Category: Liputan6.com Regional

  • Pertamina Plaju dan Kodam II/Sriwijaya Bersinergi Demi Ketahanan Energi Nasional

    Pertamina Plaju dan Kodam II/Sriwijaya Bersinergi Demi Ketahanan Energi Nasional

    Liputan6.com, Jakarta – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju berkomitmen memperkuat sinergi strategis bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI), dalam hal ini Komando Daerah Militer (Kodam) II/Sriwijaya, dalam upaya menjaga dan mewujudkan ketahanan energi nasional yang berkelanjutan.

    Hal itu sebagaimana ditegaskan oleh Direktur Operasi PT KPI, Didik Bahagia yang menegaskan pentingnya sinergi antara pengelola energi nasional dengan unsur pertahanan negara dalam menghadirkan energi yang andal, aman, dan berkeadilan.

    “Menjaga ketahanan energi bukan tugas yang mudah. Maka kami bekerja sama dengan jajaran TNI. Ini sangat strategis. Kami diingatkan kembali tentang wawasan kebangsaan. Ini salah satu implementasi Asta Cita pertama, memperkokoh ideologi yakni Pancasila dan UUD,” ujar Didik, dalam momen Wawasan Kebangsaan & Stakeholder Engagement yang digelar di Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (18/7/2025).

    Pertamina Group khususnya PT KPI, menurut Didik, mendukung poin kedua pada Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang antara lain mencakup kemandirian pangan dan energi.

    Didik menambahkan, penguatan wawasan kebangsaan di internal PT KPI merupakan bentuk komitmen terhadap implementasi Asta Cita pertama dan kedua, yaitu memperkokoh ideologi Pancasila dan mewujudkan kemandirian energi nasional.

    “Kami menjalankan amanah konstitusi, khususnya Pasal 33 UUD 1945. Maka menjaga keamanan dan stabilitas operasional kilang menjadi bagian dari upaya kami menjalankan tugas mulia ini,” tambahnya.

    Sementara itu, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis menegaskan bahwa ketahanan energi tidak bisa dilepaskan dari semangat nasionalisme seluruh elemen bangsa, termasuk pekerja Pertamina sebagai insan pengelola energi nasional. “Saya sangat setuju, teman-teman di Pertamina perlu dibekali wawasan kebangsaan. Tanpa nasionalisme, akan sulit menghadirkan energi yang berkualitas dan berkelanjutan,” katanya.

    “Bahwa betul yang disampaikan beliau (Presiden) saat menjadi Menhan (Menteri Pertahanan), kalau mau survive kita harus kuasai pangan dan energi,” katanya.

    Pangdam menyatakan siap mendukung dan bersinergi dengan Kilang Pertamina Plaju untuk menjamin ketahanan energi. Sebagai informasi, Pangdam Sriwijaya membawahi lima Korem, 32 Kodim, dan puluhan ribu prajurit. Selain itu, Pangdam Sriwijaya memperkenalkan batalyon baru bernama Batalyon Teritorial Pembangunan yang siap dikerahkan untuk kepentingan nasional.

     

     

     

  • Bubbor Paddas, Warisan Gurih Pedas dari Dapur Melayu Menyatukan Rasa Nusantara

    Bubbor Paddas, Warisan Gurih Pedas dari Dapur Melayu Menyatukan Rasa Nusantara

    Liputan6.com, Jakarta – Di balik kepulan uap dan aroma yang menggoda dari semangkuk bubur hangat, tersembunyi kisah panjang tentang warisan kuliner, identitas budaya, dan tradisi yang menyatukan beragam wilayah di Indonesia dan Malaysia.

    Bubur Pedas atau dalam pelafalan lokal disebut Bubbor Paddas bukanlah sekadar hidangan sederhana dari bahan-bahan lokal, melainkan sajian tradisional yang mencerminkan kekayaan rasa dan semangat kebersamaan dari masyarakat Melayu.

    Hidangan ini menembus batas-batas geografis dan kultural, hadir dalam berbagai variasi di tanah air dan negeri tetangga, serta menyimpan makna khusus dalam momentum kebersamaan seperti bulan Ramadhan.

    Keistimewaan bubur ini bukan hanya pada rasa pedasnya yang khas, tetapi juga pada filosofi dan sejarah yang melatarinya menghidupkan kembali nilai gotong-royong, kehangatan keluarga, dan hubungan lintas etnis dalam masyarakat multikultural.

    Bubbor Paddas memiliki akar kuat dalam budaya Melayu, terutama dari komunitas Melayu Sambas di Kalimantan Barat, Melayu Deli dan Melayu Langkat di Sumatera Utara, hingga masyarakat Melayu di Tambelan, Kepulauan Riau. Bahkan di Sarawak, Malaysia, bubur pedas menjadi makanan wajib yang kerap hadir di meja iftar saat bulan suci Ramadhan tiba.

    Setiap wilayah menyuguhkan versinya sendiri dengan sentuhan lokal yang unik, tetapi benang merahnya tetap sama: bubur ini adalah simbol kehangatan dan kekayaan rasa. Uniknya lagi, dalam komunitas Tionghoa lokal, khususnya dari suku Hakka, bubur pedas dikenal sebagai Lat Moi, yang secara harfiah berarti bubur pedas.

    Ini menunjukkan bahwa pengaruh bubur pedas telah menembus batas etnis dan menjadi bagian dari lintasan budaya yang lebih luas sebuah bukti bahwa makanan dapat menjadi jembatan pemersatu antar komunitas. Secara umum, bubur pedas diracik dari beras yang digiling kasar atau disangrai, lalu dimasak bersama sayuran lokal seperti daun kesum, daun pakis, kangkung, rebung muda, dan daun kunyit.

    Bumbu rempahnya yang melimpah seperti serai, bawang merah, bawang putih, lengkuas, cabai, dan lada hitam memberikan karakteristik rasa yang tajam, kompleks, dan hangat di tenggorokan. Di beberapa daerah, bubur ini juga diperkaya dengan kacang tanah goreng tumbuk, ikan teri, bahkan daging cincang atau udang kecil kering sebagai tambahan protein.

  • Daya Tarik Warung Roekoen, Kuliner Nikmat Dekat Pasar Senen

    Daya Tarik Warung Roekoen, Kuliner Nikmat Dekat Pasar Senen

    Liputan6.com, Bandung – Pasar Senen merupakan salah satu kawasan ikonik di Jakarta yang memiliki sejarah panjang sebagai pusat perdagangan. Berdiri sejak era kolonial Belanda, kawasan ini awalnya dikenal sebagai tempat transaksi berbagai kebutuhan pokok dan sandang.

    Seiring berjalannya waktu, Pasar Senen berkembang menjadi pusat perbelanjaan yang ramai dan menjadi bagian penting dari denyut ekonomi masyarakat ibu kota khususnya di wilayah Jakarta Pusat.

    Namun, perkembangan zaman membuat wajah Pasar Senen tidak lagi sekadar menjadi lokasi jual-beli. Kini, kawasan ini juga menjelma menjadi destinasi kuliner yang menarik perhatian banyak orang.

    Berbagai penjaja makanan mulai dari jajanan kaki lima hingga makanan berat khas Indonesia bisa ditemukan dengan mudah. Kemudian banyak orang datang ke sini bukan hanya untuk belanja tetapi juga untuk berburu cita rasa yang menggugah selera.

    Di antara deretan kios dan toko pengunjung bisa menemukan aneka makanan khas Betawi, seperti soto betawi, kerak telor, dan nasi uduk. Tidak hanya itu, makanan dari daerah lain seperti pempek Palembang, gudeg Jogja, hingga makanan kekinian pun turut hadir.

    Selain itu, tidak jauh dari pasarnya terdapat tempat makan yang cukup populer di antara anak muda Jakarta yaitu Warung Roekoen. Tempat ini menawarkan berbagai makanan dan cemilan cocok untuk lokasi makan siang atau nongkrong bersama teman.

    Harga yang ditawarkan juga terkenal ramah di kantong sehingga kerap jadi pilihan anak kost di sekitarnya.

  • Tambang Pasir Silika Ilegal Merajalela di Tuban

    Tambang Pasir Silika Ilegal Merajalela di Tuban

    Liputan6.com, Tuban – Aktivis lingkungan yang mengatasnamakan Jaringan Pemuda dan Aktivis Indonesia (JAPAI), mendesak pemerintah dan aparat kepolisian untuk segera turun tangan menertibkan tambang ilegal di wilayah Kabupaten Tuban. Sebab, mereka menuding penambangan galian pasir silika kian menjamur di wilayah setempat.

    Aktivis Indonesia itu menilai keberadaan penambangan ilegal bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan, dan menimbulkan kerugian terhadap pendapatan asli daerah dan negara. Hal tersebut disuarakan JAPAI ketika menggelar aksi demo di depan kantor Pemkab Tuban, Jumat (18/07/2025).

    “Mulai hari ini kita mengingatkan tambang-tambang ilegal harus segera ditutup, jangan ada pembiaran,” kata M Soleh Ketua JAPAI dalam orasinya.

    Soleh menyebut, keberadaan tambang galian C atau silika semakin marak, dan menduga pemerintah setempat serta aparat penegak hukum (APH) melakukan pembiaran terhadap pelaku tambang ilegal.

    “Pemerintah beserta APH seharusnya melakukan penertiban dan penutupan segala kegiatan pertambangan ilegal,” ungkap Sholeh.

    Sholeh menegaskan Tuban sudah darurat kerusakan lingkungan karena masifnya tambang-tambang ilegal beroperasi. Bahkan, para penambang tidak pernah memperhatikan dampak kerusakan infrastruktur jalan, pencemaran udara, dan kerusakan lingkungan jangka panjang dari kegiatan tersebut.

    Oleh sebab itu, JAPAI meminta semua warga Tuban untuk ikut bersama-sama dalam mengawasi segala bentuk kegiatan pertambangan agar tidak terjadi kerusakan lingkungan.

    “Ini tanggung jawab bersama, dan pembiaran aktivitas tambang ilegal bisa menimbulkan kerugian besar terhadap pendapatan daerah dan negara,” tegas Sholeh.

     

  • Laksa Bogor, Perpaduan Rasa Menggoda dengan Aroma Kemangi yang Memikat Lidah

    Laksa Bogor, Perpaduan Rasa Menggoda dengan Aroma Kemangi yang Memikat Lidah

    Liputan6.com, Jakarta – Laksa Bogor adalah sebuah mahakarya kuliner yang lahir dari dapur tradisional masyarakat Bogor, Jawa Barat. Bukan sekadar makanan biasa, laksa ini menyuguhkan perpaduan rasa yang unik dan mengesankan, menjadikannya salah satu ikon gastronomi yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal dalam pengolahan bahan-bahan sederhana menjadi sajian yang luar biasa.

    Keunikan laksa Bogor terletak pada komposisi bahan-bahannya yang tidak lazim bila dibandingkan dengan varian laksa dari daerah lain. Di dalam satu porsi laksa, kita akan menemukan kombinasi mie kuning yang kenyal, potongan ketupat yang padat namun lembut, dan tauge segar yang renyah.

    Ketiga bahan ini disiram dengan kuah santan yang kaya rasa, yang diolah dari santan kelapa segar dan diberi bumbu khas nusantara seperti lengkuas, kunyit, kemiri, serta yang paling khas yakni daun kemangi yang memberikan aroma harum yang sangat menggoda.

    Aroma daun kemangi dalam kuah santan menjadi unsur pembeda yang menonjol dalam laksa Bogor. Tak seperti laksa lain yang lebih mengandalkan kekuatan rempah semata, laksa Bogor justru mengedepankan aroma segar yang menyatu dengan gurihnya santan.

    Daun kemangi yang digunakan bukan hanya sekadar pelengkap, melainkan bintang utama yang menyatu secara harmonis dengan bumbu-bumbu lainnya. Saat suapan pertama masuk ke mulut, perpaduan rasa gurih dari santan, sedikit pedas dari cabai, lembutnya ketupat, kenyalnya mie, dan renyahnya tauge menciptakan sensasi rasa yang kompleks namun sangat bersahabat di lidah.

    Laksa Bogor bukan hanya soal rasa, melainkan juga soal tekstur dan aroma yang saling bersinergi satu sama lain. Setiap elemen di dalamnya memiliki fungsi dan kontribusi rasa yang khas, menciptakan harmoni yang seimbang dalam satu mangkuk.

    Uniknya lagi, meskipun menggunakan santan sebagai bahan utama kuahnya, laksa Bogor tidak terasa terlalu berat atau membuat enek. Ini karena penggunaan daun kemangi yang memiliki aroma segar dan sedikit rasa asam menyegarkan, serta tambahan serundeng kelapa parut yang disangrai kering yang semakin memperkaya rasa dan menambah tekstur pada setiap suapan.

  • Upacara HUT ke-80 RI Tidak di IKN, Begini Respons Jokowi

    Upacara HUT ke-80 RI Tidak di IKN, Begini Respons Jokowi

    Seperti diketahui pada tahun terakhir pemerintahan Jokowi, penyelenggaraan upacara kenegaraan peringaran HUT Kemerdekaan RI diselenggarakan di IKN pada tahu lalu. Tetapi pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto upacara tersebut digelar di Jakarta.

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengumumlan upacara peringatan HUT ke-80 RI akan digelar di Jakarta. 

    Menurut dia, Menteri Sekretaris Negara atau Mensesneg Prasetyo Hadi sudah membentuk panitia untuk HUT ke-80 pada 17 Agustis 2025.

    “Kalau informasi terakhir yang kita dapatkan, pelaksanaan perayaan 17 Agustus akan dilaksanakan di Jakarta,” kata Hasan Nasbi di Kantor PCO Jakarta, Rabu (16/7/2025).

     

  • Nasib Apes Wanita Lansia di Medan, Tertabrak 2 Motor Patroli Polisi di Jalan Raya, Videonya Viral

    Nasib Apes Wanita Lansia di Medan, Tertabrak 2 Motor Patroli Polisi di Jalan Raya, Videonya Viral

    Diungkapkan Ferry, penyelidikan awal menyebutkan korban bernama Rodiah (70) pada saat kejadian berada di bahu jalan, di depan RS Mitra Medika, hendak menyeberang.

    “Di bahu jalan itu (kebetulan) ada pohon. Jadi ibu itu ada di balik pohon, dan kebetulan pada saat itu ada kendaraan truk yang melaju,” ungkapnya.

    Setelah truk melaju, sambungnya, Rodiah mencoba menyeberang. Karena posisinya di belakang pohon dan truk, keberadaannya tidak terlihat oleh personel PJR, Bripda AD dan Bripda RS, yang sedang mengendarai sepeda motor patroli di belakang truk.

    “Informasi awal menunjukkan Ibu Rodiah berlari saat menyeberang. Jadi keluar dari pohon setelah truk itu melaju, dia ada di belakang mobil itu,” Ferry menuturkan.

  • Pembunuhan Mbah Nah: Anak Angkat Tembak Diri Sendiri Usai Habisi Sang Nenek Pakai Ulekan Cabai

    Pembunuhan Mbah Nah: Anak Angkat Tembak Diri Sendiri Usai Habisi Sang Nenek Pakai Ulekan Cabai

    Liputan6.com, Lampung Timur – Polisi mengungkap fakta baru di balik kasus pembunuhan seorang nenek bernama Mbah Nah di Desa Mengandung Sari, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur.

    Pelaku, yang tak lain adalah anak angkat korban, Tito Kurniawan, mencoba mengakhiri hidupnya usai melakukan aksi keji itu.

    Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Komisaris Besar Polisi Yuni Iswandari Yuyun mengatakan, Tito menembakkan air gun ke dada kirinya setelah menganiaya korban hingga tewas.

    “Pelaku masih menjalani perawatan di rumah sakit. Usai menganiaya korban sampai meninggal, pelaku mencoba bunuh diri dengan menembakkan air gun ke dadanya,” kata Yuni, Jumat (18/7/2025).

  • Korupsi Kapal Mewah Pemprov Sultra Rp 9,8 Miliar Mandek, Seret Nama Saudara Pebisnis Terkenal

    Korupsi Kapal Mewah Pemprov Sultra Rp 9,8 Miliar Mandek, Seret Nama Saudara Pebisnis Terkenal

    Kasus bermula pada Februari 2020, pemprov melalui sekretariat daerah, mengeluarkan rilis terbuka di LPSE. Saat itu, website LPSE.sultraprov.go.id, berisi pengumuman sudah menuntaskan sebuah tender belanja modal pengadaan alat-alat angkutan diatas air bermotor penumpang-belanja modal pengadaan speed boat.

    Data LPSE, mencantumkan nilai kontrak mencapai Rp 12.181.600.000, Sedangkan Nilai HPS (Harga Perkiraan Sendiri) mencapai Rp 9.990.200.000.

    PT Wahana, kontraktor pemenang tender pengadaan speed boat membeli kapal di wilayah Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta. Kapal yang dibeli, bermerek Azimuth Atlantis, senilai Rp 9,8 miliar.

    Kapal tersebut, digunakan di wilayah PIK Jakarta untuk melayani wisatawan lokal dan mancanegara. Dengan anggaran sebesar ini, PT Wahana nekat membeli kapal berstatus barang bekas pakai.

    Status kapal yang merupakan barang bekas, terungkap pertengahan tahun 2023. Saat itu, kapal ini sudah dalam pantauan Kantor Bea Cukai Marunda Jakarta. Sebab, yacht buatan Jerman ini, ternyata hanya berstatus izin impor sementara saat masuk di Indonesia.

    Fakta lainnya, polisi mengungkapkan jangka waktu impor sementara yacht Azimuth, sudah habis sejak akhir 2020. Agar tetap bisa beroperasi di Indonesia, sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.04/2017 Tahun 2017 tentang Impor Sementara, izin mesti diperpanjang.

    Namun, sebelum memperpanjang izin impor sementara, pemilik kapal sudah menjual yacht ke pemprov Sultra. Setelah itu, pemprov membawa dan memgoperasikan kapal di Sultra sejak 2020 hingga 2023.

    Pada 2023, Bea Cukai Marunda Jakarta yang sudah memantau aktivitas yacht ini, menemukan keberadaannya di Pelabuhan Nusantara Kendari. Marunda kemudian berkoordinasi dengan Kantor Bea Cukai Kendari. Setelah penyitaan yang dilakukan Bea Cukai, mulai terungkap korupsi kapal yang diduga merugikan negara hingga Rp 9,8 miliar.

  • Peringatan Satu Tahun Gathering Warga Kampung UFO dalam Indonesia UFO Festival 2025

    Peringatan Satu Tahun Gathering Warga Kampung UFO dalam Indonesia UFO Festival 2025

    Liputan6.com, Yogyakarta – Tahun lalu pada tahun 2024, telah diresmikan sebuah Kampung UFO yang pertama di Indonesia, yakni sebuah tempat atau area untuk menandai banyaknya penampakan UFO atau benda terbang aneh di langit Yogyakarta yang sangat sering terjadi di berbagai area Kota Yogyakarta. Kegiatan ini direalisasikan oleh warga Gedong Kiwo berupa aktifitas bersih lingkungan dengan tema “Mari Menjaga Planet Bumi” dengan kegiatan gotong royong warga dan mural oleh beragam seniman street art di Yogyakarta.

    Tahun ini dalam Indonesia UFO Festival 2025 yang berlangsung selama sebulan penuh di Yogyakarta, warga RT 46 RW 10 Gedong Kiwo bertekad untuk tetap menjaga kegiatan menjaga lingkungan dengan baik, bersih, dan bebas sampah. Warga berharap dengan diadakannya kegiatan bersih lingkungan bisa menjadi titik temu dan mampu untuk menginspirasi area lainnya untuk menjadikan kegiatan bersih lingkungan sebagai peran aktif manusia menjaga planet Bumi. 

    Saat ini Indonesia UFO Festival 2025, sedang berlangsung dan diselenggarakan sebulan penuh mulai tanggal 2 sampai 30 Juli 2025 mendatang dengan tema VORTEX LINE. Festival kali ini diadakan di 7 tempat berbeda, diikuti oleh lebih dari 100 partisipan, dan dikemas dalam 12 acara yang beragam. Festival ini meliputi ranah Astronomi, Sains Antariksa, SETI, UAP, ET, dan Space Art.

    Di ranah seni media, ada “The Cosmos Project” yaitu sebuah Cosmos Exhibition yang akan dilaksanakan di galeri IFI Yogyakarta dari tanggal 21 sampai 30 Juli 2025 mendatang, diikuti oleh seniman dan komunitas yang datang dari berbagai daerah.

    Kampung UFO sebagai salah satu titik VORTEX LINE juga akan menjadi bagian dari The Cosmos Project ini. Seperti kita ketahui bahwa tiga titik VORTEX LINE yang membentang dari timur dan barat Yogyakarta, adalah terdiri dari Crop Circle / UFO Monument – Berbah, Kampung Alien – Nanggulan, dan Kampung UFO – Gedongkiwo. 

    Pameran bertajuk The Cosmos Project ini akan menghadirkan lebih dari 40 seniman yang datang dari berbagai latar belakang keilmuan dan medium, baik dengan jalur undangan maupun dari proses Open Call yang diadakan oleh team dari Indonesia UFO Festival 2025.

    Peserta terbanyak untuk festival kali ini berasal dari ranah pendidikan, praktisi, dan akademisi yang tergabung dalam berbagai komunitas independen dari seluruh Indonesia. Tema VORTEX LINE ini melibatkan berbagai komunitas dan institusi non profit juga turut terlibat dalam penyelenggaraan festival kali ini, seperti komunitas street art, seniman independen, komunitas UFO/UAP, seniman Space Art, komunitas astronomi amatir, dan juga para periset yang akan mempresentasikan karya-karya inovasinya di ajang Indonesia UFO Festival 2025 ini.

    Venzha Christ mengatakan, ada juga kegiatan riset dan workshop tentang Space Suit (pakaian ruang angkasa) ini adalah merupakan turunan dari Proyek VMARS (v.u.f.o.c Mars Analogue Research Station). Kegiatan ini akan mempresentasikan keberlanjutan dari penelitian dan pengembangan Space Food (makanan ruang angkasa) yang sudah dimulai dari tahun 2023 lalu dan berkerja sama dengan beberapa Universitas dan Perguruan Tinggi di Indonesia dan ini akan menjadi yang pertama di Indonesia.  

    VMARS merupakan sebuah master plan dan blueprint untuk membangun Analog Mars yang pertama di Asia Tenggara. 

    Dalam penyelenggaraan Indonesia UFO Festival 2025 kali ini, pelaksanaan pameran Space Art tahun ini dilakukan secara Open Call supaya menjaring lebih luas lagi potensi dari banyak seniman dan periset dari berbagai latar belakang keilmuan. Pameran ini akan dibuka pada tanggal 21 Juli 2025 di Galeri IFI Yogyakarta, bertepatan dengan peringatan “Indonesia UFO Day” (Hari UFO Nasional) yang diperingati setiap tanggal 21 Juli. Venzha Christ selaku curator dari pameran Space Art ini mengatakan bahwa ini akan membuka peluang lebih lebar lagi untuk berbagai kegiatan kolaboratif antara seni, teknologi, dan bidang Space Science (Sains Antariksa)

    Indonesia UFO Festival ini merupakan proyek kolaborasi antara tiga lembaga non profit, yakni Indonesia Space Science Society (ISSS), Indonesia UFO Network (IUN), dan HONF Foundation.

    Venzha Christ yang juga Direktur dari ISSS (Indonesia Space Science Society) juga menambahkan, ada 12 ragam acara yang akan digelar sepanjang bulan Juli, antara lain adalah Presentasi inovasi teknologi dalam ranah Sains Antariksa, Workshop Gegana Agung, Workshop Space Suit, Pameran Space Art, kegiatan UFO Camp di Kampung Alien, Space Sound, Indonesia UFO Day, Street Art di Kampung UFO, Pengembangan Bio-material alternatif untuk eksplorasi ruang angkasa di Indonesia, sampai kepada penyelenggaraan International SETI Conference #07 2025. SETI adalah kependekan dari Search for Extra-Terrestrial Intelligence.

    Untuk penyelenggaraan SETI Conference, yang merupakan kerja kolaborasi antara ISSS, IFI-LIP, v.u.f.o.c Lab, dan Universitas Sanata Dharma ini akan menampilkan pembicara dari berbagai Universitas di Indonesia dan luar Indonesia, serta periset yang bekerja dalam ranah space science dan space exploration. Kegiatan ini akan diselenggarakan di IFI-LIP, (Lembaga Indonesia Prancis), Jalan Sagan No. 3 Yogyakarta.