Category: Liputan6.com Regional

  • Ratusan iPhone Total Rp 10 Miliar Diselundupkan Lewat Pelabuhan Telaga Punggur Batam, Terungkap Modusnya

    Ratusan iPhone Total Rp 10 Miliar Diselundupkan Lewat Pelabuhan Telaga Punggur Batam, Terungkap Modusnya

    Dugaan awal, ponsel-ponsel ilegal tersebut akan diedarkan di Indonesia dengan memanfaatkan momen sepi penumpang di pelabuhan. Namun, gerak-gerik pelaku berhasil terendus petugas yang tengah melakukan pengawasan rutin.

    Zaky menegaskan, pihaknya terus memperkuat pengawasan di wilayah Kepulauan Riau, terutama Batam dan Bintan, yang sering dijadikan pintu masuk barang elektronik ilegal.

    “Batam dan Bintan berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Kami berkomitmen menjaga perbatasan dari praktik penyelundupan yang merugikan negara dan masyarakat,” tegasnya.

  • Bocah 13 Tahun di Lampung Meninggal Usai Dianiaya Rekan Sekolah dengan Gunting

    Bocah 13 Tahun di Lampung Meninggal Usai Dianiaya Rekan Sekolah dengan Gunting

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang siswa SMP di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, berinisial JS (13), meninggal dunia usai dianiaya teman satu sekolahnya dengan menggunakan gunting. Korban mengalami sejumlah luka tusukan di bagian vital tubuhnya.

    Kasat Reskrim Polres Pesisir Barat, Iptu Fabian Yafi Adinata, membenarkan insiden yang terjadi di SMPN 12 Krui Tanjung Jati, Kecamatan Pesisir Selatan, pada Senin (29/9/2025).

    “Benar, pagi ini kami menerima laporan adanya seorang siswa SMP meninggal dunia akibat dianiaya teman satu sekolah, meski berbeda kelas,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (29/9/2025).

    Fabian menjelaskan, korban yang merupakan warga Pekon Tanjung Setia itu meninggal dunia setelah mengalami luka tusukan di pelipis kanan, bagian belakang kepala, dan punggung.

    Sementara pelaku berinisial SR (13), warga Pekon Pelita Jaya, telah diamankan polisi dan kini menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Pesisir Barat.

    “Barang bukti berupa gunting juga sudah kami amankan,” kata Fabian.

     

    Pelaku yang menusuk mata teman kelasnya saat jam pelajaran di Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara dijatuhi sanksi skorsing oleh sekolah. Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Buton Selatan akan mendampingi korban dan pelaku yang masih di bawah …

  • Dalam Sehari, Pelajar Dua Sekolah di Lampung Diduga Keracunan MBG, Ada yang Sampai Kejang-Kejang

    Dalam Sehari, Pelajar Dua Sekolah di Lampung Diduga Keracunan MBG, Ada yang Sampai Kejang-Kejang

    Peristiwa serupa juga terjadi di SMA Negeri 4 Kotabumi, Lampung Utara. Sejumlah pelajar mengeluhkan pusing, muntah hingga pingsan usai menerima MBG yang dibagikan sekitar pukul 11.30 WIB.

    Menu yang disajikan antara lain ayam goreng, tumis tempe buncis, semangka, dan timun.

    Salah satu siswi, Mutiara Arison (15), menuturkan bahwa beberapa rekannya bahkan sempat mengalami kejang-kejang.

    “Awalnya teman saya pusing, lalu muntah sampai pingsan. Ada yang dibawa ke UKS, tapi tiga orang kemudian dirujuk, satu di antaranya ke rumah sakit,” kata Mutiara.

  • Hujan Es Disertai Angin Kencang Bikin Atap Rumah di Lampung Barat Berhamburan, Ini Kata BMKG

    Hujan Es Disertai Angin Kencang Bikin Atap Rumah di Lampung Barat Berhamburan, Ini Kata BMKG

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Raden Intan Lampung memberikan penjelasan terkait fenomena hujan es yang mengejutkan warga Lampung Barat.

    Forecaster on Duty BMKG Raden Intan, Yoyok Dewantoro mengatakan, fenomena itu terjadi akibat adanya awan Cumulonimbus (CB).

    “Hujan es terbentuk karena di dalam awan CB terdapat arus naik yang kuat. Butiran es kecil di dalam awan naik-turun berkali-kali hingga membeku berlapis-lapis. Setelah cukup berat, butiran itu jatuh ke permukaan sebagai es,” jelas Yoyok dikonfirmasi.

    Dia menerangkan, hujan es umumnya hanya berlangsung singkat, sekitar 5 hingga 10 menit, dan sering disertai hujan deras, angin kencang, hingga petir.

    Meski kondisi saat ini sudah berangsur normal, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.

    “Masyarakat sebaiknya rutin memantau informasi cuaca terbaru melalui kanal resmi BMKG,” tutup dia.

  • BPBD Kerahkan Ekskavator Bantu Evakuasi Santri Korban Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo Ambruk

    BPBD Kerahkan Ekskavator Bantu Evakuasi Santri Korban Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo Ambruk

    Liputan6.com, Sidoarjo – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur (BPBD Jatim) mengerahkan ekskavator untuk membantu proses evakuasi santri yang terjebak dalam bangunan musala ambruk di Pondok Pesantren atau Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo.

    Dari pantauan Antara hingga pukul 17.55 WIB, para petugas dari BPBD, Badan SAR Nasional (Basarnas), kepolisian, hingga TNI beserta warga masih berusaha melakukan evakuasi.

    Bangunan musala di Ponpes Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur ambruk dan menimpa para santri yang sedang salat Ashar berjamaah atau sekitar pukul 14.40 WIB.

    Menurut pengakuan salah seorang santri kelas tujuh Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Khoziny bernama Wahid, bangunan musala tersebut sempat bergoyang sebelum ambruk.

    “Ketika masuk rakaat kedua bagian ujung musala ambruk, lalu merembet ke bagian lain gedung,” kata Wahid di Sidoarjo, melansir Antara, Senin (29/9/2025).

    Ia mengaku berhasil menyelamatkan diri dan mengajak santri lain untuk segera mengevakuasi diri. Dari pengakuannya, para santri yang sedang melaksanakan salat berjemaah tersebut berjumlah lebih dari 100 santri.

    “Bangunan musala tersebut mengalami renovasi untuk membangun ruang di lantai empat dari lima lantai yang direncanakan,” ucap Wahid.

    Menurut data yang dikonfirmasi dari Media Center Kantor Basarnas Surabaya, bangunan tersebut menjalani proses pengecoran lantai atas musala Ponpes sejak Senin pagi.

    Dari keterangan tersebut dinyatakan bahwa dugaan awal pondasi bangunan tidak kuat menahan beban, sehingga seluruh bangunan dari lantai empat hingga dasar ambruk.

     

    Fokus edisi (22/9) dengan pilihan topik-topik sebagai berikut, Teras Kantor Pemkab Brebes Ambruk, Pilu, Tuna Wisma Sulit Makamkan Jenazah Anak, Kemeriahan Lomba Karapan Sapi.

  • Bangunan Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo Ambruk, Sejumlah Santri Diduga Terjebak Reruntuhan

    Bangunan Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo Ambruk, Sejumlah Santri Diduga Terjebak Reruntuhan

    Liputan6.com, Jakarta – Bangunan empat lantai Pondok Pesanteren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.35 WIB. Sejumlah orang termasuk para santri diduga terjebak dalam reruntuhan.

    Kepala Kantor SAR Surabaya selaku SAR Mission Coordinator (SMC) Nanang Sigit mengatakan, kejadian ini bermula saat dilakukan pengecoran di lantai empat sejak pagi tadi.

    “Diduga pondasi tidak kuat sehingga bangunan dari lantai empat runtuh hingga lantai dasar,” ujarnya.

    Sebanyak 2 Tim Rescue Kantor Basarnas Surabaya yang terdiri dari 13 personil dikerahkan menuju Pondok Pesanteren Al-Khoziny.

     

  • Dipergoki Warga, 2 Maling Motor di Bandar Lampung Kabur usai Lepas Tembakan 5 Kali

    Dipergoki Warga, 2 Maling Motor di Bandar Lampung Kabur usai Lepas Tembakan 5 Kali

    Alif bilang, mereka akhirnya mundur karena takut tertembak. Situasi itu dimanfaatkan para pelaku untuk kabur meninggalkan lokasi.

    “Jadi temen saya yang nangkep itu mundur, karena pelaku bawa pistol, tapi temen saya satu masih tetep nahan pelaku, dia engga tau teman pelaku ini balik lagi bawa senjata, akhirnya lepas lah itu pelaku. Itu mereka nembak sekitar 5 kalian,” tuturnya.

    Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Faria Arista mengatakan bahwa pihaknya kini masih mendalami peristiwa tindak pidana percobaan pencurian sepeda motor tersebut.

    “Terkiat video viral kejadian pelaku curanmor yang melepaskan tembakan di wilayah hukum Polresta Bandar Lampung, saat ini kami masih melakukan pendalaman dan penyelidikan terkait identitas pelaku yang melakukan aksi tersebut,” katanya dikonfirmasi, Senin (29/9).

     

  • Kakak Adik di Cianjur Jadi Tersangka TPPO, Korban Dijebak Modus Kawin Kontrak ke China

    Kakak Adik di Cianjur Jadi Tersangka TPPO, Korban Dijebak Modus Kawin Kontrak ke China

    Penasihat hukum Reni, Rangga Suria Danuningrat, mengakui proses hukum kasus tersebut berjalan sangat cepat.

    Keluarga korban didampingi tim penasihat hukum, baru melapor ke P3MI (dulu BP2MI) di Ruko Cisuda River pada Selasa (23/09/2025) lalu. Di hari yang sama, kasus ini langsung naik ke tingkat penyidikan.

    “Perburuan dan penangkapan pelaku dilakukan pada Kamis atau Jumat bersama personel Polda Jabar setelah mendapat surat perintah,” jelas Rangga.

    Ia memastikan bahwa kasus ini kini sepenuhnya dilimpahkan ke Polda Jabar untuk pendalaman lebih lanjut. Rangga menyatakan apresiasi tinggi atas respons cepat dari aparat penegak hukum.

    “Kami bersyukur dan menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya kepada Kapolda Jabar beserta jajarannya, khususnya Unit V Subdit IV Ditreskrimum Polda Jawa Barat, serta Kapolres Sukabumi Kota. Ini adalah bukti nyata negara hadir untuk melindungi dan memberikan rasa keadilan, terutama bagi kaum miskin dan marginal yang menjadi korban TPPO,” ungkapnya.

    Selain proses pidana, tim kuasa hukum juga tengah menyiapkan langkah gugatan perdata terhadap para tersangka setelah vonis pengadilan. Namun, fokus utama saat ini adalah pemulangan korban.

    “Kami sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak. Jika sudah ada sinyal dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), kami siap menjemput Reni di bandara,” ujar Rangga.

    Langkah diplomatik KJRI akan menunggu surat resmi dari Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) yang kabarnya sedang berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri.

    Berdasarkan surat pengaduan dari P3MI beberapa waktu lalu, surat pengaduan ini menjadi dasar gerak resmi KemenP2MI dan Kemenlu.

  • Duel Maut Pelajar SMP di Lampung Berujung Meregang Nyawa

    Duel Maut Pelajar SMP di Lampung Berujung Meregang Nyawa

    Terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesisir Barat, Marnentinus mengaku sangat terpukul dan prihatin atas insiden yang menimpa siswa SMPN 12 Krui.

    “Informasi sementara, korban meninggal dunia diduga karena berkelahi dengan temannya yang juga masih duduk di kelas VII. Kami tentu sangat prihatin dengan kejadian ini. Dunia pendidikan seharusnya menjadi tempat yang aman dan menyenangkan bagi anak-anak untuk belajar, bukan malah berujung pada peristiwa tragis,” kata Marnentinus.

    Pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengetahui kronologi lengkap. Disdikbud juga akan menurunkan tim guna melakukan pendampingan kepada pihak sekolah, guru, serta keluarga korban.

    “Kami akan memastikan agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Selain itu, konseling bagi siswa lain juga sangat penting untuk memulihkan kondisi psikologis mereka,” tegas dia.

  • Jelang MPLS, Mensos Gus Ipul Dialog dengan Calon Siswa Sekolah Rakyat Indramayu

    Jelang MPLS, Mensos Gus Ipul Dialog dengan Calon Siswa Sekolah Rakyat Indramayu

    Dia juga meminta agar para orang tua yang diberdayakan bisa mandiri maksimal 5 tahun. Sehingga, mereka tak perlu lagi menerima bantuan sosial, tapi program pemberdayaan. “Ini usaha presiden untuk mengentaskan kemiskinan secara terpadu. Tidak cukup anak sekolah tapi keluarga juga mandiri,” katanya.

    Gus Ipul mengatakan lahan Sekolah Rakyat permanen sudah disiapkan Bupati Indramayu seluas 10 hektare untuk tahun depan. Sekolah Rakyat dengan gedung permanen tersebut ditargetkan dapat menampung 100 siswa per angkatan dan per jenjang. “100 SD, 100 SMP, dan 100 SMA,” katanya.

    Dia menyebut, sekolah ini akan dibangun mulai tahun ini. Sehingga, tahun depan mulai digunakan. Adapun untuk saat ini siswa akan difasilitasi cek kesehatan gratis hingga talent mapping. 

    “Anak-anak nanti dapat makan 3 kali sehari, snack 2 kali sehari. Enggak perlu jajan lagi. Sudah disiapkan semua di Sekolah Rakyat. Anak-anak dapat perlengkapan sekolah, seragam 8 set,” katanya.

    Gus Ipul juga mengajak dialog para calon siswa dan orang tuanya. Salah satunya calon siswa bernama Narsila Anandia yang  telah putus sekolah SD. Ia tak melanjutkan ke SMP karena orang tuanya terkendala biaya. “(Setelah putus sekolah) Di rumah bantu mama dan antar adik sekolah. Cita-cita ingin jadi dokter,” kata Narsila sambil mengusap air matanya.

    Ayah Narsila, Nurbuat berharap, anaknya dapat memiliki masa depan yang jelas setelah bersekolah di Sekolah Rakyat. “Harapan saya jadi anak solehah dan masa depan yang jelas,” katanya.

    Lalu ada juga calon siswa lainnya, yakni Kurniawati. Dia sudah lama putus sekolah lantaran ayahnya hanya berprofesi sebagai buruh lepas.  “Anaknya boleh sekolah di Sekolah Rakyat?” kata Gus Ipul kepada ayah Kurniawati.

    Ayah Kurniawati bernama Dodo pun memperbolehkan anaknya bersekolah di Sekolah Rakyat. Saat ditanya alasannya, ia mengatakan anaknya yang ingin meneruskan sekolah. “Gimana lagi, maunya sekolah anaknya,” katanya.

    Usai berdialog, Gus Ipul mengajak semua pihak untuk mewujudkan cita-cita para siswa lewat Sekolah Rakyat. Dia ingin mengawal para siswa sampai jenjang Universitas dan bekerja. “Raih cita-citanya, belajar sungguh-sungguh. Ini kesempatan yang diberikan pak presiden bekerja sama dengan Kemensos dan bupati Indramayu,” katanya.