Category: Liputan6.com Regional

  • Kecelakaan Maut Bus di Tol Padang-Sicincin: 2 Penumpang Tewas, 5 Orang Luka Berat

    Kecelakaan Maut Bus di Tol Padang-Sicincin: 2 Penumpang Tewas, 5 Orang Luka Berat

    Bromo menjelaskan, kecelakaan tersebut dialami kendaraan bus Gol I dengan nomor polisi BK 7444 UA. Berdasarkan hasil investigasi di lapangan, kendaraan melaju dari arah Gerbang Tol Exit Kapalo Hilalang menuju jalan nasional.

    Setibanya di lokasi kejadian, kendaraan tersebut berputar di U-Turn dan sopir bus hilang kendali sehingga menyebabkan bus terbalik. Posisi akhir kendaraan terbalik di dalam taman U-Turn Simpang Kupu-Kupu.

    “Lima korban luka berat sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat,” kata Bromo, dilansir Antara.

  • Kasus Mutilasi Wanita di Mojokerto: Korban Sempat Cekcok dengan Pelaku Sebelum Dibunuh

    Kasus Mutilasi Wanita di Mojokerto: Korban Sempat Cekcok dengan Pelaku Sebelum Dibunuh

    AKBP Ihram menceritakan kronologi penemuan potongan tubuh korban. Dia mengatakan, saat itu seorang petani menemukan potongan kaki manusia saat berkebun. Saksi kemudian melaporkan ke Polsek Pacet.

    “Selanjutnya tim bergerak dengan cepat yang tentunya tim ini merupakan tim yang sangat mahir terampil dan berkelas di bidangnya,” ujarnya.

    AKBP Ihram mengaku langsung berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur dan menggerakkan relawan serta warga sekitar untuk mencari bagian tubuh yang lain.

    “Karena informasi beberapa waktu yang lalu juga ditemukan serpihan rambut,” ucapnya.

    Selanjutnya, kata AKBP Ihram, dengan bantuan anjing pelacak akhirnya bisa menemukan bagian tubuh korban yang lainnya. Setelah melaksanakan pendalaman salah satu bagian tubuh korban, pihaknya mampu mengidentifikasi terduga korban.

    “Setelah kita datang ke alamat korban bahwa benar orang tuanya mengatakan tersebut. Selanjutnya dengan teknologi dan pengembangan yang kami lakukan tentunya dari digital forensik, kita bisa mengejar terduga pelaku yang saat itu sedang berada di salah satu kos-kosan di wilayah Surabaya,” ujarnya.

    AKBP Ihram menyebut, pada saat dilakukan penggerebekan, ternyata betul di dalam kos-kosan tersebut ada beberapa bagian tubuh korban yang dipotong menjadi keping-keping layaknya potongan daging yang akan dimasak.

    “Kemudian kami temukan juga beberapa serpihan tulang-tulang yang cukup banyak, bahkan sampai ratusan serpihan tulang, yang selanjutnya kami lakukan pendalaman bahwa benar yang bersangkutan melakukan kegiatan mutilasi terhadap korban,” ucapnya.

  • Motif Encuy ‘Preman Pensiun’ Bunuh Diri Masih Misterius

    Motif Encuy ‘Preman Pensiun’ Bunuh Diri Masih Misterius

    Sebelumya, Nandi Juliawan ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Sabtu malam.

    Informasi awal kematian Encuy datang dari istri korban, yang menemukan korban dalam posisi tergantung di rumahnya, sepulang berjualan di kawasan Garut Kota, langsung diberitahukan ke warga setempat dan kepolisian.

    Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara untuk menyelidiki kematian mendiang. Hasilnya, pria ini diduga bunuh diri.

    Namun pihak keluarga keberatan untuk dilakukan autopsi. Jenazah langsung dimakamkan tadi malam.

  • TNI Tembak TNI di Keerom Papua: Satu Prajurit Tewas, Pelaku Ditangkap

    TNI Tembak TNI di Keerom Papua: Satu Prajurit Tewas, Pelaku Ditangkap

    Saat ini POM TNI tengah melakukan interogasi terhadap pelaku. Hal ini guna mengungkap misteri terjadinya aksi saling tembak antar prajurit tersebut.

    “Kami masih menunggu laporan lengkap dari anggota, namun yang pasti terduga sudah diamankan untuk dilakukan pemeriksaan,” kata Danpomdam XVII Cendrawasih Kol CPM Laksono.

    Sementara itu data yang dihimpun terungkap jenazah Praka Edison Muenda disemayamkan di rumah duka yakni milik Lukas Muenda.

    Distrik Waris merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Keerom yang terletak di perbatasan RI-PNG.

  • Niat Menolong Teman, Pelajar Tasikmalaya Tewas Tenggelam di Curug Sula

    Niat Menolong Teman, Pelajar Tasikmalaya Tewas Tenggelam di Curug Sula

    Liputan6.com, Tasikmalaya Dua orang pelajar Tasikmalaya, Jawa Barat, meninggal dunia akibat tenggelam di Curug Sula. Adapun dua korban bernama Dede Ahmad Mustopa dan Rizwan Ramdani.

    “Keduanya pelajar SMA Swasta tewas saat berenang di Curug Sula, Leuwi Beber. Korban masih duduk di Kelas 12,” ujar Kapolsek Sodonghilir, Iptu Caryadi, kepada awak media, Minggu (7/9/2025).

    Menurut dia, musibah yang menimpa dua remaja itu terjadi pada Sabtu 6 September 2025, di mana 18 pelajar SMA Islam Alhidayah itu, berangkat ke rumah Hanif, rekan korban, untuk makan bersama di alam liar di kawasan Curug Sula.

    “Pelajar perempuan swafoto di sekitar curug, sementara laki laki berenang,” ungkap Caryadi.

    Saat melihat aliran sungai, korban Rizwan langsung mencoba berenang. Naas ternyata diduga korban tersebut tak bisa berenang kemudian tenggelam.

    “Melihat rekannya tenggelam, korban lain Dede Ahmad berusaha menolong, namun sayang keduanya terseret arus yang sangat deras hingga tenggelam juga,” tutur Caryadi.

     

  • Cara Culas Pabrik Padi di Serang: Beras Sisa Hajatan Berkutu Dikemas Karung Merek ‘Rojo Lele’ dan ‘Ramos’

    Cara Culas Pabrik Padi di Serang: Beras Sisa Hajatan Berkutu Dikemas Karung Merek ‘Rojo Lele’ dan ‘Ramos’

    Dia menjelaskan, modus yang digunakan tersangka adalah membeli beras sisa hajatan dari masyarakat seharga Rp10.000 per kilogram. 

    Beras yang sudah kotor dan berkutu itu kemudian dicampur dengan beras premium menggunakan mesin penggiling (heller) untuk memanipulasi tampilan.

    “Setelah dipoles, beras oplosan tersebut dikemas menggunakan karung merek terkenal seperti Ramos, Rojo Lele, dan lainnya tanpa izin,” ujarnya.

    Produk ilegal itu selanjutnya dijual oleh tersangka di toko nya di Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, dengan harga Rp200.000 per kemasan 25 kg. Dari setiap karung yang terjual, tersangka meraup keuntungan sebesar Rp98.200.

    Selain mengamankan puluhan ton beras, polisi juga menyita barang bukti lain, di antaranya ratusan karung kosong berbagai merek, satu unit mesin heller, dan satu unit mobil pikap yang digunakan untuk operasional.

    Kapolres mengimbau masyarakat untuk selalu teliti sebelum membeli beras dan segera melapor ke call center 110 jika menemukan praktik mencurigakan serupa.

  • Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provaktor Pembakar Gedung Grahadi, Beberkan Perannya

    Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provaktor Pembakar Gedung Grahadi, Beberkan Perannya

    Jules menuturkan, pelaku tak mengakui bahwa dirinya murni mengumpulkan, 70 orang tersebut, namun yang bersangkutan merupakan salah satu yang menyuruh dari temannya yang ditangkap untuk mencari massa.

    “Jadi dia tidak mengakui, bahwa dia murni mengumpulkan 70 (orang). Namun, dia termasuk salah satu yang menyuruh dari temannya yang ditangkap, untuk mencari massa, mencari tempat titik kumpul,” jelas dia.

    Jules juga menegaskan, pihaknya masih memeriksa ponsel milik dua terduga tersangka tersebut yang telah disita. Di mana, pihaknya juga  mendalami jaringan massa perusuh yang melakukan perusakan atau pembakaran gedung Grahadi, Mapolsek Tegalsari dan pos lantas di Surabaya.

  • Momen Bupati Sudewo Muncul Ikut Rayakan Tradisi Meron di Tengah Ribuan Warga Pati

    Momen Bupati Sudewo Muncul Ikut Rayakan Tradisi Meron di Tengah Ribuan Warga Pati

    Liputan6.com, Pati – Tradisi Meron yang merupakan salah satu kearifan lokal di kaki Pegunungan Kendeng sejak Abad 17 silam, hingga kini masih dipertahankan oleh masyarakat Desa Sukolilo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati Jawa Tengah.

    Meski di tengah terik matahari yang menyengat pada Sabtu (6/9/2025), namun tak menyurutkan antusias masyarakat untuk melihat dan memeriahkan tradisi lokal yang telah ratusan tahun diselenggarakan.

    Tradisi tahunan ini kembali dilaksanakan masyarakat di sepanjang jalan depan Balai Desa Sukolilo, untuk memperingati maulid Nabi Muhammad SAW.

    Bahkan Tradisi Meron ini sudah ditetapkan sebagai Kekayaan Intelektual Komunal dari Kementerian Hukum dan HAM. Tak hanya itu, tradisi lokal warga Pati ini juga telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda sejak Tahun 2016 oleh Kemendikbud.

    Rangkaian perayaan Tradisi Meron diawali dari prosesi Kepala Desa dan Perangkat Desa Sukolilo membawa meron atau gunungan yang di sepanjang jalan Sukilolo Pati. Sebanyak 12 gunungan meron dikirab dalam tradisi ini.

    Sebutan Meron yang dikirab ini adalah berupa mahkota, gunungan dan ancak yang disusun menjulang hingga setinggi 3 meter.  

    Di tengah mahkota juga dihiasi miniatur ayam jago dengan rangkaian bunga melingkar. Khusus gunungan meron untuk Modin (pemuka agama Islam, miniatur ayam diganti masjid.

    Tokoh agama dan tokoh masyarakat desa setempat membuka rangkaian acara dengan melantunkan selawat dan ayat-ayat Al-Qur’an.

    Setelah belasan meron ditaruh di sepanjang jalan di depan Masjid Nurul Yaqin sebagai lokasi panggung utama, prosesi dilanjutkan pembacaan sejarah tradisi meron dan ditutup dengan pembacaan doa.

    Dari pantauan Liputan6.com di lokasi, agenda budaya dan pariwisata tahunan ini juga dihadiri Bupati Pati Sudewo yang datang bersama istrinya Atik Sudewo.

    Kehadiran Bupati Sudewo ini sangat menarik perhatian banyak pihak. Sebab Sudewo tengah dihujat masyarakatnya sendiri, usai menantang tak gentar didemo ratusan warga.

    Sikap arogan dan sombong Bupati Sudewo ini sempat memicu unjuk rasa yang berakhir anarkis pada 13 Agustus lalu. Bahkan masyarakat mendesak DPRD Pati membentuk Pansus Hak Angket Pemakzulan Bupati Pati yang tengah berjalan.

    “Syukur Alhamdulillah kita bersama-sama menghadiri acara Meron Sukolilo ini dalam keadaan sehat. Acara Meron merupakan kekayaan budaya Kabupaten Pati, tidak hanya milik Kecamatan Sukolilo, tetapi juga milik Kabupaten Pati,” ucap Bupati Sudewo singkat.

    Sementara itu, Kepala Desa Sukolilo Ahmad Amirudin mengaku berterima kasih kepada panitia dan masyarakat yang telah bersama-sama kompak menyukseskan acara Meron 2025.

    “Untuk kendala ya kami butuh support dana dari Pemerintah Kabupaten. Karena ini kan aset kita bersama, tidak hanya Desa Sukolilo tetapi juga Kabupaten Pati,” tukas Amirudin.

    Masyarakat yang hadir menyaksikan pagelaran Tradisi Meron kali ini diperkirakan mencapai belasan ribu.  ini bisa dimaklumi karena jumlah warga Sukolilo sendiri mencapai 12..683 jiwa.

     

  • Koalisi Jurnalis Bali Desak Polda Tindak Tegas Polisi Pelaku Intimidasi Wartawan

    Koalisi Jurnalis Bali Desak Polda Tindak Tegas Polisi Pelaku Intimidasi Wartawan

    Dukungan moral mengalir dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Denpasar. Kordiv Gender dan Kemitraan AJI Denpasar, Ni Kadek Novi Febriani, menilai langkah Fabiola melaporkan kasus ini sangat penting bagi dunia pers.

    “Fabiola adalah bukti nyata jurnalis perempuan pemberani yang melawan intimidasi. Kebebasan pers adalah kunci negara demokratis dan tidak bisa ditawar. Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia,” tegas Febri.

    Febri juga menyinggung Pasal 8 UU Pers yang menjamin perlindungan hukum bagi wartawan.

    “Adanya tindakan kekerasan terhadap jurnalis saat meliput aksi 30 Agustus adalah pelanggaran hukum sekaligus pelanggaran demokrasi,” tambahnya.

    AJI Denpasar secara tegas mengecam intimidasi terhadap jurnalis dan meminta Kapolda Bali mengusut tuntas kasus ini.

    “Kami mendesak polisi mengungkap pelaku dan memastikan kejadian serupa tidak berulang,” pungkasnya.

     

    Serangan Terhadap Kebebasan Pers

    Koalisi Jurnalis Bali menilai tindakan aparat ini bukan sekadar pelanggaran terhadap individu, melainkan juga serangan terhadap kebebasan pers dan demokrasi.

    “Pekerjaan jurnalis dilindungi UU Pers. Jika aparat justru mengintimidasi, itu sama dengan menghalangi hak publik untuk mendapatkan informasi yang benar dan independen,” jelas Rhadite.

    Sebagai bukti, tim hukum telah menyerahkan kartu pers, surat tugas peliputan, dua orang saksi, dan titik rekaman CCTV yang merekam sebagian kejadian. Semua dokumen itu diharapkan memperkuat penyidikan.

    Kasus Fabiola Dianira menjadi sorotan karena memperlihatkan rentannya posisi jurnalis di lapangan, terutama saat meliput aksi massa yang berpotensi ricuh.

    Koalisi Jurnalis Bali yang beranggotakan YLBHI-LBH Bali, AJI Denpasar, IJTI Bali, IWO Bali, Ukhuwah Jurnalis Bali, dan Pena NTT menegaskan bahwa kasus ini harus menjadi titik balik.

    “Kami berharap seluruh jurnalis yang menjadi korban berani melapor. Hanya dengan begitu kita bisa memutus mata rantai kekerasan aparat terhadap jurnalis,” tegas Rhadite.

  • Encuy ‘Preman Pensiun’ Gantung Diri Pakai Sarung, Polisi: Keluarga Keberatan Autopsi

    Encuy ‘Preman Pensiun’ Gantung Diri Pakai Sarung, Polisi: Keluarga Keberatan Autopsi

     

    Liputan6.com, Garut – Penemuan jasad Nandi Juliawan yang juga pemeran Encuy dalam sinetron Preman Pensiun dalam kondisi tergantung di rumahnya membuat geger warga di Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut.

    Kasatreskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin, Minggu (7/9/2025) mengatakan, dari olah TKP Inafis menemukan tanda-tanda bunuh diri.

     

    Joko juga menuturkan kepolisian mendapatkan informasi adanya seorang warga yang merupakan salah satu aktor pemain Preman Pensiun meninggal dunia di rumahnya pada Sabtu malam (6/9/2025).

    Sejumlah personel kepolisian, langsung terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari sejumlah saksi termasuk keluarganya.

    “Saksi melihat korban sudah tergantung menggunakan kain sarung,” katanya.

    Joko mengungkapkan peristiwa itu pertama kali ditemukan oleh istrinya yang baru pulang setelah berjualan di kawasan Garut Kota, kemudian dilaporkan adanya peristiwa tersebut.

    Hasil pemeriksaan tim di lapangan, kata dia, Encuy sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan tanda-tanda gantung diri, selanjutnya jenazah langsung dimakamkan malam itu.

    Joko menyampaikan pihak keluarga keberatan dilakukan autopsi jenazah untuk bisa mengetahui lebih lanjut penyebab pasti kematiannya.

    “Keluarga keberatan untuk autopsi,” katanya.