Category: Liputan6.com Regional

  • Kisah Inspiratif Siswi SMP di Lampung Bikin Gim Edukatif

    Kisah Inspiratif Siswi SMP di Lampung Bikin Gim Edukatif

    Liputan6.com, Jakarta Di saat kebanyakan remaja seusianya sibuk bermain gim populer seperti Roblox atau Minecraft, Fitria Khasanah (14) justru memilih jalan berbeda. Siswi SMP Gajah Mada, Kota Bandar Lampung itu sukses mencuri perhatian publik setelah membuat gim edukatif bertema budaya daerah berjudul Jelajah Lampung.

    Gim karya Fitria itu kini sudah bisa diunduh melalui Playstore. Melalui permainannya, Fitria ingin mengajak anak-anak Indonesia mengenal budaya Lampung dengan cara yang menyenangkan.

    “Saya ingin anak-anak bisa bermain sambil belajar tentang budaya daerah. Dengan cara menyenangkan, kita bisa mengenal lebih dalam Lampung,” ujar Fitria, Sabtu (11/10/2025).

    Kecintaan Fitria terhadap dunia gim bermula dari hobinya bermain Mobile Legends, Roblox hingga Valorant. Sang ayah, Ken Setiawan, melihat ada potensi besar di balik minat putrinya itu.

    “Saya melihat Fitria bukan cuma suka main, tapi punya rasa ingin tahu tinggi soal bagaimana gim dibuat,” ujar Ken.

    Melihat bakat tersebut, Ken mendorong Fitria mengikuti berbagai kursus seperti Coding Roblox, Desain 3D Blender, hingga Game Engine Unity.

    Dalam waktu singkat, Fitria pun mampu memadukan ketertarikannya pada teknologi dengan kecintaannya terhadap budaya lokal.

    “Ayah menyarankan saya membuat gim yang mengenalkan falsafah dan potensi Lampung,” kenang Fitria.

  • Rumah Juru Parkir di Lampung Terbakar, Banyak Rongsokan Bikin Api Cepat Membesar

    Rumah Juru Parkir di Lampung Terbakar, Banyak Rongsokan Bikin Api Cepat Membesar

    Liputan6.com, Jakarta Rumah juru parkir bernama Roby Meysah (33) di Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro, Provinsi Lampung terbakar, Sabtu (11/10/2025). Korban tewas dalam kejadian tersebut. Polisi menduga kebakaran disebabkan oleh korsleting.

    Kapolres Metro AKBP Hangga Utama Darmawan mengatakan, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan sumber api berasal dari arus pendek di dalam rumah korban.

    “Dugaan sementara penyebab api berasal dari korsleting arus listrik,” ujar Hangga.

    Hangga menuturkan, di dalam rumah korban ditemukan banyak material rongsokan dan barang mudah terbakar. Kondisi itu membuat api cepat membesar dan melalap seluruh bangunan.

    “Korban ini diketahui bekerja sebagai juru parkir. Berdasarkan keterangan warga, di rumahnya memang banyak barang bekas yang mudah terbakar,” lanjutnya.

    Polisi menduga saat kebakaran terjadi korban sedang tertidur lelap, sehingga tidak sempat menyelamatkan diri.

    “Kemungkinan besar korban tertidur karena kejadian berlangsung menjelang pagi hari. Api sudah membesar sebelum dia bisa keluar,” jelas dia.

    Petugas pemadam kebakaran yang datang ke lokasi berhasil memadamkan api. Jenazah Roby kini telah dievakuasi ke rumah sakit setempat untuk keperluan visum.

  • Cerita di Balik Viral Dapur MBG Sukabumi Sajikan Menu Menarik Disukai Para Pelajar

    Cerita di Balik Viral Dapur MBG Sukabumi Sajikan Menu Menarik Disukai Para Pelajar

    Yayasan Sedia Sukses juga memberikan apresiasi kepada siswa yang proaktif membuat konten positif tentang menu Dapur MBG, khususnya di tengah maraknya berita negatif.

    Sekolah Al-Khoiriyah, misalnya, mendapatkan penghargaan ‘Best Content of the Month’ dari dapur MBG.

    “Konten-konten mereka lucu dan positif semua. Beberapa ada yang bilang, semenjak makan MBG, mereka sudah tidak mengantuk lagi. Mungkin ini pengaruh dari gizinya,” ujar Sandra

    Siswa kelas VII Al-Khoiriyah, Rindu Azdzikra, mengungkapkan bahwa menu yang disajikan Dapur MBG sangat enak.

    “Enak banget, enak-enak semua. Cuman ada kurangnya, kurang banyak saja porsinya,” kata Rindu sambil tertawa.

    “Menu favoritnya chicken katsu yang ayam, pokoknya. Aku sampai habis empat porsi nasi kuning karena yang lain pada nggak dimakan, ya sudah aku habiskan daripada mubazir,” tuturnya.

    Senada dengan Rindu, siswa kelas IX, Zaki, juga menyatakan bahwa makanan Dapur MBG selalu habis. “Rasanya enak banget, iya selalu habis. Paling suka ayam dan mi ayam,” kata Zaki.

    Saat ini, Dapur MBG telah memiliki 55 relawan dan sedang dalam proses pengajuan sertifikat SLHS (Sertifikat Laik Higiene Sanitasi) dan Sertifikat Halal.

  • Mendagri Telusuri Penyebab Kepala Daerah di Sumut Belum Terbitkan PBG Rumah Subsidi

    Mendagri Telusuri Penyebab Kepala Daerah di Sumut Belum Terbitkan PBG Rumah Subsidi

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menelusuri penyebab kepala daerah di Sumatera Utara (Sumut) belum menerbitkan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) untuk rumah subsidi dan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

    Mendagri Tito mengingatkan kepala daerah di Sumut, rumah merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang penting diwujudkan. Hal ini dikatakan Tito saat bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengunjungi perumahan subsidi Kompos Patria Tama, yang berada di Jalan Pelita, Kecamatan Sunggal, Medan Krio, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.

    “Ya, saya sudah minta Pak Gubernur Sumut Bobby Nasution untuk berkoordinasi. Nanti dari sini kami akan menggelar rapat untuk mengetahui apa penyebabnya,” kata Tito, Jumat (10/10/2025).

    Diketahui, ada 19 daerah di Sumut yang PBG untuk rumah subsidi atau rumah MBR masih 0, yaitu Medan, Karo, Labuhanbatu Utara (Labura), Mandailing Natal (Madina), Nias, Nias Utara, Nias Selatan, Nias Barat, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Pakpak Bharat, Samosir, Padangsidimpuan, Tapanuli Selatan, Sibolga, Gunungsitoli, Toba, Tapanuli Utara, dan Tanjungbalai.

    Disebutkan Tito, para kepala daerah di Sumut harus memahami petapa pentingnya program rumah subsidi bagi masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah.

    “Ini adalah program untuk rakyat. Ini kebutuhan dasar. Selain itu juga, pembangunan rumah subsidi akan mendorong ekosistem dan pertumbuhan ekonomi. Karena nanti pengembang-pengembang, dari yang kecil sampai besar, akan hidup,” sebutnya.

    “Karena banyak sekali kemudian, PPN-nya 0 persen, BPHTB dan PBG gratis. Belum lagi ada KUR Perumahan yang disubsidi. Toko-toko material, pekerja hidup semua. Lapangan kerja terbuka,” sambungnya.

    Tito meminta agar Pemda di Sumut menggratiskan biaya pengurusan Bea Pengurusan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) untuk rumah subsidi dan masyarakat berpenghasilan rendah.

    Dengan pembebasan itu, sepintas Pemda merasa rugi karena kehilangan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tapi nantinya Pemda akan mendapatkan peningkatan PAD yang signifikan secara teratur, yakni dari perolehan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

    “Satu tahun kita terlihat rugi karena menggratiskan BPHTB dan PBG. Namun ketika rumah subsidi sudah banyak terbangun, di tahun berikutnya Pemda akan mendapatkan PAD dari PBB dalam jumlah besar,” tandasnya.

  • Wakil Ketua DPRD Banjar Minta Evaluasi Total Dapur MBG dan Perketat Pengawasan

    Wakil Ketua DPRD Banjar Minta Evaluasi Total Dapur MBG dan Perketat Pengawasan

    Liputan6.com, Banjar – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banjar Irwan Bora menyampaikan keprihatinannya terkait dugaan keracunan massal program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa lebih dari 100 siswa Yayasan Assalam Martapura, Jumat 10 Oktober 2025.

    Irwan mengatakan, insiden tersebut harus menjadi momentum evaluasi menyeluruh agar tidak kembali terulang.

    “Kejadian seperti ini harus menjadi perhatian serius. Semoga ini yang pertama dan terakhir, khususnya di Kabupaten Banjar dan Kalimantan Selatan,” ujar Irwan kepada Liputan6.com, Jumat malam 10 Oktober 2025.

    Politikus Partai Gerindra itu menekankan bahwa program MBG merupakan salah satu program prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto untuk mencetak generasi emas Indonesia 2045.

    Karena itu, ia berharap masyarakat tetap melihat sisi positif program tersebut.

    Menurut Irwan, keberadaan dapur MBG tidak hanya bermanfaat bagi pelajar, tetapi juga memberi dampak ekonomi bagi petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil yang kini terbantu dalam memasarkan hasil produksi.

    Namun begitu, ia menegaskan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap seluruh dapur penyedia makanan MBG di Kabupaten Banjar.

    “Kami bersama pemerintah daerah akan memperkuat fungsi pengawasan. Ini bagian dari tanggung jawab moral karena program ini merupakan kebijakan pusat,” terang Irwan.

    Terkait kabar yang menyebut dirinya memiliki dapur MBG di daerah Tungkaran, Irwan membantah dan meluruskan informasi tersebut.

    “Dapur di Tungkaran itu milik rekan kami, Haji Sawkani. Kami memang sering berdiskusi soal MBG, tetapi dapur saya ada di wilayah Sungai Ulin,” ucap Irwan.

    Ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran untuk memperbaiki sistem pelayanan dan distribusi makanan dalam program MBG kedepannya.

    “Mari kita jadikan peristiwa ini sebagai evaluasi bersama. Ke depan, dapur MBG harus lebih profesional dan aman bagi anak-anak,” tandas Irwan.

     

    Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad meminta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan investigasi terkait kasus siswa keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah.

  • Wamensos Agus Jabo Ziarah ke Makam Aktivis Buruh Marsinah

    Wamensos Agus Jabo Ziarah ke Makam Aktivis Buruh Marsinah

    Marsinah adalah perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur. Ia lahir pada 10 April 1969 dari pasangan Astin dan Sumini.

    Semasa hidupnya, Marsinah pernah bekerja sebagai buruh di PT Catur Putra Surya (CPS), sebuah pabrik arloji di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Di pabrik ini, ia dikenal vokal memperjuangkan hak-hak buruh dan aktif sebagai aktivis Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) unit kerja PT CPS.

    Aktivis dan buruh pabrik pada masa Orde Baru ini menghilang dan ditemukan dalam kondisi meninggal pada 8 Mei 1993. Jenazahnya ditemukan di hutan wilayah Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dengan tanda-tanda dugaan penyiksaan berat.

    Setelah hampir 32 tahun berlalu sejak kepergiannya, nama Marsinah kini diusulkan menjadi pahlawan nasional. Usulan ini juga mendapatkan dukungan langsung dari Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan saat peringatan Hari Buruh 2025 pada 1 Mei lalu di Jakarta.

    “Setelah Pak Presiden menyampaikan hal tersebut dalam peringatan May Day di Monas, kemudian Kemensos  berkoordinasi dengan Pemkab Nganjuk, termasuk dengan tokoh-tokoh pemuda yang ada di Nganjuk untuk bisa mempersiapkan proses Mbak Marsinah ini sebagai pahlawan. Karena ujungnya nanti yang akan menentukan pahlawan dan tidak itu di istana (presiden),” jelas Agus Jabo.

    “Tapi prosesnya, syarat-syaratnya harus dimulai dari tingkat kabupaten, tingkat provinsi, yang kemudian diusulkan Kemensos,” sambung dia.

  • Kebakaran Rumah di Kota Metro Lampung, 1 Penghuni Tewas Terjebak Kobaran Api

    Kebakaran Rumah di Kota Metro Lampung, 1 Penghuni Tewas Terjebak Kobaran Api

    Dia bilang, dua unit mobil pemadam dikerahkan untuk menjinakkan api. Dalam waktu sekitar 20 menit, petugas berhasil mengendalikan kebakaran.

    “Sekarang masih dilakukan proses pendinginan di lokasi,” ujarnya.

    Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Polisi juga tengah mengumpulkan keterangan dari saksi dan memeriksa kondisi di lokasi kejadian.

  • Bulan Madu Berujung Maut: Wanita di Solok Tewas Diduga Keracunan Gas, Suaminya Kritis

    Bulan Madu Berujung Maut: Wanita di Solok Tewas Diduga Keracunan Gas, Suaminya Kritis

    Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    Dugaan awal menyebut korban mengalami keracunan gas karbon monoksida (CO) yang berasal dari alat pemanas air (water heater) dan tabung gas elpiji di kamar mandi yang memiliki ventilasi minim.

    “Untuk penyebab pastinya kami masih menunggu hasil pemeriksaan medis. Sementara dari hasil visum luar, tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban,” jelasnya.

    Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi. Polisi masih melanjutkan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti insiden tersebut.

  • Polisi Ringkus Pelaku Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Modus Segitiga, Korban Rugi Rp 90 Juta

    Polisi Ringkus Pelaku Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Modus Segitiga, Korban Rugi Rp 90 Juta

    Polisi juga mencurigai Rusdianto turut terlibat dalam penipuan jual beli hasil bumi seperti gabah, tepung, beras, dan minyak, dengan modus serupa. Menggunakan akun palsu serta rekening orang lain sebagai penampung uang.

    Kini, Rusdianto resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Polsek Pringsewu Kota.

    Tersangka dijerat Pasal 378 KUHP atau 372 KUHP jo. Pasal 56 KUHP atau 480 KUHP tentang penipuan dan turut serta dalam kejahatan, dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara.

    Sementara itu, polisi masih memburu pelaku utama MS yang diduga menjadi otak jaringan penipuan lintas daerah ini.

    Yunnus mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat melakukan transaksi daring, terutama di media sosial yang rawan disalahgunakan oleh pelaku kejahatan.

    “Kami mengingatkan warga agar selalu memverifikasi identitas penjual dan keaslian barang sebelum membayar. Jangan pernah mentransfer uang sebelum barang diterima atau dokumen kepemilikan dipastikan sah,” tegasnya.

  • Dari Perbukitan Siluk Imogiri, Tembakau Kedu Sili Perkuat Identitas Ekonomi Bantul

    Dari Perbukitan Siluk Imogiri, Tembakau Kedu Sili Perkuat Identitas Ekonomi Bantul

    Selain memborong hasil panen, Budimin mengaku juga menerima tembakau rajangan daun tingkat tiga sampai kelima yang selama disimpan.

    Dirinya mengaku berani memberikan harga tinggi per kilogramnya karena Mbako Siluk semakin lama disimpan semakin berkualitas rasanya.

    Karena letak daun dan cara perawatan, Budimin mengaku harus membuat standarisasi kualitas rasa tembakau berdasarkan permintaan konsumen. Dalam setiap kantong tembakau, dirinya mencantumkan kode nama petani yang menunjukkan area lahan dan nomor urut petikan daun.

    “Ini untuk memenuhi permintaan pembeli yang sudah fanatik dengan rasa. Sehingga kode di kantong bisa bertuliskan Suharso 3, Suharso 4, dan Suharso 5. Sehingga memudahkan pencarian,” terang Budimin.

    Guna memperdalam informasi Mbako Silut, Ketua Kelompok Petani Tembakau Bhumi Mukti, Saridi (51) menceritakan awal mula penanaman tembakau di kawasan ini berasal dari pembudidayaan di jaman Sri Sultan Hamengku Buwono VII sampai ke VIII. Hasil panenan itu kemudian dijadikan seserahan pada Keraton Ngayogyakarta.

    “Varietas Kedu Sili adalah tembakau yang cocok dengan tanah di sini. Dulu pernah dicoba varietas tembakau Sadana dan Virginia, namun dari cekel (sentuhan), gondo (bau), roso (rasa) dan rupa (warna) tidak ada yang mampu mengalahkan Kedu Sili,” papar Saridi.

    Karena menjadi komoditas sekali tanam setahun sekali, petani di sela-sela pergantian musim menanam komoditas hortikultura seperti bawang merah, cabai dan padi. Namun setelah itu, tembakau tetap dipilih sebagai tanaman utama yang dinilai menghasilkan uang lebih besar.

    Beranggotakan 312 petani, Saridi memaparkan luasan area tanam Mbako Siluk tersebar di pedukuhan Kajor Kulon, Siluk 1, Kalidadap 1, Kalidadap 2, Srunggo 1, Srunggo 2, dan Plemantung. Dengan tingkat produksi 800 Kg tembakau basah.