Category: Liputan6.com Regional

  • Kronologi MTs Milik NU di Lampung Kebakaran, Api Diduga Akibat Korsleting Listrik

    Kronologi MTs Milik NU di Lampung Kebakaran, Api Diduga Akibat Korsleting Listrik

    Liputan6.com, Jakarta – Kebakaran hebat melanda bangunan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nahdlatul Ulama (NU) di Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Minggu (12/10/2025) siang. Dalam peristiwa itu, hampir seluruh gedung sekolah ludes dilalap si jago merah.

    Kepulan asap tebal pertama kali terlihat sekitar pukul 11.00 WIB dari arah ruang kantor sekolah. Saat kejadian, sejumlah siswa tengah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, sementara kepala sekolah, Disa, diketahui sedang berada di masjid sekolah.

    Melihat asap semakin pekat, para siswa dan guru panik berhamburan keluar menyelamatkan diri. Dalam hitungan menit, api dengan cepat membesar dan menjalar ke gedung dua lantai di sebelah ruang kantor.

    “Api membakar hampir seluruh bangunan sekolah. Petugas pemadam kebakaran bersama TNI, polisi, dan warga sekitar langsung berusaha memadamkan api,” ujar Pelaksana tugas (Plt) BPBD Pesisir Barat, Roby Arfan, saat dikonfirmasi, Minggu (12/10/2025).

    Upaya pemadaman berlangsung sekitar dua jam sebelum api akhirnya berhasil dikendalikan.

    Meski tidak ada korban jiwa, satu gedung kelas dua lantai dengan jumlah delapan ruangan, satu kantor dengan jumlah dua ruangan, barang elektronik : komputer, handphone dan laptop ludes terbakar.

  • Kronologi MTs Milik NU di Lampung Kebakaran, Api Diduga Akibat Korsleting Listrik

    Kebakaran Hanguskan MTs NU di Pesisir Barat Lampung, Siswa Sedang Ekskul Panik Berhamburan

    Dugaan sementara, kebakaran disebabkan hubungan arus pendek listrik dari peralatan di dalam kantor madrasah.

    “Hampir seluruh bangunan sekolah terbakar. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 13.15 WIB,” ungkapnya.

    Saat ini, pihak kepolisian masih berada di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mendata kerugian akibat kebakaran tersebut.

  • 4 Wisatawan Asal Surabaya Terseret Ombak Pantai Modangan Malang, 1 Meninggal dan 2 Lagi Hilang

    4 Wisatawan Asal Surabaya Terseret Ombak Pantai Modangan Malang, 1 Meninggal dan 2 Lagi Hilang

    Liputan6.com, Jakarta Empat wisatawan asal Surabaya dilaporkan terseret ombak di Pantai Modangan, Donomulyo, Kabupaten Malang. Seorang berhasil diselamatkan, satu korban lagi ditemukan meninggal dunia. Sedangkan dua korban lainnya masih dalam pencarian.

    Peristiwa wisatawan hilang terseret ombak di Pantai Modangan Malang itu terjadi pada Minggu, 12 Oktobet 2025 pagi. Tim SAR Gabungan telah diturunkan untuk mencari kedua korban yang masih hilang tersebut. Pencarian korban juga dibantu nelayan setempat.

    Korban yang berhasil diselamatkan adalah Muhammad Zulfikar Maulana (23). Korban meninggal dunia yaitu Rinaldy Hidayat (23). Sedangkan dua orang yang masih dalam pencarian adalah Rafi Naoufal (26), dan Muhammad Mahin (18). Seluruhnya warga RW 8, Simolawang, Surabaya.

    Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, mengatakan Tim SAR Gabungan terdiri dari Polisi, TNI, BPBD, petugas wisata termasuk melibatkan nelayan setempat masih mencari dua korban yang belum ditemukan.

    “Tim masih menyisir area sekitar lokasi kejadian menggunakan perahu tradisional,” kata Bambang.

  • Viral Rubicon Milik Perwira Polrestabes Makassar Pakai Pelat Palsu, AKP Ramli: Saya Lupa Buka

    Viral Rubicon Milik Perwira Polrestabes Makassar Pakai Pelat Palsu, AKP Ramli: Saya Lupa Buka

    Liputan6.com, Jakarta – Sebuah video memperlihatkan mobil mewah jenis Jeep Rubicon terparkir di halaman upacara Mapolrestabes Makassar viral di media sosial. Mobil bernilai miliaran rupiah itu menjadi sorotan karena diduga menggunakan pelat nomor palsu atau gantung.

    Dalam video yang beredar, mobil berwarna oranye tersebut tampak terparkir rapi di depan salah satu ruangan di area parkir Mapolrestabes Makassar. Mobil itu menggunakan pelat nomor DD 501 JR.

    Setelah video tersebut ramai, sejumlah warganet mencoba menelusuri nomor pelat itu melalui aplikasi Bapenda Sulsel, namun hasilnya menunjukkan bahwa pelat tersebut tidak terdaftar dalam sistem pajak kendaraan.

    Usut punya usut, mobil mewah itu ternyata milik seorang perwira polisi, yakni AKP Ramli, yang menjabat sebagai Kepala Seksi Hukum (Kasikum) Seksi Profesi dan Pengamanan (Sipropam) Polrestabes Makassar.

    Saat dikonfirmasi, AKP Ramli membenarkan bahwa mobil dalam video tersebut adalah miliknya. Ia menjelaskan bahwa pelat yang digunakan memang pelat gantung. Dirinya mengaku lupa melepasnya setelah berkunjung ke rumah orang tuanya.

    “Memang pelat itu saya lupa buka karena saya dari luar daerah. Orang tua sakit. Jadi saya ambil obat di kampung,” kata Ramli kepada wartawan.

  • BMKG: Waspada Potensi Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Perairan NTT 12–15 Oktober 2025

    BMKG: Waspada Potensi Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Perairan NTT 12–15 Oktober 2025

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan tinggi gelombang di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) dapat mencapai hingga 2,5 meter pada periode Minggu hingga Selasa (12–15 Oktober).

    “Waspada potensi gelombang laut setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di sejumlah wilayah perairan NTT pada 12-15 Oktober 2025,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang Yandri Anderudson Tungga di Kupang, dikutip dari Antara, Minggu (12/10/2025).

    Ia mengatakan tinggi gelombang 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di wilayah perairan Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, perairan selatan Sumba, perairan utara Sabu-Raijua, perairan selatan Timor-Rote, perairan selatan Sabu-Raijua.

    “Sementara secara sinoptik, pola angin di wilayah NTT umumnya bergerak dari timur laut menuju tenggara dengan kecepatan angin berkisar antara 4 hingga 20 knot,” kata Yandri.

    Adapun kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Alor-Pantar, Selat Sumba, Selat Ombai, perairan selatan Sumba, perairan Sabu-Raijua, perairan utara Kupang-Rote, Selat Pukuafu, dan perairan selatan Timor-Rote yang berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut di wilayah perairan tersebut.

     

  • ABK Asal Batang Tewas dalam Insiden Kapal Meledak di Samudera Hindia, 7 Orang Luka Berat

    ABK Asal Batang Tewas dalam Insiden Kapal Meledak di Samudera Hindia, 7 Orang Luka Berat

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang anak buah kapal (ABK) pria bernama Kasudi (47), warga Desa Ujungnegoro Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Jawa Tengah menjadi korban meninggal akibat insiden meledaknya KM Anugerah Indah 18.

    Kapal pencari ikan yang membawa 25 ABK tersebut mengalami ledakan dan terbakar di Samudera Hindia pada Rabu (8/10/2025) dan berhasil dievakuasi seluruhnya ke Perairan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Sabtu (11/10/2025).

    “Jumlah korban 25 orang terdiri dari satu orang meninggal dunia, tujuh orang luka berat dan 17 orang lainnya sehat,” kata Komandan Pos TNI AL Muncar, Lettu Laut (P) Marjun Susanto Minggu (12/10/2025).

    Jenazah korban meninggal, Kasuadi dan luka berat yaitu atas nama Wawan, Misbahul, Riki, Jamal, Anto, Sumanto, dan Zeni yang belum dirinci identitasnya, saat ini berada di RSUD Blambangan.

    Mereka dievakuasi ke RSUD Blambangan menggunakan empat mobil ambulans dan saat ini para korban luka berat mendapatkan penanganan intensif dari tenaga medis.

     

  • Kesaksian ABK, Detik-detik Kapal Penangkap Ikan Asal Banyumas Meledak di Samudera Hindia

    Kesaksian ABK, Detik-detik Kapal Penangkap Ikan Asal Banyumas Meledak di Samudera Hindia

    Liputan6.com, Jakarta – Kapal penangkap ikan KM Anugerah Indah 18 asal Banyumas, Jawa Tengah yang membawa 25 anak buah kapal (ABK) meledak di Perairan Samudera Hindia. Sebelum kapal meledak, kapal lebih dahulu terbakar di bagian kamar mesin namun sempat berhasil dipadamkan. Saat asap habis, ledakan besar terjadi.

    “Ledakannya besar, kami kena api yang kena angin,” kata salah satu ABK yang selamat, Ilman Setiadi, Minggu (12/10/2025).

    Ledakan tersebut mengakibatkan delapan ABK mengalami luka bakar, dan seluruh ABK berhasil diselamatkan KM Victory yang juga tengah menangkap ikan di perairan Samudera Hindia.

    Pemuda 23 tahun yang merupakan ABK bagian cold storage itu mengungkap setelah ledakan, dan saat proses evakuasi berlangsung, api menjalar ke bagian depan kapal dan menenggelamkan kapal seluruhnya.

    Seluruh ABK termasuk delapan ABK yang mengalami luka bakar berat kemudian dievakuasi ke Perairan Muncar, selanjutnya dibawa ke RSUD Blambangan Banyuwangi.

    Namun sesampainya di RSUD Blambangan, setelah pelayaran yang panjang dari Samudera Hindia ke Perairan Banyuwangi, salah satu ABK yang mengalami luka bakar berat akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

     

  • Tragis! Anggota Geng Motor di Makassar Tewas Kecelakaan saat Hendak Berbuat Onar

    Tragis! Anggota Geng Motor di Makassar Tewas Kecelakaan saat Hendak Berbuat Onar

    Satu orang diketahui inisial MA mengalami luka parah, sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bayangkara, namun nyawanya tidak tertolong. Dua orang lainnya dinyatakan selamat, satu di rawat di rumah sakit dan satu lainnya diserahkan ke Polsek Panakukang karena masuk daftar pencarian orang.

    “Ada tiga orang. Ditemukan senjata tajam jenis busur. Satu orang diambil keluarganya karena meninggal, satu masih dirawat di rumah sakit dan satu lagi  dibawa anggota Polsek Panakukang. Dia dijemput karena melakukan pembusuran di wilayah sana,” tuturnya. 

    Saat ditanyakan apakah mereka terpengaruh alkohol saat berkendara, dan mobil boks yang ditabrak tersebut sedang parkir atau berjalan di jalan raya, Syarifuddin tidak merinci, karena keterangan saksi masih dikumpulkan.

     

  • Tabrak Pembatas Trotoar di Jembatan Kembar, Mahasiswa UNM Tewas Terjatuh ke Sungai

    Tabrak Pembatas Trotoar di Jembatan Kembar, Mahasiswa UNM Tewas Terjatuh ke Sungai

    Dari keterangan diperoleh, korban mengalami kecelakaan tunggal. Dalam perjalan pulang ke rumahnya dari arah Makassar menuju Kabupaten Gowa pada Sabtu dini hari sekira pukul 01.21 WITA.  

    “Informasinya, korban dalam perjalanan pulang ke rumahnya dan temannya melihat korban jatuh dari motornya dari Jembatan Kembar. Dari awal diterima laporan, kami telah melakukan pencarian baik dengan penyelam, hingga menyisir beberapa titik dan pakai drone,” tuturnya.

    Rekan korban, Asrul Yusuf menuturkan, awalnya bersama-sama di daerah Tallasalapang, Kota Makassar, hanya saja korban lebih dulu pulang. Belakangan, dikabarkan terjatuh dari jembatan. 

    “Dia jatuh, temanku ini. Jatuh ke bawah di air (sungai). Dari Tallasapang dulu, saya sama-sama di sana. Cuman pulang duluan dia. Ditemukan sudah jatuh duluan,” ucap Asrul.     

    Proses pencarian hingga korban ditemukan mengundang reaksi pengendara untuk menyaksikan evakuasi. Jalan poros yang menghubungkan Kabupaten Gowa ke Kabupaten Takalar menjadi macet total selama beberapa jam.

     

  • Berdalih Demi Anak, Pria Bertato Curi Susu hingga Minyak Kayu Putih di Minimarket Pati

    Berdalih Demi Anak, Pria Bertato Curi Susu hingga Minyak Kayu Putih di Minimarket Pati

    Liputan6.com, Jakarta Seorang pria berinisial RAD (39) warga Desa Loram Wetan Kabupaten Kudus, tertangkap basah saat mencuri susu, sabun cuci hingga minyak kayu putih di minimarket Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

    “Kami menerima laporan dari masyarakat terkait dugaan pencurian di salah satu toko di Desa Cengkalsewu. Unit kami langsung bergerak cepat menuju lokasi,” kata Kapolsek Sukolilo, AKP Sahlan saat dikonfirmasi, Sabtu (11/10/2025).

    Dalam peristiwa yang sempat menyita perhatian warga di lereng Pegunungan Kendeng ini, pemilik minimarket menyatakan tidak ingin melanjutkan perkara itu ke ranah hukum.

    Korban Abdul Ghofur (39) menyelesaikan kasus yang dilakukan warga Kudus ini melalui jalur restorative justice.

    Dari informasi yang dihimpun Liputan6.com di lokasi, pria bertato tersebut memasuki toko dengan berpura-pura membeli barang. Namun setelah mengambil beberapa produk, ia berusaha keluar tanpa melakukan pembayaran.

    Aksi pelaku sempat diketahui oleh karyawan toko sehingga sempat terjadi pengejaran. Ulah pelaku juga memicu rasa penasaran warga Desa Kasiyan. Mereka beramai-ramai mengejar dan menangkap pelaku.

    Setiba di lokasi, petugas Polsek Sukolilo segera membawa pelaku untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di RS Kayen sebelum dibawa ke Mapolsek.

    “Kami tetap mengedepankan prosedur, termasuk memastikan kondisi kesehatan terduga sebelum pemeriksaan lebih lanjut,” terang Sahlan.

    Selanjutnya, pihak Polsek Sukolilo melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan mengumpulkan keterangan dari pihak toko.

    Meski perkaranya dihentikan, Polsek Sukolilo tetap mewajibkan pelaku untuk absensi dan mendatangi Mapolsek Sukolilo setiap Senin dan Kamis. Langkah tersebut sebagai bagian pembinaan kepada pelaku agar tak mengulangi perbuatannya.