Category: Liputan6.com Regional

  • Korban Penipuan Kerja, Jenazah Pekerja Migran di Kamboja Tak Bisa Pulang ke Tanah Air

    Korban Penipuan Kerja, Jenazah Pekerja Migran di Kamboja Tak Bisa Pulang ke Tanah Air

    Didampingi kepala desa setempat, keluarga Deni kemudian mengadukan kasus ini ke SBMI Sukabumi. SBMI segera mengambil langkah hukum dan administratif dengan mengirimkan surat resmi kepada Kementerian Luar Negeri, BP2MI, serta instansi terkait.

    “Kami menuntut agar negara hadir, karena Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 jelas mengamanatkan perlindungan penuh bagi Pekerja Migran Indonesia, baik resmi maupun tidak,” jelasnya.

    Keluarga hanya memiliki satu permintaan sederhana agar Deni bisa dimakamkan di tanah kelahirannya, di Sukabumi. 

    “Kami tidak ingin Deni terlunta-lunta di negeri orang. Harapan kami, pemerintah membantu agar jenazah segera dipulangkan tanpa membebani biaya sebesar itu,” tutur Jejen menyampaikan pinta keluarga Deni.

    Jejen menambahkan, pihaknya sudah bersurat kepada Bupati Sukabumi dan Gubernur Jawa Barat untuk meminta bantuan biaya. 

     

  • Kadis Koperasi DIY Dorong UMKM Daftarkan Kekayaan Intelektual, Beberkan Sejumlah Alasannya

    Kadis Koperasi DIY Dorong UMKM Daftarkan Kekayaan Intelektual, Beberkan Sejumlah Alasannya

    Liputan6.com, Yogyakarta Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Agus Mulyono, menekankan pentingnya para pelaku usaha untuk segera mendaftarkan Kekayaan Intelektual (KI), guna mendapatkan perlindungan hukum, serta meningkatkan daya saing di era digital.

    Hal itu disampaikannya dalam seminar bertajuk ‘#JualanNyaman: Lindungi Bisnismu dengan Kekayaan Intelektual’ yang digelar Tokopedia dan TikTok Shop di Yogyakarta, Rabu (23/9/2025).

    Menurut Agus, langkah ini sangat diperlukan mengingat banyak pelaku usaha yang belum menyadari pentingnya perlindungan terhadap merek, desain, hingga produk yang mereka hasilkan.

    Dengan pendaftaran KI, lanjut dia, inovasi dan kreativitas mereka dapat terlindungi dari penyalahgunaan pihak lain, sekaligus memberikan kepastian hukum yang memperkuat posisi bisnis di pasar.

    “KI akan meningkatkan kepercayaan konsumen dengan produk dan merek yang terdaftar, sekaligus memberikan pesan usaha profesional dan serius,” kata Agus.

    “KI juga meningkatkan nilai tambah ekonomi dan daya saing, termasuk keuntungan lain, karena merupakan aset berharga yang nilainya terus meningkat seiring pertumbuhan usaha, dan bahkan bisa diagunkan ke lembaga keuangan,” sambungnya.

     

  • Akhir Petualangan Pelaku Ganjal ATM Asal Lampung Usai Beraksi di 51 Lokasi

    Akhir Petualangan Pelaku Ganjal ATM Asal Lampung Usai Beraksi di 51 Lokasi

     

    Liputan6.com, Serang – Petualangan komplotan pelaku pencurian uang modus ganjal ATM asal Lampung akhirnya terhenti di Serang Banten. Pelaku antara lain AY (41), ZK (41), AK, sementara korban terakhirnya bernama Izzah. Uniknya pelaku dan korban sama-sama berasal dari Lampung.

    Akibat ganjal ATM yang dilakukan satu kampungnya itu, korban Izzah kehilangan uang hingga Rp 25,9 juta.

    “Tiga kita jadikan tersangka, asal Lampung. Korban terbaru warga Lampung mengalami kerugiannya Rp25 juta,” ujar Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, Rabu (24/9/2025).

    Belum satu tahun beraksi, mereka sudah mengganjal 51 ATM dengan nilai transaksi yang berbeda-beda di setiap lokasi.

    Terbaru, ketiganya mengganjal ATM milik Izzah, warga Lampung yang tinggal di Kabupaten Serang, Banten, pada Selasa, 23 September 2025 saat menarik uang di Kota Serang.

    Ketiga pelaku menjalankan aksinya mengganjal ATM antara lain di Jakarta, Bogor, Tangerang, Kota Serang, hingga Kabupaten Serang. Mereka ikut mengantre di belakang nasabah yang kesulitan menarik uang, kemudian berpura-pura menjadi penolong.

    “Biasanya di Indomaret atau Alfamart, korbannya mengaku kartu ATM nya terganjal dan pelaku berpura pura membantu,” tuturnya.

    Uang tersebut dibagi ke para pelaku untuk memenuhi kebutuhan harian mereka dan membeli sabu. Karena saat ditangkap, ditemukan alat hisapnya. Kemudian dilakukan tes urine dan positif mengkonsumsi narkoba.

    “Pelakunya orang Lampung. Uang itu salah satunya untuk membeli narkoba,” terangnya.

  • Tak Ada Takut-takutnya, Pemuda Curi Motor Polisi di Parkiran Masjid Lalu Dijual Murah Demi Beli Narkoba

    Tak Ada Takut-takutnya, Pemuda Curi Motor Polisi di Parkiran Masjid Lalu Dijual Murah Demi Beli Narkoba

    Dari hasil interogasi, R mengaku tidak tahu bahwa motor tersebut adalah milik seorang anggota Satuan Sabhara Polrestabes Makassar. Motor itu pun dijual seharga Rp400 ribu, dan uangnya digunakan untuk membeli obat-obatan terlarang.

    “Sudah dijual murah motornya untuk beli obat terlarang. Motor korban berhasil kita amankan di kawasan Jalan Kenanga, Kelurahan Batangkaluku, Kecamatan Somba Opu,” terang Bahtiar.

    Dari hasil interogasi, R mengaku tidak tahu bahwa motor tersebut adalah milik seorang anggota Satuan Sabhara Polrestabes Makassar. Motor itu pun dijual seharga Rp400 ribu, dan uangnya digunakan untuk membeli obat-obatan terlarang.

    “Sudah dijual murah motornya untuk beli obat terlarang. Motor korban berhasil kita amankan di kawasan Jalan Kenanga, Kelurahan Batangkaluku, Kecamatan Somba Opu,” terang Bahtiar.

     

  • Fakta di Balik Viral Bangunan Dikira Toilet Umum Habiskan Anggaran Rp 112 Juta di Sawah Boyolali

    Fakta di Balik Viral Bangunan Dikira Toilet Umum Habiskan Anggaran Rp 112 Juta di Sawah Boyolali

    Liputan6.com, Jakarta Viral di media sosial bangunan kecil yang terletak di pinggir sawah Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Biaya pembuatan bangunan yang dikira toilet lantaran bentuknya tersebut, menghabiskan Rp 112.800.000.

    Bangunan kecil itu berbentuk persegi empat. Ada satu pintu. Dan tidak semua dinding diplester.

    Dari informasi yang tertera di salah satu tembok, bangunan tersebut merupakan irigasi perpompaan. Kelompok penerima adalah Kelompok Tani Sido Mukti 1.

    Jumlah dana pembangunan mencapai Rp 112.800.000. Sumber dana dari bantuan pemerintah tahun anggaran 2024. Proyek tersebut dibangun dalam rentang waktu 30 hari kalender.

    Ternyata rumah yang dikira toilet itu adalah rumah pengaman untuk program irigasi perpompaan.

    Perbesar

    Bangunan viral bangunan dikira toilet seharga Rp 112.800.000 di Boyolali… Selengkapnya

    Ketua Kelompok Tani Sido Mukti 1 Fajar Nugroho menuturkan, dana pembangunan Rp 112.800.000 itu untuk pengerjaan dua proyek, mencakup bangunan rumah pengaman, pembutan sumur dan instalasi.

    “Di sini dana kemarin Rp 112 juta itu bisa jadi dua. Jadi ada dua sumur. Yang viralkan enggak tahu,” kata Fajar. Dikutip dari Liputan6 SCTV, Rabu (24/09/2025).

    Fajar menjelaskan bahwa anggaran tersebut tidak hanya untuk membangun rumah pengaman. Namun juga keseluruhan proyek irigasi perpompaan.

    Perbesar

    Bangunan viral bangunan dikira toilet seharga Rp 112.800.000 di Boyolali… Selengkapnya

    Penjelasan Fajar dibenarkan Sekretaris Dinas Pertanian Boyolali Retna Nawangtari. Dia menegaskan bahwa bangunan tersebut bukan toilet.

    “Bahwa rumah itu bukan rumah tempat tinggal, bukan juga toilet. Tapi rumah pengaman untuk program irigasi perpompaan,” bebernya.

    Retna menjabarkan, anggaran tersebut meliputi juga pengeboran sumur, instalasi listrik, pompa hingga perairan.

    “Pengariannya distribusinya yang bisa mengairi sawah kurang lebih 10 hektare. Jadi ketika Waduk Cengklik sudah saat tidak mampu mengairi sawah tersebut, kebutuhan air tetap tercukupi dari perpompaan itu,” pungkasnya.

  • Jasad Turis Australia yang Tewas di Bali Dipulangkan Tanpa Jantung, Keluarga Ungkap Kejanggalan

    Jasad Turis Australia yang Tewas di Bali Dipulangkan Tanpa Jantung, Keluarga Ungkap Kejanggalan

     

    Liputan6.com, Bali – Jasad WNA Australia Byron James Dumschat yang ditemukan tewas di sebuah vila di Badung Bali, 26 Mei 2025, silam akhirnya dipulangkan ke negara asalnya. Namun demikian, keluarga mengungkap ada kejanggalan pada jasad Byron James, yakni jasad korban dipulangkan tanpa ada organ jantung.  

    Kuasa hukum keluarga korban dari Malekat Hukum Law Firm Ni Luh Arie Ratna Sukasari dalam konferensi pers di Badung, Bali, Rabu (24/9/2025) mengatakan, temuan itu baru terungkap setelah jenazah dipulangkan ke Australia hampir empat minggu setelah kematiannya.

    Ratna menceritakan menjelang pemakaman, keluarga terkejut saat mendapat informasi bahwa jantung putra mereka tidak disertakan bersama jasadnya.

    “Klien kami baru mengetahui organ jantung putranya tersebut masih berada di Indonesia tanpa adanya permohonan persetujuan peruntukkan penahanan jantung oleh pihak-pihak terkait,” katanya.

    Di tengah ketidakjelasan perihal kematian dan alasan penahanan jantung korban, kata Ratna, RSUP Ngoerah Denpasar justru langsung mengatur pengembalian jantung tanpa adanya klarifikasi, bahkan meminta kliennya menanggung biaya tambahan sebesar AUD 700 untuk proses repatriasi organ tersebut.

    Jantung tersebut akhirnya dikembalikan ke Queensland pada 11 Agustus 2025, lebih dari dua bulan setelah kematian korban.

    Ratna mengatakan Byron Haddow ditemukan berada di dalam kolam renang, dengan hasil autopsi yang menunjukkan adanya luka-luka berupa memar, pendarahan, dan trauma pada kepala.

    Temuan medis tersebut menimbulkan pertanyaan serius dan tidak sejalan dengan penjelasan sederhana, korban hanya ditemukan di kolam, terlebih mengingat masih terdapat ketidakjelasan apakah korban dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian atau di rumah sakit.

    “Fakta dari hasil otopsi tersebut, kondisi tubuh korban yang demikian, serta saksi-saksi di lokasi tidak segera melaporkan kejadian itu semakin memperkuat keyakinan akan adanya kejanggalan yang kemudian menimbulkan dugaan adanya kematian yang tidak wajar,” kata dia.

    Apalagi peristiwa tersebut baru ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian pada 30 Mei 2025, yaitu empat hari setelah korban meninggal dunia.

    Dalam insiden kematian tersebut, kata Ratna, diketahui terdapat tiga saksi Warga Australia lainnya yang berada di vila pada saat korban meninggal. Mereka adalah BPW, KP, dan JL.

     

  • Kisah Wak Daeng, Nelayan Ketapang yang Menantang Takdir Ombak

    Kisah Wak Daeng, Nelayan Ketapang yang Menantang Takdir Ombak

    Lalu kabar pecah, membawa napas panjang. Wak Daeng ditemukan. Sepuluh nautical mile dari Muara Ketapang, lelaki itu terapung bersama kapalnya. Tubuhnya lelah, tapi mata masih memegang bara hidup.

    Ia pulang bukan sebagai pahlawan, melainkan sebagai bukti bahwa harapan keras kepala bisa menunda maut.

    Proses evakuasi selesai, tubuhnya dibawa kembali ke rumah. Warga berkerumun, menyambut dengan campuran lega dan rasa bersalah. Bagaimana mungkin seorang ayah harus mempertaruhkan nyawa hanya untuk memenuhi dapur?

    Di sudut rumahnya yang sederhana, Wak Daeng tak banyak bicara. Kata-kata tak cukup menggambarkan pertemuannya dengan gelapnya laut. Ia hanya sesekali menghela napas panjang, seakan menakar kembali keputusan-keputusannya.

    Namun kisahnya bukan sekadar cerita keberanian. Ini juga potret getir yang terlalu akrab bagi banyak nelayan pesisir Kalimantan Barat. Harga ikan yang tak menentu, bahan bakar melambung, dan kebijakan yang sering hanya indah di atas kertas membuat mereka berdiri di tepi jurang setiap kali melaut.

    Laut adalah ladang sekaligus lotre maut. Setiap keberangkatan adalah taruhan, setiap kepulangan adalah anugerah. Wak Daeng mungkin selamat kali ini, tapi berapa banyak nama lain yang hilang di balik ombak tanpa sempat diceritakan?

  • Tradisi Kenduri di Kudus, Simbol Kerukunan dan Persatuan

    Tradisi Kenduri di Kudus, Simbol Kerukunan dan Persatuan

    Liputan6.com, Jakarta Kenduri, genduren atau slametan merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan masyarakat Jawa. Salah satu warisan kearifan lokal nenek moyang ini, sebagai cara bersyukur dan pengharapan kepada Tuhan. Tradisi ini juga memiliki nilai sosial positif di tengah masyarakat.

    Di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tradisi ini masih lestari. Ada banyak jenis kenduri yang biasa dilakukan masyarakat Kudus. Di antaranya kenduri selapanan, wetonan, puputan, sabanan, likuran, muludan, badan, ujar, mitoni, kepaten, syukuran dan angsumdahar. Setiap jenis kenduri memiliki tujuan dan tata cara yang berbeda.

    Seperti halnya saat peringatan Hari Jadi Kabupaten Kudus ke-476, kenduri menjadi agenda utama dalam mewarnai hari lahir Kota Kretek tahun ini.

    Ribuan warga memadati acara yang dipusatkan di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Senin (22/09/2025) malam.

    ‎“Kenduren Massal menjadi simbol kerukunan dan persatuan, sekaligus memperkuat solidaritas sosial di tengah masyarakat,” ucap Bupati Kudus Sam’ani Intakoris.‎

    Dia menegaskan, keharmonisan hanya dapat terwujud jika masyarakat mampu menghargai perbedaan dan menempatkan toleransi sebagai nilai utama.

    ‎‎“Kita semua berkumpul di sini tanpa sekat, baik pemerintah maupun masyarakat. Inilah bukti bahwa Kudus adalah rumah bersama, di mana kerjasama menjadi kunci untuk mencapai kesejahteraan,” tambahnya.

    Tradisi kenduren memiliki filosofi mendalam bagi masyarakat Jawa. Selain sebagai ungkapan syukur, tradisi ini juga meneguhkan semangat gotong royong, mempererat persaudaraan, serta menjadi perekat sosial.‎‎

    Dalam konteks pembangunan daerah, Imbuh Samani, nilai-nilai tersebut menjadi modal penting untuk menjaga stabilitas dan kondusifitas Kudus.‎‎

    “Kondisi aman, damai, dan tenteram yang kita rasakan saat ini tidak lepas dari peran ulama, tokoh masyarakat, jajaran Forkopimda, dan seluruh elemen warga. Inilah fondasi kuat dalam melangkah menuju masa depan Kudus yang lebih baik,” tegasnya.‎

  • Murid dan Guru di Kalbar Keracunan Usai Menyantap MBG Lauk Ikan Hiu

    Murid dan Guru di Kalbar Keracunan Usai Menyantap MBG Lauk Ikan Hiu

    Keesokan harinya, menu MBG di sekolah lain nyaris tak tersentuh. Ratna, ibu murid, memilih membekali anak dengan nasi dari rumah.

    “Daripada berisiko,” ucapnya.

    Senada dengan Ratna, wali murid lainnya, Susilo malah mengaku trauma. “Lebih banyak anak tidak berani makan. Risikonya lebih besar daripada manfaat,” lirihnya.

    Di SD Santa Monica, tumpukan nasi gratis masih utuh di wadah plastik. Kepala sekolah Yohanes Aliman hanya bisa menghela napas.

    “Biasanya habis, kini dibiarkan dingin,” ucpanya.

    Desas-desus lama tentang minyak babi di wadah MBG yang pernah beredar di daerah lain, meski tak terbukti di Ketapang, ikut membuat kekhawatiran. Nyawa anak-anak jadi taruhan, kata Deki, warga Delta Pawan.

    Di sisi lain, orang tua juga menyoal mubazir. Menu yang tidak sesuai selera sering terbuang percuma.

    “Bawa pulang pun tak dimakan,” ujar Sari.

    Kepala Dinas Kesehatan Ketapang Feria Kowira menegaskan seluruh biaya pengobatan 17 pasien, 16 anak, satu guru, ditanggung pemerintah.

    “Alhamdulillah kondisi membaik,” katanya.

    Sampel makanan sudah dikirim ke laboratorium Provinsi Kalimantan Barat. Pemeriksaan 24 jam dilakukan, menunggu hasil uji yang akan menentukan asal racun.

    Wakil Bupati Ketapang, Jamhuri Amir, juga datang langsung ke RSUD dokter Agoesdjam Kabupaten Ketapang.

    “Dinas Kesehatan dan Pendidikan harus dilibatkan. Pengelolaan dapur tak boleh lepas tangan,” tegasnya.

    Ia mendesak Badan Gizi Nasional melakukan evaluasi menyeluruh, mengingat kasus serupa sudah berulang di daerah lain.

  • Akhir Kasus Pemain PSM Victor Luiz Pukul Pengendara Sepeda Motor di Jalanan Makassar

    Akhir Kasus Pemain PSM Victor Luiz Pukul Pengendara Sepeda Motor di Jalanan Makassar

    Sebelumnya diberitakan pemain asing PSM Makassar, Victor Luiz, diduga terlibat cekcok dengan warga di Jalan Cendrawasih, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, pada Selasa (23/9/2025). Cekcok itu bahkan berujung pada pemukulan yang dilakukan oleh bek kiri andalan tim Juku Eja, julukan PSM Makassar.

    Korban dari aksi pemukulan tersebut adalah seorang pria berinisial R (33). Kepada wartawan, R mengaku didorong dan dipukul di bagian wajah oleh pemain sepak bola berkebangsaan Brasil tersebut.

    “Pipi kiri saya dipukul,” kata R.

    Lebih jauh, dia menceritakan insiden itu bermula ketika R mendapati mobil minibus berwarna silver parkir di tepi jalan pertigaan Jalan Kasuari. R yang berada di belakang kemudian membunyikan klakson, karena mobil yang dikendarai Victor tak juga bergeming. R pun berinisiatif menyalipnya.

    “Awalnya di Jalan Kasuari dia singgah di pertigaan. Karena lama tinggal di situ saya klakson. Sudah ku klakson, dia tidak jalan, terus saya inisiatif belok kanan lewati mobilnya,” jelas R.

    Belakangan, ternyata Victor Luiz tidak terima. Aksi kejar-kejaran pun terjadi hingga ke Jalan Cendrawasih. Keduanya turun dari mobil dan terlibat cekcok hingga berujung pada pemukulan yang dilakukan oleh Victor Luiz.

    “Pas ku lewati mobilnya dia tidak terima saya salip. Jadi dia salip saya lagi, terus saya salip ulang, baru dia salip lagi. Pas di lampu merah dia datangi saya, marah, tidak tahu apa dia bilang,” bebernya.

    R mengaku sempat merekam saat dirinya didorong dan dipukul oleh Victor Luiz. Rekaman video itu kemudian viral di berbagai platform media sosial hingga jadi perbincangan publik.

    “Saya turun dari mobil dan rekam, ternyata bule. Dia dorong saya dan pukul saya,” ucapnya.

    Terpisah, Kapolsek Mariso, Kompol Aris Sumarsono, mengaku tengah menyelidiki kejadian tersebut. Ia mengatakan hingga saat ini korban dalam kejadian tersebut belum melapor ke polisi.

    “Anggota masih sementara pulbaket (pengumpulan bahan keterangan) di lokasi kejadian,” ucap Aris.