Category: Liputan6.com Regional

  • 9 Perusahaan ‘Kakap’ Kuasai 972 Hektare Lahan Tambang Pasir Silika di Tuban

    9 Perusahaan ‘Kakap’ Kuasai 972 Hektare Lahan Tambang Pasir Silika di Tuban

    Penguasaan lahan pasir silika yang terkonsentrasi ini berpotensi menimbulkan ketimpangan dan rawan muncul permainan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari sektor usaha tersebut. Agung Tri Wibowo, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Tuban, sampai saat ini belum merespons terkait isu lingkungan tersebut.

    Meskipun Agung Tri Wibowo pilih diam, namun pemerintah setempat juga telah melakukan monitoring terkait aktivitas tambang dalam rangka menciptakan tata kelola pertambangan yang tertib dan berkelanjutan. Kegiatan tersebut tidak dalam kapasitas melakukan penindakan secara hukum tapi untuk pembinaan.

    “Fokus utama kami bukan pada penindakan, melainkan memberikan arahan, pendampingan, dan edukasi kepada pelaku usaha tambang agar kegiatan mereka berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” jelas Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Tuban, Agus Wijaya.

    Lebih lanjut, dia menegaskan monitoring aktivitas tambang di wilayah Tuban ini melibatkan tim gabungan yang terdiri dari Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP), Satpol PP dan Damkar, serta Bagian Perekonomian, SDA dan Administrasi Pembangunan.

    “Kami turut menggandeng pihak ESDM Provinsi untuk mendorong proses legalisasi tambang,” pungkasnya.

  • Emak-Emak di Karimun Kepri Teriak Akibat Kelangkaan Beras Premium

    Emak-Emak di Karimun Kepri Teriak Akibat Kelangkaan Beras Premium

    Liputan6.com, Jakarta Puluhan emak-emak di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, meluapkan keresahannya kepada Kantor Bea Cukai. Mereka prihatin dengan kondisi yang terjadi saat ini. Kelangkaan beras premium terjadi di sana.

    Persoalan semakin pelik dengan kabar beredarnya beras tidak layak konsumsi di tengah-tengah masyarakat. Beras itu berkutu, warna yang sudah berubah dan mengeluarkan bau apek.

    Emak-emak yang tergabung dalam Pergerakan Aksi Damai Rakyat Karimun Bersuara ini menuntut kejelasan soal kelangkaan beras.

    Mereka sempat berorasi di depan pintu keluar kantor Bea Cukai dan meminta Kepala Kanwil menemui massa.

    Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepri membantah isu yang menyebut Bea Cukai sebagai penyebab kelangkaan beras premium di Karimun. Pihaknya menekankan hingga saat ini tidak ada penindakan terhadap beras di wilayah Karimun.

    “Perlu diluruskan, Bea Cukai tidak pernah melakukan penindakan beras di Karimun. Penindakan yang dilakukan selama ini terkait pengiriman tujuan daratan Sumatera, bukan untuk konsumsi di Karimun,” kata Humas Kanwil DJBC Khusus Kepri, Candra saat dikonfirmasi Liputan6.com, Rabu (20/8) malam.

    Dia menjelaskan, Bea Cukai justru mendukung upaya pemerintah daerah dan Bulog dalam memastikan ketersediaan pangan, termasuk beras premium, agar segera terpenuhi kebutuhan masyarakat.

    “Kami siap bersinergi dengan Pemkab Karimun dan instansi terkait untuk menjaga stabilitas kebutuhan pokok,” tambahnya.

    Tuntutan Hibah Beras Hasil Tangkapan

    Terkait aspirasi masyarakat soal permintaan hibah beras hasil tangkapan, Bea Cukai meminta agar permohonan diajukan secara tertulis sehingga dapat dikoordinasikan dengan pihak Karantina Kepri di Batam.

    “Kami pastikan tidak ada kebijakan Bea Cukai yang menghambat masuknya beras untuk kebutuhan masyarakat Karimun,” ujarnya.

  • Update Gempa Bekasi, Ini Data Kerusakan Bangunan di Karawang

    Update Gempa Bekasi, Ini Data Kerusakan Bangunan di Karawang

    Liputan6.com, Jakarta Gempa magnitudo 4,9 yang mengguncang Kabupaten Bekasi, menyebabkan sejumlah bangunan baik hunian masyarakat maupun fasilitas umum di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, rusak.

    Hasil laporan kaji cepat sementara yang dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, didapati bangunan rumah warga di Kampung Jungkur, Kecamatan Tegalwaru dan Kampung Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru, mengalami kerusakan di bagian dinding rumah.

    “Berikutnya untuk kerusakan fasilitas umum yang terdata sementara meliputi Sekolah Dasar Negeri Kutamaneuh 2, Kecamatan Tegalwaru dan gedung aula serbaguna Kecamatan Pangkalan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada wartawan, Kamis (21/8).

    Berdasarkan laporan visual hasil kaji cepat menunjukkan, langit-langit atau plafon jebol mengenai beberapa meja di salah satu ruang kelas SDN Kutamaneuh 2.

    Di samping itu, kerusakan juga terlihat di bagian dinding cungkup atap ruang kelas. Serpihan puing dinding itu jatuh dan berserakan ke tanah.

    Hal serupa juga terlihat di aula serbaguna kantor Kecamatan Pangkalan. Plafon langit-langit roboh menimpa sarana umum.

    “Beruntung saat terjadi gempa bumi, baik sekolah maupun aula kecamatan tidak ada aktivitas manusia di sana sehingga tidak menimbulkan korban jiwa,” terangnya.

    Jika dirinci berdasarkan kaji cepat sementara, wilayah yang terdampak gempa bumi juga meliputi Desa Wanakerta, Desa Mulyajaya dan Desa Parungsari di Kecamatan Telukjambe Barat serta Desa Kutamaneuh di Kecamatan Tegalwaru di Kabupaten Karawang.

    Sebanyak 8 rumah dilaporkan mengalami kerusakan dan jumlah warga yang terdampak ada 20 jiwa dari 8 KK.

    “Tim reaksi cepat masih terus melakukan kaji cepat dan monitoring di lapangan. Perkembangan data lebih detail terkait jumlah kerusakan bangunan maupun potensi korban jiwa masih dalam proses tim di lapangan dan informasi tersebut akan disampaikan secara berkala dalam beberapa waktu ke depan,” pungkasnya.

    Antisipasi Gempa Bumi

    Dilansir Liputan6, Jika Anda berada dalam situasi guncangan akibat gempa, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi:

    Sebelum Terjadi Gempa:

    – Untuk memastikan keamanan tempat tinggal Anda, pastikan bahwa struktur dan letak rumah dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Lakukan evaluasi dan renovasi ulang terhadap struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

    – Penting untuk mengenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    – Mempelajari manfaat P3K dan alat pemadam kebakaran.

    – Pastikan selalu menyiapkan nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur perabotan di rumah Anda agar menempel kuat pada dinding. Hal itu disarankan agar benda tersebut tak mudah jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi

    – Untuk barang yang mudah terbakar, sebaiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    – Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    – Pastikan Anda selalu siap dengan alat-alat penting seperti Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa:

    – Ketika Anda merasakan gempa dan sedang berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan. Jika memungkinkan, lari ke luar gedung untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman.

    – Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pohon. Perhatikan juga tempat Anda berdiri, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Hindari juga kendaraan Anda jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di area pantai, jauhi pantai dan cari medan yang tinggi untuk menghindari bahaya tsunami.

    – Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

    Setelah Terjadi Gempa:

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Tidak disarankan untuk keluar melalui tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau orang disekitar Anda.

    – Setelah terjadi gempa, segera periksa lingkungan sekitar Anda. Pastikan tidak terjadi kebakaran. Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa aliran dan pipa air, untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.

    – Hindari bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

    – Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, guna menghindari bahaya susulan.

    – Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio untuk mencari informasi apabila terjadi gempa susulan. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak diketahui jelas sumbernya.

    – Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

    – Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

  • Dampak Gempa Bekasi di Karawang Selatan: Rumah dan Gedung Rusak

    Dampak Gempa Bekasi di Karawang Selatan: Rumah dan Gedung Rusak

    Liputan6.com, Jakarta Gempa magnitudi 4,9 mengguncang Bekasi menyebabkan sejumlah rumah dan gedung pemerintahan di wilayah selatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, rusak.

    Sesuai dengan informasi dari BMKG, gempa terjadi di titik lokasi: 6.48 LS, 107.24 BT (14 kilometer Tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat), di kedalaman 10 kilometer dengan Magnitudo: 4.9,, pada Rabu malam pukul 19.54.55 WIB.

    Camat Pangkalan, Bunawan mengatakan, untuk sementara ini dilaporkan bahwa daerahnya mengalami dampak gempa paling parah dibandingkan dengan daerah lain di wilayah Karawang.

    “Selain membuat panik warga, getaran gempa juga mengakibatkan sejumlah rumah warga, gedung perkantoran dan gedung sekolah mengalami kerusakan yang cukup parah,” kata Bunawan. Dikutip dari Antara.

    Dia menyampaikan, sesuai dengan pendataan sementara sejumlah rumah di wilayah Kecamatan Pangkalan dilaporkan mengalami kerusakan.

    Kemudian gedung kantor kecamatan dan satu unit gedung sekolah juga dilaporkan mengalami kerusakan.

    Sebagian besar kerusakan akibat gempa tersebut ialah di bagian atap dan dinding yang mengalami retak. Selain itu, aula kantor Kecamatan Pangkalan juga dilaporkan ambruk.

    “Untuk sementara seperti itu. Kami masih melakukan pendataan lebih lanjut,” katanya.

    Sementara itu, getaran gempa yang terjadi cukup terasa di wilayah Karawang. Termasuk di wilayah perkotaan. Bahkan beberapa kali terjadi getaran.

    Sejumlah warga berhamburan ke luar rumah saat gempa. Termasuk di sejumlah pusat perbelanjaan, sejumlah warga panik dan berhamburan ke luar pertokoan.

    “Sangat terasa getaran gempanya, ada sekitar 4-5 detik,” kata Nana, salah seorang warga Kecamatan Karawang Timur, Karawang.

    Antisipasi Gempa Bumi

    Dilansir Liputan6, Jika Anda berada dalam situasi guncangan akibat gempa, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi:

    Sebelum Terjadi Gempa:

    – Untuk memastikan keamanan tempat tinggal Anda, pastikan bahwa struktur dan letak rumah dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Lakukan evaluasi dan renovasi ulang terhadap struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

    – Penting untuk mengenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    – Mempelajari manfaat P3K dan alat pemadam kebakaran.

    – Pastikan selalu menyiapkan nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur perabotan di rumah Anda agar menempel kuat pada dinding. Hal itu disarankan agar benda tersebut tak mudah jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi

    – Untuk barang yang mudah terbakar, sebaiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    – Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    – Pastikan Anda selalu siap dengan alat-alat penting seperti Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa:

    – Ketika Anda merasakan gempa dan sedang berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan. Jika memungkinkan, lari ke luar gedung untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman.

    – Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pohon. Perhatikan juga tempat Anda berdiri, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Hindari juga kendaraan Anda jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di area pantai, jauhi pantai dan cari medan yang tinggi untuk menghindari bahaya tsunami.

    – Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

    Setelah Terjadi Gempa:

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Tidak disarankan untuk keluar melalui tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau orang disekitar Anda.

    – Setelah terjadi gempa, segera periksa lingkungan sekitar Anda. Pastikan tidak terjadi kebakaran. Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa aliran dan pipa air, untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.

    – Hindari bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

    – Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, guna menghindari bahaya susulan.

    – Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio untuk mencari informasi apabila terjadi gempa susulan. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak diketahui jelas sumbernya.

    – Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

    – Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

  • Gempa Bekasi Sebabkan Satu Musala Roboh, Ini Imbauan BPBD ke Warga

    Gempa Bekasi Sebabkan Satu Musala Roboh, Ini Imbauan BPBD ke Warga

    Liputan6.com, Jakarta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, mencatat satu sarana ibadah yakni musala di Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu mengalami rusak berat hingga roboh akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9.

    “Gempa bumi dirasakan oleh warga di seluruh wilayah Kabupaten Bekasi. Satu musala roboh, beruntung tidak ada korban jiwa,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Muchlis di Cikarang, Rabu (20/8). Dikutip dari Antara.

    Gempa bumi bermagnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Bekasi pada Rabu pukul 19.54 WIB berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Muchlis menyatakan tim di lapangan masih terus berkoordinasi dengan BMKG, BPBD Jawa Barat maupun aparatur kecamatan untuk memantau perkembangan situasi serta kemungkinan terjadi gempa susulan.

    Dia mengaku gempa susulan sempat terjadi dan terbaru pada pukul 22.40 WIB meski berkekuatan relatif kecil sehingga tidak menimbulkan dampak berarti.

    Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, tidak panik dan selalu memperhatikan informasi resmi dari BMKG serta BPBD Kabupaten Bekasi, jangan mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

    “Periksa kondisi bangunan di sekitar tempat tinggal. Jika terdapat retakan atau kerusakan, segera menjauh untuk menghindari potensi bahaya,” katanya.

    Antisipasi Gempa Bumi

    Dilansir Liputan6, Jika Anda berada dalam situasi guncangan akibat gempa, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi:

    Sebelum Terjadi Gempa:

    – Untuk memastikan keamanan tempat tinggal Anda, pastikan bahwa struktur dan letak rumah dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Lakukan evaluasi dan renovasi ulang terhadap struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

    – Penting untuk mengenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    – Mempelajari manfaat P3K dan alat pemadam kebakaran.

    – Pastikan selalu menyiapkan nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur perabotan di rumah Anda agar menempel kuat pada dinding. Hal itu disarankan agar benda tersebut tak mudah jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi

    – Untuk barang yang mudah terbakar, sebaiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    – Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    – Pastikan Anda selalu siap dengan alat-alat penting seperti Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa:

    – Ketika Anda merasakan gempa dan sedang berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan. Jika memungkinkan, lari ke luar gedung untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman.

    – Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pohon. Perhatikan juga tempat Anda berdiri, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Hindari juga kendaraan Anda jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di area pantai, jauhi pantai dan cari medan yang tinggi untuk menghindari bahaya tsunami.

    – Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

    Setelah Terjadi Gempa:

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Tidak disarankan untuk keluar melalui tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau orang disekitar Anda.

    – Setelah terjadi gempa, segera periksa lingkungan sekitar Anda. Pastikan tidak terjadi kebakaran. Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa aliran dan pipa air, untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.

    – Hindari bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

    – Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, guna menghindari bahaya susulan.

    – Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio untuk mencari informasi apabila terjadi gempa susulan. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak diketahui jelas sumbernya.

    – Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

    – Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

  • Demo Bupati Bone Berujung Ricuh, 2 Jurnalis Jadi Korban Intimidasi Aparat: Dipiting dan Paksa Hapus Gambar

    Demo Bupati Bone Berujung Ricuh, 2 Jurnalis Jadi Korban Intimidasi Aparat: Dipiting dan Paksa Hapus Gambar

    Liputan6.com, Bone – Dua jurnalis menjadi korban intimidasi aparat kala kericuhan pecah saat ribuan massa menggelar unjuk rasa menolak kenaikan PBB-P2 300 persen di Kantor Bupati Bone, Sulawesi Selatan pada Selasa (19/8/2025). Keduanya adalah Zulkifli Natsir, kontributor CNN Indonesia dan Adry, jurnalis ujungpenamedia.co.id.

    Zulkifli menceritakan, insiden itu terjadi sesaat setelah kericuhan pecah di halaman kantor bupati. Ia mengaku kala itu dirinya berusaha menyelamatkan diri ke lobi kantor bupati dari perihnya gas air mata.

    “Awalnya itu saya masuk berlindung di kantor bupati dari asap gas air mata. Karena memang sesak,” kata Zulkifli kepada wartawan, Rabu (20/8/2025).

    Saat berada di lobi, ia pun melihat ada aparat yang terluka karena lemparan batu dan menyelamatkan diri ke dalam kantor bupati. Selain itu, ia juga mengaku melihat seorang demonstran yang ditangkap dan dibawa masuk ke salah satu ruangan.

    “Saya langsung ambil gambarnya dan merekam video. Takutnya jangan sampai dipukul juga itu (demonstran),” jelasnya.

    Seketika setelah ia merekam gambar, sejumlah aparat yang berada di lobi Kantor Bupati Bone itu langsung berteriak kepada dirinya. Tak hanya itu, Zulkifli mengaku didatangi aparat lalu diintimidasi.

    “Ada yang piting (leher) saya, ada juga yang berusaha rampas HP saya. Katanya tidak boleh merekam di sini, karena ini area steril,” beber Zulkifli.

    Zulkifli pun sempat berulangkali menjelaskan bahwa dirinya adalah jurnalis, namun hal itu tidak membuat aparat berhenti mengintimidasi dirinya.

    “Saya sudah bilang saya dari media Pak. Tapi mereka paksa saya hapus gambar. HP saya dirampas dari tangan saya. Saya bilang jangan hapus semuanya pak,” akunya.

    Ketegangan itu pun sempat mereda setelah Dandim 1407 Bone, Letkol Inf Laode Muhammad Idrus datang ke lobi Kantor Bupati Bone.

    “Mereka sempat lepas saya, terus ditarik lagi ke tempat duduk, sempat juga ada Dandim yang menyusul. Yang saya jengkel, ada beberapa video dihapus,” ucapnya.

     

  • Keterbatasan Anggaran, Pemkab Jember Berharap Bantuan Pusat untuk Perbaikan Sekolah Rusak

    Keterbatasan Anggaran, Pemkab Jember Berharap Bantuan Pusat untuk Perbaikan Sekolah Rusak

    Bupati Jember, Muhammad Fawait, sebelumnya telah menemui Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menyampaikan kondisi sarana pendidikan di daerahnya. Pertemuan itu ditindaklanjuti dengan pengajuan proposal revitalisasi sekolah ke Kementerian Pendidikan agar dapat memperoleh dukungan dana dari APBN.

    “Proposal ini ditujukan agar revitalisasi bisa segera berjalan dengan dukungan anggaran dari pusat. Tanpa itu, percepatan sulit terwujud,” ujar Hadi.

    Kerusakan sekolah, terutama di wilayah pedesaan, berdampak langsung pada proses belajar mengajar. Sejumlah sekolah bahkan harus mengatur jadwal bergantian karena keterbatasan ruang kelas yang layak.

    “Anak-anak kita berhak belajar di ruang kelas yang aman dan nyaman. Karena itu, kami berharap pemerintah pusat bisa segera merespons kebutuhan ini,” kata Hadi menambahkan.

    Pemkab Jember menegaskan bahwa penanganan sekolah rusak perlu menjadi agenda bersama. Dengan dukungan APBN, perbaikan dapat dilakukan lebih cepat dan merata, sehingga kualitas pendidikan di Jember tidak tertinggal dari daerah lain.

    “Ini bukan hanya tanggung jawab daerah, melainkan bagian dari upaya nasional meningkatkan mutu pendidikan,” tegas Hadi.

  • Keterbatasan Anggaran, Pemkab Jember Berharap Bantuan Pusat untuk Perbaikan Sekolah Rusak

    Keterbatasan Anggaran, Pemkab Jember Berharap Bantuan Pusat untuk Perbaikan Sekolah Rusak

    Bupati Jember, Muhammad Fawait, sebelumnya telah menemui Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menyampaikan kondisi sarana pendidikan di daerahnya. Pertemuan itu ditindaklanjuti dengan pengajuan proposal revitalisasi sekolah ke Kementerian Pendidikan agar dapat memperoleh dukungan dana dari APBN.

    “Proposal ini ditujukan agar revitalisasi bisa segera berjalan dengan dukungan anggaran dari pusat. Tanpa itu, percepatan sulit terwujud,” ujar Hadi.

    Kerusakan sekolah, terutama di wilayah pedesaan, berdampak langsung pada proses belajar mengajar. Sejumlah sekolah bahkan harus mengatur jadwal bergantian karena keterbatasan ruang kelas yang layak.

    “Anak-anak kita berhak belajar di ruang kelas yang aman dan nyaman. Karena itu, kami berharap pemerintah pusat bisa segera merespons kebutuhan ini,” kata Hadi menambahkan.

    Pemkab Jember menegaskan bahwa penanganan sekolah rusak perlu menjadi agenda bersama. Dengan dukungan APBN, perbaikan dapat dilakukan lebih cepat dan merata, sehingga kualitas pendidikan di Jember tidak tertinggal dari daerah lain.

    “Ini bukan hanya tanggung jawab daerah, melainkan bagian dari upaya nasional meningkatkan mutu pendidikan,” tegas Hadi.

  • Gempa Darat Guncang Kabupaten Bandung Barat Lagi, BMKG Beri ‘Warning’ Soal Gempa Pembuka

    Gempa Darat Guncang Kabupaten Bandung Barat Lagi, BMKG Beri ‘Warning’ Soal Gempa Pembuka

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa darat Magnitudo 1,7 mengguncang wilayah Kabupaten Bandung Barat, Rabu (20/8/2025), pukul 12.28.42 WIB. Analisa Badan Meteorologi Klaimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Kabupaten Bandung Barat berada pada koordinat 6.81 LS dan 107.51 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 3 km barat laut Kabupaten Bandung Barat pada kedalaman 10 km.

    Direktur Gempa dan Tsunami BMKG Daryono, Rabu (20/8/2025) mengatakan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Kabupaten Bandung Barat yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Lembang.

    Daryono juga mengataklan, dampak gempa berdasarkan laporan dari masyarakat, guncangan gempa dirasakan di wilayah Kabupaten Bandung Barat dengan Skala Intensitas II MMI. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut.

    “Hingga pukul 13.33 WIB, hasil monitoring BMKG belum terjadi gempa susulan,” katanya.

    Terkait pemicu gempa, Daryono mengingatkan, Sesar Lembang merupakan sesar aktif, yang kapan saja bisa merilis gempa. 

    “Jadi kapan saja bisa rilis, fenomena seperti ini yang dikhawatirkan adalah gempa pembuka (fore shocks),” katanya.

    Meski begitu Daryono tidak secara gamblang menyebutkan peningkatan aktivitas kegempaan di Sesar Lembang adalah pertanda akan muncul gempa kuat. 

    “Karena belum dapat diprediksi kapan gempa besar akan terjadi,” ungkapnya.

    Daryono juga menjelaskan, dari tiga tipe gempa, salah satu tipenya adalah gempa kuat yang didahului aktivitas gempa pembuka.

    Menilik sejarah gempa yang pernah terjadi, pada 2011 gempa darat hanya Magnitudo 3,3 dapat merusak 103 rumah di Kampung Muril Rahayu, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Bandung Barat.

     

  • Misteri Kakak Adik Tewas dengan Wajah Hilang di Lampung, Polisi Temukan Bukti Baru di Sebuah Gubuk

    Misteri Kakak Adik Tewas dengan Wajah Hilang di Lampung, Polisi Temukan Bukti Baru di Sebuah Gubuk

    Liputan6.com, Lampung – Kasus pembunuhan kakak beradik di Desa Batu Raja, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, masih misterius. Korban ditemukan dengan kondisi mengenaskan. Wajahnya hilang, tempurung kepalanya hilang. Sejumlah bagian tubuhnya juga tak utuh lagi.

    Setelah tiga bulan berlalu dari penemuan mayatnya, kini Polis menemukan barang bukti baru dalam proses penyelidikan. Bukti itu berupa anting yang diduga milik salah satu korban.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung, Komisaris Besar Polisi Indra Hermawan mengatakan, temuan itu didapat sekitar dua pekan lalu di sebuah gubuk berjarak 50 meter dari lokasi kejadian. 

    “Anting tersebut diduga milik korban dan ditemukan bukan di lokasi awal, melainkan di salah satu gubuk,” kata Indra, Rabu (20/8/2025).

    Indra bilang, barang bukti itu telah dibawa ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri untuk diteliti lebih lanjut. Hasil pemeriksaan akan memastikan apakah anting tersebut benar identik dengan milik korban. 

    “Kami masih menunggu hasil dari Puslabfor. Kesimpulannya nanti akan keluar dari sana,” ungkap dia.

    Selain mengirim barang bukti, penyidik juga melibatkan sejumlah ahli untuk membantu pengungkapan perkara ini. 

    “Ada dokter forensik, psikolog, hingga ahli lain yang kami libatkan. Setelah semua lengkap, hasilnya akan kami sampaikan,” jelas dia.