Category: Liputan6.com Regional

  • Begini Cara Culas Tersangka Beras Oplosan Untung Miliaran Rupiah, Titip ke Puluhan Toko

    Begini Cara Culas Tersangka Beras Oplosan Untung Miliaran Rupiah, Titip ke Puluhan Toko

    Liputan6.com, Pekanbaru – Hampir 2 tahun pria berinisial RB menitipkan beras oplosan ke puluhan toko dan minimarket di Pekanbaru. Selama itu pula pria dimaksud meraup uang miliaran rupiah setelah titipannya terjual ratusan ton.

    Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Komisaris Besar Ade Kuncoro menjelaskan, tersangka ditangkap pekan lalu di sebuah toko Jalan Sail, Kecamatan Tenayan Raya. Toko dimaksud menjadi tempat tersangka mengoplos beras.

    Dari lokasi usaha ilegalnya, penyidik Subdit I Reserse Kriminal Khusus Polda Riau menyita 79 karung beras oplosan seberat 9,7 ton. Beras itu dimasukkan ke ragam merek terkenal seolah itu beras premium.

    “Ada juga beras yang dimasukkan ke karung beras SPHP Bulog,” kata Ade di Polda Riau, Selasa siang, (29/7/2025).

    Dalam aksinya, tersangka membeli beras kualitas rendah di daerah Penyalai, Kabupaten Pelalawan. Selanjutnya mencampur dengan beras reject atau sudah tidak laku di pasaran.

    “Beras ini dimasukkan ke karung beras kualitas premium, ada juga ke karung beras SPHP Bulog,” kata Ade.

    Selain 9,7 ton beras, penyidik menyita ratusan karung beras SPHP kosong serta merek terkenal lainnya. Penyidik masih mencari tahu dari mana tersangka mendapatkan karung kosong.

    “Kalau karung beras SPHP Bulog, tersangka dulu pernah menjadi mitra tapi sudah diputus sejak tahun 2023,” kata Ade.

  • 2 Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Berhasil Diidentifikasi, Berikut Identitasnya

    2 Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Berhasil Diidentifikasi, Berikut Identitasnya

    Liputan6.com, Banyuwangi Tim Gabungan dari DVI Pusdokkes Polri, Biddokkes Polda Jatim kembali mengungkap identitas dua jenazah korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. 

    Proses identifikasi diumumkan melalui konferensi pers pada Selasa 29 Juli 2025 dipimpin oleh Wakapolresta Banyuwangi AKBP Teguh Priyo Wasono,

    Dua jenazah yang berhasil diidentifikasi masing-masing tercatat dalam kantong jenazah bernomor 018 dan 019.

    Identifikasi dilakukan melalui metode pencocokan DNA, data antemortem, serta kepemilikan properti pribadi.

    “Jenazah dengan nomor kantong 018 teridentifikasi atas nama Istriyana, perempuan, lahir di Banyuwangi pada 7 Juli 1997. Korban beralamat di Dusun Sambungrejo RT 4/RW 4, Desa Bayu, Kecamatan Songgon,” ujar Kasubdit Dokpol Polda Jatim AKBP dr. Adam Bimantoro, Selasa (29/7/2025)

    Sedangkan jenazah dengan nomor kantong 019 teridentifikasi sebagai Robiatul Adawiyah, perempuan, kelahiran Banyuwangi, 6 Maret 1977, yang berdomisili di Jalan Begawan Gang Kusuma RT 01/RW 03, Kelurahan Singonegaran.

    Namun demikian, dua kantong jenazah lainnya, yakni nomor 014 dan 017, hingga kini masih belum berhasil diidentifikasi. Hal ini disebabkan keterbatasan data pembanding DNA yang tersedia.

    “Hingga Selasa, 29 Juli 2025 pukul 09.42 WIB, total 17 dari 19 jenazah korban telah berhasil diidentifikasi,” jelas AKBP dr. Adam.

    Proses identifikasi masih terus berlanjut dengan mengedepankan akurasi dan kehati-hatian sesuai prosedur forensik demi memastikan kejelasan identitas seluruh korban insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.

     

  • Geruduk Kampus, Mahasiswa Tuntut Guru Besar Unsoed Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Dipecat

    Geruduk Kampus, Mahasiswa Tuntut Guru Besar Unsoed Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Dipecat

    Ia menegaskan aksi ini harus didengar tidak hanya oleh pihak kampus, tetapi juga agar sampai ke tingkat pusat.

    Dalam aksi tersebut, para mahasiswa berhasil memaksa Dekan Fisip, Slamet Rosyadi untuk menandatangani tuntutan. Di mana salah satu poinnya adalah memberikan sanksi tegas kepada pelaku kekerasan seksual.

    Ditemui usai unjuk rasa, Dekan Fisip, Slamet Rosyadi mengaku memberi dukungan kepada pihak mahasiswa. Pihaknya menegaskan mengecam segala bentuk kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus, termasuk yang dilakukan oknum dosen atau tenaga pendidik terhadap mahasiswa.

    “Berdasarkan laporan dan data yang diterima dan hasil investigasi oleh tim terkait, kami mengakui adanya pelanggaran berat berupa kekerasan seksual yang dilakukan oleh salah satu dosen Fisip terhadap salah satu mahasiswa,” katanya.

    Lebih lanjut, pihak dekanat akan menindaklanjuti aspirasi dan tuntutan mahasiswa dan menyatakan persetujuan penuh terhadap tuntutan untuk mencabut seluruh hak akademik dan administratif pelaku. “Serta mengeluarkan yang bersangkutan dari lingkungan kampus secara permanen,” tegasnya.

    Tindakan ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab institusional dan komitmen untuk mewujudkan Fisip Unsoed sebagai ruang aman, sehat dan bebas dari kekerasan seksual.

    Adapun terkait proses administratif dan hukum akan dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

     

  • LBH Desak Usut Tuntas Kasus Penyerangan Rumah Doa Jemaat Kristen di Padang

    LBH Desak Usut Tuntas Kasus Penyerangan Rumah Doa Jemaat Kristen di Padang

    Sementara Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Solihin mengatakan saat ini sebanyak 9 orang sudah ditangkap atas insiden tersebut yang ditangani oleh Polres Kota Padang.

    Waka Polda Sumbar Brigjen Pol Solihin menyampaikan mengenai pentingnya menjaga kehidupan bertoleransi antar umat beragama. Sumatera Barat dikenal sebagai daerah yang menjunjung tinggi toleransi, nilai-nilai kearifan lokal, dan kehidupan antar umat beragama yang damai. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak main hakim sendiri ketika menghadapi permasalahan.

    “Siapa pun yang melanggar hukum akan ditindak tegas oleh Polri, Kami juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sebagai wadah untuk menyelesaikan permasalahan secara damai,” ujar Brigjen Pol Solihin.

    Sementara itu, Kapolresta Padang Kombes Pol Apri Wibowo mengatakanpenyelidikan intensif juga dilakukan, termasuk olah TKP dan mengamankan 9 orang yang diduga terlibat untuk dimintai keterangan, baik sebagai saksi maupun pihak yang melakukan perusakan. 

    Pihaknya terus melakukan rencana tindak lanjut terus dilakukan koordinasi dengan Forkopimda dan FKUB untuk menuntaskan masalah hingga akar-akarnya.

    “Pengamanan dan pemantauan lokasi akan terus ditingkatkan, diiringi dengan penggalangan dan pemantauan di lokasi untuk mencegah kejadian serupa terulang. Yang tak kalah penting, penegakan hukum akan dijalankan tegas bagi siapa pun yang terbukti melanggar, memastikan keadilan dan kondusifitas wilayah tetap terjaga,” katanya.

    Menurutnya situasi di Padang Sarai saat ini telah terkendali, dan Polda Sumbar terus melakukan langkah-langkah preventif serta penegakan hukum untuk memastikan stabilitas wilayah dalam keadaan kondusif.

    Wali Kota Padang Fadly Amran mengatakan penyesalannya atas peristiwa yang terjadi di Kelurahan Padang Sarai. Ia mengklaim bahwa kejadian itu bukan perselisihan agama, tetapi murni insiden kesalahpahaman.

    “Pertama, kita harus memahami lukanya perasaan saudara-saudara kita yang mengalami tindakan pengerusakan bahkan juga sampai ada korban luka. Untuk kesalahpahaman sudah clear. Bahwa insiden ini tidak terkait SARA, untuk tindakan yang masuk ranah pidana ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.

     

  • Heboh Unsoed Tercoreng Kasus Kekerasan Seksual, Diduga Libatkan Guru Besar

    Heboh Unsoed Tercoreng Kasus Kekerasan Seksual, Diduga Libatkan Guru Besar

    Liputan6.com, Banyumas – Dunia pendidikan tinggi kembali tercoreng. Terungkap kasus kekerasan seksual yang diduga dilakukan seorang guru besar di Universitas Jenderal Soedirman, Banyumas. Kasus ini dalam proses penyelesaian laporan korban yang ditangani Tim 7 Unsoed. Kalangan masyarakat dan civitas akademika Unsoed mendesak penyelesaian yang adil, terutama bagi korban.

    Kasus kekerasan seksual yang diduga dilakukan guru besar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) membuat sejumlah mahasiswa bereaksi. Mereka melakukan aksi menuntut agar dosen bergelar profesor itu dipecat.

    Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsoed dan mahasiswa mendesak kasus ini diusut tuntas. Ketua Ikapol Nissa Rengganis menegaskan ikatan alumni menolak dan tidak mentoleransi segala bentuk kekerasan seksual, dalam bentuk apa pun dan oleh siapa pun.

    “Tindakan tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip etika, hukum, dan semangat menciptakan ruang belajar yang aman dan bermartabat bagi seluruh civitas akademika,” ujar Nissa Rengganis melalui keterangan tertulis, Selasa (29/7).

    Ikapol mendorong penanganan yang profesional dan transparan. Ikapol menekankan agar Unsoed dan otoritas terkait menindaklanjuti kasus ini secara serius, menyeluruh, dan objektif, dengan menjunjung tinggi asas keadilan dan perlindungan terhadap korban.

    “Kami percaya, penegakan disiplin dan etika yang adil merupakan bagian dari tanggung jawab institusi akademik,” ucapnya.

  • Daya Tarik Emperano Pizza, Tempat Makan Pizza Premium ala Kaki Lima di Bandung

    Daya Tarik Emperano Pizza, Tempat Makan Pizza Premium ala Kaki Lima di Bandung

    Liputan6.com, Bandung – Pizza merupakan salah satu makanan internasional yang sangat populer di berbagai negara termasuk Indonesia. Makanan yang berasal dari Italia ini dikenal dengan adonan roti pipih yang dipanggang kemudian diberi aneka topping.

    Rasanya yang gurih dan bervariasi menjadikan pizza digemari oleh berbagai kalangan usia baik anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Di Indonesia, pizza tidak lagi menjadi makanan yang hanya dapat ditemukan di restoran mewah atau jaringan waralaba ternama.

    Saat ini, pizza sudah menjadi bagian dari kuliner yang akrab bagi masyarakat dan bisa dijumpai di berbagai tempat. Mulai dari pusat perbelanjaan hingga pedagang kaki lima di pinggir jalan.

    Kehadiran penjual pizza kaki lima menjadi bukti bahwa makanan ini telah merakyat. Kemudian memiliki harga yang lebih terjangkau membuat pizza versi lokal tetap menawarkan cita rasa yang menarik.

    Bahkan, tidak sedikit penjual yang menghadirkan inovasi dalam pilihan topping seperti rendang, ayam balado, sosis, atau sambal khas Indonesia untuk menarik perhatian dan menyesuaikan dengan lidah lokal pembeli.

    Adapun di kota Bandung sendiri terdapat tempat makan pizza yang menyajikan menu pizza premium tetapi disajikan dalam tempat kaki lima. Tempat tersebut dikenal dengan nama Emperano Pizza dan populer di antara warga lokal dan media sosial.

  • Cerita Pendakian Terakhir Suami Istri Asal Sukabumi di Gunung Slamet Berujung Duka

    Cerita Pendakian Terakhir Suami Istri Asal Sukabumi di Gunung Slamet Berujung Duka

    Yuswandi dan Ati Kusmiati berangkat dari Sukabumi pada Selasa (22/7), menuju Bandung, Purwokerto, dan Tegal. Almarhum merupakan anggota organisasi Kuttab Al-Fatih, sebuah lembaga pendidikan yang ia wakafkan tanahnya untuk pembangunan sekolah TK dan SD sederajat. 

    “Di sini pun dimakamkan di tanah Kuttab yang beliau wakafkan di Kuttab Al-Fatih Sukabumi. Wasiat dimakamkan di tanah wakaf ini karena ada keberkahan di situlah,” jelasnya. 

    Ghazi menceritakan momen penjemputan jenazah dan ibunya. Mereka bertemu dengan ambulans yang membawa jenazah di Cirebon pada habis Subuh, setelah berangkat dari Sukabumi pukul 01.00 WIB. Jenazah tiba di Sukabumi sekitar pukul 08.00 WIB proses pemakaman dilakukan sesampainya di Sukabumi.

    “Ya walaupun ditemani pihak ambulans tapi kan bukan keluarga. Jadi kita pun langsung menyusul untuk menemani. Banyaklah, adik saya, keluarga yang lain, menjemput menemani ibu saya,” tuturnya. 

    Selain hobi mendaki, almarhum Yuswandi juga dikenal sebagai seorang pengusaha di bidang ritel mainan anak. 

    Yuswandi meninggalkan seorang istri, Ati Kusmiati, dan tiga orang anak, dengan Ghazi sebagai anak pertama dan satu-satunya laki-laki, serta dua adik perempuan. Bisnis yang ditinggalkannya meliputi tiga toko di Sukabumi dan satu toko di Bogor.

     

     

  • Kronologi Kebakaran di ULM Banjarmasin, Dipicu Korsleting

    Kronologi Kebakaran di ULM Banjarmasin, Dipicu Korsleting

    Awalnya aula Rektorat ULM Banjarmasin terbakar sekira pukul 6.30 WITA. Akibatnya hampir seluruh barang dan dokumen yang berada di ruangan tersebut hangus terbakar.

    Api tiba-tiba muncul dan asap tebal langsung terlihat, hingga terjadi kepanikan, ratusan personel relawan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) segera datang untuk memadamkan api.

    Begitu juga Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin.

    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banjarmasin, Hendro menyampaikan laporan kebakaran diterima sekitar pukul 06.59 WITA, dan upaya pemadaman tuntas pada pukul 09.36 WITA. Dia menyebut seluruh tim langsung bergerak cepat ke lokasi begitu informasi diterima.

    “Kami langsung turun bersama-sama. Kami turunkan tiga unit mobil tangki dan 20 personel, bersama rekan-rekan BPK mandiri yang ada di Banjarmasin,” jelasnya.

    Dia mengapresiasi kerja sama yang solid antarunit pemadam, baik dari dinas maupun relawan. Menurutnya, kecepatan penanganan ini berkat sinergi dari lebih 350 unit BPK yang tiba di lokasi kejadian.

    “Kami keroyokan bersama. Jadi meski kebakaran cukup besar, berkat respons cepat dan gotong royong, bisa segera dikendalikan,” tambahnya.

    Atas kejadian seperti ini, Ia mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama yang bersumber dari instalasi listrik.

    “Sekitar 70 persen penyebab kebakaran selama ini adalah karena kelalaian, kemudian bisa jadi dari arus pendek listrik,” ujarnya.

    Akan tetapi untuk kejadian ini, pihaknya tidak bisa menyimpulkan, sebab penanganan penyebabnya masih dilakukan oleh pihak berwenang.

    Dia menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan dalam menentukan penyebab pasti kebakaran, dan menyerahkan hal tersebut sepenuhnya kepada aparat yang berwenang untuk penyelidikan lebih lanjut.

  • Bu Kades Ditahan Gara-Gara Korupsi Dana Desa Cikujang Sukabumi, Kerugian Negara Capai Setengah Miliar Rupiah

    Bu Kades Ditahan Gara-Gara Korupsi Dana Desa Cikujang Sukabumi, Kerugian Negara Capai Setengah Miliar Rupiah

    Selain penyelewengan dana, tersangka korupsi juga diketahui telah menjual aset desa berupa bangunan Posyandu Anggrek 09. Agus menjelaskan bahwa tindakan ini juga masuk dalam temuan tindak pidana korupsi. 

    “Itu (jual beli aset desa) juga betul sama. Bangunan-bangunan seperti itu seperti posyandu ada. Cuma satu item,” ungkapnya.

    Menurut Agus, dari hasil pemeriksaan terhadap 20 orang saksi yang terdiri dari perangkat desa dan warga, terungkap bahwa uang hasil korupsi digunakan tersangka untuk keperluan pribadi sehari-hari, bukan untuk kegiatan di luar pemerintahan. Sejauh ini, belum ada penambahan tersangka baru dalam kasus ini.

    “Untuk saat ini karena yang menikmati hanya kades jadi bu kades saja yang jadi tersangka. Menurut keterangan untuk uangnya keperluan pribadi. Untuk sehari-hari beliau bukan kegiatan di luar pemerintahan. Kegiatan yang lain. Untuk saksi yang diperiksa kurang lebih 20 an. Dari perangkat desa dan warga,” terang dia. 

    Heni Mulyani saat ini telah diboyong ke Lapas Perempuan di Bandung untuk menjalani penahanan selama 20 hari ke depan. Setelah masa penahanan ini berakhir, kasusnya akan segera dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung.

    “Untuk tersangka kita bawa ke Lapas Perempuan di Bandung. Untuk sementara selama 20 hari. Proses selanjutnya kita akan segera limpahkan ke Pengadilan Tipikor Bandung,” terang dia. 

    Tersangka dijerat dengan Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun penjara.

     

  • Data Dampak Kebakaran Pasar Masomba Palu, Kios hingga Rumah Warga Hangus

    Data Dampak Kebakaran Pasar Masomba Palu, Kios hingga Rumah Warga Hangus

    Liputan6.com, Jakarta Kebakaran yang terjadi di Pasar Masomba Kota Palu, berdampak luas. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palu mencatat total sekitar 14 lapak atau rumah toko (ruko) pedagang dan juga rumah warga terdampak.

    “Dari hasil pendataan kami lakukan, kebakaran menghanguskan belasan kios dan juga rumah warga yang berlokasi di sekitar pasar,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palu Zulkifli di Palu, Selasa (29/7). Dikutip dari Antara.

    Delapan kios pedagang dan rumah warga di Jalan Tanjung Pangimpuan 1, dan enam rumah warga di belakang Jalan Tanjung Pangimpuan 1 ludes terbakar.

    Sementara itu, lima di antaranya adalah kios atau ruko pedagang dan sembilan lainnya rumah warga.

    “Pedagang yang menjadi korban tentu kehilangan harta benda, kami turut prihatin atas peristiwa kebakaran yang menimpa mereka,” ujarnya.

    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu (Damkarmat) Kota Palu Hasan Lahinding mengatakan sebanyak 11 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api, yang turut dibantu oleh BPBD.

    “Sekarang ini sudah cukup sekali. Ahamdulillah airnya cukup sekali. Dari BPBD juga dari ada tambahan air,” ujarnya.

    Dia menyebut penyebab atau dugaan sementara penyebab kebakaran belum diketahui.

    Kebakaran melanda kawasan Pasar Masomba di Kota Palu pada Senin sore. Peristiwa kebakaran ini bukan kali pertama. Sebelumnya kawasan tersebut juga pernah dilumat di jago merah itu pada tahun 2024 lalu.