Category: Liputan6.com Regional

  • Demo Depan Gedung Grahadi Surabaya Panas, Motor Dibakar Pagar Dijebol

    Demo Depan Gedung Grahadi Surabaya Panas, Motor Dibakar Pagar Dijebol

    Liputan6.com, Jakarta Demonstrasi di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (29/8/2025), berakhir ricuh. Massa solidaritas dari masyarakat sipil dan pengemudi ojek online (ojol) terlibat bentrok dengan polisi.

    Informasi yang dihimpun Liputan6.com di lokasi, sebanyak 12 unit sepeda motor yang terparkir di halaman gedung Grahadi terbakar.

    “Tadi sempat bentrok sama polisi, halaman depan parkiran Gedung Negara Grahadi tadi juga dibakar massa, pagarnya juga jebol,” ujar saksi mata Irawan, pedagang minuman asal Wonocolo yang biasa jualan di Taman Apsari Surabaya, Jumat (29/8).

    Aksi yang dimulai sekitar pukul 14.41 WIB ini awalnya bertujuan untuk menyampaikan kecaman atas tindakan represif aparat yang menyebabkan tewasnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojol yang tertabrak kendaraan taktis (rantis) Barakuda di Jakarta pada Kamis (28/8). Massa aksi yang berkumpul di depan Gedung Grahadi melakukan orasi yang berisi kecaman terhadap tindakan aparat. Namun, situasi mulai memanas ketika massa mencoba merangsek masuk ke area dalam Grahadi dengan mendobrak pagar. Aksi dorong-mendorong dengan petugas keamanan pun tak terhindarkan.

    Kericuhan semakin memuncak ketika massa aksi mulai melempari batu dan bongkahan semen ke arah dalam gedung Grahadi dan petugas kepolisian yang berjaga.

    Petugas kepolisian dari dalam gedung Grahadi berupaya menenangkan massa dengan menggunakan megaphone, mengimbau agar aksi tidak dilakukan secara anarkis. Namun, imbauan tersebut tidak diindahkan oleh massa. Sebagai respons, petugas kepolisian menyemprotkan air dari water cannon ke arah massa aksi untuk membubarkan kerumunan. Aksi saling dorong dan lempar pun terus berlanjut, menyebabkan situasi semakin tidak terkendali.

    Pihak kepolisian terus berupaya mengendalikan situasi dan mencegah aksi anarkis lebih lanjut. Belum ada laporan resmi mengenai jumlah korban luka atau kerusakan akibat bentrokan ini.

    Setelah kericuhan mereda, massa mulai membubarkan diri. Seperti diketahui, massa rencananya akan melanjutkan aksinya di depan Mapolda Jatim pada pukul 18.00 WIB nanti.

  • Demo Bandung Ricuh, Massa Bakar Rumah Dekat DPRD Jabar Diduga Tempat Sembunyi Polisi

    Demo Bandung Ricuh, Massa Bakar Rumah Dekat DPRD Jabar Diduga Tempat Sembunyi Polisi

    Liputan6.com, Jakarta Massa dari pengemudi ojek online (ojol) dan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung. Para peserta aksi melakukan pelemparan berbagai benda ke arah gendung dan bahkan menyalakan petasan.

    Terdengar beberapa kali suara letusan akibat petasan bahkan tembakan gas air mata dari kepolisian yang berupaya mengamankan aksi unjuk rasa. Meski diguyur hujan lebat, para peserta aksi tetap melakukan aksi dengan tetap bertahan di depan Gedung DPRD Jawa Barat.

    Aksi tersebut dipicu akibat peristiwa meninggalnya pengemudi ojol terlindas kendaraan taktis Brimob di Jakarta saat terjadinya pembubaran massa unjuk rasa, Kamis (28/8/2025). Akibatnya, aksi solidaritas di beberapa daerah termasuk di Kota Bandung dilakukan oleh para pengemudi ojol.

    Perbesar

    Demo di Bandung ricuh, massa bakar rumah pakai molotov… Selengkapnya

    Salah seorang perwakilan ojol, Hedi (50), mengatakan, aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat memang sengaja dilakukan sebagai solidaritas. Selain itu, massa dari mahasiswa pun ikut bergabung untuk melakukan aksi.

    “Jadi aksi kali ini ojol (ojeg online) bersatu, bersuara, dengan teman-teman mahasiswa. Kami hanya ingin keadilan untuk ke depannya. Sehingga tuntutan kami kali ini hanya meminta keadilan,” ucap Hedi.

    Dia mengatakan, aksi kali ini dilakukan oleh gabungan pengemudi ojol dari seluruh wilayah Bandung Raya. Hedi memastikan, jumlah pengemudi ojol dan peserta aksi yang hadir bergabung akan mencapai ribuan orang.

    Perbesar

    Demo di Bandung ricuh, massa bakar rumah pakai molotov… Selengkapnya

    “Hari ini akan numplek di sini (DPRD Jabar). Mungkin ribuan ojol dari seluruh wilayah Bandung Raya akan berkumpul di sini,” kata Hedi.

    Selain itu, menurut pantauan, terjadi pembakaran sebuah rumah yang terletak di depan Gedung DPRD Jawa Barat oleh massa aksi unjuk rasa. Rumah tersebut dibakar karena dianggap para peserta aksi menjadi tempat persembunyian sejumlah aparat kepolisian yang berada di tengah massa.

    Batu-batu dilemparkan oleh massa aksi yang membuat kaca dan genting rumah tersebut pecah dan rusak. Tidak berselang lama, beberapa bom molotov yang dibuat oleh massa juga ikut dilemparkan ke rumah tersebut hingga area depan rumah mengalami kebakaran.

    Di sisi lain massa gabungan tersebut juga mencoba merangsek masuk ke dalam rumah untuk mencari anggota kepolisian yang dianggap masih bersembunyi di dalam rumah tersebut. Hingga pukul 17.20 WIB, massa masih berada di kawasan tersebut sambil melempari Gedung DPRD Jawa Barat.

  • Massa Ojol Geruduk Mapolres Sukabumi Tuntut Keadilan untuk Affan Kurniawan: Kami Satu Aspal!

    Massa Ojol Geruduk Mapolres Sukabumi Tuntut Keadilan untuk Affan Kurniawan: Kami Satu Aspal!

    Liputan6.com, Sukabumi – Ratusan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai komunitas menggelar aksi solidaritas dengan berunjuk rasa di Markas Polres Sukabumi Kota, Senin (29/8/2025). 

    Aksi ini dilakukan untuk menuntut keadilan bagi rekan mereka Affan Kurniawan, yang meninggal dunia terlindas Rantis Brimob.

    Para driver ojol datang dengan atribut lengkap, membawa spanduk dan bendera komunitas. Mereka menyuarakan kekecewaan atas penanganan kasus yang menimpa rekan sesama driver ojol.

    Koordinator Lapangan, Asep Saepul Ramdani, menjelaskan bahwa aksi ini dipicu oleh dua tuntutan utama. Tuntutan pertama adalah desakan agar Kapolri segera dicopot dari jabatannya.

    “Kami menilai Bapak Kapolri tidak memiliki rekam jejak positif bagi komunitas ojek online,” tegas Asep, saat menyampaikan orasinya di depan gerbang Mapolres Sukabumi Kota. 

    Ia mengatakan, kekecewaan ini sudah terakumulasi dari berbagai kasus yang dianggap tidak berpihak pada komunitas mereka.

    Tuntutan kedua adalah agar aparat kepolisian mengusut tuntas pelaku yang menyebabkan rekan mereka meninggal dunia. Asep menekankan bahwa insiden ini telah menimbulkan luka mendalam bagi seluruh komunitas ojol.

    “Kami meminta Polresta Sukabumi segera melayangkan surat kepada Mabes Polri agar Bapak Kapolri segera turun jabatan. Hanya itu yang kami minta,” kata Asep. 

    Aksi ini menjadi bentuk nyata dari solidaritas yang mereka junjung tinggi. Meskipun korban kecelakaan berasal dari Cikidang, Sukabumi, dan dikabarkan mengalami patah tulang, Asep menekankan bahwa solidaritas tidak terbatas pada lokasi. 

    “Korban yang meninggal berada di Jakarta Barat, tapi bagi kami, siapa pun itu korbannya, kami satu aspal. Kami akan mendukung teman-teman kami yang mengalami musibah itu,” tambahnya.

    Asep juga memberikan peringatan keras. Apabila tuntutan tidak dipenuhi, ia mengancam akan ada demonstrasi besar-besaran yang melibatkan komunitas ojol di Sukabumi, Cianjur, Bandung, Bogor, dan sekitarnya. 

     

  • Rektor UI Buka Suara, 1.000 Mahasiswa Ikuti Unjuk Rasa di Polda Metro Jaya

    Rektor UI Buka Suara, 1.000 Mahasiswa Ikuti Unjuk Rasa di Polda Metro Jaya

    Liputan6.com, Jakarta Sekira 1.000 mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bergerak melakukan aksi unjuk rasa ke Polda Metro Jaya, Jumat (29/8). Keberangkatan mahasiswa UI menggunakan 17 Bus dan enam angkot yang bergerak dari lapangan Fisip UI, Depok.

    Sebelum keberangkatan mahasiswa UI, Rektor Heri Hermansyah mendatangi mahasiswa yang berkumpul di lapangan FISIP UI. Heri menyampaikan sejumlah pesan kepada mahasiswa sebelum bertolak ke Polda Metro Jaya.

    Heri menegaskan, UI tidak pernah menyetujui adanya demonstrasi namun menghargai demokrasi. Kedatangannya menemui mahasiswa UI yang akan melakukan aksi unjuk rasa, ingin mengingatkan dan menganggap mahasiswa sebagai anak-anaknya.

    “Jadi kita mengerti idealis mahasiswa, mahasiswa kan ingin menyuarakan keadilan dan kebenaran, dan mereka memiliki saluran sesuai dengan masanya mereka ini,” ujar Heri, Jumat (29/8/2025).

    Heri meminta mahasiswa dapat menjaga diri dan tidak terlibat tindakan anarkis. Heri tidak ingin mahasiswa UI menjadi pelaku maupun korban dari tindakan anarkis saat unjuk rasa menyampaikan aspirasinya.

    “Kita tekankan kepada organisasi mahasiswa, para pemimpinnya dan adik-adiknya ini, mereka koordinir supaya mereka bisa menjaga barisan, menjaga kesatuan dan kalau ada yang disuarakan aspirasi, silakan disuarakan dengan tata cara yang baik dan jangan anarkis,” ucap Heri.

    Heri meminta, mahasiswa UI yang melakukan aksi untuk dapat kembali pulang ke rumah sebelum malam. Pada saat pulang tidak ada yang kekurangan dan saling menjaga satu sama lain sesama mahasiswa.

    “Tolong diliatin mahasiswa kita juga jangan sampai ada yang cidera, jangan sampai ada mahasiswa kita yang kemudian menjadi korban dalam suatu proses yang kemudian berubah menjadi anarkis, jangan sampai anarkis,” pinta Heri.

    Sebelumnya, Ketua BEM UI Atan Zayyid Sulthan mengatakan, mahasiswa UI bergerak mengadakan aksi bersama BEM SI Rakyat Bangkit dan BEM SI Kerakyatan, dan aliansi mahasiswa lainnya. Nantinya, mahasiswa melakukan aksi di Polda Metro Jaya yang sebelumnya berkumpul di FX Sudirman.

    “Kita berangkat dari sini (UI) menuju FX Sudirman, kemudian kita akan berkumpul di seberang FX Sudirman dan kami akan menjalankan aksi di sana,” ujar Atan.

    Atan menjelaskan, tujuan demo adalah menuntut Polri bertanggung jawab terkait peristiwa yang menewaskan pengemudi ojek online. Menurutnya, aksi unjuk rasa merupakan efek domino dari permasalahan yang ada di Indonesia.

    “Dari ketidakbijaksanaan pemerintah dan DPR yang memberikan kebijakan buruk, tunjangan naik yang akhirnya memicu kemarahan masyarakat,” jelas Atan.

    Tidak hanya itu, lanjut Atan, juga menilai DPR kerap memberikan statement buruk kepada masyarakat sehingga memicu kemarahan masyarakat.

    “Ini yang merupakan kami sangat sayangkan, ini merupakan bentuk, hari ini kami turun aksi,” ucap Atan.

  • Aksi Massa ‘Jogja Memanggil’ Bergerak ke Mapolda DIY Bawa 2 Tuntutan

    Aksi Massa ‘Jogja Memanggil’ Bergerak ke Mapolda DIY Bawa 2 Tuntutan

    Liputan6.com, Yogyakarta – Hasil kordinasi umum ‘Jogja Memanggil’ di Kampus Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta memastikan massa aksi akan bergerak ke Mapolda DIY sore ini, Jumat (29/8/2025).

    Dalam aksinya aksi yang terdiri dari mahasiswa, masyarakat umum dan pengemudi Ojol akan menyampaikan beberapa tuntutan yaitu bubarkan DPR RI, usut dan proses hukum polisi yang menewaskan pengemudi Affan Kurniawan.

    Massa aksi juga menuntut pembatalan tunjangan perumahan bagi anggota DPR RI yang dinilai menyakiti hati nurani rakyat.

    Sejak pukul 15.00 WIB, massa aksi terus berkumpul dan rapat kordinasi memutuskan pada pukul 17.00 WIB massa aksi akan menuju Mapolda DIY.

    Tak hanya itu massa aksi juga memutuskan untuk mengadakan aksi massa yang lebih besar lagi pada Senin (1/9/2025) di Malioboro. 

    “Hari ini kita sepakat untuk massa aksi di Mapolda DIY menyuarakan tuntutan kita. Silahkan jika ada aksi pada Sabtu-Minggu, tapi kita juga persiapkan aksi yang lebih besar pada Senin depan,” kata moderator aksi, Adi.

    Tak hanya menjadikan DPR RI sebagai sasaran tembak. Massa aksi juga membawa tuntutan pencopotan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dicopot karena tidak bisa membina anak buahnya, serta reformasi TNI/Polri.

    Adi dalam orasinya juga menegaskan aksi Jogja Memanggil akan turut serta mengajak rekan-rekan dari kota lainnya mengandalkan aksi nasional bersama.

    “Ini adalah momentum besar bagi kita untuk melakukan perubahan. Jangan sampai aksi ini digembosi sebelum Senin depan,” tegasnya.

    Hingga berita ini diturunkan, massa aksi masih tetap bertahan di kampus UII Yogyakarta Cik di Tiro. 

     

  • Demo di DPRD Jabar Memanas, Massa Bakar Water Barrier

    Demo di DPRD Jabar Memanas, Massa Bakar Water Barrier

    Liputan6.com, Jakarta Mahasiswa dari pengemudi ojek online menggelar demonstrasi di gedung DPRD Jawa Barat (Jabar), Kota Bandung, Jumat (29/8). Aksi ini digelar menyusul insiden yang menimpa driver ojol pada aksi di Jakarta. Aksi berlangsung memanas. Massa sampai membakar Water Barrier.

    Massa tiba di titik aksi sekitar pukul 14.15 WIB. Para pendemo tiba dari dua arah, dari Jalan Trunojoyo dan Gedung Sate. Mereka merambah ke titik aksi secara serentak.

    Massa yang datang langsung mendekati gedung legislator itu. Mereka lantas menyasar petugas kepolisian yang berjaga di depan gedung DPRD Jabar, melakukan sejumlah penyerangan. Petugas kepolisian kemudian menjauhi gerombolan massa aksi.

    Massa yang tiba juga melemparkan sejumlah benda seperti botol air mineral ke arah gedung DPRD Jabar.

    Sebagian dari mereka, menempelkan poster dan spanduk protes di depan gedung legislator itu yang telah dipasangi kawat berduri. Tampak dari mereka juga lantas membuat coretan pada tembok gedung itu dengan cat semprot.

    “Kita ojol bersatu intinya kami bersatu bersuara akan barengan dengan mahasiswa setidaknya lebih baik ke depannya. Kalau tuntutannya adalah keadilan,” kata Sandi, salah satu driver ojol yang mengikuti aksi.

    Kini, massa terpantau membuat lingkaran di depan gedung DPRD Jabar menyanyikan lagu di antaranya bertajuk Ibu Pertiwi.

    Momen itu disertai dengan sejumlah massa yang mengibarkan bendera merah putih, orasi, membakar water barrier.

    Reporter: Robby Bouceu

  • Solidaritas untuk Affan Kurniawan, Mahasiswa di Makassar Tutup Jalan dan Bakar Ban

    Solidaritas untuk Affan Kurniawan, Mahasiswa di Makassar Tutup Jalan dan Bakar Ban

    Liputan6.com, Jakarta Mahasiswa dari berbagai organisasi menggelar aksi unjuk rasa di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) di Jalan AP Pettarani, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (29/8/2025). Dalam aksi itu mahasiswa menutup dua ruas jalan hingga kemacetan parah terjadi.

    Aksi tersebut digelar sebagai bentuk solidaritas atas tewasnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang meninggal dunia setelah dilindas mobil baracuda milik Brimob saat aksi demonstrasi di Jakarta tadi malam.

    Berdasarkan pantauan Liputan6.com, massa membakar ban bekas dan mengadang sebuah mobil kontainer yang kemudian dijadikan sebagai panggung orasi. Mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan ‘Menuju Reformasi Jilid II, #Polisi Pembunuh’ sebagai bentuk kecaman terhadap tindakan aparat.

    “Kami mengecam tindakan pihak kepolisian atas jatuhnya korban seorang driver ojek online di Jakarta tadi malam,” teriak salah seorang orator melalui pengeras suara, Jumat (29/8/2025).

    Mahasiswa menegaskan bahwa kepolisian seharusnya berperan sebagai pengayom, pelayan, dan pelindung masyarakat. Bukan sebaliknya, menjadi pihak yang mencelakai rakyat.

    “Aparat pembunuhan bukan penegak hukum,” lanjutnya disambut sorakan massa.

    Hingga berita ini diturunkan, aksi unjuk rasa solidaritas untuk Affan Kurniawan masih terus berlangsung. Menariknya, aksi ini berjalan tanpa pengawalan aparat kepolisian di sekitar lokasi.

  • Balas Tembakan Gas Air Mata Polisi, Massa Demo Lempari Gedung DPRD Jambi Pakai Batu

    Balas Tembakan Gas Air Mata Polisi, Massa Demo Lempari Gedung DPRD Jambi Pakai Batu

    Liputan6.com, Jambi – Aksi massa demonstrasi gabungan di Jambi ricuh setelah mereka masuk ke halaman gedung Dewa Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi, pada Jumat (29/8/2025). Massa emosi karena diadang dan polisi melontarkan gas air mata ke pengunjuk rasa ketika mereka hendak masuk ke halaman gedung dewan.

    Massa yang terdiri dari mahasiswa berbagai kampus, pelajar, hingga ojek online di Jambi itu menggelar demo solidaritas atas peristiwa kematian ojek online yang dilindas kendaraan taktis di Jakarta.

    Awalnya aksi berjalan kondusif. Namun saat massa mencoba merangsek ke gedung DPRD Jambi, mereka dihadang barigade polisi dengan temeng.

    Polisi lalu melontarkan gas air mata dan semprotan water canon, hingga membuat massa kocar-kacir ke halaman Kantor Gubernur Jambi.

    Kemudian massa membalas polisi dengan lemparan batu, botol, dan benda yang ada di sekitar. Letusan gas air mata dan asap putih membumbung.

    Setelah asap putih reda, massa kembali merangsek. Di depan halaman gedung wakil rakyat itu situasi tak kondusif. Pagar halaman gedung dewan dan sejumlah fasilitas rusak.

    “Maju woi… jangan tembak,” teriak massa.

    Aksi ini berlangsung mulai pukul 13.00 WIB. Berlangsur massa semakin ramai. Hingga pukul 17.00 WIB massa masih bertahan di sekitar gedung dewan. Mereka membakar ban dan mengerikan yel-yel semangat perjuangan.

  • Kronologi Ricuh Demo Ojol di Solo, Massa Robohkan Gerbang Besi Mako Brimob dan Bakar Water Barrier

    Kronologi Ricuh Demo Ojol di Solo, Massa Robohkan Gerbang Besi Mako Brimob dan Bakar Water Barrier

    Liputan6.com, Jakarta Demo ribuan pengemudi ojek online (ojol) di markas Brimob Solo berakhir dengan ricuh, Jumat (29/8). Tembakan gas air mata dari polisi menyebabkan para pengemudi ojol berlarian.

    Aksi demo tersebut diawali sekira pukul 13.00 WIB, saat massa jalan kaki dari Plaza Manahan menuju markas Brimob yang terletak di sebelah barat kawasan Stadion Manahan Solo.

    Setibanya di markas tersebut, sejumlah pengemudi ojol dan polisi serta anggota Brimob melaksanakan salat gaib dan doa bersama untuk Affan Kurniawan yang dilindas mobil rantis milik Brimob di Jakarta.

    Setelah melakukan doa bersama, kemudian jumlah demonstran semakin bertambah. Tidak hanya ojol, pelajar dan warga juga ikut turun ke jalan. Mereka kemudian melakukan aksi di depan gerbang markas Brimob.

    Sekira pukul 15.00 WIB, suasana semakin memanas ketika para pengemudi ojol meneriakkan kecaman terhadap Brimob yang menyebabkan Affan Kurniawan meninggal. Mereka pun menggoyang-goyang gerbang besi hingga roboh.

    Setelah kondisi sempat kondusif, massa kembali berkumpul dan menggelar aksi demo sambil meneriakkan kecaman. Kemudian kondisi semakin memanas, anggota polisi dan Brimob melepaskan tembakan gas air mata ke segala arah.

    Tak pelak, ribuan pengemudi ojol yang telah bercampur dengam warga lari pontang-panting meninggalkan lokasi.

    Namun tidak berselang lama massa kembali mendatangi depan markas Brimob dan tembakan gas air mata kembali dilesatkan.

    Pukul 16.04 WIB, massa membakar water barrier yang terpasang di depan markas Brimob.

  • Demo Solidaritas Ojol di Mako Brimob Solo Berujung Ricuh, Massa Merusak Pagar dan Berusaha Masuk

    Demo Solidaritas Ojol di Mako Brimob Solo Berujung Ricuh, Massa Merusak Pagar dan Berusaha Masuk

     

    Liputan6.com, Solo – Aksi demo solidaritas ojol atas meninggalnya Affan Kurniawan di Depan Mako Brimob Batalyon C Pelopor Surakarta berujung ricuh.

    Aksi solidaritas itu awalnya berjalan kondusif, namun usai kedua pihak memberikan pernyataan, massa yang berada di luar pagar berusaha merangsek masuk dan merusak pagar depan bagian timur markas. Kejadian tersebut diikuti oleh pelemparan batu maupun botol dari arah luar ke dalam markas.

    Kapolresta Surakarta Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo sendiri telah meminta maaf kepada para pengemudi ojol atas kejadian yang menimpa kawan mereka di Jakarta, Affan Kurniawan.

    “Kami menyampaikan permohonan maaf terhadap kejadian yang menimpa saudara Affan Kurniawan. Saya mewakili di sini dari Surakarta mohon maaf sebesar-besarnya,” katanya.

    Selain itu, ia juga meminta para pengemudi ojol agar menyerahkan proses tersebut kepada aparat penegak hukum.

    “Yang terlibat sudah diamankan dan diperiksa oleh penyidik Propam,” katanya.

    Sementara perwakilan ojek online juga meminta kepolisian untuk tidak tebang pilih dalam penegakan hukum. Ia meminta agar oknum yang terlibat dalam kejadian yang menimpa pengemudi ojol di Jakarta Affan Kurniawan hingga meninggal dunia agar dihukum seberat-beratnya.

    “Semoga jadi titik akhir, semoga aparat lebih baik dalam penegakan hukum. Kami minta aparat tidak tebang pilih. Kami minta oknum pihak Brimob diusut tuntas, kalau perlu dihukum seberat-beratnya. Kalau perlu dikeluarkan,” katanya.