Category: Liputan6.com Regional

  • Termasuk Daerah Endemis DBD, Kota Bandung Catatkan 1.653 Kasus pada 2025

    Termasuk Daerah Endemis DBD, Kota Bandung Catatkan 1.653 Kasus pada 2025

    Melalui siaran pers, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain, mengklaim, Pemerintah Kota Bandung tengah menggencarkan pencegahan penyakit demam berdarah dengue dengan menggandeng sektor swasta.

    Melalui program kolaborasi dengan Enesis Group, katanya, Pemkot Bandung telah meluncurkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).

    “Saya mengapresiasi Enesis Group, perusahaan pertama di Indonesia yang memproduksi lotion anti nyamuk (Softell/Sari Puspa), karena melalui CSR-nya turut mendukung program pemerintah mengendalikan DBD di Kota Bandung,” katanya.

    Ia juga menegaskan bahwa DBD masih menjadi ancaman kesehatan utama, terutama bagi anak-anak dan lansia.

    “Kami tidak ingin ada lagi nyawa direnggut virus dengue. Pencegahan harus dimulai sekarang, sebelum musim hujan tiba. Jangan tunggu,” tegas Zul Sapaan Akrabnya.

    Zul mengatakan, kolaborasi ini adalah best practice kemitraan pemerintah dan swasta dalam isu kesehatan masyarakat. Tidak hanya bertujuan mencegah DBD, tetapi juga penyakit lain akibat nyamuk seperti chikungunya, malaria, dan kaki gajah.

    Enesis mulai melaksanakan program ini di Kecamatan Buahbatu, Rancasari, dan Coblong, menjangkau 14 kelurahan sebagai tahap awal.

    “Kita dorong tiap rumah punya satu Jumantik aktif. Para lurah dan camat harus menggerakkan kader Posyandu dan PKK agar penyuluhan terus berjalan,” katanya.

    ​“Gerakan ini dalam gerakan satu rumah satu jumantik, agar fokus pada KIE (komunikasi – informasi – edukasi) kepada warga,” ungkapnya.

    Selain edukasi 3M (Menguras, Menutup, Mendaur ulang), masyarakat juga didorong menambahkan satu langkah penting: ‘M’ mengoles lotion antinyamuk untuk perlindungan tambahan.

  • Pesona Curug Cilember, Destinasi Wisata Alam Mempesona di Bogor

    Pesona Curug Cilember, Destinasi Wisata Alam Mempesona di Bogor

    Liputan6.com, Bandung – Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan alam luar biasa termasuk destinasi wisata alam air terjun atau disebut juga sebagai curug. Selain itu, air terjun menjadi pilihan favorit bagi para pecinta alam.

    Pasalnya tempat ini menawarkan suasana yang sejuk, pemandangan menawan, dan udara segar yang jarang ditemukan di kota besar. Keindahan air terjun Indonesia tersebar dari Sabang hingga Merauke.

    Namun, beberapa air terjun di Indonesia tidak jarang dapat diakses dengan mudah dari kota-kota besar. Salah satu wilayah yang menjadi tujuan utama penikmat wisata air terjun adalah Bogor, Jawa Barat.

    Letaknya yang tidak jauh dari Jakarta menjadikan Bogor sebagai pelarian sempurna dari hiruk pikuk ibu kota. Dikenal sebagai Kota Hujan, Bogor menyimpan banyak curug yang indah dan masih alami.

    Air terjun di kawasan ini menjadi magnet wisata alam yang semakin populer terutama saat akhir pekan atau musim liburan. Masing-masing curug bahkan memiliki karakteristik unik seperti kejernihan air, ketinggian tebing, hingga medan menuju lokasi.

    Wisata curug juga cocok untuk aktivitas healing atau penyegaran pikiran mengingat suara gemericik air yang jatuh dari ketinggian, hawa sejuk pegunungan, serta suasana hijau yang menenangkan membuat air terjun menjadi tempat ideal untuk melepas penat dari rutinitas.

    Sementara itu, melalui artikel ini akan membahas salah satu air terjun populer yang dapat dikunjungi yaitu Air Terjun Cilember atau Curug Cilember.

  • Kabar Terbaru Rumah Murah BP Tapera, Bangun 1000 Unit di Majalengka

    Kabar Terbaru Rumah Murah BP Tapera, Bangun 1000 Unit di Majalengka

    Selain itu, calon penerima harus dinyatakan lolos analisis kelayakan kredit oleh bank penyalur. 

    “Pendaftarannya mudah dan bisa dilakukan melalui aplikasi SiKasep yang bisa diunduh di Google Play Store. Masyarakat juga dapat mengecek ketersediaan rumah FLPP lewat situs resmi kami,” tambah Berdi.

    Sementara itu, Feti Febriyanti Manager Relasi dan Pemasaran Bisnis Divisi KPR & KKB Bank BJB menjelaskan, bahwa harga rumah FLPP di wilayah Majalengka saat ini berkisar di angka Rp166 juta.

    “Program ini sangat cocok bagi ASN muda dan masyarakat yang belum memiliki rumah. Jangan ditunda karena harga rumah akan terus naik, lokasi makin jauh dari pusat kota, dan luas tanah makin kecil,” ujarnya.

    Bank BJB sendiri, lanjut Feti, telah menggandeng sejumlah pengembang yang telah siap mendukung program ini. Di antaranya Alam Asri Majalengka, berlokasi di Desa Karayunan, Kecamatan Cigasong. 

    Lalu, Kota Impian Cijati, di Desa Jatipamor, Kecamatan Panyingkiran dan Bumi Ligung Indah, di Desa Buntu, Kecamatan Ligung.

    “Kami harapkan lebih banyak masyarakat yang memanfaatkan program ini karena kemudahan pembiayaannya serta dukungan pemerintah pusat,”katanya.

    Plt Kepala BKPSDM Majalengka, H. Gatot Sulaeman yang hadir mewakili Bupati Majalengka H. Eman Suherman dalam sambutanya melalui zoom meeting. 

    Menurutnya, Pemkab Majalengka sangat mendukung program FLPP ini. Gatot menilai, program ini merupakan bentuk kolaborasi nyata antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga keuangan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    “Daripada terus menyewa rumah atau kos, lebih baik memiliki rumah sendiri dengan mencicil. Ini kesempatan yang harus dimanfaatkan oleh ASN, terutama yang masih muda,” kata Gatot.

    Ia juga mengimbau para peserta sosialisasi untuk aktif mencari informasi dan menindaklanjuti dengan mengajukan permohonan KPR FLPP sesuai ketentuan yang berlaku. 

    “Ini agar kita mendapatkan informasi yang utuh,” katanya.

  • Pasien BPJS Meninggal Diduga Ditelantarkan RS, Pemkot Cimahi Evaluasi RSUD Cibabat

    Pasien BPJS Meninggal Diduga Ditelantarkan RS, Pemkot Cimahi Evaluasi RSUD Cibabat

    Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyoroti adanya kasus pasien BPJS diduga meninggal dunia karena diterlantarkan di RSUD Cibabat, Kota Cimahi.

    Jika kasus tersebut benar adanya, Dedi mengancam akan memberikan sanksi tegas kepada pihak RSUD Cibabat.

    “Jadi kalau kemudian bener tidak dilayani, berarti direktur rumah sakitnya itu mengabaikan surat gubernur dan kita akan berikan sanksi,” katanya di Bandung, pada Rabu, 2 Juni 2025.

    Untuk saat ini, Dedi mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan melakukan investigasi terlebih dahulu. “Nanti kita investigatif ya,” tutur dia.

    Di sisi lain, Dedi mengatakan pihaknya telah mengeluarkan surat edaran agar rumah sakit tetap melayani pasien tanpa terkecuali, bahkan meski terkendala biaya sekalipun.

    “Gubernur sudah membuat surat edaran loh ke seluruh rumah sakit bahwa tidak boleh ada pasien yang tidak terlayani,” ucapnya.

    Dia menegaskan, rumah sakit harus melayani seluruh pasien, baik pasien yang memiliki BPJS maupun tidak. Apabila pasien tersebut tidak memiliki BPJS, Dedi mengeklaim tagihan dapat ditembuskan ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.

    “Kalau dia punya BPJS, maka pakai BPJS. Kalau tidak punya BPJS, dilayani kemudian tagihannya nanti dikirim ke Dinas Kesehatan provinsi, karena di Dinas Kesehatan provinsi sudah ada plot anggaran untuk membantu masyarakat yang tidak punya BPJS,” kata Dedi.

    Menurut Dedi, rumah sakit tidak boleh menolak untuk melayani pasien, apapun alasannya. “Bagi saya, rakyat kecil harus dilayani,” ucap dia.

    Penulis: Arby Salim

  • Dedi Mulyadi Klaim Perubahan Nama RSUD Al Ihsan Jadi Welas Asih Tak Makan Biaya

    Dedi Mulyadi Klaim Perubahan Nama RSUD Al Ihsan Jadi Welas Asih Tak Makan Biaya

    Liputan6.com, Bandung – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengganti nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan di Baleendah, Kabupaten Bandung menjadi Rumah Sakit Welas Asih, per 19 Juni 2025.

    Dedi mengeklaim, perubahan nama rumah sakit tersebut tidak mempengaruhi anggaran. Sebab, kata dia, penggantian nama hanya sebatas Surat Keputusan (SK).

    “(Ganti nama) kan gak ada biaya, cuman ganti nama. Nama itu kan cuma SK,” kata Dedi di Bandung, pada Rabu, 2 Juni 2025.

    Adapun alasannya mengganti nama rumah sakit tersebut, Dedi menjelaskan bahwa nama Welas Asih dianggap lebih dekat dengan masyarakat Jawa Barat.

    “Yang pertama, kita ini kan orang Sunda lah ya. Karena orang Sunda ya itu Welas Asih lebih dekat dengan kalimat-kalimat dan lebih bisa dipahami oleh masyarakat,” kata Dedi di Bandung pada Rabu, 2 Juni 2025.

    Sementara alasan lainnya, ungkap Dedi, sebagai salah satu upaya untuk membangun brand baru terhadap rumah sakit tersebut.

    “Yang keduanya, memori. Al-Ihsan itu kan ada memori panjang, gak usah disebutin lah memori panjangnya. Sehingga memori itu kita mencoba dibangun dengan brand baru,” ucap dia.

    Selain mengganti nama, Dedi juga berjanji akan meningkatkan pelayanan. Dengan demikian, RSUD Welas Asih diharapkan dapat menjadi salah satu rumah sakit kelas A di Jawa Barat.

    “Kita akan meningkatkan seluruh layanan di situ, dan saya sudah bicara dengan Menkes agar Al Ihsan itu bisa setara dengan Hasan Sadikin,” tandasnya.

    Untuk saat ini, pergantian nama tersebut masih dalam proses karena banyak administrasi yang perlu dipenuhi.

    Penulis: Arby Salim

    Detik-Detik Evakuasi Jenazah Bocah Tenggelam di Pantai Bedahan Cilacap

  • Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Ganti Nama RSUD Al Ihsan, Singgung Soal Kasus Korupsi Yayasan

    Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Ganti Nama RSUD Al Ihsan, Singgung Soal Kasus Korupsi Yayasan

    Liputan6.com, Bandung – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengungkap alasannya mengganti nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan di Baleendah, Kabupaten Bandung menjadi Rumah Sakit Welas Asih.

    Sebagaimana diketahui, penggantian nama tersebut sesuai dengan keputusan Gubernur Jawa Barat yang diteken pada 19 Juni 2025 lalu. 

    Dedi menuturkan, nama Al Ihsan maupun Welas Asih sama-sama memiliki makna yang baik. “Al Ihsan kalau di bahasa kita artinya kebaikan, Welas Asih kalau di Bahasa Arab, ar-Rahman ar-Rahim,” kata Dedi dalam unggahan di akun Instagram @dedimulyadi71 pada Jumat, 4 Juli 2025.

    Mantan Bupati Purwakarta ini menjelaskan, penggantian nama tersebut diharapkan akan beriringan dengan peningkatan layanan. 

    “Menggunakan nama-nama yang indah harus seiring dengan kualitas layanan yang lebih baik, apalagi menggunakan nama-nama yang sakral dan spiritual. Kualitas layanannya harus mencerminkan kesakralan dan kespiritualitasannya,” ujar Dedi.

    Dedi lantas menyinggung soal kasus korupsi yang pernah terjadi di yayasan rumah sakit tersebut. “Rumah sakit itu merupakan barang bukti yang dikembalikan berdasarkan putusan Mahkamah Agung, barang bukti itu merupakan sitaan pengadilan atas kasus korupsi Yayasan Al Ihsan,” ucapnya.

    Diketahui, Rumah Sakit Al Ihsan mulanya didirikan atas inisiatif Yayasan Al Ihsan yang dibentuk pada 15 Januari 1993. Sementara layanan rumah sakit mulai beroperasi pada 12 November 1992.

    Namun, kepemilikan rumah sakit tersebut beralih ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat usai pendirinya, Ukman Sutaryan, dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi. 

    Berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor 372/Pid/2003 yang kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat pada 10 Maret 2005, bangunan Rumah Sakit Al Ihsan beserta seluruh asetnya menjadi aset resmi pemerintah.

    Penulis: Arby Salim

     

    Detik-Detik Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang – Video Amatir

  • Jawa Barat Diguncang 92 Gempa Selama Juni 2025, Magnitudo Terbesar di Pangandaran

    Jawa Barat Diguncang 92 Gempa Selama Juni 2025, Magnitudo Terbesar di Pangandaran

    Liputan6.com, Bandung – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mencatat wilayah Jawa Barat dan sekitarnya guncang gempa bumi sebanyak 92 kali sepanjang Juni 2025.

    Berdasarkan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi dengan kedalaman dangkal (D

    Sementara itu, Teguh mengatakan gempa bumi menengah (60 km≤D≤300 km) sebanyak 10 kejadian, dan gempa bumi dalam (>300 km) sebanyak 0 kejadian dengan rentang 4 km hingga 173 km.

    “Untuk magnitudo, gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 5.0 dan magnitudo terkecil yang tercatat adalah 1.7,” kata Teguh.

    Adapun berdasarkan letak hiposenternya, terjadi 53 gempa bumi yang berpusat di laut. Sedangkan 39 kejadian gempa bumi lainnya berpusat di darat.

    Teguh menuturkan, selama periode tersebut, terdapat 7 gempa bumi yang dirasakan. Salah satunya gempa bumi berkekuatan 5.0 magnitudo yang terjadi pada 9 Juni 2025 pukul 23:55:96 WIB.

    “Salah satu kejadian gempabumi dirasakan tersebut terjadi pada tanggal 9 Juni 2025 pukul 23:55:06 WIB, yang berpusat 8.08 LS dan 108.72 BT pada kedalaman 47 km,” tutur dia.

    Gempa bumi tersebut, ungkap Teguh, berlokasi di 48 km Tenggara Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dan dirasakan di Pangandaran III MMI, Cilacap, Banyumas, Kebumen, Tasikmalaya dan Garut II – III MMI.

    “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif,” ujarnya. 

    BMKG pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    “Serta menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa bumi,” pungkas Teguh.

     

    Penulis: Arby Salim

  • Ancaman Megathrust Sesar Lembang, Bagaimana Mitigasi Bencana Gempa di Bandung?

    Ancaman Megathrust Sesar Lembang, Bagaimana Mitigasi Bencana Gempa di Bandung?

    Liputan6.com, Bandung – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung akan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait ancaman gempa bumi akibat Sesar Lembang atau megathrust, menyusul adanya gempa berkekuatan 2,7 magnitudo di Kota Cimahi pada Minggu, 29 Juni 2025 lalu.

    “Pelatihan mitigasi bencana ini penting, terutama bagi masyarakat Kabupaten Bandung yang berdekatan atau dilintasi Sesar Lembang seperti Kecamatan Cimenyan dan Cilengkrang, termasuk juga Cileunyi,” kata Bupati Bandung, Dadang Supriatna dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 5 Juli 2025.

    Adapun langkah yang akan dilakukan Pemkab, ungkap Dadang, di antaranya menggelar pelatihan mitigasi bencana, pelatihan evakuasi, dan memberikan informasi agar masyarakat benar-benar memahami potensi megathrust.

    “Kalau Sesar Lembang ini mengalami pergeseran dan terjadi gempa 7,6 skala richter, saya sendiri tidak bisa menyampaikan dengan kata-kata bagaimana nanti berantakannya,” ucap dia.

    Di sisi lain, Dadang pun berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat lebih gencar dalam melakukan sosialisasi terkait ancaman gempat bumi akibat Sesar Lembang tersebut.

    “Saya berharap kepada Gubernur maupun Sekda Jabar, harus ada sosialisasi khusus untuk mungkin setiap minggunya untuk membahas secara kewilayahan terkait Sesar Lembang. Terutama di wilayah Bandung Raya yaitu Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi termasuk Kabupaten Sumedang,” imbuh Dadang.

    Selain sosialisasi, Dadang juga meminta Pemprov Jawa Barat untuk melakukan pembahasan secara khusus bersama pemerintah daerah terkait penanganan Sesar Lembang ke depannya.

    “Jadi, ya kami menunggu untuk bisa berpikir bersama dan membahas secara khusus tentang penanganan Sesar Lembang ini ke depan,” pungkasnya. 

    Diketahui, Sesar Lembang merupakan sebuah patahan geser aktif yang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

    Patahan ini menjulang sepanjang 29 kilometer, dari Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat hingga Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Selain itu, Sesar Lembang juga melewati beberapa kecamatan di Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.

    Sesar Lembang diprediksi memiliki potensi untuk menyebabkan gempa bumi berkekuatan 6,8 hingga 7 magnitudo, dengan kemungkinan pergeseran tanah sekitar 3-5 milimeter per tahun.

    Penulis: Arby Salim

     

    Detik-Detik Evakuasi 4 Korban Tertimbun Longsor di Peniron, Bruno, Purworejo

  • Intip, Daya Tarik Restoran Sego Base Gede di Malang

    Intip, Daya Tarik Restoran Sego Base Gede di Malang

    Liputan6.com, Bandung – Kota Malang dikenal luas sebagai salah satu kota pendidikan dan pariwisata yang terletak di Jawa Timur. Memiliki udara yang cukup sejuk dan suasana kota yang tertata rapi Malang kerap dijuluki sebagai “Kota Apel”.

    Julukan tersebut diberikan karena Malang menjadi pusat produksi buah apel terbesar di Indonesia. Selain itu, Malang juga sering disebut sebagai kota pelajar karena banyaknya institusi pendidikan ternama yang ada di sana.

    Namun, tak hanya dikenal karena keindahan alam dan pendidikannya kota ini juga menyimpan kekayaan kuliner yang sangat beragam dan menggoda selera. Kuliner Malang memiliki ciri khas tersendiri yang membuat wisatawan selalu rindu untuk kembali.

    Mulai dari makanan tradisional seperti rawon, pecel, bakso Malang yang legendaris hingga makanan kekinian seperti aneka dessert dan kopi kekinian yang tersebar di berbagai sudut kota.

    Banyaknya pengaruh budaya lokal dan kreativitas para pelaku usaha kuliner membuat cita rasa makanan di Malang begitu unik dan terus berkembang mengikuti zaman. Bagi pencinta kuliner daging, Malang juga memiliki sederet pilihan menarik.

    Salah satunya adalah olahan daging asap yang kini semakin populer di kalangan penikmat makanan gurih dan beraroma khas. Daging asap biasanya diolah dari daging sapi pilihan melalui proses pengasapan.

    Adapun baru-baru ini terdapat tempat makan di Malang yang menawarkan menu daging asap menarik yaitu Sego Base Gede.

  • Pemkab Banyuwangi Terjunkan Pesikolog, Dampingi Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

    Pemkab Banyuwangi Terjunkan Pesikolog, Dampingi Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

    Liputan6.com, Banyuwangi – Sejumlah warga Banyuwangi turut menjadi korban dalam musibah tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, Rabu malam (3/7/2025). Selain menginstruksikan agar seluruh OPD terkait terlibat dalam pencarian korban, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani minta fokus terkait penanganan keluarga korban.

    “Kami atas nama Pemkab Banyuwangi menyatakan duka mendalam bagi semua pihak yang menjadi korban dalam kejadian tersebut. Saya menginstruksikan agar seluruh OPD terkait terlibat penuh dalam proses penanganan, termasuk pasca-tragedi bagi keluarga korban, khususnya mereka yang masuk dalam keluarga prasejahtera,” Bupati Ipuk, Jumat (4/7/2027).

    Salah satunya terhadap keluarga salah satu korban almarhumah Elok Rumantini (34), Kelurahan Lateng, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi. 

    Elok adalah seorang ibu tunggal yang menjadi tulang punggung keluarga setelah suaminya meninggal tahun lalu. Ia bekerja sebagai penjaga kantin kapal baru sebulan.

    Elok ditemukan meninggal dunia saat bertugas di atas KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam pada Rabu malam tersebut. Jenazah Elok telah diserahkan ke keluarga, Kamis malam (3/7/2025) dan dimakamkan di Kelurahan Lateng, Banyuwangi. 

    Elok meninggalkan dua anak yang masih balita dan remaja. Zulfa Eliza Destavianus (13), yang baru masuk SMPN 4 Banyuwangi, dan adiknya Tirsya Ayudia Septavianus (4), yang kini berstatus yatim piatu.

    Pemkab Banyuwangi telah melakukan assesment awal keluarga korban meninggal guna memastikan penanganan yang tepat. Mulai dari pendampingan psikologis hingga bantuan untuk keluarga. 

    “Dinas Sosial sudah turun mengecek kondisi keluarga korban. Termasuk keluarga almarhumah Elok maupun keluarga lain yang menjadi korban. Apakah mereka membutuhkan pendampingan psikologis hingga bantuan sosial lainnya. Terutama yang paling penting adalah jaminan pendidikan anak-anak mereka,” kata Ipuk.

     

    Polisi Tangkap 2 Pelaku Pemerkosaan Gadis di Bawah Umur di Hutan Jati Pemalang, 1 Buron