Category: Liputan6.com Regional

  • Terkuak, Kayu Gelondongan Penuhi Pantai Lampung Bertulis Kemenhut dan PT Minas Pagai Lumber

    Terkuak, Kayu Gelondongan Penuhi Pantai Lampung Bertulis Kemenhut dan PT Minas Pagai Lumber

    Liputan6.com, Jakarta – Misteri terdamparnya kayu gelondongan di bibir Pantai Tanjung Setia, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, mulai terkuak. Kapolda Lampung, Irjen Pol Helfi Assegaf turun langsung memeriksa kayu-kayu tersebut yang ditemukan memiliki nomor seri hingga barcode resmi.

    Dalam penelusuran yang dilakukan, beberapa kayu gelondongan terlihat ditempeli stiker barcode berwarna kuning bertuliskan ‘Kementerian Kehutanan Republik Indonesia’ serta nama perusahaan ‘PT Minas Pagai Lumber’.

    Pada stiker itu juga tertera logo lingkaran centang bergambar daun bertuliskan ‘SVLK INDONESIA’ yang merupakan tanda legalitas kayu.

    “Kami cek ada barcode dan nomor seri yang menempel di kayu-kayu itu. Sekarang sedang kami telusuri keabsahannya,” kata Irjen Helfi di Mapolda Lampung, Senin (8/12/2025).

    Polda Lampung telah berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan untuk menginvestigasi asal-muasal kayu yang terdampar tersebut.

    “Dokumen-dokumen yang terkait dengan registrasi penebangan kayu itu akan diperiksa. Apakah benar teregistrasi atau justru ada penyimpangan, nanti hasilnya akan kami sampaikan,” ujarnya.

    Penyelidikan terus berlanjut untuk mengungkap apakah kayu tersebut merupakan hasil produksi legal atau bagian dari praktik pembalakan liar yang belakangan ramai menjadi perhatian masyarakat di Pesisir Barat.

    Sebelumnya diberitakan, warga pesisir Pantai Tanjung Setia, Kecamatan Pesisir Selatan, Pesisir Barat, Lampung dikejutkan oleh terdamparnya kapal tongkang yang membawa muatan kayu hutan dalam jumlah besar.

    Peristiwa yang viral di media sosial itu tidak hanya menimbulkan keresahan, tetapi juga merusak sejumlah perahu nelayan.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun mengonfirmasi adanya kapal tongkang yang membawa muatan sekitar 4.800 kubik kayu itu kandas di perairan Pesisir Barat.

    “Kapal itu diketahui berangkat dari Sumatera Barat pada 2 November 2025. Kemudian kandas pada 6 November 2025,” jelas Yuni, Kamis (4/12/2025).

    Dia bilang, cuaca ekstrem menjadi penyebab utama kapal kehilangan kendali hingga akhirnya terdampar. Selain itu, tali pengikat kapal disebut ikut terlilit dan memperparah situasi.

    “Cuaca saat itu sangat ekstrem. Ada tali kapal yang terlilit, sehingga mengakibatkan tongkang terdampar,” katanya.

    Yuni memastikan pihak kepolisian telah mengambil langkah cepat menindaklanjuti insiden tersebut. Sejumlah anak buah kapal (ABK) juga telah dimintai keterangan.

    “Tiga ABK sudah kami mintai keterangan untuk penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.

    Tongkang beserta muatan kayu masih berada di lokasi, dan penanganan kasus dilakukan Polres Pesisir Barat bersama Direktorat Polair.

    “Masih ada di sana sampai hari ini,” ujarnya.

    Sementara itu, dalam video yang beredar, terlihat ribuan batang kayu berukuran besar berserakan di sepanjang bibir pantai.

    Potongan kayu dengan panjang mencapai 6 meter dan lebar sekitar 1 meter itu tampak masih utuh dengan barcode bertuliskan PT Minas Pagai Lumber, Sumatera Barat.

    “Kayu-kayu itu menimpa kapal nelayan sampai banyak yang rusak. Aktivitas nelayan berhenti total,” ungkap Salda Andala, warga setempat, Kamis (4/12/2025).

    Dia menyebut, kayu-kayu tersebut mulai terdampar sejak awal November 2025. Namun hingga Kamis (4/12/2025), tumpukan kayu masih terus mengganggu warga pesisir.

    “Sampai hari ini mas, aktivitas nelayan sangat terganggu. Di daerah Tanjung Setia ini sebenarnya tempat wisata juga, tapi karena banyak kayu di pinggir pantai jadi kurang bagus dilihat,” terang dia.

  • Cerita Sepiring Harapan Warung di Jogja Gratiskan Makan Bagi Perantau Terdampak Banjir Sumatera

    Cerita Sepiring Harapan Warung di Jogja Gratiskan Makan Bagi Perantau Terdampak Banjir Sumatera

    Merespon keprihatinan itu, Krishna Wijaya, pemilik Warkop Perdjuangan di Giwangan, tergerak. Bagi Krishna, ini adalah panggilan sosial.

    “Kita merasa sebagai warga Jogja, yang notabene kuat dalam gotong royong, kita tergerak untuk membantu, memberikan mereka akses minimal kebutuhan hidup dasarnya, makan dan minum,” jelasnya.

    Aksi ini bukan sekadar spontan, melainkan bagian dari nilai warungnya yang memang didedikasikan untuk “menemani perjuangan” orang-orang yang sedang kesulitan.

    Solidaritas yang sama, tapi dengan resonansi personal yang dalam, datang dari Lola Icha Shintya, pemilik Keumala Jogja, restoran masakan khas Aceh. Sebagai korban selamat tsunami 2004, ia merasakan langsung betapa pedihnya kehilangan.

    “Jadi kayak mengobati rasa rindu saya sama orang-orang yang ada di Aceh sana,” tutur Lola, Ketika ditemui di rumah makan miliknya Keumala Jogja, di Jl. Prapanca No.1, Tegal Senggotan, Tirtonirmolo, Kec. Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (8/12/2025).

    Baginya, membagikan makanan gratis kepada adik-adik perantau adalah cara menyentuh langsung rasa sedih yang ia pahami betul.

  • Raja Dangdut Rhoma Irama Lelang Jas, Kopiah dan Sorban untuk Korban Banjir Sumatera: Laku Rp 45 Juta

    Raja Dangdut Rhoma Irama Lelang Jas, Kopiah dan Sorban untuk Korban Banjir Sumatera: Laku Rp 45 Juta

    Kepedulian masyarakat Bengkulu kembali tampak dalam gelaran Tabligh Akbar, doa bersama, dan penggalangan donasi bagi korban bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Acara tersebut berlangsung di Halaman Masjid Raya Baitul Izzah, Senin (8/12), dengan menghadirkan H. Rhoma Irama sebagai penceramah utama. Dalam tausiyahnya, Rhoma menyampaikan pesan introspeksi, kepedulian, dan solidaritas antarsesama. 

    Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, dalam sambutannya mengingatkan bahwa Bengkulu merupakan daerah yang berada pada jalur ring of fire, sehingga rawan bencana.

    “Bengkulu berada di wilayah ring of fire. Karena itu, selain mitigasi di bumi, kita juga perlu mitigasi langit, melalui doa dan kepedulian untuk saudara-saudara kita,” ujar Helmi.

    Dia menegaskan, Pemerintah Provinsi Bengkulu tidak tinggal diam atas musibah yang menimpa provinsi-provinsi tetangga. 

    “Esok Subuh, insya Allah bantuan dari masyarakat Bengkulu akan diberangkatkan ke Aceh, Sumut, dan Sumbar. Kita ingin memastikan mereka tidak sendiri menghadapi cobaan ini,” tegasnya.

    Donasi yang dihimpun melalui Baznas Provinsi Bengkulu tercatat telah mencapai Rp 4,3 miliar, melampaui target awal Rp 3 miliar.

    “Ini bukti bahwa masyarakat Bengkulu berhati besar. Kita bantu dengan tenaga, doa, dan apa saja yang kita mampu,” lanjut Gubernur.

    Selain dana, Pemprov Bengkulu juga akan mengirimkan 100 unit ambulans ke wilayah terdampak untuk memperkuat layanan evakuasi dan penanganan darurat.

  • Guru di Kendari juga Dituding Paksa Murid Buka Cadar Berujung Vonis 5 Tahun Bui Kasus Pelecehan

    Guru di Kendari juga Dituding Paksa Murid Buka Cadar Berujung Vonis 5 Tahun Bui Kasus Pelecehan

    Sementara itu, guru Mansur membantah melakukan pelecehan dan kekerasan terhadap siswinya. Dia mengaku, memegang dahi siswinya hanya untuk mengecek suhu badannya karena dikatakan sakit.

    “Saya cuma cek suhu badannya,” ujarnya ketika berada di Polresta Kendari.

    Dia juga mengatakan, hanya memegang bahu sang anak ketika diganggui teman-temannya di kelas.

    Kuasa Hukum Mansur, Andre Darmawan, langsung menyatakan banding atas vonis tersebut karena melihat ada kejanggalan pada fakta-fakta di persidangan.

    “Kami menyatakan banding sekarang juga,” ujar Andre yang langsung berdiri setelah majelis hakim membacakan vonis.

    Pihak Mansur curiga, ada dugaan rekayasa terkait upaya mengaburkan fakta. Kuasa hukum sempat melayangkan keberatan dan meminta majelis hakim mempertimbangkan secara objektif alat bukti yang disajikan di persidangan.

  • Pejabat Kementerian Pariwisata yang Meninggal di Siksorogo Lawu Ultra 2025 Akan Dimakamkan Siang Ini

    Pejabat Kementerian Pariwisata yang Meninggal di Siksorogo Lawu Ultra 2025 Akan Dimakamkan Siang Ini

    Liputan6.com, Solo Dua peserta ajang lari lintas alam Siksorogo Lawu Ultra (SLU) 2025 meninggal dunia saat mengikuti perlombaan di kawasan lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu 7 Desember 2025.

    Diketahui, salah satu pelari yang meninggal adalah Sigit Joko Poernomo yang merupakan pejabat di Kementerian Pariwisata.

    “Mas Sigit itu di Kementerian Pariwisata sebagai Kepala Biro Umum dan Hukum,” kata adik ipar almarhum, Janes Cucuk Haryanto di rumah duka, Karanganyar, Senin (8/12/2025).

    Berdasarkan pantuan Liputan6.com di rumah duka, sejumlah pelayat diantaranya pegawai Kemenpar mulai berdatangan sejak pukul 12.00 WIB.

    Tak hanya itu, kerabat lainnya juga mendatangi rumah yang beralamat di Dusun Buran Wetan, RT 2 RW 2, Desa Buran, Kecamatan Tasikmadu.

    Rencananya prosesi upacara pelepasan jenazah akan dilakukan pukul 14.00 WIB. Jenazah akan dimakamkan di pemakaman umum Buran yang tak jauh dari rumah duka.

    Sebelumnya, Keduanya diduga mengalami serangan jantung ketika berada di jalur lomba trail run tersebut.

    Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno, membenarkan insiden tersebut.

    “Saat mendapatkan laporan ada peserta yang meninggal, langsung dilakukan evakuasi. Personel dari BPBD mengevakuasi salah satu peserta itu dan memang saat di atas sudah dalam kondisi meninggal dunia,” kata Hendro.

    Sementara itu dari pihak penyelenggara, Dewan Pembina Siksorogo Lawu Ultra 2025, Tony Harmoko, turut mengonfirmasi peristiwa itu. Menurutnya, kedua pelari tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan kesehatan sebelum lomba berlangsung.

    “Sebelum race dimulai mereka keadaannya fit bugar, tidak ada masalah apapun,” ujar Tony.

    Ia menambahkan seluruh peserta yang mengikuti ajang lari lintas alam tahunan itu diwajibkan mengantongi surat keterangan sehat dari dokter sebelum mengikuti perlombaan.

    “Terkait surat dokter itu menjadi kewajiban masing-masing, peserta memang harus memiliki surat sehat,” ucapnya.

  • 2 Bocil Gengster Tertangkap Warga, Hampir Jadi Bulan-bulanan Massa yang Marah

    2 Bocil Gengster Tertangkap Warga, Hampir Jadi Bulan-bulanan Massa yang Marah

    Liputan6.com, Pati – Polresta Pati bergerak cepat mengamankan dua remaja yang diduga terlibat aksi gangster di Balai Desa Karaban, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Minggu (7/12/2025) malam, sekitar pukul 23.30 WIB.

    Kedua bocil gangster asal Desa Tambakromo Pati ini, sempat ditangkap dan dihajar massa, sebelum akhirnya dilaporkan ke pihak kepolisian.

    Informasi adanya dugaan gangster yang ditangkap massa dan diamankan di Balai Desa Karaban, Kecamatan Gabus Pati tersebut, pertama kali muncul melalui laporan warga yang tersebar di media sosial.

    Merespons cepat informasi itu, Pamapta dan piket fungsi Polresta Pati langsung menuju lokasi untuk memastikan kebenaran kejadian.

    Setibanya di Balai Desa Karaban, polisi mendapati dua remaja sudah berada dalam pengawasan warga. 

    Kedua terduga pelaku masing-masing berinisial NAP (14), warga Kecamatan Tambakromo, dan AH (13), warga Kecamatan Tambakromo.

    Kedua bocah ini kemudian dievakuasi petugas dari lokasi, untuk menghindari potensi tindakan main hakim sendiri. Keduanya langsung dibawa ke Polresta Pati guna pemeriksaan lebih lanjut.

    Kapolresta Pati melalui KA SPKT Polresta Pati Ipda Sismiyarto mengatakan, langkah cepat pengamanan dilakukan untuk memastikan situasi tetap kondusif.

    “Kami langsung merespons laporan masyarakat dan mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi,” ujarnya.

    Menurut Sismiyarto, pendalaman kasus yang melibatkan dua anak-anak itu kini ditangani Sat Reskrim Polresta Pati.

    “Untuk dugaan keterlibatan para remaja ini dalam aksi gangster masih kami dalami. Semua proses akan dilakukan secara profesional,” tegasnya.

     

  • Jalan Lembah Anai Mulai Dibuka Khusus Sepeda Motor Usai Terputus Diterjang Banjir Bandang

    Jalan Lembah Anai Mulai Dibuka Khusus Sepeda Motor Usai Terputus Diterjang Banjir Bandang

     

    Liputan6.com, Padang Panjang – Usai terputus akibat banjir bandang beberapa waktu lalu, Jalan Lembah Anai diuji coba untuk dibuka kembali mulai pagi ini Senin (8/12/2025). Namun pembukaan akses Jalan Lembah Anai tersebut masih diperuntukan khusus bagi kendaraan roda dua. 

    Kanit Keselamatan dan Keamanan Satuan Lalu Lintas Polres Padang Panjang Ajun Inspektur Polisi Dua Denny Irya Admaja mengatakan, pembukaan akses jalan itu berdasarkan atas arahan pimpinan.

    “Pagi ini atas petunjuk pimpinan, kami melakukan uji coba pembukaan Jalan Lembah Anai khususnya untuk roda dua,” katanya, seperti dikutip dari Antara. 

    Denny mengatakan, uji coba pembukaan jalan nasional tersebut dilaksanakan selama tiga hari atau terhitung 8 hingga 10 Desember 2025. Pembukaan akses itu dibagi menjadi dua sesi, yakni pukul 06.00 hingga 08.00 WIB dan sesi kedua pukul 16.30 hingga 18.30 WIB.

    Pada awalnya, masyarakat mendapatkan informasi pembukaan jalan tersebut dilakukan tiga sesi. Namun, setelah berkoordinasi dengan pihak Hutama Karya Infrastruktur (HKI), pembukaan akses diputuskan hanya dua kali sesi.

    Langkah ini ditujukan untuk memaksimalkan percepatan pengerjaan jalan nasional yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Riau, atau Kota Padang menuju Kota Bukittinggi maupun sebaliknya.

    “Awalnya direncanakan pembukaan jalan memang tiga sesi, tapi setelah kita musyawarah dengan HKI, akhirnya diputuskan menjadi dua sesi,” katanya.

     

  • Banjir Lahar Hujan Gunung Semeru Tutup Akses Jalan di Lumajang, Ratusan Orang Terisolasi

    Banjir Lahar Hujan Gunung Semeru Tutup Akses Jalan di Lumajang, Ratusan Orang Terisolasi

    Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Semeru hari ini Senin (8/12/2025), pukul 07.22 WIB kembali erupsi. Tinggi kolom letusan teramati mencapai 900 meter di atas puncak, atau sekitar 4.576 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. 

    Dalam periode pengamatan hari ini, Gunung Semeru mengalami sebanyak 41 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 62-180 detik, lalu 2 kali gempa Guguran dengan amplitudo 8-10 mm dan lama gempa 44-79 detik, serta 2 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 6-8 mm, dan lama gempa 62-65 detik.

    Hari ini juga Gunung Semeru tercatat mengalami 1 kali Harmonik dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 79 detik, lalu 1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 12 mm, S-P 2.5 detik dan lama gempa 28 detik, serta1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 6 mm, S-P 5.5 detik dan lama gempa 38 detik.

    Hingga hari ini Senin, 8 Desember 2025, pukul 09.25 WIB, Gunung Semeru masih berstatus Siaga (Level III).

    Petugas Pos Pantau Gunung Semeru Liswanto dalam laporannya mengimbau masyarakat dan wisatawan yang berada di dekat lokasi untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

    “Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” katanya.

    Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

    Serta selalu waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

  • RS Kapal Terapung IKA Unair Meluncur ke Aceh

    RS Kapal Terapung IKA Unair Meluncur ke Aceh

    Liputan6.com, Surabaya – Ancaman penyakit pascabencana mulai muncul di wilayah terdampak banjir Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Kebutuhan air bersih, layanan trauma healing, serta tenaga medis spesialis menjadi prioritas di fase pemulihan awal. 

    Kondisi itu mendorong Rumah Sakit Kapal Ksatria Airlangga (RSKKA) Ikatan Alumni Universitas Airlangga (Unair) bersiap meluncur ke wilayah terdampak pada pekan depan.

    Di Aceh Tamiang, satu klinik telah disiapkan sebagai basecamp layanan rawat jalan hingga rawat inap. Tim lapangan melaporkan kebutuhan tenaga kesehatan bergerak cepat, mengikuti dinamika kondisi warga terdampak.

    “Kebutuhan di lapangan sangat dinamis dan berubah setiap hari,” kata Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Berkelanjutan Unair, Prof. Hery Purnobasuki, Minggu (7/12/2025).

    Kebutuhan mendesak saat ini meliputi lima dokter umum, 10 perawat, dua bidan, satu tenaga gizi, dua apoteker, satu tenaga kesehatan masyarakat, serta enam mahasiswa. Dukungan logistik berupa genset dan pasokan bahan bakar juga menjadi bagian dari kebutuhan utama tim.

    Sementara itu, RSKKA sendiri saat ini masih menyelesaikan layanan kesehatan rujukan proaktif di Pulau Sapuka, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan. 

    Direktur RSKKA, dr. Agus Harianto menjelaskan kapal belum dapat langsung bergerak ke Sumatera karena jarak tempuh dari lokasi operasi saat ini mencapai belasan hari pelayaran.

    “Pelayanan di Bonerate juga akan kami tuntaskan terlebih dahulu sebelum kapal diarahkan ke wilayah terdampak banjir,” ujar Agus.

    Sebagai respon awal, relawan dokter terbang lebih dulu dikirim ke lokasi bencana. Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menjadi salah satu tujuan utama karena masuk daerah dengan dampak paling berat.

    Laporan Tim Rapid Health Assessment RSKKA dari Agam mencatat penanganan kasus trauma sebagian besar telah tertangani dan kini memasuki fase observasi pascaoperasi. Namun ancaman penyakit pascabencana mulai meningkat.

    Kepala Dinas Kesehatan Agam, dr. Hendri Rusdian meminta dukungan lanjutan untuk layanan trauma healing, pencegahan penyakit menular, serta percepatan penyediaan air bersih.

    “Kebutuhan air bersih sangat mendesak dan memerlukan alat penjernihan. Listrik mulai pulih meski belum stabil, sedangkan jaringan internet masih sering terganggu sehingga radio komunikasi masih dibutuhkan,” kata Hendri.

    Selain itu, pihaknya juga mengajukan kebutuhan dokter spesialis penyakit dalam, spesialis anak, psikiater, psikolog, dua dokter umum, satu perawat, satu bidan, serta dukungan obat-obatan. 

    Seluruh pemetaan lapangan tersebut akan menjadi dasar agenda pelayanan RSKKA saat berlayar melalui rute Bonerate–Padang sejauh sekitar 2.000 mil laut di tengah musim angin barat.

  • Berpotensi Longsor Susulan, Badan Geologi Minta Warga Sekitar Arjasari Mengungsi

    Berpotensi Longsor Susulan, Badan Geologi Minta Warga Sekitar Arjasari Mengungsi

    Lana menerangkan bencana gerakan tanah atau tanah longsor yang terjadi diperkirakan berupa longsoran tanah tipe rotasional yang disebabkan oleh kondisi geologi dan kemiringan lereng yang curam dan dipicu oleh curah hujan yang tinggi dengan durasi yang cukup lama.

    Faktor penyebabnya diperkirakan karena kemiringan lereng yang curam dan kondisi tanah pelapukan yang bersifat gembur, sarang dan mudah luruh terkena air.

    “Sistem penataan air permukaan (drainase) di sekitar lokasi bencana yang kurang baik dan terakumulasi di area lokasi gerakan tanah atau tanah longsor, dipicu oleh curah hujan yang tinggi dengan durasi yang cukup lama,” ungkap Lana.

    Berdasarkan Peta Geologi Lembar Garut dan Pameungpeuk, Jawa (Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 1992) batuan penyusun di di lokasi bencana termasuk kedalam satuan Andesit Waringin-Bedil, Malabar Tua (Qwb) yang terdiri dari perselingan lava, breksi, tuf, bersusunan andesit dan hornblenda.

    Sedangkan berdasarkan Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian ESDM 2016, daerah bencana terletak di Zona Kerentanan Gerakan Tanah Menengah.

    “Berdasarkan Peta Prakiraan Wilayah Terjadinya Gerakan Tanah Pada bulan Desember 2025 Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerain ESDM, Desember 2025), daerah bencana terletak pada Potensi Terjadi Gerakan Tanah Menengah, artinya Daerah yang mempunyai potensi menengah untuk terjadi gerakan tanah,” ungkap Lana.

    Lana menegaskan pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.