12 orang kru kapal dan 22 unit kendaraan.

  • Menelusuri Jejak Kearifan Leluhur Masyarakat Lampung dalam Sebuah Arsitektur Ikonik

    Menelusuri Jejak Kearifan Leluhur Masyarakat Lampung dalam Sebuah Arsitektur Ikonik

    Nuwo Sesat terbagi ke dalam beberapa bagian penting yang memiliki fungsi dan makna masing-masing. Ruangan utama dikenal dengan istilah Ruang Tetabuhan, tempat berlangsungnya pertemuan-pertemuan adat dan musyawarah.

    Di dalam ruang ini, suasana sakral begitu terasa, karena di sinilah suara rakyat dan pemimpin bersatu demi kemaslahatan bersama. Di sudut lain terdapat ruang yang digunakan untuk menyimpan perlengkapan adat seperti kain tapis, tombak, dan berbagai benda pusaka lainnya yang memiliki nilai historis dan spiritual.

    Di dalam rumah ini pula, simbol-simbol adat seperti ornamen berbentuk gajah (simbol kekuatan dan kebijaksanaan), motif burung (melambangkan kebebasan dan kejernihan hati), serta pola geometris (representasi keseimbangan hidup) sering ditemukan menghiasi dinding dan langit-langit rumah.

    Tiap ukiran, tiap garis, dan tiap warna yang tergores pada tiang maupun dinding Nuwo Sesat bukanlah hiasan semata, melainkan kode budaya yang sarat makna, penanda jati diri dan filosofi hidup masyarakat Lampung yang menghormati alam, leluhur, dan sesama. Lebih jauh, Nuwo Sesat juga mencerminkan sistem kemasyarakatan yang berbasis pada prinsip demokrasi dan kolektivitas.

    Di dalam rumah ini, keputusan-keputusan penting tidak diambil secara sepihak, melainkan melalui proses diskusi panjang yang melibatkan semua unsur masyarakat adat, dari para tetua hingga pemuda.

    Konsep musyawarah yang dijalankan dalam Nuwo Sesat menjadi bukti bahwa sejak lama masyarakat Lampung telah mempraktikkan nilai-nilai demokratis dan egaliter, jauh sebelum konsep tersebut diperkenalkan oleh bangsa-bangsa lain secara formal.

    Tidak heran jika rumah adat ini dianggap sebagai jantung kehidupan sosial masyarakat Lampung, tempat di mana segala bentuk konflik diselesaikan dengan bijaksana, kebijakan dilahirkan dengan penuh pertimbangan, dan tradisi dijaga agar tetap lestari di tengah derasnya arus modernitas.

    Namun, seiring dengan perubahan zaman dan modernisasi yang melanda hampir setiap sendi kehidupan, eksistensi Nuwo Sesat menghadapi tantangan yang tidak ringan. Banyak generasi muda yang mulai melupakan fungsi dan makna rumah adat ini, lebih memilih rumah-rumah modern yang praktis namun kurang mengandung nilai-nilai budaya leluhur.

    Tantangan ini tentu harus dijawab dengan langkah konkret melalui edukasi budaya, revitalisasi rumah adat yang sudah rusak, serta pengintegrasian nilai-nilai tradisional ke dalam sistem pendidikan formal maupun informal. Pemerintah daerah Lampung, bersama dengan para tokoh adat dan budayawan lokal, telah mulai menggalakkan kembali pentingnya pelestarian Nuwo Sesat sebagai simbol identitas dan kekayaan budaya daerah.

    Tak hanya menjadi objek wisata atau cagar budaya, Nuwo Sesat juga mulai difungsikan kembali sebagai pusat kegiatan seni, tempat belajar budaya Lampung, dan ajang pertemuan lintas generasi untuk memperkuat ikatan antarwarga dalam balutan adat.

    Nuwo sesat ini menjadi rumah batin bagi seluruh masyarakat Lampung. Di sanalah identitas dibangun, nilai-nilai diwariskan, dan kebersamaan dijaga dengan penuh hormat.

    Dalam sebuah era global yang menuntut kecepatan dan efisiensi, keberadaan Nuwo Sesat menjadi pengingat bahwa dalam hidup, ada hal-hal yang tidak bisa digantikan oleh teknologi yakni akar budaya, kebijaksanaan lokal, dan keharmonisan antarumat manusia.

    Nuwo Sesat adalah saksi bisu peradaban, sekaligus obor yang tak pernah padam bagi perjalanan budaya Lampung menuju masa depan yang tetap berpijak pada kearifan masa lalu.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • PTDI Kembangkan Sistem Roket dan Senjata Terintegrasi

    PTDI Kembangkan Sistem Roket dan Senjata Terintegrasi

    Dilansir Liputan6, alutsista merupakan komponen vital dalam sistem pertahanan negara yang memiliki peran strategis dalam menjaga kedaulatan dan keamanan nasional.

    Pengembangan alutsista yang kuat dan modern menjadi kebutuhan sekaligus tantangan bagi setiap negara di tengah dinamika geopolitik global yang terus berubah.

    Diperlukan strategi komprehensif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk membangun kekuatan alutsista yang tangguh namun tetap memperhatikan aspek etika, hukum, dan kemanusiaan.

    Dengan demikian, alutsista dapat menjadi instrumen efektif dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas, bukan sebaliknya memicu konflik dan perlombaan senjata yang kontraproduktif. Secara lebih spesifik, alutsista dapat didefinisikan sebagai:

    •⁠ ⁠Peralatan persenjataan utama yang digunakan oleh militer

    •⁠ ⁠Sistem senjata strategis dengan teknologi canggih

    •⁠ ⁠Aset pertahanan vital yang menentukan kekuatan tempur

    •⁠ ⁠Komponen utama dalam strategi pertahanan negara

    •⁠ ⁠Alat utama untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional

    Dengan definisi tersebut, dapat dipahami bahwa alutsista bukan sekedar senjata biasa, melainkan sistem persenjataan strategis dengan teknologi tinggi yang menjadi andalan kekuatan militer suatu negara.

    Jenis-jenis Alutsista

    Alutsista terdiri dari berbagai jenis peralatan militer canggih yang digunakan oleh masing-masing matra angkatan bersenjata. Berikut adalah beberapa jenis utama alutsista:

    1.⁠ ⁠Alutsista Angkatan Darat

    •⁠ ⁠Tank tempur utama seperti Leopard 2A4 dan Harimau•⁠ ⁠Kendaraan tempur infanteri seperti Marder 1A3•⁠ ⁠Artileri medan seperti CAESAR dan KH-179•⁠ ⁠Rudal darat-ke-udara seperti Starstreak HVM•⁠ ⁠Helikopter serang seperti Apache AH-64E•⁠ ⁠Kendaraan taktis lapis baja seperti Anoa dan Komodo

    2.⁠ ⁠Alutsista Angkatan Laut

    •⁠ ⁠Kapal perang permukaan seperti fregat dan korvet

    •⁠ ⁠Kapal selam seperti kelas Nagapasa

    •⁠ ⁠Pesawat patroli maritim seperti CN-235 MPA

    •⁠ ⁠Kapal cepat rudal

    •⁠ ⁠Sistem pertahanan pantai

    •⁠ ⁠Kendaraan amfibi

    3.⁠ ⁠Alutsista Angkatan Udara

    •⁠ ⁠Pesawat tempur seperti F-16 dan Su-30

    •⁠ ⁠Pesawat angkut militer seperti C-130 Hercules

    •⁠ ⁠Helikopter serba guna

    •⁠ ⁠Pesawat tanpa awak (drone)

    •⁠ ⁠Rudal udara-ke-udara dan udara-ke-darat

    •⁠ ⁠Sistem radar dan pertahanan udara

    Selain itu, terdapat pula alutsista gabungan yang dapat digunakan oleh lebih dari satu matra, seperti sistem rudal jarak jauh, satelit militer, serta peralatan komunikasi dan pengintaian canggih.

  • Rujak Natsepa, Sajian Segar dari Pesisir Pantai Ambon

    Rujak Natsepa, Sajian Segar dari Pesisir Pantai Ambon

    Liputan6.com, Maluku – Rujak natsepa merupakan varian rujak khas Ambon. Rujak ini menjadi sajian istimewa di Ambon, khususnya sekitar Pantai Natsepa.

    Sama seperti rujak pada umumnya, rujak natsepa berisi buah-buahan tropis yang disiram saus sambal kacang yang khas. Sambal kacangnya memiliki rasa manis yang dominan dari gula merah. Selain itu, rempah pala dan pangkal buah belimbing memberikan sentuhan rasa berbeda pada saus rujak natsepa.

    Buah-buahan pada rujak natsepa memberikan perpaduan rasa pedas, asam, asin, dan manis sekaligus. Umumnya, rujak natsepa berisi buah nanas, bengkuang, mentimun, kedondong, belimbing, pepaya, dan mangga golek khas Pulau Seram.

    Selain buah, terdapat isian unik pada rujak natsepa yang tak ditemukan pada rujak lainnya. Adalah penggunaan ubi jalar yang memberikan sentuhan unik pada rujak ini.

    Isian buah dan ubi jalar dipotong kecil-kecil dengan porsi yang sangat banyak. Setiap satu porsinya dibanderol harga sekitar Rp10.000 saja.

     

  • Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Sinabang Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Sinabang Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 4,7 mengguncang wilayah Sinabang Aceh, Rabu (2/7/2025), pukul 11.44.55 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Sinabang Aceh ini berada pada koordinat 3.00LU, 95.88BT, dengan episenter gempa berada di laut 79 km barat laut Sinabang Aceh.

    “Kedalaman gempa 29 km,” tulis BMKG.

    BMKG juga menyebutkan, gempa tidak berpotensi tsunami. 

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.