Category: Liputan6.com Regional

  • Ketua DPD RI Sultan Resmikan Program Senator Peduli Ketahanan Pangan di 4 Wilayah Indonesia

    Ketua DPD RI Sultan Resmikan Program Senator Peduli Ketahanan Pangan di 4 Wilayah Indonesia

    Lebih lanjut Mantan wakil Gubernur Bengkulu itu menjelaskan penerapan sistem pertanian terintegrasi dengan sentuhan tekhnologi pertanian atau pertanian Tekno-ekologis dapat menumbuhkan minat Generasi Muda Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam memajukan industry pertanian.

    “DPD RI secara kelembagaan telah berkomitmen mendukung dan terlibat langsung sekaligus mengawasi setiap program prioritas pemerintah. Kami sangat menyadari hanya dengan gotong royong dan kesamaan visi, Bangsa ini menjadi kuat Dan Berdaulat,” tutupnya.

    Di saat yang sama, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengapresiasi kolaborasi Dan dukungan lembaga DPD RI bersama Kementerian Pertanian. Program wasembada pangan president Prabowo merupakan prioritas utama yang telah membuahkan hasil.

    “Untuk pertama kalinya dalam sejarah, anggaran Kementerian Pertanian dialokasikan lebih dari Rp 40 T. Oleh karena itu, kami berharap pemerintah daerah aktif menyiapkan perencanaan pembangunan pertanian yang inovatif di daerahnya,” ujarnya.

    “Tahun 2025 Indonesia tidak lagi mengimpor beras Dan Jagung. Hal ini karena President memberikan dukungan kebijakan Dan anggaran di sektor Pertanian secara cepat Dan tepat sasaran”, tegasnya.

    Turut hadir dalam kesempatan itu, wakil Menteri Kehutanan RI, Wakil Gubernur Lemhanas hingga wakil Kepala Bulog dan Wakil Badan Sandi Dan siber Negara. Juga terlibat Wakil Gubernur serta jajaran Forkompimda Bengkulu dan semua bupati dan wali kota se-provinsi Bengkulu.

    Selain meresmikan program Senator Peduli Ketahanan Pangan, Sultan bersama wakil Menteri Pertanian juga menyerahkan bantuan be puluhan hand tractor, bibit jagung dan pupuk kepada 10 Kepala Daerah se Provinsi Bengkulu.

  • Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan Tepis Isu Korupsi Jalan Mempawah Kalbar

    Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan Tepis Isu Korupsi Jalan Mempawah Kalbar

    Liputan6.com, Pontianak – Langit Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) meredup pada Jumat sore 26 September 2025. Di pendopo, Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan berdiri tegak. Wajahnya teduh, senyum tipis kadang terbit seperti embun di pucuk daun.

    Sejurus kemudian, mikrofon dan juru kamera menatap tanpa berkedip. Pertanyaan berulang soal dugaan korupsi proyek peningkatan Jalan Sekabuk-Sei Sederam dan Jalan Sebukit Rama-Sei Sederam, Mempawah, menanti jawaban.

    “Tidak ada kerugian negara. Angka Rp 0 miliar itu media yang buat,” ucap Ria Norsan tegas, suaranya membelah riuh.

    Ia menyebut pemberitaan yang beredar hanya melebih-lebihkan demi merusak citra.

    “Rilis KPK tidak ada, BPK atau BPKP pun belum sebut angka,” kata Ria Norsan.

    Senyum itu bukan sekadar basa-basi. Sejak pagi, isu korupsi menelan headline media lokal dan nasional. Nama Ria Norsan, mantan Bupati Mempawah dua periode, kembali diguncang.

    Isu Lama Menyala

    Proyek jalan yang digadang memperlancar jalur Mempawah itu dikerjakan pada 2015, saat Ria Norsan masih bupati. Saat itulah, desas-desus soal anggaran dan dugaan markup muncul.

    Namun, kata Ria Norsan, KPK tak pernah merilis nilai kerugian negara. Audit resmi BPK maupun BPKP pun, hingga kini, nihil angka.

    “Kerugian negara belum jelas dari BPK atau BPKP. Tidak ada. Kalau soal rekening, memang pernah diblokir pada 2018, tapi sudah lama dibuka kembali. Itu rekening BCA saya,” terang dia.

     

     

    Kebakaran terjadi di rumah dua lantai, Jalan Kutilang, Pontianak. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (29/10/2024) petang

  • Guru SD di Jember Protes Menu MBG: Mabuk Kalau Dimakan

    Guru SD di Jember Protes Menu MBG: Mabuk Kalau Dimakan

    Liputan6.com, Jakarta Guru SDN Bintoro 5 Jember bernama Nur Fadli kesal, karena seratusan paket makanan bergizi gratis (MBG) menu salad dan spageti untuk murid-murid di sana diduga sudah basi. Makanan tersebut akhirnya untuk pakan ayam.

    “Ini tidak layak. Bukan cerdas lagi kalau dimakan, mabuk kalau dimakan orang-orang anak-anak kami di sekolah ini. Ini makanan sudah tidak layak,” kata Nur Fadli. Dikutip dari Liputan6 SCTV, Minggu (28/09/2025).

    Nur Fadli melontarkan protes kepada pengelola MBG. Dia meminta agar pihak-pihak terkait tidak main-main dengan kesehatan anak.

    “Kenapa di sini mentang-mentang di pelosok, Makanannya ini makanan basi,” tegasnya.

    Menu makanan yang basi berupa sayur-sayuran. Beruntung makanan tersebut belum sampai dibagikan kepada para siswa.

    “Karena di sini guru-gurunya sudah tahu bahwa makanan itu baunya sudah menyengat. Jadi guru-guru tidak membenarkan untuk dimakan,” ucap Nur Fadli.

    Berdasaran informasi yang dihimpun, seratusan paket makanan itu diperuntukkan untuk para siswa yang ada di sana. Mulai dari tingkat TK, SD hingga SMP.

    “Ini satu paket. Jadi satu paket yang diantarkan itu berarti satu dapur,” pungkasnya.

  • Hasil Ternak Jawa Tengah Berkontribusi Besar Secara Nasional

    Hasil Ternak Jawa Tengah Berkontribusi Besar Secara Nasional

    Berbagai rangkaian kegiatan melalui pelayanan kesehatan hewan, ekspo teknologi peternakan, pasar murah, kontes ternak, vaksinasi, pelepasan bibit unggul, juga perlu terus diadakan, sebagai wujud nyata kolaborasi dan inovasi lintas sektor peternakan dan kesehatan hewan.

    Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno, menyambung, dalam upaya meningkatkan produktivitas hasil peternakan perlu menggaungkan potensi ekonomi dari bidang tersebut kepada anak-anak sejak dini, sehingga mereka tertarik menjadi peternak.

    Sumarno berpandangan, saat ini mayoritas masyarakat memilih menjadi peternak, sebagai sampingan dari pekerjaan utama sebagai petani. Untuk itu, penting mengajak peternak tradisional agar lebih profesional. Selain itu, pemerintah juga mengawal kesejahteraan peternak dari sisi hulu hingga hilir. Antara lain memastikan stok benih berkualitas, harga pakan yang terjaga, dan pasar yang jelas.

    “Kita ingin berswasembada pangan, apalagi Jawa Tengah ini sebagai penumpu pangan nasional. Selain pertanian, peternakan juga lebih diupayakan lagi, karena untuk menunjang kebutuhan protein,” katanya.

  • Cerita Dwi Soetjipto, Menulis Ulang Hidup di Atas Sadel Menuju Puncak Ijen

    Cerita Dwi Soetjipto, Menulis Ulang Hidup di Atas Sadel Menuju Puncak Ijen

    Liputan6.com, Jakarta Di usianya yang hampir tujuh dekade, ketika banyak orang mulai mengurangi aktivitas fisik dan memilih hidup tenang, Dwi Soetjipto justru menantang dirinya untuk menaklukan Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM 2025.

    Etape terakhir Trilogy Main sepeda seri balap sepeda tanjakan yang paling bergengsi di Indonesia. Mantan Direktur Utama Pertamina dan Kepala SKK Migas ini berhasil finish pada dua seri sebelumnya.

    Bromo KOM sudah ia lalui, Kediri Dholo KOM dengan gradien 24 persen juga ia taklukkan, dan tantangan terbesarnya di Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM berjarak 86,9 Kilometer.

    Pria kelahiran 1956 ini turun di kategori Man Age 60+. Ia mengenakan nomor 919 dengan roadbike Bastion berbahan karbon dan titanium yang selalu menjadi andalannya.

    Sepedanya itu ia kayuh untuk menaklukan tanjakan super ekstrem jalur Hors Categorie (HC) dengan gradiens puncaknya 34 persen, dengan total elevasi mencapai 1.708 meter yang ada pada rute Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM.

    Dwi mengakui dengan gradien mencapai 34 persen, jalur ini menguji tidak hanya kekuatan fisik, tetapi juga mental. Apalagi ini adalah pengalaman pertamanya menjajal track Banyuwangi.

    Dwi sadar seri terakhir ini adalah yang paling berat. Makanya ia melakukan persiapan serius. Ia berlatih di Bogor dengan rute menanjak seperti Kebo, Cipanas, hingga Puncak, sebulan penuh sebelum berangkat ke Banyuwangi.

    Ia dan enam rekannya juga sudah menjajal jalur menuju Djawatan Banyuwangi sebagai pemanasan.

    “Ini jalur terberat dari trilogi Mainsepeda,” kata pria yang kini berusia 69 tahun tersebut, Sabtu (27/09/2025)

    Dwi memang tidak menargetkan podium. Baginya, garis finish hanyalah simbol. Yang terpenting adalah menjaga konsistensi, menaklukkan diri sendiri, dan membagi semangat bersepeda kepada orang lain.

    “Usia memang handicap, tapi kalau keinginan sudah kuat, saya yakin bisa. Karena pada akhirnya, hidup ini bukan soal menang atau kalah, melainkan bagaimana kita tetap bergerak maju,” kata pria kelahiran 1956 tersebut.

    Tapi siapa sangka, berangkat tanpa target upayanya justru berakhir manis. Ia berhasil finish sekira pukul 13.00 WIB atau setengah jam sebelum cut of time. Prestasi membanggakan mengingat usianya yang tak lagi muda.

    Dengan hasil tersebut, Dwi memperoleh medali Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM untuk melengkapi medali dari dua seri sebelumnya yang bisa dirangkai menjadi piramida prestisius dan menjadi bukti keberhasilannya dalam Mainsepeda Thrilogy.

    Bagi Dwi Soetjipto, ini bukan hanya lomba, melainkan babak baru dalam menulis ulang kisah hidupnya, satu kilometer demi satu kilometer. Bersepeda seolah menjadi jalan baginya untuk kembali merasa muda.

    Awalnya, sekitar tahun 2005, Dwi hanya mengayuh sepeda gunung untuk sekadar menjajal medan ekstrem Bukit Kapur Gresik. Lama kelamaan, rutinitas itu berubah menjadi kebiasaan yang lebih serius.

    Dari sekadar menempuh jalan menuju kantor bersama karyawan sambil berbagi kegiatan sosial, hobinya bertransformasi menjadi sebuah ritus baru, menjaga kesehatan, membangun disiplin, dan menemukan kedekatan batin dengan orang-orang terdekat.

    Tahun 2020, ia beralih ke roadbike, dan sejak itu intensitasnya makin teratur. Tiga kali dalam sepekan, Dwi memutar pedal, dengan jarak tempuh rata-rata 60 kilometer setiap kali berlatih.

    Baginya, tantangan sesungguhnya bukan hanya di lintasan menanjak, melainkan di dalam diri sendiri.

    “Yang terberat itu bukan melawan usia, tapi membiasakan diri bangun pagi. Makanya saya selalu minta teman untuk menjemput, agar saya terdorong keluar rumah. Setelah itu, tubuh justru merasa lebih segar,” ujarnya.

    Filosofi ini ia wujudkan dalam komunitas yang ia dirikan yakni MOBCC, Mind Over Body Cycling Club, dengan keyakinan bahwa tubuh sesungguhnya digerakkan oleh kekuatan pikiran.

    Keseriusannya bersepeda membuat namanya tercatat dalam berbagai ajang, dari Gran Fondo New York (GFNY) Bali, hingga masuk dalam jajaran 110 pesepeda tercepat dunia di event internasional.

  • Ketika Aset BUMDes Dikelola Jadi Kafe Bernuansa Pedesaan

    Ketika Aset BUMDes Dikelola Jadi Kafe Bernuansa Pedesaan

    Sesuai namanya, Tunggak Semi dalam Primbon Jawa merujuk pada filosofi tanaman yang tumbuh kembali setelah ditebang, melambangkan ketahanan, kekuatan dan kemampuan untuk bangkit dari kesulitan hidup.

    Semangat itulah yang mendasari Pemerintah Desa Asempapan, salah satu desa di Kabupaten Pati untuk mendongkrak ekonomi di wilayahnya. Kafe ini dikembangkan oleh BUMdes Gemah Ripah.

    Inovasi yang dilakukan adalah membuka lapangan pekerjaan warga sekitar, dengan membangun Tunggak Semi Cafe & Resto. Lokasinya berada di Jalan Guyangan–Jetak, Desa Asempapan.

    Selain itu, bahan baku yang digunakan untuk mengolah makanan di resto ini menyerap komoditas pertanian, peternakan, dan perikanan lokal.

    Yang menarik, setiap menu yang ditawarkan pun dirancang membawa nostalgia ke masa lalu dan juga kekinian yang ingin dihadirkan di Tunggak Semi.

    Di akhir pekan, tempat ini biasanya lebih ramai. Jadi pengunjung yang ingin menikmati ketenangan sebaiknya datang di hari kerja.

    Selain menyediakan aneka cemilan, makanan, dan minuman yang enak, pengunjung juga disuguhkan konsep retro dan tradisional, dengan pemandangan landscape persawahan khas perdesaan.

    Mengingat, tempat ini dirancang bukan hanya sebagai tempat makan, tapi juga ruang rekreasi keluarga. Dan pengunjung pun tak perlu khawatir, sebab harga meni makanan dan minuman di Tunggak Semi sangat terjangkau.

    Begitu masuk, pengunjung langsung disambut pepohonan hijau dan tempat nongkrong yang membuat betah berlama-lama.

    Juga terdapat banyak spot foto yang menarik, mulai dari taman cantik, area playground untuk anak, hingga ornamen unik yang Instagramable.

  • 5 Fakta Terbongkarnya Grup ‘Gay Surakarta dan Sekitarnya’

    5 Fakta Terbongkarnya Grup ‘Gay Surakarta dan Sekitarnya’

    Liputan6.com, Jakarta Grup ‘Gay Surakarta dan Sekitarnya’ menjadi viral di media sosial. Grup Facebook yang berisi ribuan anggota dengan orientasi seks sesama jenis ini mendadak ramai diperbincangkan, setelah tangkapan layar tersebar luas di berbagai platform media sosial.

    Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kota Solo turun tangan terkait persoalan ini.

    Plt Kepala Diskominfo SP Kota Solo, Purwanti memastikan grup menyimpang yang meresahkan tersebut telah diturunkan dari unggahan (take down) media sosial Facebook, usai diajukan permohonan kepada Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    “Ya intinya kita kan memang sudah memohon kepada Komdigi untuk take down itu. Nah itu kan sekali lagi memang kewenangan Komdigi dan tanpa pemberitahuan seperti itu,” ujar Purwanti saat, Selasa, (23/9).

    Berikut lima fakta grup gay Surakarta tersebut:

  • Tiga Teror Misterius Dialami Keluarga Usai Diplomat Arya Daru Meninggal

    Tiga Teror Misterius Dialami Keluarga Usai Diplomat Arya Daru Meninggal

    Liputan6.com, Jakarta Kuasa hukum keluarga almarhum diplomat Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo membeberkan tiga dugaan teror yang dialami keluarga almarhum Arya Daru. Teror ini terjadi setelah kepergian Arya Daru.

    “Pertama adalah teror amplop cokelat yang diterima usai tahlil pada 9 Juli pukul 21.00 WIB yang berisikan tiga simbol berupa hati, bintang dan bunga kamboja terbuat dari styrofoam,” kata Nicholay saat mendampingi istri almarhum Daru, Meta Ayu Puspitantri konferensi pers, Yogyakarta, Sabtu (27/09/2025).

    Teror kedua, terjadi pada 27 Juli di mana keluarga mendapati makam almarhum Daru dalam kondisi diacak-acak.

    Kemudian pada September ini, keluarga mendapati kembali makam almarhum ditaburi bunga mawar merah yang membentuk garis.

    “Itulah beberapa teror yang dialami keluarga. Ini adalah suatu clue atau pesan, yang bagi saya satu pesan dari pihak tertentu pada pihak keluarga istri, orang tua almarhum agar takut,” ucapnya.

    Saat ini Nicholay menegaskan pihak keluarga, mulai dari istri, anak, orang tua dan mertua almarhum Daru sudah didatangi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dan sudah masuk dalam daftar perlindungan.

    Sebagai kuasa hukum, pihaknya juga sudah melakukan langkah-langkah hukum dengan menyurati Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang ditembuskan ke Menteri Luar Negeri Sugiono, dan beberapa Komisi di DPR RI seperti komisi I, komisi III serta komisi XIII.

    Dari Kementerian Luar Negeri, Nicholay menegaskan pihaknya mendapatkan tanggapan positif. Menurutnya hal ini wajar karena Kemenlu memiliki kepentingan atas peristiwa misterius meninggalnya satu diplomat muda mereka. Kehadiran pengacara dinilai akan membantu kasus ini segera terungkap.

    “Kami juga mendapatkan surat dari Mabes Polri yang mendisposisikan kepada Bareskrim untuk memberikan antesi kepada Polda Metro Jaya, untuk menindaklanjuti aduan masyarakat terkait kematian Daru,” terangnya.

    Dia sangat berharap pengungkapan kasus ini ditangani Mabes Polri agar lebih komprehensif. Nicholay memastikan asistensi itu diberikan Bareskrim Polri.

    “Kami melihat segala bukti-bukti harus diungkap seterang cahaya. Kami meyakini dalam peristiwa ini tidak ada kejahatan yang sempurna dan kami sudah melakukan berbagai upaya hukum. Termasuk meminta agar tidak lagi mengkabarkan almarhum dengan framing negatif,” tegasnya.

  • Pertama Kalinya Istri Diplomat Kemlu Arya Daru Muncul ke Publik, Begini Katanya

    Pertama Kalinya Istri Diplomat Kemlu Arya Daru Muncul ke Publik, Begini Katanya

    Kuasa hukum keluarga almarhum diplomat Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo menyatakan selain amplop coklat berisikan styrofoam dengan tiga simbol. Ada teror-teror lain yang dilakukan pihak bertujuan membuat keluarga takut.

    “Pertama adalah teror amplop coklat yang diterima usai tahlil pada 9 Juli pukul 21.00 WIB yang berisikan tiga simbol berupa hati, bintang dan bunga kamboja terbuat dari sterofoam,” kata Nicholay saat mendampingi istri almarhum Daru speak up untuk pertama kalinya pada Sabtu (27/9/2025) di Kotagede, Kota Yogyakarta.

    Terror kedua, terjadi pada 27 Juli dimana keluarga mendapati makam almarhum Daru yang ditemukan tewas terlilit lakban di kamarnya di Jakarta Pusat sudah dalam kondisi diacak-acak.

    Kemudian pada September ini, keluarga mendapati kembali makam almarhum ditaburi bunga mawar merah yang membentuk garis.

    “Itulah beberapa teror yang dialami keluarga. Ini adalah suatu clue atau pesan, yang bagi saya satu pesan dari pihak tertentu pada pihak keluarga istri,orang tua almarhum agar takut,” ucapnya.

    Saat ini Nicholay menegaskan pihak keluarga, mulai dari istri, anak, orang tua dan mertua almarhum Daru sudah didatangi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan sudah masuk dalam daftar perlindungan.

    Sebagai kuasa hukum pihaknya juga sudah melakukan langkah-langkah hukum dengan menyurati Kapolri yang ditembuskan ke Menteri Luar Negeri, dan beberapa Komisi di DPR RI seperti komisi I, komisi III serta komisi XIII.

     

  • Prajurit TNI Ngamuk Bawa Senjata Masuk Bank Sempat Protes RUU Perampasan Aset Mandek

    Prajurit TNI Ngamuk Bawa Senjata Masuk Bank Sempat Protes RUU Perampasan Aset Mandek

    Kantor Cabang BRI di Jalan Mallombassang, Kecamatan Sungguminasa, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan dibuat heboh pada Kamis (25/9/2025) pagi. Bagaimana tidak, seorang pria yang diduga merupakan anggota TNI Angkatan Darat datang membawa senjara laras panjang dan mengamuk hingga melakukan penembakan.

    Komandam Kodim 1409 Gowa, Letkol Inf Heri Kuswanto membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan bahwa pria tersebut adalah anggota TNI dari salah satu satuan yang berada di Sulawesi Selatan.

    “Memang betul telah terjadi letusan senjata atau penembakan di bank cabang yang ada di Gowa. Itu ada oknum TNI berinisial (Praka) S dari satuan yang ada disini,” kata Heri kepada wartawan, Kamis (25/9/2025) siang.

    Dari informasi yang diterima, Praka S datang ke bank tersebut membawa senjata laras panjang jenis SS2 V4 dan mengamuk di ruang pelayanan. Belakangan pelaku kemudian berusaha ditenangkan oleh pihak keamanan bank.

    “Jadi yang bersangkutan itu betul mau masuk bank, tetapi membawa senapan yang di dalam jaketnya. Sehingga diamankan oleh sekuriti untuk menuju ke ruangan sekuriti,” ucap Heri.

    Pihak keamanan bank ternyata diam-diam menghubungi Unit Intel Kodim 1409 Gowa. Hal itu kemudian membuat Praka S marah dan melepaskan tembakan ke arah anggota intel TNI yang berada di lokasi.

    “Pihak sekuriti bank menelepon anggota unit Intel. Sehingga anggota unit Intel datang ke sana. Pas datang ke sana, yang bersangkutan ini kaget. “Kenapa ada orang Intel di sini?” sehingga langsung senjata yang diangkat menuju ke anggota kami, diarahkan ke anggota kami,” bebernya.

    Menurut Heri, anggota Unit Intel Kodim 1409 Gowa sempat mendorong laras panjang senjata SS2 V4 tersebut sehingga tembakan hanya mengenai dinding pos jaga bank.

    “Pada saat pas diarahkan larasnya ke badannya anggota kami, langsung ditangkis ke atas, terus terjadi letusan. Sasarannya terkena dinding,” bebernya.

    Praka S pun langsung dibekuk oleh anggota TNI berpakaian preman dibantuk oleh sejumlah sekuriti Bank BRI. Setelah itu Praka S dibawa ke Markas Kodim 1409 Gowa untuk diperiksa lebih lanjut.

    “Alhamdulillah tidak ada anggota kami yang menjadi korban,” ucap Heri.