Category: Liputan6.com Regional

  • Lebih Dekat dengan Didong: Simfoni Budaya Gayo dalam Syair, Musik, dan Gerakan

    Lebih Dekat dengan Didong: Simfoni Budaya Gayo dalam Syair, Musik, dan Gerakan

    Sinkronisasi gerak dan bunyi ini menuntut latihan yang serius dan kebersamaan yang erat antar anggota kelompok. Di sinilah terletak kekuatan Didong sebagai bentuk seni kolektif, ia bukan hanya memerlukan suara dan syair yang bagus, tetapi juga kekompakan, rasa, dan penghayatan yang mendalam.

    Hal ini mencerminkan filosofi hidup masyarakat Gayo yang selalu menjunjung tinggi kebersamaan dan harmoni dalam kehidupan sosial mereka. Lebih dari sekadar hiburan, Didong telah menjadi wadah pelestarian nilai-nilai adat, sejarah, dan identitas budaya Gayo.

    Dalam banyak syairnya, Didong menyuarakan pesan-pesan religius, semangat perjuangan, pentingnya pendidikan, hingga pelestarian lingkungan. Bahkan dalam perkembangannya di era modern, Didong telah mengalami transformasi baik dari segi bentuk pertunjukan maupun tema yang diangkat.

    Generasi muda kini mulai mengemas Didong dengan pendekatan yang lebih segar, seperti menggabungkan unsur puisi kontemporer, menyisipkan pesan-pesan sosial yang kontekstual, atau menampilkan Didong dalam festival-festival seni lintas daerah. Namun demikian, esensi dari Didong tetap terjaga sebagai media komunikasi budaya yang hidup, yang mampu beradaptasi dengan zaman tanpa kehilangan jati dirinya.

    Melestarikan Didong di tengah arus globalisasi budaya bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan kesadaran kolektif dari masyarakat, dukungan dari lembaga kebudayaan, serta perhatian dari pemerintah daerah untuk menjadikannya sebagai bagian dari pendidikan karakter dan identitas lokal.

    Kesenian ini tidak hanya penting bagi masyarakat Gayo, tetapi juga bagi kekayaan budaya Indonesia secara keseluruhan. Didong adalah contoh nyata bahwa seni tradisi dapat menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, antara generasi tua dan muda, antara lokalitas dan universalitas.

    Ia adalah bukti bahwa dari sebuah dataran tinggi yang sunyi, dapat lahir suara-suara yang lantang menyuarakan kemanusiaan, kebijaksanaan, dan cinta akan budaya. Maka, menjaga Didong bukan sekadar melestarikan tradisi, tetapi juga merawat jiwa sebuah bangsa.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Ceramah Rizieq Shihab di Pemalang Berujung Bentrokan, Saling Serang Antar Ormas Pecah

    Ceramah Rizieq Shihab di Pemalang Berujung Bentrokan, Saling Serang Antar Ormas Pecah

    Sejumlah orang dikabarkan luka-luka akibat bentrokan tersebut. Namun, Trunoyudo mengaku belum mendapatkan data akurat jumlah korban luka. Polisi masih melakukan pendalaman terkait kronologi, penyebab dan jumlah korban luka.

    “Sejauh ini masih dalam proses pendalaman ya. Pak Bupatinya juga sudah menyampaikan, tentu ada beberapa, nanti secara data melalui wilayah,” ujar dia.

    Demi meredam bentrokan susulan, kata Trunoyudo, polisi menggandeng pihak terkait untuk melakukan pendekatan preventif. Dia berharap, kondisi keamanan dan ketertiban di Pemalang tetap kondusif pasca-bentrokan tersebut.

    “Seluruh anggota Polri di Polres Pemalang sudah melakukan pendekatan-pendekatan melalui stakeholder, melalui pre-emtif, preventif,” kata Trunoyudo.

  • Licinnya Pelarian Pembunuh dan Pemerkosa Bocah 10 Tahun, Berakhir Ditembak Polisi

    Licinnya Pelarian Pembunuh dan Pemerkosa Bocah 10 Tahun, Berakhir Ditembak Polisi

    Hari diketahui baru seminggu berada di Mesuji. Dia datang tanpa identitas, menawarkan diri bekerja pada warga yang tidak mengenal latar belakangnya. 

    Namun, keberadaannya terbongkar setelah salah satu warga mengenali wajahnya dari unggahan media sosial yang berisi daftar buronan.

    “Warga itu melapor ke portal Lapor Kapolres Tulang Bawang. Setelah kami pastikan identitasnya, tim langsung bergerak dan berhasil mengamankannya,” terang dia.

    Namun saat hendak ditangkap, pelaku melakukan perlawanan dan mencoba melukai petugas, diduga menggunakan senjata tajam. Sehingga polisi terpaksa melumpuhkannya.

    “Menurut keterangan saksi, pelaku sering membawa parang dan arit. Saat ditangkap, dia mencoba menyerang, sehingga langsung kami lumpuhkan,” beber dia.

    Saat ini, pelaku telah diamankan di Polres Tulang Bawang untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

  • Apen Singkong, Lezatnya Tradisi Rakyat Sumenep dalam Sekepal Rasa yang Autentik

    Apen Singkong, Lezatnya Tradisi Rakyat Sumenep dalam Sekepal Rasa yang Autentik

    Keunikan Apen juga tercermin dari peran sosialnya dalam masyarakat Sumenep. Ia tidak hanya diperlakukan sebagai kudapan biasa, melainkan sebagai simbol kebersamaan, terutama dalam acara-acara seperti pengajian, syukuran, atau ritual adat lokal seperti toronan dan ruwatan.

    Apen disajikan bersama teh tubruk hangat atau kopi pahit khas Madura sebagai pelengkap, menciptakan suasana keakraban yang mendalam. Bahkan dalam beberapa komunitas di pelosok desa, pembuatan Apen menjadi momen musyawarah antaribu-ibu atau ajang berbagi cerita antar generasi.

    Dengan demikian, Apen bukan hanya makanan, tapi juga media penyambung silaturahmi dan pelestari tradisi. Keberadaannya mencerminkan bagaimana kuliner bisa menjadi jembatan antara generasi tua dan muda, sekaligus pengingat akan nilai-nilai lokal yang tidak tergantikan oleh modernitas. Saat dunia semakin tergoda dengan makanan instan dan rasa artifisial, Apen justru menawarkan kejujuran rasa dari alam dan tangan-tangan masyarakat desa yang bekerja dengan cinta.

    Ia menjadi bukti bahwa singkong, bahan pangan yang sering dianggap kelas dua, bisa menjelma menjadi sajian istimewa dengan identitas kuat. Apen tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga membangkitkan kenangan dan rasa memiliki terhadap budaya lokal. Setiap gigitannya adalah sepotong sejarah yang hidup, mengajak siapa pun yang mencicipinya untuk menghargai proses, menghormati tradisi, dan mencintai kekayaan kuliner daerah.

    Maka tak heran jika Apen, yang mungkin tidak sefamiliar makanan-makanan viral di media sosial, justru memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Sumenep sebagai simbol rasa, budaya, dan kehangatan yang tak lekang oleh waktu.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • Terungkap, Ini Penyebab Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Daratan Gorontalo

    Terungkap, Ini Penyebab Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Daratan Gorontalo

    Liputan6.com, Jakarta Gempa magnitudo 6,3 mengguncang Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Kamis (24/7) pukul 03.50 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa berada di darat, 8 km tenggara Pohuwato.

    Adapun koordinat gempa berada pada 0,43 Lintang Utara (LU) dan 122.02 Bujur Timur (BT), dengan kedalaman 132 km.

    Kepala Stasiun Geofisika kelas II Gorontalo BMKG Andri Wijaya Bidang menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng.

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” kata Andri. Dikutip dari Antara, Kamis (24/7).

    Gempa bumi ini, lanjut Andri, berdampak dan dirasakan di daerah Provinsi Gorontalo hingga wilayah Provinsi Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah, seperti Toli-Toli dengan skala intensitas III-IV MMI, serta daerah Gorontalo, Bulungan, Bolaang Mongondow Utara, Kotamobagu, Bolaang Mongondow, Tomohon, Minahasa Selatan, Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Berau, Kabupaten Kutai Timur, Minahasa Tenggara dengan skala intensitas III MMI.

    “Selanjutnya daerah Manado dan Minahasa Utara dengan skala intensitas II-III MMI,” bebernya.

    BMKG meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh jika ada isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    Andri meminta masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

    “Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” pungkasnya.

  • Fakta Mengerikan Kecelakaan Lalu Lintas: 304 Nyawa Melayang Setiap Jam

    Fakta Mengerikan Kecelakaan Lalu Lintas: 304 Nyawa Melayang Setiap Jam

    Hal yang sama terjadi di Malaysia. Ts. Yuen Choon Wah dari Fakultas Teknik Sipil Universiti Malaya (UM) mengatakan bahwa Malaysia mencatat sekitar 3,35 juta kecelakaan setiap tahun, dengan rata-rata 3.700 kasus terjadi setiap hari.

    “Sejak 2010 hingga 2019, sekitar 59 persen kecelakaan di Malaysia melibatkan sepeda motor, umumnya disebabkan oleh kecepatan tinggi dan ketidakpatuhan terhadap batas kecepatan,” papar Yuen.

    Yuen mengatakan, Malaysia memiliki sejumlah lembaga yang berperan penting dalam sistem transportasi dan keselamatan jalan, seperti Jabatan Pengangkutan Jalan (JPJ), Kepolisian Diraja Malaysia, dan Jabatan Keselamatan Jalan Raya (JKJR). Selain itu, Malaysia memiliki Malaysian Institute of Road Safety Research (MIROS), lembaga riset yang secara khusus menangani kajian keselamatan jalan dan memberikan rekomendasi kebijakan berbasis data.

    “Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan pemerintah Malaysia adalah pembangunan jalur khusus sepeda motor pada sejumlah ruas jalan. Ini merupakan strategi nasional untuk mengurangi risiko kecelakaan pengguna roda dua,” lanjutnya.

    Malaysia membagi jalur motor menjadi dua jenis, yaitu jalur eksklusif (dengan pembatas fisik seperti pagar atau beton) dan jalur non-eksklusif (dibedakan melalui marka atau cat reflektif). Di beberapa persimpangan, tersedia motorcycle box sebagai zona aman bagi pengendara motor saat menunggu lampu lalu lintas. 

    “Upaya ini terbukti efektif. Pemerintah Malaysia mencatat penurunan angka kecelakaan sepeda motor sebesar 39 persen setelah penerapan jalur khusus ini,” ujar Yuen.

    UMY dan Universiti Malaya berharap melalui kolaborasi internasional seperti Summer School ini, bisa terus mendorong kesadaran serta memperluas solusi strategis untuk keselamatan pengendara, khususnya sepeda motor, yang jumlahnya terus meningkat di kawasan Asia Tenggara. Agar angka kecelakaan lalu lintas di dua negara dapat sangat berkurang.

  • Jalur Gumitir Tutup Total Mulai Hari Ini, Simak Rute Alternatifnya!

    Jalur Gumitir Tutup Total Mulai Hari Ini, Simak Rute Alternatifnya!

    Liputan6.com, Banyuwangi – Jalur vital penghubung antara Kabupaten Jember dan Banyuwangi via Gumitir ditutup total selama dua bulan mulai 24 Juli hari ini hingga 24 September 2025. Penutupan ini dilakukan sebagai bagian dari kegiatan preservasi jalan nasional oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali, tepatnya di Kilometer 233+500, atau yang dikenal sebagai Tikungan Mbah Singo di kawasan Alas Gumitir.

    Kepala BBPJN Jawa Timur–Bali, Gunadi Antariksa, mengatakan bahwa kegiatan preservasi Jalan nasioinal merupakan amanat peraturan perundangan kepada Kementerian Pekerjaan Umum, atau dalam hal ini melalui BBPJN Jawa Timur–Bali, untuk menyelenggarakan jalan yang berkeselamatan.

    Menurut Gunadi, merujuk pada UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, BBPJN Jawa Timur–Bali dalam melaksanakan preservasi jalan wajib menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan preservasi di ruas Jalur Gumitir perlu mengedepankan aspek keamanan dan juga keselamatan para pengguna jalan.

    “Pihak kami telah membuat analisa risiko proyek dan mitigasi risiko yang mencakup potensi bahaya manuver alat berat bore pile akibat lebar jalan yang sempit, risiko benturan dengan pengguna jalan, hingga keterlambatan material akibat kemacetan. Semua faktor ini menjadikan penutupan total jalan sebagai opsi paling aman”, kata Gunadi, melalui keterangan pers, Kamis (24/7/2025).

    Gunadi menjelaskan bahwa pihaknya telah membuat analisa risiko proyek dan mitigasi risiko yang mencakup potensi bahaya manuver alat berat bore pile lebar jalan yang sempit, risiko benturan dengan pengguna jalan, hingga keterlambatan material akibat kemacetan. “Semua faktor ini menjadikan penutupan total jalan sebagai opsi paling aman,” jelas Gunadi.

    Perbaikan Jalur Gumitir yang merupakan jalan penghubung antara Kabupaten Jember dan Banyuwangi, meliputi penanganan longsoran dengan perkuatan lereng bawah menggunakan konstruksi bored pile sebanyak 55 titik sepanjang 115 meter dan perbaikan geometri jalan untuk keselamatan pengguna jalan.

    Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Provinsi Jawa Timur, Satiya Wardana, mengatakan bahwa perbaikan Jalur Gumitir akan berlangsung selama 5 bulan, namun penutupan jalan hanya dilakukan selama 2 bulan saat pekerjaan pemasangan pondasi tiang bor atau bored pile. “Rencananya Jalur Gumitir ditutup mulai hari Kamis pukul 00.00 WIB pada tanggal 24 Juli 2025 dan berlangsung hingga tanggal 24 September 2025,” bebernya.

  • Waspada Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan Capai 1 Kilometer

    Waspada Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan Capai 1 Kilometer

    Liputan6.com, Lumajang – Gunung Semeru dengan ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl), kembali erupsi pada Kamis pagi (24/7/2025). Tinggi letusan mencapai 1 kilometer atas 1000 meter di atas puncak. Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian menjelaskan, Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan tenggara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 214 detik.

    “Erupsi Gunung Semeru terjadi pada pukul 07.09 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut,” ujarnya Kamis (24/7/2025).

    Aktivitas kegempaan Gunung yang berada di perbatasan kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang tersebut masih didominasi gempa letusan/erupsi yang tercatat pada Rabu (23/7/2025) selama 24 jam sebanyak 39 kali dengan amplitude 10-22 mm dan lama gempa 44-192 detik.

    Dia menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

    Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

    “Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” ujarnya.

    Dia mengimbau masyarakat mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang aliran airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

     

  • Langsung ke Pusat Kota, Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Mulai Beroperasi

    Langsung ke Pusat Kota, Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Mulai Beroperasi

    Liputan6.com, Banyuwangi Kapal cepat rute Banyuwangi-Denpasar mulai beroperasi layani penumpang dari Pantai Marina Boom, Banyuwangi menuju Pelabuhan Pulau Serangan, Denpasar, Bali, Rabu pagi (23/7/2025).  Kapal cepat ini menghubungkan langsung dua daerah wisata, yakni Banyuwangi, Jawa Timur dan Denpasar, Bali, dan langsung menuju pusat kota masing-masing wilayah.

    “Alhamdulillah, kapal cepat Banyuwangi-Denpasar resmi beroperasi. Ini menambah alternatif transportasi baru bagi masyarakat dan wisatawan. Terima kasih kepada Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, dan Pemprov Jatim yang sangat mendukung keberadaan kapal cepat ini,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rabu (23/7/2025).

    Kapal cepat tersebut berangkat dari dermaga Marina Boom Banyuwangi pukul 09.00 WIB, dan diperkirakan tiba di Denpasar pukul 11.30 WIB. Dari arah sebaliknya, kapal akan bertolak dari Pelabuhan Serangan, Denpasar pukul 14.00 WITA dan akan tiba di Banyuwangi sekitar 15.30 WIB. Kapal beroperasi setiap hari, kecuali Hari Selasa yang dijadwalkan untuk perawatan. Saat pemberangkatan perdana, kapal mengangkut sebanyak 50 penumpang dari Banyuwangi menuju Denpasar. Para penumpang berangkat dengan berbagai tujuan, mulai dari berwisata, keperluan bisnis, hingga urusan keluarga.

    Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Nyono mengatakan, semua aspek keselamatan sudah dicek. Mulai dari kondisi kapal, pelabuhan, dan cuaca. “Kapal cepat ini akan berlayar dengan waktu tempuh antara 2,5 jam hingga 3 jam. Dan langsung mencapai di jantung kota masing-masing. Jadi ini akan sangat menghemat waktu perjalanan dibandingkan apabila menyebrang dari Ketapang-Gilimanuk,” kata Nyono.

    Dengan kapal cepat ini waktu yang ditempuh jauh lebih singkat dibanding melalui penyeberangan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, dan dilanjutkan melalui jalur darat yang bisa memakan waktu hingga 5 jam. Nyono menyebut, sebanyak 50 penumpang ikut dalam pelayaran perdana ini menuju Bali, dari total kapasitas kapal yang mencapai 400 orang. Meski diisi sekitar 12,5 persen kursi. Menurutnya, respons masyarakat sudah cukup baik.

  • Seru dan Anti Boros! Ini 6 Rekomendasi Wisata Gratis di Jakarta

    Seru dan Anti Boros! Ini 6 Rekomendasi Wisata Gratis di Jakarta

    1. Kota Tua

    Kota Tua adalah salah satu destinasi wisata paling ikonik di Jakarta dan memikat wisatawan dengan nuansa kolonial Belanda. Selain itu, daya tarik utamanya adalah arsitektur kuno, suasana tempo dulu, dan bangunan-bangunan bersejarah seperti Museum Fatahillah.

    Pengunjung dapat berjalan kaki menyusuri kawasan ini, berfoto, atau sekadar menikmati suasana tanpa harus membayar tiket masuk. Pada sore hingga malam hari kawasan ini juga hidup dengan para seniman jalanan, komunitas cosplay, dan pedagang kaki lima. Kota Tua berlokasi di Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.

    2. Night Library TIM (Taman Ismail Marzuki)

    Night Library di TIM adalah surga bagi para pencinta buku dan suasana tenang di malam hari. Perpustakaan ini buka hingga malam dan menyuguhkan suasana yang nyaman serta modern. Kemudian memiliki daya tarik yaitu pengalaman membaca atau belajar dengan suasana malam yang tidak biasa. Fasilitasnya yang nyaman, estetik, dan gratis cukup menarik bagi siapa pun yang datang.

    Perpustakaan ini berlokasi di Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya No. 73 8, RT.8/RW.2, Cikini, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dengan jam buka setiap hari pukul 09.00 hingga 22.00 WIB.