Category: Liputan6.com Regional

  • Ditemukan Tewas Tergantung, Polisi Selidiki Kematian Nandi Juliawan Pemeran Encuy ‘Preman Pensiun’

    Ditemukan Tewas Tergantung, Polisi Selidiki Kematian Nandi Juliawan Pemeran Encuy ‘Preman Pensiun’

     

    Liputan6.com, Garut – Nandi Juliawan pemeran Encuy dalam sinteron Preman Pensiun ditemukan tewas tidak wajar di rumahnya di Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. nandi ditemukan tewas dalam keadaan tergantung. 

    Polres Garut langsung mengolah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki kematian aktor sinetron komedi tersebut yang diduga bunuh diri.

    “Dilakukan olah TKP oleh Inafis bahwa ditemukan tanda-tanda budir (bunuh diri),” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Joko Prihatin di Garut, Minggu (7/9/2025).

    Joko juga mengatakan, kepolisian mendapatkan informasi adanya seorang warga yang merupakan salah satu aktor pemain Preman Pensiun meninggal dunia di rumahnya pada Sabtu malam (6/9/2025).

    Sejumlah personel kepolisian, kata dia, langsung terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari sejumlah saksi termasuk keluarganya.

    “Saksi melihat korban sudah tergantung menggunakan kain sarung,” katanya.

    Joko mengungkapkan peristiwa itu pertama kali ditemukan oleh istrinya yang baru pulang setelah berjualan di kawasan Garut Kota, kemudian dilaporkan adanya peristiwa tersebut.

    Hasil pemeriksaan tim di lapangan, kata dia, Encuy sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan tanda-tanda gantung diri, selanjutnya jenazah langsung dimakamkan malam itu.

    Joko menyampaikan pihak keluarga keberatan dilakukan autopsi jenazah untuk bisa mengetahui lebih lanjut penyebab pasti kematiannya.

    “Keluarga keberatan untuk autopsi,” katanya.

     

     

     

  • Fenomena Corn Moon Picu Banjir Rob di Sejumlah Wilayah NTB, Berikut Daftarnya

    Fenomena Corn Moon Picu Banjir Rob di Sejumlah Wilayah NTB, Berikut Daftarnya

    Sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak banjir rob adalah Pulau Lombok meliputi Ampenan, Sekarbela, Gerung, Lembar, Pemenang, Jerowaru, dan Labuhan Lombok. Kemudian, Pulau Sumbawa meliputi pesisir Sumbawa, Labuhan Badas, Palibelo, Woha, Bolo, Langgudu, Soromandi, Sape, Rasanae Barat, Hu’u, dan Asakota.  

    Fase purnama pada September 2025 yang mendapat julukan Corn Moon terjadi lantaran periode ini merupakan akhir musim panas hingga awal musim gugur yang bersamaan dengan waktu panen jagung di sebagian besar wilayah utara Amerika Serikat.  

    Fase purnama yang terjadi kali ini dibarengi gerhana bulan total yang bisa dilihat dari wilayah Afrika, Eropa, Asia, dan Australia.

    Di Kota Mataram, gerhana penumbra bisa disaksikan mulai pukul 23.28 Wita pada 7 September 2025. Gerhana sebagian terjadi mulai pukul 00.27 Wita pada 8 September 2025, gerhana penuh mulai pukul 01.30 Wita, gerhana maksimum mulai pukul 02.11 Wita, dan gerhana penuh berakhir pada 02.52 Wita.  

     

  • Identitas 3 Korban Tewas Tragedi Bangunan Majelis Taklim Ibu-Ibu Ambruk di Bogor

    Identitas 3 Korban Tewas Tragedi Bangunan Majelis Taklim Ibu-Ibu Ambruk di Bogor

    Liputan6.com, Bogor – Bangunan ambruk menimpa Majelis Taklim Asobiyah yang semuanya adalah ibu-ibu, di Kampung Ciapus, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Minggu (7/9/2025). Tiga orang meninggal dan puluhan luka akibat tertimpa bangunan.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bogor M Adam Hamdani mengungkapkan data sementara tercatat tiga meninggal dan 30 jemaah luka akibat tragedi bangunan ambruk tersebut.

    Adapun ketiga korban meninggal atas nama Irni, Wulan, dan Yati. Seluruh korban meninggal di rumah sakit.

    “Ibu Irni meninggal dunia di RS Medical Dramaga, Ibu Wulan meninggal dunia di RS PMI Kota Bogor dan Ibu Yati meninggal dunia di RSUD Kota Bogor,” kata Adam.

    Sementara sedikitnya 30 jemaah mengalami luka dan saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD Kota Bogor, RS Medical Dramaga hingga RS PMI Kota Bogor.

    Kapolsek Ciomas Iwan Wahyudi mengungkapkan seluruh korban merupakan jemaah yang menghadiri acara peringatan Maulid Nabi.

    Menurutnya, Majelis Taklim Asobiyah ini tidak hanya digunakan untuk pengajian namun juga acara keagamaan seperti peringatan Maulid Nabi.

    Biasanya, kegiatan pengajian hanya dihadiri sekitar 30 orang, namun pada acara maulid ini dihadiri sekitar 100 hingga 150 orang.

    “Sehingga ada korban, baik ada yang meninggal dunia maupun luka. Kami sedang cek jumlah pastinya ke rumah sakit,” kata dia.

    Hingga saat ini, Tim SAR gabungan masih menyisir di sekitar lokasi kejadian untuk mengantisipasi kemungkinan masih ada korban yang tertimbun bangunan. 

  • Bangunan Ambruk Saat Acara Maulid Nabi di Bogor, 3 Orang Tewas Puluhan Lainnya Luka-Luka

    Bangunan Ambruk Saat Acara Maulid Nabi di Bogor, 3 Orang Tewas Puluhan Lainnya Luka-Luka

     

    Liputan6.com, Bogor – Bangunan majelis yang ada di Kampung Ciapus Kompas, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, ambruk saat digunakan acara Maulid Nabi Muhammad, Minggu pagi (7/9/2025). Akibatnya sebanyak tiga orang dilaporkan meninggal dunia dan puluhan orang lainnya luka-luka.

    Staf Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Jalaludin menyebutkan, berdasarkan data sementara, peristiwa bangunan ambruk menewaskan tiga orang dan melukai puluhan peserta lainnya. 

    Jalaludin juga menyampaikan, tim gabungan segera diterjunkan ke lokasi begitu laporan diterima. Petugas langsung melakukan evakuasi korban serta pembersihan material bangunan yang runtuh.

    “Korban yang tertimpa reruntuhan sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit serta puskesmas terdekat,” kata Jalaludin.

    Berdasarkan data sementara, lebih dari 30 orang mengalami luka-luka dan kini menjalani perawatan medis di RSUD Kota Bogor, RS Medical Dramaga, dan RS PMI Kota Bogor.

    Identitas Korban Meninggal

    Sementara itu, tiga korban dinyatakan meninggal dunia, antara lain:

    Irni warga Desa Sukamakmur yang meninggal di RS Medical Dramaga
    Wulan warga Desa Sukaluyu yang meninggal di RS PMI Kota Bogor
    Yati warga Desa Sukaharja yang meninggal di RSUD Kota Bogor.

    Tim gabungan yang terdiri atas BPBD, TNI, Polri, tenaga medis, serta relawan dan masyarakat masih melakukan pembersihan puing untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal di lokasi kejadian.

    Pemerintah Kabupaten Bogor juga telah berkoordinasi dengan sejumlah fasilitas kesehatan untuk memastikan seluruh korban mendapat penanganan medis secara optimal.

     

     

  • Sopir Bank di Wonogiri Bawa Kabur Rp10 Miliar, Sempat Curhat Gaji Tak Cukup Beli Susu Anak

    Sopir Bank di Wonogiri Bawa Kabur Rp10 Miliar, Sempat Curhat Gaji Tak Cukup Beli Susu Anak

    Liputan6.com, Solo – Hilangnya uang Rp10 miliar milik salah satu bank daerah di Wonogiri masih jadi sorotan. Dana tersebut dibawa kabur sopir bank menggunakan mobil operasional saat pengambilan di Solo, Senin (1/9/2025).

    Kasat Reskrim Polresta Surakarta, AKP Prastiyo Triwibowo menjelaskan kronologi awal kasus pencurian uang bank ini. Menurutnya, pegawai bank mengambil Rp6 miliar dari Kantor Perwakilan BI Cabang Solo. Sementara Rp4 miliar lainnya diambil dari Bank Jateng Cabang Solo kawasan Gladag.

    Semua proses dilakukan dengan mobil penumpang yang difungsikan sebagai kendaraan operasional bank.

    “Dari Rp4 miliar yang diambil, sudah dimasukkan ke dalam boks sesuai SOP. Namun masih ada kekurangan Rp1 miliar yang rencananya akan menyusul. Pada saat teller menunggu tambahan dana tersebut, sopir bersama mobil tiba-tiba tidak ada di lokasi,” kata Prastiyo.

    Rekaman CCTV menunjukkan mobil keluar area sekitar pukul 12.20 WIB. Ketika dihubungi, sopir yang membawa kendaraan itu tidak memberi respons. Sampai sekarang, belum ada titik terang mengenai keberadaan mobil maupun pelaku.

    “Ini menjadi fokus pencarian kami. Sampai detik ini, baik mobil maupun terduga pelaku masih belum ditemukan. Anggota di lapangan terus melakukan pengejaran dan penelusuran,” katanya.

    Polisi pun telah memeriksa beberapa saksi, termasuk pegawai bank dan orang-orang yang sempat berada di sekitar lokasi kejadian. Keterangan para saksi ini penting untuk mengurai lebih detail jalannya peristiwa.

    Selain itu, penyidik juga menelusuri soal prosedur keamanan dana. Termasuk alasan mengapa mobil penumpang digunakan sebagai kendaraan operasional untuk membawa uang dalam jumlah besar.

    “Kami pastikan akan terus mendalami informasi yang ada. Proses pemanggilan saksi-saksi tambahan juga berjalan sesuai SOP. Mohon dukungan doa agar mobil dan pelaku segera bisa ditemukan,” ucapnya.

  • Hore! Gerhana Bulan Total Bisa Disaksikan di Seluruh Langit Sultra, Cek Jadwalnya

    Hore! Gerhana Bulan Total Bisa Disaksikan di Seluruh Langit Sultra, Cek Jadwalnya

    Fenomena gerhana bulan berwarna merah darah atau blood moond diprediksi terjadi pada Minggu (07/09/2025), mulai pukul 23.27 WIB hingga 8 September 2025 pukul 02.56 WIB.

    “Ketika seluruh purnama masuk dalam bayangan bumi, itulah yang disebut gerhana bulan total. Kemudian bayangan bumi mulai meninggalkan purnama, kembali ke fase gerhana sebagian yang menandai proses akhir gerhana,” kata Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin.

     Thomas melanjutkan, saat gerhana bulan total, purnama tidak gelap total. Ada cahaya merah yang dibiaskan atmosfer bumi yang mengenai bulan sehingga bulan tampak merah darah.

    “Itu sebabnya gerhana bulan total sering disebut blood moon (bulan merah darah),” paparnya.Thomas mengungkapkan gerhana bulan total yang terjadi pada 7-8 September 2025 dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. Fenomena ini berlangsung dari pukul 23.27 sampai 02.56 WIB, dengan rincian:

    23.27 WIB – Awal gerhana sebagian

    00.31 WIB – Awal gerhana total

    01.53 WIB – Akhir gerhana total

    02.56 WIB – Akhir gerhana sebagian.

    Adapun gerhana bulan total berikutnya akan terjadi pada 3 Maret 2026. Tetapi wilayah Indonesia hanya bisa melihat bagian akhir gerhana. Saat purnama terbit, gerhana bulan total sudah terjadi.

    Sementara, pengamatan gerhana bulan bisa dilakukan dengan mata telanjang tanpa teleskop. Jenis ponsel tertentu dapat memotret proses gerhana bulan dengan jelas.

    “Gerhana bulan menarik untuk diamati. Kelengkungan bayangan bumi saat gerhana sebagian membuktikan bentuk bumi yang bulat,” tutur Thomas Djamaluddin.

  • Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan NTT 7-10 September 2025

    Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan NTT 7-10 September 2025

    Yandri turut mengingatkan, angin berkecepatan 15 knot dan gelombang laut setinggi 1,25 meter berpotensi membahayakan pelayaran perahu nelayan.

    “Bila kecepatan angin mencapai 16 knot dan gelombang tinggi mencapai 1,5 meter berisiko bagi keselamatan pelayaran kapal tongkang,” katanya.

    Sementara jika kecepatan angin mencapai 21 knot dan gelombang tinggi mencapai 2,5 meter, memiliki risiko terhadap keselamatan pelayaran kapal feri.

    Lebih lanjut, Yandri mengimbau kepada masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan untuk tetap memantau informasi resmi dan terkini dari BMKG.

     

  • Duduk Perkara Konflik The Sato Hotel Kudus, Warga Tuntut Ganti Rugi Perbaikan Rumah Rp 4 Miliar

    Duduk Perkara Konflik The Sato Hotel Kudus, Warga Tuntut Ganti Rugi Perbaikan Rumah Rp 4 Miliar

    Liputan6.com, Kudus – Konflik rusaknya bangunan tempat tinggal warga dampak dari pembangunan The Sato Hotel di Jalan Pemuda Kabupaten Kudus, hingga saat ini masih berlanjut. Kedua belah pihak belum juga menemukan kesepakatan untuk berdamai.

    Tentu saja kondisi itu membuat The Sato Hotel Kudus dengan dua warga yang tinggal di sebelahnya, yakni Beny Ongkowijoyo dan Beny Djunaedi masih bersitegang.

    Padahal proses mediasi dalam perkara itu, sudah kerap kali difasilitasi Pemkab Kudus, tokoh masyarakat, aparat kepolisian hingga Pengadilan. Namun upaya mediasi yang dilakukan kedua pihak gagal menemui perdamaian.

    Selama ini, pihak The Sato Hotel melalui kuasa hukumnya yakni Agus Susanto, mengaku telah mengikuti aturan main. Bahkan pihak hotel yang berlokasi di Desa Kramat Kecamatan Kudus Kota ini bersedia menyelesaikan masalah dengan cara damai.

    Lagi lagi langkah mediasi untuk mencari jalan keluar hingga melegakan kedua pihak. malah selalu kandas tanpa titik temu di ujung jalan.

    “Kalau mencari keadilan itu sudah ada sarananya, yaitu mediasi. Dan mediasi ini sudah kita lakukan dengan melibatkan penegak hukum, tokoh masyarakat, Pemda, sampai pengadilan,” tutur Agus yang ditemui di The Sato Hotel pada Minggu (7/9/2025).

    Namun beberapa kali mediasi yang telah ditempuh kedua belah pihak kerap menghadapi kebuntuan. Padahal dalam mediasi tersebut tidak ada pihak yang menang dan kalah, dan kedua pihak semuanya bisa diuntungkan.

    Agus menyebut bahwa awalnya kedua warga yang rumahnya berada di sebelah dan belakang hotel, meminta The Sato Hotel menghadirkan juru taksir independen untuk menghitung nilai kerugian.

    “Awalnya mereka (kedua warga) meminta appraisal dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga keluar angka sekitar Rp 500-an juta. Lalu mereka menolak karena dianggap memihak hotel,” terang Agus.

    Selanjutnya dari Polda Jateng pun ikut didatangkan melalui seorang juru taksir yang juga dosen dan Ketua Persatuan Insinyur Indonesia. Namun lagi lagi  hasilnya tidak jauh berbeda dengan nilai appraisal pertama.

    “Tapi lagi-lagi ditolak, karena mereka tetap ngotot di angka sekitar Rp4 miliar dengan alasan biaya pengacara dan lain-lain. Meski kabar terakhir nilai tuntutan ganti ruginya telah turun menjadi Rp3.7 Miliar”, tukas Agus.

    Jika cara penyelesian seperti ini tanpa pembicaraan sehat melalui mediasi, Agus meyakini akan sulit menemukan solusi bagi kedua belah pihak.

     

  • Deretan Mobil Eks Gubernur Lampung Arinal Disita Kejati, Ada Esemka hingga Alphard

    Deretan Mobil Eks Gubernur Lampung Arinal Disita Kejati, Ada Esemka hingga Alphard

    Liputan6.com, Jakarta Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung menyita aset senilai Rp 38,5 miliar milik mantan Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi. Aset tersebut disita di garasi mobil kediaman pribadinya di Jalan Sultan Agung No. 50, Kelurahan Sepang Jaya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, Rabu (3/9/2025).

    Penyitaan itu meliputi tujuh unit mobil senilai Rp 3,5 miliar, logam mulia seberat 645 gram dengan nilai sekitar Rp 1,29 miliar, uang tunai dalam rupiah dan mata uang asing senilai Rp 1,35 miliar, deposito di sejumlah bank sebesar Rp 4,4 miliar, serta 29 sertifikat hak milik tanah dengan estimasi Rp28 miliar. Total nilai aset yang diamankan mencapai Rp 38,5 miliar.

    Namun, tujuh mobil pribadi Arinal belum dipindahkan ke kantor Kejati Lampung. Kendaraan tersebut masih terparkir di rumah Arinal di Jalan Sultan Agung, Kelurahan Sepang Jaya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung.

    Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Lampung, Armen Wijaya mengatakan, mobil belum dibawa karena lahan parkir di kantor Kejati masih dalam perbaikan.

    “Saat ini mobil tersebut masih berada di kediaman ARD. Kami sudah membuat berita acara penyitaan, sementara surat-surat kendaraan sudah kami amankan,” ujar Armen, Sabtu (6/9/2025).

    Armen bilang, meski belum dipindahkan secara fisik, status mobil-mobil itu sudah resmi dalam penyitaan Kejati Lampung.

    “Untuk sementara kami titipkan di rumah yang bersangkutan,” katanya.

    Berikut daftar 7 mobil pribadi Arinal Djunaidi yang ikut disita Kejati Lampung:

    1. Toyota Zenik Modelista 2.0 Q HV

    2. Esemka Bima 1.2 4×4 M/T warna putih

    3. Honda WR-V warna putih

    4. Toyota Alphard 2.5 Hybrid CVT warna hitam

    5. Toyota Hiace 28 MT warna silver metalik

    6. Mercedes Benz GLS 400 A/T warna hitam metalik

    7. Toyota Kijang 2.4 Q A/T warna hitam metalik.

    Sebelumnya, Penyidik Kejati Lampung menggeledah rumah Arinal, terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pengelolaan dana Participating Interest (PI) 10 persen di Wilayah Kerja Offshore South East Sumatera (WK OSES) senilai USD 17,286 juta atau sekira Rp 270 miliar.

    Armen menjelaskan, tim penyidik telah melakukan penggeledahan di kediaman Arinal di Jalan Sultan Agung No. 50, Kelurahan Sepang Jaya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, Rabu (3/9). Dari lokasi itu, penyidik mengamankan sejumlah aset bernilai fantastis.

    “Pengamanan aset yang dilakukan antara lain 7 unit mobil, logam mulia seberat 645 gram senilai Rp1,29 miliar, uang tunai Rp 1,35 miliar dalam bentuk rupiah dan mata uang asing, deposito di beberapa bank Rp 4,4 miliar, serta 29 sertifikat tanah dengan estimasi nilai Rp 28 miliar. Total nilai aset yang diamankan mencapai Rp 38,5 miliar,” kata Armen.

    Selain itu, Kejati Lampung juga mendalami aliran dana PI 10 persen sebesar USD 17,286 juta yang diterima Pemerintah Provinsi Lampung dari Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui PT Lampung Energi Berjaya (LEB), anak perusahaan dari BUMD PT Lampung Jasa Utama (LJU).

    Saat menjabat Gubernur, Arinal berperan sebagai Kuasa Pemilik Modal (KPM) di PT Lampung Jaya Utama (LJU), perusahaan milik Pemprov Lampung.

    PT Lampung Energi Berjaya (LEB) sebagai anak usaha LJU ditunjuk untuk mengelola dana PI yang diterima dari Pertamina Hulu Energi Overseas Southeast Sumatera (PHE OSES).

  • Ditipu Sponsor TKI, Warga Lampung Rugi Rp 147 Juta dan Gagal ke Taiwan

    Ditipu Sponsor TKI, Warga Lampung Rugi Rp 147 Juta dan Gagal ke Taiwan

    Liputan6.com, Jakarta Kepolisian Resor Lampung Timur membongkar kasus penipuan dan penggelapan bermodus pemberangkatan tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri. Seorang pria berinisial JS (52), warga Desa Sidodadi, Kecamatan Pekalongan, ditangkap. Dia berperan sebagai sponsor pencari tenaga migran.

    Kasat Reskrim Polres Lampung Timur AKP Stefanus Boyoh mengatakan JS sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan untuk penyidikan lebih lanjut.

    “Barang bukti juga sudah kami amankan,” kata Stefanus, Sabtu (6/9).

    Kasus itu berawal ketika korban mendaftar untuk bekerja di Taiwan melalui PT Jakarta Maju Bersama pada September 2024.

    “Kepala cabang perusahaan meminta korban menyerahkan uang Rp 5 juta untuk pengurusan paspor dan identitas,” jelas dia.

    Namun, keberangkatan tak kunjung terwujud. JS yang menjadi sponsor mencoba menghubungkan korban dengan seseorang yang mengaku Direktur PT Jakarta Maju Bersama bernama Vivi Yunita Sari.

    Melalui percakapan telepon, perempuan itu meminta sejumlah uang tambahan agar proses keberangkatan dipercepat.

    “Korban akhirnya mengirim uang secara bertahap hingga total Rp 147 juta. Tetapi, sampai sekarang tidak juga diberangkatkan,” tuturnya.

    Korban kemudian mendatangi kantor pusat perusahaan di Cirebon. Di sana, ia bertemu dengan Vivi Yunita Sari asli yang menegaskan tidak pernah meminta uang maupun menghubungi korban.

    Dari situ, korban menyadari dirinya telah ditipu dan melapor ke polisi.

    “JS kami tangkap di Kecamatan Pekalongan pada 4 September 2025 malam. Kami masih mendalami kemungkinan adanya pelaku lain dalam jaringan ini,” ungkap dia.

    Stefanus mengimbau masyarakat lebih berhati-hati terhadap tawaran kerja ke luar negeri.

    “Pastikan legalitas perusahaan penyalur dan jangan mudah tergiur janji keberangkatan cepat,” ungkap dia.