Category: Liputan6.com Regional

  • Dewan Adat Kutuk Serangan KKB yang Tewaskan 7 Orang di Papua Pegunungan

    Dewan Adat Kutuk Serangan KKB yang Tewaskan 7 Orang di Papua Pegunungan

    Senada dengan Heluka, Ketua Dewan Adat Yahukimo, Yonas Wakerwa, mengutuk keras aksi biadab OPM, yang membantai 7 warga di wilayah adat Yahukimo Papua Pegunungan.

    Dia menyatakan, pembantaian yang dikakukan OPM di Yahukimo Pegunungan Papua, menambah daftar panjang aksi kejahatan kemanusiaan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata tersebut, di tanah Papua.

    “Ini bukan perjuangan, ini kebrutalan yang tidak beradab,” ungkap Wakerwa.

    “Kalau OPM bilang berjuang untuk rakyat Papua, maka seharusnya melindungi rakyat, bukan membantai mereka. Perbuatan ini kejam,” pungkasnya.

  • Terungkap Peran Mantan Kapolres Tapsel AKBP Yasir Ahmadi di Kasus Korupsi Proyek PUPR Sumut

    Terungkap Peran Mantan Kapolres Tapsel AKBP Yasir Ahmadi di Kasus Korupsi Proyek PUPR Sumut

    Liputan6.com, Tapanuli Selatan – Mantan Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Yasir Ahmadi, dihadirkan sebagai saksi pada persidangan kasus korupsi jalan yang menjerat Kepala Dinas Pekerja Umum Perumahan Rakyat Sumatera Utara (PUPR Sumut), Topan Obaja Ginting. 

    Sidang berlangsung di Ruang Cakra 9, Pengadilan Negeri Medan, Rabu (1/10/2025). Terungkap, AKBP Yasir Ahmadi bertindak sebagai penghubung, orang ya g mengenalkan Direktur Utama PT Dalihan Natolu Group (DNG), Akhirun Piliang, dengan Kadis PUPR Sumut, Topan Ginting.

    Hal itu terungkap saat Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK) mencecar pertanyaan kepada Yasir. Menyikapi pertanyaan JPU, Yasir yang pernah menjabat Kapolsek Medan Sunggal, mengakui dirinya yang menghubungkan antara Akhirun dan Topan. 

    Setelah dua pekan berlalu, saat hendak bertugas ke Polda Sumut, Yasir memberitahukan ke Akhirun ingin bertemu dengan Topan. Saat pertemuan, perbincangan keduanya diketahui membahas perizinan galian C dan reklamasi. Yasir juga mengaku membantu anak Akhirun masuk ke Perguruan Tinggi.

    “Pak Haji Akhirun di situ minta tolong ke Topan secara teknis mengenai apa saja yang kurang dari perizinan galian C miliknya. Saya juga tidak ingat perusahaan apa. Ada 15 menit berlangsung, saya pergi Salat Ashar, setelah itu sudah selesai,” Yasir mengatakan.

    Kemudian, seminggu berikutnya, AKBP Yasir Ahmadi kembali menghubungkan pertemuan keduanya di salah satu hotel di Kota Medan. Menurut Yasir saat itu terjadi perdebatan antara Akhirun dan Topan terkait izin galian C.

    “Waktu pertemuan itu Topan didampingi seseorang yang tidak saya kenal. Di situ Pak Akhirun dan Topan sempat berdebat masalah pembayaran soal izin galian C dan reklamasi. Ada perbeda pendapat waktu itu, setelah jam 9 saya pulang,” ungkapnya.

     

  • Golden Time Berakhir dan Tak Ada Tanda Kehidupan, Tim SAR Gunakan Alat Berat Evakuasi Korban Ponpes Sidoarjo

    Golden Time Berakhir dan Tak Ada Tanda Kehidupan, Tim SAR Gunakan Alat Berat Evakuasi Korban Ponpes Sidoarjo

    Liputan6.com, Jawa Timur Tim SAR gabungan mengumpulkan para orang tua dan wali santri yang anaknya masih belum ditemukan dalam insiden runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, untuk menyepakati langkah lanjutan proses evakuasi.

    Dalam pertemuan tersebut, para wali santri Ponpes Al Khoziny akhirnya menyepakai penggunaan alat berat untuk membantu proses pencarian korban.

    Keputusan ini diambil setelah masa pencarian darurat atau golden time dinyatakan berakhir, dan tak ada lagi tanda-tanda kehidupan yang terdeteksi dari dalam puing bangunan.

    Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Menko PMK Pratikno, dan Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta perwakilan Forkopimda.

    Kepala Basarnas Surabaya, Nanang Sigit menjelaskan, opsi ini diambil setelah pencarian yang dilakukan sejak rabu sampai hari ini, menggunakan teknik manual atau metode verbal dan alat pendeteksi suara tak menunjukkan hasil positif.

    “Karena hasilnya nihil, kami mulai mempersiapkan opsi penggunaan alat berat. Namun keputusan ini kami bawa ke forum bersama keluarga korban. Kami tidak ingin mengambil langkah tanpa persetujuan mereka,” kata dia di lokasi, Kamis (2/10/2025).

    Nanang menuturkan, seluruh proses evakuasi akan dijalankan dengan sangat hati-hati agar tetap menghormati keberadaan korban di lokasi kejadian.

    “Kami tidak ingin gegabah. Koordinasi dengan wali santri dan pihak keluarga sangat penting. Mereka yang paling berhak mengetahui setiap keputusan, dan dalam rapat terakhir, mereka sepakat untuk menggunakan alat berat,” ungkap dia.

    Senada, Menko PMK, Pratikno menegaskan, keputusan menggunakan alat berat untuk mengevakuasi, memang sudah disepakati pihak keluarga korban.

    “Hal ini dilakukan setelah seluruh pihak terkait berdiskusi dengan keluarga korban. Keluarga juga setuju untuk penggunaan alat berat,” kata dia.

  • MQK Internasional Perdana Digelar di Sulsel, 10 Negara Bertanding Kaji Kitab Kuning

    MQK Internasional Perdana Digelar di Sulsel, 10 Negara Bertanding Kaji Kitab Kuning

    Liputan6.com, Jakarta Musabaqah Qiraatil Kutun Nasional ke 8 dan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional perdana resmi dibuka di Pesantren As’adiyah, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Kamis (2/10/2025).

    Ajang internasional pertama yang memperlombakan pembacaan dan pengkajian kitab kuning ini diikuti peserta dari 10 negara. Yakni Myanmar, Filipina, Malaysia, Singapura, Vietnam, Thailand, Brunei Darussalam, Timor Leste, Kamboja, dan Indonesia. 

    Pembukaan berlangsung di Kampus III Pesantren As’adiyah Macanang. Hadir Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar, Sekjen Kemenag RI Prof Kamaruddin Amin, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, para Dirjen Kemenag RI, Kepala Kanwil, hingga Kakanwil Kemenag se-Indonesia.

    Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Pesantren As’adiyah, Prof Kamaluddin Abunawas, menyampaikan rasa bangga karena As’adiyah dipercaya sebagai tuan rumah MQK Nasional VIII sekaligus MQK Internasional I.

    “Pesantren As’adiyah membina pendidikan dari dasar hingga menengah dan memiliki 454 cabang di seluruh Indonesia, bahkan sampai Malaysia. Karena itu kami layak menjadi tuan rumah acara berskala internasional,” ujar Prof Kamaluddin.

  • Ucapan ini Bikin Sakit Hati Pria di Pringsewu Hingga Bunuh Kakak Ipar

    Ucapan ini Bikin Sakit Hati Pria di Pringsewu Hingga Bunuh Kakak Ipar

    Tersulut emosi, Adji keluar rumah sambil membawa sebilah golok. Dia langsung menyerang Alfian berkali-kali.

    “Korban sempat berusaha menyelamatkan diri dengan berlari, namun tetap dikejar dan kembali diserang,” jelas dia.

    Aksi itu baru berhenti setelah orang tua korban melerai. Adji kemudian meninggalkan lokasi dan meminta perlindungan Ketua Karang Taruna setempat agar tidak diamuk warga. 

    Tak lama kemudian, polisi datang dan mengamankannya ke Mapolres Pringsewu. Meski sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, nyawa Alfian tak tertolong. Korban tewas dengan tiga luka akibat sabetan senjata tajam di kepala, bahu dan punggung.  

    Yunnus mengonfirmasi, pelaku kini sudah ditahan dan masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Pringsewu.

    “Benar, dini hari tadi terjadi penganiayaan menggunakan senjata tajam. Pelaku ADS sudah kami amankan berikut barang bukti sebilah golok yang dipakai untuk melukai korban,” tutupnya.

  • Miris! 46,6 Persen Gedung SD di Sukabumi Lapuk dan Tak Layak Pakai

    Miris! 46,6 Persen Gedung SD di Sukabumi Lapuk dan Tak Layak Pakai

    Liputan6.com, Sukabumi – Kabupaten Sukabumi menghadapi situasi darurat pendidikan dasar. Data terbaru Dinas Pendidikan mengungkapkan fakta memprihatinkan, sekitar 46,6 persen ruang kelas sekolah dasar (SD) di wilayah ini mengalami kerusakan, mulai dari kategori sedang hingga rusak berat.

    Kondisi ini tidak hanya mengganggu proses belajar mengajar, tetapi juga secara langsung mengancam keselamatan ribuan siswa yang setiap hari belajar di dalam ruangan yang tidak lagi layak pakai.

    Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Eka Nandang Nugraha, penyebab utama kerusakan masif ini adalah faktor usia bangunan. Banyak sekolah didirikan puluhan tahun lalu dan belum tersentuh perbaikan menyeluruh.

    “Kami menyadari banyak sekolah yang rusak karena usia. Sudah lapuk, karena sebagian besar memang dibangun zaman dahulu,” jelas Eka dalam keterangannya, Kamis(2/10/2025).

    Secara rinci, dari total 8.415 ruang kelas SD yang tersebar di 1.212 sekolah, tercatat 3.921 ruang kelas dalam kondisi rusak.

    Jumlah ini terbagi menjadi 2.969 ruang masuk kategori rusak sedang, dan yang paling mendesak adalah 952 ruang kelas yang diklasifikasikan sebagai rusak berat.

     

     

  • Cekcok Keluarga, Pemuda di Pringsewu Aniaya Kakak Ipar hingga Tewas

    Cekcok Keluarga, Pemuda di Pringsewu Aniaya Kakak Ipar hingga Tewas

    Menurut Yunnus, jasad korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi sebelum akhirnya diserahkan kepada pihak keluarga guna proses pemakaman.

    “Korban ini adalah kakak ipar pelaku,” tambahnya.

    Peristiwa tragis itu diduga dipicu cekcok terkait persoalan rumah tangga antara pelaku dan korban. Namun, polisi belum dapat memastikan motif utama karena pelaku masih diperiksa secara intensif.

  • Video Viral Duel Empat Pelajar SMP, Kepala Sekolah Turun Tangan

    Video Viral Duel Empat Pelajar SMP, Kepala Sekolah Turun Tangan

    Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Surade, Yuli Setiani Dewi, memberikan klarifikasi resmi.  Dia memastikan kasus perkelahian yang melibatkan siswanya dengan pelajar dari sekolah lain telah diselesaikan secara damai.

    “Dengan ini saya klarifikasi terkait video viral perkelahian anak SMP Negeri 6 Surade dan MTS Muhammadiyah Surade dan MTs Cidahu Cibitung, bahwa kasus perkelahian tersebut telah diselesaikan dengan semua pihak yang terlibat serta dengan orang tua siswa,” ujar Yuli Setiani Dewi dalam keterangannya, Kamis (02/10/2025).

    Musyawarah disaksikan langsung Kapolsek Surade beserta perwakilan guru dari pihak sekolah yang terlibat, serta seluruh orang tua/wali siswa. Bahkan, Kepala Desa setempat turut hadir dalam pertemuan tersebut.

    “Pertemuan damai ini berlangsung pada Senin, 29 September 2025, pukul 09.00 sampai dengan 10.30 WIB, bertempat di SMP Negeri 6 Surade,” ungkapnya. 

    Dengan adanya penyelesaian ini, pihak sekolah berharap kejadian serupa tidak terulang dan berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan serta pembinaan karakter kepada seluruh siswa.

  • Menag akan Buat Aturan Pembangunan Pesantren Imbas Insiden Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk

    Menag akan Buat Aturan Pembangunan Pesantren Imbas Insiden Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk

    Sebelumnya, Nasaruddin juga meninjau langsung penanganan korban di Ponpes Al Khoziny. Ia menyampaikan belasungkawa mendalam dan menyalurkan bantuan senilai Rp610 juta.

    Sebagai informasi, bangunan di pesantren tersebut ambruk pada 29 September 2025 saat digunakan untuk salat Ashar oleh para santri. Berdasarkan data BPBD Jawa Timur, hingga pukul 11.00 WIB tercatat 100 korban: 26 orang dirawat inap, 70 orang sudah diperbolehkan pulang, 1 pasien dirujuk, dan 3 orang meninggal dunia.

    “Selain doa, kami juga segera menyalurkan bantuan agar kondisi bisa segera pulih. Harapan kami, para santri tidak mengalami trauma berkepanjangan dan bisa kembali belajar seperti biasa,” ucap Nasaruddin.

  • Anggota Polisi di Sumsel Dilaporkan Istrinya, Diduga KDRT dan Selingkuh

    Anggota Polisi di Sumsel Dilaporkan Istrinya, Diduga KDRT dan Selingkuh

    Liputan6.com, Jakarta Nama Briptu F tengah jadi perhatian di Kepolisan Daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel). Dia dilaporkan istrinya sendiri, VS (26), atas dugaan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) dan perselingkuhan. 

    VR sudah melaporkan kasus tersebut ke SPKT Polda Sumsel pada Selasa (1/9/2025) lalu. Dia mengalami trauma dan tekanan psikis, karena selama ini Briptu Fachri diduga sudah 3 tahun berselingkuh dengan salah satu mahasiswi Fakultas Kedokteran (FK) di kampus swasta di Palembang. 

    Pelaporan ini ternyata bukan kali pertama. Dua Minggu sebelumnya, VR sempat mendatangi Propam Polda Sumsel dengan laporan serupa, namun tidak ada tindak lanjut.

    Dia juga sempat bicara baik-baik dengan selingkuhan suaminya agar menjauhi Briptu F. Namun permintaannya tak pernah diindahkan mahasiswi itu maupun suaminya.

    “Dia itu anak perwira polisi di Muara Enim. Sudah lapor propam juga. Bukannya berhenti, mereka justru semakin menjadi-jadi. Saya pernah ditalak suami lewat telepon, saat kami berbincang bertiga. Saya merasa harga diri saya diinjak,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).