Category: Liputan6.com Regional

  • Bupati Garut Tetapkan Status KLB Keracunan Menu MBG

    Bupati Garut Tetapkan Status KLB Keracunan Menu MBG

    Syakur mengintruksikan seluruh aparatnya terutama di desa sekitar kejadian, untuk menyisir sekaligus mendeteksi warga, jika ada keluhan serupa, agar segera melakukan pemeriksaan.

    “Jangan sampai ada warga yang enggan berobat karena takut biaya atau merasa jauh, semuanya ditangani gratis,” ujar dia.

    Hingga hari ini, Dinas Kesehatan Garut mencatat 131 orang siswa korban keracunan masih menjalani perawatan di dua lokasi yakni Puskesmas Kadungora dan Puskesmas Leles. 

    “Tiga di antaranya dirujuk ke rumah sakit, termasuk seorang balita, karena membutuhkan penanganan lebih intensif,” ujar dia.

    Beberapa pasien sudah meninggalkan ruang perawatan, kondisi sebagian pasien mulai membaik, terlihat dari wajah pasien yang terlihat cerah, gejala juga berkurang. “Tetapi kita tetap monitor hingga delapan jam,” ujar dia.

    “Saya berharap mereka cepat sembuh, beberapa pasien tadi bahkan sudah bisa tersenyum,” kata dia.

    Pemerintah Kabupaten Garut belum memastikan penyebab utama keracunan massal. Masih menunggu hasil penelitian lebih lanjut. 

    Saat ini, dapur SPPG yang diduga menjadi penyebab keracunan sudah ditutup sementara, untuk kepentingan evaluasi.

  • Tiga Korban Selamat Kembali Dievakuasi dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Tiga Korban Selamat Kembali Dievakuasi dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Liputan6.com, Jakarta – Tim SAR gabungan kembali berhasil mengevakuasi tiga korban dalam kondisi selamat dari reruntuhan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Selasa.

    SAR Mission Coordinator (SMC) Nanang Sigit dalam keterangannya di Jakarta, Selasa malam, mengatakan korban kesembilan ditemukan di Site A1 dan dievakuasi pada pukul 03.18 WIB, kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Delta Surya.

    Sementara korban kesepuluh dievakuasi pukul 04.55 WIB, dan korban kesebelas pada pukul 06.05 WIB, keduanya langsung dirujuk ke RSUD Notopuro, Kabupaten Sidoarjo.

    “Meski menghadapi kondisi reruntuhan bangunan yang tidak stabil dan banyaknya material, tim SAR tetap berupaya mengevakuasi korban dengan mengutamakan keselamatan,” kata Nanang, yang juga Kepala Kantor SAR Surabaya itu.

    Dia menjelaskan bahwa, dengan tambahan tiga korban tersebut, total korban yang dievakuasi tim SAR gabungan menjadi 11 orang. Sementara itu, 88 orang santri diketahui menyelamatkan diri secara mandiri sesaat setelah kejadian, dan tiga orang dilaporkan meninggal dunia.

    Kendala utama proses evakuasi, kata dia, adalah struktur bangunan yang rapuh serta tumpukan material beton yang menyulitkan pergerakan tim.

    Operasi SAR ini melibatkan ratusan personel dari berbagai instansi, mulai dari Kantor SAR Surabaya, BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Sidoarjo, unsur TNI-Polri, PMI, Damkar, hingga organisasi relawan.

     

     

  • Geger Pencurian Tali Pocong di Pasaman Sumbar

    Geger Pencurian Tali Pocong di Pasaman Sumbar

     

    Liputan6.com, Pasaman – Sebuah kuburan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Katimahar Jorong Katimahar Nagari Panti Timur, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Sumbar, dibongkar orang tidak dikenal hingga membuat geger banyak orang. Polisi Polres Pasaman masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu siapa pelakunya.

    Kasatreskrim Polres Pasaman AKP Fion Joni Hayes di Lubuk Sikaping, Selasa (30/9/2025) mengatakan, rusaknya kuburan itu pertama kali diketahui oleh salah seorang saksi mata pada Senin (29/9/2025), saat melintas di lokasi sekitar pukul 12.30 WIB.

    “Peristiwa ini diketahui berawal dari saat saksi mata Jaka (23) warga setempat, hendak mengambil buah kuini di lokasi kejadian. Saat saksi melewati lokasi perkuburan melihat ada tumpukan tanah, kemudian mendekati tumpukan tanah tersebut ternyata ada salah satu kuburan yang sudah digali atau bongkar,” ungkap Fion Joni.

    Melihat kejadian tersebut kemudian saksi memberitahukan kepada warga setempat.

    “Setelah dicek bersama warga, ternyata kuburan tersebut merupakan almarhum Dmr yang meninggal dunia sekitar 52 hari lalu dengan kondisi baik-baik saja,” tambahnya.

    Di lokasi itu, kata dia, didapati kuburan tersebut sudah tergali, kuat dugaan menggunakan cangkul.

    “Di lokasi juga tidak ada ditemukan alat yang digunakan untuk penggali, hanya di temukan jejak kaki pelaku,” katanya.

    Untuk memastikan kondisi jenazah, kemudian pihak keluarga minta izin kepada pihak aparat untuk mengecek ke dalam kuburan.

    “Untuk memastikan mayat masih ada, kemudian pihak keluarga masuk ke dalam kuburan yang sudah digali untuk memastikan mayat orang tuanya almarhum Dmr,” katanya.

    Setelah melakukan pembongkaran ternyata tidak ada bagian dari jasad yang hilang. 

    “Ketika hendak menimbun barulah diketahui, ternyata tali ikat pinggang almarhum tidak ditemukan bersama sisa-sisa kain kafan (sugi urang mati),” katanya.

    Pihak kepolisian kata dia masih terus melakukan penyelidikan terhadap pelaku dan mendalami motif dalam peristiwa tersebut.

  • Waspada! Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil Kembali Terjadi di Sukabumi

    Waspada! Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil Kembali Terjadi di Sukabumi

    Meskipun mengalami kerugian dokumen penting, korban memilih tidak membuat laporan polisi resmi, melainkan hanya meminta surat kehilangan untuk keperluan pengurusan kembali dokumen-dokumen pribadinya.

    “Polisi bertindak cepat menanggapi laporan tersebut dengan mendatangi lokasi kejadian, memeriksa sejumlah saksi DP (57) dan RR (52), serta mengamankan kendaraan korban sebagai barang bukti,” jelasnya.

    Polisi menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dan tidak meninggalkan barang berharga di dalam mobil, terutama saat memarkir di tempat umum yang rawan tindak kriminal.

  • Puluhan Siswa SMP di Garut Kembali Keracunan Usai Santap Menu MBG

    Puluhan Siswa SMP di Garut Kembali Keracunan Usai Santap Menu MBG

    Sebelumnya, 600-an pelajar di Garut mengalami keracunan. Bahkan 19 orang di antaranya dirawat dan sudah pulih.

    Kejadian itu berawal dari sejumlah siswa mengeluhkan sakit, seperti pusing, mual, dan muntah-muntah setelah menyantap makanan yang disajikan di sekolahnya, yakni MA Maarif Cilageni, SMA Siti Aisyah, dan SMP Siti Aisyah, kemudian SDN 2 Mandalasari di Kecamatan Kadungora pada Selasa (16/9).

    Kondisi siswa tersebut semakin parah, kemudian dilakukan pemeriksaan kesehatan, Rabu (18/9) sampai akhirnya mulai bermunculan siswa dengan mengeluhkan sakit yang sama ke puskesmas.

    Menu MBG yang menyebabkan pelajar keracunan dikelola dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Kadungora.

  • Video Diduga Pembantaian Orangutan Beredar di Medsos, Ini Kata BKSDA Kaltim

    Video Diduga Pembantaian Orangutan Beredar di Medsos, Ini Kata BKSDA Kaltim

    Liputan6.com, Kutai Timur – Sebuah video berdurasi sekitar 20 detik menimbulkan kegaduhan di jagat maya. Video itu pertama kali diunggah akun Instagram @kutim.id, lalu tersebar lebih luas setelah diunggah ulang akun pemerhati lingkungan @mongabay.id.

    Isi video menampilkan potongan tubuh hewan menyerupai tangan satwa, dengan seorang pria tampak berada tak jauh dari potongan itu. Daun pisang yang berhamburan seolah menunjukkan sawa tersebut hendak diolah menjadi makanan.

    Warganet menduga potongan tersebut merupakan bagian tubuh orangutan, satwa dilindungi yang hanya hidup di Kalimantan dan Sumatera. Menanggapi hal itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, memastikan pihaknya segera melakukan penelusuran.

    “Pagi tadi kami mendapatkan informasi tersebut di IG dan kami mencoba mencari jejak di digital, terutama siapa yang meng-upload awal, apakah itu betul di kawasan Kaltim atau bukan,” jelas Ari, Selasa (30/9/2025).

    Ari menegaskan, meski dugaan publik mengarah pada orangutan, BKSDA Kaltim belum bisa memastikan.

    “Kita lagi bahas ini juga. Kita sama teman-teman lagi bahas, tapi kami belum bisa memastikan. Dugaan-dugaan yang ada belum bisa kita memastikan ke khalayak,” ujarnya.

    Ari menambahkan, penelusuran asal video sangat penting dilakukan, bukan hanya untuk mengetahui siapa pengunggah pertama, tetapi juga memastikan jenis satwa yang ada dalam rekaman serta lokasi kejadiannya.

    Ari mengingatkan dengan tegas, orangutan merupakan satwa yang dilindungi undang-undang. Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 jo. UU Nomor 32 Tahun 2024, pelaku yang terbukti menyakiti atau membunuh satwa dilindungi terancam hukuman penjara maksimal lima tahun dan denda hingga Rp500 juta.

    “Merawat saja tidak boleh, apalagi menyakiti. Itu jelas ada sanksi pidana yang cukup kuat,” tegasnya.

    BKSDA Kaltim juga mengimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait lokasi atau pelaku dalam video tersebut agar segera melapor melalui kanal resmi atau call center BKSDA.

    Namun pada Selasa malam, unggahan itu hilang dari akun kutim.id. Sementara di akun Instagram Mongabay masih ada dengan lebih dari 60 ribu kali dilihat.

  • Polda Jatim Libatkan Ahli ITS Evakuasi Korban Bangunan Ambruk Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Polda Jatim Libatkan Ahli ITS Evakuasi Korban Bangunan Ambruk Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Liputan6.com, Jakarta – Kapolda (Jatim) Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto meninjau lokasi ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, untuk memantau langsung proses pencarian dan penyelamatan korban.

    Nanang menjelaskan, tim SAR gabungan bersama personel TNI-Polri terus melakukan upaya pencarian dan evakuasi terhadap korban yang tertimbun reruntuhan. Ia menegaskan, proses penyelamatan harus dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat kondisi struktur bangunan yang tidak stabil, serta melibatkan pendampingan dari para ahli konstruksi.

    “Saya pastikan dulu untuk penyelamatan korban dulu ya. Itu kita fokus itu dulu. Karena masih ada beberapa korban yang masih perlu dievakuasi,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).

    “Jangan sampai nanti membahayakan petugas yang mau melakukan evakuasi. Jadi sekarang fokusnya adalah penyelamatan korban dulu. Itu yang paling penting,” sambungnya.

    Ia menuturkan pihaknya juga akan melibatkan ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk menganalisis struktur bangunan. Selain itu, penggunaan alat berat dipertimbangkan untuk mempercepat proses evakuasi sisa-sisa bangunan.

    “Ini harus kita pastikan dengan ahlinya dari ITS. Mau tidak mau nantinya perlu alat berat untuk mengangkat sisa-sisa bangunan yang ambruk,” ujar dia.

     

  • Gubernur Lampung Ungkap Penyebab Banyak Kasus Keracunan MBG, Singgung SOP Tak Dijalankan

    Gubernur Lampung Ungkap Penyebab Banyak Kasus Keracunan MBG, Singgung SOP Tak Dijalankan

    Rahmat menegaskan, seluruh petugas SPPG wajib kembali bekerja sesuai aturan agar kasus serupa tidak terus terulang.

    “Kita menekankan agar seluruh SPPG mengembalikan pola kerja seperti delapan bulan lalu. SOP harus dijalankan dengan sangat ketat,” tegasnya.

    Selain itu, dia menginstruksikan seluruh kepala daerah, dinas kesehatan, puskesmas, hingga instansi vertikal di Lampung untuk memperketat pengawasan di dapur MBG.

    “Mulai hari ini saya minta seluruh jajaran melakukan pengawasan penuh di setiap dapur MBG,” ucapnya.

  • Viral Video Jalan Rusak Diunggah Bobon Santoso, Ternyata Lokasinya di Sintang Bukan Kapuas Hulu

    Viral Video Jalan Rusak Diunggah Bobon Santoso, Ternyata Lokasinya di Sintang Bukan Kapuas Hulu

    Liputan6.com, Pontianak – Tayangan video pendek yang diunggah influencer kuliner Bobon Santoso viral di media sosial. Video tersebut menyinggung soal jalan rusak di wilayah Kalimantan Barat yang berlubang dan banyak genangan lumpur. 

    “Beginikah wajah perbatasan negeri?” tulis Bobon di Instagram.

    Terkait unggahan viral itu, Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan, jalan rusak yang dalam video tersebut bukan berada dalam wilayahnya.

    “Lokasinya sudah kami cek. Itu Dusun Jelemuk, Desa Kayu Dujung, Kecamatan Ketungau Tengah, Sintang,” ujar Fransiskus Diaan, Selasa (30/9/2025).

    Dirinye menjalaskan, si Kapuas Hulu memang ada juga Desa Jelemuk, lokasinya ada di Kecamatan Bika, dan Dusun Jelemuk di Desa Miau Merah, Kecamatan Silat Hilir.

    “Tetapi jalan di video itu bukan di Kapuas Hulu,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Bupati Kapuas Hulu menjelaskan bahwa kekeliruan ini kemungkinan disebabkan oleh kesamaan nama wilayah antara dua kabupaten tersebut.

    Adapun jalur yang direkam oleh Bobon Santoso merupakan bagian dari Jalur Paralel Perbatasan, rute strategis yang menghubungkan sejumlah kabupaten di Kalimantan Barat seperti Kapuas Hulu, Sintang, Sanggau, Bengkayang, Sambas, hingga Aruk di perbatasan Indonesia-Malaysia. Jalur ini berstatus sebagai Jalan Nasional, sehingga kewenangan perbaikannya berada di tangan pemerintah pusat.

     

     

  • Evakuasi Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Terkendala Kondisi Reruntuhan yang Belum Stabil

    Evakuasi Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Terkendala Kondisi Reruntuhan yang Belum Stabil

    Wagub Emil meminta keluarga korban maupun masyarakat untuk tetap sabar dan tidak memaksakan diri masuk ke area reruntuhan demi keselamatan bersama.

    “Kami memahami keluarga menunggu dengan cemas. Tapi kami mohon jangan ada yang masuk sembarangan. Bahaya sekali. Evakuasi sejak kemarin hingga sekarang tidak pernah berhenti, dan semua tim bekerja sekuat tenaga,” ujarnya.

    Sebelumnya, berdasarkan data sementara, tercatat ada tiga orang meninggal dunia akibat musibah ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Ketiga korban tersebut sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit.

    Dua korban meninggal dunia di RSUD dr R.T. Notopuro Sidoarjo. Keduanya ialah Mochammad Mashudul Haq (14 tahun), warga Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya, dan Muhammad Soleh (22) asal Tanjung Pandan, Bangka Belitung. Sementara satu korban meninggal ketiga dirawat di RSI Siti Hajar.

    “Sementara jenazah Muhammad Soleh langsung diterbangkan ke Bangka Belitung,” ujar Direktur Utama RSUD Sidoarjo, Atok Irawan, Selasa (30/9/2025).

    Atok menyampaikan, Muhammad Soleh adalah salah satu korban paling parah dalam peristiwa ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny.

    “Pasien Soleh sempat mengalami himpitan di bagian bawah tubuh hingga harus dirawat intensif sebelum akhirnya meninggal dunia saat dirujuk ke RSUD Sidoarjo,” ucapnya.