Category: Liputan6.com Regional

  • Misteri Kematian Guru SD, Ditemukan Telentang di Kebun Kepulauan Anambas

    Misteri Kematian Guru SD, Ditemukan Telentang di Kebun Kepulauan Anambas

    Liputan6.com, Jakarta Hendra Basuki Rahmat (43), seorang guru SDN 004 Desa Genting, Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau ditemukan meninggal di kebun. Penyebab kematian guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) itu belum diketahui. Kasus ini dalam penyelidikan polisi.

    “Jenazah almarhum ditemukan oleh warga di sebuah kebun pada Sabtu (27/9) malam,” kata Kapolres Kepulauan Anambas AKBP I Gusti Ngurah Agung Budianaloka, Senin (29/09/2025). Dikutip dari Antara.

    Menurut perwira menengah Polri itu, jenazah guru tersebut ditemukan oleh warga dalam kondisi telentang mengenakan pakaian baju merah dan celana panjang kain warga hitam. Posisi jenazah berjarak 100 meter dari jalan raya.

    Berdasarkan keterangan dari keluarga, almarhum awalnya berpamitan mau berangkat ke kebunnya pada pukul 08.00 WIB, dan berjanji untuk kembali siang harinya.

    “Menurut keterangan keluarga, almarhum hingga sore menjelang malam tidak kunjung pulang, menimbulkan kekhawatiran istrinya yang kemudian meminta bantuan tetangga untuk melakukan pencarian,” ujarnya.

    Atas permintaan tersebut, warga pun mencari keberadaan almarhum dengan melakukan penyisiran di lokasi yang mungkin dilalui.

    “Warga pun menemukan keberadaan korban pukul 19.00 WIB di kebun dalam keadaan tidak bernyawa,” bebernya.

    Atas temuan itu, warga pun melaporkan kepada kepolisian, dan segera dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi korban ke RSUD Tarempa.

    Untuk memastikan penyebab kematian, petugas RSUD Tarempa melakukan pemeriksaan visum luar (visum at refertum).

    “Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Kami sudah memeriksa saksi-saksi dan meminta pihak RSUD untuk melakukan visum guna memastikan penyebab pasti kematian,” pungkas Gusti.

  • Kasus Pemerkosaan Anak di Serang Terbongkar Usai Korban Berani Speak Up ke Neneknya, Begini Kronologinya

    Kasus Pemerkosaan Anak di Serang Terbongkar Usai Korban Berani Speak Up ke Neneknya, Begini Kronologinya

    Peristiwa kelam itu bisa terbongkar pada Kamis, 25 September 2025 sekira pukul 17.00 WIB di rumah pelaku SA (52).

    Saat itu, korban sedang main di rumah neneknya yang bertetangga dengan pelaku. Kemudian dia didatangi SO, namun KA menolak bertemu.

    Ketika ditanya oleh sang nenek, KA bercerita bahwa pelaku SO ingin mengajak korban melakukan pemerkosaan.

    Mendengar pengakuan tersebut, nenek korban kaget dan segera menghubungi ayah korban. Keluarga kemudian melaporkan kejadian itu ke Polresta Serang Kota dan membawanya ke RS Bhayangkara Polda Banten untuk divisum.

  • Tersesat Berjam-jam di Gunung Gede, Dua Pendaki Remaja Ditemukan Tertidur di Bawah Pohon Puspa

    Tersesat Berjam-jam di Gunung Gede, Dua Pendaki Remaja Ditemukan Tertidur di Bawah Pohon Puspa

    Liputan6.com, Jakarta – Drama pencarian dua pendaki remaja, Darel dan Amar (15 tahun), berakhir setelah keduanya berhasil ditemukan tim SAR gabungan usai tersesat selama berjam-jam di Gunung Gede, Sukabumi.

    Keduanya mulai mendaki pada Sabtu (27/9/2025) dini hari melalui Jalur Selabintana dan nekat masuk melalui jalur terlarang (ilegal), yang disinyalir menjadi penyebab utama mereka kehilangan arah.

    Kedua pelajar SMK ini memulai pendakian pada pukul 00.00 WIB. Pihak keluarga yang khawatir karena tidak kunjung mendapat kabar, segera melapor ke Kantor Resort Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Selabintana pada sore harinya. 

    Laporan ini didapat setelah kekasih Darel sempat berkomunikasi dengan korban saat sinyal masih ada.

    Menurut Adji, relawan dari Volunteer Panthera, tim gabungan yang terdiri dari relawan, petugas TNGGP, dan keluarga, langsung memulai operasi pencarian sekitar pukul 19.00 WIB.

    Setelah melakukan penyisiran intensif selama beberapa jam, Darel dan Amar akhirnya ditemukan sekitar pukul 22.30 WIB. 

    Keduanya ditemukan dalam kondisi tertidur pulas di bawah satu-satunya pohon puspa terbesar di area sebelum Simpang Gondrong. 

    “Ketemu dalam kondisi tidur dengan kondisi aman,” jelas Adji, dalam keterangannya Minggu (28/9/2025).

     

  • PA Ponorogo Terbitkan 75 Dispensasi Kawin Untuk Anak, Mayoritas karena Kehamilan di Luar Pernikahan

    PA Ponorogo Terbitkan 75 Dispensasi Kawin Untuk Anak, Mayoritas karena Kehamilan di Luar Pernikahan

    Data PA menunjukkan mayoritas pemohon berusia 16–18 tahun. Permohonan terbanyak berasal dari wilayah pinggiran, di antaranya Kecamatan Ngrayun, Jenangan, serta Pulung, Sambit, dan Slahung.

    Maftuh menegaskan, setiap calon pengantin di bawah usia 19 tahun wajib mengajukan dispensasi kawin (diska) sesuai ketentuan Undang-Undang Perkawinan.

    “Syaratnya harus ada penolakan dari KUA terlebih dahulu. Setelah itu diajukan ke pengadilan, dan bila dikabulkan kami terbitkan surat diska,” katanya.

    Sebagai perbandingan, pada 2024 PA Ponorogo mengabulkan 123 permohonan dispensasi kawin atau diksa. Jumlah tahun ini menurun, namun hakim menilai faktor media sosial dan pergaulan bebas masih menjadi pemicu pernikahan dini di wilayah Bumi Reog.

     

  • Mabuk Miras, Mahasiswa di NTT Diduga Dicabuli Sesama Pria di Rumahnya Sendiri

    Mabuk Miras, Mahasiswa di NTT Diduga Dicabuli Sesama Pria di Rumahnya Sendiri

    Mahasiswa asal Desa Tenggaba ini mengaku kaget karena saat tidur ia mengenakan celana dalam, namun saat tersadar celana dalamnya sudah raib.

    “Saya pakai celana dalam, tapi saat bangun saya lihat pelaku pakaikan saya celana panjang dan celana dalam tidak ada lagi,” jelas Yohan.

    Korban juga merasakan sakit di bagian kemaluannya dan mendapati tanda berwarna merah di leher dan dadanya, yang diduga merupakan bekas hisapan.

    Merasa telah menjadi korban perbuatan tak senonoh, Yohan segera mendatangi rumah saksi, YAP, untuk menceritakan semua yang dialaminya. Setelah itu, ia memutuskan untuk mengambil langkah hukum.

    “Sudah di laporkan ke Polres Sumba Barat Daya,” katanya.

     

  • Banyak Kasus Keracunan MBG, DPD Segera Panggil Kepala BGN

    Banyak Kasus Keracunan MBG, DPD Segera Panggil Kepala BGN

    Dalam waktu dekat, pihaknya akan memanggil kepala Badan Gizi Nasional yang dipercaya mengurus program Makan Bergizi Gratis tersebut sesuai dengan kewenangan lembaga DPD RI dalam bidang pengawasan.

    Program ini, menurut Sultan, merupakan program baru dan terobosan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Tentu saja banyak kekurangan dan harus diawasi secara ketat serta dilakukan evaluasi di tiap tahapan secara terus menerus.

    Apalagi program ini menyedot anggaran negara yang sangat besar dan melibatkan banyak pihak.

  • Peredaran Narkoba via Online di Garut Dibongkar Polisi: Dua Pelaku Diciduk, 18 Gram Sabu Disita

    Peredaran Narkoba via Online di Garut Dibongkar Polisi: Dua Pelaku Diciduk, 18 Gram Sabu Disita

    Liputan6.com, Jakarta – Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Garut berhasil mengungkap peredaran narkotika jenis sabu dan menangkap dua orang tersangka berinisial EM (45) dan JY (43), yang merupakan warga Garut.

    Keduanya ditangkap di sebuah rumah kontrakan di Jalan Pasopati, Kampung Jaringao, Desa Tambaksari, Kecamatan Leuwigoong, Garut. Dari penggerebekan tersebut, polisi menyita barang bukti sabu seberat 18,88 gram.

    “Polisi menyita sejumlah paket sabu siap edar, alat isap, timbangan digital, serta bukti komunikasi transaksi narkotika melalui aplikasi pesan singkat,” kata Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Garut AKP Usep Sudirman, dikutip dari Antara, Minggu (28/9/2025).

    Ia menyampaikan modus pelaku dalam menjalankan aksi peredarannya dengan cara memanfaatkan jaringan medsos seperti Instragram, selanjutnya paket sabu dikemas rapi dan disembunyikan di beberapa lokasi yang sudah ditentukan untuk diedarkan kembali.

    Pengakuan dua pelaku itu, kata dia, barang sabu didapat dari salah seorang inisial PS sebagai pemasok yang dikenal melalui medsos Instagram, dan saat ini pemasoknya masih dalam pengejaran.

    “Hasil pemeriksaan mengungkap bahwa sabu tersebut diperoleh pelaku dari seseorang berinisial PS yang dikenal melalui media sosial Instagram,” katanya.

     

     

     

  • Blak-blakan Polda DIY Usai Viral Polisi Polairud Disebut Terlibat Distribusi BBM di Gunungkidul

    Blak-blakan Polda DIY Usai Viral Polisi Polairud Disebut Terlibat Distribusi BBM di Gunungkidul

    Saat ini, katanya, Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda DIY telah melakukan proses penyelidikan di lapangan.

    “Saat ini Bidang Propam Polda DIY telah melakukan proses penyelidikan di lapangan,” ujar dia.

    Menurut Ihsan, perkembangan dari hasil penyelidikan itu akan diinformasikan lebih lanjut kepada publik setelah prosesnya berjalan.

  • Rumah Dua Lantai di Sukabumi Ambruk Diterpa Hujan dan Angin Kencang, Ibu dan Anak Luka-Luka

    Rumah Dua Lantai di Sukabumi Ambruk Diterpa Hujan dan Angin Kencang, Ibu dan Anak Luka-Luka

    Liputan6.com, Jakarta – Sebuah rumah dua lantai di Kampung Warungkawung, Desa Balekambang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, ambruk total pada Sabtu (27/9/2025) malam. 

    Bangunan milik warga ini roboh setelah diguyur hujan deras dan angin kencang. Kondisi bangunan yang sudah lapuk diduga kuat menjadi pemicu utama ambruknya rumah tersebut.

    Kejadian ini menyebabkan dua orang, ibu dan anak, mengalami luka-luka ringan. Korban, atas nama RR (47), menderita luka lecet pada kaki dan wajah serta memar pada bagian belakang kepala akibat benturan. 

    Sementara itu, anaknya, DJA (7), mengalami luka lecet di tangan. Kedua korban sempat tertimbun reruntuhan saat sedang berusaha menyelamatkan diri.

    Warga setempat berhasil mengevakuasi kedua korban. Keduanya segera dilarikan ke Puskesmas Nagrak untuk mendapatkan perawatan medis.

    Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nagrak, Miki, membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem memperparah kerentanan bangunan.

    “Hujan deras yang disertai angin cukup kencang menyebabkan bangunan lantai 2 rumah atas nama Bapak Amir ambruk. Hal tersebut juga disebabkan kondisi bangunan yang sudah lapuk,” kata Miki, Minggu (28/9/2025).

     

  • Adik Geram Kakaknya Suka Mabuk-mabukan dan Usir Ibu dari Rumah, Ditikam Pakai Badik Tewas Seketika

    Adik Geram Kakaknya Suka Mabuk-mabukan dan Usir Ibu dari Rumah, Ditikam Pakai Badik Tewas Seketika

    Ia menambahkan, H sempat berencana menyerahkan diri ke Polsek Ponrang usai menghabisi nyawa kakaknya. Namun, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, polisi lebih dulu menjemput dan mengamankan pelaku beserta barang bukti badik yang digunakan.

    “Pelaku sudah diamankan, barang bukti sudah disita, dan penyidik saat ini mendalami motif serta melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Penanganan perkara dipastikan objektif dan transparan,” tegas Jody Dharma.

    Polres Luwu pun mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpancing emosi, terutama dalam persoalan keluarga.

    “Kami berharap masalah bisa diselesaikan dengan cara bijak tanpa harus berakhir dengan kekerasan,” pungkasnya.