Category: Liputan6.com Regional

  • Festival Kuliner Tangerang: Sajikan Menu Viral hingga Legendaris di Alam Terbuka

    Festival Kuliner Tangerang: Sajikan Menu Viral hingga Legendaris di Alam Terbuka

    Liputan6.com, Tangerang – Kawasan Blok-M Jakarta Selatan belakangan menjadi viral karena jajanan kulinernya yang enak dan murah. Berbagai jajanan viral ala kaki lima Blok -M tersebut ternyata bisa dihadirkan di Kota Tangerang melalui Rame-Rame Jajan Kuliner bertajuk “Belantara Rasa”. Pesta kuliner di tengah suasana hutan tropis ini bisa dikunjungi mulai pukul 16.00 WIB hingga 22.00 WIB, lalu akhir pekan pukul 11.00 WIB hingga 22.00 WIB. Acara ini menghadirkan lebih dari 500 pilihan ragam kuliner, dengan tenant-tenant baru dan spesial yang viral di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.

    Seperti Ketan Susu Barito, Nasi Mercon Barito, Cimol Keju, Sate Taican, dan lainnya. Juga ada jajanan legend dari Kota Tangerang, seperti Sate H.Ishak yang sudah ada di Pasar Lama Kota Tangerang dari tahun 1954. Tak hanya pilihan kuliner tradisional, Asian street food hingga kuliner viral pun tersedia. Seperti ketan susu dan Nasi Mercon Barito, Cimol Keju Barito, The London Layers, The Jakarta Floss, Bubur Ayam H Furoda, Nasi Kokoh, HoHiHoHeng dan masih banyak lagi. “Belantara Rasa bukan sekadar festival kuliner biasa. Kami ingin menciptakan pengalaman menjelajah rasa layaknya petualangan di hutan kuliner yang kaya, variatif, dan menggugah selera,” ujar Building Manager Tangcity Mall, Rawanto.

    Para pengunjung yang hadir bisa langsung menikmati suasana teduh, sembari menyantap makanan dan minuman kesukaan. “Bukan hanya festival kuliner, pengunjung juga bisa menikmati berbagai wahana ala pasar malam. Mulai dari tong setan, bianglala dan kora-kora dihadirkan di festival ini,” katanya.

    Para penyanyi papan atas Indonesia seperti Nadhif Basalamah dan Adrian Khalif, jugs mengisi panggung festival kuliner tersebut. “Sehingga kami bisa menyuguhkan berbagai pilihan liburan sekolah bersama keluarga,” katanya.

  • Petani di Buton Selatan Ditelan Ular Piton

    Petani di Buton Selatan Ditelan Ular Piton

    Liputan6.com, Kendari – Seorang petani ditelan ular piton di Kelurahan Majapahit Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan. Korban diketahui bernama La Noti (61), petani di Buton Selatan yang sehari-hari mengolah ladang di pinggiran desa.

    Ular piton yang menelan korban diketahui sepanjang 8 meter lebih. Berwarna hijau kehitaman dengan motif batik, kepala piton tersebut, berukuran setelapak tangan orang dewasa.

    Sebelum ditemukan tewas di dalam perut ular, korban sudah menghilang sejak Jumat (4/7/2025). Korban tidak pulang dari kebunnya sejak meninggalkan rumah sekitar pukul 07.00 Wita.

    Saat itu, korban menggunakan sepeda motor menuju ke kebun. Salah seorang tetangganya, La Ardi menyaksikan korban terakhir terlihat di sekitar desa.

    Hingga keesokan harinya, Sabtu (5/7/2025), korban tidak kembali ke rumah. Pada pukul 14.30 Wita, warga kampung kemudian melaporkan kehilangan La Noti.

    Warga yang sebagian besar dari kelompok pemuda kemudian serentak mencari keberadaan korban. Mereka menyisir wilayah kampung di sekitar ladang tempat korban berkebun

    Sekitar pukul 15.40 Wita, warga akhirnya menemukan korban sekitar 30 meter dari kebunnya. Namun, sudah dalam keadaan tidak bernyawa, terbaring di dalam perut ular piton.

    Niam, warga setempat yang dihubungi Liputan6.com mengatakan, sehari sebelumnya kerabat korban sudah berusaha mencari korban. Namun, ia hanya menemukan motor yang dikendarai korban.

    “Memang di sekitar Kelurahan Majapahit kan masih ada hutan-hutan, di situ babi dan hewan liar lain yang menjadi makanan ular sudah berkurang,” kata Naim.

    Kata Naim, Sabtu (5/7/2025) pukul 21.38 Wita, pihak keluarga sementara mengurus jenazah korban ular piton di Buton Selatan. Keluarga mengatakan, akan segera memakamkan korban sebab tubuh korban sudah dalam keadaan rusak saat ditemukan.

     

    Guru Honorer di Pemalang Cabuli 4 Murid di Lingkungan Sekolah, Berlangsung Setahun

  • Bakal Digelar September Mendatang, Pemda Jabar Mulai Persiapkan Lokasi West Java Paragliding World Championship 2025

    Bakal Digelar September Mendatang, Pemda Jabar Mulai Persiapkan Lokasi West Java Paragliding World Championship 2025

    Dilansir Liputan6, paralayang atau paragliding adalah olahraga yang menitikberatkan pada kemampuan mengendalikan parasut untuk terbang. Olahraga rekreasi ini, sebenarnya sudah lama dikenal di Indonesia.

    Paralayang tidak menggunakan alat atau mesin sebagai sumber tenaga. Karena itu kemampuan angin sangatlah penting. Untuk itu, olahrga ekstrem ini, biasanya dimulai dari ketinggian sebagai jalur lepas landas.

    Kabar baik kini dirasakan atlet maupun penggemar Paralayang. Ini setelah Paralayang masuk dalam cabang olahraga yang akan diikutsertakan di Asian Games 2018.

    Hal ini sesuai keputusan Sidang Umum OCA (Dewan Olimpiade Asia) di Danang, Vietnam, 25 September lalu. Di Asian Games 2018 nanti, ada dua kategori paralayang yang akan dipertandingkan, yaitu cross country dan akrobatik.

    Akrobatik paralayang adalah disiplin gaya bebas dengan segala macam trik yang spektakuler di langit. Biasanya sayap didesain secara khusus agar menghasilkan gerakan dinamis.

    Sedangkan, cross country adalah teknik terbang yang berkaitan dengan lamanya berada di udara untuk menempuh jarak yang jauh dengan hanya mengandalkan angin dan matahari.

    Paralayang melengkapi 8 cabang non-Olimpiade dan 32 cabang Olimpiade yang dilombakan di Jakarta dan Palembang, Agustus 2018. Sekitar 13 ribu atlet, pelatih dan pembina dari 45 negara diperkirakan hadir di Asian Games 2018.

    Paralayang ke Asian Games 2018, diharapkan dapat membuka peluang mengikuti Olimpiade 2024. Pasalnya, pada Olimpiade Tokio 2020, Paralayang tersingkir cabang Sepatu Roda dan Selancar (Surfing).

    “Bukan tidak mungkin Paralayang ikut Olimpiade, karena sudah berhasil masuk Asian Beach Games, SEA Games dan Asian Games,” kata Ketua Persatuan Gantolle dan Paralayang Indonesia (PGPI), Djoko Bisowarno.

    Di ajang Asean Games nanti, Paralayang dibebani target 3 medali emas. Djoko menyebut peluang Indonesia ada di nomor beregu putri dan putri. “Tinggal kejar nomor perorangan,” jelasnya.

    Sementara itu, lawan kuat yang harus diwaspadai Indonesia di nomor lintas alam terbatas, adalah; Nepal, Jepang dan Korea. Sedangkan di nomor ketepatan mendarat; Thailand, Jepang, Korea dan Tiongkok.

    Di antara atlet pelatnas Paralayang saat ini terselip nama Rika Wijayanti. Rika berkembang menjadi salah satu atlet wanita terbaik di dunia paralayang.

    Di tahun 2017 lalu, Rika berhasil menjadi juara dunia di nomor ketepatan mendarat. Di tahun ini, Rika memulai seri Paragliding Accuracy World Championship (PGWAC) 2018 dengan baik. Berbekal parasut SkyWalk, ia menjuarai seri pertama di Cyprus, Turki.

    Ia pun menargetkan hasil maksimal di Asian Games 2018 mendatang. Atlet yang saat ini berada di peringkat tiga dunia itu, yakin bisa ikut membawa harum nama Indonesia, lewat cabang yang pertama kalinya ditandingkan di Asian Games 2018. “Kalau tahun ini target saya emas Asian Games 2018 di nomor ketepatan mendarat perorangan,” kata Rika.

  • Kisah Harsudi, Lebih dari Sekadar Kagum, Dedikasi dan Doa di Balik Karpet Raksasa untuk Jokowi

    Kisah Harsudi, Lebih dari Sekadar Kagum, Dedikasi dan Doa di Balik Karpet Raksasa untuk Jokowi

    Liputan6.com, Sukabumi – Kisah Harsudi Hartono (57), warga Gang Cikole Dalam, Kota Sukabumi, muncul sebagai inspirasi. Bukan sekadar pengagum biasa, Harsudi telah menuangkan dedikasi dan doanya dalam sebuah karya monumental. 

    Dalam bentuk karpet raksasa sepanjang 11 meter, Harsudi menuangkan kreativitasnya dengan merajut nama Ir. H. Joko Widodo pada karpet ini, seluruhnya terbuat dari limbah cangkang kopi. 

    Ini bukan sekadar kerajinan tangan, melainkan sebuah manifestasi dari kekaguman mendalam dan harapan tulus seorang rakyat kecil untuk pemimpinnya.

    Proses pembuatan karpet ini tak main-main. Harsudi membutuhkan waktu empat hingga lima tahun untuk menyelesaikannya. Sejak sebelum pandemi COVID-19, ia memulai proyek ambisius ini. 

    “Yang bikin lama itu pertama bahannya, yang kedua anyaman yang baru sudah jadi, yang lama warnanya sudah pudar jadi terpaksa harus diganti lagi biar warnanya sama jadi bagus,” tutur Harsudi, pada Senin (30/6/2025). 

    Ini menunjukkan ketelatenan dan kesabarannya yang luar biasa, tidak hanya dalam mengumpulkan ribuan cangkang kopi, tetapi juga dalam memastikan setiap anyaman sempurna dan warnanya seragam. Bagi Harsudi, sosok Jokowi telah lama menjadi inspirasi. 

    “Dari dulu memang saya sudah mengagumi beliau waktu masih jadi Wali Kota, beliau itu saya suka karena langsung turun ke bawah ke masyarakat,” ungkapnya. 

    Gaya blusukan Jokowi yang membumi adalah alasan utama dibalik kekaguman itu, sebuah bukti bahwa seorang pemimpin harus dekat dengan rakyatnya.

     

     

  • Ekonomi Lokal Hijau: Strategi Mindful Production untuk Brand Lokal Nusantara

    Ekonomi Lokal Hijau: Strategi Mindful Production untuk Brand Lokal Nusantara

    Liputan6.com, Jakarta – Selama beberapa tahun terakhir, kesadaran konsumen terhadap dampak dari keputusan belanja mereka terus meningkat. Konsumen tidak lagi hanya membeli produk, tetapi juga memperhitungkan nilai, etika, dan dampak sosial-lingkungan dari produk yang mereka konsumsi. Fenomena ini mendorong munculnya gelombang mindful consumerism dan kini, saatnya brand lokal tidak hanya mengikuti permintaan ini, tetapi juga bertransformasi dari dalam, melalui praktik mindful production. Menurut laporan IBM (2023), 62% konsumen global bersedia mengubah perilaku belanjanya untuk mengurangi dampak lingkungan, dan tren ini makin terasa di Indonesia. 

    “Produksi yang sadar bukan berarti harus mahal atau sempurna. Ini tentang mengambil keputusan dengan mempertimbangkan manusia, lingkungan, dan masa depan,” ujar Abdurrahman Robbani (Rahman), Head of Emerging Brand Hypefast. “Brand lokal punya keunggulan di sisi cerita dan kedekatan dengan komunitas. Itu kekuatan besar yang bisa dioptimalkan jika proses produksinya juga selaras dengan nilai tersebut.”

    Sebagai House of Next-Gen Brand terbesar di Asia Tenggara yang mendukung pertumbuhan brand lokal, Hypefast merangkum langkah awal yang strategis untuk brand lokal Indonesia mulai mengadopsi mindful production. Sehingga hal ini tidak hanya menjadi tanggung jawab moral, tetapi juga strategi diferensiasi bagi brand. Kelola Limbah sebagai Bagian dari Proses ProduksiSalah satu dampak terbesar industri terhadap lingkungan berasal dari limbah, terutama dari sektor fashion dan tekstil. Pewarna tekstil yang mencemari air, bahan polyester yang terurai menjadi mikroplastik, hingga sisa produksi yang tidak terpakai menjadi ancaman nyata bagi ekosistem.

    Menurut laporan Bappenas, limbah tekstil di Indonesia menjadi masalah lingkungan yang signifikan, dengan jumlah yang terus meningkat setiap tahunnya. Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menjadi penyumbang utama, dan diperkirakan akan menghasilkan 3,9 juta ton limbah pada tahun 2030 jika tidak ada perubahan signifikan dalam sistem produksinya. Dalam tekanan untuk memenuhi permintaan pasar, pendekatan reduce bagi pelaku industri memang menantang. Namun demikian, prinsip reuse dan recycle bisa menjadi alternatif yang efektif. Langkah pertama adalah mengevaluasi bahan yang digunakan dan dari mana asalnya. Gunakan sumber lokal, sisa produksi pabrik (deadstock), atau bahan daur ulang yang berdampak minim terhadap lingkungan. “Dengan mengenal lebih dalam asal-usul bahan baku, brand bisa mengambil kontrol atas dampak produksinya. Deadstock punya potensi untuk bisa diolah kembali.” jelas Rahman. Selain lebih berkelanjutan, sourcing lokal juga memperpendek rantai pasok dan mendorong ekonomi kreatif di daerah.

    Misalnya, Nona Rara menjalankan program reuse dengan mengubah limbah kain dan payet menjadi boneka dan bros. Inisiatif ini berhasil mengurangi 75% limbah dari lini produksinya. Di sisi lain, Luxcrime, brand kecantikan lokal, menggandeng Seven Clean Seas dalam inisiatif daur ulang kemasan produk sebagai bentuk komitmen terhadap circular economy. Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa solusi kreatif bisa ditempuh, bahkan di tengah keterbatasan produksi.

     

  • Wujudkan Energi Bersih dan Berkelanjutan, BRIN Kembangkan Riset Sel Surya

    Wujudkan Energi Bersih dan Berkelanjutan, BRIN Kembangkan Riset Sel Surya

    Liputan6.com, Bandung – Peneliti Kelompok Riset Divais Fotovoltaik dan Fungsional Elektronik Maju Pusat Riset Elektronika Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRE BRIN), Nunik Nurhayati, menyebutkan tengah mengembangkan riset sel surya guna mewujudkan energi yang bersih dan berkelanjutan.

    Menurut Nunik salah satu penelitian sel surya yang dilakukan di antaranya adalah dye sensitized solar cells (DSSCs).

    “Penelitian ini mengenai sel surya yang menggunakan pewarna (dye) sebagai bahan penyerap cahaya, bukan silikon seperti pada sel surya konvensional yang merupakan bahan utama untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Pewarna ini mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan bantuan elektrolit dan semikonduktor,” ujar Nunik mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika, di Kawasan Sains dan Teknologi Samaun Samadikun, Bandung, pekan kedua Juni lalu dicuplik dari laman BRIN, Rabu (2/7/2025).

    Nunik mengatakan selanjutnya adalah penelitian perovskite solar cells, yaitu sel surya yang menggunakan material perovskit sebagai bahan penyerap cahaya yang dapat diubah menjadi energi listrik.

    Nunik menerangkan penelitian sel surya yang sedang dikembangkan ini adalah penelitian mengenai material yang dirangkai menjadi suatu divais yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik.

    “Proses ini terjadi melalui efek fotovoltaik, di mana cahaya matahari diserap oleh bahan semikonduktor dalam sel surya untuk menghasilkan arus listrik,” terang Nunik.

    Nunik menambahkan bahwa riset ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, stabilitas, dan keberlanjutan sel surya, serta mencari solusi energi terbarukan yang ramah lingkungan.

    Penelitian tersebut tentunya didukung dengan adanya fasilitas laboratorium penelitian sel surya di BRIN.

    “Sel surya berbasis pewarna (DSSCs) dan perovskit dapat diaplikasikan pada perangkat elektronik berdaya rendah, arsitektur bangunan, otomotif, dan IoT (Internet of Things). Pengembangan sel surya berbasis perovskit yang lebih murah dan stabil diharapkan dapat mendukung konektivitas digital di seluruh Indonesia,” jelas Nunik.

    Nunik menyebutkan PRE BRIN sendiri memiliki delapan kelompok riset. Saat ini, ada 85 peneliti dan perekayasa yang beberapa diantaranya sedang melanjutkan studi pada jenjang S2 maupun S3.

    Selain riset tersebut, PRE BRIN juga melakukan riset biosensor untuk mendeteksi glukosa dan kolesterol, serta biosensor untuk mendeteksi kandungan Rhodamin B (pewarna makanan) yang dapat menyebabkan kanker.

    “Komposisi makanan perlu dicek karena bisa membahayakan tubuh,” sebut Nunik.

    Selain itu, ada juga biosensor untuk mendeteksi penyakit seperti hepatitis C dan COVID-19, serta sensor yang mendeteksi konsentrasi alkohol di dalam makanan.

    Lebih lanjut, Nunik mengajak para mahasiswa minimal semester 5 untuk dapat melakukan riset di BRIN melalui skema yang disediakan oleh BRIN, seperti DBR (Degree by Research) atau semacam beasiswa BRIN, RA (Research Assistance), Barista (Bantuan Riset bagi Talenta Riset dan Inovasi), TA (Tugas Akhir), magang, dan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).

     

  • Taklukkan Ratusan Pesaing di Asia Pasifik, 2 Sekolah Indonesia Menang Kompetisi AIA 2025

    Taklukkan Ratusan Pesaing di Asia Pasifik, 2 Sekolah Indonesia Menang Kompetisi AIA 2025

    Liputan6.com, Jakarta UPTD SD Negeri Papela, sebuah sekolah dasar di pulau terpencil Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, berhasil meraih penghargaan utama dalam ajang Kompetisi Sekolah Tersehat AIA 2025. Sekolah ini mengungguli ratusan peserta dari delapan negara Asia-Pasifik dan menerima hadiah 40.000 dolar AS atau sekitar Rp650 juta.

    Pengumuman pemenang dilakukan dalam seremoni regional di Da Nang, Vietnam, 3 Juli 2025. SD Papela menjadi satu-satunya sekolah dasar dari Indonesia yang dinobatkan sebagai pemenang utama pan-Asia-Pasifik dalam ajang bergengsi yang diinisiasi AIA Group tersebut.

    Kompetisi Sekolah Tersehat AIA dirancang untuk mengapresiasi sekolah yang menciptakan dampak positif terhadap kesehatan siswa. Program ini menjadi bagian dari kampanye AIA untuk membangun generasi yang hidup lebih sehat, lebih lama, dan lebih baik.

    “Kompetisi ini adalah bentuk pengakuan atas upaya luar biasa yang menginspirasi dampak di luar ruang kelas. Ini bagian dari misi kami untuk membantu hidup lebih sehat, lebih lama, dan lebih baik,” ujar Chief Marketing Officer AIA Group sekaligus Ketua Juri, Stuart A. Spencer, Sabtu (5/7/2025).

    SD Negeri Papela menonjol berkat program inovatif bertajuk “Ecolitera: Sampah Bercerita”. Sekolah ini menghadapi tantangan literasi rendah dan persoalan lingkungan dengan menjadikan sampah sebagai media pendidikan. Lewat program ini, siswa menukar sampah plastik dengan perlengkapan sekolah, membuat papan baca dari bahan daur ulang, dan menyusun perabot kelas menggunakan ecobrick—botol plastik berisi sampah non-organik.

    Ban bekas diolah menjadi pot tanaman bergizi, sedangkan limbah organik diubah menjadi eco-enzyme, pupuk alami yang dibagikan kepada petani lokal. Klinik kesehatan setempat turut terlibat dalam mendukung program pertanian sekolah.

    Hasilnya terlihat jelas. Literasi siswa meningkat hingga 70 persen. Lebih dari 450 ecobrick telah diproduksi, dan sebagian besar siswa serta orang tua mulai memilah dan mendaur ulang sampah di rumah. Produksi eco-enzyme yang dilakukan sekolah kini telah memberi manfaat langsung bagi 24 petani.

    Program ini melibatkan seluruh elemen sekolah—dari siswa hingga orang tua. Pemerintah daerah kini mengakui Ecolitera sebagai model perintis untuk sekolah lain di wilayah tersebut.

     

  • Mengenal Dimsum Sembilan Ayam, Kuliner Dimsum Hits dan Halal di Bandung

    Mengenal Dimsum Sembilan Ayam, Kuliner Dimsum Hits dan Halal di Bandung

    Liputan6.com, Bandung – Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan kuliner yang luar biasa mulai dari makanan tradisional khas daerah hingga sajian modern hasil akulturasi budaya luar semua bisa ditemukan dengan mudah di berbagai kota.

    Kemudian setiap daerah memiliki ciri khas hidangan tersendiri seperti rendang dari Padang, gudeg dari Yogyakarta, hingga soto dari berbagai daerah. Namun, di tengah beragamnya makanan lokal masyarakat kini juga mulai terbuka terhadap cita rasa baru dari mancanegara.

    Salah satu makanan yang belakangan ini menjadi tren dan banyak digemari adalah dimsum. Hidangan asal Tiongkok ini telah beradaptasi dengan selera lokal dan kini bisa dinikmati dalam berbagai variasi rasa dan bentuk.

    Dimsum dikenal sebagai makanan yang praktis, ringan, namun tetap mengenyangkan. Biasanya disajikan dalam porsi kecil dan disajikan dalam wadah kukusan atau digoreng membuatnya cocok dijadikan camilan maupun makanan utama.

    Popularitas dimsum di Indonesia meningkat seiring menjamurnya restoran dan gerai yang menyajikan menu ini. Tidak hanya di restoran mewah dimsum juga banyak ditemukan di kaki lima, gerobak pinggir jalan, hingga dijual secara daring.

    Varian rasa yang beragam seperti siomay ayam, hakau udang, lumpia, bakpao isi manis, dan ceker ayam membuat masyarakat memiliki banyak pilihan. Bahkan, beberapa penjual juga mulai mengkreasikan dimsum dengan bahan lokal.

    Adapun bagi masyarakat Bandung, terdapat tempat makan dimsum yang cukup populer dan telah memiliki label halal yaitu Dimsum Sembilan Ayam.

  • Mengenal Go! Wet, Tempat Wisata Menarik untuk Keluarga di Bekasi

    Mengenal Go! Wet, Tempat Wisata Menarik untuk Keluarga di Bekasi

    Liputan6.com, Bandung – Menikmati wisata air menjadi salah satu aktivitas liburan yang sangat diminati terutama oleh keluarga yang ingin menghabiskan waktu bersama dengan cara yang menyenangkan dan penuh kenangan.

    Adapun salah satu bentuk wisata air yang populer adalah mengunjungi kolam renang atau waterpark. Tempat ini biasanya menawarkan berbagai wahana seru dan suasana yang menyegarkan.

    Para pengunjung bisa mendapatkan hiburan sekaligus relaksasi bagi semua usia mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kolam renang rekreasi tidak hanya menyediakan tempat untuk berenang tetapi juga dilengkapi dengan aneka fasilitas.

    Mulai dari seluncuran air, ember tumpah, kolam arus, hingga area bermain anak yang aman dan ramah keluarga. Hal ini membuat suasana liburan terasa lebih berkesan karena setiap anggota keluarga bisa menikmati wahana sesuai dengan usia dan minat masing-masing.

    Aktivitas ini juga mendorong anak-anak untuk lebih aktif secara fisik sekaligus mempererat hubungan emosional antaranggota keluarga melalui kebersamaan yang hangat dan menyenangkan.

    Kemudian di Indonesia sendiri setiap kota biasanya memiliki destinasi wisata air yang menarik untuk dijelajahi. Misalnya di Bekasi terdapat tempat waterpark menarik dikenal dengan nama Go! Wet.

    Tempat ini menawarkan berbagai kolam menarik dengan wahana dan fasilitas yang lengkap untuk dinikmati wisatawan. Selain itu, terdapat wahana yang belakangan ini jadi sorotan berupa drop flying fox cocok untuk wisatawan yang senang dengan wahana adrenalin.

  • Nasi Gandul, Kelezatan Sajian Tradisional dalam Balutan Daun Pisang yang Menggoda Selera

    Nasi Gandul, Kelezatan Sajian Tradisional dalam Balutan Daun Pisang yang Menggoda Selera

    Bahan utama dalam kuah Nasi Gandul umumnya berasal dari santan yang dimasak perlahan bersama bumbu-bumbu halus seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, kemiri, serta tambahan gula jawa untuk memberi rasa manis alami.

    Proses memasaknya tidak bisa instan diperlukan kesabaran untuk mendapatkan kekentalan kuah yang pas serta aroma bumbu yang benar-benar meresap ke dalam potongan daging. Daging yang digunakan pun dipilih dari bagian-bagian yang bertekstur lembut namun kenyal, seperti sandung lamur, urat, atau bahkan lidah sapi, tergantung selera masing-masing.

    Tak jarang, orang juga menambahkan lauk tambahan seperti telur pindang, paru goreng, atau tempe bacem, untuk menambah kelezatan dan variasi rasa. Semua itu kemudian dinikmati bersama nasi hangat, menjadikan satu piring Nasi Gandul sebagai representasi sempurna dari kearifan lokal masyarakat Jawa Tengah yang memadukan rasa, aroma, dan tradisi dalam satu sajian.

    Dalam konteks kuliner masa kini yang penuh inovasi dan kompetisi, keberadaan Nasi Gandul adalah bukti nyata bahwa resep-resep klasik yang diwariskan turun-temurun tetap memiliki tempat istimewa di hati masyarakat.

    Justru di tengah arus globalisasi dan makanan cepat saji, cita rasa autentik seperti Nasi Gandul semakin dicari dan diapresiasi, baik oleh pecinta kuliner lokal maupun wisatawan mancanegara.

    Bahkan, banyak pelaku usaha kuliner kini mencoba melakukan inovasi seperti mengemas nasi gandul dalam bentuk siap saji, namun tetap mempertahankan unsur tradisionalnya seperti penggunaan daun pisang dan suru.

    Dengan begitu, makanan ini tidak hanya menjadi warisan budaya kuliner, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai ikon kuliner daerah yang mampu bersaing di panggung nasional bahkan internasional. Lebih dari sekadar makanan, Nasi Gandul adalah perayaan rasa, kenangan, dan identitas budaya yang patut dilestarikan dan dibanggakan.

     

    Penulis: Belvana Fasya Saad