Category: Liputan6.com Regional

  • 1.500 Penerima Bansos di Serang Terindikasi Pemain Judi Online dan ASN

    1.500 Penerima Bansos di Serang Terindikasi Pemain Judi Online dan ASN

    Liputan6.com, Jakarta 1.500 penerima bantuan sosial dari program keluarga harapan (PKH) di Kota serang, Banten, terindikasi sebagai pemain judi online dan aparatur sipil negara (ASN). Pemerintah akhirnya menghentikan bantuan untuk mereka.

    “Kita kemarin dapat tembusan dari Kemensos, kurang lebih ada 1.500 masyarakat Kota Serang yang terindikasi adanya judol dan terindikasi ada beberapa yang ASN. Jadi itu mulai saat ini mereka di nonaktifkan,” kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang, Muhammad Ibra Gholibi, Kamis (11/09/2025).

    Pemerintah khawatir, bansos yang diterima warga Kota Serang bukan untuk memenuhi kebutuhan hidup namun malah disalahgunakan untuk modal judi.

    “Mulai saat ini mereka (masyarakat) dinonaktifkan, mereka tidak mendapatkan bantuan KKS (melalui Kartu Keluarga Sejahtera) karena sudah ada terindikasi ikut judi online,” terangnya.

    Nantinya, bansos kepada 1.500 masyarakat Kota Serang akan diberikan kembali, jika pemeriksaan dan investigasi telah selesai dilakukan.

    Saat ini, tim Dinsos Kota Serang sedang melakukan pemeriksaan kepada penerima bantuan KKS.

    “Kita melakukan ground checking dibantu teman-teman kader PKH, agar tadi apa yang kita berikan bantuan itu tepat sasaran,” jelasnya.

  • Analisis Penyebab Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Maluku Tenggara

    Analisis Penyebab Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Maluku Tenggara

    Liputan6.com, Jakarta Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan gempa magnitudo 5,3 (update M5,0) pada kedalaman 100 km (update 77 km) berjarak sekitar 108 km barat laut Maluku Tenggara, Kamis (11/09/2025) pukul 16.06 WIB, disebabkan aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Laut Banda, dengan mekanisme pergerakan sesar oblique mengiri dengan komponen turun.

    Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) guncangan gempa bumi ini dirasakan III-IV Modified Mercalli Intensity (MMI) di Kota Tual.

    “Kejadian gempa bumi ini tidak memicu tsunami. Hingga laporan ini disusun pukul 17.30 WIB (Kamis 11/09/2025), tidak ada laporan terkait korban jiwa dan kerusakan akibat gempa bumi ini,” kata Wafid dalam keterangannya ditulis Bandung, Jumat (12/09/2025).

    Lokasi pusat gempa bumi terletak di Laut Banda. Daerah yang terdekat dengan pusat gempa bumi adalah Kota Tual dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

    “Morfologi (kondisi batuan) wilayah di sekitar lokasi pusat gempa bumi pada umumnya berupa dataran yang berada di kawasan pantai berselingan dengan morfologi perbukitan. Daerah berombak, bergelombang, perbukitan dan pegunungan berada di bagian tengah Kota Tual dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar,” ungkap Wafid.

    Berdasarkan data Badan Geologi, daerah pantai dan dataran tersusun oleh litologi aluvium dan batuan sedimen Kuarter. Sedangkan pada morfologi perbukitan, bergelombang, berombak dan pegunungan tersusun oleh batuan sedimen Tersier dan batuan metamorf Pra Tersier.

    Batuan yang telah mengalami pelapukan dan atau sedimen permukaan berpotensi memperkuat guncangan gempa bumi.

    Kekerasan batuan permukaan dipengaruhi oleh umur dan jenis batuan. Batuan yang berumur lebih muda atau yang telah mengalami pelapukan mempunyai kekerasan lebih rendah begitu juga sebaliknya.

    “Wilayah terdekat dengan pusat gempa bumi sebagian besar tersusun oleh litologi (batuan penyusun) yang diklasifikasikan ke dalam kelas tanah sedang (Kelas D) dan kelas tanah sangat padat dan batuan lunak (kelas C) dengan kecepatan Vs30 berkisar antara 350- 450 m/det,” terang Wafid.

    Antisipasi Gempa Bumi

    Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

    Sebelum Gempa:

    – Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

    – Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    – Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

    – Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi

    – Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    – Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    – Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa Bumi:

    – Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

    – Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

    – Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    – Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

    – Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

    Setelah Terjadi Gempa Bumi:

    – Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

    – Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

    – Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

    – Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

    – Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

    – Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

    – Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

  • Analisis Akar Masalah Banjir Terbesar Sepanjang Sejarah Bali

    Analisis Akar Masalah Banjir Terbesar Sepanjang Sejarah Bali

    Liputan6.com, Bali – Banjir yang melanda Bali 9-10 September 2025 kemarin, menjadi catatan terburuk dalam sejarah banjir di Bali. Data yang dikutip dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, sepanjang 2009 hingga Oktober 2022 tercatat ada 29 kejadian banjir di Bali. Dari rentang tahun itu, 2018 menjadi tahun dengan jumlah banjir terbanyak. Tahun 2009 menjadi yang terendah, dengan hanya 2 kejadian banjir. Meski begitu banjir menyebabkan lebih dari 100 rumah terendam. 

    Dari rentetan sejarah banjir Bali tersebut, banjir 9-10 September kemarin menjadi yang terburuk. Mengingat bukan hanya berimbas pada kerugian materi, tetapi juga memakan korban jiwa yang tidak sedikit.

    Data BNPB per Kamis (11/9/2025), pukul 11.00 WIB, jumlah korban meninggal dalam bencana banjir di Provinsi Bali bertambah menjadi 14 orang, dan dua di antaranya masih hilang.

    “Data sementara per Kamis, 11 September 2025, pukul 11.00 WIB, total korban meninggal dunia yang sudah ditemukan berjumlah 14 jiwa dan yang masih dalam pencarian sebanyak 2 warga,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada wartawan, Kamis (11/9/2025).

    Rincian korban meninggal, di Kota Denpasar sebanyak 8 orang, Kabupaten Jembrana 2 orang, Kabupaten Gianyar 3 orang, dan Kabupaten Badung 1 orang.

    “Korban yang hilang sebanyak dua jiwa teridentifikasi di Kota Denpasar,” lanjutnya.

    Sementara itu, sejumlah warga mengungsi di beberapa titik pos pengungsian. BPBD Provinsi Bali menginformasikan 562 warga mengungsi, dengan rincian 327 warga di Kabupaten Jembrana dan 235 warga di Kota Denpasar.

    Fasilitas umum, seperti sekolah, balai desa, musala dan banjar dimanfaatkan sebagai pos pengungsian sementara.

    Petugas gabungan masih melakukan upaya tanggap darurat seperti pencarian korban dan pengendalian banjir dan longsor yang berdampak kepada masyarakat.

    “BNPB memberikan bantuan berupa selimut 200 lembar, matras 200 lembar, sembako 300 paket, tenda keluarga 50 unit dan tenda pengungsi 2 unit. Sedangkan untuk penanganan banjir, BNPB membantu perahu karet dan mesin 1 unit dan pompa air 3 unit,” tutur Abdul Muhari.

    Sementara itu, Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta bicara tentang banjir besar yang melanda Denpasar, Badung, Gianyar, dan Jembrana pada Rabu (10/9/2025). Dia mengutip pernyataan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenai tingginya curah hujan.

    Giri Prasta sekaligus mengajak semua pihak berbenah agar banjir tidak terjadi lagi di kemudian hari.

    “BNPB sudah menyampaikan air hujan yang semestinya turun untuk sebulan, ini turunnya itu hanya satu setengah hari, ini luar biasa memang, tapi kita tidak akan pernah menyalahkan siapa-siapa, mari kita berbenah dan segala sesuatu itu akan kita perbaiki dengan baik,” ujar Giri, Kamis (11/9/2025).

    Lalu apa sebenarnya yang menyebabkan banjir parah di Bali? Pengamat Tata Kota Universitas Udayana Putu Rumawan Salain, saat dihubungi Tim Regional Liputan6.com, Kamis (11/9/2025) mengatakan, banjir saat ini bisa dibilang sebagai banjir yang terbesar dan terparah yang pernah terjadi di Bali, dengan memakan korban jiwa terbanyak dan hampir seluruh wilayah Bali mengalaminya.

    “Ini sebagai dampak dari perencanaan, tapi semua itu kan tingkah polah manusia, yang melakukan kegiatan di atas bumi. Jadi ini adalah sebagai peringatan kepada kita untuk mencermati dan tunduk kepada tata ruang yang sudah dirancang,” katanya.

     

  • Kronologi Tahanan Kasus Korupsi Meninggal Usai Tenggak Minyak Urut di Rutan

    Kronologi Tahanan Kasus Korupsi Meninggal Usai Tenggak Minyak Urut di Rutan

    Liputan6.com, Jakarta Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lampung Timur, Subandri Bachri, meninggal dunia usai menenggak minyak urut saat berada di dalam Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Bandar Lampung.

    Subandri dinyatakan meninggal dunia di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Airan Raya, Lampung Selatan setelah sebelumnya mendapat perawatan intensif, Selasa (09/09/2025) pagi.

    Kepala Kanwil Ditjen Pemasyarakatan (Ditjenpas) Lampung Jalu Yuswa menjelaskan, kronologi kejadian yang menimpa tahanan kasus korupsi berusia 61 tahun tersebut.

    Pada Senin (08/09/2025) siang, seorang warga binaan melaporkan Subandri mengalami gejala mual, muntah, pusing dan sesak napas.

    Ia kemudian dibawa ke klinik rutan untuk menjalani pemeriksaan medis. Dari hasil diagnosa, Subandri mengalami keracunan setelah mengaku tak sengaja menenggak minyak urut gandapura.

    “Kondisinya sempat membaik dan yang bersangkutan kembali ke kamar tahanan.Namun, pada Senin malam, gejala serupa kembali muncul,” jelas dia.

    Jalu menuturkan, Subandri lagi-lagi dibawa ke klinik rutan, mendapat perawatan, lalu dipulangkan setelah kondisinya dinilai stabil.

    “Memasuki Selasa dini hari, 9 September, kondisi almarhum memburuk. Ia mengalami penurunan kesadaran hingga akhirnya dirujuk ke RS Airan Raya Bandar Lampung pada pukul 05.00 WIB,” tuturnya.

    Setibanya di Instalasi Gawat Darurat, dokter berupaya memberikan pertolongan medis darurat, namun nyawanya tak tertolong. Subandri dinyatakan meninggal dunia pukul 07.01 WIB.

    Jenazah kemudian diserahkan dari pihak Rutan Kelas I Bandar Lampung kepada Kejaksaan Tinggi Lampung dan keluarga.

    “Pihak keluarga menerima dan menyatakan bahwa peristiwa ini adalah musibah,” katanya.

    Atas meninggalnya Subandri, pihak Rutan Kelas I Bandar Lampung menyampaikan duka cita mendalam.

    “Semoga almarhum diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” tutupnya.

    Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Lampung, Jalu Yuswa Panjang menjelaskan bahwa Subandri diduga tewas akibat keracunan setelah menenggak minyak urut.

    “Dari laporan tim medis, yang bersangkutan meninggal dunia diduga karena keracunan minyak urut merk Gandapura. Dalam cairan itu mengandung methyl salicylate 100 persen. Diagnosisnya intoksikasi metil salisilat,” kata Jalu saat dikonfirmasi Liputan6.com.

    Jalu bilang, hingga kini pihaknya masih menelusuri apakah Subandri menenggak minyak urut tersebut dengan sengaja atau tidak.

  • Suasana Haru Saat Keluarga Korban Kerusuhan Makassar Terima Bantuan Rumah

    Suasana Haru Saat Keluarga Korban Kerusuhan Makassar Terima Bantuan Rumah

    Liputan6.com, Jakarta Empat keluarga korban kerusuhan di Kota Makassar kini memiliki rumah baru di Perumahan Grand Sulawesi, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Hunian tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

    Bantuan perumahan ini diterima oleh keluarga almarhum Syaiful Akbar, almarhum Akbar Basri alias Abay, almarhumah Sarinawati, dan almarhum Rusdamdiansyah yang meninggal dunia dalam demonstrasi berujung kerusuhan pada 29 Agustus 2025 lalu.

    Dalam sambutannya, Maruarar mengungkapkan bahwa penyerahan rumah ini adalah instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Ia juga menegaskan bahwa hal ini bukan sekadar bantuan fisik, tetapi simbol nyata kehadiran negara bagi keluarga yang ditinggalkan.

    “Penyerahan rumah ini adalah instruksi langsung Bapak Presiden. Beliau menitipkan pesan agar keluarga korban dapat merasa lebih tenang dan terlindungi. Rumah ini bukan sekadar bangunan, melainkan simbol kehadiran negara yang tidak meninggalkan rakyatnya di saat berduka,” ujar Ara, sapaan akrabnya, Kamis (12/09/2025).

    Sementara itu, salah satu keluarga penerima manfaat, Sri Ayu Basri yang merupakan kakak dari almarhum Akbar Basri, menyampaikan rasa haru dan terima kasih atas perhatian pemerintah.

    “Kami masih berduka atas kepergian adik kami, Akbar. Namun perhatian dari pemerintah, terutama Bapak Presiden, memberi kami kekuatan baru. Terima kasih atas rumah ini, semoga bisa menjadi tempat kami kembali menata kehidupan. Kami berharap peristiwa tragis seperti ini tidak lagi terulang di negeri ini,” ungkap Sri Ayu Basri.

    Di tempat yang sama, Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, selaku tuan rumah menyampaikan rasa belasungkawa dan menegaskan bahwa rumah tersebut diharapkan bisa menjadi awal baru bagi keluarga penerima manfaat.

    “Kami turut berduka atas kejadian yang menimpa saudara-saudara kita di Makassar. Kami ingin rumah ini menjadi tempat tumbuhnya harapan baru, tempat keluarga kembali menata kehidupan dan sumber semangat untuk menatap masa depan yang lebih baik,” ucap Talenrang.

    Ia menambahkan, bantuan perumahan ini sejalan dengan visi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pemerintah daerah, kata dia, terus mempercepat penanganan kemiskinan ekstrem, termasuk memperbaiki ratusan rumah tidak layak huni melalui kerja sama dengan masyarakat, BAZNAS, dan dunia usaha.

    “Kami percaya, dengan gotong royong, beban yang berat akan terasa lebih ringan. Upaya ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga tugas bersama seluruh elemen,” jelas Bupati Gowa.

  • Mengintip Aksi Kamisan Perdana di Batam, Suara Keresahan Menggema

    Mengintip Aksi Kamisan Perdana di Batam, Suara Keresahan Menggema

    Liputan6.com, Jakarta Aksi Kamisan perdana digelar di Pintu Gerbang Utara Alun-Alun Pemerintah Kota Batam, Kamis (11/09/2025). Sejumlah mahasiswa yang sebelumnya menjadi inisiator kegiatan ini, memilih membubarkan diri lebih awal.

    Sedangkan warga Rempang yang hadir tetap bertahan dan menggunakan momentum itu untuk menyuarakan keresahan mereka terkait konflik agraria di kampung halaman.

    Wadhi, salah satu warga Rempang yang mengikuti aksi, mengaku bersyukur bisa hadir.

    “Sekali kami hadir kok. Yang lain mungkin agak ragu-ragu atau takut. Tapi bagi kami ini ruang penting untuk bicara. Karena saya sendiri sudah pernah ikut Kamisan di Jakarta, tiga kali. Rasanya hikmat, damai, tidak ribut. Hanya aksi diam, tapi sarat makna,” ujar Wadhi.

    Menurut Wadhi, Kamisan di Batam menjadi kesempatan bagi masyarakat Rempang untuk menyuarakan persoalan yang belum selesai, terutama terkait legalitas kampung. Ia menyinggung penetapan Taman Buru di Sungai Raya yang dilakukan pemerintah tanpa sosialisasi, yang berimbas pada status tanah warga.

    “Bagi sebagian orang di kota, mungkin isu Rempang sudah reda. Tapi bagi kami belum ada kata selesai. Hak kami masih terabaikan,” tegasnya.

    Paulus, warga Sungai Raya yang juga hadir, menambahkan bahwa kampung mereka sudah dihuni sejak 1950-an oleh perantau dari Flores dan Melayu. Bukti sejarah seperti kuburan tua, kebun durian, hingga bangunan lama masih ada hingga kini.

    “Sayangnya pemerintah menetapkan hutan taman buru pada 1986 tanpa melihat bahwa sudah ada warga di situ. Itu yang membuat kami kecewa,” kata Paulus.

    Meski mahasiswa memilih undur diri, warga Rempang tetap merasa mendapat ruang. Mereka bahkan sempat diberi kesempatan bicara di panggung Kamisan untuk menyampaikan aspirasi.

    “Kami minta satu-dua menit saja. Yang penting suara kami terdengar di kota,” kata Wadhi.

    Hendrik Hermawan dari komunitas Akar Bhumi, yang turut hadir, menilai aksi Kamisan di Batam masih dalam tahap belajar.

    “Banyak yang belum paham esensi Kamisan. Padahal ini ruang renungan tentang perjuangan hak asasi manusia, yang salah satunya juga menyangkut hak hidup masyarakat pesisir dan pulau seperti Rempang,” jelasnya.

    Meski diwarnai tarik mundur, para peserta sepakat aksi Kamisan di Batam tidak berhenti di sini. Warga dan komunitas berencana hadir lagi pekan depan.

  • Massa Demo Berhari-hari di Mapolres Rote Ndao, Protes Penahanan Aktivis Lingkungan

    Massa Demo Berhari-hari di Mapolres Rote Ndao, Protes Penahanan Aktivis Lingkungan

    Polda NTT merespons dugaan penganiayaan polisi terhadap massa aksi. Tim dari Polda akan diturunkan ke Rote Ndao untuk menangani perkara ini.

    “Kapolda NTT telah menindaklanjuti, besok Jumat (12/09), Polda akan menurunkan tim terpadu yang terdiri dari Irwasda, Propam, Ditreskrimsus dan Ditreskrimum untuk mencari fakta secara objektif atas insiden tersebut. Apabila ditemukan adanya pelanggaran oleh anggota, maka akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Henry Novika Chandra.

    Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab dan keseriusan dalam menjaga marwah Polri di mata masyarakat.

    “Kapolda NTT menekankan, pengamanan unjuk rasa harus mengedepankan pendekatan humanis, dialogis dan sesuai aturan. Jika ada kesalahan, tentu akan ada konsekuensinya. Polri harus hadir sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, bukan sebaliknya,” ujarnya.

    Ia mengajak seluruh masyarakat, khususnya di Kabupaten Rote Ndao, untuk tetap menjaga suasana aman dan kondusif.

    “Polda NTT berkomitmen menjaga hak masyarakat dalam menyampaikan pendapat, sekaligus memastikan tidak ada tindakan yang berlebihan dalam pengamanan. Mari kita bersama-sama menjaga kedamaian NTT,” pungkasnya.

  • Pasir Timah Bangka Dikeruk secara Ilegal dan Diselundupkan ke Thailand

    Pasir Timah Bangka Dikeruk secara Ilegal dan Diselundupkan ke Thailand

    Liputan6.com, Jakarta Bea Cukai Batam menangkap empat awal kapal KM Maju Berkembang, terdiri dari nakhoda dan tiga anak buah kapal. Mereka ketahuan menyelundupkan puluhan ton pasir timah ilegal ke Thailand melalui perairan Natuna Utara. Pasir tersebut dikeruk dari Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

    “Kami tengah melakukan pengembangan atas penidakan Kapal Maju berkembang, yang bermuatan 22 ton pasir timah,” ujar Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Batam Muhtadi di kantor Bea Cukai Batam, Kamis (11/09/2025).

    Menurut Muhtadi, penyelundupan ini merupakan salah satu kasus terbesar di tahun 2025. Pasir timah yang dikemas dalam ratusan karung itu tidak dilengkapi dokumen kepabeanan yang sah.

    “Pasir timah berasal dari Bangka, tepatnya dari wilayah Belitung, dan akan dibawa ke Thailand. Namun barang tersebut tidak memiliki kelengkapan dokumen kepabeanan sehingga kami lakukan penindakan di Laut Natuna,” ujarnya.

    Dalam operasi ini, Bea Cukai mengamankan satu orang berinisial MF, selaku nakhoda kapal pengangkut, yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka.

    “Kita telah mengamankan satu orang dengan inisial MF, yang berperan sebagai nakhoda kapal. Saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka,” tambah Muhtadi.

    Nilai barang bukti hasil sitaan tersebut diperkirakan mencapai Rp3,224 miliar. Seluruh barang bukti beserta kapal pengangkut kini diamankan di Batam untuk kepentingan pemeriksaan lebih lanjut.

    “Ini bagian dari komitmen Bea Cukai dalam menjaga kedaulatan ekonomi negara dan menindak segala bentuk penyelundupan yang merugikan penerimaan negara,” tegas Muhtadi.

    Sebelumnya KM Maju Berkembang ditangkap di Natuna pada Rabu (27/08/2025) oleh kapal patroli BC 20007, saat berlayar dari Bangka Belitung menuju Thailand tanpa dokumen kepabeanan resmi.

    Muatan berupa 400 karung pasir timah dengan total bobot 20 ton digiring ke Dermaga Bea Cukai Tanjung Uncang untuk proses lebih lanjut.

    Kepala KPU Bea Cukai Batam, Zaky Firmansyah, mengatakan penyelundupan ini tidak hanya merugikan penerimaan negara, tetapi juga berpotensi mengancam pengelolaan sumber daya mineral strategis nasional.

    “Timah merupakan komoditas bernilai tinggi. Jika diselundupkan ke luar negeri tanpa prosedur sah, maka negara kehilangan potensi manfaat besar bagi industri dalam negeri dan perekonomian nasional,” ujarnya.

    Zaky menegaskan, penyelundupan ini melanggar Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan. Pihaknya kini tengah melakukan pengembangan untuk menelusuri kemungkinan keterlibatan pihak lain, termasuk jaringan yang mengatur pengiriman pasir timah dari Bangka Belitung ke luar negeri.

    “Kami berkomitmen penuh menjaga agar wilayah Batam dan perairan sekitarnya tidak dijadikan jalur penyelundupan. Patroli laut akan terus diperketat, termasuk kerja sama lintas instansi untuk menutup berbagai modus penyelundupan,” tambahnya.

  • Jalan Trans Sulawesi Palu-Parigi Moutong Longsor, Sejumlah Kendaraan Tertimbun

    Jalan Trans Sulawesi Palu-Parigi Moutong Longsor, Sejumlah Kendaraan Tertimbun

    Liputan6.com, Jakarta – Jalan Trans Sulawesi arah Kota Palu menuju Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dilaporkan longsor pada Kamis (11/9/2025) malam. Sejumlah kendaraan tertimbun dan langsung dievakuasi petugas.

    “Polres Parigi Moutong bersama pihak terkait telah melakukan pembersihan dengan menggunakan dua unit alat berat, buldozer dan eskavator,” kata anggota Satuan lalu lintas Polres Parigi Moutong di Kota Palu, dikutip dari Antara, Jumat (12/9/2025).

    Terpisah Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah Bambang S Razak mengatakan alat berat milik BPJN telah melaksanakan pembersihan di lokasi longsor.

     

    Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai korban akibat longsor. Hujan deras masih mengguyur beberapa wilayah di Kota Palu dan Kabupaten Parigi Moutong.

  • Korban Banjir Bali Bertambah: 14 Orang Meninggal, 2 Hilang

    Korban Banjir Bali Bertambah: 14 Orang Meninggal, 2 Hilang

    Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat adanya penambahan jumlah korban meninggal dalam bencana banjir di Provinsi Bali, menjadi 14 orang. Sementara dua orang hilang.

    “Data sementara per Kamis, 11 September 2025, pukul 11.00 WIB, total korban meninggal dunia yang sudah ditemukan berjumlah 14 jiwa dan yang masih dalam pencarian sebanyak 2 warga,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada wartawan, Kamis (11/09/2025).

    Rincian korban meninggal, di Kota Denpasar sebanyak delapan orang, Kabupaten Jembrana dua orang, Kabupaten Gianyar tiga orang dan Kabupaten Badung satu orang.

    “Korban yang hilang sebanyak dua jiwa teridentifikasi di Kota Denpasar,” lanjutnya.

    Sementara itu, sejumlah warga mengungsi di beberapa titik pos pengungsian. BPBD Provinsi Bali menginformasikan 562 warga mengungsi, dengan rincian 327 warga di Kabupaten Jembrana dan 235 warga di Kota Denpasar.

    Fasilitas umum, seperti sekolah, balai desa, musala dan banjar dimanfaatkan sebagai pos pengungsian sementara.

    Petugas gabungan masih melakukan upaya tanggap darurat seperti pencarian korban dan pengendalian banjir dan longsor yang berdampak kepada masyarakat.

    “BNPB memberikan bantuan berupa selimut 200 lembar, matras 200 lembar, sembako 300 paket, tenda keluarga 50 unit dan tenda pengungsi 2 unit. Sedangkan untuk penanganan banjir, BNPB membantu perahu karet dan mesin 1 unit dan pompa air 3 unit,” tutur Abdul Muhari.