Category: Liputan6.com Regional

  • 3 PPPK di Bone Sulsel Gagal Dilantik Gara-Gara Positif Narkoba

    3 PPPK di Bone Sulsel Gagal Dilantik Gara-Gara Positif Narkoba

    Liputan6.com, Bone – Pemerintah Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, membatalkan pelantikan tiga calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu setelah dinyatakan positif narkoba. Akibatnya, dari total 4.424 calon PPPK, hanya 4.421 orang yang akan dilantik pada Desember 2025.

    Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bone, Edy Saputra Syam, menegaskan tidak ada toleransi bagi calon aparatur sipil negara yang terbukti menggunakan narkoba.

    “Sudah ada tiga orang yang positif narkoba. Yang bersangkutan langsung kami hentikan. Tidak ada toleransi bagi pengguna narkoba,” kata Edy, Sabtu (6/12/2025).

    Edy menjelaskan, ketiga calon PPPK tersebut diketahui positif narkoba setelah hasil tes urine dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bone diterima oleh pemerintah daerah. Ketiganya berasal dari instansi yang berbeda.

    “Satu orang operator sekolah, satu dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), dan satu dari Dinas Koperasi,” ungkapnya.

    Menurut Edy, langkah tegas ini diambil demi menjaga integritas dan kualitas aparatur sipil negara di Kabupaten Bone. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah membutuhkan ASN yang bersih, berintegritas, dan mampu menjadi teladan dalam pelayanan publik.

    “Bone membutuhkan aparatur yang benar-benar siap mengabdi. Tidak ada kompromi untuk kasus penyalahgunaan narkotika,” tegas Edy.

    Ia juga menyebutkan bahwa tes urine bagi calon PPPK bukan sekadar formalitas administratif, melainkan bagian dari upaya memastikan kualitas pelayanan publik di masa mendatang.

    “Ini menyangkut kualitas pelayanan publik. Bupati ingin memastikan ASN di Bone benar-benar bersih dan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujarnya.

    Sebagai informasi, Pemerintah Kabupaten Bone berencana menyerahkan surat keputusan (SK) pengangkatan 4.424 tenaga honorer menjadi PPPK paruh waktu pada Desember 2025. Namun, dengan adanya tiga calon yang dinyatakan positif narkoba, jumlah tersebut berkurang.

    “SK PPPK paruh waktu kami usahakan diserahkan bulan ini. Prosesnya sudah dicetak di BKPSDM dan saat ini masih berjalan paraf hierarki,” ucap Edy.

  • Kawanan Bocah Maling Bebek Babak Belur Diamuk Massa

    Kawanan Bocah Maling Bebek Babak Belur Diamuk Massa

    Liputan6.com, Jepara – Aksi massa dan main hakim sendiri masih saja terjadi di wilayah hukum Polres Jepara. Beruntung dalam kejadian kali ini, pelaku berhasil diselamatkan di tengah amukan massa.

    Peristiwa ini terjadi saat tiga bocah maling bebek di Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, ditangkap warga desa setempat. Tiga maling cilik ini digerebek warga usai diduga mencuri bebek.

    Kejadian pada Jumat (5/12/2025) sekitar pukul 13.30 WIB di lingkungan RT 5 RW 6 Desa Troso, Kecamatan Pecangaan viral di media sosial. Video penangkapan pelaku hingga dihajar massa pun menyebar.

    Dalam tayangan video yang diunggah akun facebook @Info Kejadian Sekitar Jepara Seputar Jepara itu, terlihat seorang remaja dengan rambut disemir warna kuning digelandang massa.

    Remaja yang tanpa menggunakan kaos ini yang diduga pencuri bebek, menjadi sasaran amukan massa. Tak berselang kemudian, mobil patroli Polsek Pecangaan datang ke lokasi.

    Untuk menghindari amukan massa yang makin beringas, aparat polisi menjemput pelaku dan memasukkannya ke mobil patroli. Meski telah ditangkap polisi, massa terus saja mengejar dan memukuli pelaku.

    Dengan susah payah, pelaku akhirnya berhasil diangkut dengan mobil patroli dan dibawa ke kantor polisi.

    Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso melalui Kasat Reskrim AKP Umar Wildan Rela, membenarkan kejadian tersebut.

    Wildan mengatakan, pelaku ditangkap warga setempat saat hendak mencuri bebek milik warga. Sebelumnya, warga setempat mengaku sering kehilangan ayam dan bebek.

    Saat dilakukan pemantauan, warga melihat gerak gerik pelaku yang mencurigakan. Pelaku hendak mencuri bebek milik salah satu warga desa setempat.

    ”Warga menangkap basah pelaku membawa bebek yang rencananya akan dijual. Warga menanyai pelaku, akhirnya mengakui perbuatannya,” ujar AKP Wildan yang dikonfirmasi wartawan.

     

  • Dapur MBG Tak Sesuai Standar, Insentif Fasilitas 6 Juta per Hari Bakal Dipangkas

    Dapur MBG Tak Sesuai Standar, Insentif Fasilitas 6 Juta per Hari Bakal Dipangkas

    Liputan6.com, Cirebon – Para Mitra, Yayasan dan Kepala SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) harus mengelola fasilitas SPPG sesuai standar operasional prosedur (SOP). Hal ini sangat penting agar dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) selalu terjaga kualitasnya, sehingga terhindar dari kemungkinan insiden keamanan pangan. Untuk itu, masing-masing dapur mendapat insentif fasilitas SPPG sebesar Rp 6 juta per hari operasional per SPPG.

    “Anda jangan keenakan dengan insentif besar ini. Sudah dapat insentif Rp 6 juta per hari kok malah ongkang-ongkang. Blender rusak nggak mau ganti, akhirnya Kepala SPPG, Ahli Gizi, dan Akuntan patungan beli blender. Gimana tuh,” kata Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang, dalam pengarahannya di acara Koordinasi dan Evaluasi Program BGN di Hotel Aston Cirebon, Minggu (7/12/2025).

    Insentif fasilitas SPPG sebesar Rp 6 juta per hari adalah pembayaran tetap sebagai kompensasi atas ketersediaan fasilitas yang memenuhi standar BGN. Pemberian insentif fasilitas SPPG ini bertujuan untuk menjamin kesiapsiagaan (stand of readiness).

    “Besaran ini berlaku untuk 2 tahun pertama, selanjutnya akan dievaluasi,” kata Direktur Sistem Pemenuhan Gizi Kedeputian Sistem dan Tata Kelola BGN Eny Indarti.

    Pembayaran insentif fasilitas SPPG tidak bergantung kepada jumlah porsi yang dilayani masing-masing SPPG. Rupanya pemberian insentif itu menimbulkan kecemburuan. Nanik mengaku diprotes mitra dan yayasan yang merasa diperlakukan tidak adil.

    “Masa saya yang sudah bangun dapur 400 meter persegi di tahap pertama disamakan dengan dapur-dapur sekarang yang kurang dari 400 meter persegi,” kata Wakil Kepala BGN bidang Komunikasi Publik dan Infestigasi itu menirukan protes mereka.

    Namun Nanik memastikan bahwa pemerintah, dalam hal ini BGN, akan tetap menerapkan prinsip keadilan kepada seluruh SPPG. Tim appraisal akan bekerja secara independen.

    “Mereka akan menilai dapur-dapur anda dengan adil. Kalau ternyata dapur anda tidak sesuai standar, atau nilainya rendah, insentif fasilitas akan dipangkas. Jangan sembarangan…!,” kata Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi Kementerian/Lembaga untuk Pengelolaan Program MBG itu.

     

  • Geger Bayi Tampan Ditemukan Terbungkus Baliho Dibuang di Kuburan

    Geger Bayi Tampan Ditemukan Terbungkus Baliho Dibuang di Kuburan

    Liputan6.com, Kupang – Bayi laki-laki ditemukan dalam kondisi hidup di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tuak Daun Merah (TDM) IV, Kelurahan TDM, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, NTT, Sabtu 6 Desember 2025, sekitar pukul 17.00 Wita. Saat ditemukan, bayi tersebut masih utuh dengan ari-ari dan terbungkus baliho.

    “Bayi yang ditemukan tadi itu masih dalam keadaan hidup,” ujar Kapolresta Kupang Kota Kombes Djoko Lestari, Minggu (7/12/2025).

    Djoko mengatakan bayi dengan berat 2,2 kilogram itu pertama kali ditemukan pasangan suami istri Lambertus Ama Tulit dan Aninda Wulo. Saat itu, keduanya tengah membakar lilin di makam anak mereka.

    Tak lama setelah tiba di lokasi, keduanya mendengar suara aneh dari area sekitar. Aninda meminta Lambertus memeriksa sumber suara. Saat dicek, Lambertus menemukan seorang bayi terbungkus baliho yang diletakkan di tanah.

    Lambertus kemudian memberi tahu warga dan melaporkan penemuan bayi itu ke polisi.

    Lambertus, Aninda, dan warga selanjutnya membawa bayi tersebut ke Rumah Sakit Dedari Kota Kupang. Tim medis langsung memberikan penanganan.

    “Saat ditangani dokter, bayi tersebut dalam keadaan terikat kencang menggunakan baliho di bagian kiri lehernya dan terbungkus dengan plastik hitam. Sehingga di bagian leher bayi terlihat kemerahan akibat ikatan baliho,” jelasnya.

     

  • Jaga Kelestarian Alam dan Ketahanan Pangan, Siswa di Pekanbaru Belajar Urban Farming

    Jaga Kelestarian Alam dan Ketahanan Pangan, Siswa di Pekanbaru Belajar Urban Farming

    Liputan6.com, Pekanbaru – Tidak ada alasan untuk tidak menanam. Sebagian orang masih menganggap keterbatasan lahan menjadi hambatan untuk menanam. Padahal kini sudah ada praktik urban farming yang bisa diteriapkan semua orang. Urban farming merupakan praktik menanam tanaman dan memelihara hewan di dalam kota. Dengan manfaat yang luas, dari keberlanjutan lingkungan hingga peningkatan kesehatan mental, urban farming menjadi solusi inovatif untuk tantangan urbanisasi.

    Urbanisasi yang pesat telah mengubah lanskap kota-kota di seluruh dunia. Gedung pencakar langit, jalan raya, dan infrastruktur modern lainnya sering kali mendominasi pemandangan kota, menyisakan sedikit ruang untuk kehijauan. Namun, di tengah hiruk-pikuk dan padatnya kehidupan perkotaan, muncul sebuah gerakan yang menawarkan solusi hijau dan berkelanjutan: urban farming.

    Pada praktiknya, urban farming bisa dilakukan di berbagai tempat, seperti atap gedung, balkon apartemen, lahan kosong, hingga halaman belakang rumah. Urban farming tidak hanya terbatas pada skala besar, tapi juga bisa dilakukan secara individu, komunitas, dan organisasi.

    Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari praktik urban farming, antara lain, mengurangi jejak karbon dengan meminimalkan jarak yang ditempuh makanan dari tempat produksi ke meja makan. Tanaman yang ditanam di kota juga berkontribusi pada peningkatan kualitas udara dengan menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen. Selain itu, urban farming dapat mengurangi efek pulau panas perkotaan, di mana area perkotaan menjadi lebih panas daripada daerah sekitarnya karena aktivitas manusia dan infrastruktur yang padat.

    Manfaat lainnya adalah ketahanan panagan. Praktik urban farming memungkinkan masyarakat untuk memproduksi makanan mereka sendiri, mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar kota. Ini juga memberikan akses yang lebih mudah ke produk segar dan bergizi, yang sering kali sulit didapat di beberapa daerah perkotaan.

    Selain itu ada manfaat pemberdayaan ekonomi dari praktik urban farming, yakni dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi individu dan komunitas. Pasar lokal dan restoran sering kali tertarik untuk membeli produk segar dan organik yang ditanam secara lokal. Selain itu, urban farming dapat menciptakan lapangan kerja baru dalam bidang pertanian, distribusi, dan edukasi.

    Yang terpenting dari praktik urban farming, tiap orang bisa mendapatkan manfaat kesehatan mental yang signifikan. Kontak dengan alam dan aktivitas fisik yang terlibat dalam urban farming dapat mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan kebugaran fisik. Ini juga dapat menjadi sarana untuk membangun komunitas dan memperkuat hubungan sosial. Oleh karenanya sekolah menjadi salah satu tempat yang dianggap paling cocok untuk melakukan urban farming.

     

     

  • Gempa Hari Ini Magnitudo 5,4 Guncang Tanimbar Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa Hari Ini Magnitudo 5,4 Guncang Tanimbar Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 5,4 mengguncang wilayah Tanimbar Maluku, Minggu (7/12/2025), pukul 11.55.55 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Tanimbar ini berada pada koordinat 6,62 LS-131,16 BT, dengan episenter gempa berada di laut 152 km barat laut Tanimbar.

    “Kedalaman gempa 103 km,” tulis BMKG.

    BMKG memastika gempa tidak berpotensi tsunami.

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

     

  • Detik-detik Pria Asal Jambi Nekat Lompat dari Kapal di Bakauheni

    Detik-detik Pria Asal Jambi Nekat Lompat dari Kapal di Bakauheni

    Liputan6.com, Jakarta – Aksi nekat seorang penumpang melompat ke laut dari atas kapal terekam kamera pengawas (CCTV) saat KMP Dorothy melintas di perairan Pulau Sangiang, Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Jumat 5 Desember 2025.

    Dalam cuplikan video yang diterima Liputan6.com, terlihat seorang pria perlahan mendekati bagian railing kapal. Ia sempat melemparkan sebuah benda ke laut, sebelum akhirnya menerjang pagar pembatas dan melompat ke perairan lepas.

    Kejadian itu langsung membuat penumpang lain yang berada di sekitar lokasi terkejut dan panik.

    Kepala Pos SAR Bakauheni, Rezie Kuswara, membenarkan insiden tersebut. Penumpang yang melompat diketahui bernama Dimas Aditiyawan (25), warga Desa Lagan Ulu, Tanjung Jabung Timur, Jambi.

    “Benar, info awal satu orang penumpang terjatuh dari KMP Dorothy di perairan Pulau Sangiang Bakauheni,” kata Rezie, Minggu (7/12/2025).

    Menurutnya, insiden itu terjadi sekitar pukul 11.11 WIB. Sejumlah saksi yang melihat peristiwa tersebut langsung melaporkannya kepada petugas keamanan kapal dan diteruskan ke Polairud Polres Lampung Selatan serta Basarnas.

     

  • Longsor Picu Pendangkalan Sungai Aek Godang di Sibolga, Warga: Bisa Disebrangi Jalan Kaki

    Longsor Picu Pendangkalan Sungai Aek Godang di Sibolga, Warga: Bisa Disebrangi Jalan Kaki

    Liputan6.com, Jakarta – Kondisi Sungai Aek Godang di Sibolga Julu, Sumatera Utara, kini mengalami pendangkalan serius setelah longsor hebat yang menerjang kawasan perbukitan di bagian hulu akhir pekan lalu.

    Permukaan air sungai tampak menyusut drastis, hanya setinggi betis orang dewasa. Material longsor berupa pasir, batu, dan batang kayu juga menumpuk di dasar sungai.

    Kondisi ini membuat sempadan sungai tampak melebar. Bagian tengah Sungai Aek Godang kini menyerupai daratan, dipenuhi material yang terbawa arus longsor.

    Salah satu warga Sibolga Julu, Sonia membenarkan kondisi tersebut. Ia mengatakan intensitas hujan tinggi pada 25-27 November telah meningkatkan debit air yang kemudian membawa material longsor dari perbukitan ke hilir. Material itu, kata dia, terbawa ke bagian bawah permukiman hingga menimbun sebagian besar dasar sungai.

    “Sekarang sungai sudah menyerupai daratan dan bisa diseberangi warga dengan jalan kaki. Padahal sebelum peristiwa itu alirannya dalam,” kata Sonia, dikutip dari Antara, Minggu (7/12/2025).

    Ia menjelaskan penumpukan material menyebabkan pendangkalan yang membuat air mudah meluap saat hujan.

    Kondisi itu sempat memicu banjir yang merendam jalan raya dan menggenangi permukiman di beberapa titik sekitar Sungai Aek Godang di jalur Sibolga-Tapanuli Tengah.

    Situasi tersebut membuat sejumlah warga mengungsi selama beberapa hari ke Aula Gereja HKBP Sibolga Julu di Kelurahan Angin Nauli.

     

  • Tak Terima Ditegur Saat Minum Miras dalam Rumah, Pria di Sinjai Tebas Istri hingga 2 Jarinya Putus

    Tak Terima Ditegur Saat Minum Miras dalam Rumah, Pria di Sinjai Tebas Istri hingga 2 Jarinya Putus

    Tidak terima ditegur, pelaku mengambil sebilah parang yang disimpan di bawah kasur, lalu menyerang korban secara brutal. Pelaku menebas korban sebanyak tiga kali, mengenai telapak tangan kanan, lengan kiri, dan kepala korban.

    Akibat serangan itu, dua jari tangan kanan korban putus, lengan kiri mengalami luka terbuka, serta kepala korban luka serius saat berusaha menangkis tebasan parang. Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit oleh anaknya untuk mendapatkan perawatan medis.

    “Setelah mendapat perawatan, korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Sinjai. Polisi lalu bergerak cepat hingga berhasil mengamankan pelaku,” tambah Adi.

    Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 44 ayat (2) dan/atau ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, karena mengakibatkan luka berat dan cacat tetap. Selain itu, penyidik juga menambahkan Pasal 351 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan berat.

  • Banjir dan Rob Kepung Karawang, Tinggi Air Capai 1 Meter hingga 316 Rumah Terendam

    Banjir dan Rob Kepung Karawang, Tinggi Air Capai 1 Meter hingga 316 Rumah Terendam

    Liputan6.com, Jakarta – Banjir melanda ratusan rumah di Kabupaten Karawang, Jawa Barat menyusul tingginya curah hujan di daerah tersebut. Ketinggian air bervariasi, mulai 20 sentimeter hingga 1 meter.

    Berdasarkan data BPBD Karawang, banjir yang terjadi sejak beberapa hari terakhir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat itu merendam 316 rumah yang dihuni 1.224 jiwa atau 413 kepala keluarga.

    “Di sekitar Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, banjir merendam areal pemukiman penduduk, areal sawah, dan jalan raya,” kata petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Kaming di Karawang, Sabtu.

    Informasi BPBD Karawang, banjir di Desa Karangligar terjadi akibat tingginya curah hujan yang memicu meluapnya dua sungai besar, yakni Sungai Citarum dan Cibeet.

    Petugas gabungan BPBD, Tagana, TNI, dan Polri terus melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir. Warga diungsikan ke tempat yang lebih aman.

    “Tinggi permukaan air Sungai Cibeet dan Citarum cenderung meningkat. Jadi warga terdampak banjir diungsikan ke tempat yang lebih aman,” katanya.