Category: Liputan6.com Regional

  • Guru Privat Tewas Membusuk Tanpa Busana di Rumah, Terakhir Komunikasi dengan Pacarnya

    Guru Privat Tewas Membusuk Tanpa Busana di Rumah, Terakhir Komunikasi dengan Pacarnya

    Liputan6.com, Lampung – Warga Dusun Cetis, Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, digemparkan dengan penemuan mayat seorang wanita tanpa busana di dalam rumahnya pada Selasa siang (7/10/2025).

    Korban diketahui bernama Ingan Ita (46), seorang guru privat atau pengajar bimbingan belajar (bimbel) yang tinggal seorang diri. Jasadnya ditemukan pertama kali oleh seorang tukang ojek langganan yang biasa mengantar-jemput korban.

    Saat ditemukan, tubuh Ingan sudah mengeluarkan aroma tidak sedap dan diperkirakan telah meninggal sekitar tiga hari sebelumnya.

    Kasat Reskrim Polres Lampung Selatan, AKP Indik Rusmono, membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. “Korban ditemukan tanpa busana di dalam rumahnya. Tanda-tanda kekerasan masih kami selidiki,” ujarnya, Selasa (7/10).

    Indik bilang, korban memang tinggal seorang diri sejak kedua orang tuanya meninggal dunia. Sementara keluarga lainnya diketahui tinggal di lokasi berbeda.

    Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi tidak menemukan adanya kerusakan pada pintu rumah. Kondisi pintu terkunci dari dalam, sehingga saksi terpaksa mendobrak untuk bisa masuk.

    “Di dalam rumah ditemukan beberapa obat-obatan jenis tablet pereda nyeri dan saraf, serta hasil CT-scan kepala. Berdasarkan keterangan saksi, korban sempat mengaku sedang sakit,” jelas Indik.

     

     

  • Kebijakan Dedi Mulyadi Minta Warga Donasi Rp 1.000 per Hari Bakal Dijalankan di Cianjur

    Kebijakan Dedi Mulyadi Minta Warga Donasi Rp 1.000 per Hari Bakal Dijalankan di Cianjur

    Liputan6.com, Jakarta Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait donasi warga Rp 1.000 per hari bakal diterapkan di Cianjur. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, melibatkan seluruh kalangan masyarakat mulai dari pegawai pemerintah sampai pelajar guna mendukung Program rereoangan sapoe sarebu (Poe Ibu) atau sumbangan Rp1.000 per hari yang difokuskan untuk pendidikan dan kesehatan.

    Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian di Cianjur menilai Program Poe Ibu dapat membantu semua kalangan.

    “Program Poe Ibu akan dilaksanakan di Kabupaten Cianjur, sebelumnya akan digelar rapat koordinasi terlebih dahulu untuk membahas mekanisme dan teknis di lapangan, setelah itu baru dijalankan,” katanya.

    Nantinya, dana yang terkumpul akan difokuskan menjawab persoalan utama di tengah masyarakat. Mulai dari akses kesehatan dan pendidikan. Tahap awal, penerapan akan dimulai dari lingkungan pemerintah daerah. Selanjutnya akan diberlakukan mulai dari tingkat RT/RW, masyarakat umum, dan pelajar. Dia menegaskan, donasi atau kontribusi uang dari warga bersifat sukarela tanpa paksaan dan tidak diwajibkan.

    “Hari ini mungkin kita yang memberi, suatu saat bisa jadi kita yang membutuhkan, sehingga kami berharap desa dan masyarakat akan mengikuti setelah pelaksanaan di lingkungan pemerintah berjalan,” katanya.

    Meski tidak wajib, lanjutnya, program tersebut dapat berarti besar karena suatu hari bisa saja yang memberikan bantuan akan membutuhkan bantuan, sehingga hal baik tersebut dapat diikuti semua kalangan masyarakat di Cianjur.

  • Mahasiswa Unila Tewas Usai Diksar, Keluarga Bantah Temuan Polda Lampung Sebut Pratama Idap Tumor Otak

    Mahasiswa Unila Tewas Usai Diksar, Keluarga Bantah Temuan Polda Lampung Sebut Pratama Idap Tumor Otak

    Liputan6.com, Jakarta Pratama Wijaya Kusuma, mahasiswa Universitas Lampung (Unila) meninggal dunia usai mengikuti kegiatan pendidikan dasar (Diksar) Mahasiswa Ekonomi Pecinta Lingkungan (Mahepel). Keluarga almarhum menegaskan Pratama tidak memiliki riwayat penyakit tumor di kepala seperti yang disebut dalam hasil ekshumasi tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung.

    Ibu korban, Wirnawani, mengatakan selama hidupnya Pratama tidak pernah menderita penyakit berat, apalagi tumor otak. Dia menegaskan anaknya baru dirawat di rumah sakit setelah mengikuti kegiatan Diksar tersebut.

    “Tidak ada, belum pernah anak saya diraw.t di rumah sakit. Setelah Diksar baru dia dirawat. Dari kecil tidak pernah ada keluhan sakit seperti itu,” ujar Wirnawani, di Mapolda Lampung, Selasa (7/10/2025).

    Sementara itu, penasihat hukum keluarga Pratama, Icen Amsterly, menambahkan bahwa hasil ekshumasi yang diumumkan oleh tim dokter forensik dan Ditreskrimum Polda Lampung belum sepenuhnya menjawab dugaan adanya kekerasan dalam kegiatan Diksar Mahepel.

    “Disebut ada dugaan tumor ditemukan, tapi dari pihak keluarga kami tegaskan bahwa sejak kecil hingga meninggal dunia, Pratama tidak punya riwayat penyakit tersebut,” kata Icen.

  • Fakta di Balik Penemuan Mayat Pria di Bulukumba, Ternyata Diseret Selingkuhan ke Depan Rumah Warga

    Fakta di Balik Penemuan Mayat Pria di Bulukumba, Ternyata Diseret Selingkuhan ke Depan Rumah Warga

    Belakangan, kasus ini ditangani oleh Satreskrim Polres Bulukumba. Kasat Reskrim Polres Bulukumba, Iptu Muhammad Ali, menjelaskan pihaknya telah memeriksa 15 orang saksi, termasuk istri korban, pemilik rumah tempat korban ditemukan, serta saksi kunci berinisial SW.

    Di hadapan penyidik, SW mengaku bahwa pada malam sebelum penemuan jenazah Sarman, dirinya bersama korban berada di kamarnya sekitar pukul 23.30 Wita. Ia juga mengakui memiliki hubungan terlarang dengan korban meski keduanya sudah berkeluarga.

    Saat itu, Sarman sempat mengalami kejang-kejang sebelum akhirnya meninggal dunia. Panik dan takut hubungan gelapnya terbongkar, SW kemudian menyeret jasad korban keluar dari kamar hingga ke pekarangan rumah, lalu meletakkannya di teras rumah tetangga.

    “SW mengaku panik dan takut hubungan gelapnya diketahui orang lain, sehingga ia memindahkan mayat tersebut,” jelas Iptu Muhammad Ali, Senin (6/10/2025).

    SW kini telah ditahan di Mapolres Bulukumba untuk pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga menelusuri isi telepon genggam SW demi melengkapi alat bukti.

     

  • Geger Penemuan Mayat di Sungai Dekat Perkebunan, Ada Bekas Luka Senjata Tajam

    Geger Penemuan Mayat di Sungai Dekat Perkebunan, Ada Bekas Luka Senjata Tajam

    Liputan6.com, Jakarta Warga Desa Kebagusan, Kabupaten Pesawaran Lampung, digegerkan penemuan mayat tanpa identitas di pinggir sungai area perkebunan PTPN VII Way Brulu. Jenazah yang ditemukan pada Minggu (5/10/2025) sore itu sudah dalam kondisi membusuk dengan sejumlah luka yang diduga bekas senjata tajam. 

    Kepala Dusun Sidototo, Tatang mengatakan mayat berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan dalam posisi terlentang tanpa baju dan hanya mengenakan celana jins pendek. 

    “Kondisi sudah parah, tubuh membengkak, wajah sulit dikenali. Tapi saya lihat ada bekas luka senjata tajam di tangan dan perut,” ujar Tatang, Selasa (7/10/2025).

    Dia menjelaskan, di tangan kiri korban masih tampak kalung rantai, namun warga tidak menemukan tanda pengenal apa pun di lokasi.

    “Identitas belum diketahui, kami tidak menemukan KTP atau benda lain yang bisa mengenali korban,” ungkapnya.

    Terpisah, Kasatreskrim Polres Pesawaran, Iptu Pande Putu Yoga, mengonfirmasi penemuan mayat tersebut. 

    Dia menyebut, jajarannya telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan keterangan sejumlah saksi.

    “Benar, kami menerima laporan dari masyarakat tentang penemuan jenazah tanpa identitas. Tim langsung ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal,” terang dia.

  • Polisi Ungkap Hasil Ekshumasi Mahasiswa Unila yang Tewas Saat Diksar Pencinta Alam

    Polisi Ungkap Hasil Ekshumasi Mahasiswa Unila yang Tewas Saat Diksar Pencinta Alam

    Liputan6.com, Lampung – Polda Lampung mengumumkan hasil ekshumasi terhadap jenazah Pratama Wijaya Kusuma, mahasiswa Universitas Lampung (Unila) yang meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dasar Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel).

    Hasilnya menunjukkan adanya tumor otak, namun penyidik juga menemukan bukti adanya tindakan kekerasan dalam kegiatan tersebut.

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Lampung, Kombes Indra Hermawan, mengatakan pihaknya telah menaikkan kasus itu dari tahap penyelidikan ke penyidikan.

    Langkah itu diambil setelah polisi memeriksa 52 saksi, termasuk 11 panitia kegiatan, 28 alumni, dan satu tenaga medis yang sempat merawat korban.

    “Dari bukti yang ada, kami menemukan indikasi kekerasan. Namun untuk memastikan siapa pelaku dan bagaimana peristiwa kekerasan itu terjadi, masih perlu pendalaman lebih lanjut,” ujar Indra di Polda Lampung, Selasa (7/10/2025).

    Indra bilang, korban Pratama bukan satu-satunya yang mengalami kekerasan dalam kegiatan Diksar Mahepel.

    Berdasarkan hasil penyidikan dan keterangan saksi-saksi, terdapat beberapa peserta lain yang juga menjadi korban.

     

  • Mahasiswi Nyaris Diperkosa Pria Berhijab di Indekos Makassar, Selamat Usai Melawan

    Mahasiswi Nyaris Diperkosa Pria Berhijab di Indekos Makassar, Selamat Usai Melawan

    Terpisah, Kapolsek Biringkanaya, AKP Andik Wahyu Cahyono, membenarkan insiden tersebut. Ia mengatakan, pelaku diduga kuat menyamar dengan jilbab untuk masuk ke kamar kos korban.

    “Korban memang hampir diperkosa, tapi berhasil melawan dengan pisau hingga pelaku kabur. Dari informasi masyarakat, ada pria dengan luka tusukan yang sempat berobat ke rumah sakit. Namun saat tim Jatanras mendatangi lokasi, orang itu sudah tidak ada,” jelas Andik.

    Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan luka tersebut mirip akibat benda tajam. Saat ini, polisi masih memburu pelaku yang identitasnya belum terungkap.

    “Dari ciri-ciri dan kesaksian korban, ada kemiripan. Kami masih lakukan penyelidikan lebih lanjut,” tegas Andik.

  • Drama Penangkapan Tersangka Begal Motor di Lampung: Sempat Berontak hingga Gigit Tangan Polisi

    Drama Penangkapan Tersangka Begal Motor di Lampung: Sempat Berontak hingga Gigit Tangan Polisi

    Pelaku diketahui bernama Mansur, yang disebut polisi sebagai target operasi (TO) karena terlibat dalam sejumlah kasus pencurian kendaraan bermotor di wilayah Lampung Tengah.

    “Pelaku ini memang sudah lama kami incar. Ada beberapa tempat kejadian perkara pencurian motor di mana dia menjadi pelakunya,” ujar Alsyahendra.

  • 7 Jenazah Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Teridentifikasi Lagi, Ini Daftarnya

    7 Jenazah Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Teridentifikasi Lagi, Ini Daftarnya

    Liputan6.com, Jakarta – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, kembali berhasil mengidentifikasi delapan kantong jenazah, yang terdiri dari tujuh jenazah dan satu body part, korban tragedi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Buduran, Sidoarjo.

    “Tim DVI Polda Jatim telah melaksanakan identifikasi terhadap delapan kantong jenazah yang terdiri dari tujuh jenazah dan satu body part. Dari delapan kantong tersebut, tujuh di antaranya cocok dengan nomor antemortem,” kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Jatim Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) M Khusnan di Surabaya, Senin (6/10/2025).

    Ia merinci, korban yang berhasil diidentifikasi antara lain:

    1. Moh. Royhan Mustofa (17) asal Jalan KH. Syadhali, Makhdi, RT 1, RW 2, Kelurahan Banyuayuh, Kamal, Bangkalan.

    2. Abdul Fattah (18) asal Asem Manunggal.

    3. Wasiyur Rohib (17) asal Jalan Gayungan 8 Gang Mawar 14/53 Surabaya.

    4. Muhammad Aziz Pratama Yudistira (16) asal KP. Pulo Kapuk Mekar Mukti, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat.

    5. Moh Dafin (13) asal Jalan Banowati Selatan 11/20, RT 007, RW 001, Bulu Lor, Semarang. 6. Muhammad Ali Rahbini (19) asal Dusun Plasah, Birem, Tambelang, Sampang.

    7. Sulaiman Hadi (15) asal Morleke, Kolla Modung, Bangkalan.

     

  • Polri Kerahkan Tiga Mobil AWC Padamkan Kebakaran di Jayapura

    Polri Kerahkan Tiga Mobil AWC Padamkan Kebakaran di Jayapura

    Selain tiga AWC, juga dikerahkan tiga mobil kebakaran milik Pemerintah Kota Jayapura dibantu delapan unit mobil water suplai.

    “Penyebab kebakaran masih diselidiki dan diduga kerugian mencapai Rp3,5 miliar,” kata Kabag Ops Kompol Ferdinand E. Numbery mewakili Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Fredickus W. A. Maclarimboen seperti dilansir Antara.