Category: Liputan6.com Regional

  • Sejarah dan Gelora Semangat Kemerdekaan RI ke-80 dari RSUD Bayu Asih Purwakarta

    Sejarah dan Gelora Semangat Kemerdekaan RI ke-80 dari RSUD Bayu Asih Purwakarta

    Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih Purwakarta sebenarnya merupakan rumah sakit ‘tua’. Karena, dibangun atas prakarsa dan kebutuhan warga masyarakat Purwakarta, yang pada hari Sabtu tanggal 18 Oktober 1930 pukul 09.00 WIB, diresmikan.

    Peresmiannya dilaksanakan oleh Gubernur Jenderal Jhr. Mr. Dr. Andries Cornelis Dirk van de Graeff yang didampingi oleh Residen Hr. A. Sangster, Bupati Karawang di Purwakarta R.A.A. Soeriamihardja, Hr. Slotemaker de Bruine, Pendeta O.E. van der Brug, dr. W.J.L. Bake, dr. Wimmel dan dr. F.J. Bosman (Zend.Arts) dan Suster Kepala Zr. H. Hazewindus.

    Rumah sakit ini, berdiri di atas tanah seluas 5 hektar atau 50.000 m2 dan luas bangunan 5.000 m. Memiliki komponen pelayanan yang sangat mendasar. Yaitu, rawat jalan, rawat inap yang terdiri dari 7 (tujuh) bangsal (belum terbagi menjadi spesialistik), bengkel, apotik, sekolah juru kesehatan dan asrama.

    Ketika diresmikan pertama kalinya dalam Bahasa Belanda rumah sakit ini disebut Zendingsziekenhuis Bayoe Asih te Poerwakarta.

    Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih Purwakarta (yang sekarang ini) dahulunya merupakan sebuah hospital yang sangat dibanggakan dan dibuat oleh Nederlandsche Zendings Vereeniging (Gevestigd te Rotterdam), Zendelingen Java te Poerwakarta) untuk Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, diberi nama Bayoe Asih yang berarti “Pemeliharaan di dalam kekuatan derma pengasihan”.

    Pada saat itu, di Bayu Asih masih mempunyai sebuah Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) yang berada di bagian belakang rumah sakit yang dibuka sampai dengan tahun 1970-an.

    Bahkan Bayu Asih sudah mempunyai sekolah ini sejak masih jaman penjajahan kolonial Hindia Belanda, saat diresmikan oleh Gubernur Jenderal Jhr. Mr. Andries Cornelis Dirk van de Graeff pada tanggal 18 Oktober 1930.

    Salah seorang lulusannya adalah Mayor Tjilik Riwut (1918-1987) yang kemudian menjadi Laksamana (Marsekal) Pertama Titulair, yang kemudian hari menjabat sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat | Propinsi Kalimantan Tengah di Palangkaraya (1957-1966) dan akhirnya ditetapkan oleh Pemerintah RI menjadi Pahlawan Nasional.

     

  • Potret Gubernur Cantik Sherly Tjoanda dan Istri Menteri Tito Bersama Ratusan Penyelam Kibarkan Merah Putih di Bawah Laut

    Potret Gubernur Cantik Sherly Tjoanda dan Istri Menteri Tito Bersama Ratusan Penyelam Kibarkan Merah Putih di Bawah Laut

    Tri mengatakan, upacara bendera di bawah laut merupakan wujud menjaga kedaulatan Republik Indonesia agar tetap utuh. Menurut dia, 70 persen wilayah Indonesia adalah daerah kelautan, karenanya upacara di bawah laut merupakan upaya untuk memperkenalkan potensi wisata di Provinsi Maluku Utara yang terkenal dengan keindahan bawah laut.

    ”Saya berharap, dengan adanya kegiatan upacara bendera di bawah laut ini, masyarakat Indonesia akan menjadikan provinsi ini sebagai salah satu destinasi liburan laut nasional,” ujar Tri.

    Istri dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian itu menambahkan, Maluku Utara dipilih karena patut dipertimbangkan, terutama bagi penyelam dan penggemar olahraga bawah laut.

  • Bupati Pati Sudewo ‘Menghilang’ Usai Didemo Besar-besaran

    Bupati Pati Sudewo ‘Menghilang’ Usai Didemo Besar-besaran

    Liputan6.com, Jakarta Bupati Pati Sudewo tiba-tiba menghilang setelah didemo besar-besaran beberapa waktu lalu. Belum tahu persis ke mana Sudewo hari-hari ini. Namun yang pasti, sejumlah agenda penting Bupati Pati Sudewo kini dijalankan sementara oleh Wakil Bupati Risma Ardhi Chandra.

    Catatan Liputan6.com, serangkaian agenda seperti rapat paripurna DPRD untuk mendengarkan pidato Presiden Prabowo Subianto hingga pengukuhan Paskibraka, juga diwakilkan kepada Risma Ardhi Chandra.

    Tidak hanya itu, inspektur upacara detik detik Proklamasi yang seharusnya dilakukan oleh Sudewo, juga digantikan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Jateng, Taj Yasin.

    Taj Yasin mengikuti upacara peringatan Kemerdekaan RI ke-80 di Alun-Alun Pati Pati, Minggu (17/8). Orang nomor dua di Provinsi Jawa Tengah ini dijadwalkan bakal bertindak sebagai inspektur upacara.

    “Di Pati, insya Allah,” kata Taj Yasin kepada wartawan.

    Tidak hanya itu, Sudewo juga tidak tampak dalam acara pembukaan acara Lights Wonderland di Grand Maerakaca, Semarang, Jumat (15/8) malam. Dalam kegiatan yang dibuka Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi ini, digelar dalam mempromosikan Grand Maerakaca sebagai ikon budaya dan pariwisata Jawa Tengah.

    Event spektakuler ini berlangsung selama satu bulan penuh, mulai 15 Agustus hingga 14 September 2025, dengan suguhan instalasi lampu yang memanjakan mata pengunjung.

    Dalam kesempatan itu, Chandra menyampaikan rasa kagumnya terhadap suasana Grand Maerakaca yang begitu meriah.

    “Saya baru di Maerakaca, di sini lampunya meriah sekali dan saya masih berada di Anjungan Kabupaten Pati. Ini ada miniatur Pati di sini. Jangan lupa kawan-kawan Pati, kalau di Maerakaca kunjungi Anjungan Kabupaten Pati,” ajak Chandra.

    Sementara itu, Luthfi menekankan bahwa Lights Wonderland menjadi momentum kebangkitan sektor pariwisata Jawa Tengah.

    “Kali ini Jawa Tengah akan bangkit lagi terkait pariwisata. Ini adalah wajah-wajah miniatur Provinsi Jawa Tengah yang malam ini kita hias, kita harapkan hiasan lampu ini adalah satu-satunya di Indonesia setelah Jepang. Sehingga 1 bulan full kita lakukan,” tutur Luthfi.

    Ia menambahkan, kehadiran Lights Wonderland selaras dengan motto Jawa Tengah dalam meningkatkan investasi dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor pariwisata.

    “Harapan kami ekonomi Jawa Tengah akan bergerak, triwulan I 2025. Mari kita datang dengan keluarga, sanak saudara, jangan bicara tegang-tegang, berwisata sambil menikmati suasana yang sejuk,” pungkasnya.

  • 19 Kali Gempa Susulan Guncang Poso Dalam 4 Jam, Ini Detailnya

    19 Kali Gempa Susulan Guncang Poso Dalam 4 Jam, Ini Detailnya

    Liputan6.com, Jakarta Gempa magnitudo 6,0 yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (17/8) pukul 05.38 WIB, menyebabkan 29 warga terluka dan sejumlah bangunan rusak.

    “Laporan sementara didapati sebanyak 29 orang mengalami luka-luka, dengan rincian 13 orang dirujuk ke RSUD Poso, yang mana 2 orang dalam kondisi kritis dan 6 orang lainnya mendapat perawatan di Puskesmas Tokorondo,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada wartawan, Minggu (17/8).

    Sebagian besar warga di wilayah Kecamatan Poso Pesisir seperti Desa Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura dan Lape merasakan dampak guncangan.

    Di Kabupaten Poso, gempa dirasakan kuat selama kurang lebih 15 detik. Sebagian besar masyarakat berhamburan keluar rumah untuk mencari tempat aman.

    Sementara itu di Kabupaten Sigi, guncangan dirasakan sedang selama sekitar 7 detik. Masyarakat juga sempat keluar rumah, dan BPBD setempat melakukan langkah monitoring serta koordinasi dengan aparat setempat.

    Beberapa kali terjadi gempa susulan. Hingga pukul 09.13 WIB, ada 19 kali gempa. Berikut rangkuman Liputan6.com dari BMKG:

    1. Terjadi pada pukul 06.01 WIB. Magnitudo gempa 3,2. Koordinat gempa di 1.36 LS, 120.60 BT, berjarak 17 km arah Barat Laut Poso.

    2. Gempa kedua pukul 06.16 WIB. Kekuatan gempa magnitudo 2,2. Titik koordinat sama dengan gempa pertama, namun berjarak 15 km arah Barat Laut Poso. Berada di kedalaman 10 km dari permukaan laut.

    3. Pada pukul 06.34 WIB, terjadi gempa ketiga magnitudo 2,1 terjadi. Koordinat 1.33 LS, 120.58 BT, berjarak 20 km Barat Laut Poso. Kedalaman sama dengan gempa kedua.

    4. Jeda satu menit, menyusul gempa keempat magnitudo 2,0. Koordinat 1.38 LS, 120.61 BT. Jarak 16 km arah Barat Laut Poso.

    5. Gempa kelima magnitudo 2,1 terjadi pada pukul 06.38 WIB. Koordinat 1.30 LS, 120.56 BT, berjarak 24 km arah Barat Laut Poso. Gempa berada di kedalaman 10 Km dari permukaan laut.

    6. Gempa keenam bermagnitudo 2,3. terjadi pada pukul 06.43 WIB. Koordinat 1.31 LS, 120.58 BT. Berjarak 21 km Barat Laut Poso.

    7. Gempa magnitudo 2.4 mengguncang pada pukul 06:49 WIB. Koordinat 1.28 LS, 120.67 BT dengan jarak 15 km Barat Laut Poso.

    8. Gempa magnitudo 2,7 terjadi pada pukul 06.55 WIB. Berjarak 17 km arah Barat Laut dari Poso.

    9. Gempa magnitudo 2,9 mengguncang pada pukul 07.08 WIB.

    10. Gempa magnitudo 2.6 terjadi pukul 07.35 WIB. Koordinat 1.32 LS, 120.57 BT. Berjarak 22 km arah Barat Laut dari Poso.

    11. Gempa susulan kesebelas dengan magnitudo 2,6 mengguncang pada pukul 07.43 WIB. Berjarak 22 km arah Barat Laut Poso.

    12. Gempa selanjutnya bermagnitudo 2,5 terjadi pada pukul 07.45 WIB.

    13. Berjarak 9 menit kemudian, tepatnya pada pukul 07.54 WIB, terjadi gempa magnitudo 2,8. Pusat gempa berada di jarak 20 km arah Barat Laut Poso.

    14. Gempa magnitudo 2,4 mengguncang di pukul 08.05 WIB.

    15. Di pukul 08.08 WIB, terjadi gempa magnitudo 2,3 berjarak 23 km Barat Laut Poso.

    16. Selanjutnya gempa magnitudo 2,4 mengguncang Poso pada pukul 08.12 WIB.

    17. Pada pukul 08.58 WIB, gempa magnitudo 2,0 mengguncang Poso. Pusat gempa berada di kedalaman 10 km dari permukaan laut.

    18. Gempa magnitudo 2,3 terjadi pukul 09.13 WIB.

    19. Kemudian pada pukul 09.30 WIB, gempa magnitudo 3,3 mengguncang Palu.

  • Gereja di Poso Roboh Diguncang Gempa Besar, 10 Orang Terluka

    Gereja di Poso Roboh Diguncang Gempa Besar, 10 Orang Terluka

    Gempa utama dirasakan di Kota Poso V-VI MMI, getaran dirasakan oleh semua penduduk, kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

    Getaran gempa di rasakan di Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan, Mamuju, Masamba, Majene, Palopo, Pasangkayu, Polman Sulawesi Barat III-IV MMI seperti pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

    Sedangkan di Tana Toraja, Wajo dirasakan III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

    “Jenis gempa adalah gempa dangkal, dipicu aktivitas sesar Tokoraru. Hasil analisis menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan naik,” tutur Daryono.

  • Kronologi Debt Collector di Makassar Sita Mobil Keluarga Polisi, Uang Jutaan Rupiah Ikut Hilang

    Kronologi Debt Collector di Makassar Sita Mobil Keluarga Polisi, Uang Jutaan Rupiah Ikut Hilang

    Liputan6.com, Jakarta Sejumlah video yang memperlihatkan aksi Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Muhammad Rijal hendak mengamankan mobil minibus dari balai lelang, viral di media sosial. Kejadian itu pun menuai pro kontra.

    Dari informasi yang diterima Liputan6.com, insiden tersebut terjadi di gudang milik PT Anugerah Lelang Indonesia Cabang Makassar di Jalan Yusuf Daeng Ngawing, Kamis (14/8) malam.

    Kejadian itu bermula kala mobil yang dikendarai oleh istri anggota Polres Konawe, Aiptu Jamaluddin disita oleh dua debt collector di salah satu pusat perbelanjaan yang berada di Jalan Pengayoman, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Kamis siang.

    “Istri saya menelepon bilang ada orang pembiayaan mau ambil mobil. Dan mereka bawa istri saya dan mobilnya ke kantornya itu orang pembiayaan. Saya suruh saja turun, tapi ternyata mereka tetap bawa istri saya ke kantornya,” ujar Jamaluddin, Sabtu (16/8).

    Menurutnya, dia sempat meminta agar istri diantar pulang lebih dulu ke rumahnya di Daya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, agar seluruh barang di dalam mobil diturunkan sebelum kendaraan dibawa. Namun, permintaan itu tidak diindahkan. Sang istri tetap dibawa bersama mobil ke kantor perusahaan pembiayaan.

    Tidak lama berselang, Jamaluddin mengaku kembali menghubungi istrinya lalu meminta agar dia pulang dan meninggalkan mobil itu di kantor pembiayaan. Sebab, kendaraan tersebut memang bukan miliknya, melainkan atas nama mertuanya yang menunggak cicilan lebih dari dua tahun.

    “Kalau mobil itu bukan saya yang punya, itu punyanya mertua saya. Saya ini cuma pakai saja,” akunya.

    Masalah baru kemudian muncul ketika diketahui sejumlah barang berharga di dalam mobil ikut raib. Jamaluddin menyebut ada uang tunai Rp18,3 juta yang disimpan di bawah dasboard telah hilang.

    “Seharusnya kalau memang mau tarik itu kendaraan, ya cukup tarik saja. Tidak perlu bongkar dasboard,” ucapnya kesal.

    Merasa dirugikan, Jamaluddin kemudian mendatangi Polsek Panakkukang pada Kamis sore untuk membuat laporan. Namun dia sempat mengalami kesulitan karena mobil bukan atas namanya dan dia tidak memegang BPKB.

    Meski begitu, aduannya tetap ditindaklanjuti oleh Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Muhammad Rijal. Jamaluddin dan istrinya kemudian diarahkan untuk membuat laporan resmi, sebelum kemudian polisi bersama pihak keluarga menuju gudang balai lelang PT Anugerah Lelang Indonesia.

    “Setelah sampai di gudang kami minta permisi untuk masuk dan dibukakan oleh satpam lalu kami minta kunci mobil lalu buka mobil, pas diperiksa itu kendaraan ternyata sudah terbongkar itu dasboard, sudah tidak ada uang. Semua barang-barangnya juga sudah terbongkar,” bebernya.

    Meski barangnya hilang, dia tetap mengapresiasi respons cepat polisi yang langsung menindaklanjuti laporannya.

    “Saya merasa terima kasih sekali dengan tindakan quick response Kanit Reskrim Panakkukang. Ternyata saya masih diperhatikan dan aduan saya ditindaklanjuti,” tutupnya.

    Kronologi Versi Pihak Pembiayaan

    Belakangan terungkap bahwa pembiayaan yang menarik mobil minibus yang dikendarai oleh istri Aiptu Jamaluddin adalah JACCS Mitra Pinasthika Mustika Finance Indonesia atau MPM Finance Cabang Makassar. Dua debt collector yang menarik mobil tersebut adalah mitra MPM Finance yakni PT Delta Sakti Abadi.

    “MPM Finance Cabang Makassar dengan PT Delta Sakti Abadi ada kontrak kerja sama kemitraan dalam penanganan aset-aset bermasalah,” kata Legal Office MPM Finance Cabang Makassar, Chandro F Siburian saat ditemu, Sabtu (16/8) malam.

    Lebih jauh Chandro menjelaskan bahwa peristiwa bermula dari ditemukannya satu unit Daihatsu Sigra berwarna merah yang masih dalam proses kredit, namun menggunakan nomor polisi palsu.

    Menurutnya, mobil tersebut terpantau di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Makassar, Kamis (14/8). Setelah dicek melalui nomor rangka yang ada pada barcode di bodi mobil, terungkap bahwa kendaraan itu milik MPM Finance Cabang Kendari dan menunggak sejak Januari 2023.

    “Unit ini menunggak sudah 2 tahun 7 bulan. Setelah dicek nomor rangka, ternyata nopol yang dipakai itu pelat gantung dan bukan nopol asli. Dari situ, tim rekanan kami PT Delta yang memegang kuasa dari MPM Finance kemudian menunggu pemakai mobil keluar dari pusat perbelanjaan,” ujar Chandro.

    Begitu pengemudi mobil keluar, tim PT Delta melakukan mediasi. Mereka menunjukkan seluruh dokumen dan pemakai mobil pun mengakui bahwa kendaraan itu milik mertuanya, Muhammad Saleh. Namun, mediasi tidak menemukan kesepakatan. Akhirnya, pihak PT Delta mengajak untuk melanjutkan mediasi di kantor mereka di Jalan Todopuli, Makassar.

    Di kantor PT Delta, mediasi kembali dilakukan namun tetap buntu. Pihak PT Delta bahkan menawarkan untuk memesan transportasi online agar istri Aiptu Jamaluddin bisa pulang bersama barang-barangnya. Namun, dia menolak. Tidak lama kemudian, perempuan itu ternyata sudah berada di Polsek Panakkukang untuk membuat laporan.

    “Direktur PT Delta, Pak Zaldy selaku direktur, ditelepon oleh pihak Polsek Panakkukang agar hadir karena ada laporan dugaan perampasan. Kami dari MPM Finance juga hadir di sana. Namun, petugas piket sempat menjelaskan bahwa laporan itu lemah karena pelapor bukan atas nama pemilik kendaraan. Setelah itu, masing-masing pihak bubar sekitar pukul 17.00 WITA,” terang Chandro.

    Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 20.00 WITA, MPM Finance mendapat kabar dari pihak gudang balai lelang, tempat mobil tersebut disimpan, bahwa ada polisi yang datang untuk mengambil paksa kendaraan tersebut.

    “Saya ditelepon, katanya ada keributan di gudang. Ada dorong-mendorong pagar, mobil sempat digeser keluar sejauh 2–3 meter dari dalam gudang. Saat saya tiba, kendaraan ternyata sudah dipasangi garis polisi,” kata Chandro.

    Chandro kemudian menanyakan dasar hukum penyitaan tersebut kepada polisi yang berada di lokasi, yang belakangan diketahui adalah Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Muhammad Rijal.

    “Beliau bilang ada laporan dugaan perampasan dan pencurian uang Rp18,3 juta. Saya tanya mana laporannya, jawabannya ‘ada di kantor’. Jadi laporan tidak diperlihatkan kepada kami. Saya bilang, seharusnya kalau penyitaan itu ada surat resmi atau sita pengadilan,” beber Chandro.

    Tidak lama berselang, dua personel Inafis tiba di lokasi. Hal itu membuat pihak MPM Finance terkejut. Namun ketika mereka menanyakan dasar kedatangan tim Inafis, Kanit Reskrim justru menuding bahwa pihaknya menghalangi penyidikan.

    “Saya tegaskan, kami tidak pernah menghalangi pekerjaan polisi selama sesuai prosedur. Tapi LP yang dimaksud tidak pernah ditunjukkan ke kami, hanya disebutkan ada di kantor,” ujarnya.

    Chandro menilai tindakan pemasangan garis polisi di gudang tidak memiliki urgensi. Pasalnya, kasus sudah dimediasi sejak siang hingga sore hari, termasuk di kantor PT Delta dan di Polsek Panakkukang.

    “Kalau memang laporan dibuat jam 3 sore, lalu jam 7 atau 8 malam sudah ada garis polisi, menurut saya itu tidak urgent. Karena persoalan sudah dimediasi berkali-kali,” bebernya.

    Chandro juga menanggapi tudingan adanya uang Rp18,3 juta yang hilang di dalam mobil. Menurutnya, keterangan dari pemakai mobil sendiri, Sherly, justru tidak mengetahui adanya uang tersebut.

    “Terkait uang itu kami sudah terima informasinya. Teman-teman mengatakan bahwa ibu Sherly pada saat di toko pembelanjaan itu bilang tidak tahu ada uang di mobil. Padahal laporan menyebut ada dua perkara, perampasan dan pencurian. Nah, soal pencurian, penyidik tentu tahu bagaimana cara membuktikan uang itu ada. Maksud saya, uang itu ditaruh di mana, bentuknya seperti apa, misalnya di amplop warna apa, ukurannya bagaimana. Karena uang Rp18,3 juta itu jumlahnya sangat banyak,” jelasnya.

    Chandro menambahkan, uang sebanyak itu mestinya bisa dilacak asal-usulnya melalui mutasi rekening jika benar baru ditarik dari ATM. Hal yang janggal, kata dia, justru pemakai mobil mengaku tidak tahu ada uang di dalam kendaraan.

    “Berdasarkan video dokumentasi eksekusi di PT Delta, kondisi mobil saat itu juga dicek. Di dalam mobil memang tidak ditemukan adanya uang. Petugas eksekusi juga memastikan tidak ada uang di mobil,” tegasnya.

    Penjelasan Kanit Reskrim Polsek Panakkukang

    Ditemui terpisah, Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Muhammad Rijal mengakui bahwa pria yang berada dalam video viral itu adalah dirinya. Dia pun menegaskan bahwa segala tindakan yang dia lakukan di gudang penyimpanan mobil PT Anugerah Lelang Indonesia itu adalah proses penyelidikan.

    “Yang kami lakukan adalah tindakan penyelidikan untuk mengukap pelaku perampasan mobil dan hilangnya uang korban,” kata Rijal.

    Rijal pun membantah bahwa dirinya melakukan arogansi dalam upaya penyelidikan tersebut. Dia menerangkan alasan mobil tersebut hendak diamankan di Mapolsek Panakukang adalah karena adanya dugaan tindak pidana di dalam mobil itu.

    “Ya memang mau diamankan ke Polsek. Dan itu jelas bagian dari proses penyelidikan,” ucapnya.

    Saat ditanya mengenai alasan dua anggota Inafis yang hadir di lokasi kejadian, Rijal menerangkan bahwa kehadiran mereka adalah untuk memastikan dan memeriksa sidik jari yang berada di mobil.

    “Tapi pihak pembiayaan tidak mau dan menghalangi. Kami juga tidak paksakan, lalu di mana letak arogansinya?,” jelasnya.

    Rijal pun memastikan akan terus melakukan upaya penyelidikan terkait raibnya uang Rp18,3 juta milik Aiptu Jamaluddin yang berada di dalam mobil tersebut.

    “Tentu akan kita terus lakukan penyelidikan, karena sudah jelas ada laporan dari korban. Nanti kita akan panggil siapa-siapa saja yang melihat dan mengambil uang yang berada di dalam mobil,” tegasnya.

  • 19 Kali Gempa Susulan Guncang Poso Dalam 4 Jam, Ini Detailnya

    Gempa Besar Poso Berpusat di Darat, 29 Orang Terluka Termasuk 2 Kritis

    Liputan6.com, Jakarta 29 warga terluka akibat gempa besar magnitudo 6,0 yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (17/8) pukul 05.38 WIB. Pusat gempa berada di darat pada koordinat 1,30 LS dan 120,62 BT dengan kedalaman 10 kilometer. Jika dihitung berdasarkan jarak, episenter gempa tercatat berada di 18 km barat laut Poso.

    “Laporan sementara didapati sebanyak 29 orang mengalami luka-luka, dengan rincian 13 orang dirujuk ke RSUD Poso, yang mana 2 orang dalam kondisi kritis dan 6 orang lainnya mendapat perawatan di Puskesmas Tokorondo,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada wartawan.

    Selain menyebabkan korba luka, satu unit fasilitas ibadah yakni Gereja Jemaat Elim di Desa Masani dilaporkan mengalami kerusakan. Pendataan terhadap jumlah pengungsi masih terus dilakukan.

    Sementara itu di Kabupaten Sigi, guncangan dirasakan sedang selama sekitar 7 detik. Masyarakat juga sempat keluar rumah, dan BPBD setempat melakukan langkah monitoring serta koordinasi dengan aparat setempat.

    “Hingga siaran pers ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan bangunan di Kabupaten Sigi,” lanjutnya.

    Sebagian besar warga di wilayah Kecamatan Poso Pesisir seperti Desa Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura dan Lape merasakan dampak guncangan. Di Kabupaten Poso, gempa dirasakan kuat selama kurang lebih 15 detik. Sebagian besar masyarakat berhamburan keluar rumah untuk mencari tempat aman.

    Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengintruksikan jajaran untuk segera mengambil langkah cepat. Melalui Kedeputian Bidang Penanganan Darurat, Kepala BNPB memerintahkan untuk mempertebal koordinasi dengan unsur di daerah.

    Kepala BNPB juga memerintahkan tim agar segera menuju ke lokasi kejadian untuk memberikan pendampingan, monitoring dan segala hal yang menjadi prioritas penanganan darurat.

    Sebagai langkah kesiapsiagaan, masyarakat disarankan segera mencari tempat aman dan menghindari bangunan yang retak atau berpotensi roboh, memastikan jalur evakuasi di rumah, sekolah, dan tempat kerja bebas hambatan, serta menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan pokok, obat-obatan, dokumen penting termasuk senter.

    Selain itu, warga juga dihimbau untuk mematikan aliran listrik, gas, dan air jika diperlukan untuk mencegah risiko kebakaran atau kebocoran.

    Sebagai penguat sistem peringatan dini, masyarakat juga dapat membuat alarm darurat dari perkakas rumah tangga seperti panci atau kaleng bekas yang disusun atau ditumpuk ke atas. Jika terdapat guncangan dari aktivitas gempa bumi, maka perkakas itu akan terjatuh dan menimbulkan suara sebagai pertanda adanya bahaya.

  • Mayat Pria Ditemukan di Reservoir PDAM Semarang, Objek Vital Ditembus Orang Tidak Dikenal

    Mayat Pria Ditemukan di Reservoir PDAM Semarang, Objek Vital Ditembus Orang Tidak Dikenal

    Liputan6.com, Jakarta Jasad seorang pria ditemukan di dalam dalam tempat penampungan air atau reservoir Sriranda yang berlokasi di Jalan Diponegoro, Kota Semarang, Jawa Tengah.

    Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Semarang, Yudi Indarto, mengatakan, upaya untuk membersihkan reservoir Sriranda sudah langsung dilakukan setelah temuan tersebut.

    Reservoir Sriranda merupakan fasilitas yang dikelola oleh PDAM Tirta Moedal Semarang.

    “Sudah dikuras dan diberi disinfektan, sebelum nanti digunakan lagi,” kata Yudi. Dikutip dari Antara, Minggu (17/8).

    Menurut dia, reservoir Sriranda masuk sebagai salah objek vital yang seharusnya tidak boleh dimasuki oleh pihak yang tidak berkepentingan.

    Sementara itu, Wakasat Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Aris Munandar menjelaskan, setelah dievakuasi, jasad diautopsi.

    “Masih didalami. Untuk jasad sudah dievakuasi untuk diautopsi,” kata Aris.

    Aris belum bisa menjelaskan lebih detil tentang kronologis tewasnya pria yang ditemukan di dalam reservoir tersebut.

    Meski demikian, menurut dia, temuan jasad itu bermula dari laporan tentang adanya orang hilang.

    Saat ditemukan, lanjut dia, jasad pria tak di dalam tempat penampungan air itu masih menggunakan celana panjang dan sepatu.

  • Rentetan Gempa Susulan Guncang Poso

    Rentetan Gempa Susulan Guncang Poso

    Liputan6.com, Jakarta Gempa magnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (17/8) pukul 05.38 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat ada tujuh gempa susulan dalam rentang waktu satu jam.

    Gempa susulan pertama terjadi pada pukul 06.01 WIB. Magnitudo gempa 3,2. Koordinat gempa di 1.36 LS, 120.60 BT, berjarak 17 km arah Barat Laut Poso.

    Gempa kedua pukul 06.16 WIB. Kekuatan gempa magnitudo 2,2. Titik koordinat sama dengan gempa pertama, namun berjarak 15 km arah Barat Laut Poso. Berada di kedalaman 10 km dari permukaan laut.

    Kemudian pada pukul 06.34 WIB, terjadi gempa ketiga magnitudo 2,1 terjadi. Koorniat 1.33 LS, 120.58 BT, berjarak 20 km Barat Laut Poso. Kedalaman sama dengan gempa kedua.

    Jeda satu menit, menyusul gempa keempat magnitudo 2,0. Koordinat 1.38 LS, 120.61 BT. Jarak 16 km arah Barat Laut Poso.

    Gempa kelima magnitudo 2,1 terjadi pada pukul 06.38 WIB. Koordinat 1.30 LS, 120.56 BT, berjarak 24 km arah Barat Laut Poso. Gempa berada di kedalaman 10 Km dari permukaan laut.

    Gempa keenam bermagnitudo 2,3. terjadi pada pukul 06.43 WIB. Koordinat 1.31 LS, 120.58 BT. Berjarak 21 km Barat Laut Poso.

    Kemudian gempa ketujuh magnitudo 2.4 mengguncang pada pukul 06:49 WIB. Koordinat 1.28 LS, 120.67 BT dengan jarak 15 km Barat Laut Poso.

    Sebelumnya, gempa magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Poso, pukul 05.38 WITA. BMKG melaporkan, gempa berpusat di kedalaman laut 20 km, tepatnya 18 km barat laut Poso, dengan koordinat 1,30 lintang selatan dan 120,62 bujur timur.

    Meski bermagnitudo yang cukup besar, BMKG menyatakan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

  • Rentetan Gempa Susulan Guncang Poso

    Pagi Ini Poso Diguncang Gempa Magnitudo 6,0

    Liputan6.com, Jakarta Gempa magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (17/8) pukul 05.38 WITA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa berpusat di kedalaman laut 20 km, tepatnya 18 km barat laut Poso, dengan koordinat 1,30 lintang selatan dan 120,62 bujur timur.

    Meski bermagnitudo yang cukup besar, BMKG menyatakan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

    Namun, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

    BMKG juga mengingatkan warga untuk selalu memperhatikan arahan dari otoritas setempat, tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta memastikan keselamatan diri dengan menjauhi bangunan retak atau rawan runtuh.

    Hingga kini belum ada laporan resmi mengenai dampak kerusakan maupun korban akibat gempa tersebut.

    Secara geografis, Indonesia merupakan negara yang termasuk bagian dari lintasan The Pasific Ring of Fire (Cincin Api Pasifik), yaitu suatu lintasan di mana terdapat deretan gunung api, sehingga tidak mengherankan kalau negara yang dilewati cincin api ini terjadi gempa.