Category: Liputan6.com Regional

  • Pesona Goa Lalay, Wisata Alam Unik di Bogor

    Pesona Goa Lalay, Wisata Alam Unik di Bogor

    Liputan6.com, Bandung – Bogor dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam yang populer di Indonesia terutama karena letaknya yang strategis dan mudah dijangkau dari Jakarta. Kota ini memiliki kekayaan alam yang luar biasa dengan suasana sejuk dan hijau yang menyegarkan.

    Kemudian salah satu daya tarik utama wisata alam di Bogor adalah kawasan perkebunannya. Kebun Raya Bogor misalnya menjadi ikon yang tidak tergantikan dengan ribuan jenis tanaman yang tertata rapi dan indah.

    Selain itu, terdapat pula kebun teh di Puncak yang menyajikan panorama kebun hijau yang membentang luas cocok untuk bersantai atau berfoto. Suasana asri di area perkebunan ini memberikan ketenangan tersendiri bagi para pengunjung.

    Tidak hanya perkebunan Bogor juga memiliki air terjun yang menawan seperti Curug Bidadari, Curug Leuwi Hejo, dan Curug Cilember adalah beberapa contoh air terjun yang sangat diminati wisatawan.

    Suara gemericik air yang jatuh dari ketinggian berpadu dengan pepohonan hijau di sekitarnya menciptakan suasana yang menyegarkan jiwa. Tempat-tempat ini juga cocok untuk dijadikan spot piknik keluarga atau sekadar tempat healing di akhir pekan.

    Adapun di kawasan Klapanunggal, Kabupaten Bogor terdapat destinasi wisata yang unik dan menarik untuk dijelajahi yaitu Goa Lalay. Tempat ini dikembangkan menjadi tempat wisata dengan fasilitas dan spot foto menarik.

  • Diupah Murah, 2 Kurir Sabu Belasan Miliar Tujuan Padang Terancam Hukuman Mati

    Diupah Murah, 2 Kurir Sabu Belasan Miliar Tujuan Padang Terancam Hukuman Mati

    Liputan6.com, Pekanbaru – Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau gagalkan masuknya 14,87 kilogram sabu ke Padang, Sumatra Barat. Barang haram bernilai belasan miliar itu dibawa 2 kurir, masing-masing SR dan RA, dengan upah murah dari pengendali jaringan internasional.

    Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Komisaris Besar Putu Yudha Prawira menjelaskan, kedua tersangka dikendalikan oleh pria berinisial MF. Inisial dimaksud telah ditetapkan masuk dalam daftar pencarian orang.

     

    Kedua tersangka diperintahkan MF membawa 15 paket sabu berukuran besar dari Kabupaten Kampar, Riau, menuju Padang. Keduanya difasilitasi mobil serta alat komunikasi dan uang jalan.

    “Upahnya Rp7 juta, sebelumnya kedua tersangka 2 kali berhasil membawa sabu atas perintah MF, yang ketiga ini diketahui polisi,” kata Putu, Rabu siang, 9 Juli 2025.

    Selain 15 paket sabu, polisi menyita sejumlah telepon genggam, sebuah mobil dan uang Rp1,6 juta. Kedua kurir sabu itu ditangkap di Jalan Cipta Karya Ujung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

    “Ditangkap pada 1 Juli 2025, sebagai kado ulang tahun Hari Bhayangkara,” ucap Putu.

    Meskipun sudah 3 kali menerima order, kedua tersangka mengaku tidak pernah bertemu dengan MF. Mereka berkomunikasi lewat telepon saja untuk merencanakan penjemputan sabu, transfer upah dan siapa penerimanya.

    “Mereka berkomunikasi menggunakan sistem titik koordinat sebagai lokasi penyerahan barang, upahnya murah resikonya besar,” ujar Putu. 

     

     

  • Korupsi Pelabuhan di Riau, Jaksa Ciduk Pejabat Kemenhub

    Korupsi Pelabuhan di Riau, Jaksa Ciduk Pejabat Kemenhub

    Liputan6.com, Pekanbaru – Penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau menahan pejabat Kementerian Perhubungan di Pekanbaru berinisial RN. Dia merupakan tersangka korupsi pembangunan Pelabuhan Sagu-Sagu Langkit Tahap V di Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti.

    Korupsi pembangunan pelabuhan tahun anggaran 2022 dan 2023 itu merugikan negara Rp12,5 miliar. Penahan berlangsung 20 hari ke depan di Rutan Sialang Bungkuk untuk kepentingan penyidikan.

    Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Hubungan Masyarakat Kejati Riau Zikrullah menjelaskan, selain RN penyidik juga menetapkan 2 tersangka lainnya. 

    “Semuanya sudah ditahan pada Selasa malam tadi,” kata Zikrullah, Rabu siang, 9 Juli 2025.

    Tersangka lainnya berinisial MRN dan HB dari pihak swasta. Tersangka MRN merupakan Direktur PT Berkat Tunggal Abadi selaku pelaksana proyek sedangkan HB merupakan Direktur Utama PT Gumilang Sajati sebagai konsultan pengawas. 

    “Sementara RN merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di lingkungan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kementerian Perhubungan,” kata Zikrullah.

    Penyidik sudah mengantongi audit kerugian negara dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) senilai Rp12,5 miliar.

    Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 2 juncto Pasal 18 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

    “Mereka terancam hukuman penjara maksimal 20 tahun,” jelasnya.

    Ketika ditanya mengenai kemungkinan adanya tersangka baru, Zikrullah menyatakan penyidikan masih terus berlanjut.

    “Untuk saat ini baru 3 orang yang ditetapkan tapi tidak menutup kemungkinan akan ada pengembangan lebih lanjut sesuai alat bukti yang ditemukan,” katanya.

     

    *** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Motif Kades di Lampung Timur Bacok Warga: Emosi Diejek Saat Main Judi

    Motif Kades di Lampung Timur Bacok Warga: Emosi Diejek Saat Main Judi

    Zaldi mengungkapkan, setelah tersinggung dengan ucapan korban, pelaku langsung pulang ke rumahnya untuk mengambil senjata tajam jenis golok. Tanpa pikir panjang, dia kembali ke jalan yang biasa dilalui korban dan menunggu di pinggir kebun.

    “Saat korban lewat, pelaku langsung menyergap dan membacok korban di bagian tangan dan perut hingga terluka parah. Ini dilakukan secara tiba-tiba dan korban tidak sempat melawan,” beber dia.

    Polisi menyita barang bukti berupa sebilah parang yang diduga digunakan pelaku dalam aksi pembacokan tersebut. Kini, kepala desa itu telah mendekam di rumah tahanan Polres Lampung Timur.

    “Tersangka akan kami proses hukum sesuai dengan perbuatannya. Korban masih dalam penanganan medis,” tutup dia.

  • Apa Itu Hantu Lungun, Sosok Mistis Urban Legend di Suku Dayak

    Apa Itu Hantu Lungun, Sosok Mistis Urban Legend di Suku Dayak

    Hantu Lungun adalah salah satu sosok mistis yang dikenal dalam kepercayaan masyarakat Dayak di Kalimantan. Adapun dalam tradisi Dayak, Lungun sendiri sebenarnya merujuk pada peti mati atau tempat penyimpanan jenazah yang diletakkan di atas pohon atau tempat tinggi.

    Kepercayaan ini erat kaitannya dengan praktik pemakaman kuno suku Dayak yang memperlakukan jenazah dengan sangat sakral. Namun, seiring berjalannya waktu kata “lungun” juga mulai dikaitkan dengan roh atau makhluk gaib.

    Melalui cerita yang beredar di antara masyarakat sosok tersebut sering dianggap menghuni tempat-tempat tersebut. Melansir dari beberapa sumber, asal usul kepercayaan terhadap Hantu Lungun berasal dari kebiasaan masyarakat Dayak.

    Masyarakat biasanya menyimpan jenazah leluhur mereka di dalam lungun untuk waktu tertentu sebelum akhirnya dikuburkan secara permanen dalam upacara adat yang dikenal bernama Tiwah.

    Kemudian dalam masa penyimpanan tersebut diyakini bahwa roh orang yang meninggal masih berada di sekitar lungun dan dapat muncul dalam wujud gaib apabila tidak dihormati sebagaimana mestinya.

    Maka dari itu, munculnya Hantu Lungun sering dikaitkan dengan roh yang merasa terganggu atau tidak tenang. Menurut cerita turun-temurun, Hantu Lungun sering digambarkan sebagai sosok yang menyeramkan dan hadir pada malam hari.

    Warga Dayak meyakini bahwa hantu ini bisa menampakkan diri kepada orang-orang yang tidak menunjukkan rasa hormat terhadap tempat sakral termasuk pengunjung yang sembarangan memotret atau berbicara kasar di sekitar lungun.

    Sementara itu, menurut cerita lain hantu lungun memiliki bentuk peti mati atau keranda yang bergerak dan bisa mengejar manusia. Hantunya dikenal haus akan nyawa manusia dan tidak segan untuk mencelakai korbannya.

    Kemudian sosok hantu ini menjadi mengerikan karena seseorang yang tertangkap oleh Lungun dipercaya akan dimasukkan ke dalam peti mati dan dibawa pergi menghilang tanpa jejak.

    Sosok hantu lungun juga diyakini sebagai sosok mistis sebuah peti mati yang terkutuk dan berusaha mengendalikan kutukan tersebut dengan memangsa manusia.

  • Apa Itu Hantu Lungun, Sosok Mistis Urban Legend di Suku Dayak

    Apa Itu Hantu Lungun, Sosok Mistis Urban Legend di Suku Dayak

    Hantu Lungun adalah salah satu sosok mistis yang dikenal dalam kepercayaan masyarakat Dayak di Kalimantan. Adapun dalam tradisi Dayak, Lungun sendiri sebenarnya merujuk pada peti mati atau tempat penyimpanan jenazah yang diletakkan di atas pohon atau tempat tinggi.

    Kepercayaan ini erat kaitannya dengan praktik pemakaman kuno suku Dayak yang memperlakukan jenazah dengan sangat sakral. Namun, seiring berjalannya waktu kata “lungun” juga mulai dikaitkan dengan roh atau makhluk gaib.

    Melalui cerita yang beredar di antara masyarakat sosok tersebut sering dianggap menghuni tempat-tempat tersebut. Melansir dari beberapa sumber, asal usul kepercayaan terhadap Hantu Lungun berasal dari kebiasaan masyarakat Dayak.

    Masyarakat biasanya menyimpan jenazah leluhur mereka di dalam lungun untuk waktu tertentu sebelum akhirnya dikuburkan secara permanen dalam upacara adat yang dikenal bernama Tiwah.

    Kemudian dalam masa penyimpanan tersebut diyakini bahwa roh orang yang meninggal masih berada di sekitar lungun dan dapat muncul dalam wujud gaib apabila tidak dihormati sebagaimana mestinya.

    Maka dari itu, munculnya Hantu Lungun sering dikaitkan dengan roh yang merasa terganggu atau tidak tenang. Menurut cerita turun-temurun, Hantu Lungun sering digambarkan sebagai sosok yang menyeramkan dan hadir pada malam hari.

    Warga Dayak meyakini bahwa hantu ini bisa menampakkan diri kepada orang-orang yang tidak menunjukkan rasa hormat terhadap tempat sakral termasuk pengunjung yang sembarangan memotret atau berbicara kasar di sekitar lungun.

    Sementara itu, menurut cerita lain hantu lungun memiliki bentuk peti mati atau keranda yang bergerak dan bisa mengejar manusia. Hantunya dikenal haus akan nyawa manusia dan tidak segan untuk mencelakai korbannya.

    Kemudian sosok hantu ini menjadi mengerikan karena seseorang yang tertangkap oleh Lungun dipercaya akan dimasukkan ke dalam peti mati dan dibawa pergi menghilang tanpa jejak.

    Sosok hantu lungun juga diyakini sebagai sosok mistis sebuah peti mati yang terkutuk dan berusaha mengendalikan kutukan tersebut dengan memangsa manusia.

  • Posisinya Dikelilingi Gunung, Ini 6 Stasiun Kereta yang Letaknya Tertinggi di Daop Bandung

    Posisinya Dikelilingi Gunung, Ini 6 Stasiun Kereta yang Letaknya Tertinggi di Daop Bandung

    Berikut adalah beberapa stasiun yang kini tidak lagi beroperasi:

    1.⁠ ⁠Adan-Adan (Jawa Timur): Bagian dari Daop VII Madiun, pernah menjadi titik transit penting.

    2.⁠ ⁠Anyer Kidul (Banten): Dulu bagian dari jalur pengangkutan hasil bumi, kini menjadi monumen sejarah.

    3.⁠ ⁠Rangkasbitung-Labuan (Banten): Ditutup pada 1984, jalur ini pernah menjadi penghubung utama pengangkutan hasil perikanan.

    4.⁠ ⁠Saketi-Bayah (Banten): Dibangun oleh Jepang selama pendudukan, jalur ini ditutup pada 1951.

    5.⁠ ⁠Banda Aceh (Aceh): Stasiun utama di Aceh yang kini menjadi kenangan masa lalu.6.⁠ ⁠Setiap stasiun memiliki cerita unik, baik sebagai bagian dari jalur perdagangan, tambang, atau transportasi umum.

    Sementara di Pulau Jawa menjadi pusat pengembangan kereta api pada masa kolonial. Beberapa stasiun yang kini tidak beroperasi adalah:

    •⁠ ⁠Stasiun Banjarnegara (Jawa Tengah): Pernah menjadi penghubung daerah pertanian dan kota besar.

    •⁠ ⁠Stasiun Cibangkong (Jawa Barat): Salah satu jalur yang ditutup pada tahun 1980-an.

    •⁠ ⁠Stasiun Magelang Kota (Jawa Tengah): Kini menjadi situs sejarah yang menarik wisatawan.

    Modernisasi jalur kereta api membuat beberapa jalur lama ditinggalkan. Namun, banyak stasiun yang tetap dipertahankan sebagai cagar budaya.

    Seperti jalur kereta api Saketi-Bayah dibangun oleh pemerintah Jepang pada tahun 1943 untuk mendukung pengangkutan batubara dari tambang Bayah. Jalur ini dikenal sebagai “Jalur Maut” karena dibangun menggunakan tenaga kerja paksa Romusha.

    Setelah Jepang menyerah pada tahun 1945, jalur ini tetap beroperasi hingga tahun 1951. Namun, keterbatasan dana untuk perawatan dan minimnya populasi di wilayah tersebut membuat jalur ini ditutup. Kini, jejak jalur ini hanya berupa pondasi rel dan bekas stasiun.

    Saat ini, beberapa jalur nonaktif sedang dipertimbangkan untuk diaktifkan kembali. Pemerintah Provinsi Banten, misalnya, berencana mereaktivasi jalur Cigading-Anyer Kidul dan Rangkasbitung-Labuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata.

    Reaktivasi jalur ini tidak hanya meningkatkan konektivitas, tetapi juga menjadi upaya pelestarian sejarah. Jalur-jalur ini menyimpan potensi besar untuk mendorong pembangunan kawasan, khususnya di daerah pedesaan.

  • Pemkot Bandung Tegaskan Tidak Akan Bongkar Teras Cihampelas

    Pemkot Bandung Tegaskan Tidak Akan Bongkar Teras Cihampelas

    Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan wacana pembongkaran Teras Cihampelas di Kota Bandung hanya sebatas usulan darinya. Adapun realisasi dari wacana itu, menurut Dedi, merupakan kewenangan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

    “Tapi itu kan terserah pak wali kota, kalau saya kan memberikan saran saja gitu,” ucap Dedi di Bandung, dikutip pada Senin, 7 Juli 2025.

    Meski demikian, Dedi menilai pembangunan di Jawa Barat kerap kali tak diiringi dengan komitmen untuk pemeliharannya. Alhasil, fasilitas yang tersedia tak jarang berakhir terbengkalai.

    “Kalau pun ditata ulang, itu pasti peristiwanya sama lagi deh. Kapan sih kita konsisten ngejagain tuh? Kan enggak pernah,” pungkasnya.

    Menurut Dedi, kehadiran skywalk yang dibangun saat masa kepemimpinan Ridwan Kamil tersebut juga menyebabkan badan jalan menjadi menyempit.

    “Dari sisi aspek jalan, itu kan jalannya jadi menyempit, kemudian pohon-pohonnya jadi tidak terlihat,” imbuhnya.

    Maka dari itu, Dedi menjelaskan bahwa usulannya untuk membongkar Teras Cihampelas diharapkan dapat menjadi salah satu upaya untuk mengembalikan kawasan tersebut sebagai ikon wisata belanja Kota Bandung.

    “Bahkan kalau menurut saya, kalau itu dibongkar, itu bisa dikembalikan ke Cihampelas lama dengan mengembangkan kembali outlet yang menjadi ciri khasnya Cihampelas gitu,” katanya.

    Sementara terkait anggaran yang dibutuhkan, Dedi memastikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan memberikan dukungan.

    “Kalau diminta (anggaran), kita akan bantu. Kita selalu mendukung di berbagai kabupaten di Jawa Barat yang hari ini memerlukan bantuan provinsi, kita turun secara teknis loh,” tutur dia.

     

  • Bank Indonesia Ganti Uang Puluhan Juta Milik Warga Pasuruan yang Hangus Terbakar

    Bank Indonesia Ganti Uang Puluhan Juta Milik Warga Pasuruan yang Hangus Terbakar

    Liputan6.com, Malang – Masyarakat yang memiliki uang rusak akibat terbakar, sobek atau karena penyebab lainnya tak perlu khawatir. Sebab duit tersebut masih dapat ditukar kembali ke Bank Indonesia bila memenuhi syarat. Contohnya seorang warga Desa Winongan, Kabupaten Pasuruan ini. Dia mengajukan penukaran uang rusak miliknya sebesar Rp 64.071.000 ke Bank Indonesia Malang. Hasilnya, hampir semua uang itu dapat diganti kembali. 

    Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina, mengatakan seorang warga Desa Winongan itu pada 4 Februari lalu mengajukan permohonan penukaran uang miliknya yang rusak akibat terbakar melalui aplikasi Penukaran dan Tarik Uang Rupiah (PINTAR). “Setelah ada permohonan itu, petugas perwakilan BI Malang melakukan verifikasi,” kata Febrina, Selasa (8/7/2025).

    Hasil verifikasi menunjukkan hampir semua uang rusak akibat terbakar itu dinilai masih memenuhi ketentuan minimum fisik untuk ditukarkan kembali yakni lebih dari 2/3 ukuran asli uang dan masih dapat dikenali ciri-cirinya sesuai UU Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang. Uang rusak itu kemudian dikirim ke Departemen Pengelolaan Uang (DPU) Bank Indonesia untuk diuji laboratorium. Tujuannya, menentukan jumlah uang rusak yang dapat diganti sesuai ketentuan.

    Setelah proses identifikasi dan penilaian kelayakan penggantian, dari total Rp 64.071.000 uang rusak itu ada sebesar Rp63.791.000,00 memenuhi syarat untuk diganti. Hanya nominal sebesar Rp 280.000 saja yang tidak dapat diganti. “Karena kondisi fisik uang itu kurang dari dua pertiga dari ukuran asli,” ujar Febrina.

    Uang pengganti telah diserahkan kepada pemiliknya, seorang warga Desa Winongan pada 26 Juni 2025 lalu. Ini sekaligus jadi bukti warga tak perlu takut bakal kehilangan uangnya yang rusak akibat terbakar maupun karena sobek. “Kami imbau pada masyarakat tak perlu ragu menukarkan uangnya yang rusak. Mekanisme penukarannya mudah,” ucap Febrina.

    Dia menjelaskan, bila hendak menukar uang rusak warga harus menyiapkan KTP, surat keterangan kebakaran dari kepolisian atau kelurahan. Lalu mengisi formulir penukaran uang terbakar yang disediakan Bank Indonesia. Tahap berikutnya baru dilakukan penaksiran penukaran uang rusak dan nominal yang dapat diganti. Seluruh alur itu dijalanu warga Desa Winongan itu sehingga dia mendapat ganti uang rusak miliknya yang terbakar.

  • Kalender Jawa dan Weton Hari Ini, 10 Juli 2025

    Kalender Jawa dan Weton Hari Ini, 10 Juli 2025

    Berdasarkan informasi dari Kalender Jawa pada hari ini, 10 Juli 2025 merupakan 14 Suro 1959 atau berikut rinciannya:

    Tanggal Masehi: Kamis, 10 Juli 2025.
    Kalender Jawa: 14 Suro 1959.
    Pasaran: Pon.
    Weton: Kamis Pon.
    Kalender Hijriah: 14 Muharram 1447 H

    Adapun Kamis Pon dikenal sebagai salah satu weton yang merupakan kombinasi antara hari Kamis dan pasaran Pon. Weton tersebut memiliki neptu 15 yang berasal dari 8 untuk Kamis dan 7 untuk Pon.

    Kamis Pon dipercaya memiliki karakter serta kelebihan tersendiri di antaranya kelebihan tersebut adalah imajinatif, peka, dan penuh inspirasi. Namun, terdapat juga kekurangan di antaranya mudah terpengaruh, kurang realistis, dan melankolis.