Category: Liputan6.com Regional

  • “Perahu Laganaga” Hadir di Peringatan HUT ke-80 RI: Filosofi Kekuatan, Kekompakan, dan Militansi di Atas Air

    “Perahu Laganaga” Hadir di Peringatan HUT ke-80 RI: Filosofi Kekuatan, Kekompakan, dan Militansi di Atas Air

    Kolonel Marinir Kakung Priyambodo menjelaskan, filosofi Perahu Laganaga adalah tentang kekuatan, kekompakan, dan militansi.

    “Perahu ini bukan hanya tempat bertanding, tetapi juga simbol perjuangan. Setiap kayuhan menggambarkan tekad, disiplin, dan semangat juang. Di sinilah lahir militansi sejati: pantang menyerah, solid dalam kebersamaan, dan gigih mengejar kemenangan,” ujar Kakung.

    Sementara itu, Ketua Klub Jung Kwatu menambahkan, “Melalui Perahu Laganaga, kami ingin menanamkan jiwa kompetitif sekaligus rasa persaudaraan. Event ini bukan hanya adu fisik, tapi juga latihan mental, strategi, dan penguatan karakter.”

    Lomba berlangsung meriah, penuh sorak dukungan dari peserta dan penonton. Hadir pula dalam kegiatan ini, Pelatih Jung Kwatu, Serka Mar Marthen S., yang ikut memberikan arahan teknis bagi para peserta.

  • 80 Tahun RI Merdeka, 10 Desa Ini Belum Dapat Listrik, Internet Numpang Timor Leste

    80 Tahun RI Merdeka, 10 Desa Ini Belum Dapat Listrik, Internet Numpang Timor Leste

    Soleman, yang merupakan anggota DPRD dari daerah pemilihan Kabupaten Alor mengatakan, kondisi paling memprihatinkan terjadi di empat desa di Kecamatan Pureman.

    Selain tidak memiliki jaringan listrik, warga di kecamatan tersebut juga belum menikmati layanan internet. Untuk mengakses informasi, warga memanfaatkan jaringan internet dari negara tetangga, Timor Leste.

    “Jarak dari pusat kabupaten sekitar 80 kilometer. Kecamatan ini masuk di wilayah berbatasan dengan Timor Leste,” ujar Soleman.

    Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah nyata untuk membantu warga di 10 desa tersebut agar bisa menikmati penerangan listrik dan akses internet.

    “Kita berharap warga bisa segera menikmati penerangan listrik dan jaringan internet,” tutupnya.

     

  • Diduga Aniaya Warga, Ketua DPRD Malaka NTT Dilaporkan ke Polisi

    Diduga Aniaya Warga, Ketua DPRD Malaka NTT Dilaporkan ke Polisi

    Kepada polisi, korban mengaku dianiaya di lapangan bola Besikama, Desa Lasaen, Kecamatan Malaka Barat, pada Kamis (14/8/2025) petang.

    Kejadian itu berawal saat dia sedang menonton pertandingan bola kaki Respek OBM CUP III dari luar lapangan. Saat itu, Ketua DPRD terlihat membagikan botol minuman keras kepada orang-orang di bangku pemain cadangan.

    Adrianus merasa aksinya direkam. Dia lalu menghampiri dan bertanya alasan korban merekam video dan mengambil foto.

    Meski korban menjawab tidak mengambil foto dan merekam, Adrianus tetap ngotot dan berniat merampas handphone milik korban.

    Adrianus yang geram langsung menarik kerah baju korban dan dengan tangan kanan memukul wajah korban satu kali mengenai pelipis kanan.

  • RSUD Daya Makassar Disorot, Viral Lomba 17 Agustus di Lobi Bertepatan dengan Kabar Pasien Meninggal

    RSUD Daya Makassar Disorot, Viral Lomba 17 Agustus di Lobi Bertepatan dengan Kabar Pasien Meninggal

    Wisnu pun mengklaim bahwa sejauh ini tidak ada keluhan dari keluarga pasien yang meninggal.

    Hanya saja ada salah seorang keluarga yang hendak ke ruangan ICU kemudian memvideokan kegiatan lomba tersebut lalu mengunggahnya ke media sosial hingga akhirnya viral.

    “Kebetulan saja keluarga pasien yang mau melihat keluarganya (yang meninggal) itu kan lewat lobi, dan kebetulan lagi banyak orang di situ, mereka sempat mengambil gambar dan mem-posting,” terangnya.

    Lebih jauh, Wisnu menjelaskan bahwa pasien tersebut meninggal sekitar pukul 14.00 Wita. Dan sebelum meninggal pasien itu telah mendapatkan perawatan dan pelayanan maksimal dari pihak rumah sakit.

    “Jadi sebenarnya, sama keluarga yang berduka tidak ada keluhan. Kami dari pihak rumah sakit kemarin sudah fasilitasi mobil ambulans untuk mengantar jenazah ke rumah yang bersangkutan,” ucapnya.

     

  • Respons Polisi Soal Video Viral Aparat Pukuli Demonstran Pemakzulan Bupati Pati

    Respons Polisi Soal Video Viral Aparat Pukuli Demonstran Pemakzulan Bupati Pati

    Seperti diberitakan kanal Liputan6.com sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Pati mencatat sebanyak 64 korban luka dalam demo di depan Kantor Bupati Pati Sudewo pada Rabu (13/8/2025). Sedangkan korban meninggal belum ditemukan.

    “Dari 64 korban luka tersebut, ada yang dirawat di RSUD RAA Soewondo, Klinik Marga Husada, Klinik Pratama PMI, RS Keluarga Sehat, dan perawatan di tempat,” kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Lucky Pratugas Nasrimo di Pati dikutip Kamis (14/8/2025).

    Untuk pasien yang dirawat di RSUD RAA Soewondo ada 40 orang, Klinik Marga Husada empat orang, Klinik Pratama PMI satu orang, RS Keluarga Sehat ada tujuh orang, dan perawatan di tempat ada 12 orang.

    Sebagian besar korban luka saat demo Pati menjalani rawat jalan. Sedangkan rawat inap enam orang. Selebihnya rawat jalan dan ada yang observasi. Terkait korban meninggal hingga saat ini nihil.

    Hal itu, juga dipertegas pernyataan Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto bahwa setelah dilakukan konfirmasi hingga Rabu sore usai aksi massa, hasil penelusuran pihak Kepolisian nihil.

    “Tidak ada korban meninggal dunia dalam aksi anarkis tersebut,” tegasnya.

    Dari sejumlah korban luka, kata dia, aparat Kepolisian tercatat ada tujuh hingga delapan orang, sedangkan luka yang dialami aparat antara lain lebam, robek pada kulit, hingga luka di kepala akibat aksi anarkis.

    Sementara itu, Bupati Pati Sudewo menambahkan korban luka ditangani oleh pihak RSUD RAA Soewondo Pati. “Mereka yang sakit mudah-mudahan segera membaik dan sehat wal afiat kembali,” tukas Sudewo. 

  • Kinerja Amburadul dan Sarat Kecurangan, Bupati Kudus Pecat Direktur Perusda Percetakan

    Kinerja Amburadul dan Sarat Kecurangan, Bupati Kudus Pecat Direktur Perusda Percetakan

    Liputan6.com, Kudus – Tindakan korupsi di lahan basah Perusahaan Daerah (Perusda) kerap kali muncul. Modus operandi pun beragam, mulai dari penyalahgunaan wewenang, mark-up harga, penggelembungan nilai proyek, hingga kecurangan lain yang merugikan perusahaan berpelat merah ini.

    Ulah ulah oknum pejabat tak bertanggungjawab ini pun kembali mencuat di Kabupaten Kudus. Jeratan hukum tampaknya tidak membuat jera bagi para pelaku tindakan korupsi.

    Padahal beberapa waktu lalu, masyarakat Kudus dibuat tercengang dengan tindakan seorang pejabat ASN perempuan yang terseret pusaran korupsi proyek pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) belasan miliar.

    Oknum mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kudus, yakni Rini Kartika Hadi Ahmawati, diduga merugikan keuangan negara miliaran rupiah. Proses hukumnya kini telah bergulir di Pengadilan Tipikor Semarang.

    Belum selesai sidang kasus korupsi proyek SIHT, masyarakat Kudus kembali dikejutkan dugaan ketidakberesan yang terjadi di tubuh Perusda Percetakan Kudus.

    Temuan dugaan kecurangan itu terungkap, setelah auditor independen dan Inspektorat Daerah Kudus melakukan evaluasi kinerja Direktur Perusda Percetakan.

    Dari hasil pemeriksaan pihak auditor dan Inspektorat, mereka menemukan administrasi yang amburadul dan dugaan kecurangan hingga menyebabkan kerugian perusahaan.

    Dengan alasan itu, memaksa Bupati Kudus Sam’ani Intakoris langsung mencopot Harun Arrosyid dari jabatan Direktur Perusda Percetakan Kudus.

    “Ada wanprestasi, target (kinerja) tidak terpenuhi,” ujar Bupati Sam’ani kepada Liputan6.com, Sabtu (16/8/2025).

    Sebelum keputusan tersebut diambil, kata Sam’ani, tahapan evaluasi sudah dilakukan beberapa kali kepada yang bersangkutan.

    Ironisnnya lagi, ditemukan adanya sejumlah pelanggaran yang dilakukan Harun. Termasuk adanya temuan dari Inspektorat maupun Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama tahun 2022-2023.

    “Ada pelanggaran dalam percetakan, kalau ada omzet (order pekerjaan) tidak dimasukkan di perusahaan, tapi dikerjakan sendiri,” tukas Sam’ani.

     

  • Akhir Pelarian Konaru Enumbi, Anggota KKB yang Diduga Tembak Brigpol Ronald Enok di Puncak Jaya

    Akhir Pelarian Konaru Enumbi, Anggota KKB yang Diduga Tembak Brigpol Ronald Enok di Puncak Jaya

     

    Liputan6.com, Jayapura – Berakhir sudah pelarian Konara Enumbi, anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yang menjadi pelaku penembakan terhadap anggota Polres Puncak Jaya Brigpol Ronald Enok pada 21 Januari 2025 lalu. Enumbi tak berkutik saat disergap Satgas Operasi Damai Cartenz di sebuah honai di Puncak Jaya.

    Kasatgas Ops Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani, Jumat malam (15/8/2025) di Jayapura menegaskan, penangkapan dilakukan pada Jumat  sekitar pukul 10.40 WIT, di sebuah honai di Kampung Usir Depan, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.

    Menurut Kasatgas Brigjen Pol Faizal Rahmadani, KKB Konara Enumbi merupakan anggota KKB Yambi di pimpinan Tengah Mati Enumbi yang menjabat sebagai Panglima Kodap Yambi.

    Konara Enumbi diduga terlibat sebagai penembak yang menewaskan Brigpol Ronald Enok di Kampung Lima-lima, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya.

    Saat menangkap Konara Enumbi, personel Satgas Damai Cartenz mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain: satu unit sepeda motor Yamaha Vixion 150, satu buah noken kepala, satu jaket coklat, dan tiga bungkus pinang dan saat ini masih diperiksa secara intensif di Mapolres Puncak Jaya di Mulia, kata Brigjen Pol Faizal.

    Ditambahkan, Satgas Damai Cartenz akan terus mengejar dan menindak tegas para pelaku tindak kekerasan bersenjata di Tanah Papua.

    “Penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan bersenjata akan dilakukan tanpa memberi ruang bagi pelaku yang mengancam keamanan dan keselamatan masyarakat serta aparat di Tanah Papua,” tegas Kaops Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani.

  • Mengaku Polisi, 3 Pria Gabut di Karawang Rampas Sepeda Motor dan Peras Keluarga Korban

    Mengaku Polisi, 3 Pria Gabut di Karawang Rampas Sepeda Motor dan Peras Keluarga Korban

     

    Liputan6.com, Karawang – Berlaga gagah, tiga orang mengaku polisi di Karawang, Jabar, merampas sepeda motor warga dan memeras hartanya. Peristiwa perampasan sepeda motor disertai tindak kekerasan itu terjadi di Kecamatan Rawamerta, bermula dua orang menggunakan sepeda motor datang menghampiri korban, menyapa, dan menanyakan korban sedang apa.

    Kapolres Karawang AKBP Fiki Novian Ardiansyah, di Karawang, Jumat (16/8/2025) mengatakan, polisi berhasil meringkus tiga orang tersangka, antara lain berinisial AR (31), E (28), dan IS (40).

    Fiki menceritakan, korban bernama Saepudin dan Dirli sedang saat itu sedang berhenti di sisi jalan sambil memegang handphone, di jalan raya Rawamerta, Kampung Krajan 1, Desa Sukamerta, Kecamatan Rawamerta, Karawang, sekitar tengah malam di awal Juli 2025. Pelaku yang menggunakan sepeda motor tiba-tiba menghampiri korban 

    “Saat itu korban menjawab sedang menunggu temannya. Namun handphone korban dirampas oleh pelaku, dan mengecek isi handphone korban,” kata Fiki.

    Seorang pelaku mengaku mereka dari pihak kepolisian. Lalu mengajak kedua korban ikut ke basecamp pelaku sambil menodongkan senjata tajam jenis golok. 

    “Kedua korban ketakutan saat ditodong senjata tajam. Sehingga mengikat perintah para pelaku,” katanya.

    Setelah itu, pelaku kemudian membawa kedua korban ke rumah salah seorang pelaku. 

     

  • Gunung Semeru Meletus Sabtu Pagi 16 Agustus 2025, Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter ke Arah Utara

    Gunung Semeru Meletus Sabtu Pagi 16 Agustus 2025, Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter ke Arah Utara

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Semeru di Lumajang Jatim kembali erupsi pada Sabtu pagi (16/8/2025), pukul 05.37 WIB. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Semeru teramati mencapai 1.000 meter di atas puncak, atau sekitar 4676 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu erupsi Gunung Semeru kali ini teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    Petugas Pos Pantau Gunung Semeru Liswanto mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi). 

    “Waspada aliran lahar,” katanya.

    Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.

    Warga juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Serta waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

    Sepanjang 2025, Gunung Semeru tercatat sudah meletus sebanyak 2.256 Kali. Hingga hari ini, Sabtu, 16 Desember 2025, Gunung Semeru masih berstatus Waspada (Level II). 

  • Banjir di Kulawi Sigi Sulteng, Rumah Warga Hilang, Ratusan Orang Mengungsi

    Banjir di Kulawi Sigi Sulteng, Rumah Warga Hilang, Ratusan Orang Mengungsi

     

    Samuel menyebutkan pihaknya segera melakukan pendataan terhadap rumah warga yang rusak untuk selanjutnya diberikan bantuan.

    “Untuk rumah rusak akibat banjir akan segera dilakukan pendataan oleh BPBD Sigi dan akan dibantu sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” katanya.

    Ia menjelaskan seluruh pengungsi terkumpul dalam satu titik yakni di posko lapangan yang terdiri dari pos kesehatan, dapur umum, tempat penyimpanan dan bantuan distribusi logistik.

    “Jadi posko lapangan akan menjadi titik distribusi logistik bantuan untuk masyarakat selama masa tanggap darurat tersedia dan cukup,” ujarnya.

    Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sigi untuk total rumah rusak akibat banjir di Desa Namo sebanyak delapan unit, terdiri atas dua unit rumah hilang, tiga unit rusak berat dan tiga lainnya rusak ringan.

    Kerusakan infrastruktur lainnya di wilayah itu seperti dua jembatan rusak, dua plat duiker, jaringan pipanisasi air bersih dan jaringan listrik.

    Sementara jumlah pengungsi terdapat 29 kepala keluarga dengan 122 jiwa.