Category: Liputan6.com Regional

  • 11 Orang Jadi Tersangka Kerusuhan di Makassar, Ada Juru Parkir hingga Petugas Kebersihan

    11 Orang Jadi Tersangka Kerusuhan di Makassar, Ada Juru Parkir hingga Petugas Kebersihan

    Didik juga menjelaskan bahwa para tersangka dijerat pasal yang berbeda-beda sesuai dengan peran mereka dalam kerusuhan berujung pembakaran tersebut. Mulai dari Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, Pasal 362 dan 363 KUHP tentang pencurian, serta Pasal 187 KUHP tentang pembakaran fasilitas publik.

    “Pasal 170 ancamannya 5 tahun 6 bulan, Pasal 363 ancamannya 7 tahun, Pasal 362 ancamannya 5 tahun dan Pasal 187 ancamannya maksimal seumur hidup penjara,” Didik merinci.

    Didik memastikan bahwa pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan dalam kasus insiden kerusuhan yang menyebabkan 2 gedung DPRD dibakar, 75 mobil dan 16 motor hangus terbakar hingga 4 nyawa melayang.

    “Masih terus diselidiki, nanti di-update secara berkala,” dia memungkasi.

     

  • 2 Tersangka Kericuhan di Unisba Positif Narkoba dan Bawa Soft Gun Berpeluru Gotri

    2 Tersangka Kericuhan di Unisba Positif Narkoba dan Bawa Soft Gun Berpeluru Gotri

    Liputan6.com, Jakarta Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) menangkap 16 orang terkait kericuhan di sekitar kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), Jalan Tamansari Kota Bandung, Senin (1/9) malam. Dua orang positif narkoba dan kedapatan membawa senjata soft gun.

    Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan mengatakan, kedua orang tersebut berinisial GOP dan AA telah ditetapkan tersangka karena kepemilikan 7 gram ganja dan senjata soft gun beserta peluru gotri.

    “Dari 16 orang yang kita amankan tadi malam, dua orang telah kita tetapkan tersangka dengan inisial GOP dan AA. Itu terkait narkoba dan senjata soft gun dengan pelurunya gotri. Kalau ditembakkan jarak dekat bisa mematikan,” kata Rudi di Bandung, Selasa (02/09/2025). Dikutip dari Antara.

    Rudi menjelaskan dari hasil penyelidikan, ditemukan juga percakapan digital terkait pembelian narkoba dan ajakan untuk berkumpul dalam aksi tersebut.

    “Ini sudah fakta bahwa mereka bukan unjuk rasa, tapi melakukan perbuatan yang melanggar keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujarnya.

    Kapolda menegaskan pihaknya akan terus menelusuri jaringan dan tujuan dari aksi yang dilakukan massa pada malam hari dengan mempersenjatai diri dengan bom molotov.

    Dia juga meminta kerja sama semua pihak, termasuk universitas, pemerintah daerah, dan aparat penegak hukum, untuk menjaga suasana kondusif di Jawa Barat.

    “Kami harus memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat di malam hari pada masyarakat Kota Bandung,” katanya.

    Lebih lanjut, Rudi juga menduga kericuhan yang terjadi di sekitar Unisba telah direncanakan oleh sekelompok massa.

    Dia menambahkan aksi massa tersebut didesain untuk memancing aparat agar masuk ke area kampus. Namun, polisi memastikan tidak melakukan penyerangan ke dalam kampus.

    “Kami menganalisa ini sudah didesain, direncanakan bahwa kami dipancing untuk menyerang kampus, tapi alhamdulillah kami tidak melakukannya,” pungkas Rudi.

  • Kericuhan Pecah di Area Unisba, Kapolda Jabar Tegaskan Tidak Ada Sweeping dalam Kampus

    Kericuhan Pecah di Area Unisba, Kapolda Jabar Tegaskan Tidak Ada Sweeping dalam Kampus

    Kericuhan tersebut dipastikan Rudi bukan aksi unjuk rasa mahasiswa, melainkan tindakan kelompok tertentu yang telah merencanakan kekacauan.

    “Kami mohon kerja sama semua pihak, baik universitas maupun instansi terkait. Kami sudah berkoordinasi dengan Gubernur, Kajati, Pangdam dan Ketua Pengadilan agar Jawa Barat tetap aman,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Dua kampus di kawasan Jalan Tamansari, Bandung, yakni Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas), dikabarkan terkena lontaran gas air mata dari aparat keamanan pada Senin (1/9) malam.

    Dalam peristiwa tersebut, beredar narasi di media sosial ada aparat keamanan dari TNI dan Polri yang berpatroli masuk ke dalam kampus.

    Namun keterangan dari kedua kampus membantah hal tersebut.

    “Sepanjang pantauan saya, baik melalui laporan maupun langsung saya lihat di CCTV disini, saya lihat pantauan disini, kami tidak melihat aparat kepolisian walaupun berpakaian preman masuk ke area kampus. Itu murni semuanya demonstran, ya saya sebutkan, pendemo, yang tadi di sweeping masuk ke area kampus,” ujar Rektor Unisba, Harits Nu’man, saat memberikan keterangan kepada pers di Unisba, pada Selasa (2/9/2025).

     

    Reporter: Nur Habibie

    Sumber: Merdeka.com

  • Pesta Ekstasi di Hotel Mewah, 5 Pengurus dan Anggota HIPMI Lampung Tidak Ditahan hanya Direhabilitasi

    Pesta Ekstasi di Hotel Mewah, 5 Pengurus dan Anggota HIPMI Lampung Tidak Ditahan hanya Direhabilitasi

    Liputan6.com, Jakarta Lima pengurus dan anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Lampung positif mengonsumsi ekstasi. Mereka ditangkap saat pesta ekstasi di tempat karaoke hotel bintang lima, Bandar Lampung. Kelimanya akhirnya diputuskan menjalani rehabilitasi rawat jalan.

    Kelima orang itu masing-masing RG (34) selaku bendahara umum, SA (35) wakil ketua bidang 1, MR (35) wakil ketua bidang 3, serta WL (34) dan SP (35) yang tercatat sebagai anggota BPD HIPMI Lampung.

    “Sudah ditetapkan, mereka bukan pemakai aktif sehingga diputuskan rawat jalan dan wajib lapor selama dua bulan,” kata Kepala Seksi Intelijen Bidang Pemberantasan BNNP Lampung, Aryo Harry Wibowo, Selasa (02/09/2025).

    Aryo menjelaskan keputusan tersebut merupakan hasil asesmen terpadu yang melibatkan penyidik Polda Lampung, kejaksaan, hingga tim medis BNNP. Barang bukti yang ditemukan hanya tujuh butir pil ekstasi, jumlah yang berada di bawah ketentuan minimal delapan butir sebagaimana diatur dalam surat edaran Mahkamah Agung untuk menetapkan tersangka.

    “Sudah sesuai ketentuan hukum. Mereka siangnya rawat jalan dan malamnya pulang, dengan kewajiban laporan satu hingga dua kali dalam seminggu selama dua bulan,” ujar Aryo.

    Dari hasil pemeriksaan, tujuh butir ekstasi yang disita merupakan sisa dari 20 butir yang sebelumnya dibeli seharga Rp7 juta. Pemesanan dilakukan oleh SP melalui seorang kurir berinisial RBT dengan sistem bayar di tempat.

    “Setelah transaksi, RBT langsung pergi meninggalkan lokasi karaoke, dan ekstasi diletakkan di atas meja untuk dipakai,” kata Aryo.

    Dalam penggerebekan yang dilakukan Kamis malam, 28 Agustus 2025, BNNP Lampung mendapati kelima pengurus HIPMI itu sedang berpesta narkoba bersama lima pemandu lagu wanita. Saat ini, kata Aryo, petugas masih memburu RBT yang diduga sebagai pemasok ekstasi dan telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

  • Kesedihan Khofifah Gedung Grahadi Surabaya Dibakar Massa: Ini Cagar Budaya

    Kesedihan Khofifah Gedung Grahadi Surabaya Dibakar Massa: Ini Cagar Budaya

    Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyayangkan aksi massa merusakn dan membakar Gedung Grahadi sisi barat. Bangunan tersebut merupakan warisan sejarah. Kayu jati yang menjadi struktur bangunan berusia ratusan tahun.

    “Karena akan sangat sulit mendapatkan kualitas yang sama sebagai pengganti, seperti kayu jati yang sudah berusia ratusan tahun,” kata Khofifah usai meninjau Pasar Bansos dan Murah di Kantor Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Selasa (2/9).

    Khofifah mengungkapkan, pihaknya melibatkan sejarawan dan pakar cagar budaya dalam renovasi Gedung Negara Grahadi.

    Selain itu, lanjut Khofifah, pihaknya juga telah melakukan rapat dengan melibatkan delapan stakeholder untuk membahas renovasi Gedung Negara Grahadi.

    “Rapat tersebut baru tahap awal dan belum sampai kepada detail renovasi serta anggaran. Kita melibatkan mereka untuk bisa memberikan pendapat bagaimana proses renovasi bisa sesegera mungkin kita lakukan,” ucapnya.

    Khofifah juga mengaku sulit menghitung kerugian terbakarnya cagar budaya Gedung Negara Grahadi karena itu bangunan bersejarah. Itu sebabnya, Khofifah sangat sedih dengan aksi pembakaran tersebut.

    Namun, Khofifah mengungkapkan Kementerian Pekerjaan Umum kemungkinan akan memberikan dukungan anggaran renovasi. “Tapi ini bukan semata-mata anggaran, karena ini cagar budaya,” ujarnya.

    Khofifah juga meyakini bahwa yang melakukan pembakaran dan perusakan Gedung Negara Grahadi bukan warga Jawa Timur.

    “Seharusnya mereka bisa menyampaikan pendapat secara baik. Kami juga mengajak kepada warga agat ikut menjaga keamanan Jatim,” ucapnya.

    Sebelumnya, Gedung Negara Grahadi Surabaya sisi barat dibakar massa demonstran, Sabtu (30/08/2025) sekira pukul 21.38 WIB. Area tersebut terdapat sejumlah ruangan salahnya satunya adalah press room atau ruang wartawan yang biasa meliput kegiatan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

    “Kurang lebih satu jam setengah setelah Bu Khofifah menemui massa demonstran, mereka mulai melempar botol hingga bom molotov ke dalam Gedung Negara Grahadi Surabaya sisi barat,” ujar salah satu saksi mata, Anwar warga Gubeng Surabaya, Sabtu (30/8).

    Dia mengaku sengaja datang ke depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, untuk melihat suasana wisata demo di malam hari.

    “Tapi ini sudah keterlaluan, demo ya demo tapi jangan sampai membakar dan menjarah printer di dalam gedung Negara Grahadi Surabaya,” ucapnya.

    Dari pantauan di lapangan, massa demonstran masih tetap berada di depan gedung Negara Grahadi Surabaya. Petugas keamanan tidak ada yang menghalau massa demonstran.

    Suara petasan masih bersautan hingga pukul 22.30 WIB. Jumlah mereka masih tetap banyak memadati Jalan Gubernur Suryo Surabaya.

  • Honorer Pemkot Lampung dan Ayahnya Tertimpa Pohon Setinggi 10 Meter saat Pulang Kerja, Satu Orang Tewas

    Honorer Pemkot Lampung dan Ayahnya Tertimpa Pohon Setinggi 10 Meter saat Pulang Kerja, Satu Orang Tewas

    Liputan6.com, Jakarta – Nahas menimpa seorang bapak dan anak saat melintas di Jalan Ratu Dibalau, Way Kandis, Bandar Lampung, Selasa (2/9/2025) sore. Sepeda motor yang mereka kendarai tertimpa pohon tumbang sekitar pukul 15.00 WIB. Peristiwa itu menyebabkan satu orang tewas dan satu lainnya luka berat.

    Korban diketahui bernama Yuriansyah (36) dan ayahnya, Ikhsan (62). Saat kejadian, keduanya mengendarai motor Yamaha bernomor polisi BE 2346 ADU sepulang kerja.

    “Yuriansyah ini habis pulang kerja, lagi naik motor sama bapaknya, tiba-tiba pohon tumbang menimpa mereka,” kata Faisal, keluarga korban, Rabu (3/9/2025).

    Keduanya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Airan Raya. Namun, nyawa Yuriansyah tidak tertolong, sementara sang ayah masih menjalani perawatan intensif akibat luka parah di bagian kepala.

    “Yuriansyah sempat dibawa ke rumah sakit, tapi dinyatakan meninggal dunia. Bapaknya masih dirawat karena mengalami luka cukup parah,” ujar Faisal.

  • Setahun Berlalu, Keadilan untuk Balita Al Fatih Masih Jauh di Ujung Barelang

    Setahun Berlalu, Keadilan untuk Balita Al Fatih Masih Jauh di Ujung Barelang

    Liputan6.com, Jakarta Misteri kematian tragis balita Al Fatih Usnan (2) di Batam, Kepulauan Riau, masih menyisakan tanda tanya besar. Hampir setahun lebih sejak jasadnya ditemukan pada tanggal 31 Maret 2024 di kawasan Villa, Tanjung Kertang Jembatan IV Barelang, hingga kini kepastian hukum atas kasus tersebut belum juga terungkap.

    Komisi I DPRD Kota Batam, akhirnya menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama keluarga korban, Polresta Barelang, Kejaksaan Negeri Batam, Komisi Perlindungan Anak kota Batam, serta organisasi masyarakat Perkumpulan Keluarga Sumba (PK Sumba).

    RDP ini digelar sebagai respons atas desakan publik dan keluarga yang menilai penanganan kasus berjalan lamban.

    “Sudah lebih dari setahun kami menunggu keadilan. Tapi sampai sekarang Elvi Sumanti masih bebas,” kata Amir (37), ayah korban, dengan suara bergetar usai RDP.

    Perjalanan hukum kasus ini penuh pasang surut. Pada Desember 2024, hakim praperadilan menyatakan tidak cukup bukti untuk menetapkan Elvi Sumanti—yang disebut sebagai majikan ibu korban—sebagai tersangka. Putusan itu membuat Polresta Barelang mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3).

    Namun, desakan publik memaksa aparat membuka kembali penyelidikan. Kejaksaan Negeri Batam menyebut, berkas perkara yang dikirim polisi pada November 2024 sempat dikembalikan dengan P-19 karena belum lengkap.

    Ironisnya, hanya dua minggu setelah itu, SP3 diterbitkan kepolisian dengan alasan mengikuti putusan praperadilan.

    Meski kasus dibuka kembali, status tersangka hingga kini masih belum jelas.

    Kasat Reskrim Polresta Barelang, AKP M Debby Tri Andrestian, menyampaikan penyidik belum bisa memastikan penyebab kematian. Laporan baru diterima pada Juli 2024, tiga bulan setelah kejadian, saat jenazah sudah dimakamkan di Rempang.

    “Jenazah sudah tiga bulan dikuburkan, kami lakukan ekshumasi dan pemeriksaan forensik. Tapi karena sudah membusuk, penyebab kematian tidak bisa dipastikan secara forensik. Hingga kini belum bisa dipastikan apa penyebab kematian anak ini,” ucap Debby, saat RDP di komis I DPRD Batam, Selasa (2/9/2025).

    Menurutnya, meski sudah melibatkan ahli forensik paru hingga jantung, autopsi tidak menemukan tanda kekerasan. Saksi-saksi menyebut korban masih hidup dalam kondisi lemah saat ditemukan di mobil milik Elvi Sumanti, namun tanpa pemeriksaan medis intensif kala itu, waktu dan penyebab pasti kematian sulit ditentukan.

  • CCTV Ungkap Detik-Detik Nissan GT-R di Batam Ngebut, Korban Terpental 150 Meter

    CCTV Ungkap Detik-Detik Nissan GT-R di Batam Ngebut, Korban Terpental 150 Meter

    Liputan6.com, Jakarta Kasus kecelakaan lalu lintas mobil sport Nissan GT-R di Batam terus berlanjut. Satlantas Polresta Barelang memastikan perkara yang sempat viral di media sosial itu kini sudah naik ke tahap penyidikan.

    Kasatlantas Polresta Barelang Kompol Afiditya Wibowo mengatakan pihaknya telah mengumpulkan sejumlah barang bukti, termasuk rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

    “Kami sudah mengambil lima titik CCTV, yang kemudian dibawa ke laboratorium forensik di Pekanbaru. Setelah gelar perkara, status kasus ini resmi ditingkatkan ke penyidikan,” kata Afiditya, Senin (01/09/2025).

    Menurutnya dari hasil rekaman CCTV, terlihat mobil sport yang dikendarai seorang pria berinisial BY melaju dengan kecepatan tinggi hingga menyebabkan tabrakan. Efek ini membuat kendaraan korban terpental sejauh kurang lebih 150 meter.

    Namun, pengemudi Nissan GT-R tersebut tidak berhenti dan justru terus melaju hingga akhirnya berbelok ke kawasan Graha Pena.

    “Pengemudi tidak memberikan pertolongan. Dari hasil tes urine dan pemeriksaan laboratorium darah, hasilnya negatif. Itu sudah dikonfirmasi oleh pihak berkompeten,” kata Afiditya.

    Hingga kini, polisi baru memeriksa satu orang saksi. Penyidik masih menunggu hasil lengkap dari uji forensik CCTV serta mengumpulkan dua alat bukti sah untuk dapat menetapkan tersangka.

    “Proses penyidikan tidak bisa serta-merta. Semua harus melalui tahapan pembuktian, termasuk menguatkan rangkaian rekaman CCTV dengan keterangan saksi dan petunjuk lainnya,” jelasnya.

    Saat ini, pengemudi Nissan GT-R yang diduga sebagai pelaku tabrak lari tersebut masih diamankan polisi. Namun, statusnya belum ditetapkan sebagai tersangka.

    “Perlu kami luruskan, pengemudi masih kami amankan, bukan ditahan. Karena penetapan tersangka harus melalui mekanisme dan bukti yang lengkap,” ujarnya.

    Sementara itu, mobil Nissan GT-R yang menjadi barang bukti tampak ditutup dengan mantel pelindung di halaman Polresta Barelang.

    Menurut polisi, penutup tersebut tidak memiliki maksud khusus (diistimewakan) melainkan hanya bagian dari perlindungan terhadap barang bukti.

    Kasus tabrak lari ini menjadi perhatian publik Batam, mengingat mobil yang terlibat adalah salah satu jenis sport car langka di Indonesia.

  • Polda Bali Tahan 10 Orang, 160 Peserta Demo Lainnya Dipulangkan

    Polda Bali Tahan 10 Orang, 160 Peserta Demo Lainnya Dipulangkan

     

    Liputan6.com, Denpasar Polda Bali menyatakan telah menangkap 170 orang usai ricuh demo di Renon dan Gedung Ditreskrimsus pada Sabtu 30 Agustus 2025.

    Namun, berdasarkan data Selasa 2 September 2025, 160 orang telah dipulangkan, sementara 10 lainnya resmi ditahan.

    Kombes Pol Ariasandy, Kabid Humas Polda Bali, menyebutkan, mayoritas peserta aksi unjuk rasa yang sempat ditangkap telah dikembalikan ke keluarga setelah pemeriksaan awal tidak menemukan bukti kuat.

    “Dari total 170 orang yang diamankan, 160 sudah dipulangkan, termasuk anak-anak di bawah umur,” jelas Ariasandy.

     

    Menurut Ariasandy, proses pemulangan massa aksi dilakukan secara bertahap atau kloter sejak 31 Agustus hingga 1 September 2025.

    “Pemulangan dilakukan setelah pemeriksaan dengan CCTV dan analisis handphone menggunakan celebrite tidak menemukan bukti permulaan yang cukup,” ujarnya.

    Sebanyak delapan kloter pemulangan terkait aksi demo berujung ricuh beberapa waktu dilaksanakan, dengan jumlah terbanyak pada kloter keenam, yakni 42 orang. Sementara kloter terakhir, lima anak di bawah umur dipulangkan pada 1 September malam.

  • PSSI Sebut Pertandingan Timnas Indonesia di Sidoarjo dan Surabaya Akan Berjalan Aman

    PSSI Sebut Pertandingan Timnas Indonesia di Sidoarjo dan Surabaya Akan Berjalan Aman

    Riyadh menegaskan jika ditemukan provokasi, pihaknya tak segan untuk mengamankan dan menyerahkan kepada pihak berwajib.

    “Jika ada sesuatu di kanan kirinya semacam provokator akan kita serahkan ke pihak berwajib. Pengamanan all out untuk event internasional tinggal kita buktikan bahwa kita bisa amanah siap mendukung timnas dan nama baik Indonesia,” ucapnya.

    Diketahui, pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2026 U-23 Grup J akan berlangsung dari 3-9 September 2025 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

    Di grup ini terdiri dari Indonesia, Macau, Korea Selatan dan Laos. Pada laga pertama Indonesia akan menghadapi Laos, Rabu, 3 September 2025.

    Sementara FIFA Matchday, Indonesia akan melawan Taiwan dan Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya pada 5 dan 8 September 2025.