Category: Liputan6.com Regional

  • Perjalanan Lenong Betawi Menjadi Ikon Budaya

    Perjalanan Lenong Betawi Menjadi Ikon Budaya

    Bahasa yang digunakan adalah dialek Melayu Betawi yang khas, kadang dikombinasikan dengan bahasa Indonesia agar lebih mudah dimengerti oleh masyarakat luar Betawi.

    Musik pengiringnya adalah Gambang Kromong, sebuah ensambel musik khas Betawi yang kaya akan alat musik tradisional seperti gambang, kromong, gong, kendang, kecrek, serta alat musik berdawai Tionghoa seperti tehyan, kongahyan, dan sukong.

    Musik ini bukan hanya sekadar pengiring, tapi juga menjadi jiwa dari pertunjukan, yang memberikan ritme, suasana, dan isyarat perubahan babak atau emosi dalam cerita. Alunan musik yang rancak seringkali menjadi daya tarik tersendiri, membuat pertunjukan lenong hidup dan penuh semangat.

    Dalam hal isi dan bentuk, Lenong memiliki dua jenis utama yaitu Lenong Denes dan Lenong Preman. Lenong Denes biasanya menampilkan cerita berlatar belakang kerajaan atau kehidupan kaum bangsawan.

    Bahasa yang digunakan pun lebih halus dan formal, dengan busana yang menggambarkan kemegahan era kerajaan. Tema cerita dalam Lenong Denes sering mengandung nilai-nilai kepahlawanan, keadilan, dan kesetiaan.

    Sebaliknya, Lenong Preman menyoroti kehidupan masyarakat sehari-hari seperti pedagang, petani, penjahit, hingga tukang becak. Bahasa yang digunakan lebih santai dan kasual, bahkan kerap disisipi humor kasar yang justru menjadi daya tarik karena terasa begitu dekat dengan realitas penonton.

    Dalam Lenong Preman inilah sering ditemukan sindiran tajam terhadap pejabat, tukang tipu, atau tokoh-tokoh yang rakus dan suka menindas. Meski disampaikan dengan gaya guyonan, pesan moral yang dibawa tetap kuat dan membekas di hati penonton.

    Teknis pementasan Lenong pun mengalami perkembangan seiring waktu. Jika pada masa lalu pertunjukan bisa berlangsung semalam suntuk, kini pertunjukan yang direvitalisasi biasanya berdurasi dua hingga tiga jam agar lebih sesuai dengan kebiasaan penonton modern.

    Proses kreatifnya melibatkan penulis naskah dan sutradara, yang kadang juga merangkap sebagai pimpinan kelompok teater Lenong. Mereka bertugas menyusun alur cerita, memilih tema yang aktual, membagi peran, dan mengarahkan para aktor agar bisa menyampaikan cerita dengan ritme yang dinamis.

    Meski demikian, improvisasi tetap menjadi bagian penting dalam pementasan, karena karakter aktor Lenong sering dituntut untuk cepat menanggapi reaksi penonton, menciptakan momen-momen spontan yang segar dan autentik.

    Lenong Betawi bukan sekadar pertunjukan teater rakyat, melainkan warisan budaya yang menyuarakan suara-suara kecil dalam masyarakat dengan cara yang ringan namun mengena. Di tengah arus modernisasi dan tantangan digitalisasi yang makin deras, pelestarian Lenong menjadi tanggung jawab bersama agar kesenian ini tidak hilang ditelan zaman.

    Upaya revitalisasi melalui festival, pelatihan seni untuk generasi muda, hingga penayangan ulang melalui platform digital menjadi kunci penting agar Lenong tetap hidup dan relevan. Karena sejatinya, Lenong adalah cermin kehidupan masyarakat Betawi yang penuh warna, tawa, perjuangan, dan cinta pada nilai-nilai kebaikan yang disampaikan dengan cara yang merakyat dan menghibur.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • Rute Alternatif di Kota Bandung Saat Penutupan Jalan 19-20 Juli 2025, Mana Saja?

    Rute Alternatif di Kota Bandung Saat Penutupan Jalan 19-20 Juli 2025, Mana Saja?

    Liputan6.com, Bandung – Sejumlah ruas jalan di Kota Bandung, Jawa Barat akan ditutup pada akhir pekan ini Sabtu, 19 Juli 2025 sampai Minggu, 20 Juli 2025. Oleh karena itu, masyarakat yang hendak beraktivitas dapat melintasi beberapa jalur alternatif.

    Sebagai informasi, penutupan jalan sementara ini berkaitan dengan digelarnya acara Pocari Sweat Run 2025, event lari tahunan berskala nasional. 

    Rute yang akan dilalui pelari akan ditutup sementara mulai pukul 00.00 WIB hingga 10.00 WIB. Oleh karena itu, pengalihan lalu lintas diterapkan. Berikut sejumlah rute alternatif yang dapat dilalui:

    Sabtu, 19 Juli 2025 

    Arah Dago menuju Kiara Artha Park

    Jalan Ir. H. Juanda – Jalan Dipatiukur – Jalan PHH. Mustofa

    Jalan Supratman – Jalan Ahmad Yani – Kiara Artha Park

    Arah Dago menuju Asia Afrika

    Jalan Ir. H. Juanda – Flyover – Jalan Cihampelas – Jalan Wastukencana – Jalan Pajajaran – Jalan Cicendo – Jalan Perintis Kemerdekaan – Jalan Braga – Jalan Lembong – Jalan Asia Afrika

    Arah Dago menuju Stasiun Bandung

    Jalan Ir. H. Juanda – Flyover – Jalan Cihampelas – Jalan Wastukencana – Jalan Pajajaran – Jalan Cicendo – Jalan Kebon Kawung

    Arah Pajajaran menuju Gor Saparua

    Jalan Pajajaran – Jalan Cicendo – Jalan Kebon Jukut – Jalan Lembong – Jalan Veteran – Jalan Sunda – Jalan Aceh

    Arah Simpang Dago menuju Trans Studio Mall (TSM)

    Jalan Ir. H Juanda – Jalan Dipatiukur – Jalan PHH. Mustofa – Jalan Supratman – Jalan Ahmad Yani – Jalan Bogor – Jalan Jakarta – Jalan Sukabumi – Jalan Laswi – Jalan Gatot Subroto

    Arah Simpang Dago menuju Terminal Cicaheum

    Jalan Ir. H. Juanda – Jalan Dipatiukur – Jalan PHH. Mustofa – Jalan Surapati – Flyover – Jalan Dr. Djundjunan

    Arah Cicaheum menuju Tol Pasteur

    Jalan AH. Nasution – Jalan PHH. Mustofa – Jalan Surapati – Flyover – Jalan Dr. Djundjunan

    Arah Supratman menuju Cisarua

    Jalan Supratman – Jalan Cendana – Jalan LL. RE. Martadinata – Jalan Gandapura – Jalan Aceh

     

    Minggu, 20 Juli 2025

    Dari Dago menuju Tol Pasteur

    Jalan Wastukencana (Kebun Binatang) – Flyover Pasupati

    Dari Dago menuju Kiara Artha Park

    Jalan Surapati – Jalan PJ. Mustofa – Jalan Cikutra  (Santo Yusuf) – Jalan Ahmad Yani – Terusan Kiaracondong

    Dari Simpang Dago menuju Saparua

    Jalan Ir. H. Juanda – Jalan Dipatiukur – Jalan Surapati – Jalan Diponegoro – Jalan Citarum – Jalan Lombok – Jalan Aceh

    Dari Pasteur menuju Kiara Artha Park

    Jalan Dr. Djundjunan – Flyover Pasupati – Jalan Surapati – Jalan PHH. Mustofa – Jalan Cikutra (Rumah Sakit Santo Yusuf) – Jalan Ahmad Yani – Jalan Ibrahim Adjie

    Dari Simpang Dago menuju Stadion Siliwangi

    Jalan Surapati – Jalan Sentot – Jalan Citarum – Jalan LL. RE. Martadinata – Jalan Lombok

    Dari Simpang Dago menuju TSM

    Jalan Dipatiukur – Jalan Surapati – Jalan PHH. Mustofa – Jalan Pahlawan – Jalan Supratman – Jalan Ahmad Yani – Jalan Bogor – Jalan Jakarta – Jalan Sukabumi – Jalan Laswi – Jalan Gatot Subroto

    Dari Pasteur menuju Terminal Cicaheum

    Jalan Dr. Djundjunan – Flyover Pasupati – Jalan Surapatul PH. Mustofa – Jalan AH. Nasution

    Dari Simpang Dago menuju Masjid Agung

    Jalan Ir. H. Juanda – Jalan Tamansari – Flyover – Jalan Cihampelas – Jalan Rajiman – Jalan Pajajaran (GOR) – Jalan Cicendo – Jalan Kebon Kawung – Jalan Kebon Jati – Jalan Otista – Jalan Kepatihan

    Dari Alun-Alun Kota Bandung menuju Bandung Electronic Center (BEC)

    Jalan Asia Afrika – Jalan Gardujati – Jalan Pasirkaliki – Jalan Padjajaran – Jalan Cicendo – Jalan Kebon Jukut – Jalan Wastukencana – Jalan LL. RE. Martadinata – Jalan Purnawarman

    Dari Simpang Dago menuju Stasiun Bandung

    Jalan Tamansari – Jalan Flyover Cihampelas – Jalan Abdul Rivai – Jalan Cokroaminoto – Jalan Padjajaran – Jalan Cicendo – Jalan Kebon Kawung

    Dari Cichaeum menuju Stasiun Bandung

    Jalan PHH. Mustofa – Jalan Surapati – Flyover Pasupati – Jalan Cihampelas – Jalan Abdul Rivai – Jalan Cokroaminoto – Jalan Padjajaran – Jalan Cicendo – Jalan Kebon Kawung

    Dari Stasiun Bandung menuju Dipatiukur

    Jalan Kebon Kawung – Jalan Cokroaminoto – Jalan Pasteur – Jalan Flyover – Dago Cikapayang – Jalan Dipatiukur

    Antapani menuju Soekarno-Hatta

    Jalan Antapani – Jalan Terusan Jakarta – Pasar Kiaracondong – Jalan Kiaracondong – Soekarno-Hatta

    Gatot Subroto menuju Pindad

    Jalan Gatot Subroto – Putar arah di Pasar Kiaracondong – Jalan Kiaracondong – Pindad

    Dari Stasiun Bandung menuju Dipatiukur

    Jalan Kebon Kawung – Jalan Cokroaminoto – Jalan Pasteur – Jalan Flyover – Dago Cikapayang – Jalan Dipatiukur

    Antapani menuju Soekarno-Hatta

    Jalan Antapani – Jalan Terusan Jakarta – Pasar Kiaracondong – Jalan Kiaracondong – Soekarno-Hatta

     

    Penulis: Arby Salim

  • Cegah Penjualan Bayi, Pemkot Bandung Perketat Pengawasan Rumah Sakit 

    Cegah Penjualan Bayi, Pemkot Bandung Perketat Pengawasan Rumah Sakit 

    Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat berhasil mengungkap praktik perdagangan manusia berupa penjualan bayi yang melibatkan jaringan internasional. Dalam pengungkapan ini, enam bayi berhasil diselamatkan dan 12 orang ditetapkan sebagai tersangka. 

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol. Surawan, mengungkapkan bahwa sindikat tersebut diduga telah menjual sedikitnya 24 bayi, dengan sebagian besar diduga dikirim ke Singapura.

    “Kami masih mendalami kemungkinan keterlibatan jaringan di luar negeri. Saat ini tengah dilakukan pengembangan kerja sama dengan Interpol untuk menelusuri keberadaan bayi-bayi yang sudah berada di Singapura,” ujar Kombes Pol. Surawan, dikutip dari siaran pers, Selasa (15/7/2025).

    Bayi-bayi korban umumnya berusia 2 hingga 3 bulan. Sebelum dikirim ke luar negeri, mereka dirawat oleh para pelaku dan dipersiapkan dokumen administrasi palsu.

    “Kami mengamankan lima bayi dari Pontianak yang telah dilengkapi dokumen untuk dikirim ke Singapura, serta satu bayi lainnya diamankan di wilayah Tangerang,” lanjut Kombes Pol. Surawan.

    Pengungkapan kasus ini bermula dari penyelidikan yang dilakukan sejak awal tahun 2023. Tim Ditreskrimum Polda Jabar berhasil mengidentifikasi dan membongkar modus operandi sindikat perdagangan orang yang beroperasi lintas provinsi dan negara.

    Modus yang digunakan melibatkan perekrutan ibu hamil, perawatan bayi, penampungan, dan pembuatan dokumen palsu seperti akta kelahiran dan paspor untuk memfasilitasi pengiriman ke luar negeri.

     

  • Gunung Semeru Erupsi Dua Kali, Letusan Capai Ketinggian 1.000 Meter

    Gunung Semeru Erupsi Dua Kali, Letusan Capai Ketinggian 1.000 Meter

    Liputan6.com, Lumajang Gunung Semeru yang mempunyai ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) kembali erupsi sebanyak dua kali, pada Kamis Pagi (17/7/2025). Tinggi letusan kali ini mencapai 1.000 meter atau 1 kilometer dari atas puncak. Menurut petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Mukdas Sofian, Erupsi pertama terjadi pada Kamis pukul 04.30 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak.

    Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 170 detik. “Gunung Semeru kembali erupsi pukul 07.42 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut,”ujarnya Kamis (17/7/2025).

    Kata dia, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 158 detik. Aktivitas Gunung Semeru masih didominasi gempa letusan pada periode pengamatan Rabu (16/7/2025) selama 24 jam tercatat sebanyak 32 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, kemudian 4 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-6 mm.

    Delapan kali gempa embusan dengan amplitudo 4-8 mm, satu kali harmonik dengan amplitudo 15 mm, 22 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 5-12 mm, dan tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 5-15 mm. Mukdas menjelaskan bahwa Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

  • Mengenal Seblak Er Er, Kuliner Seblak Prasmanan Viral di Bandung

    Mengenal Seblak Er Er, Kuliner Seblak Prasmanan Viral di Bandung

    Liputan6.com, Bandung – Kuliner Indonesia dikenal sangat beragam dan terus berkembang memberikan inovasi menarik setiap waktunya. Berbagai daerah sering kali memiliki kekhasan rasa, bahan, dan cara penyajian yang mencerminkan budaya lokalnya.

    Adapun salah satu hidangan kuliner yang cukup populer di antar masyarakat Indonesia adalah seblak. Makanan ini berasal dari Bandung yang awalnya dikenal sebagai jajanan sederhana berbahan dasar kerupuk yang direbus dan dimasak dengan bumbu khas yang pedas dan gurih.

    Seiring berjalannya waktu, seblak kemudian mengalami banyak modifikasi dan dapat ditemukan di hampir seluruh wilayah Indonesia mulai dari warung pinggir jalan hingga restoran kekinian.

    Seblak disukai oleh berbagai kalangan karena rasanya yang unik dan menggugah selera. Tekstur kenyal dari kerupuk yang direbus berpadu dengan kuah pedas gurih yang kaya rempah membuat banyak orang ketagihan.

    Tidak hanya itu, seblak juga semakin inovasi dan fleksibel dalam pilihan isian karena bisa menambahkan berbagai bahan seperti ceker, sosis, makaroni, bakso, hingga sayuran sesuai selera masing-masing.

    Selain rasanya yang nikmat, seblak juga mencerminkan selera masyarakat Indonesia terutama anak muda yang cenderung menyukai makanan bercita rasa kuat dan pedas. Saat ini menikmati seblak bisa ditemukan dengan mudah.

    Tempat-tempatnya juga memiliki konsep unik seperti salah satunya Seblak Er Er yang menawarkan konsep seblak prasmanan.

  • Urai Kemacetan di Pelabuhan Ketapang, 4 Kapal Eks LCT Diizinkan Beroperasi

    Urai Kemacetan di Pelabuhan Ketapang, 4 Kapal Eks LCT Diizinkan Beroperasi

    Liputan6.com, Banyuwangi – Sejumlah kapal eks Landing Craft Tank (LCT) yang sempat dilarang beroperasi diberi dispensasi terbatas untuk kembali berlayar. Kebijakan itu diambil oleh PT ASDP Ketapang dan KSOP Tanjuwangi sebagai solusi atas kemacetan di jalur arteri yang sudah mengular sejauh 7 kilometer. “Berdasarkan hasil koordinasi dengan KSOP sejumlah kapal eks LCT yang sebelumnya ditunda operasionalnya diberi dispensasi terbatas untuk kembali beroperasi dengan catatan hanya kapal dengan ketidaksesuaian minor yang diziinkan berlayar,” kata General Manager ASDP Ketapang, Yannes Kurniawan Kamis (17/7/2025).

    Dari 15 kapal eks LCT yang sebelumnya dilarang operasi, terdapat 4 kapal yang mendapatkan dispensasi. Kapal tersebut diantaranya KM Agung Samudera 9, KM Jambo 6, KM Liputan 12 dan KM Samudera Utama. Selain itu selama operasi kapal-kapal tersebut hanya diizinkan mengangkut beban 75 persen dari kapasitas maksimal kapal. Kapal hanya boleh mengangkut kendaraan-kendaraan logistik dan tidak diizinkan mengangkut kendaraan pribadi dan penumpang. “ASDP memastikan kendaraan dilakukan penimbangan sebelum masuk kapal dan pengaturan guna menjaga keselamatan pelayaran,” terangnya.

    Yannes menyatakan terus berkoordinasi dengan KSOP serta pihak terkait, untuk mempercepat normalisasi layanan penyeberangan. Ia mengimbau seluruh pengguna jasa untuk tertib, mengikuti arahan petugas di lapangan dan memantau informasi resmi dari kanal ASDP. “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Keselamatan dan keamanan tetap menjadi prioritas dalam pengambilan kebijakan opersional,” terangnya.

  • Sekolah Rakyat Solo Disorot Komisi VIII DPR, Kekurangan Fasilitas Cuci Pakaian dan Lab Komputer

    Sekolah Rakyat Solo Disorot Komisi VIII DPR, Kekurangan Fasilitas Cuci Pakaian dan Lab Komputer

    Liputan6.com, Solo – Komisi VIII DPR RI meninjau pelaksanaan Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Solo yang berdiri di Sentra Terpadu Prof Dr Soeharso, Jebres, Solo pada Rabu (16/7/2025). Dalam kunjungan kerjanya itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid menyoroti belum adanya tempat untuk mencuci baju di sekolah asrama tersebut.

    Kedatangan rombongan anggota Komisi VIII DPR RI yang dipimpin oleh Abdul Wachid untuk melihat dari dekat kegiatan Sekolah Rakyat yang baru masuk perdana pada Senin lalu. Lantas, peninjauan yang dilakukan hari ini menyasar Sekolah Rakyat Menengah Atas yang salah satunya ada di Kota Solo, yakni Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Solo.

    “Hari ini, alhamdulillah yang kita tinjau Sekolah Rakyat yang SMA, SMA 17. Ini kami lihat tadi secara langsung anaknya memang aduh, memang saya lihat anaknya benar-benar kurang mampu ya. Mereka sangat senang sekali dengan fasilitas yang ada, baik itu sekolahannya, fasilitas tempat tidurnya, makannya sangat senang sekali,” kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid di Solo, Rabu (16/7/2025).

    Dalam kunjungan kerjanya itu, Abdul Wachid juga mengamati bahwa Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Solo itu masih memiliki sejumlah kekurangan fasilitas. Setelah keliling meninjau komplek sekolah rakyat yang menempati area Sentra Terpadu Prof Dr Soeharso milik Kementerian Sosial itu ternyata belum dilengkapi dengan tempat untuk mencuci pakaian bagi para siswa.

    “Jadi kami melihat masih ada kekurangan dan kekurangan ini nanti kita sempurnakan, terutama saya lihat tadi belum ada tempat untuk nyuci karena kita melatih untuk anak-anak bisa mandiri biar tidak menunggu. Kalau dulu mungkin di rumah mungkin nunggu ibunya yang nyuci, kalau sekarang harus mandiri nyuci sendiri tapi fasilitas itu belum ada,” ujar dia.

  • Tanggulangi Penyakit TBC, Wagub Jabar Minta Dukungan Seluruh Sektor

    Tanggulangi Penyakit TBC, Wagub Jabar Minta Dukungan Seluruh Sektor

    Mengutip kanal News, Liputan6, Tuberculosis (TBC) menjadi salah satu penyakit yang dialami oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya, beban kasus TBC di Indonesia per 2024 salah satu terbesar di dunia.

    Berdasarkan data Global TB Report 2024, Indonesia menempati posisi kedua dunia dalam hal beban kasus TBC setelah India. Diperkirakan terdapat 1.090.000 kasus TBC dan 125.000 kematian setiap tahun, yang berarti ada sekitar 14 kematian setiap jamnya.

    Pada tahun 2024, ditemukan sekitar 885 ribu kasus TBC, dengan distribusi yang menunjukkan bahwa 496 ribu kasus terjadi pada laki-laki, 359 ribu pada perempuan, serta 135 ribu kasus pada anak-anak usia 0-14 tahun.

    Melihat data tersebut, pemerintah pun mengimplementasikan strategi penanggulangan TBC yang komprehensif, mulai dari penguatan komitmen pemerintah di semua tingkatan hingga peningkatan akses layanan kesehatan yang berkualitas.

    Bahkan, Kementerian Keuangan menyiapkan anggaran Rp8 triliun untuk menyukseskan program penanganan TBC tersebut. Anggaran itu ditujukan untuk melakukan deteksi dini dan penemuan kasus TBC serta pengobatan hingga tuntas sebanyak 10,9 juta orang.

    Tenaga Ahli Bidang Ekonomi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Fithra Faisal Hastiadi menilai bahwa program penanggulangan penyakit TBC dapat mengurangi beban klaim yang harus ditanggung BPJS Kesehatan.

    “Klaim kepada BPJS kesehatan itu, memang lebih banyak dari penyakit-penyakit yang sifatnya degeneratif. Artinya, ada peran kuratif dan preventif yang dijalankan pemerintah,” ujarnya.

    “Dalam hal ini, pemerintah melakukan pendekatan ekonomi holistik, baik dari sisi hulu maupun hilirnya,” jelas Fithra.

    Fithra menyebut, pemerintah sudah mendapatkan data potensi penyakit degeneratif, termasuk TBC. Ia pun menegaskan, pemerintah sudah bisa mengintervensi masalah tersebut dari hulu.

    “Sehingga apa? Dia akan menjadi tetap produktif. Itu yang utamanya, dia bisa tetap bekerja dan berguna untuk keluarganya. Sehingga income-nya tidak anjlok dan akhirnya pertumbuhan ekonomi kalau kita lihat secara terukur, pasti akan terbantu dengan itu,” sebutnya.

    Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi G. Sadikin mengungkapkan, terdapat empat langkah penting yang perlu dilakukan masyarakat agar tuberkulosis tidak terus menyebar.

    “Pertama, temukan pasien. Kedua, segera minum obat. Ketiga, pengobatan harus tuntas. Keempat, beri terapi pencegahan pada orang-orang yang berkontak erat dengan pasien,” ungkapnya, Rabu (11/6/2025).

    Di sisi lain, Menkes Budi juga menyebut, dua orang meninggal dunia akibat tuberkulosis atau TB setiap lima menit.

    “Setiap lima menit ada dua (orang) yang wafat. Kita bicara di acara ini, yang wafat karena TBC mungkin sudah 20 lebih,” sebutnya.

    Menkes Budi pun mengatakan, TBC merupakan penyakit menular yang sebenarnya bisa disembuhkan. Ia menekankan, kunci utama dalam pengendalian TB adalah deteksi dini dan pengobatan hingga tuntas.

    “Masalahnya, selesainya (konsumsi obat) itu enam bulan. Minumnya setiap hari, pilnya banyak, lebih dari empat. Tapi kita sabar, tidak apa-apa daripada tidak sembuh,” katanya.

  • Dedi Mulyadi Siap Ambil Risiko Usai Kebijakannya soal Pendidikan Tuai Pro Kontra

    Dedi Mulyadi Siap Ambil Risiko Usai Kebijakannya soal Pendidikan Tuai Pro Kontra

    Sebelumnya, sejumlah sekolah swasta di Jawa Barat mengeluhkan kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terkait penambahan rombongan belajar (rombel) di sekolah negeri untuk tahun ajaran 2025/2026.

    Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat, Purwanto mengaku tak masalah apabila sekolah swasta menunda penyelenggaraan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

    Sebagaimana diketahui, pelaksanaan MPLS untuk siswa SMA/SMK di Jawa Barat dimulai pada Senin, 14 Juli 2025. Meski demikian, Purwanto menyebut pelaksanaan MPLS merupakan kewenangan masing-masing sekolah.

    “Iya gak apa-apa. Penyesuaian aja, tergantung satuan pendidikannya masing-masing kan,” katanya di Bandung pada Kamis, 10 Juli 2025.

    Apabila alasan penundaan MPLS karena menunggu terpenuhinya kuota peserta didik, Purwanto juga mempersilakan.

    “Otonomi sekolah gitu lah. Kalau mereka mau nunggu MPLS-nya sampai 30 (siswa), ya enggak apa-apa. Silakan, gimana mereka, mau integrasi pembelajaran juga enggak apa-apa,” kata dia.

    Sementara itu, Dedi Mulyadi mengeklaim Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat juga telah menyiapkan anggaran untuk mendukung kebijakan itu. Adapun terkait jumlah siswa, dia menyebut tidak semua kelas akan diisi oleh 50 siswa.

    “Kemudian nanti di perubahan anggaran ini saya sudah menghitung berapa kebutuhan kursi, berapa kebutuhan jumlah bangunan. Jadi yang nanti muridnya 50 itu nanti ditambah bangunannya, sehingga nanti ada 35, ada 30, ada 25, rasionya seperti itu,” dia menjelaskan.

     

    Penulis: Arby Salim

  • Polisi Tangkap Pencuri Emas Ratusan Juta Milik Pengacara di Tanggamus, Dua Siswi SMA Terlibat

    Polisi Tangkap Pencuri Emas Ratusan Juta Milik Pengacara di Tanggamus, Dua Siswi SMA Terlibat

    Kompol Gigih bilang, penangkapan dilakukan oleh tim gabungan Tekab 308 Presisi Satreskrim Polres Tanggamus. Dalam pemeriksaan awal, MR mengaku membobol rumah dengan merusak jendela dan teralis menggunakan belencong miliknya.

    Setelah berhasil masuk, MR mengambil emas dan uang tunai. 

    Barang-barang curian itu kemudian dijual dengan bantuan dua rekannya, yakni RA (20) dan HI (19). HI selanjutnya melibatkan dua siswi SMA, AN (18) dan DY (17), untuk menjualkan emas curian tersebut.

    Polisi juga masih memburu satu pelaku lain berinisial IP, yang kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

    Dalam penangkapan itu, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti perhiasan emas berupa cincin, gelang, kalung, nota pembelian emas, uang tunai Rp10,9 juta, handphone berbagai merek, peralatan seperti dirigen air emas, tabung skomper, selang, mangkuk emas (koi), blencong, dan celengan tabung.

    “MR dikenakan Pasal 363 Ayat 2 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman sembilan tahun penjara. Sementara empat orang penadah, termasuk dua pelajar perempuan, dijerat Pasal 480 KUHP dengan ancaman maksimal empat tahun penjara,” sebutnya.