Category: Liputan6.com Regional

  • Dihuni Puluhan Jiwa, Dusun di Kabupaten Agam Masih Terisolir Sejak Banjir Menerjang

    Dihuni Puluhan Jiwa, Dusun di Kabupaten Agam Masih Terisolir Sejak Banjir Menerjang

    Sementara untuk Kampung Harapan, Jorong Anak Aia Kijang, Nagari Nan Tujuh, Kecamatan Palupuh sudah bisa akses dengan jalan kaki.

    Sementara enam jorong di Nagari Malalak Timur dan Nagari Utara, Kecamatan Malalak, hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Sedangkan Nagari Malalak Barat, Kecamatan Malalak, hanya bisa dilalui melalui sungai atau melewati daerah Kabupaten Padang Pariaman.

    Kemudian Jorong Pambatuangan, Nagari Lawang, Kecamatan Matur, kata dia, hanya bisa dilalui dengan kendaraan roda dua.

    Lalu Jorong Lambeh, Nagari Ampek Koto Palembayan dan Jorong Sumbarang Aia, Nagari Salareh Aia Timur, Kecamatan Palembayan, baru bisa diakses dengan jalan kaki. Selain itu empat jorong di tiga nagari, Kecamatan Tanjung Raya, sudah bisa diakses setelah dibangun jembatan darurat.

    “Kami berusaha secepat mungkin agar akses lalulintas kembali normal di daerah itu,” katanya.

  • Temui Gubernur Sumbar, Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana

    Temui Gubernur Sumbar, Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana

    Liputan6.com, Padang Pariaman – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah di VIP Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (17/12/2025).

    Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terhadap masyarakat Sumbar yang terdampak bencana. Mendagri mengatakan, bantuan yang disalurkan berasal dari Kemendagri sebagai wujud solidaritas dan dukungan kepada warga yang tengah menghadapi musibah.

    “Kami dari Kemendagri memberikan dukungan bantuan untuk saudara-saudara kita yang terdampak bencana di Sumatera Barat. Bantuan ini antara lain berupa peralatan masak, popok bayi, makanan bayi, dan kebutuhan lainnya,” ujar Mendagri.

    Pada kesempatan itu, Mendagri juga menyampaikan apresiasi atas kecepatan dan respons Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar dalam menangani bencana. “Saya memahami bahwa Buya (Gubernur Sumbar-red) dan seluruh tim kerja sangat responsif dan cepat dalam penanganan awal bencana. Bantuan ini adalah bentuk solidaritas dari Kemendagri,” katanya.

    Mendagri juga menyebut, pihaknya akan menyalurkan bantuan tambahan bagi masyarakat yang terdampak. “Besok akan ada tambahan bantuan berupa kain sarung untuk warga terdampak. Mudah-mudahan ini bisa membantu meringankan beban dan mempercepat pemulihan,” ucapnya.

    Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi atau akrab disapa Buya, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas perhatian serta dukungan yang diberikan oleh Kemendagri kepada masyarakat Sumbar.

    “Terima kasih Pak Menteri. Bantuan ini kami terima dan sangat bermanfaat bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatera Barat,” ujar Mahyeldi.

    Adapun bantuan yang diserahkan mencakup kebutuhan pokok dan logistik pangan, di antaranya beras, mi instan, dan telur. Kemudian perlengkapan bayi, di antaranya susu bayi, bubur, dan popok, serta perlengkapan dapur seperti wajan, piring, sendok, dan pisau.

  • Penusukan Bocah 9 Tahun di Rumah Mewah Cilegon, Keluarga hingga Warga Setempat Diperiksa

    Penusukan Bocah 9 Tahun di Rumah Mewah Cilegon, Keluarga hingga Warga Setempat Diperiksa

    Bocah E ditemukan dengan luka tusukan di tubuhnya sekitar pukul 14.20 WIB. Peristiwa nahas itu pertama kali diketahui oleh penjaga rumah yang kemudian memberitahu ke orangtua korban, HM yang tengah bekerja.

    Dia kemudian langsung pulang ke rumah dan membawa anaknya yang berusia 9 tahun ke rumah sakit.

    “Kami mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi dan tidak menyebarkan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Perkembangan penanganan perkara akan kami sampaikan secara resmi,” jelasnya.

    Polisi telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), memeriksa sejumlah saksi, hingga mengumpulkan data dari lokasi kejadian.

  • Gempa Darat Magnitudo 4,4 Guncang Pidie Jaya Aceh

    Gempa Darat Magnitudo 4,4 Guncang Pidie Jaya Aceh

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 4,4 mengguncang kabupaten Pidie Jaya Aceh, Kamis (18/12/2025), pukul 10.40.38 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Pidie Jaya ini berada pada koordinat 4.85LU, 96.06BT, dengan episenter gempa berada di darat 29 km barat daya kabupaten Pidie Jaya Aceh.

    “Kedalaman gempa 11 km,” tulis BMKG.

    BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.

    Getaran gempa dirasakan pada skala (MMI) antara lain di II Aceh Jaya, II Aceh Barat Daya.

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan. 

  • Menanti Kerasnya Sanksi Etik untuk Brigadir YAAS, Polisi di Riau yang Aniaya dan Hamili Pacar

    Menanti Kerasnya Sanksi Etik untuk Brigadir YAAS, Polisi di Riau yang Aniaya dan Hamili Pacar

    Tim penasihat hukum FM mengapresiasi ketegasan Polda Kepri dalam memberikan keadilan bagi kliennya.

    Ferry Hulu, selaku penasihat hukum korban menyebut pihaknya telah menerima surat pemberitahuan pelaksanaan sidang etik Brigadir YAAS.

    “Harapan kami, semoga proses kode etik berjalan baik dan klien kami mendapat kepastian hukum. Apa yang dirasakan klien kami secara mental sebagai perempuan tertekan atas tindakan yang dilakukan pelaku (Brigadir YAAS),” kata Ferry.

  • Dibui 107 Hari, 6 Terdakwa Perusakan dan Pengibar Bendera One Piece di Polda NTB Akhirnya Bebas

    Dibui 107 Hari, 6 Terdakwa Perusakan dan Pengibar Bendera One Piece di Polda NTB Akhirnya Bebas

    Sebelumnya, penahanan keenam aktivis ini menuai kritik dari keluarga dan kelompok masyarakat sipil. Mereka menilai proses hukum yang dijalani para terdakwa tidak proporsional dan cenderung mengarah pada kriminalisasi terhadap peserta aksi.

    Sejumlah aksi solidaritas dan desakan pembebasan pun sempat digelar selama proses persidangan berlangsung.

    Ketua Tim Pembela Aliansi Mahasiswa dan Rakyat NTB Yan Mangandar Putra yang sejak awal mengawal para aktivis ini menyatakan kepuasaannya atas putusan tersebut.

    Baginya, ini merupakan bukti nyata bahwa upaya polisi mempidanakan para aktivis ini, tidak sesuai dengan realita yang terjadi.

    “(Pembebasan) ini wajar karena memang mereka diperlakukan tidak adil, seolah mereka adalah pelaku utama pengrusakan yang terjadi Polda NTB. Padahal jelas kehadiran mereka hanya ikut aksi demonstrasi bersama ribuan mahasiswa lainnya,” ujar Yan.

    “Mereka hanya ingin menyampaikan ekspresi kekecewaan terhadap institusi kepolisian karena korban Affan Kurniawan driver ojol yang tewas dilindas oleh mobil taktis Brimob,” sambung Yan Mangandar.

     

  • Dedi Mulyadi Minta Murid Diajarkan Pelihara Ayam hingga Tanam Sayur, Pisang dan Padi

    Dedi Mulyadi Minta Murid Diajarkan Pelihara Ayam hingga Tanam Sayur, Pisang dan Padi

    Liputan6.com, Jakarta – Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, menggelar rapat koordinasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan jajarannya di Gedung Sate, Rabu (17/12/2025). Ada tiga poin yang ditekankan dalam paparannya.

    Dedi berharap program MBG dapat menciptakan peningkatan daya saing, kualitas kesehatan warga dan membangun rasa keadilan.

    “Pertama adalah dana beredar untuk kebutuhan program MBG di Jawa Barat cukup besar yakni mencapai Rp 54 triliun. Diharapkan pihak perbankan ikut membantu kebutuhan pendanaan program MBG melalui pinjaman berbunga ringan,” ujar Dedi dalam siaran medianya ditulis Bandung, Kamis (18/12/2025).

    Dedi juga berharap program MBG menjadi siklus ekonomi masyarakat yang saling menguntungkan. Maksudnya, petani kecil di pedesaan dilibatkan untuk memasok kebutuhan MBG, seperti beras hingga sayuran. Kemudian peternak memasok kebutuhan telur, daging dan ikan.

    “MBG menjadi pasar bagi petani. Petani dapat menjual langsung kepada penyedia jasa MBG. Hal ini akan melahirkan harga yang relatif kompetitif yang menguntungkan petani dan penyedia MBG,” kata Dedi.

    Tak hanya itu, Dedi juga ingin pihak sekolah mengambil peran menyediakan kebutuhan bahan baku bagi mitra MBG. Termasuk mengajarkan pada murid-murid untuk memelihara ayam, menanam sayuran, menanam pohon pisang, menanam padi sebagai bagian dari pembelajaran sekolah.

    “Jika itu berjalan, maka uang yang beredar dalam program MBG itu akan beredar dari tangan ke tangan, dari saku ke saku masyarakat. Sehingga akan melahirkan daya dukung dan daya dorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat,” ucap Dedi.

  • Banjir Sukabumi, Lansia Sakit Ditandu Sarung Sejauh 2 Km Lewati Jalan Longsor dan Licin

    Banjir Sukabumi, Lansia Sakit Ditandu Sarung Sejauh 2 Km Lewati Jalan Longsor dan Licin

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang lansia, Ibu Empad (70), berjuang keluar dari tempat pengungsian usai bencana banjir akibat luapan sungai Cidadap melanda Kecamatan Simpenan, Kabupaten, Sukabumi. Sembari menahan kakinya yang sakit, dia dievakuasi dengan tandu darurat dari kain sarung karena jalanan di wilayah itu lumpuh total.

    ​Abrasi luapan Sungai Cidadap dan material longsor yang terjadi sejak Senin (15/12) telah memutus akses transportasi dan membuat kendaraan roda dua maupun roda empat di wilayah itu tidak bisa melintas.

    Kondisi ini diperparah dengan robohnya jembatan penghubung utama. Dampaknya, warga membutuhkan bantuan medis atau evakuasi terpaksa berjuang melewati medan berbahaya.

    Keberadaan Ibu Empad (70) diketahui saat tim Relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) PMI Kabupaten Sukabumi sedang menyisir lokasi terdampak abrasi. Di tengah perjalanan, tim bertemu dengan keluarga yang sedang bersusah payah membawa Ibu Empad melewati jalur yang rusak tersebut.

    ​”Saat saya hendak meninjau rumah-rumah yang terkena abrasi kali Cidadap, di perjalanan saya berpapasan dengan warga yang sedang menandu si ibu tepat di atas jembatan yang rusak. Karena mereka tampak sangat lelah, kami tim Sibat langsung turun tangan membantu menandu beliau,” ungkap Denis Hermawan, Relawan Sibat PMI Kabupaten Sukabumi, saat dihubungi Rabu (17/12/2025).

  • Potongan Labu Rebus dan Semangat Fatimah Bertahan Hidup di Tengah Bencana Aceh Tengah

    Potongan Labu Rebus dan Semangat Fatimah Bertahan Hidup di Tengah Bencana Aceh Tengah

    Tak Jadi Korban Bencana Langsung Bikin Bantuan Terlewatkan

    Sementara itu, relawan kemanusiaan, Ayu Rz mengatakan sosok Fatimah merupakan salah satu potret kerentanan sosial ekonomi yang ditemui di tengah kondisi krisis pascabencana saat ini.

    Menurut dia, warga dengan tingkat ekonomi lemah seperti Fatimah akan cenderung lebih rentan bahkan tidak memiliki daya tahan terhadap risiko ancaman kelaparan.

    “Persoalannya seperti Bu Fatimah ini, dia bukan korban bencana langsung. Rumahnya tidak kena banjir ataupun longsor. Jadinya kerap terlewatkan dari perhatian para pihak yang menyalurkan bantuan,” kata Ayu.

    Aktivis perlindungan perempuan dan anak di Aceh Tengah ini mengaku baru tergerak untuk menggalang donasi bahkan di hari ke 20 pascabencana.

    Pasalnya, ia semakin prihatin melihat kondisi krisis pangan yang terjadi pasca bencana, khususnya terhadap kelompok perempuan rentan di daerahnya.

    “Kondisi semakin mengkhawatirkan, dampak isolasi daerah tidak main-main. Ekonomi lumpuh, terjadi krisis pangan. Setiap hari makin banyak saya dengar ibu-ibu tidak punya beras di rumah. Akhirnya saya coba galang donasi seadanya, Alhamdulillah ada yang membantu,” kata Ayu.

    Ia menyampaikan, sehari setelah menggalang donasi, langsung mendatangi rumah-rumah calon penerima bantuan yang sudah didata. Mereka adalah kelompok perempuan rentan, para janda, dan perempuan tulang punggung keluarga.

    Masing-masing dari mereka menerima sebanyak lima kilogram beras dan satu paket bingkisan makanan ringan hasil sumbangan para dermawan.

    “Hari ini ada 26 orang penerima. Alhamdulillah itu hasil donasi dari para hamba Allah, amanah untuk saya sampaikan. Masih ada lagi sisanya, akan segera kita salurkan juga kepada yang membutuhkan,” demikian Ayu.

     

  • Tangis 518 Honorer Depan Gubernur NTB Jelang Kontrak Habis, Berharap Secercah Harapan Mencari Makan

    Tangis 518 Honorer Depan Gubernur NTB Jelang Kontrak Habis, Berharap Secercah Harapan Mencari Makan

    Iqbal mengaku telah berupaya maksimal mencari solusi. Dia beberapa kali mendatangi Kepala BKN untuk menanyakan kemungkinan agar 518 tenaga honorer tetap bisa dibantu, sebagai bagian dari upaya menekan pengangguran dan kemiskinan di NTB.

    “Tidak ada yang menginginkan situasi ini. Saya ke Kepala BKN hampir setiap hari, sampai menangis, bertanya apakah masih ada jalan untuk membantu 518 warga ini. Bahkan tim dari BKN kami undang ke NTB. Tapi keputusan itu sudah diambil jauh sebelum kami dilantik,” katanya.

    Iqbal menegaskan, jika masih ada celah sekecil apa pun untuk membantu para honorer, pemerintah daerah akan menempuhnya. Namun secara aturan, penutupan database merupakan kebijakan nasional yang tidak bisa diintervensi oleh daerah.

    “Kalau ada lubang sekecil semut untuk membantu, saya akan lakukan. Kami tidak ingin ini terjadi, tapi ini keputusan nasional dan faktanya sudah tidak bisa lagi masuk database,” ujarnya.