Category: Liputan6.com Regional

  • Fakta Menarik Uang Berhamburan di Jalanan Bali, Ternyata Rangkaian Kasus Interpol Palsu

    Fakta Menarik Uang Berhamburan di Jalanan Bali, Ternyata Rangkaian Kasus Interpol Palsu

    Liputan6.com, Jakarta Peristiwa uang berhamburan di jalanan Kota Denpasar, Bali, membuka fakta menarik. Hal ini satu rangkaian dengan aksi warga negara (WN) Uzbekistan berinisial EVP sebagai Interpol palsu.

    Hal ini diketahui ketika Kepolisian Sektor Kuta, Polresta Denpasar membongkar kasus perampokan uang milik salah satu pelaku usaha penukaran uang atau money changer. Dalam perkara ini, EVP dan WN Azerbaijan berinisial TH berhasil ditangkap polisi.

    “Keduanya berpura-pura ingin menukar uang, tersangka TH menghubungi korban dan EVP mengaku sebagai Interpol untuk menipu korban,” kata Kepala Polsek Kuta Komisaris Polisi Agus Riwayanto Diputra. Dikutip dari Antara, Kamis (31/7).

    Agus menjelaskan kedua tersangka ditangkap polisi dan warga saat melakukan perampokan terhadap dua orang karyawan sebuah money changer di Aura Segara Vila Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (27/7) sekira pukul 11.30 WITA.

    Awalnya korban mendapatkan pesan dari tersangka TH melalui media sosial Telegram yang menanyakan nilai tukar USDT (mata uang Kripto) saat ini. Setelah dijelaskan nilai tukar rupiah terhadap uang yang dimiliki oleh pelaku, korban bersiap mengutus dua orang karyawan menuju alamat vila yang telah disebutkan pelaku.

  • Emas Oplosan Beredar di Riau, Kenali Ciri-cirinya

    Emas Oplosan Beredar di Riau, Kenali Ciri-cirinya

    Kasus ini terungkap ketika warga Andela Saputri membeli dua gelang emas ke toko milik tersangka seharga Rp4 juta. Setelah diperiksa di rumah, korban menemukan sejumlah keanehan.

    Ciri pada gelangnya yaitu tekstur lunak, warna kusam dan tidak adanya kode emas.

    Korban melapor ke Polres Bengkalis hingga akhirnya tersangka ditangkap setelah petugas menemukan bukti cukup. Dari toko tersangka petugas menyita ratusan perhiasan emas palsu seberat 1,8 kilogram, cairan kimia, alat sepuh, timbangan digital, cap stempel, dan uang tunai.

    “Tersangka mengakui perbuatannya, bekerja sendiri membuat emas palsu,” jelas Budi.

    Dalam aksinya, tersangka mencampur logam perak dengan emas asli kemudian menyepuhnya agar tampak seperti emas murni. Produk oplosannya itu lalu dijual seolah-olah itu emas 22 karat.

    “Kami temukan berbagai jenis perhiasan seperti gelang, kalung, cincin, liontin hingga anting, serta alat-alat produksi dan dokumen pendukung,” jelas Budi.

    Kepada penyidik, tersangka mengaku sudah menjalankan bisnis haramnya sejak tahun 2021. Kepolisian menunggu warga yang merasa pernah membeli emas di toko tersangka melapor.

    “Korbannya kalau melihat tahun beraksi sudah banyak, rata-rata korban pekerja keras. Korban membeli emas untuk dijadikan tabungan masa depan tapi yang mereka terima justru emas oplosan, emas palsu,” ujar Budi.

    Tersangka dalam kasus ini dijerat dengan Pasal 263 dan/atau pasal 378 KUHP tentang pemalsuan dan penipuan dengan ancaman pidana maksimal enam tahun penjara.

    “Saat ini pelaku diamankan di Mapolres Bengkalis untuk proses hukum lebih lanjut,” ujar Budi.

    Polres Bengkalis mengimbau masyarakat untuk lebih waspada saat membeli perhiasan emas. Bila menemukan indikasi penipuan serupa, masyarakat diharap segera melapor ke polisi.

  • Kantor Polisi Didemo Ratusan Orang, Pegawai Koperasi Hilang Misterius Usai Tagih Utang

    Kantor Polisi Didemo Ratusan Orang, Pegawai Koperasi Hilang Misterius Usai Tagih Utang

    Liputan6.com, Lampung – Ratusan orang merangsek masuk halaman Mapolsek Natar, Lampung Selatan, Selasa malam, (29/7/2025). 

    Mereka mencari orang hilang bernama Pandra (21). Dia menuntut polisi segera mencari Pandra. Sejak Sabtu (26/7/2025), Pandra tak jelas keberadaannya. 

    Pandra bekerja sebagai pegawai koperasi. Hari terakhir dia terlihat saat berpamitan kepada keluarganya untuk menagih utang ke salah satu nasabah. Namun sejak itu, keberadaannya tak lagi diketahui.

    “Kami hanya ingin dia ditemukan, entah dalam kondisi seperti apa. Jangan dibiarkan menggantung,” kata Anto, salah satu warga yang ikut mendatangi kantor polisi malam itu.

    Kekhawatiran warga semakin memuncak setelah diketahui bahwa titik lokasi terakhir Pandra terlacak di sekitar rumah nasabahnya, dekat Bandara Radin Inten II. Namun saat dicek, rumah tersebut ternyata kosong dan sudah tak berpenghuni.

    Keluarga dan masyarakat sekitar menduga kuat bahwa hilangnya Pandra tidak wajar. Mereka khawatir pemuda itu menjadi korban tindak kekerasan, bahkan ada dugaan pembunuhan.

  • Kantor Polisi Didemo Ratusan Orang, Pegawai Koperasi Hilang Misterius Usai Tagih Utang

    Kantor Polisi Didemo Ratusan Orang, Pegawai Koperasi Hilang Misterius Usai Tagih Utang

    Liputan6.com, Lampung – Ratusan orang merangsek masuk halaman Mapolsek Natar, Lampung Selatan, Selasa malam, (29/7/2025). 

    Mereka mencari orang hilang bernama Pandra (21). Dia menuntut polisi segera mencari Pandra. Sejak Sabtu (26/7/2025), Pandra tak jelas keberadaannya. 

    Pandra bekerja sebagai pegawai koperasi. Hari terakhir dia terlihat saat berpamitan kepada keluarganya untuk menagih utang ke salah satu nasabah. Namun sejak itu, keberadaannya tak lagi diketahui.

    “Kami hanya ingin dia ditemukan, entah dalam kondisi seperti apa. Jangan dibiarkan menggantung,” kata Anto, salah satu warga yang ikut mendatangi kantor polisi malam itu.

    Kekhawatiran warga semakin memuncak setelah diketahui bahwa titik lokasi terakhir Pandra terlacak di sekitar rumah nasabahnya, dekat Bandara Radin Inten II. Namun saat dicek, rumah tersebut ternyata kosong dan sudah tak berpenghuni.

    Keluarga dan masyarakat sekitar menduga kuat bahwa hilangnya Pandra tidak wajar. Mereka khawatir pemuda itu menjadi korban tindak kekerasan, bahkan ada dugaan pembunuhan.

  • Penggugat Ungkap Sulitnya Beli Mobil Esemka, Dapat Bekas Harga Rp45 Juta Begini Kondisinya

    Penggugat Ungkap Sulitnya Beli Mobil Esemka, Dapat Bekas Harga Rp45 Juta Begini Kondisinya

    Liputan6.com, Jakarta Perkara gugatan wanprestasi terkait mobil Esemka yang dilayangkan Aufaa Luqmana Re A terhadap mantan Presiden Joko Widodo, mantan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dan PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), kini telah mencapai tahap akhir. Sidang dengan agenda penyampaian kesimpulan dilangsungkan secara daring di Pengadilan Negeri (PN) Solo.

    Walaupun sidang digelar secara online, pihak penggugat membawa langsung satu unit mobil Esemka tipe Bima berkelir silver di depan kantor PN Solo.

    Tindakan ini dilakukan untuk menunjukkan keberadaan mobil tersebut dan mendukung argumen mereka mengenai keberlangsungan produksi mobil nasional itu.

    Unit yang dibawa merupakan mobil bekas yang dibeli secara pribadi oleh penggugat melalui platform jual beli daring.

    “Kami benar-benar berusaha membuktikan bahwa mobil Esemka itu memang ada, tapi sulit diakses oleh masyarakat. Kami beli sendiri, second, bukan dari PT SMK. Harga awal Rp50 juta, saya tawar jadi Rp40 juta, dan disepakati Rp45 juta. Pemilik sebelumnya dari Jakarta,” ujar Aufaa, Rabu (30/7).

    Aufaa menjelaskan bahwa usahanya untuk memperoleh unit mobil Esemka tidaklah mudah. Dia harus mencarinya selama hampir sebulan di berbagai marketplace sebelum akhirnya menemukan unit yang diinginkan pada 21 Juli lalu.

    Setelah mobil tiba di Solo, kendaraan sempat dibawa ke pabrik SMK untuk dilakukan servis.

    “Pas datang, ternyata ada sparepart rusak. Saya bawa ke pabrik SMK, mereka bersedia servis tapi tidak menjual unit. Biaya servis Rp415 ribu. Dari situ saya tahu bahwa SMK memang masih buka layanan servis, tapi tidak ada kegiatan produksi atau penjualan mobil,” jelasnya.

    Dia juga menceritakan bahwa saat dirinya mengunjungi pabrik SMK di Boyolali, tidak tampak aktivitas perakitan atau penjualan kendaraan.

    “Kita ingin tunjukkan ke hakim, ini bukan sekadar gugatan tanpa dasar. Mobilnya ada, tapi SMK-nya tidak bisa melayani penjualan. Harapan saya dari awal kan beli baru langsung dari pabrik, bukan cari second,” ujarnya.

    Sementara itu, kuasa hukum penggugat, Arif Sahudi, menyatakan bahwa kehadiran unit mobil Esemka di lokasi sidang PN Solo menjadi bentuk konkret kesungguhan kliennya dalam membuktikan gugatan wanprestasi yang diajukan.

    Ia menyesalkan penolakan majelis hakim terhadap permohonan pemeriksaan langsung ke lokasi pabrik SMK.

    “Kami sempat ajukan permohonan pemeriksaan setempat ke lokasi SMK, agar majelis bisa melihat langsung ada atau tidaknya aktivitas produksi. Tapi ditolak karena dianggap tidak relevan dengan pokok sengketa, yang menurut hakim bukan soal tanah. Padahal ini penting untuk membuktikan soal wanprestasi,” bebernya.

    Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa upaya membeli unit Esemka ini bukan untuk keperluan pribadi, melainkan sebagai bukti bahwa program mobil nasional yang dicanangkan selama ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. Bahkan, untuk memiliki satu unit mobil saja, masyarakat harus mencarinya sendiri dalam kondisi bekas.

    “Kami ingin memperlihatkan kepada majelis hakim bahwa unit mobil ini sulit didapatkan. Bahkan untuk servis pun memang bisa, tapi aktivitas penjualan atau produksi sama sekali tidak kami lihat di lokasi,” kata dia.

  • Cerita Bupati Gunungkidul Mengadu ke Menteri Kesayangan Prabowo: Monyet makin Cerdas

    Cerita Bupati Gunungkidul Mengadu ke Menteri Kesayangan Prabowo: Monyet makin Cerdas

    Liputan6.com, Jakarta Sebuah forum resmi yang berlangsung akhir Juli 2025 mendadak mencair saat Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih, menyampaikan keluhan panjang lebar kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

    Dengan nada serius namun diselingi candaan getir, Endah menggambarkan dua persoalan pelik yang kini dihadapi petani di wilayahnya.

    “Bapak Menteri, kami ini sudah bingung. Lahan kami luas, potensi produksi tinggi, tapi air belum tersedia optimal, dan monyet malah makin cerdas. Sudah sampai masuk rumah warga, merusak genteng masjid, dan melempari jalan pakai jagung,” kata Endah dalam paparannya, Rabu (30/7).

    Endah mengungkapkan, pada tahun 2023 Presiden Prabowo Subianto mencanangkan pembangunan 57 titik sumur pertanian di Kabupaten Gunungkidul. Proyek ini menjadi harapan besar bagi petani, mengingat sebagian besar wilayah Gunungkidul merupakan daerah karst yang rentan kekeringan.

    Pada 3 Juni 2024, Presiden juga meresmikan 15 dari 57 titik sumur tersebut. Menurut Endah, 15 titik itu kini telah beroperasi dan mampu mengairi sekitar 6.254 hektare lahan pertanian.

    Namun 37 titik lainnya, yang rencananya akan mengairi sekitar 5.029 hektare, belum dilanjutkan pengerjaannya.

    “Kami sudah mencoba menjalin komunikasi dengan Universitas Pertahanan sebagai mitra pelaksana, dan bahkan sudah menyampaikan langsung melalui Pak Menteri. Tapi hingga sekarang belum ada kabar,” ujarnya.

    Gunungkidul sendiri saat ini memiliki luas lahan pertanian siap panen untuk padi sebesar 35.351 hektare. Lahan sawah dilindungi mencapai 31.560 hektare atau 43% dari total LSD (Lahan Sawah Dilindungi) di DIY. Kabupaten ini juga tengah menghadapi musim panen jagung dengan hasil Januari–April mencapai 258.416 ton pipilan kering.

    “Kami ini punya potensi luar biasa, Pak Menteri. Tapi bagaimana mau maksimal kalau irigasinya tidak tuntas?” imbuhnya.

    Jika persoalan sumur bisa ditunggu, maka beda cerita dengan kawanan monyet ekor panjang yang kini kian meresahkan warga. Endah menggambarkan bagaimana monyet-monyet itu tak hanya merusak ladang jagung dan kacang, tapi juga mencuri makanan di dapur warga, memanjat rumah, hingga merusak atap masjid.

    “Mereka ini seperti manusia, Pak Menteri. Kami sampai mikir, mungkin Darwin benar. Karena sekarang mereka bisa membedakan hari: Jumat datang ke tempat pasar, Senin sampai Kamis balik lagi rusak ladang,” ucapnya.

    Berbagai upaya sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Mulai dari menanam tembakau di sekitar habitat monyet (yang justru dicabuti dan dibuang ke jalan oleh kawanan tersebut), hingga menggandeng komunitas adat Baduy untuk pendekatan budaya.

    Bahkan sempat dilakukan program kompensasi dengan menembak monyet liar, namun berujung pada penahanan seorang warga karena melanggar aturan perlindungan satwa. Hal tersebut terjadi karena warga kurang mendapat pemahaman soal perlindungan satwa.

    “Yang membantu petani malah ditangkap, ditahan tiga bulan. Kami sudah tidak tahu lagi harus bagaimana. Ada usulan agar populasi dikendalikan lewat makanan yang dicampur formula tertentu, tapi lembaga riset di DIY tak bisa bantu, dan disarankan ke Jawa Barat,” ungkapnya.

    Endah menambahkan, saking putus asanya, warga sempat menggantung bangkai monyet di ladang untuk menakut-nakuti kelompok lainnya. Namun bukan takut, monyet malah melemparkan jagung ke jalan aspal sebagai bentuk ‘protes’.

    “Saking parahnya, kami dituduh Bupati Bantul, katanya monyet-monyet kami hijrah ke sana. Tapi kami juga tidak bisa memastikan karena mereka tidak punya KTP,” ucap Endah, yang disambut gelak tawa forum.

    Respons Mentan Amran

    Menanggapi curahan hati Bupati Endah, Amran yang menjadi menteri kesayangan Prabowo ini menyampaikan apresiasinya atas keterusterangan tersebut. Ia menilai apa yang terjadi di Gunungkidul mencerminkan tantangan nyata di lapangan yang harus segera ditangani.

    “Kami sudah catat semua. Soal sumur akan segera kami koordinasikan dengan pihak terkait, termasuk Universitas Pertahanan dan jajaran teknis di pusat. Ini tidak bisa dibiarkan karena menyangkut produktivitas petani,” tegas Amran.

    Terkait gangguan monyet liar, Amran mengakui bahwa persoalan tersebut membutuhkan pendekatan lintas sektor. Ia berjanji akan melibatkan kementerian dan lembaga yang berwenang di bidang lingkungan dan konservasi.

    Amran juga memastikan bahwa Gunungkidul tetap menjadi salah satu prioritas dalam strategi ketahanan pangan nasional, mengingat potensi lahan dan hasil pertaniannya yang besar di wilayah selatan Jawa.

    “Ini bukan sekadar soal pertanian, tapi juga konservasi, sosial, dan keamanan warga. Perlu sinergi antar kementerian. Kami akan dorong perumusan solusi terpadu, termasuk edukasi bagi masyarakat,” Amran memungkasi.

    Istilah Amran menjadi menteri kesayangan Prabowo sendiri diutarakan oleh adik presiden, Hashim Djojohadikusumo.

    Hashim Djojohadikusumo menyebutkan, bahwa Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman merupakan menteri kesayangan presiden terpilih Prabowo Subianto.

    Hal itu disampaikan Hashim yang merupakan adik kandung Prabowo, dalam acara Rakernas ke-20 Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) di Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2024).

    Hashim mengatakan, Amran disayangi Prabowo karena mentransformasi pertanian tradisional ke pertanian modern.

    “Saya bisa bersaksi kalau Pak Amran, Pak Menteri ini adalah paling disayangi Pak Prabowo Subianto saat ini. Paling disayangi dan akan lebih banyak disayangi nanti kalau kita jadi pengekspor pangan, Pak Amran. Ini program luar biasa, itu dengan teknologi dan lain-lain luar biasa,” ujar Hashim dalam siaran pers Kementerian Pertanian, Minggu (29/9/2024).

  • Kepala Desa Bingung Bedakan Koperasi Merah Putih dan BUMDes, Begini Curhatannya

    Kepala Desa Bingung Bedakan Koperasi Merah Putih dan BUMDes, Begini Curhatannya

    Liputan6.com, Jakarta Kekhawatiran tumpang tindih kewenangan antara unit usaha Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mengemuka, seiring upaya pemerintah dalam mendorong kemandirian ekonomi desa.

    Di tengah upaya pembangunan berbasis potensi lokal, muncul pertanyaan: bagaimana memastikan dua entitas ini tidak saling berbenturan?

    Sejumlah kepala desa di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyampaikan harapan sekaligus keprihatinan terkait pengelolaan usaha desa. Mereka menilai perlu adanya kejelasan batas kewenangan antara BUMDes dan Kopdes, agar keduanya bisa berjalan beriringan dan saling menguatkan.

    “Di satu sisi kami ingin mendukung program nasional melalui Kopdes, tapi BUMDes yang sudah lebih dulu berjalan juga tidak boleh ditinggalkan,” ujar Ketua Paguyuban Lurah Gunungkidul Suhadi, Rabu (30/7).

    Dia mencontohkan, unit usaha yang memiliki kesamaan, seperti toko desa atau pengelolaan hasil pertanian, bisa menjadi titik rawan jika tidak dikelola secara terpadu.

    Bila peran keduanya tidak dibedakan dengan jelas, bukan tidak mungkin akan timbul kebingungan di tingkat desa.

    “Potensi tumpang tindih ini perlu benar-benar diantisipasi. Jangan sampai dua lembaga yang sama-sama dibentuk untuk memajukan desa justru berjalan sendiri-sendiri tanpa arah yang terkoordinasi,” imbuhnya.

    Karena itu, para kepala desa berharap adanya panduan teknis dan pendampingan yang lebih terstruktur dari pemerintah. Dengan begitu, baik BUMDes maupun Kopdes bisa menjadi mitra strategis yang saling melengkapi dalam mendorong kemandirian ekonomi desa.

    Sementara itu, ahli kebijakan publik dari Universitas Gunungkidul Djuniawan Kartarajasa, menilai pentingnya sinergi dan penyusunan skala prioritas yang berbasis pada kebutuhan nyata masyarakat desa. Pemerintah desa tidak boleh latah dalam menjalankan program tanpa analisis kebutuhan. Ia juga menekankan perlunya pendampingan dari pemerintah kabupaten agar peran keduanya menjadi komplementer, bukan kompetitor.

    Menurutnya, pemerintah daerah perlu membuat regulasi turunan berupa petunjuk teknis (juknis) dan standar operasional prosedur (SOP) yang membedakan secara tegas peran masing-masing unit.

    “BUMDes bisa difokuskan pada bisnis jangka panjang dan pelayanan umum, sementara Kopdes diarahkan sebagai motor penguatan pangan atau koperasi simpan pinjam. Tapi semua ini butuh aturan main yang jelas,” ucap Djuniawan.

  • Teror Pesanan Fiktif Intai Media di Kepri, Diduga Terkait Pemberitaan

    Teror Pesanan Fiktif Intai Media di Kepri, Diduga Terkait Pemberitaan

    Liputan6.com, Jakarta Sejumlah media di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadi sasaran teror orderan fiktif dalam beberapa hari terakhir. Aksi ini diduga kuat berkaitan dengan pemberitaan yang tengah gencar diungkap sejumlah media lokal.

    Media yang tercatat menjadi korban di antaranya Tribun Batam, Batamnews dan Ulasantv yang berada di Tanjung Pinang.

    Kasus menimpa kantor Tribun Batam di Kompleks MCP, Batuampar, Batam. Pada Minggu (27/7) malam, sekira 20 pengemudi ojek online mendatangi kantor redaksi untuk menjemput dokumen pesanan fiktif dengan nama pemesan Mustafa Gea.

    Dua hari kemudian, Selasa (29/7), serangan serupa kembali terjadi. Kali ini jumlah driver mencapai lebih dari 80 orang, dengan nama pemesan berbeda, yakni Munip Nastin Julianto.

    “Diduga aksi kedua dilakukan karena pelaku tidak melihat berita tayang usai serangan pertama,” kata Pimpinan Redaksi Tribun Batam, Prawira Maulana usai melapor ke Polda Kepri, Rabu (30/7).

    Insiden serupa juga dialami oleh Batamnews dan Ulasan Network pada hari yang sama, Minggu pagi (27/7). Batamnews menerima sekitar 50 mitra driver yang datang membawa pesanan fiktif, sementara kantor Ulasan Network di Tanjung Pinang didatangi sekitar 20 driver dengan pesanan pengantaran koran, padahal media tersebut hanya terbit secara luring.

    CEO Batamnews, Zuhri Muhammad, menyebut data pemesan tidak terlihat di aplikasi, sementara penerima order mengaku tidak pernah memesan layanan tersebut.

    Kepala Divisi Pemberitaan Ulasan, Muhammad Rakhmat, menilai serangan ini sebagai aksi sistematis yang disengaja.

    Meski tidak menimbulkan kerugian material yang besar, tindakan ini dinilai sebagai bentuk tekanan terhadap media massa.

  • Weton dan Kalender Jawa Kamis, 31 Juli 2025: Cek di Sini!

    Weton dan Kalender Jawa Kamis, 31 Juli 2025: Cek di Sini!

    Liputan6.com, Yogyakarta – Penanggalan Jawa masih menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Sistem kalender ini tidak hanya berfungsi sebagai penanda hari tetapi juga menyimpan nilai-nilai filosofi dan kepercayaan yang telah diwariskan secara turun-temurun. Salah satu elemen penting dalam kalender Jawa adalah weton yakni perpaduan antara hari dalam kalender Masehi dan lima hari pasaran Jawa yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.

    Selain itu, kombinasi ini sering dijadikan acuan dalam berbagai aspek kehidupan seseorang. Adapun pada Kamis, 31 Juli 2025 menurut perhitungan kalender Jawa bertepatan dengan 5 Sapar 1959 dan weton Kamis Wage. Weton ini dikenal memiliki ciri khas tersendiri karena mereka yang lahir pada Kamis Wage umumnya dikenal sebagai sosok yang sabar, cermat, serta bertanggung jawab. Karakter yang dimiliki oleh orang dengan weton ini menjadikan mereka cukup bijaksana.

    Sebagai informasi, weton tidak hanya mencerminkan kepribadian seseorang tetapi juga sering menjadi panduan dalam memilih waktu pelaksanaan berbagai kegiatan penting seperti pernikahan, syukuran, pindah rumah, dan lain-lain. Penentuan weton dan perhitungan tanggalnya memiliki tujuan yang diyakini agar segala kegiatan tersebut bisa berlangsung dengan lancar serta membawa kebaikan dan keberuntungan.

  • Prakiraan Cuaca di Kota Batam Kamis 31 Juli 2025, Sebagian Besar Potensi Berawan

    Prakiraan Cuaca di Kota Batam Kamis 31 Juli 2025, Sebagian Besar Potensi Berawan

    Liputan6.com, Batam – Cuaca di kota Batam pada Kamis, 31 Juli 2025 diprediksi oleh kondisi berawan di sebagian besar wilayahnya. Berdasarkan informasi dari prakiraan cuaca yang dirilis oleh BMKG, awan tebal berpotensi menyelimuti beberapa kecamatan di kota ini.

    Meskipun tidak disertai hujan lebat kondisi langit yang tertutup awan tetap menjadi hal penting yang perlu diperhatikan oleh masyarakat setempat maupun para pekerja. Informasi cuaca seperti ini sangat berguna terutama bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan.

    Kegiatan seperti pekerjaan lapangan, transportasi umum, hingga pengiriman barang dapat terdampak apabila cuaca berubah secara mendadak. Masyarakat juga bisa membawa jas hujan, payung, atau bahkan menyesuaikan jadwal kegiatan. Batam sebagai kota industri dan pelabuhan memang memiliki dinamika cuaca yang cukup bervariasi. Letaknya yang strategis di wilayah Kepulauan Riau menjadikan pengaruh cuaca laut dan angin cukup besar terhadap perubahan cuaca harian.

    Oleh karena itu, meskipun diprediksi berawan potensi hujan tetap tidak bisa diabaikan sepenuhnya. Selain bagi pekerja, wisatawan yang berkunjung ke Batam juga sangat terbantu dengan informasi prakiraan cuaca. Seperti dikutip dari situs BMKG, daerah seperti kecamatan Batam Kota diprediksi berawan dengan intensitas suhu 26 hingga 31 derajat celcius. Sementara itu, kecamatan di Batu Ampar diprediksi berawan dengan intensitas suhu yang sama.