Category: Liputan6.com Regional

  • Update KMP Tunu Pratama Jaya: Dua Jenazah Ditemukan di Perairan Jembrana Bali

    Update KMP Tunu Pratama Jaya: Dua Jenazah Ditemukan di Perairan Jembrana Bali

    Liputan6.com, Jembrana – Tim SAR Gabungan bersama nelayan kembali menemukan dua jenazah diduga korban KMP Tunju Pratama Jaya yang tenggelam di wilayah perairan Jembrana, Bali pada Rabu pagi (9/7/2025). Kedua Jenazah tersebut, saat ini dalam proses identivikasi di RSUD Negara. Jenazah pertama ditemukan sekitar pukul 07.00 WITA oleh nelayan setempat.

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya membenarkan penemuan jenazah tersebut. Dan saat ini jenazah sudah di RS Negara. “Korban dievakuasi menggunakan PK Basarnas, Tiba di RSUD Negara pukul 08.25 WITA. Saat ditemukan menggunakan celana pendek biru dan kaos hitam,”ujarnya Rabu (9/7/2025).

    Sedangkan posisi penemuan korban pertama berada pada kordinat  08°21’33.06″S dan 114°31’40.86″E, berjarak 13,48 nautical mile dari lokasi kejadian perkara (LKP) dengan heading 149 derajat. Sedangkan untuk jenazah ke dua ditemukan nelayan di perairan Pantai Pengambengan pukul 06.00 WITA. Sedangkan evakuasi korban menuju RSUD Negara dilakukan sekitar pukul 09.50 WITA. “Untuk ciri- ciri jenazah ke dua belum bisa dipastikan karena masih dalam identifikasi,”paparnya

    Dengan ditemukanya dua jenazah ini, jumlah korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang ditemukan bertambah menjadi 42 orang. Dari jumlah tersebut 30 orang selamat, sedangan 12 orang ditemukan meninggal dunia. Sementara 23 orang korban lain saat ini masih dalam proses pencarian di wilayah peraian Selat Bali.

    Basarnas telah memutuskan memperpanjang proses pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Hal itu untuk kemanusian karena dalam kurun beberapa hari terakhir Tim SAR Gabungan berhasil menemukan jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya. Perpanjangan operasi SAR gabungan dilakukan selama 3 hari terhitung mulai hari Rabu (8/7/2025) sampai hari Jumat (11/7/2025) akan dating.

  • Insiden Penyerangan Kantor Satpol PP, Wali Kota Gorontalo Tuntut Oknum Polisi Dipecat

    Insiden Penyerangan Kantor Satpol PP, Wali Kota Gorontalo Tuntut Oknum Polisi Dipecat

    Liputan6.com, Gorontalo – Pemerintah Kota Gorontalo menyatakan sikap tegas terhadap insiden dugaan penyerangan terhadap kantor Satpol PP oleh sejumlah oknum polisi, yang terjadi di Kantor Satpol PP Kota Gorontalo, pada Ahad (6/7/2025) dini hari. Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, menilai tindakan kekerasan tersebut mencederai semangat kebersamaan antara masyarakat dan aparat penegak hukum, terlebih insiden terjadi hanya beberapa hari setelah peringatan Hari Bhayangkara ke-78.

    “Sangat disayangkan insiden ini terjadi di bulan peringatan Hari Bhayangkara dengan tema Polri Presisi, Masyarakat Bersama Polisi. Ironis, justru oknum polisi menyerang aparat penegak perda,” ujar Adhan saat memberikan keterangan pers di Gorontalo, Senin (7/7/2025).

    Ia meminta Satpol PP segera membuat laporan resmi agar proses hukum dapat berjalan sesuai aturan. Pemerintah Kota Gorontalo, kata dia, juga akan melayangkan surat resmi kepada Kapolda Gorontalo guna memastikan tindak lanjut kasus tersebut. “Saya sudah perintahkan Satpol PP melapor. Kami tidak akan tinggal diam. Jika terbukti, oknum polisi harus dipecat,” tegasnya.

    Menurut Adhan, insiden berawal dari penertiban tempat hiburan malam yang diduga milik keluarga dari salah satu oknum polisi. Tempat tersebut disebut tidak memiliki izin resmi dan telah menjadi target penutupan oleh Pemkot. “Penegakan hukum harus tanpa pandang bulu. Tempat hiburan yang melanggar aturan tetap akan ditindak, siapa pun pemiliknya,” katanya.

    Adhan menambahkan, kasus ini akan dibawa ke tingkat pusat. Ia berencana bertemu langsung dengan Kapolri dan Divisi Propam Mabes Polri untuk memastikan tidak ada intervensi dalam proses penegakan hukum. “Besok saya akan ke Jakarta. Saya akan bertemu langsung Kapolri dan menyampaikan laporan ke Divisi Propam agar masalah ini tidak berlarut,” ujarnya.

    Pengamen berkostum badut mencoba kabur saat Satpol PP menggelar razia penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di sekitar kawasan Senen, Jakarta Pusat pada Rabu siang. Razia digelar karena adanya laporan pengamen dan pengemis yang kerap memaksa…

  • Mengenal Tepian Narosa, Lokasi Festival Pacu Jalur yang Menyimpan Daya Tarik Wisata

    Mengenal Tepian Narosa, Lokasi Festival Pacu Jalur yang Menyimpan Daya Tarik Wisata

    Liputan6.com, Bandung – Media sosial global belakangan ini tengah dihebohkan dengan kemunculan sosok anak kecil yang dijuluki sebagai “The Reaper” oleh warganet. Julukan itu diberikan karena ekspresi wajah anak tersebut yang disebut-sebut memiliki “aura farming”.

    Sebagai informasi, aura farming adalah istilah gaul yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tampak kuat, tangguh, dan sangat fokus layaknya karakter utama yang terlihat keren atau menonjol tanpa harus berusaha keren.

    Namun, menariknya anak yang tengah viral tersebut ternyata berasal dari Indonesia. Sosoknya tertangkap kamera saat sedang mengikuti kegiatan budaya tradisional yang dikenal dengan Pacu Jalur.

    Pacu Jalur sendiri merupakan sebuah lomba mendayung perahu panjang khas Riau yang kental dengan nilai-nilai kearifan lokal. Melalui foto dan video yang viral anak ini terlihat sebagai salah satu peserta dalam perahu yang sedang melaju kencang di sungai.

    Selain itu, pacu jalur menjadi tradisi yang telah lama berlangsung di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Kegiatan ini biasanya diikuti oleh belasan hingga puluhan orang dalam satu perahu panjang yang dihias menarik.

    Kemudian lomba ini merupakan warisan budaya yang masih lestari hingga sekarang. Keikutsertaan anak-anak dalam kegiatan ini bukan hal baru karena Pacu Jalur sering menjadi ajang pembinaan semangat kebersamaan, kekuatan fisik, dan pelestarian budaya.

    Melansir dari beberapa sumber, kegiatan Pacu Jalur sendiri biasanya digelar pada bulan Agustus dan menjadi tradisi tahunan sebagai salah satu pesta rakyat atau festival yang bisa dinikmati masyarakat.

    Adapun kegiatannya biasa digelar di Tepian Narosa yang saat ini akan kita bahas daya tariknya sebagai spot wisata di Provinsi Riau.

  • KNKT Klaim Hampir Rampungkan Data Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

    KNKT Klaim Hampir Rampungkan Data Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

    Liputan6.com, Banyuwangi – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengklaim hampir merampungkan pengumpulan data tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Rabu (2/7/2025).

    KNKT hanya tinggal menunggu data dari Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) untuk selanjutnya melanjutkan ke tahapan analisa tragedi nahas tersebut.

    “Pengumpulan sudah 70 persen, nanti kalau sudah dapat data dari BKI, data yang terkumpul sudah 100 persen,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, Rabu (8/7/2025).

    Data faktual yang sudah terkumpul diantaranya adalah wawancara kru penumpang selamat, data BMKG serta penataan angkutan kendaraan sebelum peristiwa terjadi. Seluruhnya telah dikantongi.

    Sementara data dari BKI berisi seputar rancang bangun dan histori kapal. Data yang diterimanya kapal terakhir doking pada Oktober 2024. Temuan selama doking itu juga menjadi data primer yang dibutuhkan.

    “Kita juga menunggu data catatan apa yang terjadi selama operasional sampai kecelakaan terjadi,” katanya.

    Setelah nanti data terkumpul, KNKT akan melakukan tahap analisa dan simulasi di laboraturium. Dalam proses ini KNKT akan berkolaborasi dengan akademisi dari perguruan tinggi seperti ITS, ITB, UI dan UGM.

    “Ketika analisa sudah dilakukan tahap selanjutnya adalah penyimpulan dan pemberian rekomendasi,” tegasnya.

     

     

  • Bangunan Pasar Rakyat Tuban Miliaran Rupiah Berakhir Mangkrak, Tanggung Jawab Siapa?

    Bangunan Pasar Rakyat Tuban Miliaran Rupiah Berakhir Mangkrak, Tanggung Jawab Siapa?

    Liputan6.com, Tuban – DPRD Kabupaten Tuban merasa geram melihat kondisi bangunan Pasar Rakyat Kenduruan yang dibiarkan mangkrak bertahun-tahun. Oleh sebab itu, wakil rakyat mendorong pemerintah segera mencari solusi supaya bangunan bernilai miliaran di era mantan Bupati H. Fathul Huda bisa segera difungsikan.

    “Kami mendorong dinas terkait segera memikirkan langkah pemanfaatannya agar bangunan pasar ini bisa segera difungsikan sebagai mana mestinya,” ungkap Anggota Komisi III DPRD Tuban, Luqmanul Hakim, Selasa (8/7/2025).

    Ia menyayangkan revitalisasi pasar rakyat yang dibangun dengan dana miliaran rupiah terkesan dibiarkan tak terpelihara sehingga mengalami kerusakan pada bangunannya.

    Oleh sebab itu, wakil rakyat dari Partai Nasdem ini akan mengevaluasi kinerja dinas, dan pihak-pihak terkait agar keberadaan pasar rakyat ini bisa segera difungsikan. Salah satu tujuannya untuk menggerakkan roda perekonomian bagi masyarakat.

    “Pasar itu dibangun dengan tujuan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Kalau hari ini justru terbengkalai, artinya ada yang perlu dievaluasi. Kami mendorong dinas terkait segera memikirkan langkah pemanfaatannya,” terang Luqmanul Hakim.

    Luqman berharap Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky tidak lepas tangan terhadap persoalan tersebut. Sebab, bangunan itu telah menjadi aset pemerintah dan dibangun menggunakan uang rakyat miliaran rupiah yang bersumber dari dana pusat dan daerah.

    “Keberadaan pasar bukan hanya soal bangunan, tapi juga menyangkut hajat hidup masyarakat Kabupaten Tuban,” jelas Luqman.

    Masalah itu tampaknya belum serius direspon oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban. Sebab, Kepala Dinas Koperasi, UMK dan Perdagangan Kabupaten Tuban, Agus Wijaya, ketiak dikonfirmasi lewat pesan singkat diminta untuk menunggu.

    Pemberitaan sebelumnya, bangunan Pasar Rakyat Kenduruan di Desa Sidomukti, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban ini dibangun menggunakan Dana Tugas Pembantuan APBN yang disalurkan lewat Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebesar Rp 4 miliar.

     

  • Mengurai Jejak Budaya Lewat Gerak Tari Likurai, Warisan Agung NTT yang Sarat Nilai

    Mengurai Jejak Budaya Lewat Gerak Tari Likurai, Warisan Agung NTT yang Sarat Nilai

    Kombinasi gerakan dan musik yang membentuk Tari Likurai menjadi narasi utuh yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan masyarakat NTT, sekaligus menjadi sarana pewarisan nilai-nilai budaya kepada generasi muda agar tidak tercerabut dari akar tradisinya.

    Dalam konteks modern, Tari Likurai telah mengalami berbagai transformasi tanpa menghilangkan identitas aslinya. Ia telah dipentaskan di berbagai panggung nasional dan internasional sebagai duta kebudayaan Indonesia Timur yang membanggakan.

    Namun demikian, keberadaan tari ini juga menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal pelestarian dan regenerasi. Perubahan pola hidup masyarakat, arus globalisasi yang masif, dan minimnya dokumentasi serta dukungan dari berbagai pihak membuat Tari Likurai perlahan mulai kehilangan tempatnya di hati sebagian generasi muda.

    Oleh karena itu, perlu ada langkah-langkah konkret untuk merawat eksistensi Likurai, mulai dari integrasi dalam kurikulum pendidikan lokal, pelatihan berkala di sanggar-sanggar seni daerah, hingga promosi lewat media digital yang ramah generasi muda.

    Pelestarian budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat yang mencintai kebhinekaan Indonesia. Dengan demikian, Tari Likurai tidak hanya akan menjadi catatan sejarah, tetapi tetap hidup dan berdenyut bersama zaman.

    Tari Likurai bukanlah sekadar gerakan yang enak dipandang atau musik yang enak didengar, melainkan simbol nyata dari kehidupan, perjuangan, dan harapan masyarakat NTT. Ia adalah warisan yang sarat nilai, yang mengajarkan tentang keberanian dalam menjaga identitas, tentang kesetiaan terhadap akar budaya, dan tentang kebanggaan menjadi bagian dari bangsa yang beragam.

    Saat kita menyaksikan Likurai ditarikan dalam upacara adat atau festival budaya, sesungguhnya kita sedang menyaksikan narasi panjang sebuah masyarakat yang dengan bangga berdiri di atas pijakan leluhur.

    Maka dari itu, memahami Tari Likurai adalah memahami bagian penting dari jiwa Indonesia, dan melestarikannya adalah bentuk nyata cinta kita terhadap kekayaan budaya yang tak ternilai harganya.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • BMKG Ingatkan Warga Sulut Waspada Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

    BMKG Ingatkan Warga Sulut Waspada Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

    Liputan6.com, Manado – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga untuk mewaspadai potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Sulut beberapa hari ke depan.

    “BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca hingga Minggu 13 Juli 2025,” ungkap Koordinator Bidang Operasional BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Astrid Y Lasut pada, Selasa (8/7/2025).

    Dia menjelaskan nilai anomali Sea surface Temperature atau SST di rentang 0 – 1.0 °C menunjukkan penambahan massa uap air di sekitar perairan Sulut. Terdapat daerah potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Sulut akibat adanya belokan angin atau shearline.

    :Secara umum kondisi labilitas udara lokal di wilayah Sulawesi Utara mendukung pertumbuhan awan konvektif,” tuturnya.

    Astrid berharap warga mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, serta peningkatan akumulasi curah hujan harian di wilayah kabupaten dan kota di Sulut.

    “Pada Kamis 10 Juli hujan dan angina kencang diperkirakan terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan,” ujarnya.

    Sementara di hari Sabtu berpeluang terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow, sedangkan Minggu (13/7/2025), diperkirakan terjadi di Kabupaten Kepulauan Talaud.

    “Sementara cuaca cerah hingga hujan ringan diperkirakan terjadi di hari Jumat 12 Juli,” ujarnya.

  • Soal 5 Hari Sekolah di Sumut, Begini Kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti

    Soal 5 Hari Sekolah di Sumut, Begini Kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti

    Menteri Abdul Mu’ti menyerahkan bagi Pemerintah Daerah untuk menetapkan waktu belajar dalam seminggu. Tapi harus sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan saat ini.

    “Apakah menetapkan lima hari atau enam hari, diserahkan kepada masing-masing pemerintah daerah,” bebernya.

    Gubernur Sumut, Bobby Nasution, akan mulai menerapkan sekolah 5 hari pada tahun ajaran baru 2025-2026. Bobby menekankan pentingnya peran orang tua pada pelaksanaan program ini.

    Bobby menyampaikan hal itu saat Focus Group Discussion penerapan sekolah 5 hari di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur, Kota Medan, Kamis, 3 Juli 2025. Orang tua juga mesti berperan pada pengembangan karakter anak.

    “Dari orang tua kita inginkan ada khusus sehari atau dua hari terlibat. Jangan juga setelah program ini kita buat, justru masuk ke Bimbel semua,” sebutnya.

  • Kinerja Gemilang Pada Tahun 2024 Antarkan JIEP Jadi Perseroda

    Kinerja Gemilang Pada Tahun 2024 Antarkan JIEP Jadi Perseroda

    Liputan6.com, Jakarta – PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), berhasil membukukan kinerja positif sepanjang tahun 2024. Selain mencatatkan capaian keuangan yang solid, perusahaan juga secara resmi bertransformasi menjadi Perseroan Daerah (Perseroda) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dituangkan dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahun 2024 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan pada Rabu, 25 Juni 2025, di Menara Danareksa, Jakarta. 

    Direktur Utama PT JIEP, Satrio Witjaksono mengatakan “Sepanjang tahun 2024 PT JIEP membukukan pendapatan usaha sebesar Rp199,26 miliar, EBITDA sebesar Rp51,43 miliar, dan laba bersih sebesar Rp24,46 miliar.” Ujar Satrio.

    “Pada tahun 2024 PT JIEP juga melakukan revaluasi aset yang menghasilkan peningkatan signifikan dalam nilai perusahaan. Total aset perusahaan tercatat sebesar Rp6,52 triliun, dengan kontribusi laba bersih hasil revaluasi sebesar Rp5,22 triliun. Langkah ini merupakan bagian dari strategi transparansi dan penyesuaian nilai ekonomi aktual atas aset perusahaan yang dikelola.”Lanjut Satrio.

    RUPSLB dan Transformasi Menjadi Perseroda Transformasi PT JIEP menjadi Perseroda ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sehubungan dengan disahkannya dua regulasi penting oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Desember 2024 lalu, yakni:* Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 12 Tahun 2024 tentang Pendirian Perseroan Terbatas Jakarta Industrial Estate Pulogadung (Perseroan Daerah), dan* Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 13 Tahun 2024 tentang Penyertaan Modal Daerah pada Perseroan Terbatas Jakarta Industrial Estate Pulogadung (Perseroda).

    Dalam RUPSLB tersebut, diputuskan pula perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, termasuk perubahan nama resmi menjadi PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (Perseroda). Selain itu, juga disahkan perubahan komposisi kepemilikan saham, yakni 53,06% dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan 46,94% oleh PT Danareksa (Persero).

    Arah pengembangan ke depan dengan adanya perubahan komposisi saham yang dimiliki oleh para pemegang saham, dalam RUPS Tahun 2024 dan RUPSLB para pemegang saham menyampaikan arahan untuk pengembangan PT JIEP ke depannya.

    “Sebagai Kawasan Industri yang berada di tengah Kota Jakarta, PT JIEP diharapkan melakukan transformasi model bisnis perusahaan yang sustainable melalui inovasi dan kolaborasi yang selaras dengan Pemegang Saham untuk mendukung pertumbuhan laba dan realisasi investasi di tahun yang akan datang. Ke depannya PT JIEP juga diharapkan mampu melakukan terobosan dan pengembangan proyek perusahaan serta inisiatif strategis yang telah ditetapkan di tahun 2025,” ujar Suharini, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta.

    “Sebagai anggota Holding di sektor Kawasan Industri, PT JIEP diharapkan dapat melakukan optimalisasi penyerapan investasi, recurring income khususnya melalui pengelolaan penyediaan air bersih, limbah cair, limbah padat, fiber optic, e-gate, gas dan listrik,” imbuh Presiden Direktur PT Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi.

    “Selain pengembangan bisnis, PT JIEP juga diharapkan melakukan transformasi pengelolaan sumber daya manusia dengan meningkatkan beragam talenta, produktivitas, implementasi talent mobility, pengembangan kompetensi dan internalisasi budaya melalui Danareksa Learning Institute.”

    Dengan telah ditetapkannya nama baru PT JIEP akan mengembangkan strategi transformasi yang berfokus pada inovasi kawasan industri berkelanjutan di Pulogadung. PT JIEP juga berkomitmen untuk terus menciptakan nilai tambah dan memberikan manfaat optimal bagi pemegang saham, seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, investor, pelaku industri, dan masyarakat.

    Transformasi ini diharapkan dapat mendukung pengembangan kawasan industri yang lebih inklusif dan berdaya saing tinggi, sejalan dengan visi pemerintah pusat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk Jakarta sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi terhadap negara serta memberi lebih banyak manfaat untuk masyarakat.

  • Simak, Kalender Jawa dan Wetonnya Hari Ini

    Simak, Kalender Jawa dan Wetonnya Hari Ini

    Liputan6.com, Bandung – Kalender Jawa adalah salah satu sistem penanggalan tradisional yang masih tetap digunakan oleh sebagian masyarakat Indonesia terutama mereka yang tinggal di wilayah Jawa dan sekitarnya.

    Meski dunia telah memasuki era modern, kalender ini masih dianggap memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat sehari-hari. Bagi kalangan yang menjunjung tinggi nilai tradisi dan budaya leluhur kalender Jawa menjadi bagian penting.

    Kemudian salah satu hal utama dalam kalender ini adalah “weton” yaitu kombinasi antara hari dalam kalender Masehi dan lima pasaran khas Jawa seperti Legi, Pahing, Pahing, Wage, dan Kliwon.

    Weton diyakini memiliki makna simbolik yang mendalam terutama bagi masyarakat yang mempercayainya. Fungsi weton pun beragam, mulai dari mengetahui hari kelahiran hingga membaca watak seseorang hingga menentukan kecocokan pasangan.

    Selain itu, bagi banyak orang yang memegang teguh budaya weton sering kali penting untuk menentukan hari-hari yang dianggap membawa keberuntungan. Karena nilai-nilai simbolis tersebut, banyak orang masih mengandalkan perhitungan weton.

    Hal-hal seperti memilih waktu terbaik untuk menikah, memulai usaha baru, membangun tempat tinggal, atau menjalani upacara adat kerap diselaraskan dengan perhitungan hari dan pasarannya.

    Pengaruh weton begitu kuat dalam kehidupan tradisional sehingga banyak keluarga masih meminta pertimbangan orang yang dituakan atau ahli perhitungan hari. Langkah ini dianggap sebagai bentuk kehati-hatian dan penghormatan terhadap warisan budaya hingga kini.