Category: Liputan6.com Regional

  • 3 Remaja Curi 9 Chromebook di SD Pangkep, Dijual Murah Demi Beli Rokok

    3 Remaja Curi 9 Chromebook di SD Pangkep, Dijual Murah Demi Beli Rokok

    Liputan6.com, Kabupaten Pangkep – Tiga remaja di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, nekat membobol sebuah sekolah dasar dan mencuri sembilan unit Chromebook serta satu mesin air. Ironisnya, hasil penjualan barang curian itu hanya digunakan untuk membeli rokok dan jajan.

    Ketiga pelaku masing-masing berinisial R (18), J (16), dan A (16). Mereka dibekuk Unit Resmob Polres Pangkep pada Senin (1/12/2025), setelah polisi menerima laporan kehilangan dari pihak sekolah.

    “Benar, unit Resmob telah mengamankan tiga orang remaja pelaku pencurian sembilan unit laptop Chromebook dan sebuah mesin air di sebuah sekolah,” kata Kasi Humas Polres Pangkep, AKP Imran, Kamis (4/12/2025).

    Aksi pencurian itu dilakukan di SD 59 Pangkajene, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep. Para pelaku diketahui beraksi dua kali. Pencurian pertama terjadi pada Minggu (23/11/2025) dengan membawa kabur empat unit Chromebook.

    Pada aksi pertama, ketiganya awalnya datang ke sekolah dengan dalih mencari tanaman. Namun, saat masuk ke ruang guru, mereka melihat sejumlah laptop yang tersimpan di dalam ruangan.

    “Mereka melihat ada sekitar 15 unit Chromebook di ruang guru, kemudian mengambil empat unit pada kejadian pertama,” jelas Imran.

    Merasa aksinya aman, para pelaku kembali mendatangi sekolah sepekan kemudian atau pada Minggu (30/11/2025). Dalam aksi kedua, mereka mencuri lima unit Chromebook serta satu mesin air.

    “Satu minggu kemudian kembali lagi, dan melihat ternyata masih ada laptop yang disana,” ucapnya.

     

  • Ferry Irwandi Terobos Daerah Terisolir, Salurkan Rp 10,3 Miliar untuk Korban Banjir

    Ferry Irwandi Terobos Daerah Terisolir, Salurkan Rp 10,3 Miliar untuk Korban Banjir

    Distribusi bantuan ke daerah-daerah hilir dan pedesaan, seperti Tamiang dan Desa Tualang, Langkat, menjadi prioritas karena bantuan ke wilayah kota dinilai sudah banyak.

    Perjalanan kemanusiaan ini tidak luput dari kendala, terutama dalam menemukan angkutan udara.

    “Kemarin kita sempat kesulitan sekali menemukan angkutan udara karena traffic nol koma rame,” cerita Ferry.

    Namun, berkat sinergi yang baik, tim akhirnya mendapat bantuan dari DitPolairud yang membawa 2,5 ton, serta dukungan pengamanan dari Polda Sumatera Utara dan bantuan logistik dari teman-teman di Medan.

    Ferry Irwandi menekankan bahwa kolaborasi semua pihak, termasuk TNI dan BNPB, adalah kunci.

    “Yang dibutuhkan adalah sinergi semua orang supaya sistem itu benar, semua terkoneksi, dan banyak yang terbantu,” ujarnya.

  • Kematian Dosen Untag, AKBP Basuki Dipecat Karena Langgar Kesusilaan dan Perselingkuhan

    Kematian Dosen Untag, AKBP Basuki Dipecat Karena Langgar Kesusilaan dan Perselingkuhan

    Kematian D, dosen muda yang ditemukan tewas tak wajar di kamar hotel Semarang masih menyisakan misteri. Keluarga korban sendiri masih menyimpan banyak pertanyaan terkait kematian sang dosen untag itu.

    Kakak korban, Perdana Cahya atau akrab disapa Fian mengungkapkan, adiknya merupakan sosok yang tertutup untuk permasalahan pribadi. Termasuk ketika ditanya tentang penyakit yang diderita dan hubungan dengan AKBP B. Pria yang disebut memiliki hubungan tanpa ikatan pernikahan yang sah dengan sang dosen.

    “Tidak terlalu paham apakah sakit. Karena tidak pernah cerita, termasuk terkait AKBP B itu,” kata Fian di Pemprov Jateng, Kamis (20/11/2025).

    Fian masih ingat di hari kematian sang adik. AKBP B sempat mengirimkan foto kepada kerabat lain yang tinggal di Purwokerto. Namun, foto itu mendadak dihapus.

    “Dari situ saja saya sudah ada kecurigaan. Sekilas fotonya itu ada darah di perut dan paha. Jadi autopsi nantinya bisa mengungkap kejanggalan penyebab kematian adik saya,” jelasnya.

    Kuasa Hukum Korban, Zaenal Abidin Petir mendesak Polda Jateng mengungkap kasus ini secara transparan dan teran benderang. Termasuk keterlibatan AKBP B yang saat ini masih menjadi tanda tanya. 

    “Polda Jateng jangan menutup-nutupi. Apalagi AKBP B sama almarhum ini satu KK (Kartu Keluarga) dengan status family lain. Padahal AKBP B punya keluarga,” kata Petir.

    AKBP B dikenakan Patsus 20 hari karena melanggar kode etik profesi. Sebab, sebagai aparat penegak hukum, tak etis bilamana memiliki hubungan dengan wanita lain di saat sudah memiliki keluarga.

    “Sudah punya keluarga, tapi masukkan nama wanita lain di KK, pelanggaran ini,” ujarnya.

    Korban sudah tinggal di kamar indekos-hotel tersebut sekitar dua tahun lalu. Perempuan asal Banyumas itu sebelumnya mengalami sakit, dan sempat dirawat di rumah sakit.

    Korban tercatat berobat ke rumah sakit dua hari berturut-turut pada 15 dan 16 November 2025, dengan keluhan darah tinggi hingga tensi mencapai 190 serta gula darah mencapai 600.

    Setelah kondisinya membaik, korban kembali ke indekos-hotel. Malam harinya, korban sempat meminta tubuhnya dibaluri minyak kayu putih. Namun, keesokan harinya, korban ditemukan sudah meninggal.

    Peristiwa itu diketahui sekitar pukul 05.30 WIB, kemudian dilaporkan ke Polsek Gajahmungkur sekitar pukul 07.00 WIB oleh B, pria yang berada di kamar tersebut. AKBP B yang juga anggota polisi diketahui bertugas di Direktorat Samapta Polda Jawa Tengah, bagian Pengendali Massa (Dalmas).

    Kematian korban meninggalkan sejumlah teka-teki. Hal ini diungkap Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang. Mereka menilai kematian korban tidak wajar dan menyoroti keberadaan seorang anggota polisi di kamar korban saat peristiwa terjadi.

    “Menurut kami ini janggal. Ada seorang polisi bagian Dalmas yang tidak ada kaitannya dengan tindak pidana berada dalam satu kamar dan melaporkan kejadian ini pagi-pagi buta,” ujar Ketua Umum Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang Jansen Henry Kurniawan.

    Pihaknya meminta kepada kepolisian untuk secara objektif menangani kasus ini dan meminta pemeriksaan dilakukan secara terang benderang, tanpa ditutup-tutupi sesuai aturan yang berlaku.

    “Jangan sampai ada kesan kasus ditutup-tutupi dengan dugaan untuk mengamankan oknum tertentu atau diduga menyelamatkan institusi tertentu,” ujarnya.

    Diduga alamat kependudukan keduanya tercatat sama, yakni di Perumahan Semawis Blok D.10, Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

  • Korban Banjir Sumatra Terima Trauma Healing, Pulihkan Mental Usai Diterjang Bencana

    Korban Banjir Sumatra Terima Trauma Healing, Pulihkan Mental Usai Diterjang Bencana

    Liputan6.com, Jakarta – Posko bantuan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Belimbing, Kota Padang, terus memperkuat dukungan terhadap warga terdampak banjir bandang di Sumatra Utara. Selain pemenuhan kebutuhan dasar, posko ini juga mulai memberikan layanan trauma healing bagi para penyintas.

    Penanggung Jawab Posko PSI Belimbing, Feri Mukli menjelaskan, layanan trauma healing difokuskan terlebih dahulu kepada anak-anak yang menjadi kelompok paling rentan di lokasi pengungsian.

    “Kepada anak, selanjutnya akan masuk kepada orang dewasa, seperti melakukan senam dan juga kami rencana akan menyewa mobil untuk mereka jalan jalan ke sekitaran kota padang, karena kami yakin mereka jenuh juga di posko terus,” ujar Feri, Kamis (4/12).

    Ia menyampaikan, kondisi para pengungsi relatif stabil dan tidak ada keluhan kesehatan darurat. Namun tidak dapat dipungkiri, ada sejumlah pengungsi yang memiliki penyakit bawaan sejak sebelum bencana melanda.

    Untuk pelaksanaan trauma healing, PSI menggandeng mahasiswa psikologi dari UIN Imam Bonjol Padang agar pendampingan dilakukan secara terarah.

    “Kami ajak adik-adik mahasiswa dari jurusan psikologi UIN Imam Bonjol Padang, dan dibantu kader PSI,” jelas Feri.

    Dia menerangkan, masih ada sejumlah kebutuhan yang sangat mendesak bagi para penyintas. Feri mengatakan, bantuan tersebut berkaitan dengan kebutuhan harian yang tidak banyak tersedia di posko.

    “Vitamin, susu dan pakaian dalam, untuk baju ganti alahmdulillah sudah banyak masyakat yang menyumbang,” ungkapnya.

     

  • Kasus Penculikan dan Pemerkosaan Remaja di Lampung Dipicu Utang Rp10 Juta Jadi Ratusan Juta

    Kasus Penculikan dan Pemerkosaan Remaja di Lampung Dipicu Utang Rp10 Juta Jadi Ratusan Juta

    Liputan6.com, Lampung – Fakta baru terungkap dalam kasus penculikan sekaligus pemerkosaan terhadap remaja perempuan berinisial NA (16) di Lampung Timur. Aksi kejahatan yang dilakukan tersangka Ida Bagus Made Wibawa (27), itu disebut dipicu persoalan utang orang tua korban kepada orang tua pelaku.

    Kasatreskrim Polres Lampung Timur, AKP Stefanus Boyoh mengatakan, utang tersebut awalnya sebesar Rp10 juta, namun kemudian berbunga sangat tinggi hingga mencapai ratusan juta rupiah.

    “Yang kami identifikasi utangnya Rp10 juta. Namun, berbunga banyak sampai ratusan juta. Jadi ya konteksnya bukan utang piutang, jangan dicampur adukan,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).

    Kendati demikian, ia menegaskan persoalan utang piutang itu sama sekali tidak bisa menjadi alasan pembenar tindakan penculikan dan persetubuhan terhadap anak di bawah umur.

    “Ya mau punya utang atau enggak, tetap tidak dibenarkan menyetubuhi dan menculik anak di bawah umur. Itu fokus utama penindakan kami,” tegas Boyoh.

    Ia juga menyebut pihaknya tidak masuk ke ranah pribadi keluarga tersebut. “Nah itu urusan mereka, kami fokus pada perbuatan pidananya,” jelasnya.

    Barang-Barang Milik Korban Ikut Dirampas

    Tak hanya menculik korban selama enam bulan, pelaku juga diduga mengambil sejumlah perabotan rumah tangga milik orang tua korban.

    Dalam penggeledahan di rumah tersangka, polisi menemukan barang-barang yang diduga hasil pencurian, di antaranya ; satu termos air panas warna pink, satu unit setrika merek Maspion, satu alat mandi (shower) tanpa merek, satu kompor listrik merek Raksonic, satu televisi merek Sharp, satu magic com merek Miyako, satu kulkas merek Sharp warna merah yang telah dicat hitam, satu selimut warna cokelat kombinasi dan satu bungkus plastik berisi pakaian milik korban.

    Saat ini tersangka telah ditahan dan dijerat atas kasus penculikan serta persetubuhan anak di bawah umur. Polisi masih terus melakukan pendalaman guna mengembangkan penyidikan.

  • Bukan Cuma Air, Ini Isi Sungai di Depok ketika Musim Hujan

    Bukan Cuma Air, Ini Isi Sungai di Depok ketika Musim Hujan

    Liputan6.com, Jakarta – Tingginya intensitas hujan di wilayah Depok menyebabkan terjadinya potensi luapan air kali. Kali Grogol dan Mampang yang berada di wilayah Pancoran Mas dan Limo, banyak ditemukan sampah dan jembatan diduga tidak berizin.

    Salah seorang warga Grogol, Mastur mengatakan, penumpukan sampah di sepanjang aliran Kali Grogol menjadi pemandangan yang kurang baik dilihat. Sampah yang menumpuk di aliran kali merupakan sampah rumah tangga dan makanan.

    “Lihat saja di aliran Kali Grogol banyak sampah plastik dan styrofoam bekas makanan,” ujar Mastur, Kamis (4/12/2025).

    Tidak hanya itu, aliran Kali Grogol sempat ditemukan kasur bekas yang hanyut terbawa air. Sampah yang menumpuk di aliran kali, menyebabkan aliran Kali Grogol dapat meluap menggenangi jalan.

    “Ini kan kalinya tidak dalam, di sebelahnya ada jalan raya, kalau hujan deras dengan waktu lama, udah pasti banjir ke jalan, bahkan sampai masuk ke dalam sekolah,” tegas Mastur.

    Mastur mengakui, permasalahan Kali Grogol yang berhubungan langsung dengan Kali Mampang memiliki permasalahan yang kompleks. Tidak hanya sampah, banyaknya jembatan menyebabkan terjadinya potensi luapan air kali akibat sampah tersangkut di jembatan.

    “Kalau debit airnya tinggi, sampah yang terbawa air pasti nyangkut di jembatan,” ucap Mastur.

    Mastur meminta Pemerintah Kota Depok mengambil langkah tegas dan taktis dalam menangani persoalan kali Grogol. Jangan sampai akibat kelalaian penanganan kali menimbulkan persoalan besar yang merugikan masyarakat.

    “Sampah bisa menyebabkan pendangkalan, jembatan yang tidak berizin harus ditindak tegas, saya duga para pemilik toko yang membuat jembatan diatas kali tidak memiliki izin,” jelas Mastur.

    Hal yang sama turut dilontarkan warga Mampang, Ashari yang menyoroti sampah dan menjamurnya jembatan di aliran Kali Mampang hingga Grogol. Menurutnya perlu tindakan tegas Pemerintah Kota Depok menangani permasalahan kedua kali tersebut.

    “Kali Mampang ini kan setiap debit air tinggi pasti meluap karena sampah yang nyangkut di jembatan, nah aliran Kali Mampang nyambung tuh dengan Kali Grogol,” kata Ashari.

    Pemerintah Kota Depok kerap melakukan pengangkutan sampah di aliran kali. Namun sampah masih sering ditemukan di aliran Kali Mampang atau biasa disebut Kali Licin.

    “Kalau mau serius, harus dilakukan dari hulu kali yang berada di Cipayung sampai aliran Kali Grogol, cari dalang yang membuang sampah ke kali,” tegas Ashari.

    Ashari turut menyoroti keberadaan jembatan yang dibuat para pemilik usaha yang berada di dekat kali. Menurutnya, mulai dari simpang Mampang sampai arah Grogol banyak ditemukan jembatan diduga tidak memiliki izin.

    “Pemkot Depok tinggal buka data, jembatan mana yang memiliki izin dan tidak berizin, bongkar saja jembatan yang tidak ada izin dan pembuatannya tidak sesuai aturan,” tutur Ashari.

    Liputan6.com telah berusaha menghubungi aparatur kelurahan dan dinas terkait Pemerintah Kota Depok. Namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada pihak Pemerintah Kota Depok memberikan tanggapan.

  • Hutan Sumatera yang Hilang 3,6 Kali Luas Pulau Bali

    Hutan Sumatera yang Hilang 3,6 Kali Luas Pulau Bali

    Liputan6.com, Jakarta – Tingkat deforestasi di tiga provinsi terdampak banjir Sumatera mengalami penurunan jika dibandingkan dengn tahun 2024. Hal itu diungkapkan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni saat Raker di DPR, hari ini, Kamis (4/12/2025). Raja Juli menyebutkan, deforestasi secara nasional menurun dari 216.216 hektare pada 2024 menjadi 166.450 hektare per September 2025 atau turun 23,01 persen.

    “Penurunan deforestasi tersebut juga teridentifikasi pada tiga provinsi terdampak banjir,” katanya.

    Untuk wilayah Aceh terjadi penurunan 10,04 persen dari 11.228 hektare pada 2023-2024 menjadi 10.100 hektare pada periode 2024 sampai September 2025.

    Kondisi serupa juga terjadi di wilayah Sumatera Utara (Sumut) yang mengalami penurunan 13,98 persen dari 7.141 menjadi 6.142 hektare. Sedangkan di Sumatera Barat (sumbar) turun 14 persen dari 6.634 menjadi 5.705 hektare

    Namun pada saat bersamaan dia menyebut terjadi perubahan tutupan lahan dari hutan menjadi non-hutan di wilayah terdampak banjir yang dinaungi 31 Daerah Aliran Sungai (DAS).

    Di wilayah Aceh, menurutnya, pada kurun waktu 2019-2024 perubahan tutupan lahan seluas 21.476 hektare. Perubahan di dalam kawasan hutan terjadi di area seluas 12.159 hektare dan di luar kawasan hutan seluas 9.317 hektare.

    Kemenhut juga mengidentifikasi 217.301 hektare kawasan masuk dalam kategori lahan kritis atau 7,1 persen dari total 31 DAS terdampak banjir di Aceh. Di Sumut terdampak banjir berada di wilayah 13 DAS dengan total luas 207.482 hektare.

    Dalam kurun waktu 2019-2024 di Sumut terjadi perubahan tutupan lahan dari hutan menjadi non-hutan seluas 9.424 hektare. Terbagi di dalam kawasan hutan 3.427 hektare dan di luar kawasan hutan 5.997 hektare.

    Khusus di wilayah DAS terdampak, total lahan kritis mencapai 207.482 hektare atau 14,7 persen dari total luasan DAS terdampak.

    Sedangkan di Sumbar, wilayah banjir terdapat di 13 DAS dengan total 39.816 hektare. Untuk perubahan tutupan lahan pada 2019-2024, di wilayah itu tercatat terjadi di lahan seluas 1.821 hektare, terbagi di dalam kawasan hutan 1.444 hektare dan di luar kawasan hutan 377 hektare.

    Di wilayah DAS terdampak di Sumbar, teridentifikasi lahan kritis berada dalam luas 39.816 hektare atau 7,0 persen dari total luas DAS yang mengalami banjir saat ini.

    Data Forest Watch Indonesia

    Sementara itu, data Forest Watch Indonesia (FWI) menyebutkan, hingga tahun 2024, Region Sumatera menyisakan hutan alam seluas 12 juta hektare, atau 25% dari total daratan di region tersebut. Luas hutan alam tersebut berkurang sekitar 2,1 juta hektare, setara dengan 3,6 kali luas pulau Bali hanya dalam waktu 7 tahun.

    Direktur Eksekutif FWI Mufti Ode saat dihubungi tim Regional Liputan6.com, Kamis (4/12/2025) mengatakan, laju deforestasi di Sumatera memang sempat menurun, kemudian mengalamu peningkatan pada sepanjang 2023-2024. 

    Sempat turun, rupanya kembali naik pada periode tahun 2023-2024. Pada periode tersebut, hanya dalam kurun waktu 1 tahun, Region Sumatera telah kehilangan sekitar 222 ribu hektare hutan alam, atau setara dengan 50 kali luas lapangan sepakbola setiap jamnya,” ungkap Ode. 

    FWI kemudian membeberkan data laju deforestasi di Pulau Sumatera pada umumya yang disebut justru mengalami peningkatan pada kurun waktu dua tahun belakangan (2023-2024). Dalam grafik bertajuk Rate of Deforestastion in Sumatra Region (Hectares/ Year) disebutkan, pada kurun waktu 2017-2021 laju deforestasi mencapai 428.232 hektare. Angka itu memang sempat menurun pada kurun waktu 2021-2022 yakni menjadi 96.660 hektare, dan turun lagi pada 2022-2023 menjadi 64.097 hektare. Kemudian mengalami peningkatan yang tajam pada kurun waktu dua tahun belakangan, 2023-2024 menjadi 222.360 hektare.

     

  • Begini Kondisi Terkini Kesehatan Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat

    Begini Kondisi Terkini Kesehatan Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat

    Jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor di Sumbar terus bertambah. Data per Rabu 3 Desember 2025 BPBD Sumbar mencatat korban meninggal dunia sebanyak 194 orang, sedangkan 110 orang masih belum ditemukan.

    Sebanyak 1.439 kepala keluarga atau 20.640 jiwa terpaksa mengungsi di berbagai titik. Bila dihitung total warga terdampak, jumlahnya mencapai 51.046 KK atau 190.275 jiwa. Hingga kini, tercatat 594 KK atau 2.201 jiwa masih terisolir.

    “Korban luka mencapai 143 orang,” Sekretaris Daerah Sumbar, Arry Yuswandi, Rabu (3/12/2025).

    Selain itu keruskan infrastruktur sebanyak 647 rumah dinyatakan rusak berat, 526 mengalami rusak sedang, dan 1.212 lainnya rusak ringan. Selain itu, 26.693 rumah terendam lumpur dan material banjir bandang, sementara 70 unit hanyut terseret arus deras.

    Lalu Sarana pendidikan menjadi kelompok terdampak paling besar, yakni 175 unit. Layanan kesehatan ikut lumpuh dengan 11 fasilitas rusak. Tempat ibadah sebanyak 76 unit terdampak, sementara sarana perkantoran 16 unit.

    Kemudian 443 kios milik warga hancur, 185 jaringan irigasi rusak, 9 bendungan terdampak, serta 2 penguat tebing sungai hilang fungsi. Infrastruktur transportasi juga terpukul, dengan 111 jembatan terdampak dan 5.303 meter jalan mengalami kerusakan.

    Bencana ini turut memutus mata pencaharian warga. Sektor pertanian dan peternakan mengalami kerugian besar, dengan 7.754 hektare sawah rusak, 10.627 hektare kolam dan tambak ikan terdampak, serta 1.588 hektare ladang dan 956 hektare lahan pertanian terendam lumpur.

    Di sisi peternakan, kerugian mencakup 185 ekor sapi, 87 kambing, 3.553 unggas, dan satu jenis ternak lainnya.

    Kerusakan yang masif pada permukiman, fasilitas umum, dan sektor pangan menunjukkan betapa beratnya pemulihan yang harus dijalani warga di wilayah terdampak.

    Pemerintah dan relawan masih bekerja di lapangan, sementara masyarakat yang kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian berupaya bangkit di tengah keterbatasan.

  • Menanti Kepastian KLH, BP Batam dan Bea Cukai Kewalahan Tangani Limbah Elektronik AS yang Terus Datang

    Menanti Kepastian KLH, BP Batam dan Bea Cukai Kewalahan Tangani Limbah Elektronik AS yang Terus Datang

    Liputan6.com, Batam – Penumpukan limbah elektronik impor asal Amerika Serikat (AS) di Pelabuhan Batu Ampar, Batam semakin mengkhawatirkan.

    Total 759 kontainer kini mengisi area terminal peti kemas, namun belum satu pun yang diputuskan untuk direekspor karena belum adanya kepastian dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

    Kepala BP Batam Amsakar Achmad menegaskan, lembaganya tidak memiliki kewenangan dalam menentukan proses reekspor.

    Ia merespons pernyataan Bea Cukai sebelumnya yang menyebut BP Batam berwenang dalam pengiriman kembali kontainer limbah tersebut.

    “Bea Cukailah yang bisa menjelaskan kapan barangnya dibawa dan bagaimana mekanismenya. Karena ini sudah wilayah kepabeanan, itu kewenangan mereka. BP Batam tidak memiliki kewenangan,” ujar Amsakar, usai tapat bersama Forkopinda Kota Batam, Rabu 3 Desember 2025.

    Amsakar mengungkapkan, dampak terbesar dari lambatnya keputusan KLH kini dirasakan langsung oleh operasional pelabuhan. Penumpukan ratusan kontainer ini telah menghambat arus bongkar muat di Terminal Peti Kemas Batu Ampar.

    BP Batam bahkan telah menerima surat peringatan dari pengelola terminal yang menyebut kapasitas pelabuhan semakin kritis.

    “Kami berharap penyelesaian kasus ini dipercepat dan diputuskan secara hitam-putih. Jangan terlalu lama menumpuk,” ucap Amsakat.

    Amsakar meminta KLH segera menentukan klasifikasi limbah mana yang diperbolehkan dan mana yang harus direekspor.

    “Kalau memang hasil temuan menyatakan limbah tersebut harus direekspor dan mengandung B3, tentu perizinannya tidak akan dilanjutkan,” terang dia.

    Amsakar menambahkan, selaku Kepala BP Batam akan mengintruksikan melalui Direktur Lalu Lintas Barang BP Batam untuk langsung menyesuaikan kebijakan setelah menerima hasil resmi pemeriksaan Kementrian Lingkungan Hidup.

     

    Fokus edisi (12/11) mengangkat pilihan berita-berita sebagai berikut, Kapal Tenggelam, Tujuh Penumpang Meninggal Dunia, Enam Rumah Ambruk Akibat Pergerakan Tanah, Lagi, Keracunan Makanan Diduga Usai Santap MBG, Kapal Feri Tabrak Kapal Tanker.

  • Begini Kondisi 3 WN Malaysia Usai Dikabarkan Hilang Saat Banjir Sumatra

    Begini Kondisi 3 WN Malaysia Usai Dikabarkan Hilang Saat Banjir Sumatra

    Liputan6.com, Jakarta – Tiga warga negara (WN) Malaysia yang sempat diberitakan hilang di tengah bencana alam di Pulau Sumatra, dikabarkan telah ditemukan di Aceh, Kamis (4/12/2025).

    Kementerian Luar Negeri Malaysia, melalui Konsulat Jenderal Malaysia di Medan menyampaikan ketiga warga lansia berusia antara 63 hingga 64 tahun, yang sebelumnya tidak dapat dihubungi sejak 27 November, telah berhasil ditemukan dan dievakuasi dari daerah yang terisolasi akibat banjir.

    Dikutip dari Antara, mereka telah diterbangkan oleh TNI Angkatan Udara dari Bandara Rembele, Takengon, ke Medan, Sumatra Utara, dan tiba di Bandara Kualanamu pada Rabu (3/12) malam.

    Konsulat Jenderal Malaysia di Medan sedang mengatur kepulangan ketiganya ke Malaysia secepat mungkin.

    Sementara itu satu orang warga Malaysia yang hilang saat terjadi tanah longsor di Padang Panjang, Sumatra Barat, masih belum dapat ditemukan hingga hari ketujuh, hari ini.

    Upaya pencarian terus dilakukan di sepanjang tepi sungai dan area tanah longsor dekat Jambatan Kembar, Padang Panjang.

    Di sisi lain, Konsulat Jenderal Malaysia di Medan juga menerima informasi satu lagi warga lansia berusia 64 tahun asal Malaysia yang tidak dapat dihubungi di tengah bencana Sumatra.

    Upaya untuk melacak keberadaan warga lansia itu terus dilakukan.

    Konsulat Jenderal Malaysia di Medan terus berkoordinasi erat dengan pihak berwenang Indonesia dan memberikan dukungan kepada keluarga, yang saat ini membantu pejabat setempat dalam proses identifikasi yang diperlukan.

    Konsulat Jenderal Malaysia di Medan juga menyatakan terus memantau perkembangan pascabencana banjir dan tanah longsor yang melanda sebagian wilayah Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara sejak 27 November 2025.

    Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) serta pemulihan masih berlangsung, dengan akses ke beberapa daerah terdampak yang berangsur-angsur membaik.

    Adapun otoritas Indonesia telah mulai membuka kembali beberapa jalur akses darat, sehingga memungkinkan penyaluran bantuan penting seperti makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar secara lebih cepat dan teratur.

    Upaya pemulihan jalur jalan utama juga sedang dilakukan, dengan target penyelesaian perbaikan jalur kunci pada pertengahan Desember untuk mendukung kerja pemulihan wilayah terdampak secara menyeluruh.