Category: Liputan6.com Regional

  • 8 Jenazah Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Berhasil Diidentifikasi, Berikut Identitasnya

    8 Jenazah Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Berhasil Diidentifikasi, Berikut Identitasnya

    Berikut adalah identitas delapan korban tragedi Al Khoziny yang sudah terindentifikasi, yaitu:

    1. Maulana Alfan Ibrahimavic asal Pabean Cantian Surabaya.

    2. Muhammad Soleh asal Jalan Madura, Kabupaten Bangka Belitung.

    3. Masduhulhaq asal Kali Kendal Dukuh Pakis Surabaya.

    4. Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas asal Putat Jaya Sekolahan Surabaya.

    5. M Agus Ubaidillah asal Gresik Gadukan Krembangan Surabaya

    6. Firman Noor asal Jalan Tembok Lor Surabaya

    7. M Azka Ibadurrahman asal Jalan Randu Indah Kenjeran Surabaya, dan;

    8. Daul Milal asal Jalan Sidokapasan Surabaya.

  • Bangkai Mobil Mewah Dievakuasi dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Begini Penampakannya

    Bangkai Mobil Mewah Dievakuasi dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Begini Penampakannya

    Ketika ditanya mengenai kepemilikan mobil, Hajid tak mengetahui pasti, sebab mobil tersebut langsung dibawa ke rumah pak kiai, tanpa dibawa dulu ke TPU Jambon seperti puing-puing lainnya.

    “Kalau reruntuhan 100 persen, di city line, tidak ada orang yang boleh masuk, kami khususkan. Kalau (mobil) karena yang bawa truk PU, maka kami tidak ada kendali untuk itu, dan infonya dibawa ke (rumah) kiai,” ujarnya.

    Begitu pula ketika ditanya jenis mobil yang dievakusi pada hari keenam, Hajid mengaku tak mengetahui. Sebab saat dievakuasi, mobil tersebut sudah dalam kondisi ringsek cukup parah.

     

  • Gubernur Ahmad Luthfi Ungkap Peran Penting Pers dalam Pemerintahannya 

    Gubernur Ahmad Luthfi Ungkap Peran Penting Pers dalam Pemerintahannya 

    Liputan6.com, Surakarta – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan pentingnya peran pers dalam menjalankan roda pemerintahan. Ia menilai, keberadaan media bukan hanya sebagai penyampai informasi dan edukasi bagi publik, tetapi juga berfungsi sebagai mitra kritis yang memberi saran dan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.

    “Insan pers kami gandeng untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat, serta kritik konstruktif,” ujar Luthfi saat menghadiri Malam Silaturasa Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Taman Balekambang, Kota Surakarta, Sabtu (4/10/2025) malam.

    Pemerintahan Kolaboratif Gandeng Insan Pers 

    Luthfi menuturkan, sejak awal ia menjalankan konsep collaborative government, yaitu pemerintahan yang melibatkan berbagai unsur, mulai dari elemen pemerintah, tokoh masyarakat, akademisi, hingga insan pers.

    Menurutnya, kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan pembangunan di Jawa Tengah karena setiap pihak memiliki peran yang saling melengkapi.

    “Pers merupakan salah satu pilar demokrasi. Kebebasan pers terkait hak untuk mencari, memperoleh, menyebarluaskan gagasan dan informasi telah dijamin secara konstitusional dan diatur oleh Undang-undang di Indonesia,” jelasnya.

    Ia menambahkan, media memiliki peran strategis dalam menjembatani komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Melalui insan pers, kata Luthfi, berbagai program dan kebijakan pemerintah dapat tersampaikan secara lebih luas dan mudah dipahami oleh publik.

    “Melalui insan pers pula, pemerintah bisa menyampaikan program, kebijakan, serta edukasi kepada masyarakat,” imbuhnya.

    Apresiasi untuk PWI Pusat 

    Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Luthfi juga memberikan ucapan selamat kepada pengurus PWI Pusat periode 2025–2030 yang baru saja dikukuhkan. Ia berharap kepengurusan baru ini mampu menjalankan amanah dengan baik serta memperkuat peran jurnalis dalam mencerdaskan bangsa.

    Sementara itu, Ketua PWI Pusat Akhmad Munir menjelaskan, kegiatan Malam Silaturasa menjadi bagian dari rangkaian pengukuhan pengurus baru PWI. Kota Surakarta dipilih sebagai lokasi acara karena memiliki nilai historis tersendiri bagi organisasi wartawan tertua di Indonesia itu.

    “Pengukuhan ini dilakukan di Monumen Pers Nasional. PWI lahir di kota ini, kita ingin napak tilas sejarah lahirnya PWI dengan semangat persatuan dan perjuangan. Apalagi hampir dua tahun terakhir PWI terbelah,” ujar Munir.

    Dukung Pembangunan dan Cerdaskan Bangsa 

    Akhmad Munir juga menekankan pentingnya peran jurnalis dalam memperkuat semangat kebersamaan, sekaligus berkontribusi nyata terhadap pembangunan nasional. Ia berterima kasih atas dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Surakarta yang turut memfasilitasi kegiatan tersebut.

    “Terima kasih atas perhatian dari Pemprov Jateng dan Pemkot Surakarta yang membawa semangat bagi kami. PWI mendukung Gubernur Jateng dalam pembangunan di Jateng,” pungkasnya.

  • Drama Penangkapan Eks Kades Pesawaran: Sempat Lawan Petugas, Buron Kasus Korupsi BUMDes Ditangkap

    Drama Penangkapan Eks Kades Pesawaran: Sempat Lawan Petugas, Buron Kasus Korupsi BUMDes Ditangkap

    Liputan6.com, Lampung – Drama terjadi saat penangkapan Sutrisna, mantan Kepala Desa Mada Jaya, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Buronan kasus dugaan korupsi dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) senilai Rp553 juta itu akhirnya diringkus tim gabungan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung, Sabtu (4/10/2025).

    Sutrisna sempat melakukan perlawanan ketika petugas datang. Sejumlah anggota keluarga juga berusaha menghalangi proses penangkapan. Namun, aparat gabungan yang dibantu pihak kepolisian berhasil mengamankan tersangka dan membawanya ke kantor Kejati Lampung untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Pesawaran, Fuad Alfano Adi Chandra, menjelaskan bahwa penyidik sebelumnya sudah berulang kali memanggil Sutrisna untuk diperiksa, namun ia tak pernah hadir.

    “Yang bersangkutan dipanggil beberapa kali, termasuk pada 12, 25 Oktober, dan 21 November 2024, tetapi tidak pernah memenuhi panggilan,” ujar Fuad, Sabtu (4/10/2025).

    Upaya paksa sebenarnya juga pernah dilakukan pada Februari 2025. Saat itu, tim penyidik bersama aparat Polres Pesawaran mendatangi rumah Sutrisna. Namun, penangkapan gagal lantaran tersangka bertindak agresif.

    “Tersangka ini malah melawan dengan memecahkan kaca rumahnya sendiri sehingga situasi menjadi tidak kondusif. Demi menghindari bentrokan, kami mundur dan kemudian menerbitkan status daftar pencarian orang (DPO),” ungkap Fuad.

     

     

    Pernyataan keras dikemukakan Presiden Prabowo Subianto. Kendati telah memberikan kesempatan kepada para koruptor, hingga 100 hari pemerintahan belum ada koruptor yang melapor dan mengembalikan uang hasil korupsi.

  • Update Ponpes Al Khoziny Minggu 5 Oktober 2025: 11 Jenazah Kembali Ditemukan, Total 36 Santri Wafat

    Update Ponpes Al Khoziny Minggu 5 Oktober 2025: 11 Jenazah Kembali Ditemukan, Total 36 Santri Wafat

    Liputan6.com, Jakarta – Tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue – SAR) gabungan terus melanjutkan upaya pencarian dan evakuasi korban terdampak insiden ambruknya gedung musala Pondok Pesantren Al-Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Data terakhir Minggu (5/10/2025) mulai dari pukul 00.36 WIB hingga 06.30 WIB, sebanyak 11 jenazah kembali ditemukan.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, angka tersebut sekaligus menambah jumlah korban yang meninggal menjadi 36 orang dan satu bagian tubuh (bagian tubuh berupa kaki kanan) yang ditemukan pada Sabtu, 4 Oktober 2025. Adapun bagian tubuh manusia yang ditemukan itu sementara belum dihitung sebagai temuan baru yang menambah jumlah korban jiwa.

    “Secara akumulasi sementara, total jumlah korban yang terdata atas peristiwa runtuhnya gedung empat lantai itu ada sebanyak 167 orang. Data ini bersifat dinamis dan berpotensi akan ada penambahan lagi seiring dengan upaya tim SAR gabungan yang terus memaksimalkan kinerja selama 24 jam bergantian,” ucap Muhari dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/10/2025). 

    Dari jumlah tersebut, sebanyak 140 orang dan satu bagian tubuh telah berhasil ditemukan. Rinciannya, 104 orang dalam kondisi selamat, terdiri dari satu orang yang telah kembali ke rumah tanpa perawatan, delapan orang yang masih menjalani perawatan di fasilitas kesehatan dan 95 orang yang telah kembali melanjutkan masa perawatan. 

    “Sementara itu, sebanyak 36 orang dilaporkan meninggal dunia dan satu bagian tubuh yang telah dievakuasi untuk proses identifikasi oleh tim DVI (Disaster Victim Identification),” ucap Muhari.  

     

    Kisah dramatis datang dari reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo. Seorang santri bernama Alfatih Cakra Buana berhasil selamat setelah tiga hari terjebak di bawah puing bangunan musala yang ambruk.

  • Cerita Orang Tua Santri Ponpes Al Khoziny, 2 Anaknya Lolos dari Maut

    Cerita Orang Tua Santri Ponpes Al Khoziny, 2 Anaknya Lolos dari Maut

     

    Liputan6.com, Sidoarjo – Tragedi ambruknya bangunan di Ponpes Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang memakan banyak korban jiwa, meninggalkan luka dan duka yang mendalam di hati para orang tua santri. Termasuk Ahmad Zabidi, warga Surabaya yang dua anaknya juga menjadi santri ponpes tersebut. Namun Zabidi masih beruntung dibandingkan orang tua santri yang lain, dua anaknya tersebut selamat dari tragedi.

    Ahmad Zabidi menceritakan, saat peristiwa bangunan musala ambruk, anaknya yang bernama Zidan, sedang salat di musala lama, sempat berlari ketika tertimpa reruntuhan dan mengira gempa, sampai dirinya terjebak bangunan yang sudah runtuh.

    “Anak saya yang Zidan itu tidak bisa keluar, lalu dibuatkan lubang untuk jalan keluar oleh beberapa santri lainnya. Zidan pun selamat,” ujar Zabidi, Sabtu (4/10/2025).

    Namun sebelum itu, Zidan juga sempat membantu santri-santri lainnya yang terjebak bangunan runtuh untuk keluar.

    Tetapi, ketika baru bisa membatu lima santri, Zidan sempat menyampaikan permintaan maaf kepada santri-santri lainnya yang terkena reruntuhan bangunan, bahwa ia tidak bisa menolong lagi, karena harus pergi lantaran khawatir ada bangunan yang roboh lagi.

    “Jadi anak saya minta maaf ke teman-temannya. Dia bilang, Sepurane Yo, Rek. Aku wes ga isoh nolong (maaf ya, aku tidak bisa menolong lagi,” kata Zabidi menirukan anaknya.

    Sementara berbeda lagi dengan anak Zabidi yang bernama Muhammad Ubaid Hamdani yang berusia 18 tahun.

    Sebelum tragedi tersebut, kata Zabidi, Ubaid sempat ikut membantu proses pengecoran musala yang ambruk itu.

    Karena mendengar adzan, Ubaid turun dari lantai 3 dan istirahat. Dan saat istirahat itulah bangunan mendadak ambruk dan dia pun lolos dari maut.

    Terkait anaknya yang ikut mengcor, Ahmad Zabidi pun tak mempermasalahkan. Baginya itu dianggap sebagai ladang pahala dan berkah, mengingat Ahmad Zabidi saat kecil, juga pernah mondok dan ikut kerja bakti membangun gedung pondok.

    “Nggak masalah, itu ladang pahala. Toh, yang ikut membantu ngecor itu nggak semua. Kalau masih kecil-kecil ya nggak boleh,” tutup Zabidi.

     

  • 3 Jenazah Baru Korban Pesantren Ambruk di Sidoarjo Teridentifikasi, Berasal dari Surabaya

    3 Jenazah Baru Korban Pesantren Ambruk di Sidoarjo Teridentifikasi, Berasal dari Surabaya

    Liputan6.com, Sidoarjo – Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban tragedi Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Mereka berasal dari Kota Surabaya.

    “Tim DVI Polda Jatim telah berhasil melakukan identifikasi terhadap tiga jenazah. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan lanjutan,” Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol M Khusnan Marzuki, Sabtu malam (4/10/2025).

    Kombes Khusnan mengungkapkan, Tim DVI Polda Jatim mengidentifikasi ketiga korban melalui sidik jari, gigi, medis, dan properti (barang milik korban).

    “Saat ini proses operasi DVI masih berjalan dengan melakukan pendalaman data Ante Mortem dan Post Mortem,” ucapnya.

    Hingga saat ini, lanjut Kombes Khusnan, Polda Jatim telah menerima total sebanyak 18 kantong jenazah yang terdiri dari 17 jenazah dan 1 bagian tubuh.

    “Sampai dengan hari ini, kami berhasil mengidentifikasi 8 dari 17 jenazah dan 1 body part atau bagian tubuh yang ditemukan,” ucapnya.

    Kombes Khusnan mengaku, proses identifikasi korban ponpes ambruk dilakukan Tim DVI Polda Jatim, yang didukung oleh Pusdokkes Polri, dan Persatuan Dokter Forensik Indonesia.

    “Malam ini juga, jenazah korban kami serahkan kepada keluarga, perlu kami sampaikan kami ikut berduka cita, semoga arwah beliau-beliau, adik saya itu diterima oleh Allah SWT,” ujarnya.

     

  • Geger Bayi Cantik Ditemukan Dalam Tas di Pinggir Jalan Gunungkidul

    Geger Bayi Cantik Ditemukan Dalam Tas di Pinggir Jalan Gunungkidul

    Liputan6.com, Gunungkidul – Warga Padukuhan Suruh, Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Rongkop, Gunungkidul, digemparkan dengan penemuan seorang bayi perempuan yang diletakkan dalam sebuah tas di pinggir jalan raya pada Sabtu (4/10/2025) malam.

    Bayi yang diperkirakan baru berusia dua hingga tiga hari itu ditemukan masih terbungkus kain didalam tas, lengkap dengan peralatan bayi. Kejadian ini sontak membuat warga sekitar terkejut dan penuh rasa iba.

    Kejadian bermula ketika seorang warga bernama Suratno sedang dalam perjalanan membeli nasi goreng. Saat melintas di tepi jalan, ia melihat sebuah tas tergeletak. Awalnya, ia tidak menaruh curiga dan memilih melanjutkan perjalanannya.

    Namun, usai membeli nasi goreng dan kembali melewati jalan yang sama, Suratno mendapati tas itu masih berada di tempat semula. Merasa janggal, ia kemudian mendekat dan melihat isi tas. Dari luar terlihat ada bungkusan kain yang terawat rapi.

    Merasa curiga, Suratno memanggil warga lain untuk memastikan isi tas tersebut. Betapa terkejutnya mereka ketika membuka tas itu dan mendapati seorang bayi perempuan yang masih hidup, terbungkus kain dengan perlengkapan bayi di sekitarnya.

    Warga kemudian melaporkan penemuan bayi itu ke Polsek Rongkop. Tak berselang lama, polisi datang ke lokasi dan segera membawa bayi tersebut ke puskesmas terdekat.

    Dari hasil pemeriksaan medis, bayi dibuang itu diperkirakan berusia dua hingga tiga hari. Hal ini terlihat dari masih adanya penjepit pada tali pusarnya. Untuk menjamin keselamatan dan proses pendataan, bayi kemudian diserahkan ke Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) PPA Almarina di Padukuhan Srimpi, Kalurahan Kelor, Kapanewon Karangmojo.

     

  • Banjir dan Longsor Melanda Sejumlah Titik di Murung Raya Kalteng

    Banjir dan Longsor Melanda Sejumlah Titik di Murung Raya Kalteng

     

    Liputan6.com, Murung Raya – Hujan yang turun sejak Sabtu dini hari membuat sejumlah tempat di Kabupaten Murung Raya, Kalteng, terendam banjir. Tak hanya itu, beberapa titik di wilayah tersebut juga dilanda tanah longsor.  

    Berdasarkan pantauan di Puruk Cahu, Sabtu, titik yang mengalami banjir akibat luapan sungai serta menutup akses jalan terjadi di dalam wilayah Kota Puruk Cahu, di antaranya Jalan Ahmad Yani depan masuk Jalan Pulo Basan, Jalan Jenderal Sudirman Seberang dekat SMAN 3 dan Jalan Polita Mayong.

    Di luar dari itu, banjir juga terjadi di Desa Sungai Lunuk Kecamatan Tanah Siang serta Jalan Gajah Mada yang merupakan akses dari Kecamatan Murung ke Laung Tuhup juga tidak bisa dilewati akibat banjir.

    Sedangkan bencana longsor yang terjadi menyebabkan rusaknya beberapa fasilitas umum, seperti di Makam Pahlawan depan Gereja Hosana yang berada di Jalan Veteran Kota Puruk Cahu, serta Jembatan Sanggrahan di Jalan Veteran yang sekarang tidak bisa dilewati kendaraan akibat menurunnya struktur tanah.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Murung Raya Fitrianul Fahriman mengatakan saat ini pihaknya masih mengumpulkan data terkait musibah banjir dan tanah longsor tersebut.

    “Teman-teman BPBD saat ini tengah mengumpulkan data terkait kejadian ini dan setelah ada nanti kami akan sampaikan kembali,” katanya.

    Menanggapi tingginya curah hujan yang saat ini turun, Fitrianul mengimbau agar masyarakat selalu waspada agar tidak sampai menjadi korban pada saat terjadi banjir di beberapa titik seperti sekarang ini.

    “Selain itu saat ini pemerintah daerah sudah melakukan langkah cepat, di antaranya seperti yang saya sampaikan tadi melakukan pendataan serta juga menutup tempat yang terjadi longsor, seperti Jembatan Sanggrahan yang saat ini tidak boleh lagi dilewati kendaraan karena dikhawatirkan bisa ambruk,” ungkapnya.

  • MBG di Cianjur: Hanya 4 dari 140 SPPG yang Punya Sertifikat Higienis

    MBG di Cianjur: Hanya 4 dari 140 SPPG yang Punya Sertifikat Higienis

    Selain penanganan MBG, Bupati Wahyu Ferdian turut meresmikan layanan publik yang sangat dibutuhkan masyarakat, yakni Call Center 112 Cianjur Fast Respon.

    Layanan ini memenuhi permintaan masyarakat agar Kabupaten Cianjur memiliki nomor tunggal untuk penanganan situasi darurat.

    “Hari ini sudah terwujud segalanya, infrastrukturnya kita sudah selesai, jadi sudah bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten Cianjur, 112 Cianjur Fast Respon,” ujar Bupati.

    Layanan darurat bebas pulsa ini bekerjasama dengan seluruh provider dan telah berkoordinasi dengan Kementerian Komdigi.

    Teknisnya, masyarakat dapat menghubungi 112 untuk berbagai kebutuhan darurat, mulai dari kebencanaan, kedaruratan medis, kecelakaan, kebakaran, hingga kriminalitas.

    “Layanan ini dioperasikan oleh gabungan dinas, termasuk Dinas Kesehatan, Damkar, BPBD, dan bekerjasama dengan aparat penegak hukum,” tutup dia.