Category: Liputan6.com Regional

  • Kejati Lampung Periksa Eks Gubernur Arinal Selama 12 Jam, Dalami Dugaan Korupsi Rp 270 Miliar

    Kejati Lampung Periksa Eks Gubernur Arinal Selama 12 Jam, Dalami Dugaan Korupsi Rp 270 Miliar

    Armen menjelaskan, saat menjabat Gubernur, Arinal berperan sebagai Kuasa Pemilik Modal (KPM) di PT Lampung Jaya Utama (LJU), perusahaan milik Pemprov Lampung.

    PT Lampung Energi Berjaya (LEB) sebagai anak usaha LJU ditunjuk untuk mengelola dana PI yang diterima dari Pertamina Hulu Energi Overseas Southeast Sumatera (PHE OSES).

    Hingga Kamis malam, Arinal masih menjalani pemeriksaan intensif. Dari pantauan Liputan6.com, sejumlah berkas terkait kasus dugaan korupsi tersebut tampak dibawa keluar-masuk ruang Pidsus.

    “Iya sampai malam ini yang bersangkutan masih diperiksa. Statusnya masih saksi,” ujar Armen.

    Diketahui, total dana yang telah berhasil diamankan penyidik dalam perkara ini mencapai Rp 84 miliar, termasuk tambahan Rp 59 miliar dari bunga deposito dana PI.

    Kasus ini sendiri mencuat setelah penyidik menemukan adanya dugaan penyimpangan dalam pengelolaan dana PI 10 persen tersebut. Sejak penyidikan dimulai, Kejati Lampung telah melakukan penggeledahan di kantor PT LEB, Bandar Lampung, serta sejumlah lokasi di Lampung Timur.

    Dari penggeledahan itu, penyidik menyita uang tunai Rp 670 juta, saldo rekening Rp 1,3 miliar, serta mata uang asing senilai Rp 206 juta. Selain itu, kendaraan roda dua dan roda empat juga diamankan bersama sejumlah dokumen penting.

    Selain Arinal, penyidik juga telah meminta keterangan sejumlah pejabat, di antaranya Direktur Utama PT LJU, Direktur PT LEB, Kabiro Perekonomian Lampung Timur, hingga Bupati Lampung Timur, Dawam Rahardjo.

  • Kejati Lampung Geledah Rumah Mantan Gubernur Arinal Djunaidi, Amankan Aset Rp 38,5 Miliar

    Kejati Lampung Geledah Rumah Mantan Gubernur Arinal Djunaidi, Amankan Aset Rp 38,5 Miliar

    Liputan6.com, Jakarta Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung menggeledah rumah mantan Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pengelolaan dana Participating Interest (PI) 10 persen di Wilayah Kerja Offshore South East Sumatera (WK OSES) senilai USD 17,286 juta atau sekira Rp 270 miliar.

    Aspidsus Kejati Lampung, Armen Wijaya, mengatakan tim penyidik telah melakukan penggeledahan di kediaman Arinal di Jalan Sultan Agung No. 50, Kelurahan Sepang Jaya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, Rabu (3/9). Dari lokasi itu, penyidik mengamankan sejumlah aset bernilai fantastis.

    “Pengamanan aset yang dilakukan antara lain 7 unit mobil, logam mulia seberat 645 gram senilai Rp1,29 miliar, uang tunai Rp 1,35 miliar dalam bentuk rupiah dan mata uang asing, deposito di beberapa bank Rp 4,4 miliar, serta 29 sertifikat tanah dengan estimasi nilai Rp 28 miliar. Total nilai aset yang diamankan mencapai Rp 38,5 miliar,” kata Armen, Kamis (4/9/2025).

    Selain itu, Kejati Lampung juga mendalami aliran dana PI 10 persen sebesar USD 17,286 juta yang diterima Pemerintah Provinsi Lampung dari Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui PT Lampung Energi Berjaya (LEB), anak perusahaan dari BUMD PT Lampung Jasa Utama (LJU).

    Armen bilang, penyidik akan memanggil sejumlah pihak terkait untuk dimintai keterangan.

    “Perkembangan penanganan perkara akan kami sampaikan lebih lanjut setelah pelaksanaan pemeriksaan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Arinal diperiksa penyidik Kejati Lampung terkait dugaan korupsi pengelolaan dana Participating Interest (PI) 10 persen pada Wilayah Kerja Offshore South East Sumatera (WK OSES) senilai USD 17,286 juta atau sekitar Rp 270 miliar.

    Pemeriksaan terhadap Arinal dilakukan di Gedung Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Lampung sejak Kamis (04/09/2025) siang.

    “Iya benar, hari ini kita memeriksa mantan kepala daerah Provinsi Lampung berinisial ARL terkait penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan dana PI 10 persen WK OSES senilai 17,286 juta USD,” kata Armen.

  • Pencuri di Bali Gigit Pensiunan Polisi Australia, Kuras Kartu Kredit Rp125 Juta

    Pencuri di Bali Gigit Pensiunan Polisi Australia, Kuras Kartu Kredit Rp125 Juta

    Liputan6.com, Jakarta BTC (57), pensiunan polisi Perth, Australia menjadi korban pencurian di Legian, Kuta, Bali. Kartu kredit digasak pria asal Sulawesi Selatan berinisial IS (29). Pelaku bahkan menggigit tangan korban hingga robek.

    Kartu tersebut juga sempat dipakai pelaku untuk bertransaksi hingga korban merugi sekira Rp125 juta.

    “Pelaku menggigit lengan kiri korban hingga mengalami luka robek,” kata Kanit Reskrim Polsek Kuta, Iptu Matheus Diaz Prakoso, Kamis (04/09/2025).

    Polisi mengamankan pelaku di sebuah apartemen kawasan Kuta Utara. Polisi langsung mengamankan IS beserta barang bukti.

    “Pelaku sudah kami amankan dan mengakui perbuatannya. Saat ini tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik,” ujar IPTU Diaz.

    IS dijerat Pasal 362 KUHP tentang Pencurian dan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman maksimal lima tahun penjara.

    Kapolsek Kuta Kompol Agus Riwayanto Diputra, menegaskan pihaknya tidak akan memberi ruang bagi kriminalitas yang merugikan wisatawan.

    “Kami akan menindak tegas setiap pelaku kriminalitas yang meresahkan, apalagi menyasar wisatawan asing yang bisa berdampak pada citra pariwisata Bali,” tegasnya.

  • Babak Baru Kasus Penemuan 5 Jasad Terkubur di Satu Lubang di Indramayu, Siapa Pelakunya?

    Babak Baru Kasus Penemuan 5 Jasad Terkubur di Satu Lubang di Indramayu, Siapa Pelakunya?

     

    Terkait penemuan lima jasad dalam satu liang lahat di rumah itu, Emma (55), seorang warga yang tinggal dekat rumah korban memberikan kesaksian. Dirinya mengaku mencium bau busuk yang menyengat dari arah samping rumah korban. Emma, orang yang pertama kali mencium bau busuk itu juga mengaku heran dengan rumah korban yang tampak sepi dan terkunci.

    “Awalnya kami curiga karena keluarga Sachroni (salah satu korban) tidak bisa dihubungi sejak beberapa hari. Rumah juga sepi tanpa aktivitas,” kata Ema di Indramayu, Rabu (4/9/2025).

    Dia bersama seorang tetangga kemudian berinisiatif mendobrak pintu rumah sekitar pukul 17.30 WIB. Namun, langkahnya terhenti ketika menuju halaman belakang karena bau menyengat tercium semakin kuat dari gundukan tanah di bawah pohon nangka.

    “Pas dilihat lebih dekat, terlihat kaki manusia muncul dari tanah. Itu jasad Haji Sachroni. Saya langsung minta tolong,” ujarnya.

    Ema mengaku sangat terpukul dan tidak bisa melupakan peristiwa tersebut, karena melihat kerabat dekatnya ditemukan terkubur bersamaan dengan empat korban lainnya.

    Ia menuturkan warga segera melaporkan temuan itu ke pihak kepolisian. Kemudian petugas datang ke lokasi dan melakukan penggalian di sekitar rumah tersebut pada 19.30 WIB.

    Dari hasil penggalian, kata dia, ditemukan lima jenazah sekaligus yakni Sachroni (76), anaknya Budi Awaludin (40), menantunya Euis Juwita Sari (37), serta satu anak berusia tujuh tahun dan balita.

    “Yang mengangkat jenazah lain adalah polisi. Saya hanya lihat pertama kali jasad Haji Sachroni,” kata Ema.

    Sementara itu, tetangga korban, Sohib (42), mengatakan komunikasi keluarga Sachroni dengan warga sekitar terputus sejak Kamis (28/8) pekan lalu.

    Ia mengatakan beberapa warga sempat menghubungi melalui pesan singkat maupun aplikasi pesan instan, tetapi tidak mendapat balasan.

    Ia juga mengungkapkan ada dua mobil pikap berhenti di depan rumah korban pada Sabtu (30/8) dini hari. Namun, warga saat itu tidak mencurigai hal apa pun.

    “Baru setelah jenazah ditemukan, warga sadar ada kaitannya dengan kejadian itu,” katanya.

    Warga sekitar berharap pihak kepolisian segera mengungkap kasus ini, untuk mengetahui motif dan terduga pelaku yang tega menghabisi nyawa korban yang salah satunya adalah bayi berusia 10 bulan.

     

  • Libur Long Weekend: 100 Polisi Dikerahkan Kawal Jalur Puncak Bogor, Skema Ganjil-Genap Disiapkan

    Libur Long Weekend: 100 Polisi Dikerahkan Kawal Jalur Puncak Bogor, Skema Ganjil-Genap Disiapkan

    Liputan6.com, Jakarta – Polres Bogor menurunkan 100 personel untuk mengatur arus lalu lintas di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, selama libur panjang atau long weekend Maulid Nabi Muhammad SAW.

    Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Bogor, AKP Rizky Guntama Ganda Permana, menjelaskan bahwa ratusan personel tersebut didukung oleh jajaran polres dan polsek untuk memperkuat pengamanan di jalur wisata yang rawan kepadatan.

    “Polres Bogor menyiapkan 100 personel untuk pengamanan jalur Puncak pada masa libur panjang dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW,” kata Rizky, dikutip dari Antara, Jumat (5/9/2025).

    Ia menjelaskan, langkah pengamanan diperkuat karena jalur Puncak hampir selalu mengalami lonjakan kendaraan saat libur panjang. Untuk itu, pihaknya juga menggelar rapat koordinasi lintas sektoral bersama TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Kesehatan, BPBD, Damkar, serta instansi terkait lainnya.

    Selain menurunkan personel, Polres Bogor juga menyiapkan fasilitas keselamatan untuk mendukung penanganan darurat di lapangan.

     

  • Kapal Pemancing Tenggelam di Sungai Sempayau Kaltim, 3 Orang Ditemukan Tewas 2 Masih Hilang

    Kapal Pemancing Tenggelam di Sungai Sempayau Kaltim, 3 Orang Ditemukan Tewas 2 Masih Hilang

     

    Liputan6.com, Kutai Timur – Kapal pemancing berisi tujuh orang penumpang tenggelam di Sungai Sempayau, Desa Sempayau, Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim. Dari jumlah tersebut, tiga orang ditemukan tewas, dua masih hilang, dan dua orang lainnya selamat. 

    Hingga Kamis (4/9/2025) sore, proses pencarian tim SAR gabungan baru menemukan tiga korban kapal tenggelam dalam kondisi tidak bernyawa.

    Kepala Tim Rescue Pos SAR Sangatta, Iwan Agus, mengungkapkan kapal yang ditumpangi tujuh orang itu karam pada Rabu (3/9/2025) sekitar pukul 18.30 Wita. Diduga kuat kapal tenggelam akibat kebocoran yang terjadi di badan kapal.

    “Pada hari pertama pencarian, tim menemukan tiga korban, yaitu Dernier Dwi Putra (40), Setiawan Palimar (35), dan Ivan Fernanda (24). Sayangnya, ketiganya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Iwan Agus.

    Jenazah para korban kemudian dievakuasi ke RS Pratama Sangkulirang untuk penanganan lebih lanjut.

    Sementara itu, dua orang lainnya yang masih hilang, yakni Asad Nawawi (24) dan Benekdiktus Rino Renwaren (28), hingga kini masih dalam pencarian.

    Menurut Iwan, proses pencarian korban kapal pemancing tenggelam itu tidak berjalan mudah karena arus sungai yang deras selain juga ditemukan buaya di sekitar lokasi, membuat tim harus ekstra waspada dalam proses pencarian.

    “Situasi di lapangan cukup berisiko, sehingga penyisiran dilakukan dengan hati-hati,” tambahnya.

    Operasi SAR dihentikan sementara pada Kamis pukul 18.00 Wita dan dijadwalkan dilanjutkan pada Jumat (5/9/2025) pagi pukul 07.00 Wita. Hingga saat ini, tim masih berfokus untuk menemukan dua korban yang belum berhasil dievakuasi.

  • Fakta-Fakta Penemuan Lima Jenazah Terkubur Dalam Satu Liang Lahat di Indramayu

    Fakta-Fakta Penemuan Lima Jenazah Terkubur Dalam Satu Liang Lahat di Indramayu

    Lima jenazah sekeluarga ditemukan terkubur dalam satu liang lahat di Kelurahan Paoman, Indramayu, Jawa Barat, Senin (1/9) malam. Kepala Seksi Humas Polres Indramayu AKP Tarno mengatakan, kasus ini terungkap setelah warga sekitar melaporkan adanya bau menyengat dari rumah korban yang sudah beberapa hari tertutup.

    “Setelah diperiksa, di bagian belakang rumah ditemukan gundukan tanah. Saat digali, petugas mendapati lima jenazah yang terkubur (dalam satu liang) terdiri atas tiga orang dewasa dan dua anak-anak,” kata Tarno. Dikutip dari Antara.

    Polisi sudah meminta keterangan dari lima saksi, sedangkan jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Losarang Indramayu guna proses identifikasi dan autopsi.

    “Diperkirakan korban sudah meninggal beberapa hari sebelum ditemukan. Hasil pasti penyebab kematian menunggu hasil autopsi,” ujarnya.

    Ia menjelaskan dari olah tempat kejadian perkara (TKP), sejumlah barang bukti sudah diamankan berupa cangkul, ember kecil, seprai serta terpal berwarna biru yang terdapat bercak darah.

    “Untuk dugaan hilangnya barang-barang milik korban, masih dilakukan pendalaman oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Indramayu,” katanya.

  • Jejak Kericuhan Demo di Samarinda: Bom Molotov, Tuntutan Mahasiswa dan Investigasi Polisi

    Jejak Kericuhan Demo di Samarinda: Bom Molotov, Tuntutan Mahasiswa dan Investigasi Polisi

    Polresta Samarinda berhasil menggagalkan dugaan rencana aksi anarkis menjelang unjuk rasa di Gedung DPRD Kaltim. Dalam penggerebekan yang dilakukan Minggu (31/8) malam di kawasan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawarman (Unmul), polisi mengamankan 22 mahasiswa dan 27 bom molotov siap pakai.

    Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar menjelaskan, operasi dilakukan sekitar pukul 23.00 WITA setelah aparat menerima laporan intelijen mengenai adanya persiapan bom molotov.

    “Berkat kerja sama antara Polresta Samarinda, TNI, dan pihak rektorat Unmul, kami menemukan sekelompok orang yang menyiapkan bom molotov untuk rencana aksi hari ini. Dari lokasi, kami mengamankan 22 mahasiswa dan 27 bom molotov, beserta bahan baku seperti jeriken pertalite, kain perca, dan peralatan lainnya,” ujarnya.

    Dari hasil pemeriksaan, empat mahasiswa berinisial MZ (alias F), MH (alias R), MAG (alias A), dan AF (alias F) ditetapkan sebagai tersangka karena diduga aktif dalam pembuatan dan penyimpanan bom molotov. Sementara itu, 18 mahasiswa lainnya dinyatakan tidak terlibat.

    “Dari hasil penyelidikan, 18 mahasiswa hanya kebetulan berada di sekitar sekretariat FKIP, khususnya Prodi Sejarah, saat penangkapan berlangsung. Karena tidak ditemukan keterlibatan, mereka akan dipulangkan ke pihak kampus,” jelas Hendri.

    Polisi menduga kelompok tersebut memiliki pembagian peran. Ada yang meracik bom, memotong kain untuk sumbu, hingga mengantar bahan baku menggunakan sepeda motor. Bom molotov itu kemudian disimpan di sekitar gedung FKIP untuk mengelabui aparat.

    Selain mahasiswa, polisi kini juga memburu dua orang luar kampus yang diduga sebagai pemasok bahan baku, yakni Mr. X dan Mr. Y. Selain bom molotov, aparat menemukan styrofoam bertuliskan “PKI” di lokasi kejadian. Namun, Hendri menegaskan temuan itu masih ditelusuri lebih lanjut.

    “Kami berharap temuan ini bukan cerminan ideologi adik-adik mahasiswa. Masih perlu penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan asal-usul simbol tersebut,” ujarnya.

  • Seruan Damai Mahasiswa Disabilitas: Kami Butuh Pelukan Indonesia

    Seruan Damai Mahasiswa Disabilitas: Kami Butuh Pelukan Indonesia

    Liputan6.com, Jakarta Zelda Maharani dan Ibam tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Di antara kerumunan teman seperjuangan, air matanya jatuh, berlinang membasahi pipi.

    Zelda merenung dan meresapi gambaran Indonesia akhir-akhir ini. Sesama anak bangsa saling berhadapan. Kerusuhan pecah di berbagai penjuru negeri.

    Zelda, Ibam bersama sekelompok mahasiswa larut dalam doa. Kondisi malam Kota Pahlawan tidak seperti akhir pekan kemarin yang begitu membara. Mereka khusyuk merapal bait-bait harapan dan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar Indonesia segera pulih.

    Dua mahasiswa disabilitas Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Program Studi (Prodi) Musik dan Pendidikan Luar Biasa (PLB) itu bingung dengan badai yang menerpa Indonesia. Menurutnya, suara kelompok rentan disabilitas jarang didengar, dan hanya lewat serta sekali lihat saja.

    “Saya cuma mau bilang sama mereka (demonstran anarkis) yang merusak fasilitas umum. Kalau di sana ada guiding block, tolong titip jangan dirusak karena itu jalur kami untuk berjalan,” ucap ujarnya Zelda sambil menangis.

    Zelda berharap dengan kejadian ini Indonesia jadi lebih baik, dan peristiwa 27 tahun silam tidak terulang lagi.

    “Kita satu, kita lahir di tanah yang sama, kita mengirup udara yang sama, dan kita masih jadi satu. Kita punya nama, nama kita Indonesia. Negara itu tugasnya mengayomi. Sebagai ibu, sebagai orang tua, tempat kami berlindung,” ucapnya memecah keheningan malam di halaman depan Gedung Rektorat Unesa, Rabu (3/9) malam.

    Zelda mengatakan, Indonesia adalah tempat belajar sampai menutup mata, jadi jaga terus kedamaiannya.

    “Kami berawal di sini dan pasti akan berakhir di sini juga. Maka jangan dengan mudahnya kedamaian di Indonesia ini dihilangkan,” ujarnya.

    Hal senada juga disampaikan Ibam. Menurutnya, usia Indonesia yang menginjak usia 80 tahun ini harus terus membanggakan, cantik tanahnya dan banyak budayanya.

    “Kami disabilitas ini butuh pelukan dari Indonesia, kalau tidak Indonesia terus siapa lagi, tidak ada,” ucapnya.

    Terpisah, Rektor Unesa Nurhasan menyampaikan, kegiatan Doa Untuk Negeri ini adalah untuk memberi seruan pada semua warga Indonesia, pada semua warga Unesa.

    “Harapannya adalah seruan ini menjadikan suasana sejuk, damai dan kondusif. Semuanya harus menahan diri agar kejadian-kejadian yang sebelumnya terjadi di negara kita ke depan tidak terjadi lagi, agar mimpi-mimpi kita bersama, mimpi Bapak Presiden yang luar biasa itu betul-betul bisa terlaksana dengan baik dan kita menjadi bangsa besar,” ujarnya.

    Rektor yang akrab di sapa Cak Hasan ini juga menyoroti soal sikap Polri dan TNI supaya menahan diri untuk tidak represif.

    “Apabila ada teman-teman mahasiswa, warga negara yang dijamin undang-undang untuk menyuarakan pendapatnya,” ucapnya.

    Cak Hasan berpesan agar semua pihak berbenah. Pemerintah dan aparat penegak hukum bekerja keras untuk kepentingan bangsa dan negara, untuk kepentingan rakyat.

    Terkait penangkapan lima mahasiswa Unesa terkait demo ricuh, Cak Hasan memastikan bahwa semuanya telah dibebaskan polisi.

    “Sekali lagi saya ucapkan terima kasih. Ini adalah penting untuk kita semua agar semuanya bisa menahan diri untuk kedamaian dan ketenangan bangsa kita karena kita perlu cepat membangun bangsa ini,” ucapnya.

  • Pemkot Lampung Setop Distribusi MBG usai Ratusan Siswa 2 Sekolah Keracunan Akibat Bakteri Berbahaya

    Pemkot Lampung Setop Distribusi MBG usai Ratusan Siswa 2 Sekolah Keracunan Akibat Bakteri Berbahaya

    BPOM masih melakukan pengujian sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal tersebut. Mulyadi menyebut hasil uji itu akan menjadi dasar langkah lanjutan pemerintah kota.

    “Hasilnya akan menentukan arah kebijakan untuk memastikan keamanan program MBG di Bandar Lampung,” ungkap dia.

    Diketahui, Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bandar Lampung menemukan bakteri Escherichia coli (E.coli) dalam air bersih yang digunakan dapur penyedia MBG Tirtayasa.

    Dapur tersebut diketahui menyalurkan makanan ke SDN 2 Sukabumi dan SMPN 31 Bandar Lampung. Kedua sekolah itu lah menjadi lokasi puluhan siswa sempat jatuh sakit setelah makan siang bersama.