Category: Liputan6.com Regional

  • Keracunan Makanan, 72 Santri Pondok Pesantren di Banyuwangi Dilarikan ke Rumah Sakit

    Keracunan Makanan, 72 Santri Pondok Pesantren di Banyuwangi Dilarikan ke Rumah Sakit

    Liputan6.com, Banyuwangi – Sebanyak 72 santri di salah satu ponpes di kawasan Kelurahan Kertosari, Banyuwangi, mendadak keracunan makanan hingga dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Blambangan.

    “Benar ada 72 santri mendadak keracunan. Alhamdulillah saat ini tinggal 18 santri yang masih mendapat perawatan di RSUD,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat, Selasa (5/8/2025).

    Amir menjelaskan, berdasarkan surveilans awal dan pengamatan gejala oleh Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Banyuwangi, dugaan penyebab ialah keracunan makanan akibat kontaminasi biologis dari bakteri Salmonella, E. coli, Shigella, atau Staphylococcus aureus.

    Hal ini kemungkinan disebabkan oleh penyimpanan makanan yang tidak higienis, bahan baku tercemar, proses pengolahan yang tidak memenuhi standar sanitasi, hingga peralatan masak dan tangan petugas yang tidak bersih.

    “Untuk itu selain adanya edukasi pengelolaan dapur ponpes yang higienis serta sanitasi pangan yang baik. Dinkes Banyuwangi dalam kasus ini mendistribusikan oralit, obat dan vitamin untuk pemulihan santri,” tambah Amir.

    Termasuk terus memantau kondisi santri yang dirawat dengan cara ⁠koordinasi dengan perawatan bagi pasien dengan gejala sedang sampai berat, sampai melakukan monitoring santri lain yang berpotensi menunjukkan gejala lanjutan.

    “Ini akan dilanjutkan untuk penyelidikan epidemiologi lanjutan oleh Tim Surveilans dari Dinkes dan Labkesda,” ungkap Amir.

    Adapun penyelidikan lanjutan tersebut berupa wawancara kepada pihak terkait untuk mengetahui jenis dan jumlah makanan terakhir yang dikonsumsi, penelusuran waktu gejala muncul dan penentuan attack rate, pengambilan sampel dan pemeriksaan oleh tim Labkesda dan tim Kesehatan Lingkungan, pengambilan sampel dan pemeriksaan makanan tersisa, seperti sumber air minum, usap peralatan masak dan tangan petugas dapur. Kemudian sampel feses pasien atau rectal swab.

    “Untuk mencegah kejadian ini kami mengimbau untuk terus menjaga kebersihan dapur dan pengelolaan bahan pangan yang baik,” pesan Amir.

     

     

  • Keracunan Makanan, 72 Santri Pondok Pesantren di Banyuwangi Dilarikan ke Rumah Sakit

    Keracunan Makanan, 72 Santri Pondok Pesantren di Banyuwangi Dilarikan ke Rumah Sakit

    Liputan6.com, Banyuwangi – Sebanyak 72 santri di salah satu ponpes di kawasan Kelurahan Kertosari, Banyuwangi, mendadak keracunan makanan hingga dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Blambangan.

    “Benar ada 72 santri mendadak keracunan. Alhamdulillah saat ini tinggal 18 santri yang masih mendapat perawatan di RSUD,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat, Selasa (5/8/2025).

    Amir menjelaskan, berdasarkan surveilans awal dan pengamatan gejala oleh Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Banyuwangi, dugaan penyebab ialah keracunan makanan akibat kontaminasi biologis dari bakteri Salmonella, E. coli, Shigella, atau Staphylococcus aureus.

    Hal ini kemungkinan disebabkan oleh penyimpanan makanan yang tidak higienis, bahan baku tercemar, proses pengolahan yang tidak memenuhi standar sanitasi, hingga peralatan masak dan tangan petugas yang tidak bersih.

    “Untuk itu selain adanya edukasi pengelolaan dapur ponpes yang higienis serta sanitasi pangan yang baik. Dinkes Banyuwangi dalam kasus ini mendistribusikan oralit, obat dan vitamin untuk pemulihan santri,” tambah Amir.

    Termasuk terus memantau kondisi santri yang dirawat dengan cara ⁠koordinasi dengan perawatan bagi pasien dengan gejala sedang sampai berat, sampai melakukan monitoring santri lain yang berpotensi menunjukkan gejala lanjutan.

    “Ini akan dilanjutkan untuk penyelidikan epidemiologi lanjutan oleh Tim Surveilans dari Dinkes dan Labkesda,” ungkap Amir.

    Adapun penyelidikan lanjutan tersebut berupa wawancara kepada pihak terkait untuk mengetahui jenis dan jumlah makanan terakhir yang dikonsumsi, penelusuran waktu gejala muncul dan penentuan attack rate, pengambilan sampel dan pemeriksaan oleh tim Labkesda dan tim Kesehatan Lingkungan, pengambilan sampel dan pemeriksaan makanan tersisa, seperti sumber air minum, usap peralatan masak dan tangan petugas dapur. Kemudian sampel feses pasien atau rectal swab.

    “Untuk mencegah kejadian ini kami mengimbau untuk terus menjaga kebersihan dapur dan pengelolaan bahan pangan yang baik,” pesan Amir.

     

     

  • Ada Mural One Piece di Jalanan Kampung Solo, Wali Kota Respati Ardi: Keren, Apik!

    Ada Mural One Piece di Jalanan Kampung Solo, Wali Kota Respati Ardi: Keren, Apik!

    Liputan6.com, Solo – Sebuah mural bertema One Piece dalam film anime yang diadaptasi dari komik Jepang (manga) yang bertema bajak laut tergambar nyata di kawasan Kampung Losari RT 04/RW 02, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, pada Senin (4/8/2025).

    Mural One Piece terlihat digambar di atas jalan. Di bagian atas mural bertema bajak laut itu terlihat tulisan ‘HUT RI 80’ dengan warna cat merah dilapisi warna putih. Hingga Senin pukul 15.00 WIB, mural tersebut masih terpampang utuh di atas jalan kampung tersebut.

    Ketua RT 04/RW 02 Kampung Losari, Hendoro mengatakan, mural tersebut dibuat oleh pemuda di kampung tersebut saat melakukan kerja bakti pada Minggu malam (3/8/2025). Pada saat itu para pemuda meminta izin kepada dirinya untuk membuat lukisan. Tetapi dirinya tidak mengetahui terkait tema mural yang digambarnya.

    “Saya juga kurang tahu itu gambar apa (One Piece). Yang jelas, kemarin kan minta mau kerja bakti malam-malam bikin lukisan, lukisan itu lho. (Lukisan apa?) Saya juga nggak tahu. Itu dibuat warga sini pada Minggu malam,” kata Hendoro, Senin (4/8/2025).

    Hendoro juga mengatakan, tingkat kreativitas anak-anak muda di Kampung Losari memang cukup bagus. Aksi mural para pemuda itu juga bagian dari carara untuk memeriahkan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

    “Mereka memang inisiatif buat gambar-gambar itu untuk mengisi meriahnya HUT,” ujarnya.

    Seperti diketahui, Wali Kota Solo Respati Ardi tidak melarang pengibaran bendera One Piece menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

    “Nggak (melarang bendera One Piece), keren, apik. Yang penting Indonesia harus yang utama. Bendera Indonesia, bendera lambang negara yang dilindungi Undang-Undang,” kata Respati Ardi usai meresmikan SPPG Kecamatan Laweyan, Solo pada Senin (4/8/2025).

    Lantas, ia pun mempersilakan untuk mengibarkan bendera One Piece. Tak hanya bendera One Piece, Wali Kota Solo itu juga meminta kepada warga untuk mengibarkan bendera yang memuat tokoh-tokoh pewayangan.

    “Mau masang One Piece, mau masang opo maneh ya, Gatotkaca, Ramayana apik juga. Keren,” ujar dia.

     

  • Viral Penghapusan Mural One Piece di Sragen, TNI Klarifikasi Tak Ada Intervensi

    Viral Penghapusan Mural One Piece di Sragen, TNI Klarifikasi Tak Ada Intervensi

    Liputan6.com, Jakarta – Kodim 0725/Sragen memberikan klarifikasi atas viralnya video penghapusan mural bertema One Piece yang terjadi di Dukuh Ndayu, Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

    Dalam video yang beredar di media sosial, tampak mural bergambar lambang bajak laut dihapus oleh warga, disaksikan sejumlah aparat berseragam loreng.

    Kehadiran personel Babinsa dalam proses tersebut memicu spekulasi publik terkait dugaan intervensi dari aparat keamanan terhadap ekspresi warga.

    Komandan Kodim 0725/Sragen Letkol Inf Ricky Julianto Wuwung membantah tudingan tersebut dan menegaskan bahwa penghapusan mural dilakukan atas kesepakatan bersama antara warga, perangkat desa, dan aparat keamanan.

    “Jadi tidak ada (intervensi) kepada pihak manapun untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Penghapusan mural dilakukan oleh masyarakat setempat,” ujar Ricky saat dikonfirmasi, Senin malam (4/8/2025), dikutip dari Liputan6.com.

    Ricky menjelaskan, keberadaan Babinsa di lokasi hanya sebatas menjalankan tugas untuk memantau perkembangan situasi wilayah, bukan untuk mengawasi atau memaksakan kehendak.

    “Dalam video tersebut, Babinsa hanya melaksanakan tugas memonitor dan hadir dalam setiap perkembangan situasi di wilayahnya,” imbuhnya.

    Bantah Ada Pelarangan

    Ia menegaskan, penghapusan mural One Piece bukan bentuk larangan terhadap kebebasan berekspresi, melainkan langkah bersama untuk menjaga keharmonisan dan nilai-nilai nasionalisme menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

    “Langkah persuasif ini dilakukan demi menjaga keharmonisan masyarakat menjelang perayaan HUT RI. Kami ingin semangat nasionalisme ditanamkan di ruang publik,” jelas Ricky.

    TNI, lanjutnya, tetap berkomitmen menjaga nilai-nilai demokrasi dan tidak melarang bentuk ekspresi warga selama tidak bertentangan dengan semangat kebangsaan.

    “Konfirmasi ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada pihak TNI-Polri melarang kebebasan demokrasi,” tegasnya.

     

    Petugas kepolisian mengunjungi sebuah rumah di Samarinda, Kalimantan Timur, di mana terdapat bendera merah putih yang dipasang bersama dengan lambang bajak laut Topi Jerami dari manga Jepang One Piece.

  • Pengiriman PMI Ilegal ke Malaysia Digagalkan di Riau, 5 Perempuan Berhasil Diselamatkan

    Pengiriman PMI Ilegal ke Malaysia Digagalkan di Riau, 5 Perempuan Berhasil Diselamatkan

    Liputan6.com, Jakarta – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau berhasil menggagalkan upaya penyelundupan lima perempuan pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal ke Malaysia. Aksi tersebut didalangi seorang pelaku di Kota Dumai, Provinsi Riau.

    Direktur Ditreskrimum Polda Riau, Kombes Asep Darmawan, menyebut tersangka berinisial FDS (38), warga Dumai, ditangkap saat hendak mengantar para korban ke titik keberangkatan pada Jumat (1/8). FDS diketahui berperan sebagai pengantar sekaligus penampung sementara para PMI ilegal.

    “Tersangka FDS ini menerima perintah dari seorang agen berinisial H alias DL, yang saat ini dalam pengejaran. Ia menjemput lima korban di Terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Dumai, lalu menginapkan mereka di hotel sebelum diberangkatkan,” kata Kombes Asep di Pekanbaru, dikutip dari Antara, Senin (4/8/2025).

    Kelima korban yang diselamatkan diketahui berasal dari berbagai daerah di Sumatera, antara lain Indragiri Hulu (Riau), Pariaman (Sumatera Barat), Tapanuli Utara, dan Deli Serdang (Sumatera Utara).

    Seluruhnya merupakan perempuan usia produktif yang dijanjikan pekerjaan di Malaysia. Akan tetapi mereka tanpa dokumen dan prosedur resmi sebagaimana diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan.

     

  • Status WA Pelaku Sebelum Bunuh Kekasih di Kompleks Pergudangan Bandar Lampung

    Status WA Pelaku Sebelum Bunuh Kekasih di Kompleks Pergudangan Bandar Lampung

    Liputan6.com, Jakarta Seorang perempuan bernama Siska ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar sebuah mes di kompleks pergudangan Bulog, Kelurahan Campang Raya, Kecamatan Sukabumi, Kota Bandar Lampung, Senin (4/8) malam. Korban diduga dibunuh oleh kekasihnya bernama Iwan alias Riduan.

    Saksi mata yang juga rekan kerja pelaku, Evi, mengungkapkan bahwa peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.

    Yang mengejutkan, lanjut Evi, sebelum kejadian, Riduan sempat mengunggah status WhatsApp berupa foto bersama korban dengan tulisan ‘Tidak ada yang bisa memisahkan kita selain kematian’.

    Evi menuturkan, saat kejadian dia melihat Riduan keluar dari kamar mes dalam kondisi panik sambil membawa sebilah cerulit yang berlumuran darah.

    “Saya disuruh telepon ambulans. Saya kira korbannya masih hidup, tapi pas saya masuk ke dalam, ternyata korban sudah tergeletak. Lehernya luka kena arit,” kata Evi di lokasi kejadian.

    Evi melanjutkan, Riduan dan Siska sudah menjalin hubungan asmara selama hampir satu tahun dan kerap terlihat bersama di sekitar mes tersebut.

    Dia juga menyebut bahwa meski keduanya sering bertengkar, belum pernah terlihat ada tindak kekerasan fisik sebelumnya.

    “Mereka pacaran, sering bertemu di sini. Ceweknya kerja di BW (Bumi Waras). Kadang mereka cekcok, tapi enggak pernah sampai ribut besar,” tutur dua.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun, mengonfirmasi adanya peristiwa tersebut.

    Dia menyampaikan bahwa kasus itu tengah ditangani oleh Satreskrim Polresta Bandar Lampung.

    “Benar, peristiwa itu terjadi sore tadi. Korban adalah seorang perempuan. Saat ini kasusnya sedang dalam proses penyelidikan,” terang dia.

    Jenazah korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk proses visum oleh tim forensik.

    “Proses visum tengah dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kematian korban. Sementara itu, pelaku juga sudah berhasil diamankan dan sedang dalam pemeriksaan,” tutup dia.

  • Dua Guru Sekolah Rakyat di Makassar Mundur, Ternyata Ini Alasannya

    Dua Guru Sekolah Rakyat di Makassar Mundur, Ternyata Ini Alasannya

    Dikabarkan ada ratusan guru Sekolah Rakyat yang mundur di berbagai daerah. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan, pengunduran diri ratusan guru itu bukan karena masalah upah atau insentif melainkan alasan domisili yang terlalu jauh.

    “Kalau kemarin yang disampaikan itu sebagian karena domisilinya jauh. Kemudian yang kedua, ya mungkin ada alasan-alasan lain yang membuat mereka mengundurkan diri,” kata Mendikdasmen Abdul Mu’ti dalam satu kesempatan di hadapan wartawan beberapa waktu lalu.

    Mu’ti menyebutkan, pihaknya juga sudah melaporkan perihal pengunduran diri para guru Sekolah Rakyat tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto.

    Dia juga menjelaskan bahwa masalah pengunduran diri tersebut sudah terselesaikan dan dia memastikan sudah ada penggantinya.

    “Soal guru itu kemarin sudah dilaporkan ke Pak Presiden. Soal guru yang mengundurkan diri disampaikan ke kami juga, sudah ada penggantinya, dan sudah dilaporkan Pak Menteri Sosial kepada Pak Presiden. Insya Allah tidak ada masalah,” ungkap Mu’ti.

    Apalagi ada 50.000 lebih guru yang telah mengikuti proses pendidikan profesi guru yang belum mendapatkan penempatan.

    Berdasarkan data terakhir yang diterimanya, sebanyak 140 guru Sekolah Rakyat tercatat mengundurkan diri setelah melalui proses seleksi dan penempatan di berbagai titik.

    Dia menjelaskan, dari total lebih dari 1.500 guru yang telah ditempatkan di Sekolah Rakyat, sebanyak 140 di antaranya memilih mengundurkan diri dengan alasan utama jarak lokasi tugas yang terlalu jauh dari domisili. Pihaknya telah menyiapkan pengganti dari kalangan guru yang belum mendapatkan penempatan.

  • Wali Kota Solo Tak Larang Bendera One Piece: Keren, Apik!

    Wali Kota Solo Tak Larang Bendera One Piece: Keren, Apik!

    Disinggung mengenai pemasangan Bendera Merah Putih dan bendera One Piece dalam satu tiang, dia menilai cara itu sebagai bentuk kreativitas dari masyarakat. Menurutny, tidak ada aturan yang melarangnya.

    Tetapi, Respati sekali lagi menegaskan bahwa yang diwajibkan adalah memasang bendera Merah Putih sebagai lambang negara Indonesia. 

    “Kan nggak ada SOP tertulis, itu emang kreasi saja. Tapi kalau kita yang jelas wajib memasang bendera Merah Putih itu wajib. Mau One Piece, mau tokoh apa namanya, Sudiroprajan, tokoh Gilingan, tokoh Semar itu keren bagus,” ucapnya.

    Respati menambahkan, larangan pengibaran bendera One Piece yang disampaikan beberapa pejabat adalah sah dan wajar. Penilaian itu tergantung dari sudut pandang untuk menyikapinya. 

    “Ya tinggal sudut pandangnya aja. Ya, kalau kami itu intinya One Piece, tokoh Ramayana, tokoh pewayangan itu saya kira sama dengan cerita-ceritanya dan lain-lainnya,” tegasnya.

     

     

     

  • Cerita Pilu ‘Wanita Malam’ di Pringsewu, Kencan Michat Berujung Perkosaan dan Perampokan

    Cerita Pilu ‘Wanita Malam’ di Pringsewu, Kencan Michat Berujung Perkosaan dan Perampokan

    Liputan6.com, Lampung – Seorang perempuan asal Bandar Lampung menjadi korban pemerkosaan dan perampokan setelah bertemu dengan pria yang dikenalnya melalui aplikasi percakapan daring Michat.

    Peristiwa itu terjadi di tengah kebun di Pekon Sidoharjo, Pringsewu, Lampung, pada Kamis dini hari (24/7/2025) lalu.

    Pelaku berinisial AC (22), warga Pringsewu Selatan, akhirnya ditangkap tim Reskrim Polsek Pringsewu Kota pada Minggu malam (3/8/2025). Dia ditangkap tanpa perlawanan di kediamannya sekitar pukul 23.30 WIB.

    “Pelaku mengaku sebagai ‘Supriyadi’ saat berkomunikasi lewat aplikasi. Ia menjanjikan sejumlah uang untuk layanan kencan,” ujar Kapolsek Pringsewu Kota Komisaris Polisi Rohmadi, Senin (4/8/2025).

    Setibanya di lokasi yang disepakati, korban berinisial KUM (28), warga Teluk Betung, Bandar Lampung, justru dibawa pelaku ke area perkebunan.

    Di sana, perempuan itu diancam menggunakan dua bilah pisau, diperkosa, dan dirampok.

    “Pelaku kemudian melarikan diri ke dalam gelapnya kebun, namun meninggalkan sepeda motornya di lokasi kejadian,” ungkap Rohmadi.

    Sepeda motor yang tertinggal menjadi petunjuk kunci dalam proses penyelidikan. Dari situ, polisi menelusuri identitas pelaku hingga akhirnya berhasil menangkap AC.

    “Dari tangan pelaku, kami menyita barang bukti berupa satu pisau, ponsel milik korban, ponsel pelaku, dan sepeda motor yang tertinggal di TKP,” ungkap dia.

     

  • Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri, Apa Dampaknya?

    Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri, Apa Dampaknya?

    Langkah antisipatif dilakukan Sekolah Rakyat Menengah Pertama 17 Tabanan Bali, untuk menambal kurangnya tenaga pendidik alias guru Sekolah Rakyat, karena ada yang mengundurkan diri.

    Kepala Sekolah Rakyat Menengah Pertama 17 Tabanan I Putu Jaya Negara di Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, Senin (4/8/2025) mengatakan, kebutuhan guru disekolahnya berjumlah 15 orang, namun ada yang mengundurkan diri sehingga kekurangan.

    “Seharusnya 15 orang guru tapi ada yang mundur atau tidak mendaftar ulang,” katanya.

    Sekolah yang setara SMP itu merupakan sekolah rakyat satu-satunya saat ini ada di Pulau Dewata yang berada di Sentra Mahatmiya Bali yang dikelola oleh Kementerian Sosial.  

    Saat ini pihaknya kekurangan tiga guru masing-masing untuk mata pelajaran agama Hindu, Katolik dan Bimbingan Konseling (BK).  

    Pihaknya telah berkonsultasi dengan Kementerian Sosial dan Kementerian Agama untuk formasi tiga guru tersebut.  

    Saat ini, sekolah tersebut dilengkapi 12 orang guru serta satu orang kepala sekolah dan dibantu dua orang wali asrama dan delapan orang wali asuh.  

    Selain membutuhkan tambahan tenaga pendidik, pihaknya juga belum memiliki petugas kebersihan yang idealnya membutuhkan dua orang serta kekurangan juru masak yang saat ini baru ada satu orang atau masih kurang tiga orang.

    Sekolah Rakyat Menengah Pertama 17 Tabanan memiliki 75 orang siswa dan siswi yang berasal dari keluarga tidak mampu di Bali, yang terbagi dalam tiga kelas.

    Mereka terdiri atas 36 perempuan dan laki-laki 39 orang, masing-masing dari Kabupaten Tabanan ada 61 orang, Kabupaten Buleleng (7), Denpasar (4), dan Kabupaten Badung (3) orang.

    Peserta didik tersebut tinggal di asrama dalam kawasan itu selama menempuh pendidikan.

    Saat ini, para pelajar tersebut telah melewati masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) pada 14 Juli 2025 dan saat ini sudah memasuki kurikulum persiapan yang dijadwalkan berlangsung selama dua bulan.

    Beberapa materi yang diajarkan pada masa persiapan itu di antaranya pendidikan karakter, kedisiplinan hingga materi terkait kewirausahaan.

    Setelah persiapan, pelajar tersebut akan memasuki belajar dengan kurikulum nasional yang diperkirakan pada Oktober 2025.