Category: Liputan6.com Regional

  • Heboh Grup ‘Gay Surakarta dan Sekitarnya’, Adminnya di Bawah Umur

    Heboh Grup ‘Gay Surakarta dan Sekitarnya’, Adminnya di Bawah Umur

    Yang lebih memprihatinkan, lanjut Respati, ada beberapa admin grup penyuka sesama jenis tersebut diketahui masih di bawah umur. Pemblokiran tersebut juga dimaksudkan untuk mempersempit ruang gerak mereka.

    “Tentunya arahnya ke sana (prostitusi), karena kita lihat transmitternya kita cukup khawatir ada beberapa admin gitu yang masih di bawah usia itu yang mengkhawatirkan. Nah ini kita mitigasinya kita takedown dan kita data admin-admin kita lacak tapi yang jelas itu tadi memperkecil ruang gerak juga di penyimpangan,” ujar dia.

    Selain pemblokiran, menurut dia, upaya lain yang dilakukan adalah menggencarkan pengecekan tempat indekos yang rawan dijadikan tempat penyimpangan seksual.

    “Kita mewajibkan pemilik kos untuk melaporkan penghuninya ke pemangku wilayah setempat. Satpol PP akan berkeliling untuk melakukan pengecekan. Bagi para pengusaha kos-kosan wajib melaporkan yang menyewa atau penghuni kos-kosan kepada RT, RW dan lurah jadi kita akan keliling mengajarkan ke kos-kosan,” pungkasnya.

    Sementara rapat dihadiri Kepala Satpol PP Didik Anggono, Kepala Kesbangpol Agus Santoso, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Dwi Ariyatno, dan Kepala DP3AP2KB Kristiana Hariyanti.

    Sumber: Merdeka.com

  • SPPG Bakal Evaluasi Usai Sarang Burung Walet Jadi Dapur MBG di Luwu

    SPPG Bakal Evaluasi Usai Sarang Burung Walet Jadi Dapur MBG di Luwu

    Sebelumnya diberitakan, dapur MBG yang menggunakan bangunan sarang burung walet tersebut telah dinyatakan memenuhi syarat untuk menjadi dapur MBG, dan rencananya mulai beroperasi pada 6 Oktober 2025 mendatang, untuk menyiapkan makanan bagi ribuan siswa di Kecamatan Suli.

    “Belum terealisasi MBG-nya, tanggal 6 Oktober sepertinya baru mulai,” kata Kabid SMP Pemkab Luwu, Andi Tenri, saat dikonfirmasi, Sabtu (27/9/2025).

    Namun, sejumlah orangtua siswa mengaku khawatir dengan higienitas makanan bergizi gratis yang akan diproduksi dari dapur tersebut. Apalagi hingga kini, sarang burung walet di bangunan itu masih aktif.

    “Iya, masih aktif sarang waletnya karena masih terdengar suara pemanggil walet kalau sore. Kami orang tua tentu khawatir dengan kebersihan makanannya,” ujar salah seorang orangtua siswa yang enggan disebutkan namanya.

    Ia pun heran bagaimana sarang walet bisa lolos verifikasi menjadi dapur MBG, apalagi tidak dilakukan renovasi total pada bangunan tersebut.

    “Itu juga jadi pertanyaan, kenapa bisa sarang walet dijadikan dapur MBG. Semoga makanan yang dibuat nanti tidak sampai membuat anak-anak keracunan seperti yang sering diberitakan di televisi,” ucapnya.

    Hal senada diungkapkan Muliati, orang tua siswa lainnya. Ia juga merasa resah dan berharap proses produksi makanan di dapur itu bisa benar-benar dijamin kebersihannya.

    “Selama bersih mungkin tidak masalah, tapi tetap saja itu kan sarang burung walet,” tuturnya.

  • Makan Roti dan Sosis Keju dari MBG, 35 Pelajar di Lampung Timur Keracunan

    Makan Roti dan Sosis Keju dari MBG, 35 Pelajar di Lampung Timur Keracunan

    Sutia Anwar, orang tua salah satu siswa, mengatakan anaknya mengalami muntah-muntah setelah pulang sekolah.

    “Saya tidak tahu kejadiannya di sekolah, tapi anak saya pulang dalam keadaan pusing dan muntah-muntah. Setelah saya tanya, dia mengaku makan roti sosis dari MBG. Katanya sosisnya benyek dan berjamur, tapi roti tetap dia makan,” ujar Sutia dikonfirmasi, Sabtu (27/9).

    Keterangan serupa disampaikan Yuli, orang tua siswi SMP di wilayah yang sama. Dia mengatakan, anaknya juga mengeluh mual hingga muntah usai menyantap makanan serupa.

    “Anak saya bilang habis makan MBG. Menunya roti sama sosis. Tidak lama kemudian dia lemas, pusing, lalu muntah,” kata Yuli.

    Seorang guru, Yusuf, yang mendampingi siswanya di rumah sakit mengaku terkejut dengan peristiwa tersebut.

    Dia bilang, delapan murid di sekolahnya mengalami gejala keracunan.

    “Setelah istirahat, anak-anak makan jatah MBG yang dibagikan. Engga nyangka setelah itu ada yang jatuh sakit. Dari 257 siswa yang menerima MBG hari ini, delapan di antaranya di sekolah saya mengalami keracunan,” jelas Yusuf.

    Hingga kini, Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah dan Wakilnya, Azwar Hadi belum merespons konfirmasi Liputan6.com terkait puluhan siswa di Lampung Timur yang keracunan usai menyantap program MBG.

     

  • Puluhan Anak Jalanan di Depok Ditangkap, Ada yang Melawan dan Kabur

    Puluhan Anak Jalanan di Depok Ditangkap, Ada yang Melawan dan Kabur

    Liputan6.com, Jakarta – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok mengamankan 39 anak jalanan (anjal) yang kedapatan mengamen di wilayah Kota Depok. Anjal yang terjaring sempat melakukan perlawanan, saat Satpol PP Kota Depok melakukan operasi penertiban Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

    Kasat Pol PP Kota Depok, Dede Hidayat mengatakan, guna menciptakan kondisi Kota Depok yang aman dan nyaman, Satpol PP melakukan operasi PPKS. Pada operasi tersebut, ditemukan sejumlah anjal yang masuk kategori PPKS.

    “Selama enam hari ini, kami mendapatkan 39 anjal dari berbagai wilayah,” ujar Dede, Sabtu (27/9/20205).

    Dede menjelaskan, anjal yang tertangkap kedapatan sedang mengamen di lampu merah ruas jalan utama. Aksi Anjal dinilai melanggar Perda Kota Depok nomor 5 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Ketentraman Masyarakat dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat.

    “Atas dasar Perda kami menertibkan anjal yang dianggap meresahkan masyarakat maupun pengguna jalan,” jelas Dede.

    Penangkapan anjal tidak selamanya berjalan mulus, Satpol PP Kota Depok sempat mendapatkan perlawanan dari anjal yang tertangkap. Tidak hanya itu, anggota Satpol PP harus berlarian mengejar anjal yang lari saat akan ditertibkan.

    “Kami menyisir lokasi tempat mereka nongkrong dan mengamen di lokasi yang tidak diperbolehkan,” terang Dede.

     

  • Heboh Sarang Burung Walet Jadi Dapur MBG di Luwu, Orang Tua Siswa Resah

    Heboh Sarang Burung Walet Jadi Dapur MBG di Luwu, Orang Tua Siswa Resah

    Liputan6.com, Luwu – Salah satu dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulsel, menimbulkan keresahan warga dan orang tua siswa. Pasalnya, dapur tersebut sebelumnya diketahui merupakan bangunan sarang burung walet.

    Dari pantauan awak Liputan6.com di lokasi, dapur MBG yang berada di Jalan Poros Makassar–Palopo itu tampak ditutupi terpal biru pada bagian depannya oleh pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

    Saat ini, dapur tersebut telah dinyatakan memenuhi syarat untuk menjadi dapur MBG dan rencananya mulai beroperasi pada 6 Oktober 2025 mendatang untuk menyiapkan makanan bagi ribuan siswa di Kecamatan Suli.

    “Belum terealisasi MBG-nya, tanggal 6 Oktober sepertinya baru mulai,” kata Kabid SMP Pemkab Luwu, Andi Tenri, saat dikonfirmasi, Sabtu (27/9/2025).

    Namun, sejumlah orangtua siswa mengaku khawatir dengan higienitas makanan bergizi gratis yang akan diproduksi dari dapur tersebut. Apalagi hingga kini, sarang burung walet di bangunan itu masih aktif.

    “Iya, masih aktif sarang waletnya karena masih terdengar suara pemanggil walet kalau sore. Kami orang tua tentu khawatir dengan kebersihan makanannya,” ujar salah seorang orangtua siswa yang enggan disebutkan namanya.

    Ia pun heran bagaimana sarang walet bisa lolos verifikasi menjadi dapur MBG, apalagi tidak dilakukan renovasi total pada bangunan tersebut.

    “Itu juga jadi pertanyaan, kenapa bisa sarang walet dijadikan dapur MBG. Semoga makanan yang dibuat nanti tidak sampai membuat anak-anak keracunan seperti yang sering diberitakan di televisi,” ucapnya.

    Hal senada diungkapkan Muliati, orang tua siswa lainnya. Ia juga merasa resah dan berharap proses produksi makanan di dapur itu bisa benar-benar dijamin kebersihannya.

    “Selama bersih mungkin tidak masalah, tapi tetap saja itu kan sarang burung walet,” tuturnya.

    Terkait hal ini, Liputan6.com telah berupaya meminta konfirmasi kepada Taliya, selaku Korwil SPPG Kabupaten Luwu. Namun, hingga berita ini diturunkan, panggilan telepon dan pesan singkat yang dikirim belum mendapatkan jawaban.

  • Tiga Pemuda Bisnis Uang Palsu, Edarkan Rp 13 Juta di Kukar

    Tiga Pemuda Bisnis Uang Palsu, Edarkan Rp 13 Juta di Kukar

    Selain uang palsu, polisi juga menyita barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Scoopy tanpa nomor polisi, tiga unit ponsel, serta uang tunai Rp 594 ribu hasil kejahatan.Kapolsek Loa Janan, AKP Abdillah Dalimunthe, mengatakan bahwa salah satu pelaku, RH, mengaku membeli uang palsu senilai Rp 60 juta melalui transaksi online.

    Uang tersebut kemudian diedarkan bersama dua rekannya dengan menyasar toko kelontong, agen BRILink, SPBU, penjual sembako, hingga kios bensin eceran. Aksi ini diketahui sudah berlangsung sejak tahun 2024 dengan wilayah peredaran mencakup Samarinda, Kutai Kartanegara, hingga Balikpapan.

    “Polsek Loa Janan berkomitmen memberantas peredaran uang palsu karena sangat merugikan masyarakat dan merusak stabilitas perekonomian. Kami mengimbau masyarakat lebih teliti saat menerima uang tunai dan segera melapor jika menemukan dugaan peredaran uang palsu,” tegas Kapolsek.

    Ketiga pelaku kini ditahan di Polsek Loa Janan untuk proses hukum lebih lanjut. Mereka dijerat dengan Pasal 36 ayat (2) dan (3) UU RI Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, junto Pasal 245 KUHP, Pasal 378 KUHP, dan Pasal 55 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

  • Puluhan Siswa di Lampung Timur Keracunan MBG, Emak-Emak Curiga Menu Roti Sosis Keju yang Berjamur

    Puluhan Siswa di Lampung Timur Keracunan MBG, Emak-Emak Curiga Menu Roti Sosis Keju yang Berjamur

    Liputan6.com, Lampung – Puluhan pelajar di Kabupaten Lampung Timur harus mendapat perawatan medis setelah diduga mengalami keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Jumat siang (26/9/2025).

    Sejumlah orang tua, khususnya emak-emak menyebut menu roti sosis yang dibagikan kepada siswa dalam kondisi tidak layak konsumsi.

    Sutia Anwar, orang tua salah satu siswa, mengatakan anaknya mengalami muntah-muntah setelah pulang sekolah.

    “Saya tidak tahu kejadiannya di sekolah, tapi anak saya pulang dalam keadaan pusing dan muntah-muntah. Setelah saya tanya, dia mengaku makan roti sosis dari MBG. Katanya sosisnya benyek dan berjamur, tapi roti tetap dia makan,” ujar Sutia dikonfirmasi, Sabtu (27/9).

    Keterangan serupa disampaikan Yuli, orang tua siswi SMP di wilayah yang sama. Dia mengatakan, anaknya juga mengeluh mual hingga muntah usai menyantap makanan serupa.

    “Anak saya bilang habis makan MBG. Menunya roti sama sosis. Tidak lama kemudian dia lemas, pusing, lalu muntah,” kata Yuli.

    Seorang guru, Yusuf, yang mendampingi siswanya di rumah sakit mengaku terkejut dengan peristiwa tersebut.

    Dia bilang, delapan murid di sekolahnya mengalami gejala keracunan.

    “Setelah istirahat, anak-anak makan jatah MBG yang dibagikan. Engga nyangka setelah itu ada yang jatuh sakit. Dari 257 siswa yang menerima MBG hari ini, delapan di antaranya di sekolah saya mengalami keracunan,” jelas Yusuf.

    Hingga kini, Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah dan Wakilnya, Azwar Hadi belum merespons konfirmasi Liputan6.com terkait puluhan siswa di Lampung Timur yang keracunan usai menyantap program MBG.

     

  • Cerita Lansia 95 Tahun Jadi Korban Begal di Lampung, Pelaku Mengancam Pakai Badik

    Cerita Lansia 95 Tahun Jadi Korban Begal di Lampung, Pelaku Mengancam Pakai Badik

    Menurut hasil penyelidikan, RJ dan kelompoknya kerap beraksi di wilayah Desa Beranti, Haduyang, hingga perbatasan Pesawaran.

    Sasaran mereka rata-rata pengendara roda dua yang melintas pada siang hari hingga dini hari. Para korban biasanya yang sudah renta, baik anak-anak, lansia dan wanita.

    “Modusnya hunting dari Tegineneng ke Beranti, kemudian menghentikan warga yang melintas. Dari keterangan tersangka, ada beberapa lokasi kejadian di Banjar Negeri, Haduyang, hingga Madah,” jelas Budi.

    Atas perbuatannya, RJ dijerat Pasal 365 ayat (2) junto pasal 55 ayat (1) KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang dilakukan secara bersekutu.

    “Peran tersangka sebagai eksekutor, dan kami melakukan tindakan tegas terukur karena melawan saat ditangkap. Sementara pelaku lain yakni IP, masih dalam pengejaran tim,” tegas Budi.

  • Wujudkan Swasembada Pangan, Kementan dan DPD Tanam Jagung di 4 Provinsi

    Wujudkan Swasembada Pangan, Kementan dan DPD Tanam Jagung di 4 Provinsi

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI melakukan penanaman jagung serentak di 4 provinsi, yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Bengkulu, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Provinsi Papua Tengah. Hal ini untuk mendukung ketahanan pangan dan mewujudkan program strategis Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yaitu Swasembada Pangan Nasional.

    Plt. Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian Kementan RI Dr. Hermanto menegaskan, sebagaimana perintah Presiden, swasembada pangan di Indonesia harus segera diwujudkan dalam waktu sesingkat-singkatnya.

    “Kita tidak boleh bergantung pada sumberdaya makanan dari luar. Untuk itu, Indonesia harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan nasional secara mandiri,” katanya saat Pencanangan Senator Peduli Ketahanan Pangan berupa Penanaman Bibit Jagung dalam rangka Mendukung Ketahanan Pangan” di Kupang, NTT, Sabtu (27/09/2025). Hadir dalam acara itu Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas.

    Ia mengungkapkan, tahun 2025 merupakan tahun strategis dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2025-2029. Salah satu kunci keberhasilan pembangunan nasional adalah pangan yang cukup, terjangkau dan berkelanjutan.

    Oleh karena itu, kegiatan penanaman jagung ini tidak hanya sebatas seremoni, melainkan bagian dari gerakan nasional membangun kedaulatan jagung, sebagai salah satu komoditas utama pangan dan bahan baku pakan domestik.

    Ia menjelaskan, berdasarkan Data KSA BPS Amatan Juli 2025 menunjukkan luas panen jagung secara nasional selama Januari-Oktober 2025 diperkirakan sebesar 2,35 juta hektare, meningkat 0,10 juta ha (4,25%) dibandingkan luas panen jagung periode sama tahun 2024.

    Sejalan dengan luas panen tersebut, produksi Jagung Pipilan Kering KA (kadar air) 14% periode Januari – Oktober 2025 diperkirakan 13,60 juta ton, dan meningkat 0,52 juta ton (3,98%) dibandingkan produksi Jagung periode sama pada tahun 2024.

    Untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), luas panen jagung tahun 2025 diperkirakan sebesar 112.137 hektare, dengan produksi Jagung Pipilan Kering KA 14% mencapai 291.886 ton.

    “Kita berharap, melalui kegiatan penanaman jagung serentak di 4 (empat) Provinsi Indonesia, dapat semakin meningkatkan produksi jagung nasional. Sehingga upaya dalam mewujudkan swasembada pangan sudah di depan mata,” katanya.

     

  • Gempa Magnitudo 4,5 Guncang Tanggamus Lampung, Sejumlah Rumah Warga Rusak

    Gempa Magnitudo 4,5 Guncang Tanggamus Lampung, Sejumlah Rumah Warga Rusak

    Liputan6.com, Tanggamus – Gempa yang mengguncang Kabupaten Tanggamus Lampung, pada Jumat malam (26/9/2025) pukul 21.55 WIB, menyebabkan sejumlah rumah warga rusak. 

    Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa Tanggamus ini berkekuatan magnitudo 4,5 itu berpusat di darat dengan kedalaman hanya 5 kilometer, tepatnya 19 kilometer barat laut Tanggamus.

    Episenter gempa tercatat berada di koordinat 5,47 Lintang Selatan dan 104,51 Bujur Timur. Getaran terasa cukup kuat di Kota Agung dan Limau dengan intensitas II-III MMI, sehingga getaran jelas dirasakan di dalam rumah, mirip seperti truk besar yang melintas.

    Di Semaka, intensitas bahkan mencapai III-IV MMI yang menyebabkan pintu, jendela, hingga dinding rumah berderik. Sejumlah warga panik dan berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

    Sejumlah video terverifikasi yang diterima awak Liputan6.com memperlihatkan kerusakan cukup parah akibat guncangan. Atap beberapa rumah warga ambruk, perabotan terjatuh, hingga dinding retak.

    “Ya Allah, gempa-gempa, rumah warga rusak ini, atapnya roboh,” ucap seorang warga dalam rekaman video.

    Dalam rekaman lain, warga menyoroti nasib salah satu keluarga yang rumahnya rusak berat. “Ya Allah, suaminya baru dua hari yang lalu meninggal, atap rumahnya ambruk,” tutur perekam video lainnya.

    Meski begitu, hingga kini belum ada laporan resmi mengenai kerusakan signifikan maupun korban jiwa. BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.