Category: Liputan6.com Regional

  • Kampung Jokowi Kekurangan Dapur MBG, Ternyata Ini Penyebabnya

    Kampung Jokowi Kekurangan Dapur MBG, Ternyata Ini Penyebabnya

    Sementara itu, Puspo Wardoyo sebagai pendiri Wong Solo Group yang mengelola SPPG Laweyan mengatakan bahwa saat ini baru mengoperasikan dua dapur untuk MBG di Kota Solo. Meski demikian, ia berencana akan menambah jumlah dapur untuk SPPG demi menyukseskan program MBG pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Ini saya di Solo itu dua dapur. Insyaallah kita mau bikin mungkin 8 dapur di Solo,” kata Puspo yang juga pemilik Yayasan Bangun Gizi Nusantara.

    Sebagai pengusaha kuliner, ia mengaku untuk mendirikan dapur SPPG di Solo terkendala dengan ketersediaan tanah yang luas, padahal Puspo memiliki keinginan untuk membuka SPPG merata di masing-masing kecamatan yang ada di Kota Solo.

    “Ya terus (membangun) tapi kan yang susah tanah. Solo kan tanah yang jadi masalah, mahal-mahal kan sehingga banyak yang gak berani investasi ya. Ini kita kan berjuang, berjuang untuk negara kan,” katanya.

    Puspo sedikit membocorkan untuk membangun dua dapur di SPPG Laweyan menghabiskan modal sebesar Rp5 miliar hingga Rp6 miliar. Menurut dia, pembangunan dapur SPPG tersebut juga menjadi proyek percontohan untuk sejumah daru SPPG yang akan beroperasi di Solo.

    “Ya insyaallah (ini jadi pilot project), kita tunjukkan ini bahwa ini yang terbaik, yang jadi contoh yang betul-betul bergizi, yang sehat, higienis,” tegasnya.

  • Turis Australia Buat Rusuh di Bali, Rampas Mobil Warga Lalu Membakarnya

    Turis Australia Buat Rusuh di Bali, Rampas Mobil Warga Lalu Membakarnya

    Liputan6.com, Bali – Seorang pria Warga Negara Australia berinisial WRJ, harus berurusan dengan polisi usai merampas mobil di kawasan The Club Bali, Jalan Batu Belig, Kuta Utara, Badung. Kejadian yang berlangsung pada Minggu dini hari (3/8/2025), itu menyebabkan korban mengalami kerugian Rp160 juta.

    Peristiwa perampasan mobil itu terjadi bermula sekitar pukul 01.30 Wita, ketika I Ketut Wijaya Kusuma (51), seorang petugas keamanan yang saat itu tengah menjalani shift malam dan beristirahat di dalam mobil Toyota Avanza hitam miliknya, dikejutkan oleh rekannya. Sang rekan memberitahu bahwa seorang WNA dalam pengaruh alkohol sedang bertindak agresif dan bahkan sempat mencekik petugas keamanan lainnya.

    “Tidak lama kemudian, mobil korban diketuk oleh rekan sesama sekuriti yang memberitahukan bahwa terdapat seorang WNA (diduga pelaku) dalam kondisi mabuk dan bertindak agresif terhadap orang-orang di sekitarnya,” ungkap Wijaya Kusuma.

    Mendengar informasi tersebut, Wijaya segera keluar dari mobil. Ia melihat WRJ berlari ke arahnya dan merasa terancam, sehingga korban memutuskan untuk lari menjauh, meninggalkan kunci mobil tergantung di kendaraannya. Dalam situasi yang penuh kepanikan tersebut, pelaku langsung memanfaatkan kesempatan, masuk ke dalam mobil korban, dan membawanya kabur.

    Wijaya dan rekannya segera melakukan pengejaran menggunakan sepeda motor. Saat tiba di depan Villa Danoya, pelaku sempat memutar balik mobil dan kembali ke Gang Daksina. Dalam aksinya yang ugal-ugalan, mobil yang dikendarai WRJ sempat menabrak seorang WNA lain yang berada di seputaran lokasi.

    Menyadari gang tersebut tidak bisa dilewati mobil, Wijaya dan rekannya memutuskan untuk menunggu di ujung gang guna mencegat pelaku. Namun, setelah ditelusuri ke dalam gang, baik pelaku maupun mobil sudah tidak terlihat.

     

  • Curhatan Sopir Truk yang Terjebak Macet Panjang di Pelabuhan Ketapang: Harusnya Uang Diberikan ke Istri tapi Habis untuk Makan

    Curhatan Sopir Truk yang Terjebak Macet Panjang di Pelabuhan Ketapang: Harusnya Uang Diberikan ke Istri tapi Habis untuk Makan

     

    Liputan6.com, Banyuwangi – Macet horor di Pelabuhan Ketapang kembali terjadi. Masalahnya klasik, terbatasnya jenis eks LCT (Landing Craft Tank) karena harus dilakukan perbaikan, sehingga terjadi penumpukan kendaraan.

    Kemacetan sempat terurai setelah jumlah kapal mulai ditambah menjadi sembilan unit, bahkan ada dua bantuan kapal dengan kapasitas besar.

    Tapi masalahnya bukan cuma itu, dalam beberapa hari terakhir, faktor cuaca juga menjadi penyebab macet panjang di Pelabuhan Ketapang. Penerapan sistem buka tutup karena faktor cuaca yang tidak menentu membuat operasional kapal menjadi terhambat.

    Meskipun tidak memiliki kewenangan langsung, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan, Pemkab telah berupaya memberikan bantuan dengan menurunkan tim dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Sosial, hingga BPBD untuk bersiaga di akses menuju Ketapang membantu mengurai kemacetan.

    “Memang kami tidak punya kewenangan, tetapi kami berusaha membantu mengurai kemacetan, dan agar sopir tetap nyaman, serta situasi terkendali,” kata Ipuk Seni (4/8/2025).

    Pemkab Banyuwangi juga membagikan makan utamanya bagi sopir truk tronton yang harus menunggu lama di Pelabuhan Ketapang, saat menunggu antrean masuk kapal.

    Hari ini, Senin (4/8/2025), Pemkab Banyuwangi kembali membagikan 500 nasi bungkus yang dibagikan oleh petugas dari BPBD, Dishub, Satpol PP, dan Tagana. Sebelumnya Pemkab juga telah beberapa kali membagikan makan kepada para sopir yang terjebak macet.

     

  • Pelajar di Pesantren Janapria NTB Tewas Akibat Perundungan, Keluarga Korban Terima sebagai Musibah

    Pelajar di Pesantren Janapria NTB Tewas Akibat Perundungan, Keluarga Korban Terima sebagai Musibah

     

    Liputan6.com, Lombok – Seorang pelajar ponpes di Lombok NTB berusia 13 tahun dilaporkan meninggal dunia diduga menjadi korban perundungan teman sekolahnya. Terkait hal itu, Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Polres Lombok Tengah Aiptu Pipin Setyaningrum mengatakan, korban mengalami sejumlah penganiayaan berat hingga akhirnya meninggal dunia.

    “Korban ditendang pelaku dan terbentur tembok, sehingga meninggal dunia,” katanya, seperti dikutip dari Antara.

    Peristiwa bermula ketika korban dan terduga pelaku seorang pria mengalami cekcok, setelah sebelumnya saling bullying di asrama tempat mereka sekolah atau di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Janapria, Minggu (3/8/2025).

    “Akibat perkelahian itu korban meninggal dunia,” ungkap Pipin.

    Setelah kejadian perkelahian tersebut, korban sempat dibawa ke puskesmas, namun nyawa korban tidak bisa diselamatkan.

    Setelah mendapatkan informasi terkait kasus tersebut, pihaknya melakukan upaya pemanggilan terhadap terduga pelaku maupun pimpinan pondok pesantren serta pihak keluarga korban.

    Namun, terduga pelaku yang masih di bawah umur belum diamankan dan pihak korban telah menerima peristiwa ini sebagai musibah.

    “Kasus ini delik murni, bukan delik aduan, sehingga tetap dilakukan upaya hukum,” katanya.

     

  • Nasabah Koperasi BLN Gunungkidul Murka, Dana Rp40 Miliar Tak Jelas Rimbanya

    Nasabah Koperasi BLN Gunungkidul Murka, Dana Rp40 Miliar Tak Jelas Rimbanya

    Liputan6.com, Gunungkidul – Puluhan Nasabah Koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN) Cabang Gunungkidul, menggeruduk kediaman Ketua Cabang BLN Gunungkidul, Indarti, di Padukuhan Ngerboh 1, Kalurahan Piyaman. Mereka menuntut kejelasan atas investasi yang sudah ditanamkan senilai lebih dari Rp 40 miliar.

    Nasabah menuntut pengembalian dana dari berbagai program, termasuk arisan, tabungan umrah, investasi emas, dana tur, hingga skema trading token dan pasar modal. Mereka menyoroti sistem tokenisasi yang dianggap tidak relevan dan menambah kebingungan alih-alih menyelesaikan masalah.

    Ketua cabang Indarti diketahui berada di lokasi, namun lebih banyak diam karena mengaku sedang tidak sehat. Komunikasi langsung dengan nasabah diwakilkan oleh Sindari, pengurus cabang BLN Gunungkidul, dan sekretaris cabang.

    Dalam mediasi, Sindari menjelaskan bahwa sebagian dana nasabah telah digunakan untuk membiayai sejumlah proyek pemerintah bernilai miliaran rupiah. Akan tetapi, karena sekarang banyak proyek tersebut mengalami efisiensi anggaran—atau bahkan dibatalkan—bagi hasil pun tidak bisa dibayarkan sesuai jadwal.

    Sindari juga menyebut bahwa koperasi BLN Gunungkidul masih menunggu arahan dari kantor pusat di Kota Salatiga, Jawa Tengah, yang dipimpin oleh Nicolas Nyoto Noto Negoro. Menurutnya, BLN pusat dianggap masih beroperasi sehat, sehingga ada harapan dana bisa ditarik dari sana.

    Di hadapan massa, BLN cabang bahkan berencana menjual aset berupa tanah dan bangunan untuk menyediakan dana pengembalian. Namun ketika ditanya soal tenggat waktu pasti, jawaban yang diberikan sangat umum: menunggu aset terjual. Ketidakjelasan ini membuat para nasabah semakin kecewa.

    Sebagian nasabah langsung mengusulkan pembuatan surat pernyataan tertulis dari koperasi, yang menjamin waktu pengembalian dana. Namun, pihak BLN menolak menandatangani karena tidak berani memastikan jadwal pencairan.

    Rendra Sujatmiko, seorang nasabah yang juga warga Giring, Kapanewon Paliyan, hadir langsung dalam aksi. Dia mengungkapkan bahwa investasinya lebih dari Rp 100 juta berasal dari dana pinjaman bank.

    “Awalnya bagi hasil cair tiap bulan, 4,17 % dari pokok investasi. Tapi sejak Maret 2025, kosong sama sekali. Sekarang bank mulai menagih dan bisa disita asetnya,” kata Rendra.

    Nasabah lain bercerita bahwa sebagian dari mereka memilih meminjam uang hingga miliaran rupiah dengan agunan sertifikat tanah atau BPKB mobil, tergiur janji manis investasi, namun kini terlilit utang.

     

  • Kebakaran Toko Elektronik di Pekanbaru, Satu Keluarga Tewas Terperangkap Api

    Kebakaran Toko Elektronik di Pekanbaru, Satu Keluarga Tewas Terperangkap Api

    Liputan6.com, Pekanbaru – Rumah toko (ruko) penjual barang elektronik di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru, Riau, terbakar hebat pada Senin dini hari (4/8/2025). Bahkan sehari sebelumnya, di lokasi yang sama, juga terjadi kebakaran.

    Kebakaran sehari sebelumnya menelan satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan 2 anak. Korban tidak bisa menyelamatkan diri dari lantai dua karena besarnya kobaran api.

    Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra SIK menjelaskan, tim laboratorium forensik Polda Riau sudah turun ke lokasi untuk menyelidiki penyebab kebakaran maut itu.

    “Tim laboratorium sudah mengambil beberapa sampel dan mencari dari mana api pertama kali muncul,” kata Bery, Senin pagi.

    Personel Reskrim juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi dan mendampingi tim laboratorium forensik Polda Riau melakukan olah tempat kejadian perkara.

    “Dugaan sementara api muncul dari lantai dua yang membakar isi ruangan,” kata Bery.

    Kerugian materil dalam kejadian ini diduga bernilai ratusan juta. Selanjutnya ada empat korban meninggal dunia yang ditemukan oleh petugas di lantai dua dengan kondisi hangus terbakar.

    “Dua jenazah ditemukan di tempat tidur dan dua lagi ditemukan di kamar mandi,” katanya.

    Kebakaran pertama kali terjadi pada 3 Agustus dini hari. Saat itu ada warga melintas di lokasi dan melihat kepulan asap dari lantai dua lalu memberitahukan kepada penghuni ruko sebelahnya.

    “Saat penghuni ruko sebelah terbangun dan keluar, api sudah membesar,” kata Bery.

    Personel pemadam kebakaran turun ke lokasi setelah mendapatkan laporan dari warga. Ada 5 mobil pemadam yang dikerahkan untuk menjinakkan api oleh petugas, dibantu masyarakat sekitar.

    Korban jiwa ditemukan usai api padam dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau. Kepolisian usai kejadian memasang garis polisi dan memastikan tidak ada bara api di lokasi

    “Namun dini hari tadi dapat laporan ruko kembali terbakar, diduga api berasal dari puing-puing di lokasi,” jelas Bery. 

     

  • Tepergok Mencuri Baju, Kakak Beradik di Jember Nyaris Jadi Bulan-bulanan Warga

    Tepergok Mencuri Baju, Kakak Beradik di Jember Nyaris Jadi Bulan-bulanan Warga

     

    Liputan6.com, Jember – Kakak beradik nyaris menjadi korban amukan massa usai tertangkap basah mencuri belasan baju di sebuah toko busana di Jember, Jatim. Beruntung pemilik toko masih mempunyai hati memilih menyelesaikan persoalan itu dengan kekeluargaan.

    Urung jadi bulan-bulanan massa, kakak beradik itu akhirnya diamankan pihak kepolisian.

    Menurut Kanit Reskrim Polsek Panti, Aipda Dhian Saputra, kasus ini tidak dilanjutkan ke proses hukum karena korban pencurian, Muhammad (35), pemilik toko asal Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, memilih jalur damai.

    “Korban memaafkan karena kasihan melihat kondisi ekonomi pelaku. Kasus ini diselesaikan dengan restorative justice (keadilan restoratif) dan kami tetap memberikan pembinaan serta peringatan keras,” kata Dhian, Senin (4/8/2025).

    Kedua pelaku mengaku nekat mencuri karena tekanan ekonomi dan menyesali perbuatannya. Mereka juga telah membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi tindakan serupa di masa mendatang.

    Peristiwa terjadi pada Jumat, 1 Agustus 2025, sekitar pukul 13.00 WIB di Toko Dua Anak, Dusun Mencek, Desa Serut, Kecamatan Panti. Kedua pelaku berinisial AAF (42), buruh tani asal Kecamatan Mayang, dan kakaknya EM (52), seorang asisten rumah tangga dari Kecamatan Sumbersari, kepergok mencuri 15 potong baju.

    “Keduanya ketahuan saat pelaku perempuan menyembunyikan belasan pakaian ke dalam rok panjangnya, sementara adiknya berpura-pura memilih barang untuk mengalihkan perhatian,” papar Dhian.

    Aksi mereka sempat memicu kemarahan warga sekitar. Namun beruntung, petugas Polsek Panti segera tiba di lokasi dan berhasil mengamankan keduanya sebelum terjadi amuk massa.

    Meski tak diproses secara hukum, Polsek Panti tetap mengingatkan bahwa tindakan pencurian adalah pidana dan bisa berdampak besar secara hukum maupun sosial.

    “Ke depan, kami harap tidak ada lagi kejadian serupa. Penegakan hukum bisa dilakukan sewaktu-waktu jika pelaku mengulangi perbuatan,” pungkas Dhian.

  • Wisata Pantai di Gunungkidul Yogyakarta Kebanjiran Wisatawan hingga Juli 2025

    Wisata Pantai di Gunungkidul Yogyakarta Kebanjiran Wisatawan hingga Juli 2025

    Menurut Windu, dari seluruh destinasi yang tersebar di 18 kapanewon, Pantai Drini menempati urutan teratas dalam jumlah kunjungan.

    Dia mengatakan, selain menawarkan keindahan laut selatan yang khas, pengelola juga telah menambahkan berbagai atraksi buatan seperti taman foto, spot selfie di atas bukit, hingga wahana air yang ramah anak.

    “Drini kini bukan hanya tempat main air. Pengunjung datang karena ingin menikmati suasana baru, berfoto, bahkan sekadar ngopi di kafe tepi bukit,” terang Windu.

    “Pantai-pantai lain seperti Kukup, Slili, Ngrawe, Sadranan, Sepanjang, hingga Buluk juga terus bersinar. Infrastruktur jalan yang semakin baik, peningkatan kapasitas parkir, dan keberadaan petugas keamanan serta lifeguard dari Satlinmas turut mendukung kenyamanan wisatawan,” sambung dia.

    Menariknya, pertumbuhan pariwisata Gunungkidul tidak lagi hanya bertumpu pada pantai. Kawasan wisata minat khusus dan edukatif juga mencatatkan peningkatan kunjungan yang signifikan.

    “Destinasi seperti Goa Pindul di Bejiharjo menjadi ikon wisata petualangan air dengan susur gua menggunakan ban. Di kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran, wisatawan lokal dan mancanegara tertarik pada geosite tua yang menawarkan jalur trekking, pemandangan sunrise, dan paket wisata edukatif berbasis masyarakat,” papar Windu.

     

  • Hakim Kabulkan Intervensi Revalino terhadap Gugatan Perdata Lisa Mariana kepada Ridwan Kamil

    Hakim Kabulkan Intervensi Revalino terhadap Gugatan Perdata Lisa Mariana kepada Ridwan Kamil

    Muslim menjelaskan, dalam konteks hukum perdata, gugatan intervensi yang diterima sering kali menjadi titik awal gugurnya gugatan utama, terutama jika ternyata pihak penggugat tidak lagi memiliki legitimasi atas objek yang disengketakan.

    “Dalam banyak yurisprudensi, penggugat yang tidak mampu membuktikan relasi faktual dan yuridis atas objek perkara, maka gugatannya rawan tidak diterima,” kata Muslim.

    Muslim menegaskan, pihaknya akan terus mengawal proses persidangan dengan mengedepankan data, integritas, dan kepatuhan terhadap hukum.

    Ia juga meminta media dan publik untuk berhati-hati terhadap narasi liar yang dibangun di media sosial, yang sering kali bertentangan dengan fakta hukum.

    “Kebenaran hukum sedang bekerja. Kami percaya, publik akhirnya akan melihat siapa yang jujur, dan siapa yang hanya menjual sensasi,” kata dia.

  • Kongres Neurorehabilitasi Asia-Oseania 2025, Yogyakarta Jadi Tuan Rumah

    Kongres Neurorehabilitasi Asia-Oseania 2025, Yogyakarta Jadi Tuan Rumah

    Rumaisah mengatakan tahun ini kongres mengusung tema “Neurorehabilitation: The Future Trends from Hospital to Community”, AOCNR 2025 menyoroti pentingnya transisi layanan rehabilitasi saraf dari rumah sakit ke masyarakat.

    Fokus utama kongres ini adalah peningkatan kualitas hidup para lansia, selaras dengan tingginya proporsi penduduk lansia di DIY.

    Rumaisah mengatakan sebagai bagian dari kontribusi terhadap masyarakat, PERDOSRI juga akan menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial seperti penyuluhan kesehatan, pemeriksaan gratis, serta edukasi bagi lansia. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong kemandirian lansia dalam menjaga kesehatannya.

    “Ini bukan sekadar kongres ilmiah, tetapi juga wadah untuk memberi dampak nyata bagi masyarakat,” tambahnya.

    Kongres ini hadir karena kolaborasi antara PERDOSRI, World Federation for Neurorehabilitation (WFNR), dan Asia Oceanian Society for Neurorehabilitation (AOSNR). Rangkaian kegiatan meliputi simposium, kuliah umum, workshop praktik langsung, seminar publik, hingga kompetisi riset.

    Topik-topik yang akan dibahas mencakup inovasi dan teknologi terkini dalam bidang rehabilitasi saraf. Kongres Neurorehabilitasi Asia-Oseania 2025 ini harapannya dapat menjadi pertemuan ilmiah terbesar di kawasan Asia-Oseania sekaligus mendorong peran aktif ilmu kesehatan dalam pembangunan komunitas.