Category: Liputan6.com Regional

  • 86 Orang Keracunan MBG, Bupati Agam Tetapkan Status KLB

    86 Orang Keracunan MBG, Bupati Agam Tetapkan Status KLB

    Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus keracunan Makan Bergizi Gratis di wilayah Lubuk Basung. Keputusan ini diambil menyusul semakin banyaknya korban berjatuhan akibat mengkonsumsi nasi goreng dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (1/10/2025).

    Data per Kamis (2/10/2025) pagi terdapat dari 86 korban terindikasi, sebanyak 57 merupakan murid sekolah, 6 guru, dan 2 orang tua murid serta 21 lainnya belum melaporkan secara spesifik status mereka.

    Kasus dugaan keracunan ini diperkirakan berasal dari makanan yang didistribusikan kepada peserta program. Makanan tersebut disalurkan ke 27 sekolah di wilayah Agam yang diproduksi dari dapur umum Nagari Kampung Tangah.

    “Status KLB diberlakukan, sampai seluruh korban terdampak keracunan makanan program MBG betul-betul pulih dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit,” kata Bupati Agam Benni Warlis, melalui keterangan tertulis, Kamis (2/10/2025).

    Dia menyampaikan status KLB dampak kejadian keracunan akibat mengkonsumsi makanan produk olahan dapur SPPG Kampuang Tangah itu, ditetapkan menyikapi perkembangan situasi di lapangan, terutama sejak Rabu sore.

    “Iya untuk penanganan dampak keracunan tersebut, dimana seluruh hal ditangani khusus oleh pemerintah daerah, tidak hanya langkah-langkah darurat, biaya pengobatan warga terdampak, serta langkah-langkah penanganan darurat lain sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya.

  • Kisah Tim SAR Merayap hingga Tengkurap Berjam-Jam Selamatkan Korban Ponpes Al Khoziny

    Kisah Tim SAR Merayap hingga Tengkurap Berjam-Jam Selamatkan Korban Ponpes Al Khoziny

    Keberhasilan menyelamatkan Haikal dan korban lainnya merupakan hasil strategi komunikasi intensif yang dilakukan tim SAR. Mereka terus memberi motivasi, menyuplai makanan dan minuman, hingga akhirnya korban bisa bertahan sampai dievakuasi.

    “Dengan tambahan ini, total korban yang berhasil dievakuasi dari reruntuhan Ponpes Al Khoziny mencapai 18 orang, dengan status sebagian selamat dan sebagian lainnya meninggal dunia,” ujar Yudhi.

    Korban selamat langsung dibawa ke RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo untuk perawatan medis intensif, sedangkan korban meninggal dievakuasi ke RS Siti Hajar guna proses identifikasi.

    “Operasi SAR ini melibatkan ratusan personel dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, PMI, Damkar, dan puluhan organisasi relawan ini masih terus berlanjut demi menemukan korban lainnya,” ucap Yudhi.

  • Anggota DPRD Bengkulu Jadi Tersangka Pemerasan Pedagang di Pasar Panorama

    Anggota DPRD Bengkulu Jadi Tersangka Pemerasan Pedagang di Pasar Panorama

    Liputan6.com, Jakarta- Tim penyidik tindak pidana korupsi Kejaksaan Negeri Bengkulu resmi menetapkan PH, Anggota DPRD Kota Bengkulu, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pemanfaatan aset Pemerintah Kota Bengkulu di Pasar Panorama serta pemerasan dalam jabatan terkait penjualan kios.

    Kepala Kejaksaan Negeri Bengkulu, Yeni Puspita, melalui Kasi Intelijen Fri Wisdom S. Sumbayak, menyatakan penetapan ini merupakan hasil pengembangan penyidikan yang telah mengantongi dua alat bukti yang cukup.

    Wisdom menjelaskan, lahan Pasar Panorama merupakan aset milik Pemerintah Kota Bengkulu yang pemanfaatannya harus disertai izin dan legalitas lengkap dari OPD terkait. Aset tersebut tidak boleh diperjualbelikan, apalagi dibangun secara ilegal demi kepentingan pribadi.

    “Modus yang dilakukan oleh tersangka adalah membangun kios baru di atas tanah Pasar Panorama, kemudian meminta sejumlah uang kepada pedagang,” ujar Wisdom di Bemgkulu (1/10/2025)

    Nilai transaksi bervariasi, mulai dari Rp 55 juta hingga Rp 310 juta per kios. Jika pedagang, terutama yang sebelumnya menempati kios non permanen tidak mampu membayar, maka mereka tidak diberi kesempatan berdagang di kios baru tersebut.

    “Jaksa penyidik telah memperoleh 2 alat bukti yang cukup kemudian menetapkan tersangka,” tegas Wisdom.

  • Dikejar Golden Time 72 Jam Penyelamatan, 59 Orang Masih Terjebak di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny

    Dikejar Golden Time 72 Jam Penyelamatan, 59 Orang Masih Terjebak di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny

    Kepala Basarnas Mohammad Syafii meminta masyarakat dan pihak-pihak di luar tim SAR gabungan untuk mengosongkan area reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, guna menjaga konsentrasi dan efektivitas operasi penyelamatan.

    “Bukan berarti kami tidak ingin masyarakat atau media melihat langsung, tetapi karena kami sedang menggunakan teknologi pendeteksi korban hidup, maka area harus clear agar alat dapat bekerja optimal,” katanya.

    Syafii menjelaskan bahwa penanganan operasi SAR dilakukan dengan metode khusus, karena struktur bangunan runtuh berbentuk “pancake collapse”, yakni tumpukan material beton yang saling menindih.

    Basarnas selaku kepala operasi mengerahkan 379 personel dari 65 instansi yang tergabung dalam operasi SAR gabungan.

    Untuk mendeteksi korban, Basarnas menggunakan peralatan modern, seperti drone thermal, detektor suhu tubuh, dan sistem pencarian berbasis teknologi.

    Namun, ia mengakui kondisi lapangan sangat menantang. Struktur bangunan yang rapuh, getaran kecil, dan galian sempit selebar 60 sentimeter menjadi kendala utama. Selain itu, reruntuhan berasal dari fondasi lama yang berpotensi longsor saat digali.

    “Lalu, kalau terlalu banyak orang di lokasi, alat-alat ini tidak bisa bekerja dengan baik,” ujarnya.

    Syafii menegaskan operasi pencarian dan penyelamatan masih berfokus pada mengejar golden time 72 jam, periode krusial untuk menyelamatkan korban dalam kondisi hidup.

  • Perjumpaan Terakhir di Mako Brimob Kwitang, Menanti Kabar 2 Orang yang Masih Hilang

    Perjumpaan Terakhir di Mako Brimob Kwitang, Menanti Kabar 2 Orang yang Masih Hilang

    KontraS melalui surat resminya yang diterima Liputan6.com, mendesak dengan segera dan tegas kepada seluruh lembaga negara yang memiliki mandat perlindungan HAM dan pengawasan terhadap aparat keamanan, untuk segera:

    1. Melakukan pencarian intensif dan menyeluruh terhadap Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syachputra Dewo.

    2. Membuka akses atas data dan proses investigasi di seluruh lokasi penahanan resmi maupun non-resmi yang berada di bawah kewenangan Polri dan TNI.

    3. Menindak secara tegas dan transparan seluruh pihak yang bertanggung jawab atas praktik penghilangan paksa, baik pelaku langsung maupun atasan dalam rantai komando, sesuai prinsip akuntabilitas hukum dan HAM.

    4. Melibatkan lembaga independen seperti Komnas HAM dan LPSK dalam proses investigasi, pencarian, serta perlindungan terhadap korban dan keluarga, guna menjamin independensi dan transparansi.

    5. Menjamin keterbukaan informasi secara berkala kepada publik dan keluarga korban, serta memastikan seluruh proses pencarian dan penegakan hukum dilakukan dengan prinsip transparansi dan partisipasi.

    6. Memastikan pemulihan hak-hak korban dan keluarga, termasuk hak atas keadilan, kebenaran, dan reparasi menyeluruh sesuai dengan standar HAM internasional.

    7. Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan dan prosedur pengamanan aksi massa oleh aparat keamanan, guna mencegah terulangnya penggunaan kekuatan berlebihan, penangkapan sewenang-wenang, dan pelanggaran terhadap kebebasan sipil.

    8. Menghentikan segala bentuk intimidasi, kekerasan, dan kriminalisasi terhadap Pembela HAM, pendamping hukum, dan masyarakat sipil, serta menjamin ruang aman bagi mereka yang menjalankan mandat konstitusional dalam memperjuangkan HAM.

  • 59 Orang Masih Terjebak di Reruntuhan Bangunan Ponpes Al Khoziny

    59 Orang Masih Terjebak di Reruntuhan Bangunan Ponpes Al Khoziny

    Liputan6.com, Jakarta – Upaya pencarian dan pertolongan (search and rescue-SAR) oleh tim gabungan terhadap para korban yang tertimpa reruntuhan salah satu gedung pondok pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, kembali membuahkan hasil.

    Hari ketiga pascakejadian atau Rabu (1/10) hingga pukul 22.00 WIB sebanyak lima orang berhasil dievakuasi dalam kondisi masih hidup, namun satu orang dalam keadaan kritis dan memerlukan penanganan medis khusus. Seluruh penyintas itu segera dilarikan di RSUD Sidoarjo.

    Di samping itu, tim SAR gabungan juga menemukan dua korban dalam kondisi tidak bernyawa. Penemuan ini sekaligus menambah data jumlah korban meninggal dunia atas insiden yang terjadi akibat kegagalan konstruksi menjadi lima orang. Setelah ditemukan, jenazah langsung dibawa ke RS Siti Hajar.

    Pada Rabu (1/10) malam, tim SAR gabungan melakukan asesmen ulang untuk memastikan kembali apakah masih terdapat tanda-tanda kehidupan terhadap satu dari enam orang yang sebelumnya diketahui terjebak di balik reruntuhan gedung dalam keadaan masih hidup.

    Apabila memang masih ditemukan tanda-tanda kehidupan, maka tim akan memaksimalkan pencarian dengan langkah-langkah yang harus diperhitungkan secara matang. Sebab, lokasi korban yang terakhir ini terdeteksi berada di posisi yang cukup sulit dan menantang, sehingga selain keahlian tentunya juga dibutuhkan strategi khusus agar korban maupun tim yang bertugas semuanya dapat selamat dalam operasi ini.

     

  • Fakta-Fakta Gempa Sumenep Magnitudo 6,5: Pemicu, Dampak, hingga Sejarah Gempa Merusak

    Fakta-Fakta Gempa Sumenep Magnitudo 6,5: Pemicu, Dampak, hingga Sejarah Gempa Merusak

     

    Liputan6.com, Jakarta – Guncangan gempa Magnitudo 6,5 yang melanda wilayah Sumenep dan Pulau Sapudi Jatim, Selasa (30/9/2025), pukul 23.49.44 WIB menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah warga. Hasil analisis BMKG menyebutkan, Magnitudo gempa utama (mainshock) yakni terupdate M6,0 dengan kedalaman hiposenter dangkal 12 km. Episenter terletak pada koordinat 7,35° LS ; 114,22° BT, di laut, 58 Km arah Tenggara Sumenep.

    Direktur Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan, gempa Sumenep yang terjadi merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu aktivitas sesar aktif di dasar laut.

    “Sumber gempa tampaknya berasosiasi dengan perpanjangan sesar offshore Zona Kendeng (Madura Strait Back Arc Thrust),” kata Daryono.

    Mekanisme sumber gempa menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

    Daryono juga membeberkan fakta dampak gempa Sumenep dirasakan antara lain di Pulau Sapudi dalam skala intensitas V-VI MMI (merusak bangunan rumah). Di Sumenep, Pamekasan, Surabaya intensitas III-IV MMI. Di Tuban, Denpasar, Gianyar intensitas III MMI. Di Tabanan, Buleleng, Kuta, Banyuwangi intensitas II-III MMI. Di Lombok Utara, Mataram, Lombok Tengah, Malang, Blitar intensitas II MMI.

    1Gempa susulan (aftershocks) hingga Rabu (1/10/2025) pukul 12.00 WIB tercatat sebanyak 117 kali. Magnitudo gempa susulan terbesar yakni M4,4 dan terkecil M1,9.

    Gempa Sumenep memicu kerusakan bangunan rumah. Berdasarkan update sementara dari Tim CC112 dan gabungan  berbagai unsur, didapat data kerusakan rumah dari skala berat hingga ringan dan korban luka akibat gempa.

    Di Kecamatan Gayam

    1. Rumah: 121 unit

    2. Masjid: 6 unit

    3. Musala: 1 unit

    4. Bangunan Sekolah: 8 unit

    5. Puskesmas lt2 rusak ringan

    Kecamatan Nonggunong

    1. Rumah: 17 unit

    2. Masjid: 2 unit

    3. Musala: 1 unit

    4. Bangunan Sekolah: 3 unit

    Sedangkan di Kecamatan Talango 1 rumah terdata rusak. Sementara korban luka sebanyak 6 orang dirawat Puskemas Gayam. Di Kecamatan Batang-batang terdata 1 rumah rusak berada di Desa Benuaju Timur.

    Daryono menegaskan, kerusakan bangunan disebabkan karena hiposenter gempa yang dangkal, kondisi tanah lunak dan struktur bangunan lemah, tidak standar tahan gempa.

    “Sumenep dilintasi jalur sumber gempa sesar aktif dengan tingkat aktivitas kegempaan yang cukup tinggi, dan memiliki catatan sejarah gempa merusak dan tsunami beberapa kali,” ungkap Daryono.

     

  • Warga Tanggamus Lampung Digegerkan Penemuan Jasad Membusuk di Jurang

    Warga Tanggamus Lampung Digegerkan Penemuan Jasad Membusuk di Jurang

    Rahmad menerangkan, Tim dari Polres Tanggamus bersama aparat pekon langsung mendatangi lokasi kejadian. Polisi kemudian berkoordinasi dengan pihak medis Puskesmas Sukaraja dan mengamankan sejumlah barang bukti.

    “Barang bukti yang diamankan berupa satu unit motor Jupiter Z, kaos merah, dan celana pendek hitam milik korban,” jelas dia.

    Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kematian korban. Tim Inafis juga sudah diterjunkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengumpulkan keterangan saksi.

  • Terdakwa Pembuat Uang Palsu di Gowa Sulsel Divonis 5 Tahun Penjara

    Terdakwa Pembuat Uang Palsu di Gowa Sulsel Divonis 5 Tahun Penjara

    Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebelumnya menuntut terdakwa delapan tahun penjara dan denda Rp100 juta subsider satu tahun kurungan, dengan dakwaan primair Pasal 37 ayat (1) UU Mata Uang jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Ancaman hukuman maksimal pasal tersebut mencapai 15 tahun.

    “Vonis lima tahun kami nilai terlalu ringan dan tidak sebanding dengan perbuatan terdakwa yang jelas-jelas mengancam stabilitas mata uang negara. Karena itu, JPU Kejari Gowa menyatakan banding agar perkara ini diuji di tingkat lebih tinggi,” kata Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sulsel, Soetarmi, usai persidangan.

    Dari pihak terdakwa, Annar melalui kuasa hukumnya juga menyatakan akan mengajukan banding. “Kami menilai masih ada hal-hal yang tidak sepenuhnya dipertimbangkan oleh majelis hakim,” ujar penasihat hukum Annar.

  • Pakar ITS Sebut Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk karena Kegagalan Struktur

    Pakar ITS Sebut Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk karena Kegagalan Struktur

    Sementara itu, tim gabungan melakukan upaya evakuasi terhadap korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, hingga Selasa (30/9/2025) pukul 19.00 WIB.

    “Berdasarkan data absensi santri, sebanyak 91 orang diduga masih tertimbun material bangunan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu (1/10/2025).

    Abdul mengungkapkan, pihaknya menerjunkan personel SAR gabungan sebanyak 332 dari Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Sidoarjo.

    “BPBD dari kabupaten sekitar seperti Jombang, Mojokerto dan Nganjuk, Dinas PU SDA Provinsi, Tagana Dinas Sosial, aparat TNI serta Polri telah dikerahkan dengan metode kerja bergantian untuk menjaga ketahanan tim,” ucapnya.

    Abdul mengatakan, peralatan berat juga telah disiagakan, namun penggunaannya sementara belum dapat dilakukan karena dikhawatirkan getaran dapat memperparah kondisi reruntuhan.

    “Upaya penyelamatan saat ini difokuskan secara manual dengan menggali lubang dan celah untuk mengevakuasi korban yang masih hidup,” ujarnya.

    Tim SAR gabungan mendeteksi adanya indikasi enam orang korban yang masih bertahan di salah satu segmen reruntuhan.

    “Melalui celah yang ada, petugas telah menyalurkan makanan dan minuman untuk menjaga kondisi para korban,” ucapnya.

    Sementara itu, lanjut Abdul, proses evakuasi juga menunggu asesmen dari pihak berwenang di bawah komando Basarnas.

    “Jika hasil asesmen menyatakan tidak ada lagi korban yang masih hidup, tahapan selanjutnya akan dilakukan dengan menggunakan alat berat untuk mengevakuasi korban meninggal dunia yang masih tertimbun,” ujarnya.

    “Di sisi lain, tim tengah merumuskan langkah teknis bersama ahli konstruksi untuk membersihkan puing pada jalur evakuasi secara aman tanpa memicu reruntuhan susulan,” imbuh Abdul.